Tugas Mandiri Mata Kuliah Dosen : Pendidikan Agama Islam : SUGITO MUZAQI Di susun Oleh : Nama NIM : Suwanto : 01213006 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA JL.Arief Rachman Hakim No 51 Surabaya Bab 1 Konsep Ketuhanan dalam Islam A Filsafat Ketuhanan dalam Islam Siapakah tuhan itu Tuhan ( ialah ) : sesuatu yang di pentingkan ( dianggap penting ) oleh Manusia Sedekimian rupa, sehingga manusia melerahkan dirinya untuk di kuasai Olehnya. B Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan. Pemikiran Barat Teori evolusionisme ( Max Muller & E.B.Taylor ) ( 1877 ) Adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi sempurna. Prosesnya sbb : - Dinanisme Animisme Poleteisme Henotisme Monoteisme # Teori ini di tentang oleh Andrew Lang (1898) yang menekankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif. # Sarjana- sarjana barat juga menentang teori ini. Menurut mereka ide tentang tuhan tidak datang secara evolusi, tetapi dengan adanya wahyu. C Tuhan Menurut Agama-agama wahyu Pemikiran umat islam Pemikiran terhadap tuhan dikalangan umat islam timbul sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw. Secara garis besarnya terdiri dari : 1 Mu’tazilah : Orang Islam yang berbuat dosa besar, tidak kafir dan tidak mukmin. Ia berada di antara Mukmin dan Kafir.( Manzilah baina Manzilatain ) Qodariah : Manusia mempunyai kebebasan dalam berkehandak dan berberbuat. Manusia sendiri yang menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin. Jabariah : Manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat, Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan. Asy’ariah dan Maturidiyah : Pendapat kedua aliran ini berada di antara Qodoriyah dan Jabariyah Pada prinsipnya aliran- aliran diatas tidak bertentangan dengan dasar agama islam. Umat Islam yang memilih mana saja sebagai teologi yang di anutnya, tidak menyebabkan ia keluar dari islam. Tuhan Menurut Ajaran Islam - Tuhan dalam konsep Al Qur;an adalah Allah ( Q.S.Ali Imran, 3 ; 62 Shad 38;35 & 65, dan Muhammad, 47; 19 ) Ajaran tenteng tuhan yang diberikan pada para nabi sebelum Muhammad adalah Tuhan “ Allah “ juga ( Q.S Hud, 11; 84 dan Al-Maidah 5; 72 ). Allah adalah Esa (Q.S. AL-Ankabut, 29; 46, Thaha, 20; 98 & Shad, 38; 4 ) - Menurut informasi Alquran,sebutan yang benar bagi Tuhan yang benar – benar Tuhan adalah sebutan “ Allah” dan kemahesaan Allah tidak Melalui teori evolusi melainkan dari wahyu yang datang dari Allah sendiri. Keesaan Allah adalah mutlak, tidak dapat di sejajarkan dengan yang lain. - Kebenaran tentang Tuhan yang datang dari Tuhan sendiri merupahkan kebenaran yang bersifat mutlak. Informasi yang benar tentang Tuhan harus melalui Rasul yang di percayai dan di pilih Tuhan untuk menerangkan tentang dirin-Nya. Al Qur’an menegaskan Nabi Muhammad.Saw. Sebagai Rasul terakhir ( Q.S. An- Najm, 53;2-4 ) 2 Pembuktian Wujud Tuhan Dalil – dalil pembuktian adanya Tuhan Keberadaan alam Adanya alam serta secara organisasinya yang menebjubkan dari rahasianya yang pelik. Adanya manusia, namun manusia sendiri mengakui bahwa ia terjadi bukan atas kehendanya sendiri. Kejadian alam dan manusia ini menjelaskan bahwa ada sesuatu ada kekuatan yang telah menciptakanya, suatu “ Akal “ yang tidsk adanya batasnya. Jika percaya tentang eksistensi alam dan manusia, maka secara logika harus percaya tentang adanya penciptaan alam. Pendekatan Ilmu Astronomi Semua sistem tata surya Ang adadi alam ini, baik matahari, bumi, bulan, bintang – bintang dan yang lainya tidak ada yang diam dan berhenti pada suatu tempat tertentu. Semuanya bergerak dan beredar pada garis edarnya masing – masing tanpa pernah berbenturan antara satu dengan yang lainya. Keserasian alam ini oleh ibnu Rusyd di beri istilah dengan “ Dalil Iktira “. Maka dengan memperhatikan sistem yang luar biasa ini, dapat di simpulkan mustahil semuanya ini terjadi dengan sendirinya pasti dibalik dengan semuanya ada kekuatan yang mengendalikanya. 3 Bab II A. Keimanan dan Ketaqwaan Pengertian Imam - - - Secara Etimologi kata iaman berasal dari bahsa arab : Aamana yu’minu – iimaanan, yang bearti percaya. Secara terminologi / istilahy, iman adalah membenarkan dengan hati ( Tasdiq bi Qalb) menyatakan dengan lisan ( iqrar bi lisan) dan membuktikan dengan perbuatan ( amal bi arkan ) terhadap kebenaran dan keyakinan tertentu. Dalam Al-Qur’an kata iman sering di rangkai dengan kata – kata tertentu dengan menjadi corak atau sifat dari yang diimaninya itu, seperti dengan kata : jibti ( kebatinan / idealisme ). Thaghut (realita / naturalisme) bathil , kafir, dll, Kata iman yang tidak di rangkai dengan sesuatu bearti menujukan makna positif. Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu Hubban Lillah ( Sangat cinta Allah ) jadi orang beriman kepada Allah berarti orang yang sangat cinta kepada Allah. Pengertian Taqwa - Melaksanakan segala perintah Allah Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah ( Haram ) Ridho ( Menerima dan Ikhlas ) dengan hukum – hukum dan ketentuan Allah S.W.T atau di artikan Melaksanakan perintah Allah dan Menjahui segala larangaNya serta pasrah terhadap ketentuan sesuai petunjuk Allah SWT. Wujud Iman B. Wujud Iman - Karena iman itu bukan hanya suatu kepercayaan, tetapi adalah keyakinan yang mendorong perbuatan baik, maka wujud iman adalah dilaksankannya amal – amal shalih yang sesuai dengan aturan aajaran islam secara lahir dan batin. 4 - Jadi wujud iman merupahkan keutuhan dari keyakinan, ucapan dan perbuatan seseorang dalam melaksanakan amal shalih. - Dengan demikian wujud iman sangat luas, karena mencakup berbagi jenis amal shalih yang di lakukan oleh manusia yang di dasarkan atas keyakinannya kepada Allah. Proses Terbentuknya Iman C. Proses Terbentuknya Iman Setidaknya Meliputi tiga Tahap ikhtiar, yaitu : - - - Tahap Penyiapan benih keimanan anak, dilakukan hubungan dengan sami istri yang islami, mengkonsumsi makanan / minuman yang halal, berpandangan dan bersikap hidup yang islami. Tahap pengenalan pada ajaran islam, yaitu melalui pendidikan oleh keluarga atau lingkungannya, mulai tingkat verbal, pemahaman, sampai amalan, dan di lakukan sedini mungkin, terutama pendidikan akhlak dan Al-Qur’an. Tahap pembiasaan, yaitu membiasahkan untuk melaksanakan apa yang di perintahkan Allah menjadi laranganNya dengan penuh kesadaran. Tanda Orang Beriman D.Tanda – tanda Orang Beriman - - - Jika disebut nama Allah hatinya bergetar,dan berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas dari syaraf memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya bergejolak untuk segera melaksanakan. Sesuai dengan Q.S. Al-Anfal : 2 Senantiasa tawaka, yaitu bekerja keras berdasrkan ilmu Allah yang diiringi dengan do’a dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali Imran : 120, Al-Maidah : 12 , Attaubat: 52 Ibrahim : 11, Al-Mujadalah : 10 , At- Taghabun : 13. Tertib dalam melaksankan shalat dan selalu menjaga pelaksanakannya.Q.S Al-Anfal : 3, Al-Mukminum : 2,7. Menafkahkan sebagian dari risqi yang diterimahnya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. AlMukminun : 4. 