Politik dalam Perspektif Islam2 - Blog UB

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadist sebagai
pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir dalam
menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan
dan ancaan termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Qur’an dan Al Hadist
permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya membahas: prinsip politik islam,
prinsip politik luar negeri islam. Baik politik luar negeri dalam keadaan damai maupun dalam
keadaan perang.
Prinsip-prinsip politik yang tertuang dalam Al Qur’an dan Al Hadist merupakan dasar politik
islam yang harus diaplikasikan kedalam system yang ada. Diantaranya prinsip-prinsip politik
islam tersebut:
Keharusan menyelesaikan masalah ijtihadnya dengan damai (Al Syura:38 dan Ali Imran:159)
Ketetapan menunaikan amanat dan melaksanakan hukum secara adil (Al Nisa:58)
Kewajiban menaati Allah dan Rosulullah serta ulil amr (Al Nisa:59)
Kewajiban mendamaikan konflik dalam masyarakat islam (Al Hujarat:9)
Kewajiban mempertahankan kedaulatan negara dan larangan agresi (Al Baqarah:190)
Kewajiban mementingkan perdamain dari pada permusuhan (Al Anfal:61)
Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam pertahanan dan keamanan (Al Anfal:60)
Keharusan menepati janji (An Nahl:91)
Keharusan mengutamakan perdamaian diantara bangsa-bangsa (Al Hujarat:13)
Keharusan peredaran harta keseluruh masyarakat (Al Hasyr:7)
Keharusan mengikuti pelaksanaan hukum.
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Politik dalam Perspektif Islam
Politik dalam bahasa Arab di kenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di
dalam buku-buku para Ulama Salafush Shalih di kenal istilah siyasah syar’iyyah,
misalnya. Dalam Al Muhith, siyasah berakar kata sasa-yasusu. Dalam kalimat sasa
addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha
(mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya) bila di katakan sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi atau mengatur perkara). Jadi asalnya makna siyasah(politik)
tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan. Lalu, kata tersebut
digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia dan pelaku pengurusan urusanurusan manusia tersebut dinamai politikus(siyasiyun).
Dalam segi etimologi, ilmu politik adalah ilmu yang mengetahui tentang
macam-macam kekuasaan, perpolitikan sosial dan sipil. Sedangkan, esensi politik
dalam pandangan islam adalah pengaturan urusan-urusan rakyat yang didasarkan
kepada hukum-hukum islam.
B. Kedudukan Sistem Politik dalam Islam
Sampai saat ini,umat islam berbeda pendapat tentang kedudukan politik dalam
syari’at Islam, paling tidak dalam hubungan antara Islam dan ketatanegaraan. Dalam
hal ini ada tiga pendapat :
1.
Pendapat pertama yang berpendirian, bahwa Islam bukanlah semata-
mata agama dalam pengertian Barat, yakni hanya menyangkut hubungan antara
manusia dan Tuhan. Sebaliknya, Islam adalah agama yang semurna dan yang lengkap
dengan pengaturan bagi segala aspek kehidupan manusia, termasuk kehidupan
bernegara. Para penganut pendapat ini pada umumnya berpendapat bahwa :
a.
Islam adalah agama yang serba lengkap. Di dalamnya terdapat pula
antara lain sistem ketatanegaraan atau politik.
b.
Sistem ketatanegaraan atau politik Islami yang harus diteladani adalah
sistem yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan oleh empat alKhulafa ‘al-Rasyidin. Tokoh-tokoh utama dari pendapat ini antaralain Syeikh Hassan
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
2
al-Banna, Sayyid Quthb, Syeikh Muhammad Rasyid Ridha, dan yang paling vocal
dan agresif adalah Maulana Abul A’la al-Maududi.
2.
Islam adalah agama dalam pengertian Barat, yang tidak ada
hubungannya dengan urusan kenegaraan. Menurut pendapat ini, Nabi Muhammad
SAW hanyalah seorang Rasul biasa, seperti halnya Rasul-rasul sebelumnya. Tugas
seorang Rasul menurut pendapat ini adalah mengajak manusia kembali kepada
kehidupan yang mulia yang menjunjung tinggi budi pekerti, akhlakul karimah, dn
akhlak yang mulia, Yang mengemukakan pendapat ini adalah Ali Abdul Raziq dan
Dr. Thaha.
