Tugas Mandiri Agama - Universitas Narotama

advertisement
Tugas Mandiri
Mata Kuliah
Dosen
: Pendidikan Agama Islam
: SUGITO MUZAQI
Di susun Oleh :
Nama
NIM
: Suwanto
: 01213006
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NAROTAMA
JL.Arief Rachman Hakim No 51
Surabaya
Bab 1
Konsep Ketuhanan dalam Islam
A Filsafat Ketuhanan dalam Islam
Siapakah tuhan itu
Tuhan ( ialah ) : sesuatu yang di pentingkan ( dianggap penting ) oleh Manusia
Sedekimian rupa, sehingga manusia melerahkan dirinya untuk di kuasai Olehnya.
B
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan.
Pemikiran Barat
Teori evolusionisme ( Max Muller & E.B.Taylor ) ( 1877 )
Adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi
sempurna. Prosesnya sbb :
-
Dinanisme
Animisme
Poleteisme
Henotisme
Monoteisme
# Teori ini di tentang oleh Andrew Lang (1898) yang menekankan adanya monoteisme
dalam masyarakat primitif.
# Sarjana- sarjana barat juga menentang teori ini. Menurut mereka ide tentang tuhan tidak
datang secara evolusi, tetapi dengan adanya wahyu.
C
Tuhan Menurut Agama-agama wahyu
Pemikiran umat islam
Pemikiran terhadap tuhan dikalangan umat islam timbul sejak wafatnya Nabi Muhammad
Saw. Secara garis besarnya terdiri dari :
1
Mu’tazilah : Orang Islam yang berbuat dosa besar, tidak kafir dan tidak mukmin.
Ia berada di antara Mukmin dan Kafir.( Manzilah baina Manzilatain )
Qodariah : Manusia mempunyai kebebasan dalam berkehandak dan berberbuat.
Manusia sendiri yang menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin.
Jabariah : Manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat,
Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
Asy’ariah dan Maturidiyah : Pendapat kedua aliran ini berada di antara Qodoriyah
dan Jabariyah
Pada prinsipnya aliran- aliran diatas tidak bertentangan dengan dasar agama islam. Umat
Islam yang memilih mana saja sebagai teologi yang di anutnya, tidak menyebabkan ia keluar
dari islam.
Tuhan Menurut Ajaran Islam
-
Tuhan dalam konsep Al Qur;an adalah Allah ( Q.S.Ali Imran, 3 ; 62 Shad 38;35 & 65,
dan Muhammad, 47; 19 ) Ajaran tenteng tuhan yang diberikan pada para nabi
sebelum Muhammad adalah Tuhan “ Allah “ juga ( Q.S Hud, 11; 84 dan Al-Maidah
5; 72 ). Allah adalah Esa (Q.S. AL-Ankabut, 29; 46, Thaha, 20; 98 & Shad, 38; 4 )
-
Menurut informasi Alquran,sebutan yang benar bagi Tuhan yang benar – benar Tuhan
adalah sebutan “ Allah” dan kemahesaan Allah tidak Melalui teori evolusi melainkan
dari wahyu yang datang dari Allah sendiri. Keesaan Allah adalah mutlak, tidak dapat
di sejajarkan dengan yang lain.
-
Kebenaran tentang Tuhan yang datang dari Tuhan sendiri merupahkan kebenaran
yang bersifat mutlak. Informasi yang benar tentang Tuhan harus melalui Rasul yang
di percayai dan di pilih Tuhan untuk menerangkan tentang dirin-Nya. Al Qur’an
menegaskan Nabi Muhammad.Saw. Sebagai Rasul terakhir ( Q.S. An- Najm, 53;2-4 )
2
Pembuktian Wujud Tuhan
Dalil – dalil pembuktian adanya Tuhan
Keberadaan alam
Adanya alam serta secara organisasinya yang menebjubkan dari rahasianya yang pelik.
Adanya manusia, namun manusia sendiri mengakui bahwa ia terjadi bukan atas kehendanya
sendiri. Kejadian alam dan manusia ini menjelaskan bahwa ada sesuatu ada kekuatan yang
telah menciptakanya, suatu “ Akal “ yang tidsk adanya batasnya. Jika percaya tentang
eksistensi alam dan manusia, maka secara logika harus percaya tentang adanya penciptaan
alam.
Pendekatan Ilmu Astronomi
Semua sistem tata surya
Ang adadi alam ini, baik matahari, bumi, bulan, bintang – bintang dan yang lainya tidak ada
yang diam dan berhenti pada suatu tempat tertentu. Semuanya bergerak dan beredar pada
garis edarnya masing – masing tanpa pernah berbenturan antara satu dengan yang lainya.
Keserasian alam ini oleh ibnu Rusyd di beri istilah dengan “ Dalil Iktira “. Maka dengan
memperhatikan sistem yang luar biasa ini, dapat di simpulkan mustahil semuanya ini terjadi
dengan sendirinya pasti dibalik dengan semuanya ada kekuatan yang mengendalikanya.
3
Bab II
A. Keimanan dan Ketaqwaan
Pengertian Imam
-
-
-
Secara Etimologi kata iaman berasal dari bahsa arab : Aamana yu’minu – iimaanan,
yang bearti percaya.
Secara terminologi / istilahy, iman adalah membenarkan dengan hati ( Tasdiq bi Qalb)
menyatakan dengan lisan ( iqrar bi lisan) dan membuktikan dengan perbuatan ( amal
bi arkan ) terhadap kebenaran dan keyakinan tertentu.
Dalam Al-Qur’an kata iman sering di rangkai dengan kata – kata tertentu dengan
menjadi corak atau sifat dari yang diimaninya itu, seperti dengan kata : jibti (
kebatinan / idealisme ). Thaghut (realita / naturalisme) bathil , kafir, dll, Kata iman
yang tidak di rangkai dengan sesuatu bearti menujukan makna positif.
Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu Hubban Lillah ( Sangat
cinta Allah ) jadi orang beriman kepada Allah berarti orang yang sangat cinta kepada
Allah.
Pengertian Taqwa
-
Melaksanakan segala perintah Allah
Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah ( Haram )
Ridho ( Menerima dan Ikhlas ) dengan hukum – hukum dan ketentuan Allah S.W.T
atau di artikan
Melaksanakan perintah Allah dan Menjahui segala larangaNya serta pasrah terhadap
ketentuan sesuai petunjuk Allah SWT.
Wujud Iman
B. Wujud Iman
-
Karena iman itu bukan hanya suatu kepercayaan, tetapi adalah keyakinan yang
mendorong perbuatan baik, maka wujud iman adalah dilaksankannya amal – amal
shalih yang sesuai dengan aturan aajaran islam secara lahir dan batin.
4
-
Jadi wujud iman merupahkan keutuhan dari keyakinan, ucapan dan perbuatan
seseorang dalam melaksanakan amal shalih.
-
Dengan demikian wujud iman sangat luas, karena mencakup berbagi jenis amal shalih
yang di lakukan oleh manusia yang di dasarkan atas keyakinannya kepada Allah.
Proses Terbentuknya Iman
C. Proses Terbentuknya Iman
Setidaknya Meliputi tiga Tahap ikhtiar, yaitu :
-
-
-
Tahap Penyiapan benih keimanan anak, dilakukan hubungan dengan sami istri yang
islami, mengkonsumsi makanan / minuman yang halal, berpandangan dan bersikap
hidup yang islami.
Tahap pengenalan pada ajaran islam, yaitu melalui pendidikan oleh keluarga atau