5 - Menghindari perkataan/perbuatan yaang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. Q.S. Al-Mukminun :3,5. Memelihara Amanat dan menepati janji. Q.S. Al-Anfal :74. Tidak meninggalkan petermuan sebelum minta izin. Q.S. An-Nur : 62 dll Korelasi Keimanan dan Ketaqwaan E.Korelasi keimanan dan Ketaqwaan # Keimanan pada keesaan AllAh SWT ( tauhid ) meliputi dua aspek, yaitu teoritis dan tauhid praktis. - - Tuhid teoritas dalah pengakuan tentang keesaan zat, sifat dan perbuatan Tuhan sehingga berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan , persepsi , dan pemikiran manusia tentang konsep Tuhan Konsekuensi logis dan tauhid, teoritas, adalah: pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya wujud muthlak yang menjadi sumber dari semua wujud. Tauhid praktis ( tauhid ibadah ) adalah terapan atau tindak lanjut teoritas yang berupa amal perbuatan atau ibadah manusia. Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis merupahkan bentuk keimanan yang sempurna. Sedangkan taqwa merupahkan perasaan takut dan mengengungkan kepada Allah dengan cara melaksankan Perintah – perintahNya dan menjahui laranganNya. Dengan demikian kolerasi antara keimanan dan ketaqwaan adalah sangat erat.Taqwa merupahkan bukti atau perwujudan dari orang memiliki kesempurnaan iman merupahkan dasar dan semangat yang melandasi ketaqwaan. - B. Implementasi Iman danTaqwa dalam kehidupan Modern F. implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan Modern. - 1. Iman Melenyapkan kepercayaan pada kekuasan benda -2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.(Q.S. An-Nisa :78 ) -3. Iman Menanamkan sikap “ self help “ dalam kehidupan ( Q.S. Hud : 6 ) -4. Iman memberikan ketentraman jiwa.(Q.S. Al-Ra’du : 28 ) -5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik.( hayyatan tayyibah ) (Q.S. Al-Nahl : 97 ) 6 -6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.( Q.S. Al-An’am : 162 ) -7. Iman memberikan keberuntungan.( Al-Baqarah : 5) -8. Iman mencegah penyakit. Bab III Hakekat Manusia dan Martabat Manusia A.Konsep Manusia Siapakah Manusia ? 1. Teori Psikoanalisis mendefinisikan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan memiliki prilaku interaksi anatara variabel biologis, psikologis, dan sosial ) Teori Behaviorisme mengatakan manusia sebagai Homo Mechanic ( tingkah laku manusia berbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional ( emosionalnya ) Teori Kognitif menyatakan manusia sebagai Homo Sapiens ( makhluk berfikir, makhluk cerdas yang selalu berusaha memahami lingkunganya ). Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens ( makhluk bermain, manusia berpilaku untuk mempertahankan , meningkatakan, dan selalu mengaktualisasikan dirinya / bersifat selalu aktif ). Konsep Manusia Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain Hewan Manusia a. Pengetahuan Dangkal Parsial – Khusus Regional Berlaku saat sekarang a. Pengetahuan Luas Tak terbatas Universal Pengetahuan Masa lampauyang akan datang 7 B. Hasrat dan Keinginan ( Hewan ) Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb. Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik. Bersifat individual dan pribadi. Bersifat regional Bersifat seketika dan berkaitan dengan masa sekarang B. Hasrat dan Keinginan ( Manusia ) Bersifatmaterial makan, minum, tidur, dan nikah, dsb. Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, dan pemikiran. Bersifat individual dan sosial. Bersifat universal Bersifat tak terbatas C. Potensi Alamiah • Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna. • Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu. • Orientasi semata-mata melangsungkan hidup. C. Potensi Alamiah • Potensi termateri; bentuk fisik sempurna. • Potensi imateri; ruh ilahiyah. • Potensi fitrah dan hanif. Nafsu, akal, qalbu 8 Eksistensi dan Martabat Manusia B Eksistensi Penciptaan Manusia. 1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT. a. Vertical (aspek ritual). b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta). 2. Fungsi dan peran manusia • Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi. • Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah). Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah. Sedang beberapa peran manusia antara lain : • Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54) • Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39) • Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35) • )١٥( َير ِم ْن ِع َبا ِد ِه ْال ُمؤْ ِمنِين س َل ْي َمانَ ِع ْل ًما َوقَاال ْال َح ْمدُ ِ هّلِلِ الهذِي فَ ه ُ َو َل َق ْد آت َ ْينَا دَ ُاودَ َو َ ضلَنَا ٍ ِعلَى َكث ع ِلِّ ْمنَا َم ْن ِطقَ ه َ َو َو ِر ُ سلَ ْي َم َيءٍ ِإ هن َهذَا لَ ُه َو ُ اس ُ ث ُ ان دَ ُاودَ َوقَا َل يَا أَيُّ َها النه ْ الطي ِْر َوأُوتِينَا ِم ْن ُك ِِّل ش ُ ِض ُل ْال ُمب )١٦( ين ْ َْالف • 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". • 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". [1] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya 9 Tujuan Penciptaan Manusia C Antropologi (Proses kejadian manusia) 1. Sejarah manusia pertama Pengetahuan Umum Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain. Pengetahuan Qur’an Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah). 2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam Pengetahuan Umum Teori medis / kedokteran. Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma dan sel telur. Pengetahuan Qur’an Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah. (Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9) ْ ُ)ث ُ هم َجعَ ْلنَاهُ ن١٢( ين • )١٣( ين ُ سانَ ِم ْن َ ث ُ هم َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن ٍ طفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك ٍ ساللَ ٍة ِم ْن ِط ْ َُّخلَ ْقنَا الن َ س ْونَا ْال ِع َ ضغَةَ ِع اَ لَ ْح ًما ث ُ هم ْ ضغَةً َف َخلَ ْقنَا ْال ُم ْ علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُم َ َطفَة َ ظا ًما فَ َك َ ظ ار َك ه )١٤( َس ُن ْالخَا ِلقِين َ اّلِلُ أ َ ْح َ أ َ ْنشَأْنَاهُ خ َْلقًا آخ ََر فَت َ َب • 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. • 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. 