BAB - Situs Resmi Satpol PP Jatim

advertisement
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
rangka
mewujudkan
pemerintahan
yang
baik
(good
governance), pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara penmerintahan Negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan
oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan
yang
disampaikan
kepada
atasan
masing-masing,
lembaga-lembaga
pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada
kepala pemerintahan.
Dan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2010tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan Program dan Kegiatan dalam rangka
Memelihara
dan
menyelenggarakanketentraman
dan
ketertiban
umum,
menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan KepalaDaerah. Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat pada hakekatnya adalah prasyarat mutlak
yang
dibutuhkan
untuk
terselenggaranya
kegiatan
Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan baik dan
mantap sesuai yang diharapkan bersama. Demi menjaga kelangsungan
kegiatan tersebut, termasuk menyelenggarakan perlindungan masyarakat
karena urgennya urusan ini maka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah merupakan salah satu kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah sebagaimana ditentukan dalam pasal 255 ayat (1) Undang – Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah adalah memelihara
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
1
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Laporan kinerja instansi pemerintah melalui Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah pada dasarnya merupakan sistem manajemen yang berorientasi
pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi
pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya secara efisien, efektif, transparan dan responsive terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) setiap instansi perlu membuat Rencana Strategis,
Rencana Kerja, dan Penetapan Kinerja.Untuk mendukung Program dan
Kegiatan
tersebut,
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP)tidak saja menekankanpada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi
lebih menekankan pada outcomes (hasil),dengan demikian, maka dalam
penyusunan Laporan Kinerja InstansiPemerintahpenekanan pada hasil kegiatan
sangat perlu mendapat perhatian. Laporan kinerjasebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalamRencana
Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok ukur
untukmengukur
keberhasilan
maupun
kegagalan
dalam
melaksanakan
kegiatan.
Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur
dijelaskan di pasal 10 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun
2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Timur terdiri atas :
a. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;
b. Sekretaris (Sekretariat terdiri dari);
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Penegakan Perundang - Undangan terdiri dari;
- Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan
- Seksi Penyelidikan dan Penyidikan
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari;
- Seksi Operasi dan Pengendalian
- Seksi Kerjasama
2
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
e. Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari;
- Seksi Pelatihan Dasar
- Seksi Teknis Fungsional
f. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari;
- Seksi Satuan Linmas
- Seksi Bina Potensi Masyarakat
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam menjalankan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Jawa
Timur pada tahun 2014 memiliki personil sebanyak 155 orang dengan
kualifikasi yang terbagi pada tabel sebagai berikut ;
a. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 155 orang dan pada
Polisi Pamong Praja orang yang terbagi :
1. Pejabat Struktural
: 16
2. Staf Administrasi
: 66
3. Operasional Lapangan
Gedung Kantor Pahlawan I
: 21
Gedung Kantor Pahlawan II
: 21
Gedung Negara Grahadi
: 21
Gedung PKK Gayungan Prop. Jawa Timur
: 4
Kantor BKOW
: 3
Rumah Dinas Gubernur Jl. Imam Bonjol
: 6
Kediaman Gubernur Jawa Timur
: 6
Kediaman Wakil Gubernur Jawa Timur
: 6
Satuan
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
b. Kualifikasi Pendidikan dan Latihan yang diikuti oleh anggota Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Timur yaitu :
1. Pendidikan formal

S–2
: 14 Orang

S–1
: 29 Orang

SLTA
: 103 Orang

STM
: 2
Orang

SLTP
: 2
Orang

SD
: 4
Orang
2. Pelatihan / Pendidikan
 Diklat Struktural
 Diklat Fungsional
 Diklat Pemerintahan
 Diklat Dasar Pol PP
 Diklat Teknis
:
:
:
:
:
17
17
35
14
60
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
3. Golongan




:
:
:
:
1
103
40
11
Orang
Orang
Orang
Orang
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
I
II
III
IV
3
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Drs. SUTARTIB, MSi
KEPALA SATUAN
ERWIN INDRA W, SE
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
THOMAJI, SH
KASUBAG PROGRAM
AGOES SLAMET H,SH
KASUBAG KEUANGAN
Dra. ETTY PRAWESTI,
MSi
KASUBAG UMPEG
MEIDY SUSANTO R, SH
KABID PENEGAKAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DAERAH
M. CHOTIB, SH, MM
KABID KETERTIBAN UMUM
DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
Drs. H. SUNARTO, M.Si
KABID SUMBER DAYA
APARATUR
GAGUK JOKO S, Sos, M.Si
KABID PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Drs. HANIS, MM
SOLEMAN, SH, MM
KASI OPERASI DAN
PENGENDALIAN
Drs. PURYANTO, M.Si
KASI PELATIHAN DASAR
SUNARDI, SH
KASI SATUAN LINMAS
Drs. M. NOER ARIEF H,
MM
KASI PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN
Drs. AMINULAH ZAINUDIN,
MM
KASI KERJASAMA
MUDJIONO, SH
KASI TEKNIS
FUNGSIONAL
Dra. NINIK YUNI ASTUTI,
MM
KASI BINA POTENSI
MASYARAKAT
KASI PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PENYULUHAN
SATPOL PP KAB/KOTA
3
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Sedang menyangkut pelaksanaan kegiatan dijelaskan dalam uraian tugas
dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 2 s/d
pasal 18 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.
1.2
Landasan Hukum
1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP);
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang
Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2012
Pelaksanaaan Peraturan Daerah
tentang Petunjuk
Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Satuan Polisi Pamong Praja;
4
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2013
tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemantauan Penetapan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
12. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/472/KPTS/013/2012
Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja Perangkat Daerah
tentang
Dilingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
1.3
Tujuan
Tujuan yang akan dicapai adalah :

Keluaran berupa dokumen Laporan Kinerja

Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya Laporan Capaian Kinerja

Manfaat yang ingin dicapai adalah tersedianya media pertanggungjawaban
instansi pemerintah dalam pencapaian misi dan tujuan organisasi

Dampak yang diharapkan adalah terwujudnya clean government dan good
governance.