lingkungannya, mulai tingkat verbal, pemahaman, sampai amalan, dan di lakukan
sedini mungkin, terutama pendidikan akhlak dan Al-Qur’an.
Tahap pembiasaan, yaitu membiasahkan untuk melaksanakan apa yang di perintahkan
Allah menjadi laranganNya dengan penuh kesadaran.
Tanda Orang Beriman
D.Tanda – tanda Orang Beriman
-
-
-
Jika disebut nama Allah hatinya bergetar,dan berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas
dari syaraf memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya bergejolak untuk segera
melaksanakan. Sesuai dengan Q.S. Al-Anfal : 2
Senantiasa tawaka, yaitu bekerja keras berdasrkan ilmu Allah yang diiringi dengan
do’a dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali Imran : 120, Al-Maidah : 12 , Attaubat: 52 Ibrahim : 11, Al-Mujadalah : 10 , At- Taghabun : 13.
Tertib dalam melaksankan shalat dan selalu menjaga pelaksanakannya.Q.S Al-Anfal :
3, Al-Mukminum : 2,7.
Menafkahkan sebagian dari risqi yang diterimahnya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. AlMukminun : 4.
5
-
Menghindari perkataan/perbuatan yaang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.
Q.S. Al-Mukminun :3,5.
Memelihara Amanat dan menepati janji. Q.S. Al-Anfal :74.
Tidak meninggalkan petermuan sebelum minta izin. Q.S. An-Nur : 62 dll
Korelasi Keimanan dan Ketaqwaan
E.Korelasi keimanan dan Ketaqwaan
# Keimanan pada keesaan AllAh SWT ( tauhid ) meliputi dua aspek, yaitu teoritis dan tauhid
praktis.
-
-
Tuhid teoritas dalah pengakuan tentang keesaan zat, sifat dan perbuatan Tuhan
sehingga berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan , persepsi , dan pemikiran
manusia tentang konsep Tuhan Konsekuensi logis dan tauhid, teoritas, adalah:
pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya wujud
muthlak yang menjadi sumber dari semua wujud.
Tauhid praktis ( tauhid ibadah ) adalah terapan atau tindak lanjut teoritas yang berupa
amal perbuatan atau ibadah manusia.
Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis merupahkan bentuk keimanan yang
sempurna.
Sedangkan taqwa merupahkan perasaan takut dan mengengungkan kepada Allah
dengan cara melaksankan Perintah – perintahNya dan menjahui laranganNya.
Dengan demikian kolerasi antara keimanan dan ketaqwaan adalah sangat erat.Taqwa
merupahkan bukti atau perwujudan dari orang memiliki kesempurnaan iman
merupahkan dasar dan semangat yang melandasi ketaqwaan.
-
B. Implementasi Iman danTaqwa dalam
kehidupan Modern
F.
implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan Modern.
- 1. Iman Melenyapkan kepercayaan pada kekuasan benda
-2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.(Q.S. An-Nisa :78 )
-3. Iman Menanamkan sikap “ self help “ dalam kehidupan ( Q.S. Hud : 6 )
-4. Iman memberikan ketentraman jiwa.(Q.S. Al-Ra’du : 28 )
-5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik.( hayyatan tayyibah ) (Q.S. Al-Nahl : 97 )
6
-6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.( Q.S. Al-An’am : 162 )
-7. Iman memberikan keberuntungan.( Al-Baqarah : 5)
-8. Iman mencegah penyakit.
Bab III
Hakekat Manusia dan Martabat Manusia
A.Konsep Manusia
Siapakah Manusia ?
1. Teori Psikoanalisis mendefinisikan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk
berkeinginan memiliki prilaku interaksi anatara variabel biologis, psikologis, dan
sosial )
Teori Behaviorisme mengatakan manusia sebagai Homo Mechanic ( tingkah laku
manusia berbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek
rasional ( emosionalnya )
Teori Kognitif menyatakan manusia sebagai Homo Sapiens ( makhluk berfikir,
makhluk cerdas yang selalu berusaha memahami lingkunganya ).
Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens ( makhluk bermain,
manusia berpilaku untuk mempertahankan , meningkatakan, dan selalu
mengaktualisasikan dirinya / bersifat selalu aktif ).
Konsep Manusia
Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
Hewan
Manusia
a. Pengetahuan
Dangkal
Parsial – Khusus
Regional
Berlaku saat sekarang
a. Pengetahuan
Luas
Tak terbatas
Universal
Pengetahuan Masa
lampauyang akan
datang
7
B. Hasrat dan Keinginan ( Hewan )
 Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb.
 Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik.
 Bersifat individual dan pribadi.
 Bersifat regional
Bersifat seketika dan berkaitan dengan masa sekarang
B. Hasrat dan Keinginan ( Manusia )
 Bersifatmaterial makan, minum, tidur, dan nikah, dsb.
 Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, dan pemikiran.
 Bersifat individual dan sosial.
 Bersifat universal
Bersifat tak terbatas
C. Potensi Alamiah
•
Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna.
•
Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu.
•
Orientasi semata-mata melangsungkan hidup.
C. Potensi Alamiah
•
Potensi termateri; bentuk fisik sempurna.
•
Potensi imateri; ruh ilahiyah.
•
Potensi fitrah dan hanif.
Nafsu, akal, qalbu
8
Eksistensi dan Martabat Manusia
B Eksistensi Penciptaan Manusia.
1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.
a. Vertical (aspek ritual).
b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).
2. Fungsi dan peran manusia
•
Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.
•
Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah
(Liya’budullah).
Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.
Sedang beberapa peran manusia antara lain :
•
Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)
•
Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)
•
Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
•
)١٥( َ‫ير ِم ْن ِع َبا ِد ِه ْال ُمؤْ ِمنِين‬
‫س َل ْي َمانَ ِع ْل ًما َوقَاال ْال َح ْمدُ ِ هّلِلِ الهذِي فَ ه‬
ُ ‫َو َل َق ْد آت َ ْينَا دَ ُاودَ َو‬
َ ‫ضلَنَا‬
ٍ ِ‫علَى َكث‬
‫ع ِلِّ ْمنَا َم ْن ِطقَ ه‬
َ ‫َو َو ِر‬
ُ ‫سلَ ْي َم‬
‫َيءٍ ِإ هن َهذَا لَ ُه َو‬
ُ ‫اس‬
ُ ‫ث‬
ُ ‫ان دَ ُاودَ َوقَا َل يَا أَيُّ َها النه‬
ْ ‫الطي ِْر َوأُوتِينَا ِم ْن ُك ِِّل ش‬
ُ ِ‫ض ُل ْال ُمب‬
)١٦( ‫ين‬
ْ َ‫ْالف‬
•
15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan
keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari
kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
•
16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah
diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
[1] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta
mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya
9
Tujuan Penciptaan Manusia
C Antropologi (Proses kejadian manusia)
1. Sejarah manusia pertama
 Pengetahuan Umum
Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang
lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu ke
spesies yang lain.
 Pengetahuan Qur’an
Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan
diciptakan dari thin / turab (saripati tanah).
2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam
 Pengetahuan Umum
Teori medis / kedokteran.
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma dan sel telur.
 Pengetahuan Qur’an
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah.
(Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)
ْ ُ‫)ث ُ هم َجعَ ْلنَاهُ ن‬١٢( ‫ين‬
• )١٣( ‫ين‬
ُ ‫سانَ ِم ْن‬
َ ‫ث ُ هم َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن‬
ٍ ‫طفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك‬
ٍ ‫ساللَ ٍة ِم ْن ِط‬
ْ ُّ‫َخلَ ْقنَا الن‬
َ ‫س ْونَا ْال ِع‬
َ ‫ضغَةَ ِع‬
‫اَ لَ ْح ًما ث ُ هم‬
ْ ‫ضغَةً َف َخلَ ْقنَا ْال ُم‬
ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُم‬
َ َ‫طفَة‬
َ ‫ظا ًما فَ َك‬
َ ‫ظ‬
‫ار َك ه‬
)١٤( َ‫س ُن ْالخَا ِلقِين‬
َ ‫اّلِلُ أ َ ْح‬
َ ‫أ َ ْنشَأْنَاهُ خ َْلقًا آخ ََر فَت َ َب‬
•
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
•
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
10
Proses terbentuknya Manusia
d. Proses Kehidupan Manusia
Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :
1. Fase alam arwah
2. Fase alam rahim
3. Fase alam dunia
4. Fase alam barzah
5. Fase alam akhirat
11
Bab IV
Tanggung Jawab Manusia
Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
A Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Alloh SWT
•
Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal shaleh
•
Tunduk, patuh, taat kepada Allah
•
Memelihara iman yang bersifat fluktuatif
•
Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada
Allah SWT
•
Menjaga kesucian agama dgn menegakkan syari’at islam dgn cara berdakwah
B Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Alloh SWT
Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab, yaitu :
Mengolah alam dengan sebisa mungkin, seoptimal mungkin, memperhatikan kesejahteraan
bersama, dan menjaga kekuasaan yg dimilikinya agar tidak merugikan, dengan berpegang
teguh pada Tuhan dan RasulNya.
•
Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal shaleh
•
Tunduk, patuh, taat kepada Allah
•
Memelihara iman yang bersifat fluktuatif
•
Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah
SWT
Menjaga kesucian agama dgn menegakkan syari’at islam dgn cara berdakwah.
12
Bab V
Hukum Islam
A Pengertian Hukum Islam
a. Hukum Islam merupakan koleksi daya upaya fuqaha dalam menerapkan
syariah islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. = ilmu fiqih
b. Apabila kata hukum dikaitkan dengan islam, maka hukum islam bermakna
seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul
tentang tingkah laku manusia yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat
untuk semua umat yang beragama islam.
c. Hukum islam adalah hukum yang ditetapkan Allah di dalam Al Quran,
dijelaskan oleh nabi dalam hadis serta dikembangkan oleh ulama dalam ijtihad.
Dalam susunan ajaran pokok islam hukum islam disebut dengan syariah. Syariah
adalah undang-undang atau aturan yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan
manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama manusia dan alam semesta
B Ruang Lingkup Hukum Islam
Syariah terdiri :
1. Ibadah mahdhoh = Hablum Minalloh = Syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji
2. Ibadah ghairu mahdhoh terdiri atas hubungan manusia dengan manusia lain,
dengan dirinya sendiri dan dengan alam sekitar. Ibadah ghairu mahdhah
seperti: Muamalah, Munakahat, Faroid, Wasiat, Hibah, Jinayah, Al Ahkam
Sulthoniyah, Siyar (mengatur hubungan antar bangsa, dan hubungan antar
golongan. Perang maupun damai)
13
C Tujuan Hukum Islam
Secara umum : untuk mencegah kerusakan pd manusia dan mendatangkan
kemaslahatan bagi mereka, mengarahkan pd kebenaran untuk mencapai kebahagiaan
hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.
Menurut Abu Ishaq al-Shatibi
1. Memelihara Agama : manusia yg beragama mempunyai harkat, martabat dan
kebutuhan yg harus dipenuhi, serta tolok ukur dlm kehidupan
2. Memelihara Jiwa : jiwa perlu dilindungi, dilarang menganiaya diri, keluarga
dan orang lain.
3. Memelihara Akal : peliharalah akal dg menjga dr kerusakan sprti meminum
alkhohol (khamar), dan mengundi nasib. Lihat Al Maidah : 90
4. Memlihara Keturunan : melakukan pernikahan yg sah menurut ketentuan Al
qur’an dan Hadist, dan jgn dekati zina. Lihat Al Isra’ : 32
Memelihara Harta : mencari harta dg halal lg baik, dan menginfaqkan dg cara yg
baik pula.
D Sumber Hukum Islam
1. Al Qur’an : Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi terakhir Muhammad
Saw. Melalui perantaraan malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf dan sampai
kepada manusia secara mutawatir. Membacanya bernilai ibadah, diawali
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
2. Hadist/ Sunnah : perkataan (qouliyah), perbuatan (fi’liyah) dan ketetapan
(taqririyah) yg disandarkan kepada Nabi (ketetapan/persetujuan) nabi
Muhammad Saw.
3. Ijma’ : menggunakan seluruh kesanggupan berpikir untuk menetapkan suatu
keputusan hukum tertentu dengan jalan mengeluarkan hukum dari Al Qur’an
dan Sunnah. Kedudukannya sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al
Qur’an dan Sunnah
14
Masalah-masalah yang dapat diijtihadkan adalah hukum-hukum syara’ yang
tidak mempunyai dalil qath’i (pasti), bukan hukum-hukum asal dan masalah
yang berhubungan dengan ilmu kalam (aqidah)
4. Qiyas (reasoning by analogy) : menetapkan hukum sesuatu perbuatan yang
belum ada ketentuan hukumnya, berdasarkan sesuatu hukum yang telah
ditentukan oleh nash, disebabkan oleh adanya persamaan di antara keduanya.
(ex. Makanan atau minuman yg memabukkan )
E Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat

beribadah bukan untuk yg lain

Fungsi “amar ma’ruf nahi munkar” hukum yg ditujukan untuk mengatur hidup
dan keh

Kehiidupan manusia yg bersentuhan langsung dg masyaraakat dan penetapan
hukum Allah SWT.

Fungsi “Zawajir” adanya sanksi sebagai sarana pemaksa dan melindungi warga
masyarakat dr segala bentuk ancaman serta perbuatan yg membahayakan

Fungsi “tanzim wa islah al-ummah” sbg sarana utk mengatur sebaik mungkin
dan memperlncar proses interaksi sosial shg terwujudlah masya harmonis
15
Bab VI
Etika, Moral dan Akhlak
A Konsep Etika, Moral dan Akhlak
 Fungsi dan perannya : etika, moral, dan akhlak  menentukan nilai atau hukum
suatu perbuatan
 Sumbernya :
-Etika berdasarkan pendapat akal pikiran/rasio
-Moral berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku
-Akhlak berdasarkan pada al-Quran dan Hadits.
 Jadi, etika, moral dan susila dibutuhkan dalam rangka menjabarkan dan
mengoperasikan ketentuan akhlak yang terdapat dalam al-Quran dan hadits.
Sebaliknya juga akhlak dapat memberikan batasan yang umum dan universal
terhadap penjabaran etika, moral dan susila, sehingga tetap bersifat humanis.
B Karakteristik Etika dalam Islam
Normatif, bersumber pada al-Quran dan Sunnah. Bersifat universal, mutlak dan
absolut. Pada penjelasan ini dapat dilihat dalam :
QS.
Al Isra’ 17 : 9, 32
Al Nahl 16 : 89,90,97
Al Baqarah 2: 219
Al Maidah 5: 33.
Dalam Islam ada 3 jalan yg harus ditempuh manusia :
1. Manusia hidup menuju kebahagiaan, ketenangan dan mencapai cita-cita.
2. Perbuatan yg dilakukan berada dalam kerangka peraturan dan hukum tertentu yang
mutlak kebenarannya (al Quran).
16
3. Jalan hidup terbaik dan terkuat adalah berdasarkan fitrah bukan emosi atau
dorongan hawa nafsu.
C Hubungan tasawuf dengan Islam.
Tasawuf falsafi
 pendekatan rasio
Tasawuf Akhlaqi
 pendekatan akhlak = takhalli, tahalli dan tajalli
( keagungan Allah)
Tasawuf Amali
 pendekatan amaliyah/wirid  tarekat
Tujuan tasawuf mendekatkan diri kepada Allah  perlu pembersihan diri baik
jasmani dan rohani  berakhlak mulia. (baca, Islam Rasional, Gagasan dan
Pemikiran)
D Indikator Manusia Berakhlak.
 Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka pemikiran akhlak
didasarkan pada pandangan ilmu pengetahuan empirik serta sumber logika dan
tidak lagi mengikuti gambaran khayal atau keyakinan yang terdapat dalam
ajaran agama.
 Tokoh yang muncul diantaranya Descartes (1596-1650), John S. Mill (18061873), Immanuel Kant, Bertraund Russel. Pandangan akhlak pada pemikiran
barat tersebut tampak terlihat jauh dari pandangan agama (sekuler).
Sepenuhnya didasarkan pada pemikiran manusia semata-mata.
17
E Akhlak dan Aktualisasi dalam Kehidupan.
-
Ibn Miskawaih (w.1030), dalam Tahzib al akhlaq wa Tathhir al A’raq , akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
-
Al-Ghazali (1059-1111), dalam Ihya ‘Ulum al Din, Akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan
mudah , tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
-
Ibrahim Anis, dalam Mu’jam al Wasith, Akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk,
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
-
Ahmad Amin, dalam al Akhlak, Akhlak merupakan “Adatul-Iradah” kehendak
yang dibiasakan.
-
Abd. Al-Hamid, dalam Dairatul Ma’arif , akhlak adalah sifat-sifat manusia yang
terdidik
18
Bab VII
Moral : Akhlah Mulia dalam Kehidupan
A Definisi Akhlak Mutmainah
Akhlak berasal dari kata Al-Khulq yang artinya kelakuan,tingkah laku, adat
kebiasaan. Mutmainnah berarti Kebaikan / dorongan nafsu untuk berbuat
kebaikan.Akhlaq Mutmainnah berarti Perilaku manusia yang didorong untuk
selalu berbuat kebaikan di dalam kehidupannya kepada orang lain.
B Akhlak pada orang Tua, Guru dan Sesama
Akhlaq harus diterapkan kepada manusia, yang paling utama kepada manusia adalah :
 Akhlaq terhadap Orang Tua
 Akhlaq Terhadap Guru
 Akhlaq Kepada Sesama
Akhlaq Terhadap Orang Tua
a). Jika orang tua masih hidup kita berbakti dengan cara :

Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.

Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka

Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah

Memenuhi sumpah / Nazar kedua orang tua
b). Jika Orang tua telah meninggal kita berbakti dengan cara :

Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya

Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka berdua

Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa
hidup mereka
19
Akhlaq Terhadap Guru
O Memuliakan dan menghormati guru termasuk suatu perintah agama
O Murid harus mengikuti guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian,
berwibawa, santun dan penyayang
O Murid harus mengikuti dan mematuhi guru
O Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya
O Murid harus mengingat hak guru atas dirinya sepanjang hayat dan setelah
beliau wafat
O Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru
Akhlaq Terhadap Sesama
O Waspada dan menjaga keselamatan bersama ( Al Maidah : 2,
Al Asr:1-3 )
O Berlomba mencapai kebaikan ( Al Baqoroh: 148, Ali Imron : 133 )
O Bersikap adil ( an Nahl : 90, Al Hujurut : 9 )
O Tidak boleh mencela dan menghina ( Al Hujurat : 11, Al Humazah : 1 )
O Tidak boleh saling bermarahan ( Al Qalam : 4, Ali ‘Imron : 134 )
Saling menjaga rahasia ( Al Isra : 34 )
Implementasi Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan, hal ini dapat diimplementasikan antara lain dengan :
O berpegang pada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
O mengharapkan dan berusaha memperoleh rida Allah
O menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia
20
O mencintai dan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan
O berkomunikasi dengan orang tua dengan kata-kata yang lembut dan berbuat
baik kepada mereka
O mendoakan keselamatan mereka di dunia dan akhirat
O Saling membantu dan menghormati dengan tetangga
memuliakan tamu.
Bab VIII
IPTEK dan Seni dalam Islam
Konsep Iptek Dalam Islam
a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan
-
Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, intuisi, firasat atau yang lainnya.
-
Ilmu pengetahuan (sains) : pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi,
diorganisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan pengatahuan yang
obyektif, general, dan verifikatif. Atau
-
Sains : pengetahuan yang rasional, empiris, obyektif, terukur, verifikatif, serta
komunal/general.
b. Teknologi : metode ilimiah untuk mencapai tujuan praktis. Keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
c. Seni : hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan.
21
Integrasi Iman, Ilmu dan Amal.
Makna integrasi iman, ilmu, dan amal
-
Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang
harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang
dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari’ah,
dan akhlaq.
-
Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun
di atas iman dan ilmu yang benar.
-
Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan
tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi
umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka.
Keutamaan orang Beriman dan Berilmu.
•
Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam
diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)
•
Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan
derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama
daripada ibadahnya orang bodoh. (QS. Al Mujadalah :11)
•
Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah
mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. Al Baqoroh : 247)
•
Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya
kehidupan dunia (Al-Hadits)
•
Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S.
Al Fatir : 28)
•
Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S.
Al Baqoroh : 30-32)
22
•
Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan
ilmu yang benar (Al-Hadits)
•
Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban
adalah yang lebih unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.
Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Alam lingkungan
•
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awam
•
Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks ke arah kemashlahatan
ummat, dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena
kerusakan alam dan lingkungan itu lebih banyak disebabkan oleh ulah
manusia.
•
Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan
khalifah Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas
keilmuannya.
َ ‫ث َل ُك ْم‬
َ َ‫اَّللَ َق ْد بَع‬
ُّ ََ َ ‫علَ ْينَا َونَ ْْ ُُ أ‬
َّ ‫ََقَا َل لَ ُه ْم نَ ِبيُّ ُه ْم إِ َّن‬
ُّ َ ‫طالُوتَ َم ِل ًكا قَالُوا أَنَّى َي ُكو ُن َلهُ ْال ُم ْل ُك‬
َ ‫س‬
َ ‫ص‬
ْ ‫اَّللَ ا‬
َّ ‫س َعةً ِم َُ ْال َما ِل قَا َل إِ َّن‬
ْ َ‫علَ ْي ُك ْم َو َزادَهُ ب‬
‫طةً فِي ْال ِع ْل ِم‬
َ ُ‫طفَاه‬
َ َ‫بِ ْال ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم ي ُْؤت‬
َّ ‫اَّللُ ي ُْؤتِي ُم ْل َكهُ َم ُْ يَشَا ُء َو‬
َّ ‫) َو ْال ِجس ِْم َو‬٢٤٧(
‫ع ِلي ٌم‬
َ ‫س ٌع‬
ِ ‫اَّللُ َوا‬
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami,
Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun
tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui
23
Bab IX
Kerukunan Antar Umat Beragama
(KAUB)
Agama Islam Merupakan Rahmat Bagi Seluruh Alam
a.
Bangsa Indonesia sedang membangun, semua unsur bangsa harus ikut
berpartisipasi dalam pembangunan.
b.
Bangsa Indonesia sangat majemuk dari segi geografis ekonomi, etnis, bahasa,
sosial budaya, agama, yang sangat rawan konflik.
c.
Letak negara Indonesia yang diapit dua benua besar, yaitu Asia dan Australia
sangat rawan terhadap pengaruh bangsa asing, baik bangsa Asia, Australia,
Eropa, Afrika dan Amerika.
d.
Kebijaksanaan Pemerintah dalam hal kerukunan umat beragama yang tidak
membenarkan dakwah terhadap umat yang telah beragama.
Pola Pelaksanaan
a. Kerukunan intern umat beragama
1) Pertentangan diantara pemeluk agama yang bersifat pribadi jangan
mengakibatkan perpecahan diantara pengikutnya.
2) Persoalan intern umat beragama dapat diselesaikan dengan
semangat kerukunan / tenggang rasa dan kekeluargaan
24
b. Kerukunan antar umat beragama
1) Keputusan Menag No.70 Tahun 1978 tentang pedoman
penyiaran agama bagi
penyiaran dan pengembangan agama untuk menciptakan kerukunan hidup
antar umat beragama.
2) Pemerintah memberi pedoman dan melindungi kebebasan
memeluk agama
dan melakukan ibadat menurut agamanya masing2
Keputusan Bersama Mendagri dan Menag No. 1 Tahun 1979 tentang tata cara
penyiaran agama dan bantuan luar negeri bagi lembaga keagamaan di
Indonesia.
Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah
1. Tipologi sikap ekslusivisme.
Merupakan tipologi yang melahirkan suatu pandangan bahwa hanya agama
yang dianut dan dipeluknya berskala prioritas dalam kebenaran dan agama
selain yang di anut (dipeluknya) berada dalam ketidak benaran, dan karenanya
masyarakat wajib mengikuti agamanya karena agama lain selain agamanya
sebagai agama terkutuk. (At-Taubah : 6)
2. Tipologi sikap inklusivisme
Sebagai tipologi yang melahirkan bahwa di luar agama yang di anutnya, juga
mengandung kebenaran, meskipun tidak seutuh seperti agama yang telah di
anutnya. Islam adalah agama yang merealitas ajaran kepada pemeluknya pada
satu sisi ekslusivisme yang harus di imbangi dengan perilaku kesabaran. Sikap
islam adalah memberikan perilaku kesabaran yaitu menerima sikap orang lain
sekalipun sikap orang lain Tidak berada dalam kebenaran.
3. Tipologi sikap pluralism.
Tipologi ini menjelaskan masyarakat berpandangan bahwa secara teologis
pluralitas agama di pandang sebagai suatu realitas niscaya yang masing masing
berdiri sejajar, selaras dan sama di mata Alloh SWT
25
4. Tipologi sikap elektivisme.
Adalah merupakan suatu pandangan beragama masyarakat, melakukan
selektivitas antara ajaran dari banyak agama yang dianut oleh masyarakat,
sehingga merupakan ajaran dari agama agama yang di lihatnya ; mana
ajarannya yang di anggap cocok dan baik menurutnya, diambil sebagian dan
yang tidak baik di tinggalkan nya,
5. Tipologi sikap universalisme.
Sikap masyarakat yang berpandangan bahwa pada dasarnya semua agama
adalah satu dan sama. Hanya karena faktor faktor historis antropologis, agama
kemudian tampil dalam format plural pada kehidupan masyarakat.
Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan sosial