10 Proses terbentuknya Manusia d. Proses Kehidupan Manusia Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia : 1. Fase alam arwah 2. Fase alam rahim 3. Fase alam dunia 4. Fase alam barzah 5. Fase alam akhirat 11 Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT A Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Alloh SWT • Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal shaleh • Tunduk, patuh, taat kepada Allah • Memelihara iman yang bersifat fluktuatif • Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT • Menjaga kesucian agama dgn menegakkan syari’at islam dgn cara berdakwah B Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Alloh SWT Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab, yaitu : Mengolah alam dengan sebisa mungkin, seoptimal mungkin, memperhatikan kesejahteraan bersama, dan menjaga kekuasaan yg dimilikinya agar tidak merugikan, dengan berpegang teguh pada Tuhan dan RasulNya. • Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal shaleh • Tunduk, patuh, taat kepada Allah • Memelihara iman yang bersifat fluktuatif • Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT Menjaga kesucian agama dgn menegakkan syari’at islam dgn cara berdakwah. 12 Bab V Hukum Islam A Pengertian Hukum Islam a. Hukum Islam merupakan koleksi daya upaya fuqaha dalam menerapkan syariah islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. = ilmu fiqih b. Apabila kata hukum dikaitkan dengan islam, maka hukum islam bermakna seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama islam. c. Hukum islam adalah hukum yang ditetapkan Allah di dalam Al Quran, dijelaskan oleh nabi dalam hadis serta dikembangkan oleh ulama dalam ijtihad. Dalam susunan ajaran pokok islam hukum islam disebut dengan syariah. Syariah adalah undang-undang atau aturan yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama manusia dan alam semesta B Ruang Lingkup Hukum Islam Syariah terdiri : 1. Ibadah mahdhoh = Hablum Minalloh = Syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji 2. Ibadah ghairu mahdhoh terdiri atas hubungan manusia dengan manusia lain, dengan dirinya sendiri dan dengan alam sekitar. Ibadah ghairu mahdhah seperti: Muamalah, Munakahat, Faroid, Wasiat, Hibah, Jinayah, Al Ahkam Sulthoniyah, Siyar (mengatur hubungan antar bangsa, dan hubungan antar golongan. Perang maupun damai) 13 C Tujuan Hukum Islam Secara umum : untuk mencegah kerusakan pd manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka, mengarahkan pd kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak. Menurut Abu Ishaq al-Shatibi 1. Memelihara Agama : manusia yg beragama mempunyai harkat, martabat dan kebutuhan yg harus dipenuhi, serta tolok ukur dlm kehidupan 2. Memelihara Jiwa : jiwa perlu dilindungi, dilarang menganiaya diri, keluarga dan orang lain. 3. Memelihara Akal : peliharalah akal dg menjga dr kerusakan sprti meminum alkhohol (khamar), dan mengundi nasib. Lihat Al Maidah : 90 4. Memlihara Keturunan : melakukan pernikahan yg sah menurut ketentuan Al qur’an dan Hadist, dan jgn dekati zina. Lihat Al Isra’ : 32 Memelihara Harta : mencari harta dg halal lg baik, dan menginfaqkan dg cara yg baik pula. D Sumber Hukum Islam 1. Al Qur’an : Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi terakhir Muhammad Saw. Melalui perantaraan malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf dan sampai kepada manusia secara mutawatir. Membacanya bernilai ibadah, diawali dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas. 2. Hadist/ Sunnah : perkataan (qouliyah), perbuatan (fi’liyah) dan ketetapan (taqririyah) yg disandarkan kepada Nabi (ketetapan/persetujuan) nabi Muhammad Saw. 3. Ijma’ : menggunakan seluruh kesanggupan berpikir untuk menetapkan suatu keputusan hukum tertentu dengan jalan mengeluarkan hukum dari Al Qur’an dan Sunnah. Kedudukannya sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al Qur’an dan Sunnah 14 Masalah-masalah yang dapat diijtihadkan adalah hukum-hukum syara’ yang tidak mempunyai dalil qath’i (pasti), bukan hukum-hukum asal dan masalah yang berhubungan dengan ilmu kalam (aqidah) 4. Qiyas (reasoning by analogy) : menetapkan hukum sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya, berdasarkan sesuatu hukum yang telah ditentukan oleh nash, disebabkan oleh adanya persamaan di antara keduanya. (ex. Makanan atau minuman yg memabukkan ) E Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat beribadah bukan untuk yg lain Fungsi “amar ma’ruf nahi munkar” hukum yg ditujukan untuk mengatur hidup dan keh Kehiidupan manusia yg bersentuhan langsung dg masyaraakat dan penetapan hukum Allah SWT. Fungsi “Zawajir” adanya sanksi sebagai sarana pemaksa dan melindungi warga masyarakat dr segala bentuk ancaman serta perbuatan yg membahayakan Fungsi “tanzim wa islah al-ummah” sbg sarana utk mengatur sebaik mungkin dan memperlncar proses interaksi sosial shg terwujudlah masya harmonis 15 Bab VI Etika, Moral dan Akhlak A Konsep Etika, Moral dan Akhlak Fungsi dan perannya : etika, moral, dan akhlak menentukan nilai atau hukum suatu perbuatan Sumbernya : -Etika berdasarkan pendapat akal pikiran/rasio -Moral berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku -Akhlak berdasarkan pada al-Quran dan Hadits. Jadi, etika, moral dan susila dibutuhkan dalam rangka menjabarkan dan mengoperasikan ketentuan akhlak yang terdapat dalam al-Quran dan hadits. Sebaliknya juga akhlak dapat memberikan batasan yang umum dan universal terhadap penjabaran etika, moral dan susila, sehingga tetap bersifat humanis. B Karakteristik Etika dalam Islam Normatif, bersumber pada al-Quran dan Sunnah. Bersifat universal, mutlak dan absolut. Pada penjelasan ini dapat dilihat dalam : QS. Al Isra’ 17 : 9, 32 Al Nahl 16 : 89,90,97 Al Baqarah 2: 219 Al Maidah 5: 33. Dalam Islam ada 3 jalan yg harus ditempuh manusia : 1. Manusia hidup menuju kebahagiaan, ketenangan dan mencapai cita-cita. 2. Perbuatan yg dilakukan berada dalam kerangka peraturan dan hukum tertentu yang mutlak kebenarannya (al Quran). 