3.
Pendapat ketiga yang menolak pendapat, bahwa Islam adalah suatu
agama yang serba lengkap, dan bahwa dalam Islam terdapat sistem ketatanegaraan,
tetapi golongan ini juga menolak anggapan, bahwa Islam adalah agama dalam
pengertian Barat yang hanya mengatur hubungan antara manusia. Pendapat ini
berpendirian bahwa dalam islam tidak ada istilah ketatanegaraantetapi terdapat sistem
tata nilai etika dalam kehidupan bernegara. Mohammad Husein Haikal, seorang
pengarang Islam dan penulis buku Hayatu Muhammad dan Fi Manzil alWahyi (Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran,
1993: 2).
Kalau kita melihat perkembangan politik Islam di Negara Indonesia, paling
tidak ada beberapa hal yang kita perlu pikirkan dan mengemasnya ke dalam perspektif
religio politik baru tentang hubungan antara Islam dan Negara, antara lain, adalah
sebagai berikut :
1.
Pertama, dalam pandangan mereka, tidak ada bukti yang tegas bahwa Al
Qur’an dan Sunnah Nabi mewajibkan kaum muslimin untuk mendirikan Negara
Islam. Menurut pengamatan mereka, eksperimentasi politik Nabi Muhammad tidak
mengandung unsur proklamsi berdirinya sebuah Negara Islam. Karenanya mereka
menolak agenda politik para pemimpin dan aktivitas politik Islam yang lebih awal,
yang menuntut pembentukan sebuah Negara Islam atau Negara yang berdasarkan
ideologi Islam.
2.
Kedua, mereka mengakui bahwa Islam memberi seperangkat prinsip social
politik. Meskipun demikian, mereka memandang bahwa Islam bukanlah ideology.
Karenanya dalam pandangan mereka, ideology Islam itu tidak ada, bahkan menurut
sebagian dari mereka, ideologisasi Islam dapat dianggap sebagai mereduksi Islam.
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
3
3.
Ketiga, karena Islam dipahami sebagai agama yang kekal dan universal,
maka pemahaman kaum muslimin terhadapnya tidak boleh dibatasi hanya kepada
pengertian formal dan legalnya, khususnya yang di bangun dalam konteks ruang dan
waktu tertentu. Pemahaman itu harus didasarkan kepada penafsiran yang menyeluruh,
yang menerapkan petunjuk tekstual dan doktrinalnya ke dalam situasi dan konteks
kontemporernya. Sudut pandang ini pada gilirannya, meniscayakan transformasi
Islam ke dalam prinsip-prinsip dan praktik-praktik kontemporer.
4.
Keempat, mereka percaya bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui
kebenaran mutlak. Dengan demikian, sebenarnya hampir tidak mungkin bagi seorang
manusia untuk menjangkau realitas Islam yang mutlak. Dalam penilaian mereka,
pemahaman kaum muslimin terhadap doktrin-doktrin keagamaan mereka pada
dasarnya bersifat relative dalam nilai, dan karenanya dapat berubah. Dengan adanya
keragaman penafsiran terhadap Islam di satu sisi, dan kenyataan bahwa Islam tidak
mengakui system kependetaan dalam beragama (la rahbaniyyah fi al-Islam) di sisi
lain, maka tak seorang pun dapat mengklaim bahwa pemahamannya tentang Islam
adalah yang paling benar dan paling otoritatif dibandingkan yang lain termasuk dalam
sistem politik Islam. (Bahtiar Effendy, Islam dan Negara, Transformasi Pemikiran
dan Praktik Politik Islam di Indonesia, 1998: 135). Karena itu, perlu sekali bagi kaum
muslim untuk mengembangkan toleransi beragama, baik secara internal maupun
eksternal termasuk tentunya dalam sistem politik Islam.
C. Hubungan Islam dan Politik
Menurut Imam Al-Ghajali : “ Agama dan kekuasaan adalah dua saudar kembar.
Agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang
tidak berpondasi niscaya akan runtuh dan segala sesuatu yang berpenjaga niscaya
akan hilang dan lenyap”.
Menurut Loewenstein : “Politik tidak lain merupakan perjuangan kekuasaan”.
Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa pandangan Barat mengartikan politik sebatas
pengaturan kekuasaan, bahkan menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dari politik.
Akibatnya, yang terjadi hanyalah kekacauan dan perebutan kekuasaan, bukan untuk
mengurusi rakyat.
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
4
D. Etika politik dalam islam
Persoalan etika politik adalah sesuatu yang sangat penting dalam islam karena
berbagai alasan.pertama politik dipandang sebagai bagian dari ibadah , karena harus
dilakukan berdasarkan prinsip prinsip ibadah.
Kedua, etika politik dipandang sangat perlu dalam islam, karena politik itu berkenaan
dengan prinsip islam dalam pengololaan masyarakat. Dalam berpolitik sering
menyangkut hubungan antar manusia, misalnya saling menghormati,saling
menghargai hak orang lain,saling menerima dan tidak memaksakan pendapat sendiri.
Itulah prinsip-prinsip hubungan antar manusia yang harus berlaku dalam dunia
politik. Beberapa para ahli fikih politik islam mengatakan bahwa orang islam
memiliki kewajiban untuk mendirikan negara dengan adanya negara bisa diciptakan
sebuah keteraturan kehidupan masyarakat yang baik sehingga pada gilirannya umat
islam bisa menyelenggarakan ibadah-ibadahnya dengan baik pula bila
penyelenggaraan negara tidak sesuai dengan ajaran islam maka yang akan muncul
ajalah kekacauan dan anarki yang sangat dikecam oleh para ulama karena dapat
menggangu penyelenggaraan ibadah.
E. Kewajiban berpolitik bagi setiap muslim
Berpolitik adalah kewajiban setiap muslim baik itu laki-laki maupun perempuan.
Adapun dalil yang menunjukan antara lain: pertama, dalil-dalil syara telah
mewajibkan bagi kaum muslim untuk mengurus urusannya berdasarkan hukumhukum islam. Sebagai pelaksana praktis hukum syara, Allah SWT telah mewajibkan
adanya ditengah-tengah kaum muslim pemerintah islam yang menjalankan urusan
umat berdasarkan hukum syara. Firman Allah SWT yang artinya: ‘maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah SWT dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu ‘(QS. Al-Maidah105:48). Kedua syara telah mewajibkan kaum muslim
untuk hirau terhadap urusan umat sehingga keberlangsungan hukum syara bisa
terjamin. Karnanya dalam islam ada kewajiban mengoreksi penguasa(muhasabahli
Al-hukkam). Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah SWT yang artinya: ‘ dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.merekalah orangorang yang beruntung’(QS. Ali Imran 03:104)
Dengan demikian, hubungan islam dan politik adalah jelas. Melalaikan diri dari
aktifitas politik islam juga jelas bahayanya bagi kaum muslim dan disinilah letak
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
5
penting bagi kaum muslim mempelajari lebih jauh politik islam dan ikut terjun
langsung dalam masalah politik, tidak ada diam dan menunggu datanglah pertolongan
dari Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut
berupa pedoman, keyakinan hUkum atau aktivitas dan informasi. Beberapa prinsip politik
islam berisi: mewujudkaN persatuan dan kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan
menetapkan hukum secara adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah,
Rasulullah dan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Korelasi pengertian
politik islam dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat
bertentangan. Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara.
Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakn
kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat melindungi, mengayomi
masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerintahan yang tidak
mengabdi pada rakyatnya; menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah
otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam. Dalam
politik luar negerinya islam menganjurakan dan menjaga adanya perdamain. Walaupun
demikan islam juga memporbolehkan adanya perang, namun dengan sebab yang sudah jelas
karena mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah memiliki
ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan perang dapat
dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh umat.
SUMBER: Makalah Politik dalam Perspektif Islam oleh Kelompok 1 Bagian 2, Pendidikan
Agama Islam Kelas C Universitas Brawijaya(2012)
https://blog.ub.ac.id/muhammadajid/ | jeed4official.blogspot.com
6
Download