1.4
Terciptanya transparansi dan akuntabilitas kinerja
Gambaran Umum SKPD
Pondasi pembentukan dan tupoksi Satpol PP dapat dijelaskan di Undang–
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 255 ayat
(1) yaitu Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk untuk menegakkan Perda dan
Perkada,
menyelenggarakan
ketertiban
umum
dan
ketenteraman,
serta
menyelenggarakan pelindungan masyarakat serta dipertegas lagi bahwa satpol pp
juga memiliki jabatan fungsional serta dapat melakukan penyidikan terhadap
pelanggar perda yang telah disahkan oleh Undang-Undang pada pasal 256 dan
pasal 257, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Poisi Pamong Praja. Peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam rangka menegakkan
Perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat,
perlindungan masyarakat serta penegakan Keputusan Kepala Daerah merupakan
salah satu komponen penegak bangsa yang sangat penting.Satuan Polisi Pamong
Praja
mempunyai
tugas
menegakkan
5
peraturan
daerah
dan
peraturan
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
pelaksanaannya, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman serta
pengawasan Perlindungan Masyarakat.
Permasalahan (strategic issueed) yang dihadapi Satuan Pamong Praja
dalam rangka mencapai pelaksanaan tramtibum dan penegakan Perda serta
Keputusan Kepala Daerah diantaranya :
1. Kualitas SDM anggota Polisi Pamong Praja kurang profesional, antara lain
disebabkan :
a. Anggota Polisi Pamong Praja yang masuk ke Satuan Polisi Pamong Praja
umumnya tidak dibekali ilmu/ketrampilan teknis yang disyaratkan.
b. Masih adanya anggota satuan Polisi Pamong Praja bersifat tenaga kontrak
sehingga berpengaruh terhadap kinerja dan performance.
2. Kurang mantapnya koordinasi dan dukungan dari Dinas/Instansi terkait dalam
proses Penegakan Perda yang terkadang menyebabkan kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja menjadi benturan dengan masyarakat dan bahkan kontra
produktif, yang disebabkan :
a. Sulitnya data identitas pelanggar didapat dari Instansi yang berwenang
mengeluarkan ijin atau rekomendasi.
b. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tidak diberikan informasi
pada setiap pengeluaran ijin/rekomendasi persetujuan terhadap sesuatu
objek, sehingga menyulitkan untuk melakukan penyidikan dan penertiban.
3. Masih belum terumuskannya rencana induk yang benar – benar komprehensif
antara Dinas yang satu dengan yang lain dalam penanganan masalah sosial
politik tertentu, sehingga tidak jarang menghadapkan Satuan Polisi Pamong
Praja pada sebuah dilema dalam kasus penataan PKL/operasional lapangan,
misalnya sering Satuan Polisi Pamong Praja diberi tugas melakukan penertiban
yang sifatnya parsial dan temporer, sementara itu program – program
penanganan pasca penertiban PKL/operasi lapangan yang semestinya dilakukan
Dinas yang bersangkutan, ternyata tidak dilakukan. Akibat yang terjadi,
biasanya penanganan yang dilakukan menjadi tidak tuntas.
4. Di era Otonomi Daerah dalam beberapa kasus harus diakui terkadang
menimbulkan
ego
kedaerahan
dan
6
sikap
soliter
Kabupaten/Kota
yang
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
berlebihan, sehingga menyulitkan koordinasi dalam upaya penanganan masalah
ketertiban dan ketentraman umum. Sementara itu gangguan dan ancaman
terhadap ketertiban dan ketentraman sering bersifat lintas wilayah dan tidak
bisa dibatasi oleh garis administratif Kota/Kabupaten tertentu saja, sehingga
tanpa didukung koordinasi yang benar – benar matang, niscaya hasilnya
menjadi kurang maksimal.
5. Masih adanya kekeliruan persepsi dan image masyarakat terhadap Satuan Polisi
Pamong Praja yang terkadang dituding hanya sebagai tukang obrakyang tidak
peka pada masalah kemanusiaan dan penderitaan orang kecil dan penjaga
kantor sehingga menyulitkan upaya Satuan Polisi Pamong Praja untuk
mengembangkan dukungan dari berbagai kelompok serta organisasi sosial
politik dan warga masyarakat pada umumnya.
6. Berkaitan dengan hak perlindungan dan asuransi keselamatan bagi anggota
Satuan Polisi Pamong Praja yang dinilai masih belum sebanding dengan resiko
kerja atau tugas yang harus dilakukan.
7. Sarana dan prasarana yang dimiliki sangat terbatas serta dukungan dana
operasional kurang optimal.
8. Produk kebijakan seperti Undang – undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presidendan Peraturan Daerah seringkali tidak responsive dan aspiratif atau
berbeda dengan aspirasi, cenderung ditolak dan tidak dipatuhi oleh masyarakat ;
9. Belum efektifnya pencapaian pelaksanaan Peraturan Daerah di Jawa Timur
yang dapat berpengaruh kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah ;
10. Masih berkembangnya iklim tidak menghargai orang lain, penyampaian aspirasi
yang cenderung sebebas-bebasnya, unjuk rasa mengarah kepada anarkisme
disertai kekerasan dan intimidasi, serta terjadinya kepentingan politik dengan
menggunakan cara-cara tidak terpuji ;
11. Peningkatan eselon lembaga Satuan Polisi Pamong Praja Kab Kota agar tugas
dan fungsi Satpol PP dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan menyentuh
segala aspek kehidupan masyarakat yang terkait dalam penyelenggaraan
trantibum.
7
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Poisi Pamong Prajadalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal
4, maka pada pasal 5 dijelaskan fungsi Satpol PP sebagai berikut :
a. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan peraturan daerah dan
peraturan gubernur, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat;
b. Pelaksanaan penegakan peraturan daerah dan peraturan gubernur;
c. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat di daerah;
d. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. Pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan daerah dan peraturan gubernur,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS dan/atau aparatur lainnya;
f.
Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan mentaati peraturan daerah dan peraturan gubernur; dan
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur.
Peran serta Polisi Pamong Praja dalam Pemerintahan Daerah tidak
terlepas dari tugas, pokok dan fungsi jauh lebih besar yaitu sebagai Perangkat
Daerah yang membantu Kepala Daerah dalam rangka menyelenggarakan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Penegakan Perda dan
Keputusan Kepala Daerah. Mengingat tugas, pokok dan fungsi dimaksud, maka
Polisi Pamong Praja dituntut untuk mampu melaksanakan dan mengembangkannya
dengan melaksanakan management modern yang baik. Dalam skala makro
pelaksanaan Otonomi Daerah seperti sekarang ini prospek kedepan keberadaan
Polisi Pamong Praja mempunyai peran yang perlu mendapat perhatian dan prioritas
dalam membantu Kepala Daerah untuk menegakkan Perda serta Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. Dengan sasarannya
adalah tegak dan tertibnya Perda beserta perauran kepala daerah, peningkatan
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ),
dan mengupayakan sebagai perekat Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yakni mencegah terjadinya gangguan Ketertiban
8
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Umum dan Ketentraman Masyarakat yang disebabkan kebijakan Otonomi Daerah
yang rawan disintegrasi keutuhan teritorial wilayah.
Dalam menjalankan tugas sebagai penegak peraturan daerah dan
peraturan pelaksanaannya yang wilayah kerjanya cukup luas yaitu di 38
Kabuapten/ Kota terdiri dari pelanggaran Peraturan Daerah, ketertiban dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat, Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 memiliki personil sebanyak 155 orang
pegawai negeri sipil (PNS) dan 21 orang Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).
9
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012
tentang Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok dan fungsinya yaitu
menegakkan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya, menyelenggarakan
Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat, pengawasan perlindungan
masyarakat. Dalam melaksanaan tugas tersebut, ditetapkan beberapa kebijakan
sebagai pedoman untuk dijadikan acuan yaitu Motto, Visi, Misi, Tujuan dan sasaran
dari Polisi Pamong Praja agar lebih tercapainya kondisi tentram, tertib dan aman
yang sangat didambakan sekali oleh semua lapisan masyarakat. Untuk saat ini
kondisi yang demikian sangat mahal harganya. Dengan motto “PRAJA WIBAWA “
yang berarti Pengayom dan Penegak Bangsa, Satuan Polisi Pamong Praja bertekad
untuk mewujudkan dengan berbuat segalanya tanpa arogansinisme berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
2.1.
Rencana Strategis dan Rencana Kerja
2.1.1. Rencana Strategis
Rencana
Strategis
Satuan
Polisi
Pamong
Praja
dalam
penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada
hakekatnya
adalah
terselenggaranya
prasyarat
kegiatan
mutlak
yang
Pemerintahan,
dibutuhkan
Pembangunan
untuk
dan
Kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan baik dan mantap sesuai yang
diharapkan bersama. Demi menjaga kelangsungan kegiatan tersebut, maka
urusan kegiatan ini oleh Pemerintah ditetapkan menjadi urusan wajib,
sebagaimana tersebut pada pasal 255 ayat (1) yaitu ”Penyelenggaraan
ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat“.Dalam pasal 255, pasal
256 dan pasal 257 Undang-undang
Nomor 23 Tahun
2014 dinyatakan
bahwa Satuan Polisi Pamong Praja bertugas membantu Kepala Daerah
dalam Menegakkan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat serta mempunyai kewajiabn untuk
menyidik pelanggaran Perda yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) Satuan Polisi Pamong Praja.
10
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
a. Visi
Sebagai antisipasi terhadap perubahan yang terjadi dan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi wilayah Jawa Timur yang rentan
terhadap berbagai masalah, gejolak dan konflik, Satuan Polisi Pamong
Praja merumuskan Visi dan Misi yang merupakan bagian dari proses
perencanaan strategis maka untuk menciptakan suasana Ketentraman
dan Ketertiban masyarakat yang madani di perlukan visi Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai perwujudan pandangan tentang apa yang akan
dicapai. Sehingga setiap komponen yang ada di lembaga dapat
membangun dan memiliki care competence untuk mewujudkan VISI
dan MISI yang diharapkan lembaga.Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur dengan segala kapasitas potensi sumber daya
yang
dimiliki
dan
perkembangan
kompleksitas
permasalahan
masyarakat mempunyai visi sebagai berikut:
”Terwujudnya Jawa Timur yang Kondusif melalui Penegakan
Peraturan Daerah, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat”.
b. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah
yang diwujudkan dalam bentuk maksud dan tujuan umum serta peran
yang diemban sebagai salah satu Instansi Daerah yang berisikan cita
dan citra yang ingin diwujudkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja.
Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun adalah :
1. Meningkatkan kerjasama antar lembaga dalam penegakan Perda;
2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
3. Melaksanakan pengendalian deteksi dini dengan pemberdayaan
masyarakat di wilayah rawan bencana serta anggota Satlinmas
dalam Pam swakarsa dan tanggap darurat bencana.
11
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
yang mengarahkan Satuan Polisi Pamong Praja ProVinsi Jawa Timur
dapat secara bertahap menjadi lembaga yang mandiri, tegas dan
berwibawa dalam menyelenggarakan tugasnya yaitu memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan
masyarakat serta menegakkan peraturan daerah dan peraturan
pelaksanaannya dengan SDM aparatur yang handal dan profesional
serta ditunjang dengan dukungan dana anggaran, sarana dan
prasarana yang memadai, penerapan dan pemanfaatan teknologi
informasi sehingga dapat mewujudkan masyarakat madani di Propinsi
Jawa Timur yaitu masyarakat yang taat norma hukum dan norma
masyarakat.
c. Tujuan
Untuk mewujudkan keberhasilan pencapaian visi dan misi, maka
perlu ditetapkan tujuan yang berkaitan tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamog Praja dalam rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah
dibidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Penegakan Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Tujuan yang dilakukan oleh Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur yaitu :
1. Melaksanakan
Penegakan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan
Pelaksanaannya;
2. Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat
serta;
3. Meningkatkan potensi dan peran Satlinmas ;
12
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan
No
1.
MISI
TUJUAN
Meningkatkan kerjasama
antar lembaga dalam
penegakan Perda serta
penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
 Melaksanakan
Penegakan Peraturan
Daerah dan
Peraturan
Pelaksanaannya serta
Presentase Pelanggaran
Peraturan Daerah dan
Peraturan
Pelaksanaannya
 Mewujudkan
Masyarakat Jawa
Timur yang aman,
tertib, tenteram dan
Presentase pelanggaran
Gangguan Ketertiban
umum dan Ketentraman
Masyarakat di Jawa
Timur
kondusif
2.
Melaksanakan
 Meningatkan Potensi
pengendalian deteksi dini
dan peran Satlinmas
dengan
pemberdayaan
masyarakat dan anggota
Satlinmas dalam Pam
swakarsa dan Tanggap
Darurat Bencana
d.
INDIKATOR
persantase Satlinmas
yang terlatih dalam
Pamswakarsa dan
Tanggap darurat
bencana
Sasaran
Untuk mewujudkan visi dan misi yang akan diemban oleh
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur, maka sasaran
strategis yang akan dilaksanakan adalah :
1. Menegakkan supremasi hukum peraturan daerah dan peraturannya
pelaksannya
2. Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat
3. Meningkatkan peran Satlinmas (Satuan Perlindungan Masyarakat)
dalam Pamswakarsa dan tanggap darurat bencana
13
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran
No
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
1
2
3
4
1
Melaksanakan Penegakan
Perda dan Peraturan
Pelaksanaannya
Menegakkan supremasi  Persentase pelanggaran
hukum peraturan daerah perda oleh Masyarakat /
dan Peraturan
aparatur/badan publik yang
Pelaksanannya
melanggar Peraturan Daerah
2
Mewujudkan Masyarakat
Jawa Timur yang aman,
tertib, tenteram dan
kondusif
Menyelenggarakan
 Persentase pelanggaran
Ketertiban umum dan
gangguan Ketertiban umum
ketentraman masyarakat dan ketentraman
masyarakat
3
Meningatkan Potensi dan
peran Satlinmas
Meningkatkan peran
Satlinmas dalam Pam
Swakarsa (Community
Policing) dan Tanggap
darurat bencana
e.
Indikator Kinerja Utama
 Persentase anggota
Satlinmas yang dibina dalam
Pam swakarsa dan Tanggap
darurat bencana
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang pedoman umum
penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,
maka Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur menetapkan
Indikator Kinerja Utama yang ingin dicapai selama kurun waktu 5
(lima) tahun adalah sebagai berikut :
1.
Persentase
pelanggaran
Peraturan
Daerah
dan
Peratuan
pelaksanaannya
2.
Presentase pelanggaran gangguan tibumtranmas di Jawa Timur
3.
Persantase anggota satlinmas yang dibina dalam Pam swakarsa
(community policing) dan Tanggap darurat bencana
f.
Program dan Kegiatan
Guna mendukung kelancaran dan tercapainya kesinambungan
pelaksanaan program pembangunan maka program kegiatan Satuan
14
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 terdiri dari 10
(sepuluh) program dan 20 (dua puluh) kegiatan sebagai berikut :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4.
Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
5.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
6.
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah.
7.
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan lingkungan.
8.
Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal.
9.
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan.
10. Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
Sedangkan 20 (dua puluh) kegiatan dijabarkan sebagai berikut :
1.
Peningkatan Pelaksanaan administrasi Perkantoran
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.
Peningkatan Disiplin Aparatur
4.
Peningkatan pembangunan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
5.
Penyusunan Databese SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Prov.
Jatim
6.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
7.
Pengamanan, pengawalan pimpinan daerah serta orang-orang
penting
8.
Pelatihan kesamaptaan anggota Satpol PP se Jawa Timur
9.
Penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa
10. Pengamanan Pemilu Kepala Daerah
11. Peningkatan Hubungan Kerjasama dalam rangka penyelenggaraan
Tibum dan Tranmas
12. Peningkatan Kemampuan Aparat Satpol PP
15
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
13. Operasional Patroli Wilayah Tramtibum
14. Pengembangan SDM dan Performance PPNS Se Jawa Timur
15. Penegakan Peraturan Daerah
16. PenyuluhanPenyelenggaraan Tramtibum dan Penegakan Perda
serta Keputusan Kepala Daerah
17. Pemberdayaan Masyarakat dalam pengamanan Swakarsa (Community
Policing)
18. Pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka
penanganan bencana
19. Peningkatan kinerja Lembaga Satpol PP
20. Pengelolaan Administrasi dan Manajemen PPNS
2.1.2. Rencana Kerja Tahun 2015
Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Review Atas Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tahun 2015
merupakan dokumen yang menyajikan sasaran beserta indikator kinerja dan
target yang akan dicapai pada tahun 2015. Rencana kinerja tersebut
selanjutnya dituangkan menjadi Penetapan Kinerja yang merupakan tolak
ukur evaluasi kinerja pada tahun 2015. (terlampir)
2.2
Penetapan Kinerja 2015
Perjanjian Kinerja merupakan dokumen penetapan kinerja yang
diartikan sebagaimana termaksud dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu
atas
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah.
Perjanjian
Kinerjaadalah
merupakan suatu dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai indikator kinerja. Sedangkan
PerjanjianKinerja Satuan Polisi Pamong Praja provinsi Jawa Timur Tahun
2015 adalah sebagai berikut (terlampir)
16
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Laporan
Pemerintah
Kinerja
untuk
adalah
perwujudan
mempertanggung
jawabkan
kewajibansuatu
Instansi
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melaluialat pertanggungjawaban secara periodik. Implementasi dari
Laporan Kinerja berbentuk kegiatan Penyusunan LAKIP. Penyusunan LAKIP
didasarkanpada pengukuran hasil pelaksanaan Perencanaan Strategis, Rencana
Kinerja Tahunan danPenetapan Kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya serta
setelah berakhirnya pelaksanaankegiatan dalam Tahun 2014. Dalam proses
penyusunan Laporan Kinerja dilakukan pengukuran kinerja.
Mengukur kinerja pada hakikatnya melakukan pengukuran atau
penilaian apakahkerja instansi pemerintah tersebut berhasil atau gagal, dalam
memenuhi target-target yangdirencanakannya. Penilaian keberhasilan atau
kegagalan ini menjadi penting apabila dikaitkandengan reward dan punishment.
Dalam pengkuran kinerja digunakan sistem pengukuransebagaimana peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sistem Pengukuran Kinerjamerupakan
sistem yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan membandingkan
secarasistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian
kinerja kegiatan dan sasarandengan cara membandingkan antara rencana
pencapaiannya yang telah ditetapkan dalamRencana Kinerja Tahunan dengan
realisasi pencapaiannya.Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan
dan sasaran ini dituangkandalam formulir Pengukuran Kinerja.Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur keberhasilanatau kegagalan capaian kinerja disebut
Indikator
Kinerja
Utama.
Dalam
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP) pengukuran kinerja dilakukan dengan tiga pola yaitu
pengukuran
mandiri,
pengukuran
17
oleheksternal
dan
kombinasi
antara
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
pengukuran mandiri dan eksternal.Pengukuran mandiri sering pula disebut
evaluasi
mandiri
(self-assement)
yaitupengukuran
kinerja
dengan
cara
menyusun rencana, pelaksanaan, dan pengukuran termasukmenentukan
ukurannya dilakukan oleh instansi yang bersangkutan. Pengukuran eksternal
adalah pengukuran kinerja dengan cara penyusun rencana, pelaksanaan, dan
pengukurandilakukan oleh instansi yang bersangkutan, tetapi pengukuran dan
penentuan ukurannyaditentukan oleh pihak lain. Kombinasi antara pengukuran
mandiri dan eksternal merupakangabungan dari pengukuran mandiri dengan
pengukuran oleh eksternal, hal ini dilakukandengan cara, organisasi yang diukur
menyiapkan data kinerjanya, melakukan evaluasi awal,selanjutnya hasil evaluasi
tersebut dievaluasi lanjutan oleh pihak luar.
Dalam pengukuran capaian kinerja sasaran Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur dilakukan dengan dua cara yaitu: 1). Sasaran Satuan Polisi
Pamong Praja yanghanya terdiri dari satu sasaran kegiatan, maka capaian
sasaran Satuan Polisi Pamong Prajadiambil dari capaian sasaran kegiatan. 2)
Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja yang didukungoleh dua atau lebih sasaran
kegiatan, maka capaian sasaran Satuan Polisi Pamong Prajadiambil dari ratarata capaian sasaran kegiatan dengan mengasumsikan semua sasarankegiatan
memiliki bobot yang sama.
Suatu pelaporan Akuntabilitas Kinerja tidak hanya berisi Tingkat
keberhasilan/kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator –
indikator kinerja sebagaimana yang ditunjuk oleh Pengukuran Penilaian Kinerja,
tetapi juga menyajikan
data dan
informasi
yang relevan dan
dapat
menginterprestasikan keberhasilan / kegagalan tersebut secara lebih luas dan
mendalam. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu sasaran bisa saja terjadi
dalam proses waktu yang tidak singkat, lebih dapat dipastikan lagi faktor yang
mempengaruhinya tidak dapat terjawab dalam waktu pengukuran akuntabilitas
kinerja satu tahun. Evaluasi bisa berupa perbandingan antar target, atau antar
capaian dalam rentang sekian tahun, ataupun antara capaian dengan target
sampai dengan tahun 2014. Evaluasi tersebut disertai dengan analisisnya agar
18
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
tidak kehilangan makna, sehingga sebaliknya bilamana tidak disertai dengan
analisis akan kehilangan makna.
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 sebagai berikut :
1.
Tujuan
Melaksanakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Pelaksanaannya
Sasaran I
Menegakkan supremasi hukum peraturan daerah dan Peraturan
Pelaksanannya
Program kegiatan target, Realisasi dan Capaian Kinerja
No
1
2
Program /
Kegiatan
2
Uraian
Target
3
4
Realisasi
2013
2014
5
6
Capaian
%
7
Program
Pemeliharaan
Kantramtibmas
Pencegahan
dan
Tindak
Kriminal
 Operasional
Patroli
wilayah Tibumtranmas
patroli wilayah
terpadu
80 kali
53 kali
67 kali
83
30 kali
23 kali
26 kali
86
Tibumtranmas
 Penegakan
daerah
Peraturan
Operasional
Penegakan perda
secara preemtif,
preventif dan
represif non yustisial
Hasil kegiatan:

Hasil kegiatan operasional patroli wilayah ketentraman masyarakat dan
ketertiban umum tahun 2013 dengan realisasi 53 kegiatan dan tahun 2014
sebanyak 67 kegiatan sehingga terjadi kenaikan kinerja dengan capain
antara tahun 2013 dengan tahun 2014 sebesar 83 %, hal tersebut
dikarenakan
banyaknya
kegiatan
patroli
dalam
kota
dalam
rangka
pengamanan hari-hari besar, patroli obyek vital, patroli rawan tramtibum,
19
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
patroli pengamanan serta pengamanan dan patroli di 38 kabupaten/ kota
yang tidak semua kab/ kota terlampaui. Untuk kegiatan Penegakan
Peraturan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur
merupakan aparatur Pemerintah yang tupoksinya adalah salah satunya
sebagai penegakan Peraturan daerah, adapun Perda yang dimiliki oleh
SKPD/ Instansi Provinsi Jawa Timur sangat banyak
sehingga untuk
mengiplementasikan Tupoksi Satpol PP Perda yang bersanksi Pidana
diprioritaskan, sehingga kegiatan operasional penegakan Peraturan Daerah
dan peraturan pelaksanaannya pada tahun 2013 sebanyak 23 kegiatan dan
pada tahun 2014 sebanyak 26 kegiatan, hal tersebut mengalami kenaikan
sehingga capain sebesar 86 %, dikarenakan banyaknya pelanggaran Perda.
 Terlaksananya operasional Patroli wilayah tramtibum untuk Operasional
Patroli wilayah Tramtibum secara insedentil maupun berkala yang bertujuan
untuk meminimalisir terjadinya gangguan tramtibum di Jawa Timur,
terlaksananya penegakan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya
untuk meningkatkan Operasional Penegakan perda secara preemtif,
preventif dan represif non yustisial.
Capaian Kinerja Program
Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
dimaksudkan
untuk
meminimalisir
bentuk
ancaman
dan
gangguan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan operasi dan patroli
wilayah terpadu dengan instansi terkait baik secara insidentil maupun
berkala. Untuk mengukur keberhasilan program tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Jumlah Patroli
Jumlah
Operasional /
Penegakan
Perda
dan
peraturan
pelaksanaannya
Satuan
Kali
Kali
Capaian Kinerja Program
2010
2011
2012
68
61
64
21
22
23
2009
65
19
20
2013
53
23
2014
67
26
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Hasil / Outcome Pelaksanaan Program
- Terlaksananya patroli wilayah ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta koordinasi ke Kab/Kota se Jawa Timur;
- Berkurangnya / meminimalisir gangguan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
- Koordinasi, patroli dan operasional yang terencana dan berjenjang;
- Terlaksananya operasional penegakan pelanggaran perda;
- Terwujudnya aparatur PPNS yang profesional dalam penyelesaian
permasalahan/ pemberkasan serta proses penyidikan,
- Terlaksananya penyuluhan penyelenggaraan trantibum dan penegakan
Perda serta keputusan Kepala Daerah di kabupaten/ kota dalam rangka
mendukung pelayanan publik,
tabel data kegiatan dapat kami tampilkan sebagai berikut :
Kegiatan Operasional Patroli Wilayah Tibmtranmas
Kegiatan Patroli
NO.
KAB / KOTA
Kegiatan Patroli
KAB / KOTA
2013
2014
1.
Kab. Sidoarjo
Patroli Penambang Pasir
2.
Kab. Mojokerto
Patroli Penambang Pasir
3.
Kota Mojokerto
Patroli Penambang Pasir
4.
Kab. Jombang
Patroli Penambang Pasir
5.
Kab. Kediri
Patroli Penambang Pasir
6.
Kota Kediri
Patroli Penambang Pasir
7.
Kab. Nganjuk
Patroli Penambang Pasir
8.
Kab.
Probolinggo
Patroli Reklame, Rumija
dan Damija
21
Kab. Bojonegoro
Kab.Blora
Kab. Magetan
dan Wilayah Perbatasan
RATUBANGNEGORO
Wilayah Perbatasan
KARSMAPAWIROGO
Kab. Bojonegoro dan Wilayah Perbatasan
Kab.Blora Desa Ngroto RATUBANGNEGORO
Kab. Pati Provinsi Jawa
Tengah
Kab. Bojonegoro dan Wilayah Perbatasan
Kab.
Blora
Desa RATUBANGNEGORO
Sidorejo Kec. Padangan
Taman Seribu Lampu Jl. Wilayah Perbatasan
Ronggolawe Kec. Cepu RATUBANGNEGORO
Kab. Blora
Karanganyar, Wonogiri, Wilayah Perbatasan
Sragen,
Magetan, KARSMAPAWIROGO
Pacitan,
Ngawi,
Ponorogo
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Kegiatan Penegakan Peraturan Daerahmpir)
NO.
Lokasi
1.
Kec. Tarik Kab
Sidoarjo;
Kec. Mlirip Kota
Mojokerto;
Kab. Mojokerto;
Kab. Kediri;
Kab. Bojonegoro
2.
Kab. Probolinggo;
Kab. Banyuwangi.
Kegiatan
2013
Lokasi
Penertiban
- Desa
Badal
Penambang Pasir
Pandean
Kec.
Liar
Ngadiluwih
Kab.
Kediri;
- Kab. Mojokerto;
- Desa
Lengkong
Kec.
Mojoanyar
Kab. Mojokerto
- Desa
Brenggolo
Kec. Kalitidu Kab.
Bojonegoro
- Tulungagung
di
Desa Banjarsari Kec.
Ngantru
Penertiban
- Asset
di
Jalan
Rumija dan
Jakarta Nomor 2
Damija
Malang
- Asset Jalan Lohor
Batu yang terletak
di Komplek UPT
Materia
Medica
Dinas
Kesehatan
Prov. Jatim
- Penertiban
Penghuni Rusunawa
Gunungsari
Surabaya
Kegiatan
2014
- penertiban
penambang pasir
liar yang
menggunakan
mesin/mekanik
- Patroli
penambang pasir
liar
- penertiban
penambang pasir
liar yang
menggunakan
mesin/mekanik
- Pembongkaran
aset
- Pembongkaran
aset
- Penetiban
PenghuniRusuna
wa Gunungsari
- Pemasangan Plang - Pemasangan
pada Aset milik
Plang Asset
Pemprov.
Jawa
Timur yang berada
di
Dupak
Interchange
Kel.
Asemrowo
Kec.
Asemrowo
Kota
Surabaya
22
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
3.
Kota Surabaya
4.
Kota Surabaya, Kab
Sidoarjo, Kab Gresik
5.
Kab Bondowoso,
Kab Situbondo, Kab
Magetan, Kab
Nganjuk,
Kab Ponorogo, Kab
Pacitan,
Kab Tulungagung,
Kab Madiun
Kota Surabaya
6.
Penertiban
Disiplin PNS
Pemprov Jatim
- Kota Surabaya
- Operasi Penertiban
Disiplin
Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
di
lingkungan
Pemprov. Jatim.
- Penertiban Pemakaian Kandaraan
Dinas (SKPD) di
Lingkungan
Pemprov.Jatim
Operasi Mamin Kabupaten Gresik.
- penertiban jenis
kadaluwarsa,
minuman
tera timbang,
beralkohol dari
mobil dinas
Penjual yang tidak
Pemprov Jatim
memiliki izin.
dan objek vital
- Di Desa
Prambangan, Gulo
Mantu, Ngipek,
Kebomas, Desa
Abar Abir Bungah,
Desa Pongangan
dan Desa Suci
Manyar, Desa
Tirem
Duduksampeyan
Penanggulangan - di Balai Pertemuan Penanggulangan
penanganan
Lokalisasi Guyangan penanganan
HIV/AIDS
Kec. Bagor Kab.
HIV/AIDS
Nganjuk
-
Penertiban PSK, - Kab. Sidoarjo.
- Operasi penertiban
PKL
- Desa Teguhan Kec.
cafe/warung
Jiwan Kab. Madiun
remang-remang yg
- Kab. Tuban
menempati Stand
Pasar Baru Krian
- Patroli
wilayah
Bangunan Liar di
Jalan Prov/ Nasional
- Pengamanan
Penutupan dan
pemulangan WTS
di Lokalisasi Gude
- Sosialisasi
pengendalian dan
pengawasan
peredaran
minuman
23
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
7.
Kab. Sidoarjo
Penertiban
Gelandangan,
PKL
8.
Kab. Mojokerto
PenertibanPenga
men,
Gelandangan
dan PKL
- Kab. Malang
- Deklarasi
Penutupan
7 (Tujuh) Lokalisasi
WTS
1) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan diantaranya yaitu :
1. Masih kurangnya personil Satpol PP dalam pelaksanaan tugas operasional;
2. Penyikapan terhadap situasi Tibumtranmas masih perlu ditingkatkan dan
bersikap menunggu perintah;
3. Ruang lingkup operasional yang begitu luas sehingga kurangnya sarana
prasarana transportasi dalam melakukan kegiatan patroli;
4. Pelanggar perda Provinsi yang terjadi di Kab/ Kota belum sepenuhnya
terpantau;
5. Pemberdayaan PPNS belum optimal oleh masing – masing SKPD Provinsi
dan Satpol PP Kabupaten / Kota ;
6. PPNS dan Satpol PP belum masuk dalam jabatan fungsional yang
ditetapkan oleh Menpan RI.
7. Daerah-daerah rawan HIV/AIDS yang masih kurang terpantau.
Solusi yaitu berupa :
1. Adanya SOP Patroli sebagai dasar dan pedoman dalam melakukan
pelaksanaan tugas patroli maupun lapangan;
2. Peningkatan kualitas SDM Pol PP dan PPNS bekerja sama dengan Badan
Diklat Propinsi Jawa Timur dan Diklat Polda Jawa Timur ( SPN Bangsal
Mojokerto);
3. Pengadaan sarana mobilitas dan komunikasi;
4. Koordinasi dengan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota serta Aparat
Penegak
Hukum
dan
Instansi
terkait
dalam
pelaksanaan
tugas
operasional;
5. Konsultasi dengan Pemerintah Pusat untuk pembahasan dan pengkajian
kebijakan tugas-tugas Polisi Pamong Praja dan PPNS;
6. Perlu merevitalisasi peran Satpol PP agar dapat berperan sebagai
fasilitator dan mitra kerja masyarakat dalam menjaga Tibumtranmas;
24
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
7. Dalam penyusunan produk – produk Perda Provinsi Jawa Timur yang
bersangsi pidana hendaknya Polisi Pamong Praja sebagai aparat Penegak
Perda dan Peraturan Perundang – undangan lainnya dilibatkan agar
tumbuh sense of belonging ( rasa memiliki ) dan pengertian yang benar –
benar jelas tentang isi isi pasal Peraturan Daerah.
2. Tujuan
mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang aman, tertib,
tenteram dan kondusif
Sasaran II
Menyelenggarakan
Ketertiban
Umum
dan
ketentraman
Masyarakat
Program kegiatan target, Realisasi dan capaian kinerja
No
1
1
Program /
Kegiatan
2
Uraian
Target
3
4
Realisasi
2013
2014
5
6
Capaian
%
7
Program
Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Penjagaan
tempat - tempat
penting
dan
pengamanan aset
milik
Pemprov
Jatim
Kegiatan
Penanganan
unjuk rasa dan
kerusuhan masa
Terwujudnya
keamanan
tempat – tempat penting
dan aset Pemprov. Jatim
Terkendalinya
unjuk rasa dan
kerusuhan
massa
10 tempat/
lokasi
8 tempat/
lokasi
8 tempat/
lokasi
80 %
24 kali
48 kali
57 kali
237 %
Hasil kegiatan:

Hasil kegiatan penjagaan tempat-tempat penting dan pengamanan asset
milik pemprov. Jatim pada tahun 2013 dan tahun 2014 realisasi 80%
dikarenakan asset yang di jaga oleh personil Satpol PP merupakan aset
obyek vital yang keberadaannya terjangkau dan dapat dipantau setiap saat
sehingga untuk tempat/ lokasi yang di jaga oleh Satpol PP Provinsi Jawa
Timur tetap seperti tahun sebelumnya yaitu 8 tempat lokasi, untuk kegiatan
penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa realisasi pada tahun 2013
sebanyak 48 kali dan pada Tahun 2014 sebanyak 57 kali, sehingga capaian
25
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
sebesar 237 %, melebihi target yang terdapat pada DPA, di karenakan
pada Tahun 2014 terjadi pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Pemilihan
Presiden sehingga banyak mengundang demonstrasi/unjuk rasa untuk
mempertahankan calon pilihannya masing-masing sesuai dengan partainya,
dengan adanya unjuk rasa dan kerusuhan massa satpol PP selalu berkoordinasi
dengan TNI/Polri dan instansi terkait

Terlaksananyapenjagaan tempat-tempat penting dan aset milik Pemprov
Jatim dengan aman, tenteram dan terlaksananya penanganan unjuk rasa
dan kerusuhan massa secara kondusif dan tertib dengan meminimalisir
gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Capaian Kinerja Program
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan merupakan
bagian upaya memberikan kepada masyarakat merasa aman, tentram, dan
nyaman dalam melaksanakan aktivitasnya. Satpol PP Prov. Jatim melalui
program ini berupaya untuk mensinergikan antara masyarakat dan pemerintah
agar dapat melakukan kegiatan pembangunan dan pemerintahan secara
bersama-sama. Adapun perkembangan capaian kinerja program dapat dilihat
sebagai berikut :
Indikator
Kinerja
Jumlah
pengamanan
aset Pemprov
Jatim
Jumlah
Pamwal
Pejabat VVIP
Jumlah
Penanganan
Unras
Satuan
Tempat
2009
6
Capaian Kinerja Program
2010
2011
2012
6
8
8
2013
8
2014
8
Kali
268
300
279
177
183
190
Kali
35
28
43
62
48
57
Hasil / Outcome Pelaksanaan Program
- Terlaksananya penjagaan tempat-tempat penting dan aset milik Pemprov
Jatim dengan aman,
26
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
- Terlaksananya pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang-orang
penting dalam rangka kunjungan kerja maupun memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan kondisi aman, tentram dan tertib,
- Terkendalinya penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa secara
kondusif dan tertib,
- Terciptanya
kondisi
yang
kondusif
dalam
penyelenggaraan
kamtramtibmas Pemilukada dan Pilpres,
tabel data kegiatan dapat kami tampilkan sebagai berikut :
Kegiatan penjagaan tempat-tempat penting & aset milik Pemprov. Jatim
NO.
LOKASI
KET
1.
Kantor Gubernur Jl. Johar dan Jl.
Pahlawan
38 orang anggota Pol PP
2.
Gedung Negara Grahadi
23 orang anggota Pol PP
3.
Kediaman Gubernur Jl. Kertajaya
2 orang anggota Pol PP
4.
Rumah Dinas Gubernur Jl. Imam Bonjol
6 orang anggota Pol PP
5.
Rumah Dinas Wakil Gubernur Jl. Puncak
Permai
6 orang anggota Pol PP
6.
Kantor Satpol PP Jl. Jagir Wonokromo
9 orang anggota Pol PP
7.
Kantor PKK Prov. Jatim Jl. Gayungsari
6 orang anggota Pol PP
8.
Kantor BKOW Jl. Bungurasih
3 orang anggota Pol PP
KegiatanPenanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
NO.
URAIAN
TAHUN
2013
LOKASI
1.
2.
Unjuk Rasa di Gedung
Negara Grahadi
Unjuk Rasa di Kantor
Gubernur Jl. Pahlawan
TAHUN
2014
JUMLAH
Petugas Pengamanan
28 kali
43 kali
20 kali
14 kali
27
KET
POL PP = 38 Peleton (1 tahun )
POLRI = 15Kompi (1 tahun )
POL PP = 24 Peleton (1 tahun)
POLRI = 10 Kompi (1 tahun)
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Kegiatan Pengamanan dan Pengawalan
NO.
Ket
Pejabat VVIP
1.
Gubernur Jawa Timur
2.
Wakil Gubernur Jawa Timur
3.
Sekretaris Daerah Prov Jatim
12 orang personil Pangaman dan
Pengawalan
Satpol PP Prov Jatim
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan diantaranya yaitu :
1. Terbatasnya pemantauan dan penjagaan aset Pemprov Jatim yang ada
di daerah;
2. Masih
kurangnya
personil
Pamwal
dalam
melaksanakan
tugas
pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang-orang penting;
3. Kurikulum pelatihan kesamaptaan masih mengacu terhadap TUM, protap
pelatihan kesamaptaan Pol PP belum ada;
4. Sarana dan Prasarana Mobilitas masih kurang memadai
Solusi yaitu berupa :
1. Perekrutan personil Satpol PP sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku;
2. Pemetaan terhadap aset-aset Pemprov Jatim;
3.
Peningkatan kualitas aparatur Satpol PP ;
4. Koordinasi dengan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota serta Aparat
Penegak
Hukum
dan
Instansi
terkait
dalam
pelaksanaan
tugas
operasional.
5. Perlu disusun berbagai sistem-sistem yang menopang penyampaian
pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja,
seperti sistem informal ketenteraman dan ketertiban, sistem operasional
penertiban, sistem administrasi dan dukungan logistik ;
6. Penambahan sarana prasarana mobilitas Pengamanan dan pengawalan
3. Tujuan
Meningkatkan Potensi dan peran Satlinmas
Sasaran III Meningkatkan
peran
Satlinmas
dalam
Pam
(community policing) dan tanggap darurat bencana
28
Swakarsa
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Program kegiatan target, Realisasi dan capaian kinerja
Program /
Kegiatan
2
No
1
3
Uraian
Target
3
4
Realisasi
2013
2014
5
Capaian
%
6
Program
Pemberdayaan
Masyarakat
untuk Menjaga
Ketertiban dan
Keamanan
Pemberdayaan
Pelaksanaan
masyarakat
sistramtibmas
dalam pengama-
Pam Swakarsa
nan Pam Swakar-
(Community
sa
Policing)
(Community
5 kali
2 kali
2 kali
kegiatan
kegiatan
kegiatan
5 kali
2 kali
1 kali
kegiatan
kegiatan
kegiatan
40
Policing)
Pelatihan
dan
Peningkatan
kordinasi potensi
kemampuan
anggota
linmas
ketrampilan
dalam
rangka
dan anggota
penanganan
linmas serta
bencana
masyarakat
20
dalam tanggap
darurat
bencana
Hasil kegiatan:

Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengamanan Pam
sawakarsa (community policing) Tahun 2013 sebanyak 2 kali dan Tahun
2014 sebanyak 2 kali, dari hasil kegiatan pertahun terjadi 4 kali tidak
sesuai dengan target yang direncanakan, dengan realisasi capaian
sebesar 40 % dikarenakan kurang optimalnya personil Satlinmas,
dan
diharapkan adanya kolaborasi dengan masyarakat dalam pengamanan di
masyarakat dan penanganan bencana, untuk kegiatan
pelatihan dan
koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana
Tahun 2013 sebanyak 2 kali dan Tahun 2014 sebanyak 1 kali dengan
realisasi 20 %, dengan
di keranakan lebih di upayah terhadap
pemantauan peran linmas yang terlatih agar meningkatkan anggota
29
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
linmas dan masyarakat lebih yang lebih peduli dan tanggap/terlatih dalam
penanggulangan bencanaan tanggap darurat bencana baik dalam situasi
bencana dan pasca.

Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengamanan
Pam sawakarsa (community policing) diharapakan adanya rasa tanggung
jawab dan tanggap dalam pengamanan masyarakat serta deteksi dini
penanganan bencana, kegiatan pelatihan dan koordinasi potensi anggota
linmas dalam rangka penanganan bencana maupun tanggap darurat
bencana ini merupakan faktor pendukung dari anggota Satlinmas untuk
mengemban
tugasnya
sebagai
pelindung
masyarakat
dari
segi
kamtrantibmas dan kebencanaan.
Capaian Kinerja Program
Program ini dimaksudkan mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan
ketertiban umum oleh aparatur Linmas dan warga masyarakat yang ada di
setiap
kampung/
kecamatanuntuk
melindungi
diri
dari
gangguan
tibumtranmas serta kesiapsiagaan/tanggap masyarakat akan terjadinya
bencana dengan sasaran Meningkatkan peran linmas dan masyarakat dalam
Pam Swakarsa (community policing) dan tanggap darurat bencana. Hasilnya
bisa dilihat sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Anggota Linmas yg
terlatih
dlm
Pamswakarsa dan
tanggap darurat
bencana
Satuan
Org
Capaian Kinerja Program
2010
2011
2012
75
100
150
2009
50
2013
200
2014
250
Hasil / Outcome Pelaksanaan pembangunan
-
Meningkatnya pengetahuan dan kesiapsiagaan anggota linmas dalam
penanganan bencana di Jawa Timur;
-
Terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat serta suasana yang
kondusif, tenteram dan tertib di Jawa Timur;
30
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
-
Terlaksananya kegiatan pemberdayaan potensi masyarakat dan aparatur
linmas dalam meningkatkan sistramtibmas (Community Policing)
-
Terwujudnya kemampuan anggota Satpol PP/ Linmas dalam tindak
penanggulangan bencana di daerah.
tabel data kegiatan dapat kami tampilkan sebagai berikut :
Kegiatan Pemberdayaan masyarakat dalam pengamanan swakarsa
(community policing)
NO.
KEGIATAN
1.
Simulasi Pam Swakarsa
2.
Pembinaan Resimen Mahasiswa
Mahasurya Jawa Timur dalam Surabaya
Bidang Kelinmasan
TEMPAT
KET
Kegiatan Pelatihan dan koordinasi potensi linmas dalam rangka
pengamanan bencana.
NO.
1.
KEGIATAN
TEMPAT
KET
Kegiatan
Peningkatan
Kesiapsiagaan Satuan Linmas dan Tretes Raya Jl. Malabar 168 –
Masyarakat
dalam
Tanggap 169 Tretes, Prigen Pasuruan
Darurat Bencana
1) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan diantaranya yaitu :
1. Kurangnya analisis mendalam terhadap penempatan pegawai sesuai dengan
kemampuan SDM serta volume tugas yang ada;
2. Disiplin moril, motivasi, kreativitas aparatur dalam melaksanakan tugastugas kewajibannya belum sepenuhnya memberikan dampak terhadap
peningkatan kinerja lembaga secara keseluruhan;
3. Belum terintegrasinya sistem pelaporan kegiatan operasional di bidang
kebencanaan;
4. Sarana prasarana transportasi untuk menjangkau wilayah rawan bencana
belum ada;
31
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
5. Belum tersedianya posko permanen dengan dukungan logistik yang
memadai bagi personil Pol PP dan Linmas sebagai pendukung operasional
kegiatan penanggulangan bencana di daerah.
Solusi yaitu berupa :
1.
Evaluasi
terhadap
kuantitas
dan
kualitas
staf
yang
ada
yang
ditindaklanjuti dengan penataan ulang terhadap penempatan para staf
berdasarkan kemampuan SDM yang bersangkutan serta kebutuhan dan
volume kegiatan masing-masing unit kerja ;
2.
Penerapan reward and punishment system secara obyektif dalam rangka
meningkatkan disiplin, motivasi dan kreativitas staf ;
3.
Kecerdasan intelektual, kemampuan konseptual, kemampuan teknis,
kecerdasan emosional, dan dilengkapi dengan nilai-nilai spiritual perlu
dimiliki setiap aparatur Satuan Polisi Pamong Praja/Linmas, sehingga
menguasai Tupoksinya masing-masing;
4.
Perlu dilakukan redesign sistem, metode maupun kurikulum pelatihan dan
pendidikan Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas ;
5.
Setiap pelaksanaan program diharpakan dapat menciptakan nilai, manfaat
bagi terwujudnya ketenteraman dan ketertiban serta perlindungan
masyarakat;
6.
Perlu dialokasikan dan didistribusikan dukungan-dukungan sumber daya
yang cukup bagi keperluan tercapainya shared value tersebut melalui
pelaksanaan program;
7.
Perlu peningkatan dalam sistem informasi yang terintegrasi antara Satuan
Polisi Pamong Praja di tingkat Provinsi dengan Satuan Polisi Pamong Praja
di tingkat Kabupaten/Kota;
8.
Perlu disusun berbagai pedoman-pedoman berupa petunjuk-petunjuk
teknis maupun petunjuk pelaksanaan operasional dilapangan bagi aparat
Linmas.
32
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Capaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 -2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
3
Rasio Capaian pada Tahun ke2009
2010
2011
2012
2013
2014
4
5
6
7
8
9
-
-
-
-
98,82
96,80
92,44
96,67
94,95
-
-
1
Terlaksananya Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Terwujudnya peningkatan pelayanan
administrasi perkantoran
2
Terlaksananya Penyediaan alat tulis kantor
Terwujudnyan penyediaan alat tulis kantor
3
Tersedianya Penyediaan makanan dan
minuman
Terskoordinasinya makan dan minum
kegiatan
80,05
99,01
98,45
98,14
-
-
4
Tersedianya Pengadaan Pakaian Dinas
beserta kelengkapannya
Terwujudnya pengadaan pakaian dinas
beserta kelengkapanya
99,52
-
98,02
98,01
-
-
5
Terlaksananya Peningkatan pembangunan
system pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Terkoordinasinya peningkatan
pembangunan sytem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
-
-
-
96,03
96,41
95,17
6
Terlaksananya Penyusunan Database SKPD
sebagai Penunjang Pusat Data Prov.Jatim
Terwujudnya penyusunan database SKPD
sebagai penunjang pusat data
-
98,30
98,00
79,79
72,13
83,99
7
Terlaksanaya Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur/operasional
Terwujudnyan peningkatan sarana dan
prasarana aparatur/operasional
93,28
99,85
-
87,67
94,80
99,22
8
Peningkatan Disiplin aparatur
Terwujudnya disiplin aparatur
-
-
-
-
98,00
97,41
9
Terlaksananya Peningkatan kualitas
Pelayanan Publik
Terwujudnya peningkatan kualitas publik
94,97
91,85
91,13
96,26
98,00
98,30
33
95,92
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
3
Rasio Capaian pada Tahun ke
2009
2010
2011
2012
2013
2014
4
5
6
7
8
9
10
Terlaksananya Penjagaan Tempat - Tempat
Penting dan Pengamanan Asset milik
Pemerintah Propinsi Jawa Timur
Tertibnya pemamfaatan keamanan
tempat-tempat Asset Milik pemerintah
terhadap gangguan trantib
95,48
-
96,90
99,97
99,96
-
Terlaksananya Pengamanan, pengawalan
pimpinan daerah serta orang-orang penting
Terwujudnya pengamanan dan