1.
Semua pihak menyadari kedudukan masing-masing-masing sebagai komponen
bangsa dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.
Antara Pemerintah dengan umat beragama ditemukan kesepakatan yang saling
diharapkan untuk dilaksanakan.
3.
Pemerintah mengharapkan tiga prioritas. Umat beragama diharapkan
partisipasi aktif dan positif dalam :
a) Pemantapan ideologi Pancasila
b) Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional
c) Suksesnya pembangunan Nasional
D. Langkah-langkah
1. Dasar pemikiran
a) Landasan falsafah Pancasila dan pembangunan bangsa
b) Pancasila mengandung dasar yang dapat diterima semua pihak
26
c) Pembangunan wajib dilaksanakan dan disukseskan
d) Kerukunan bukan status quo, tetapi sebagai dinamika masyarakat yang
sedang membangun dengan berbagai tantangan dan persoalan
e) Kerukunan menghasilkan sikap mandiri
2. Pedoman penyiaran agama
a) Pupuk rasa hormat menghormati dan saling mempercayai
b) Hindari perbuatan yang menyinggung perasaan golongann lain
c)Penyiaran jangan ditujukan kepada orang yang sudah beragama dengan
bujukan, rayuan dan tekanan
d)Jangan mempengaruhi orang yang telah menganut agama lain dengan datang
ke rumah, janji, hasut, ancaman dan menjelekkan
e)Penyiaran jangan dengan panflet, bulletin, majalah,obat, dan buku di
daerah/rumah orang yang beragama lain.
3. Bantuan Luar negeri
a) Bantuan luar negeri hanya untuk pelengkap
b) Pemerintah berhak mengatur, membimbing, mengarahkan agar bermanfaat
dan sesuai dengan fungsi dan tujuan bantuan
4. Tindak lanjut
a) Pemerintah perlu mengatur penyiaran agama
b)Penyiaran dilandasi saling harga menghargai, hormat menghormati dan
pengormatan hak seseorang memeluk agamanya
c) Perlu sikap terbuka
d)Bantuan luar negeri agar bermanfaat dan selaras dengan fungsi dan tujuan
bantuan
27
1. Peraturan-peraturan tentang kerukunan hidup antar umat beragama
a.
Dakwah (KMA No. 44 Tahun 1970)
Dakwah melalui radio tidak mengganggu stabilitas Nasional, tidak
mengganggu pembangunan Nasional, tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945
Dakwah berupa : pengajian, majlis taklim, upacara keagamaan, ceramah
agama, drama dan pertunjukan seni, usaha pembangunan musholla,
mesjid, madrasah, poliklinik, rumah jompo dsb.
b.Aliran kepercayaan (KMA No. B/5943/78 Tahun 1978)
1)Tidak merupakan agama dan tidak mengarah kepada pembentukan agama
baru
2) Pembinaannya tidak termasuk Depag
3) Penganut kepercayaan tidak kehilangan agamanya
4) Tidak ada sumpah, perkawinan, pemakaman, kelahiran dan KTP menurut
kepercayaan. ( Tap. MPR. No. IV/MPR/78)
Pembangunan sarana ibadah
a.
Didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi
jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah
kelurahan /desa
b.
Dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu
ketentraman dan ketertiban umum, serta memenuhi peraturan perundangan
28
Bab X
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan
Umat
Konsep Masyarakat Madani
•
Anwar Ibrahim: Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau
pengislaman konsep “civil society”
•
A. Syafii Maarif: Masyarakat madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka,
egaliter, dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang
bersumber dari wahyu Allah
•
Menurut konsep Islam : Masyarakat yg beradab, menjunjung tinggi nilai2
kemanusiaan, yg maju dlm penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
•
Masyarakat Madani menjadi simbol idealisme yg diharapkan oleh setiap
masyarakat. Al Qur’an memberikan ilustrasi masyarakat ideal adalah
masyarakat madani dlm QS. Saba’ : 15
•
Artinya : (Negerimu) adalah negeri yg baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun
Firman Allah tentang masyarakat madani dalam QS Saba’ : 15
29
Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
•
Posisi Umat Islam
–
SDM belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul
–
Belum mampu menunjukkan peran yang signifikan
–
Hukum yang berlaku di Indonesia bukan hukum Islam
–
Sistem Sosial Politik dan Ekonomi belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam
–
Tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam (tp ada sebagian)
Sistem Ekonomi Islam
•
Hak milik mutlak pada Allah, hak milik manusia bersifat Relatif
•
Islam mengakui setiap individu sebagai pemilik apa yang diperolehnya melalui
bekerja
•
Manusia berhak untuk mempertukarkan haknya itu dalam batas-batas yang
telah ditentukan secara khusus dalam hukum Islam.
•
Berekonomi, dlm ajaran Islam dua prinsip utama:
•
–
Tidak seorangpun atau sekelompok orangpun yang berhak
mengeksploitasi orang lain
–
Tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain
dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan
mereka saja
Q.S. Al-Syu’araa: 183
30
• Q.S. An-Nahl: 71
• Q.S. An-Nisa: 114
Zakat
•
Pengertian
–
memberikan harta yang telah mencapai nisab dan haul kepada orang
yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu
–
(fikih)  zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah
untuk diserahkan kepada yang berhak
31
–
Nisab: ukuran tertentu dari harta yang dimiliki yang mewajibkan
dikeluarkannya zakat, sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun
•
Orang yang wajib berzakat: Muzakki
•
Orang yang berhak menerima zakat: Mustahiq.
Q.S. Al-Baqarah: 110
Q.S. At-Taubah: 60
32
•
•
•
Harta yang wajib dizakati:
–
Harta yang berharga, seperti emas dan perak.
–
Hasil tanaman dan tumbuh-tumbuhan
–
Binatang ternak
–
Harta perdagangan
–
Harta galian
8 Golongan yang berhak menerima zakat:
–
Fakir
–
Miskin
–
Amil
–
Muallaf
–
Riqab
–
Gharim
–
Fi Sabilillah
–
Ibnussabil
Untuk membantu penyaluran zakat, pemerintah membentuk Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS)
•
Ada beberapa prinsip dalam pengelolaan zakat:
–
Pengelolaan harus berlandasakn Al qur’an dan Assunnah.
33
–
Keterbukaan
–
Menggunakan manajemen dan administrasi modern
Badan amil zakat dan lembaga amil zakat harus mengelolah zakat
dengan sebaik-baiknya
Dalam mengelola zakat, amil harus mengerti tujuan pengelolaan zakat, yaitu:
–
Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar
dari kesulitan dan penderitaan.
–
Membantu pemecahan masalah yang dihadapi oleh para mustahiq
–
Menjembatani antara yang kaya dan yang miskin dalam suatu
masyarakat.
–
Meningkatkan syiar Islam
–
Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara.
o Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial dalam masyarakat
Hikmah Ibadah Zakat
•
Muzaqi: mendidik jiwa manusia untuk suka berkorban, membersihkan jiwa
dari sifat kikir, sombong, angkuh, dll.
•
Mustahiq: zakat memberikan harapan akan adanya perubahan nasib dan
sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan suudzan terhadap orang-orang
kaya
Bagi masyarakat muslim: akan terdapat pemerataan pendapatan dan pemilikan harta
di kalangan umat Islam.
Wakaf
•
Salah satu bentuk dari lembaga ekonomi Islam
34
•
Lembaga Islam yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan
di sisi lain wakaf juga berfungsi sosial
•
wakaf diharapkan akan menjadi bekal bagi si wakif di kemudian hari, karena ia
merupakan suatu bentuk amalan yang pahalanya akan terus menerus mengalir
selama harta wakaf itu dimanfaatkan
•
wakaf merupakan aset amat bernilai dalam pembangunan umat
Pengertian Wakaf
•
Berasal dari kata “waqf” artinya menahan
•
Wakaf: menahan sesuatu barang dari diperijualbelikan atau diberikan atau
dipinjamkan oleh yang punya, untuk dijadikan manfaat untuk kepentingan
sesuatu yang diperbolehkan oleh Syara’ serta tetap bentuknya dan boleh
dipergunakan diambil manfaatnya oleh orang yang ditentukan (yang
meneriman wakaf), perorangan atau umum
Rukun Wakaf
•
•
Yang berwakaf, syaratnya:
–
Berhak berbuat kebaikan walau bukan Isalam sekalipun
–
Kehendak sendiri, ridak sah karena dipaksa
Sesuatu yang diwakafkan, syaratnya:
–
Kekal dzatnya, berarti bila diambil manfaatnya, barangnya tidak rusak.
–
Kepunyaan yang mewakafkan walaupun musya (bercampur dan tidak
dapat dipisahkan dari yang lain).
•
Tempat berwakaf
•
Lafadz wakaf
35
Syarat Wakaf
•
Ta’bid  untuk selama-lamanya/tidak terbatas waktunya.
