BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Nestlé merupakan salah satu

advertisement
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Nestlé merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang bergerak
di bidang makanan dan minuman. Nestlé mengiklankan produknya melalui
berbagai media, salah satunya website. Penyampaian iklan melalui website dinilai
efektif dan efisien karena iklan dapat ditampilkan dalam bentuk apapun serta tidak
terikat batas waktu sehingga dapat diakses kapan pun oleh konsumen.
Tampilan iklan Nestlé di website berupa kata-kata dengan disertai gambar
produk. Iklan-iklan tersebut menggunakan gaya bahasa tertentu agar lebih
menarik perhatian konsumen. Gaya bahasa yang digunakan ada lima, yaitu: (1)
gaya bahasa repetisi, contohnya iklan permen bolong, rasa plong, (2) gaya bahasa
eufemisme, contohnya iklan nutrisi yang lengkap dan seimbang, sesuai untuk
tahap pertumbuhan si kecil, (3) gaya bahasa informatif, contohnya iklan minuman
coklat berenergi dalam kemasan kaleng yang terbuat dari coklat, susu, dan malt,
(4) gaya bahasa argumentatif, contohnya iklan minum kopi pasti belum lengkap
tanpa coffee mate, dan (5) gaya bahasa eksploratif, contohnya iklan kemilau
permen kristal dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tumbuhtumbuhan terpilih. Setiap bentuk penggunaan bahasa tentu terdapat makna yang
terkandung di dalamnya, tidak terkecuali iklan. Pada umumnya, makna yang
terdapat dalam iklan Nestlé adalah makna denotatif, makna konotatif, dan makna
emotif. Iklan cenderung memilih kata-kata yang lugas agar pesan yang
86
Skripsi
GAYA BAHASA, MAKNA, DAN FUNGSI BAHASA PADA IKLAN
PRODUK NESTLÉ
Devina Rizki Fadhilah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
87
disampaikan lebih cepat dan mudah dipahami konsumen. Oleh karena itu, makna
denotatif selalu terdapat dalam iklan. Iklan juga memilih kata-kata yang
menimbulkan efek tertentu ketika digunakan dalam suatu kalimat. Kata-kata
berefek tersebut menunjukkan bahwa iklan bermakna konotatif. Selain itu, iklan
juga bermakna emotif karena iklan pada umumnya bersifat subjektif dengan
hanya mengedepankan keunggulan produk yang diiklankan.
Setiap penggunaan bahasa memiliki fungsi tertentu. Hal demikian berlaku
juga pada iklan yang menggunakan bahasa sebagai media penyampaian pesan.
Fungsi penggunaan bahasa dalam iklan ada empat, yaitu: (1) fungsi interaksi, (2)
fungsi personal, (3) fungsi pemerian, (4) fungsi imajinatif, (5) fungsi persuasif,
dan (6) fungsi edukatif. Fungsi interaksi merupakan fungsi yang paling dominan
karena fungsi utama dari penggunaan bahasa sendiri adalah sebagai alat interaksi
antar manusia. Iklan memang memiliki misi mempersuasif publik agar
mengkonsumsi produk yang diiklankan. Namun, sebelum mewujudkan misi
tersebut, hal pertama yang hendak diwujudkan iklan adalah memperkenalkan
produk dengan cara berinteraksi melalui iklan. Fungsi personal memberi
kesempatan pada pembuat iklan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
tentang produk pada publik. Fungsi personal memang terkesan subjektif karena
kata-kata dalam iklan tentu membahas keunggulan produk. Namun, hal tersebut
justru secara langsung mempromosikan produk sekaligus mempersuasif
konsumen dengan keunggulan yang ditawarkan. Fungsi pemerian tidak jauh
berbeda dengan fungsi personal karena iklan sengaja mengemukakan pernyataan
tentang keunggulan produk. Namun, pernyataan tersebut dirancang sebaik
Skripsi
GAYA BAHASA, MAKNA, DAN FUNGSI BAHASA PADA IKLAN
PRODUK NESTLÉ
Devina Rizki Fadhilah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
88
mungkin hingga menimbulkan kesan bahwa yang ada di iklan adalah nyata.
Tujuannya agar konsumen lebih mudah percaya dan mengkonsumsi produk.
Sementara itu, fungsi imajinatif penggunaan bahasa dalam iklan terlihat pada
kata-kata yang dapat mendorong konsumen berimajinasi hanya dengan melihat
iklan. Jika konsumen sudah berimajinasi, maka konsumen akan penasaran dan
pada akhirnya akan mengkonsumsi produk yang diiklankan. Bahasa digunakan
sebagai media iklan karena memiliki fungsi persuasif, yaitu mempengaruhi orang
lain melalui rangkaian kata-kata agar mengkonsumsi produk yang diiklankan.
Iklan tidak hanya untuk mempromosikan suatu produk saja. Iklan juga dapat
menambah wawasan pemirsa atau calon konsumen tentang suatu hal. Karena
itulah, iklan juga memiliki fungsi edukatif.
4.2 Saran
Iklan yang ditampilkan di website merupakan objek penelitian yang
menarik dan belum banyak dilakukan. Hal tersebut karena pada umumnya
penelitian tentang iklan mengambil data iklan yang ditayangkan di televisi atau
media cetak. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan kajian dengan
objek serupa. Iklan Nestlé di website dalam penelitian ini dikaji berdasarkan
bentuk dan makna gaya bahasa yang digunakan serta fungsi bahasa dari iklan
tersebut. Dengan demikian, peneliti-peneliti selanjutnya memiliki peluang untuk
mengkaji iklan Nestlé di website dari segi lain atau mungkin mengkaji iklan
merek lain yang juga memanfaatkan website untuk menampilkan iklan.
Skripsi
GAYA BAHASA, MAKNA, DAN FUNGSI BAHASA PADA IKLAN
PRODUK NESTLÉ
Devina Rizki Fadhilah
Download