pengawalan pimpinan daerah dan orangorang penting ke daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
98,04
-
96,96
98,85
99,96
99,77
11
12
Terlaksananya Pelaksanaan Out Bound
Training Satpol PP Jawa Timur
Terkoordinasinya penyelenggaran
pelaksanaan Out Bound Traning Satpol PP
Jawa Timur
99,14
-
-
-
-
-
13
Terlaksanannya Pelatihan kesemaptaan
anggota Satpol PP se Jatim
Meningkatnnya kemampuan anggota
Satpol PP
98,32
-
99,58
97,68
94,93
99,66
14
Terlaksananya pengendalian penanggulangan
bencana di Jawa Timur
Terwujudnya pelaksanaan pengendalian
penanggulangan bencana di jawa timur
83,74
-
-
-
-
-
15
Terlaksananya Pengamanan unjuk rasa dan
kerusuhan massa
Terkoodinasinya pengamanan unjuk rasa
dan kerusuhan massa
69,86
-
99,70
99,82
99,98
100
16
Terlaksannya Jambore satpol pp kab/kota se
jatim dan badan/dinas di lingkungan pemprov
jatim
Terkoordinasinnya kegiatan Jambore
Satpol PP se Jatim dan Badan Dinas di
lingkungan Pemprov.Jatim
-
-
99,55
99,58
-
-
17
Terlaksananya Pengamanan pemilu kepala
daerah
Terwujudnyan pengaman pemilihan kepala
daerah di jawa Timur
72,42
-
98,84
99,85
99,69
100
34
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
Rasio Capaian pada Tahun ke
2009
2010
2011
2012
2013
2014
3
4
5
6
7
8
9
18
Terlaksananya Gladi Lapang Penanggulangan
Bencana
Terkoodinasinya masyarakat dalam
pelatihan dalam penanggulangan bencana
90,00
-
-
-
-
-
19
Terlaksananya Kesiapsiagaan Anggota Linmas
dalam PAM di TPS
Terwujudnya kesiapsiagaan anngota
linmas dalam PAM di TPS
92,56
-
-
-
-
-
20
Terlaksananya Peningkatan Kapasitas aparat
dalam rangka sistramtibmas swakarsa
Terwujudnya peningkatan kapasitas aparat
dalam rangka sistramtibmas swkarsa
98,84
97,71
-
-
-
-
21
Terlaksananya Operasional Satkorlak PBP
Terwujudnya operasioanal satkorlak PBP
39,23
-
-
-
-
-
22
Terwujudnya Pemantauan Pengendalaian
Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja
Terselenggaranya kegiatan pemantauan
pengendalian kegiatan Polisi Pamong Praja
di Jawa Timur
99,20
-
-
-
-
-
99,45
-
99,40
99,35
98,86
99,60
23
Terlaksanannya Operasional patroli wilayah
trantibum
Berkurangnya bentuk ancaman dan
gangguan terhadap ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat, serta terjaganya
roda pemerintahan, sehingga pemerintah
dan masyarakat dapat melakukan kegiatan
secara aman, tertib dan teratur
24
Terlaksananya Pengembangan SDM dan
performance PPNS se Jatim
Meningkatnya performance dan kinerja
PPNS dalam pengembangan penyidikan
-
-
99,10
-
92,65
98,21
25
Terwujudnya kegiatan pelaksanaan Penegakan
Peraturan daerah
Terciptanya kondisi yang aman tertib dan
tenteram dengan masyarakat yang sadar
hukum
75,27
-
98,16
99,51
99,08
99,40
35
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
Rasio Capaian pada Tahun ke
2009
2010
2011
2012
2013
2014
3
4
5
6
7
8
9
26
Terkoodinasinya sarana prasarana operasional
Satpol PP
Terwujudnya sarana prasarana operasional
Satpol PP
-
-
86,68
-
-
-
27
Terlaksananya Pengembangan kemampuan
aparat Satpol PP kerjasama dengan POLRI
Membekalianggota Satpol PP dalam
melaksanakan tugas ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat di Jatim
99,05
99,33
99,11
99,01
-
-
Menyamakan persepsi dan pola tindak
dalam melaksanakan tugas mewujudkan
keteriban, ketentraman dan keamanan di
Jawa timur
97,99
-
99,69
92,28
85,15
96,80
28
Terlaksananya Penyuluhan, sosialisasi dan
advokasi Perda serta Keputusan Kepala daerah
dalam rangka mendukung pelayanan Publik
29
Terlaksananya Peningkatan pengamanan
Penanganan HIV/AIDS
Terselenggaranya peningkatan
pengamanan penanganan HIV/AIDS
-
-
-
98,81
-
-
30
Terlaksananya Peningkatan hubungan
kerjasama dalam rangka penyelenggaraan
Tibum dan Tramas
Terkoordinasinya peningkatan hubungan
kerjasama dalam rangka
penyelenggarakan tibum dan tramas
-
-
-
-
99,43
99,46
31
Terlaksananya Peningkatan Kemampuan
Aparat Satpol PP
Meningkatnyapeningkatan kemampuan
aparat Satpol PP
-
-
-
-
98,55
98,04
-
99,92
99,59
-
-
32
Terselenggaranya apel siaga gelar pasukan
Satpol pp dan terciptanya kesiapsiagaan
Satpol PP dalam rangka menciptakan
kondisi jatim yang aman, tenteram dan
kondusif
99,75
Terlaksananya Pelaksanaan apel Gelar Pasukan
Satpol PP dalam rangka menciptakan kondisi
jatim yang aman, tentram dan kondusif
36
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
Rasio Capaian pada Tahun ke
2009
2010
2011
2012
2013
2014
3
4
5
6
7
8
9
Terlaksananya Pemberdayaan Masyarakat
dalam Pengamanan Swakarsa(Community
Policing)
Meningkatkan Kesiapsiagaan Satuan
Linmas dan Masyarakat dalam
Pengamanan Lingkungan secara Swakarsa
-
97,07
99,15
98,86
99,02
91,42
-
98,84
99,58
95,65
-
-
34
Terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan
Korsik Pemprov.Jatim
Meningkatnya pengetahuan keahlian,
keterampilan dan persamaan persepsi dan
pola tindak dalam melaksanakan tugas
sebagai anggota Korsik Pemerintahan Prov.
Jatim
35
Terlwujudnya Rakernis dan Lokakarya Pol PP
Kesinergian dan kemantapan Pol PP dalam
melaksanakan tupoksi secara lisan sektoral
maupun lintas wilayah
99,05
98,30
99,18
-
-
-
36
Terselenggaranya Pelatihan dan koordinasi
potensi anggota linmas dalam rangka
penanganan bencana
Meningkatnya ketrampilan anggota dalam
upaya penanggulangan bencana
86,11
98,37
99,25
99,07
89,12
84,96
98,49
99,06
99,18
-
-
37
Terselenggaranya sosialisasi Monitoring
dan evaluasi pelanggaran Perda prov.Jatim
serta terwujudnya system pelaporan yang
ada di Kab /Kota
-
Peningkatan koordinasi Pemantauan dan
Evaluasi Program Kegiatan Satpol PP
38
Terlaksananya Peningkatan Pengadaan Alat
Peraga dan Media Penyuluhan
Terwujudnyan peningkatan pengadaan alat
peraga dan media penyuluhan
-
99,85
-
-
-
-
39
Terlaksanya Penyuluhan Analisa Data dan
Informasi Rencana Program dan Anggaran
Terselenggaranya penyuluhan analisa data
dan informasi rencana program anggaran
-
99,91
-
-
-
-
40
Terlaksananya Publikasi Program Kegiatan
Tramtibum dalam Penegakan Perda
Terwujudnya publikasi program kegiatan
tramtibum dalam penegakan Perda
98,18
99,80
-
-
-
-
33
37
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Satpol PP Prov.Jatim
Target Indikator Lainnya
1
2
3
Rasio Capaian pada Tahun ke
2009
2010
2011
2012
2013
2014
4
5
6
7
8
9
41
Terlaksananya Pelaksanaan Apel Siaga Gelar
Pasukan Linmas dan Masyarakat
Terwujudnyan pelaksanaan apel siaga
gelar pasukan linmas dan masyarakat
-
99,35
-
-
-
-
42
Terlaksanya Pembekalan keterampilan anggota
Satpol PP dalam penanggulangan bencana
Terkoordinasinya pembekalan
keterampilan anggota Satpol PP dalam
penanggulangan bencana
-
-
99,75
-
76,70
-
43
Terlaksananya Peningkatan penyusunan materi
kebijakan dan pelaporan
Terwujudnya peningkatan penyusunan
materi kebijakan dan pelaporan
-
-
99,37
99,95
-
-
44
Terlaksananya Peningkatan kinerja Lembaga
Satpol PP
Terwujudnyan system informasi Satpol PP
dan sinkronisasi program kinerja
lembaga/MPU
98,57
97,16
90,34
99,74
93,86
85,94
45
Terlaksananya Peningkatan Profesionalisme
Polisi Pamong Praja
Terwujudnya peningkatan profesionalisme
Polisi Pamong Praja
-
99,06
-
-
-
-
46
Terlaksananya Peningkatan Upaya preventif
terhadap Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Terwujudnya peningkatan upaya preventif
terhadap gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat
-
99,45
45
-
-
-
47
Terlaksananaya Pengelolaan administrasi dan
manajemen PPNS
Terwujudnya pengelolaan administrasi dan
manajemen PPNS
-
-
-
-
77,64
96,80
38
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