•
Tanjiz diberikan waktu ijab kabul.
•
Imkan-Tamlik  dapat diserahkan waktu itu juga
Hukum Wakaf
•
Pemberian tanah wakaf tidak dapat ditarik kembali sesudah diamalkannya
karena Allah.
•
Pemberian harta wakaf yang ikhlas karena Allah akan mendapatkan ganjaran
terus-menerus selagi benda itu dapat dimanfaatkan oleh umum dan walaupun
bentuk bendanya ditukar dengan yang lain dan masih bermanfaat.
•
Seseorang tidak boleh dipaksa untuk berwakaf karena bisa menimbulkan
perasaan tidak ikhlas bagi pemberiannya.
36
Bab XI
Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Islam
Konsep Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Islam
Konsep HAM Menurut Islam
Hak Azasi Manusia adalah hak dasar yang diberikan Allah. Oleh karena itu tidak
ada suatu kekuatan atau kekuasaan apapun di dunia ini yang dapat
mencabutnya.Tetapi bukan berarti manusia bebas untuk berbuat semaunya, sebab
apabila manusia bebas menggunakan haknya tanpa menghargai hak azasi orang lain
maka ia berarti telah melanggar hak azasi orang lain.
Hak Asasi Menurut Islam
HAM adalah hak dasar setiap manusia yang dianugerahkan Allah kepada
manusia untuk dijaga, dipelihara, dan dihormati/dihargai. Dlm Islam HAM disebut al
ahwalul khamsah (perkara/hal yang lima), yaitu jiwa, agama, harta, keluarga, dan
harga diri atau kehormatan. Atau Hak manusia dari Allah yang bersifat teosentris,
maksudnya segala sesuatu berasal dari Allah.
Barat HAM adalah semua hak manusia yang bersifat antroposentris ( sgl
sesuatu berpusat pd manusia). Manusia sbg tolok ukur sgl sesuatu, berpijak pd
kebebasan yg terbatas (pembatasnya manusia )
Sejarah Hak Asasi Manusia
 Lahirnya Magna Charta di Inggris pada th 1689 ( manusia itu sama d muka
hukum /adanya persamaan hak
 Munculnya The American Declaration of Independence lhir dari faham
Rousseau dan Montesquieu.
37
 Pd th 1789 lhir pula The French Declaration (Prancis) kemudian menjd The Rule
of Law : isinya tdk bleh ada penangkapan dan penahanan yg semena-mena,
termsuk penangkapan tanpa alasan yg sah dan tanpa surat peritah.
 Adanya Presumption of Innocence : orang2 yg d tangkap, kmudian d tuduh dan
d tahan, berhak dinyatakan tdk brslah smpai da kptusan pengdilan yg
berkekuatan hukum
 Dari peristiwa d atas maka muncullah HAM bersifat Universal yg kita kenal dgn
The Universal Declaration of Human Rights yg d sahkan oleh PBB th 1948.
Demokrasi Menurut Islam
Demokrasi dlm Islam dilandasi 3 hal :
Musyawarah (syura)
Kepada semua pimpinan organisasi diminta menyelesaikan sesuatu dengan
musyawarah. Dengan musyawarah tidak terjadi otoriter dan kesewenang-wenangan.
Dalam bidang politikpun harus diadakan dengan musyawarah untk mncapai
kesepakatan saat mengambil keputusan
Ijma
Ijma’ adalah kesepakatan ulama di suatu negeri atas hukum sesuatu yang disepakati
bersama. Misal : membukukan Al Quran.
Ijtihad
Ijtihad adalah mengerahkan sesuatu dengan segala kesungguhan. Atau mengerahkan
segala potensi dan kemampuan semaksimal mungkin untuk menetapkan hukum Islam.
Misal : hukum meminum khamar
38
Musyawarah
Kepada semua pimpinan organisasi diminta menyelesaikan sesuatu dengan
musyawarah. Dengan musyawarah tidak terjadi otoriter dan kesewenang-wenangan.
Dalam bidang politikpun harus diadakan dengan musyawarah untk mncapai
kesepakatan saat mengambil keputusan.
Konsensus atau Ijma
Ijma’ adalah kesepakatan ulama di suatu negeri atas hukum sesuatu yang disepakati
bersama. Misal : membukukan Al Quran.
Bab XII
Kebudayaan Islam
Definisi Kebudayaan dalam Islam
Ciri-ciri Kebudayaan Islam
1. Mengesakan Alloh : tak ada tempat bergantung dan meminta selain kpd Alloh,
Tuhan yg satu
2. Bernafaskan Tauhid : karena tauhidlah yg menjadi prinsip pokok ajaran islam
3. Hasil Buah pikiran Pengolahannya : untuk meningkatkan kesejahteraan dan
membahagiakan umat sebab Nabi Muhammad di utus sebagai Rahmatan
lil’alamin
4. Semangat Ilmu Pengetahuan : umat muslim telah diwajibkan untuk menuntuk
ilmu sejak lahir sampai ke liang lahat
39
5. Akhlak Yg Mulia : tak ada yg lebih indah selain mewujudkan keimanan dengan
akhlak islam yg mulia
Sejarah Intelektual Islam.
Masa Klasik antara 630-1250 M
Pada masa klasik lahir para ulama madzab seperti Imam Hanafi, Imam Hambali,
Imam Syafi’I dan Imam Maliki, sejalan dg itu jg lahir filusuf muslim pertama al Kindi
(801 M), beliau berpendapat “ bahwa kaum muslimin hendaknya menerima filsafat
sebagai bagian dari kebudayaan Islam.”
Lhr pula Al Razi (865 M), al Farabi (870 M), Ibn Miskawaih (930 M), Ibn Sina (1037),
Ibn Bajjah (1138) dan Ibn Rusyd (1126)
Masa Pertengahan antara 1250-1800 M
Pada masa ini dalam catatan pemikiran Islam masa itu merupakan fase kemunduran
karena filsafat mulai d jauhkan dr umat Islam sehingga ada kecendrungan akal
dipertentangkan dengan wahyu, iman dg ilmu dan dunia dengan akhirat. Pengaruhnya
msh terasa sampai sekrg.
Pemikiran yg berkembang saat ini adlh pemikiran dikotomis antara agama dg ilmu dan
urusan dunia dgn urusan akhirat
Masa Modern antara 1800- sekarang
Pada masa modern saat ini Islam memberikan kontribusi pendidikan tentang
membangun manusia modern yg Qur’ani, seperti yg telah di katakan oleh Yusuf bahwa
kehadiran Islam bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk seluruh umat manusia.
Ada pertanyaan yg mendasar, mengapa umat Islam tdk menguasai ilmu dan teknologi
modern ? Padahal dahulu yg menguasai ilmu dan filsafat itu orang islam ?
40
Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam
Pusat Kebudayaan Islam
Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus,
seperti solat. Padahal fungsi masjid lebih luas dari itu, pada zaman Rasululloh masjid
berfungsi sebagai pusat peradaban. Tapi sangat disesalkan masjid kemudian
mengalami penyempitan fungsi, apalagi adanya intervensi pihak-pihak tertentu yg
menjadikan masjid sebagai alat untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan
Islam
Nilai-nilai dalam Budaya Indonesia
1. Tanggung jawab : kesediaan menanggung segala resiko atas konsekuensi dr
setiap perbuatan yang dilakukan
2. Bersikap terbuka : mau menerima masukan dan kebenaran yg akan datang dr
orang lain, siapapun dia, dan apapun posisinya
3. Ikhlas : ikhlas berarti murni, bersih dr segala unsur yg mengotori dan
mencermati nilai niat seseorang untuk berbuat sebagai wujud pengabdian
ketaatan kepada Alloh
4. Adil : menempatkan sesuatu pd tempatnya (proporsional)
5. Berorientasi pd pengabdian kebenaran Alloh : inti tujuan penciptaan manusia
berdasarkan Qur’an Surat Ad-Dzariyat : 56, adalah untuk ibadah dan
mengabdi kepada Alloh, untuk menciptakan nilai pengabdian itu, manusia
harus bertitik tolak pada kebenaran yg di tunjukkan Alloh dlm Surat al
Baqarah : 147 “Kebenaran itu hanyalah dr Tuhanmu, sebab itu jgn sekali-kali
kamu termasuk orang yg ragu ”
6. Berfikir kritis dan inovatif : berfikir secra objektif dan analitis, sedangkan
berfikir inovatif adalah berfikir ke depan untuk menemukan pemikiran yg baru
41
7. Bekerja keras : dlm Q.S al Qhassas 77, “Alloh memerintahkan manusia meraih
kebahagiaan hidup d dunia dan akherat ” dlm surat Yunus, 87 “ Alloh melarang putus
asa akan rahmat yg telah Alloh anugerahkan, karena putus asa itu adalah sifat orang
kafir ”
8. Jujur : kejujuran akan membimbing manusia dlm proses penemuan kebenaran dan
mengemukakan kebenaran secra objektif. Kejujuran menghindarkan timbulnya
kesalahan-kesalahan yg merugikan
Bab XIII
Sistem Politik Islam
Definisi Politik Islam
•
Politik dapat definisikan sebagai proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.
•
Dari hal ini, dapat kita artikan bahwa politik Islam merupakan upaya
penggapaian kekuasaan dengan mengindahkan ketentuan yang telah digariskan
dalam ajaran Islam.
Arti lain dari politik
•
Menurut Abdul Qadir Zallum menyatakan bahwa politik atau siyasah
mempunyai makna mengatur urusan rakyat, baik dalam maupun luar negeri.
Politik dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat.
•
Negara adalah institusi yang mengatur urusan tersebut secara praktis,
sedangkan rakyat mengoreksi pemerintah dalam melakukan tugasnya
42
Nilai-nilai Dasar Dalam Sistem Politik Dalam Al Qur’an

Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. 23:52)

Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah-masalah ijtihadiyah (Q.S.
42:38, 3:159)

Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. 4:58)

Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. 4:59)

Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat (Q.S. 49:9)

Keharusan mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi
dan invansi (Q.S. 2:190)

Mementingkan perdamaian daripada permusushan (Q.S. 8:61)

Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan
keamanan (Q.S. 8:60)

Keharusan menepati janji (Q.S. 16:91)

Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa (Q.S. 49:13)

Mengupayakan peredaran harta dalam seluruh lapisan masyarakat (Q.S. 59:7)
Keharusan mengikuti prinsip-prinsip dalam pelaksanaan hukum.
Ruang Lingkup Siyasah Dusturiyah
Secara garis besar obyek pembahasan sistem politik Islam meliputi :
–
Siyasah Dusturiyah, dalam fiqh modern disebut dengan Hukum Tata
Negara
43
–
Siyasah Dauliyah, biasa disebut dengan Hukum Internasional (hukum
dalam hubungan antar bangsa)
–
Siyasah Maliyah, mengatur tentang pemasukan, pengelolaan, dan
pengeluaran uang milik negara.
Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah Dusturiyah antara
lain:
–
Persoalan imamah ( hak, kewajibannya)
–
Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya)
–
Persoalan baiat (sumpah setia)
–
Persolan waliyyul ‘ahdi (pemimpin/khalifah)
–
Persoalan perwakilan rakyat (Ahlul Halli Wal ‘Aqdi)
–
Wizarah (kementrian) dan pembagiannya
Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah antara lain:
•
Mewujudkan kesatuan umat manusia
•
Mewujudkan keadilan
•
Menghargai persamaan
•
Menghargai kehormatan manusia
•
Mengembangkan toleransi
•
Mewujudkan kerjasama kemanusiaan
•
Menghargai kebebasan/kemerdekaan
•
Mewujudkan perilaku moral yang baik
44
Adapun orientasi masalahnya berkaitan dengan:
•
Penentuan situasi damai atau perang (penentuan sifat darurat kolektif)
•
Perlakuan terhadap tawanan
•
Kewajiban suatu negara terhadap negara lain
•
Aturan dalam perjanjian internasioanal
•
Aturan dalam pelaksanaan peperangan.
Siyasah Maaliyah
Siyasah Maliyah meliputi pembahasan:
–
Prinsip-prinsip dalam kepemilikan harta
–
Tanggung jawab sosial dalam masalah harta
–
Zakat, infaq, shadaqah, waqaf.
–
Khoroj, jizyah, ghanimah, fai’, ‘usyr
–
Aturan dalam eksploitasi sumberdaya alam
45
Bab XIV
Pernikahan dlam Islam
Hakekat Pernikahan
Pernikahan adalah “Mitsaqan ghalidza” atau perjanjian yang sangat kuat antara pria
dan wanita untuk membina rumah tangga yg bahagia.
Oleh karena itu :
Perlu ada data yang akurat dan transparan.
Perlu ada wali dan saksi-saksi.
Perlu ada sighat ta’lik thalaq
Perlu ada publikasi agar tidak mucul fitnah
Tidak boleh main-main dengan pernikahan.
Tujuan Pernikahan
 Menghalalkan pergaulan
 Menghindari fitnah
 Menghindari perzinahan
 Menghasilkan keturunan yang saleh.
 Silaturahmi : antara dua keluarga besar suami isteri
46
 Dakwah : Dakwah kepada anak isteri dan keluarga besar memiliki nilai
strategis yang tinggi.
 Sedekah : Tiada hari tanpa sedekah. Memberi minum anjing kehausan saja
sudah besar pahalanya apalagi memberi makan minum anak isteri.
Rukun dan Syarat Pernikahan
Ada dua syarat dalam pernikahan yakni :
 1. Seagama : haram menikah dengan orang nonmuslim, kecuali dengan wanita
ahli kitab.
 2. ‘Antaradhin yakni sama-sama ridho. Kedua mempelai mau menerima
pernikahan ini. Jika ada satu di antara keduanya yang tidak rida maka
pernikahannya haram.
Selain dua syarat di atas terdapat syarat lainnya yakni baligh dan kufu. Balig ialah
telah cukup dewasa dan mengerti essensi pernikahan. Sedangkan kufu yakni setara
dalam pendidikan, kedudukan, usia,dll. Tetapi kedua syarat ini bukan syarat sah
melainkan syarat kesempurnaan (lebih baik).
Macam-macam Pernikahan
 Nikah biasa : Setelah akad nikah dilanjutkan dengan walimah kemudian
keduanya berumah tangga.
 Nikah Gantung : Ialah manakala setelah selesai akad nikah tidak diikuti
langsung dengan berumah tangga. Rumah tangganya ditangguhkan karena ada
reasoning tertentu.
47
 Nikah shigar : Pernikahan dengan cara tukar adik tanpa mahar. Misalnya
Ahmad menikah dengan adik perempuan Ali, sedangkan Ali menikah dengan
adik perempuan Ahmad tanpa maskawin. Hukumnya haram, kecuali memakai
mahar.
 Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu tertentu
misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun dll. Hukumnya haram.
 Nikah Sirri : Syarat dan rukunya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad nikahnya di
bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta tidak
dipublikasikan secara langsung.
Walimah dan Publikasi
 Nabi bersabda : “Aulim bisyattin” walimahkan walaupun hanya menyembelih
seekor kambing
 Nabi bersabda : “A’linu nikahakum”, umumkanlah pernikahanmu.
 Fungsi walimah adalah publikasi dan permohonan doa restu.
 Doa untuk kedua pengantin : “Barakallahu laka, wabaraka ‘alaika, wajama’a
bainakuma fi khairin”. Mudah-mudahan keberkahan Allah bagimu di kala suka,
dan keberkahan atasmu di kala duka, serta menyatukan kamu berdua dalam
kebaikan.
ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL
 Doa sebelum bersenggama : “Allahumma jannibnasy syaithan, wa jannibisy
syaithan ‘amma razaqtana”. Artinya : Ya Allah, jauhkan kami dari syetan dan
jauhkan pula syetan dari apa yang yang Engkau rizkikan kepada kami (yaitu
anak-anak kami).
 Tidak boleh bersenggama ketika perempuan sedang haid.
48
 Haram melalui lubang belakang (dubur)
 Dianjurkan melakukan pemanasan. Nabi bersabda :” Qabbilu bil qublah wal
kalam”. Artinya : Dahuluilah dengan ciuman dan rayuan.
 Harus bersungguh-sungguh. Jika ejekulasi prematur dianjurkan suami tetap
mendekap isterinya sampai nafsu seksnya reda.
 Azl (mengeluarkan sperma di luar vagina) diperbolehkan manakala isteri
setuju.
 Memakai selimut, jangan seperti dua ekor keledai.
 Haram menceritakan kepada orang lain. Hadits menyatakan :”Seburukburuknya perempuan ialah perempuan yang yang pada malam hari melakukan
hubungtan seks dengan suaminya, kemudian pada pagi harinya ia menceritakan
kelakuannya itu”.
SABAR MENGHADAPI KELEMAHAN SUAMI/ ISTERI
 Nabi bersabda : “Isteri yang sabar dalam menghadapi sikap buruk suami akan
mendapat pahala sebesar pahala yang diterima oleh Asiah isteri Fir’aun”.
 Nabi bersabda :”Suami yang sabar dalam menghadapi sikap buruk isterinya akan
mendapat pahala sebesar pahala yang diterima oleh nabi Ayub”.
49
TERIMA KASIH
JAZAKUMULLAHU
KHAIRAN KATSIRA
WASSALAM………….
Download