16 3. Jalan hidup terbaik dan terkuat adalah berdasarkan fitrah bukan emosi atau dorongan hawa nafsu. C Hubungan tasawuf dengan Islam. Tasawuf falsafi pendekatan rasio Tasawuf Akhlaqi pendekatan akhlak = takhalli, tahalli dan tajalli ( keagungan Allah) Tasawuf Amali pendekatan amaliyah/wirid tarekat Tujuan tasawuf mendekatkan diri kepada Allah perlu pembersihan diri baik jasmani dan rohani berakhlak mulia. (baca, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran) D Indikator Manusia Berakhlak. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka pemikiran akhlak didasarkan pada pandangan ilmu pengetahuan empirik serta sumber logika dan tidak lagi mengikuti gambaran khayal atau keyakinan yang terdapat dalam ajaran agama. Tokoh yang muncul diantaranya Descartes (1596-1650), John S. Mill (18061873), Immanuel Kant, Bertraund Russel. Pandangan akhlak pada pemikiran barat tersebut tampak terlihat jauh dari pandangan agama (sekuler). Sepenuhnya didasarkan pada pemikiran manusia semata-mata. 17 E Akhlak dan Aktualisasi dalam Kehidupan. - Ibn Miskawaih (w.1030), dalam Tahzib al akhlaq wa Tathhir al A’raq , akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. - Al-Ghazali (1059-1111), dalam Ihya ‘Ulum al Din, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan mudah , tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. - Ibrahim Anis, dalam Mu’jam al Wasith, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. - Ahmad Amin, dalam al Akhlak, Akhlak merupakan “Adatul-Iradah” kehendak yang dibiasakan. - Abd. Al-Hamid, dalam Dairatul Ma’arif , akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik 18 Bab VII Moral : Akhlah Mulia dalam Kehidupan A Definisi Akhlak Mutmainah Akhlak berasal dari kata Al-Khulq yang artinya kelakuan,tingkah laku, adat kebiasaan. Mutmainnah berarti Kebaikan / dorongan nafsu untuk berbuat kebaikan.Akhlaq Mutmainnah berarti Perilaku manusia yang didorong untuk selalu berbuat kebaikan di dalam kehidupannya kepada orang lain. B Akhlak pada orang Tua, Guru dan Sesama Akhlaq harus diterapkan kepada manusia, yang paling utama kepada manusia adalah : Akhlaq terhadap Orang Tua Akhlaq Terhadap Guru Akhlaq Kepada Sesama Akhlaq Terhadap Orang Tua a). Jika orang tua masih hidup kita berbakti dengan cara : Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala. Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah Memenuhi sumpah / Nazar kedua orang tua b). Jika Orang tua telah meninggal kita berbakti dengan cara : Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka berdua Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup mereka 19 Akhlaq Terhadap Guru O Memuliakan dan menghormati guru termasuk suatu perintah agama O Murid harus mengikuti guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang O Murid harus mengikuti dan mematuhi guru O Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya O Murid harus mengingat hak guru atas dirinya sepanjang hayat dan setelah beliau wafat O Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru Akhlaq Terhadap Sesama O Waspada dan menjaga keselamatan bersama ( Al Maidah : 2, Al Asr:1-3 ) O Berlomba mencapai kebaikan ( Al Baqoroh: 148, Ali Imron : 133 ) O Bersikap adil ( an Nahl : 90, Al Hujurut : 9 ) O Tidak boleh mencela dan menghina ( Al Hujurat : 11, Al Humazah : 1 ) O Tidak boleh saling bermarahan ( Al Qalam : 4, Ali ‘Imron : 134 ) Saling menjaga rahasia ( Al Isra : 34 ) Implementasi Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan, hal ini dapat diimplementasikan antara lain dengan : O berpegang pada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup O mengharapkan dan berusaha memperoleh rida Allah O menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia 20 O mencintai dan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan O berkomunikasi dengan orang tua dengan kata-kata yang lembut dan berbuat baik kepada mereka O mendoakan keselamatan mereka di dunia dan akhirat O Saling membantu dan menghormati dengan tetangga memuliakan tamu. Bab VIII IPTEK dan Seni dalam Islam Konsep Iptek Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan - Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, firasat atau yang lainnya. - Ilmu pengetahuan (sains) : pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi, diorganisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan pengatahuan yang obyektif, general, dan verifikatif. Atau - Sains : pengetahuan yang rasional, empiris, obyektif, terukur, verifikatif, serta komunal/general. b. Teknologi : metode ilimiah untuk mencapai tujuan praktis. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. c. Seni : hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan. 21 Integrasi Iman, Ilmu dan Amal. Makna integrasi iman, ilmu, dan amal - Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari’ah, dan akhlaq. - Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun di atas iman dan ilmu yang benar. - Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka. Keutamaan orang Beriman dan Berilmu. • Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits) • Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS. Al Mujadalah :11) • Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. Al Baqoroh : 247) • Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia (Al-Hadits) • Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. Al Fatir : 28) • Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. Al Baqoroh : 30-32) 22 • Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu yang benar (Al-Hadits) • Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban adalah yang lebih unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Alam lingkungan • Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awam • Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks ke arah kemashlahatan ummat, dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena kerusakan alam dan lingkungan itu lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia. • Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya. َ ث َل ُك ْم َ َاَّللَ َق ْد بَع ُّ ََ َ علَ ْينَا َونَ ْْ ُُ أ َّ ََقَا َل لَ ُه ْم نَ ِبيُّ ُه ْم إِ َّن ُّ َ طالُوتَ َم ِل ًكا قَالُوا أَنَّى َي ُكو ُن َلهُ ْال ُم ْل ُك َ س َ ص ْ اَّللَ ا َّ س َعةً ِم َُ ْال َما ِل قَا َل إِ َّن ْ َعلَ ْي ُك ْم َو َزادَهُ ب طةً فِي ْال ِع ْل ِم َ ُطفَاه َ َبِ ْال ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم ي ُْؤت َّ اَّللُ ي ُْؤتِي ُم ْل َكهُ َم ُْ يَشَا ُء َو َّ ) َو ْال ِجس ِْم َو٢٤٧( ع ِلي ٌم َ س ٌع ِ اَّللُ َوا 247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui 23 Bab IX Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) Agama Islam Merupakan Rahmat Bagi Seluruh Alam a. Bangsa Indonesia sedang membangun, semua unsur bangsa harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan. b. Bangsa Indonesia sangat majemuk dari segi geografis ekonomi, etnis, bahasa, sosial budaya, agama, yang sangat rawan konflik. c. Letak negara Indonesia yang diapit dua benua besar, yaitu Asia dan Australia sangat rawan terhadap pengaruh bangsa asing, baik bangsa Asia, Australia, Eropa, Afrika dan Amerika. d. Kebijaksanaan Pemerintah dalam hal kerukunan umat beragama yang tidak membenarkan dakwah terhadap umat yang telah beragama. Pola Pelaksanaan a. Kerukunan intern umat beragama 1) Pertentangan diantara pemeluk agama yang bersifat pribadi jangan mengakibatkan perpecahan diantara pengikutnya. 2) Persoalan intern umat beragama dapat diselesaikan dengan semangat kerukunan / tenggang rasa dan kekeluargaan 24 b. Kerukunan antar umat beragama 1) Keputusan Menag No.70 Tahun 1978 tentang pedoman penyiaran agama bagi penyiaran dan pengembangan agama untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama. 2) Pemerintah memberi pedoman dan melindungi kebebasan memeluk agama dan melakukan ibadat menurut agamanya masing2 Keputusan Bersama Mendagri dan Menag No. 1 Tahun 1979 tentang tata cara penyiaran agama dan bantuan luar negeri bagi lembaga keagamaan di Indonesia. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah 1. Tipologi sikap ekslusivisme. Merupakan tipologi yang melahirkan suatu pandangan bahwa hanya agama yang dianut dan dipeluknya berskala prioritas dalam kebenaran dan agama selain yang di anut (dipeluknya) berada dalam ketidak benaran, dan karenanya masyarakat wajib mengikuti agamanya karena agama lain selain agamanya sebagai agama terkutuk. (At-Taubah : 6) 2. Tipologi sikap inklusivisme Sebagai tipologi yang melahirkan bahwa di luar agama yang di anutnya, juga mengandung kebenaran, meskipun tidak seutuh seperti agama yang telah di anutnya. Islam adalah agama yang merealitas ajaran kepada pemeluknya pada satu sisi ekslusivisme yang harus di imbangi dengan perilaku kesabaran. Sikap islam adalah memberikan perilaku kesabaran yaitu menerima sikap orang lain sekalipun sikap orang lain Tidak berada dalam kebenaran. 3. Tipologi sikap pluralism. Tipologi ini menjelaskan masyarakat berpandangan bahwa secara teologis pluralitas agama di pandang sebagai suatu realitas niscaya yang masing masing berdiri sejajar, selaras dan sama di mata Alloh SWT 25 4. Tipologi sikap elektivisme. Adalah merupakan suatu pandangan beragama masyarakat, melakukan selektivitas antara ajaran dari banyak agama yang dianut oleh masyarakat, sehingga merupakan ajaran dari agama agama yang di lihatnya ; mana ajarannya yang di anggap cocok dan baik menurutnya, diambil sebagian dan yang tidak baik di tinggalkan nya, 5. Tipologi sikap universalisme. Sikap masyarakat yang berpandangan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama. Hanya karena faktor faktor historis antropologis, agama kemudian tampil dalam format plural pada kehidupan masyarakat. Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan sosial 1. Semua pihak menyadari kedudukan masing-masing-masing sebagai komponen bangsa dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Antara Pemerintah dengan umat beragama ditemukan kesepakatan yang saling diharapkan untuk dilaksanakan. 3. Pemerintah mengharapkan tiga prioritas. Umat beragama diharapkan partisipasi aktif dan positif dalam : a) Pemantapan ideologi Pancasila b) Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional c) Suksesnya pembangunan Nasional D. Langkah-langkah 1. Dasar pemikiran a) Landasan falsafah Pancasila dan pembangunan bangsa b) Pancasila mengandung dasar yang dapat diterima semua pihak 26 c) Pembangunan wajib dilaksanakan dan disukseskan d) Kerukunan bukan status quo, tetapi sebagai dinamika masyarakat yang sedang membangun dengan berbagai tantangan dan persoalan e) Kerukunan menghasilkan sikap mandiri 2. Pedoman penyiaran agama a) Pupuk rasa hormat menghormati dan saling mempercayai b) Hindari perbuatan yang menyinggung perasaan golongann lain c)Penyiaran jangan ditujukan kepada orang yang sudah beragama dengan bujukan, rayuan dan tekanan d)Jangan mempengaruhi orang yang telah menganut agama lain dengan datang ke rumah, janji, hasut, ancaman dan menjelekkan e)Penyiaran jangan dengan panflet, bulletin, majalah,obat, dan buku di daerah/rumah orang yang beragama lain. 3. Bantuan Luar negeri a) Bantuan luar negeri hanya untuk pelengkap b) Pemerintah berhak mengatur, membimbing, mengarahkan agar bermanfaat dan sesuai dengan fungsi dan tujuan bantuan 4. Tindak lanjut a) Pemerintah perlu mengatur penyiaran agama b)Penyiaran dilandasi saling harga menghargai, hormat menghormati dan pengormatan hak seseorang memeluk agamanya c) Perlu sikap terbuka d)Bantuan luar negeri agar bermanfaat dan selaras dengan fungsi dan tujuan bantuan 27 1. Peraturan-peraturan tentang kerukunan hidup antar umat beragama a. Dakwah (KMA No. 44 Tahun 1970) Dakwah melalui radio tidak mengganggu stabilitas Nasional, tidak mengganggu pembangunan Nasional, tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 Dakwah berupa : pengajian, majlis taklim, upacara keagamaan, ceramah agama, drama dan pertunjukan seni, usaha pembangunan musholla, mesjid, madrasah, poliklinik, rumah jompo dsb. b.Aliran kepercayaan (KMA No. B/5943/78 Tahun 1978) 1)Tidak merupakan agama dan tidak mengarah kepada pembentukan agama baru 2) Pembinaannya tidak termasuk Depag 3) Penganut kepercayaan tidak kehilangan agamanya 4) Tidak ada sumpah, perkawinan, pemakaman, kelahiran dan KTP menurut kepercayaan. ( Tap. MPR. No. IV/MPR/78) Pembangunan sarana ibadah a. Didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan /desa b. Dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, serta memenuhi peraturan perundangan 28 Bab X Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat Konsep Masyarakat Madani • Anwar Ibrahim: Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep “civil society” • A. Syafii Maarif: Masyarakat madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka, egaliter, dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari wahyu Allah • Menurut konsep Islam : Masyarakat yg beradab, menjunjung tinggi nilai2 kemanusiaan, yg maju dlm penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. • Masyarakat Madani menjadi simbol idealisme yg diharapkan oleh setiap masyarakat. Al Qur’an memberikan ilustrasi masyarakat ideal adalah masyarakat madani dlm QS. Saba’ : 15 • Artinya : (Negerimu) adalah negeri yg baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun Firman Allah tentang masyarakat madani dalam QS Saba’ : 15 29 Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani • Posisi Umat Islam – SDM belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul – Belum mampu menunjukkan peran yang signifikan – Hukum yang berlaku di Indonesia bukan hukum Islam – Sistem Sosial Politik dan Ekonomi belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam – Tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam (tp ada sebagian) Sistem Ekonomi Islam • Hak milik mutlak pada Allah, hak milik manusia bersifat Relatif • Islam mengakui setiap individu sebagai pemilik apa yang diperolehnya melalui bekerja • Manusia berhak untuk mempertukarkan haknya itu dalam batas-batas yang telah ditentukan secara khusus dalam hukum Islam. • Berekonomi, dlm ajaran Islam dua prinsip utama: • – Tidak seorangpun atau sekelompok orangpun yang berhak mengeksploitasi orang lain – Tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan mereka saja Q.S. Al-Syu’araa: 183 30 • Q.S. An-Nahl: 71 • Q.S. An-Nisa: 114 Zakat • Pengertian – memberikan harta yang telah mencapai nisab dan haul kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu – (fikih) zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang berhak 31 – Nisab: ukuran tertentu dari harta yang dimiliki yang mewajibkan dikeluarkannya zakat, sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun • Orang yang wajib berzakat: Muzakki • Orang yang berhak menerima zakat: Mustahiq. Q.S. Al-Baqarah: 110 Q.S. At-Taubah: 60 32 • • • Harta yang wajib dizakati: – Harta yang berharga, seperti emas dan perak. – Hasil tanaman dan tumbuh-tumbuhan – Binatang ternak – Harta perdagangan – Harta galian 8 Golongan yang berhak menerima zakat: – Fakir – Miskin – Amil – Muallaf – Riqab – Gharim – Fi Sabilillah – Ibnussabil Untuk membantu penyaluran zakat, pemerintah membentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) • Ada beberapa prinsip dalam pengelolaan zakat: – Pengelolaan harus berlandasakn Al qur’an dan Assunnah. 33 – Keterbukaan – Menggunakan manajemen dan administrasi modern Badan amil zakat dan lembaga amil zakat harus mengelolah zakat dengan sebaik-baiknya Dalam mengelola zakat, amil harus mengerti tujuan pengelolaan zakat, yaitu: – Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan dan penderitaan. – Membantu pemecahan masalah yang dihadapi oleh para mustahiq – Menjembatani antara yang kaya dan yang miskin dalam suatu masyarakat. – Meningkatkan syiar Islam – Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara. o Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial dalam masyarakat Hikmah Ibadah Zakat • Muzaqi: mendidik jiwa manusia untuk suka berkorban, membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombong, angkuh, dll. • Mustahiq: zakat memberikan harapan akan adanya perubahan nasib dan sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan suudzan terhadap orang-orang kaya Bagi masyarakat muslim: akan terdapat pemerataan pendapatan dan pemilikan harta di kalangan umat Islam. Wakaf • Salah satu bentuk dari lembaga ekonomi Islam 34 • Lembaga Islam yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan di sisi lain wakaf juga berfungsi sosial • wakaf diharapkan akan menjadi bekal bagi si wakif di kemudian hari, karena ia merupakan suatu bentuk amalan yang pahalanya akan terus menerus mengalir selama harta wakaf itu dimanfaatkan • wakaf merupakan aset amat bernilai dalam pembangunan umat Pengertian Wakaf • Berasal dari kata “waqf” artinya menahan • Wakaf: menahan sesuatu barang dari diperijualbelikan atau diberikan atau dipinjamkan oleh yang punya, untuk dijadikan manfaat untuk kepentingan sesuatu yang diperbolehkan oleh Syara’ serta tetap bentuknya dan boleh dipergunakan diambil manfaatnya oleh orang yang ditentukan (yang meneriman wakaf), perorangan atau umum Rukun Wakaf • • Yang berwakaf, syaratnya: – Berhak berbuat kebaikan walau bukan Isalam sekalipun – Kehendak sendiri, ridak sah karena dipaksa Sesuatu yang diwakafkan, syaratnya: – Kekal dzatnya, berarti bila diambil manfaatnya, barangnya tidak rusak. – Kepunyaan yang mewakafkan walaupun musya (bercampur dan tidak dapat dipisahkan dari yang lain). • Tempat berwakaf • Lafadz wakaf 35 Syarat Wakaf • Ta’bid untuk selama-lamanya/tidak terbatas waktunya. • Tanjiz diberikan waktu ijab kabul. • Imkan-Tamlik dapat diserahkan waktu itu juga Hukum Wakaf • Pemberian tanah wakaf tidak dapat ditarik kembali sesudah diamalkannya karena Allah. • Pemberian harta wakaf yang ikhlas karena Allah akan mendapatkan ganjaran terus-menerus selagi benda itu dapat dimanfaatkan oleh umum dan walaupun bentuk bendanya ditukar dengan yang lain dan masih bermanfaat. • Seseorang tidak boleh dipaksa untuk berwakaf karena bisa menimbulkan perasaan tidak ikhlas bagi pemberiannya. 36 Bab XI Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Islam Konsep Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Islam Konsep HAM Menurut Islam Hak Azasi Manusia adalah hak dasar yang diberikan Allah. Oleh karena itu tidak ada suatu kekuatan atau kekuasaan apapun di dunia ini yang dapat mencabutnya.Tetapi bukan berarti manusia bebas untuk berbuat semaunya, sebab apabila manusia bebas menggunakan haknya tanpa menghargai hak azasi orang lain maka ia berarti telah melanggar hak azasi orang lain. Hak Asasi Menurut Islam HAM adalah hak dasar setiap manusia yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk dijaga, dipelihara, dan dihormati/dihargai. Dlm Islam HAM disebut al ahwalul khamsah (perkara/hal yang lima), yaitu jiwa, agama, harta, keluarga, dan harga diri atau kehormatan. Atau Hak manusia dari Allah yang bersifat teosentris, maksudnya segala sesuatu berasal dari Allah. Barat HAM adalah semua hak manusia yang bersifat antroposentris ( sgl sesuatu berpusat pd manusia). Manusia sbg tolok ukur sgl sesuatu, berpijak pd kebebasan yg terbatas (pembatasnya manusia ) Sejarah Hak Asasi Manusia Lahirnya Magna Charta di Inggris pada th 1689 ( manusia itu sama d muka hukum /adanya persamaan hak Munculnya The American Declaration of Independence lhir dari faham Rousseau dan Montesquieu. 37 Pd th 1789 lhir pula The French Declaration (Prancis) kemudian menjd The Rule of Law : isinya tdk bleh ada penangkapan dan penahanan yg semena-mena, termsuk penangkapan tanpa alasan yg sah dan tanpa surat peritah. Adanya Presumption of Innocence : orang2 yg d tangkap, kmudian d tuduh dan d tahan, berhak dinyatakan tdk brslah smpai da kptusan pengdilan yg berkekuatan hukum Dari peristiwa d atas maka muncullah HAM bersifat Universal yg kita kenal dgn The Universal Declaration of Human Rights yg d sahkan oleh PBB th 1948. Demokrasi Menurut Islam Demokrasi dlm Islam dilandasi 3 hal : Musyawarah (syura) Kepada semua pimpinan organisasi diminta menyelesaikan sesuatu dengan musyawarah. Dengan musyawarah tidak terjadi otoriter dan kesewenang-wenangan. Dalam bidang politikpun harus diadakan dengan musyawarah untk mncapai kesepakatan saat mengambil keputusan Ijma Ijma’ adalah kesepakatan ulama di suatu negeri atas hukum sesuatu yang disepakati bersama. Misal : membukukan Al Quran. Ijtihad Ijtihad adalah mengerahkan sesuatu dengan segala kesungguhan. Atau mengerahkan segala potensi dan kemampuan semaksimal mungkin untuk menetapkan hukum Islam. Misal : hukum meminum khamar 38 Musyawarah Kepada semua pimpinan organisasi diminta menyelesaikan sesuatu dengan musyawarah. Dengan musyawarah tidak terjadi otoriter dan kesewenang-wenangan. Dalam bidang politikpun harus diadakan dengan musyawarah untk mncapai kesepakatan saat mengambil keputusan. Konsensus atau Ijma Ijma’ adalah kesepakatan ulama di suatu negeri atas hukum sesuatu yang disepakati bersama. Misal : membukukan Al Quran. Bab XII Kebudayaan Islam Definisi Kebudayaan dalam Islam Ciri-ciri Kebudayaan Islam 1. Mengesakan Alloh : tak ada tempat bergantung dan meminta selain kpd Alloh, Tuhan yg satu 2. Bernafaskan Tauhid : karena tauhidlah yg menjadi prinsip pokok ajaran islam 3. Hasil Buah pikiran Pengolahannya : untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiakan umat sebab Nabi Muhammad di utus sebagai Rahmatan lil’alamin 4. Semangat Ilmu Pengetahuan : umat muslim telah diwajibkan untuk menuntuk ilmu sejak lahir sampai ke liang lahat 39 5. Akhlak Yg Mulia : tak ada yg lebih indah selain mewujudkan keimanan dengan akhlak islam yg mulia Sejarah Intelektual Islam. Masa Klasik antara 630-1250 M Pada masa klasik lahir para ulama madzab seperti Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’I dan Imam Maliki, sejalan dg itu jg lahir filusuf muslim pertama al Kindi (801 M), beliau berpendapat “ bahwa kaum muslimin hendaknya menerima filsafat sebagai bagian dari kebudayaan Islam.” Lhr pula Al Razi (865 M), al Farabi (870 M), Ibn Miskawaih (930 M), Ibn Sina (1037), Ibn Bajjah (1138) dan Ibn Rusyd (1126) Masa Pertengahan antara 1250-1800 M Pada masa ini dalam catatan pemikiran Islam masa itu merupakan fase kemunduran karena filsafat mulai d jauhkan dr umat Islam sehingga ada kecendrungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman dg ilmu dan dunia dengan akhirat. Pengaruhnya msh terasa sampai sekrg. Pemikiran yg berkembang saat ini adlh pemikiran dikotomis antara agama dg ilmu dan urusan dunia dgn urusan akhirat Masa Modern antara 1800- sekarang Pada masa modern saat ini Islam memberikan kontribusi pendidikan tentang membangun manusia modern yg Qur’ani, seperti yg telah di katakan oleh Yusuf bahwa kehadiran Islam bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk seluruh umat manusia. Ada pertanyaan yg mendasar, mengapa umat Islam tdk menguasai ilmu dan teknologi modern ? Padahal dahulu yg menguasai ilmu dan filsafat itu orang islam ? 40 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam Pusat Kebudayaan Islam Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus, seperti solat. Padahal fungsi masjid lebih luas dari itu, pada zaman Rasululloh masjid berfungsi sebagai pusat peradaban. Tapi sangat disesalkan masjid kemudian mengalami penyempitan fungsi, apalagi adanya intervensi pihak-pihak tertentu yg menjadikan masjid sebagai alat untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan Islam Nilai-nilai dalam Budaya Indonesia 1. Tanggung jawab : kesediaan menanggung segala resiko atas konsekuensi dr setiap perbuatan yang dilakukan 2. Bersikap terbuka : mau menerima masukan dan kebenaran yg akan datang dr orang lain, siapapun dia, dan apapun posisinya 3. Ikhlas : ikhlas berarti murni, bersih dr segala unsur yg mengotori dan mencermati nilai niat seseorang untuk berbuat sebagai wujud pengabdian ketaatan kepada Alloh 4. Adil : menempatkan sesuatu pd tempatnya (proporsional) 5. Berorientasi pd pengabdian kebenaran Alloh : inti tujuan penciptaan manusia berdasarkan Qur’an Surat Ad-Dzariyat : 56, adalah untuk ibadah dan mengabdi kepada Alloh, untuk menciptakan nilai pengabdian itu, manusia harus bertitik tolak pada kebenaran yg di tunjukkan Alloh dlm Surat al Baqarah : 147 “Kebenaran itu hanyalah dr Tuhanmu, sebab itu jgn sekali-kali kamu termasuk orang yg ragu ” 6. Berfikir kritis dan inovatif : berfikir secra objektif dan analitis, sedangkan berfikir inovatif adalah berfikir ke depan untuk menemukan pemikiran yg baru 41 7. Bekerja keras : dlm Q.S al Qhassas 77, “Alloh memerintahkan manusia meraih kebahagiaan hidup d dunia dan akherat ” dlm surat Yunus, 87 “ Alloh melarang putus asa akan rahmat yg telah Alloh anugerahkan, karena putus asa itu adalah sifat orang kafir ” 8. Jujur : kejujuran akan membimbing manusia dlm proses penemuan kebenaran dan mengemukakan kebenaran secra objektif. Kejujuran menghindarkan timbulnya kesalahan-kesalahan yg merugikan Bab XIII Sistem Politik Islam Definisi Politik Islam • Politik dapat definisikan sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. • Dari hal ini, dapat kita artikan bahwa politik Islam merupakan upaya penggapaian kekuasaan dengan mengindahkan ketentuan yang telah digariskan dalam ajaran Islam. Arti lain dari politik • Menurut Abdul Qadir Zallum menyatakan bahwa politik atau siyasah mempunyai makna mengatur urusan rakyat, baik dalam maupun luar negeri. Politik dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat. • Negara adalah institusi yang mengatur urusan tersebut secara praktis, sedangkan rakyat mengoreksi pemerintah dalam melakukan tugasnya 42 Nilai-nilai Dasar Dalam Sistem Politik Dalam Al Qur’an Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. 23:52) Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah-masalah ijtihadiyah (Q.S. 42:38, 3:159) Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. 4:58) Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. 4:59) Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat (Q.S. 49:9) Keharusan mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi dan invansi (Q.S. 2:190) Mementingkan perdamaian daripada permusushan (Q.S. 8:61) Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan (Q.S. 8:60) Keharusan menepati janji (Q.S. 16:91) Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa (Q.S. 49:13) Mengupayakan peredaran harta dalam seluruh lapisan masyarakat (Q.S. 59:7) Keharusan mengikuti prinsip-prinsip dalam pelaksanaan hukum. Ruang Lingkup Siyasah Dusturiyah Secara garis besar obyek pembahasan sistem politik Islam meliputi : – Siyasah Dusturiyah, dalam fiqh modern disebut dengan Hukum Tata Negara 43 – Siyasah Dauliyah, biasa disebut dengan Hukum Internasional (hukum dalam hubungan antar bangsa) – Siyasah Maliyah, mengatur tentang pemasukan, pengelolaan, dan pengeluaran uang milik negara. Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah Dusturiyah antara lain: – Persoalan imamah ( hak, kewajibannya) – Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya) – Persoalan baiat (sumpah setia) – Persolan waliyyul ‘ahdi (pemimpin/khalifah) – Persoalan perwakilan rakyat (Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) – Wizarah (kementrian) dan pembagiannya Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah antara lain: • Mewujudkan kesatuan umat manusia • Mewujudkan keadilan • Menghargai persamaan • Menghargai kehormatan manusia • Mengembangkan toleransi • Mewujudkan kerjasama kemanusiaan • Menghargai kebebasan/kemerdekaan • Mewujudkan perilaku moral yang baik 44 Adapun orientasi masalahnya berkaitan dengan: • Penentuan situasi damai atau perang (penentuan sifat darurat kolektif) • Perlakuan terhadap tawanan • Kewajiban suatu negara terhadap negara lain • Aturan dalam perjanjian internasioanal • Aturan dalam pelaksanaan peperangan. Siyasah Maaliyah Siyasah Maliyah meliputi pembahasan: – Prinsip-prinsip dalam kepemilikan harta – Tanggung jawab sosial dalam masalah harta – Zakat, infaq, shadaqah, waqaf. – Khoroj, jizyah, ghanimah, fai’, ‘usyr – Aturan dalam eksploitasi sumberdaya alam 45 Bab XIV Pernikahan dlam Islam Hakekat Pernikahan Pernikahan adalah “Mitsaqan ghalidza” atau perjanjian yang sangat kuat antara pria dan wanita untuk membina rumah tangga yg bahagia. Oleh karena itu : Perlu ada data yang akurat dan transparan. Perlu ada wali dan saksi-saksi. Perlu ada sighat ta’lik thalaq Perlu ada publikasi agar tidak mucul fitnah Tidak boleh main-main dengan pernikahan. Tujuan Pernikahan Menghalalkan pergaulan Menghindari fitnah Menghindari perzinahan Menghasilkan keturunan yang saleh. Silaturahmi : antara dua keluarga besar suami isteri 46 Dakwah : Dakwah kepada anak isteri dan keluarga besar memiliki nilai strategis yang tinggi. Sedekah : Tiada hari tanpa sedekah. Memberi minum anjing kehausan saja sudah besar pahalanya apalagi memberi makan minum anak isteri. Rukun dan Syarat Pernikahan Ada dua syarat dalam pernikahan yakni : 1. Seagama : haram menikah dengan orang nonmuslim, kecuali dengan wanita ahli kitab. 2. ‘Antaradhin yakni sama-sama ridho. Kedua mempelai mau menerima pernikahan ini. Jika ada satu di antara keduanya yang tidak rida maka pernikahannya haram. Selain dua syarat di atas terdapat syarat lainnya yakni baligh dan kufu. Balig ialah telah cukup dewasa dan mengerti essensi pernikahan. Sedangkan kufu yakni setara dalam pendidikan, kedudukan, usia,dll. Tetapi kedua syarat ini bukan syarat sah melainkan syarat kesempurnaan (lebih baik). Macam-macam Pernikahan Nikah biasa : Setelah akad nikah dilanjutkan dengan walimah kemudian keduanya berumah tangga. Nikah Gantung : Ialah manakala setelah selesai akad nikah tidak diikuti langsung dengan berumah tangga. Rumah tangganya ditangguhkan karena ada reasoning tertentu. 47 Nikah shigar : Pernikahan dengan cara tukar adik tanpa mahar. Misalnya Ahmad menikah dengan adik perempuan Ali, sedangkan Ali menikah dengan adik perempuan Ahmad tanpa maskawin. Hukumnya haram, kecuali memakai mahar. Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu tertentu misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun dll. Hukumnya haram. Nikah Sirri : Syarat dan rukunya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad nikahnya di bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta tidak dipublikasikan secara langsung. Walimah dan Publikasi Nabi bersabda : “Aulim bisyattin” walimahkan walaupun hanya menyembelih seekor kambing Nabi bersabda : “A’linu nikahakum”, umumkanlah pernikahanmu. Fungsi walimah adalah publikasi dan permohonan doa restu. Doa untuk kedua pengantin : “Barakallahu laka, wabaraka ‘alaika, wajama’a bainakuma fi khairin”. Mudah-mudahan keberkahan Allah bagimu di kala suka, dan keberkahan atasmu di kala duka, serta menyatukan kamu berdua dalam kebaikan. ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL Doa sebelum bersenggama : “Allahumma jannibnasy syaithan, wa jannibisy syaithan ‘amma razaqtana”. Artinya : Ya Allah, jauhkan kami dari syetan dan jauhkan pula syetan dari apa yang yang Engkau rizkikan kepada kami (yaitu anak-anak kami). Tidak boleh bersenggama ketika perempuan sedang haid. 48 Haram melalui lubang belakang (dubur) Dianjurkan melakukan pemanasan. Nabi bersabda :” Qabbilu bil qublah wal kalam”. Artinya : Dahuluilah dengan ciuman dan rayuan. Harus bersungguh-sungguh. Jika ejekulasi prematur dianjurkan suami tetap mendekap isterinya sampai nafsu seksnya reda. Azl (mengeluarkan sperma di luar vagina) diperbolehkan manakala isteri setuju. Memakai selimut, jangan seperti dua ekor keledai. Haram menceritakan kepada orang lain. Hadits menyatakan :”Seburukburuknya perempuan ialah perempuan yang yang pada malam hari melakukan hubungtan seks dengan suaminya, kemudian pada pagi harinya ia menceritakan kelakuannya itu”. SABAR MENGHADAPI KELEMAHAN SUAMI/ ISTERI Nabi bersabda : “Isteri yang sabar dalam menghadapi sikap buruk suami akan mendapat pahala sebesar pahala yang diterima oleh Asiah isteri Fir’aun”. Nabi bersabda :”Suami yang sabar dalam menghadapi sikap buruk isterinya akan mendapat pahala sebesar pahala yang diterima oleh nabi Ayub”. 49 TERIMA KASIH JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KATSIRA WASSALAM………….