ANALISIS PROGRAM/ KEGIATAN
Secara prinsip tidak ada program/kegiatan pelayanan Satuan Polisi
Pamong Praja yang berimplikasi negative terhadap lingkungan hidup, bahkan
sesuai tupoksi Satuan Polisi pamong Praja dalam menegakkan Perda dalam
kegiatannya selama lima tahun ke depan akan melaksanakan penegakan
terhadap Perda .Setelah dipilih dan ditetapkan melalui SWOT ; Kekuatan
(Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman
(Threats) dari Analisa Internal dan Analisa Lingkungan Eksternal tersebut
maka diperoleh suatu kesimpulan asumsi analisa sebagai berikut :
1. Perlu adanya persamaan persepsi tentang Otonomi Daerah oleh seluruh
aparatur penyelenggara pemerintah dan masyarakat ;
2. Perlu tersedianya SDM aparatur yang berkualitas dan Profesionalisme ;
3. Perlu adanya semangat kerja dan disiplin yang tinggi bagi setiap aparatur
penyelenggara pemerintahan ;
4. Perlu tersedianya anggaran dan sarana dan prasarana kerja yang cukup ;
5. Perlu peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
program penanganannya ;
6. Perlu penataan kewenangan penanganan Trantibum dan Penegakan Perda
antara Pol PP dengan Polri yang dituangkan dalam kebijakan tertulis.
Untuk itu maka lingkungan strategis tersebut sangat mempengaruhi
tingkat kelancaran dan menunjang tugas – tugas Polisi Pamong Praja Propinsi
Jawa Timur termasuk didalamnya akan mempengaruhi apakah peningkatan
sarana dan prasarana serta peningkatan kinerja aparatur Polisi Pamong Praja
akan meningkatkan kondisi ketentraman dan ketertiban di Jawa Timur yang
kondusif serta mewujudkan Good Governance dapat dilaksanakan dengan baik.
Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
yaitu dengan mendayagunakan kekuatan berupa dukungan peraturan
perundang – undangan, dana penunjang dan kelembagaan guna mewujudkan
tujuan dan sasaran Satpol PP Provinsi Jawa Timur dengan memanfaatkan
peluang berupa kebijakan.
Sejumlah isu prioritas yang perlu mendapat perhatian ekstra untuk
saat ini dan tahun – tahun berikutnya terkait tantangan dan masalah
pekerjaan yang ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja adalah :
39
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

Merebaknya aksi amuk massa dan ancaman provokasi ;

Situasi dan kondisi sosial – politik yang rentan memicu konflik horisontal
dan konflik antar kelas.

Image Satpol PP yang terkadang negatif ;

Kontrol sosial yang makin longgar, solidaritas yang makin memudar, gaya
hidup yang makin permisif, kenakalan remaja dan ancaman tindak
kejahatan yang makin meresahkan publik ;

Hadirnya investasi baru atau daerah industri baru, yang mampu
menimbulkan pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menimbulkan
ketimpangan sosial yang berujung pada kecemburuan sosial.

Kecemburuan sosial akibat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, yang
dapat menimbulkan konflik sosial di lingkungan industri baru, perlu segera
di antisipasi dengan program kesalehan sosial program pagar masyarakat.
Dengan memperhatikan stakeholders, maka langkah berikut yang
perlu diperhatikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dalam
rangka mempertahankan eksistensi dan kemampuan bersaing adalah dengan
melakukan
penilaian
terhadap
kondisi
organisasi
dan
Iingkungan
sekitarnya.Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi internal (strengths dan
weaknesses) dan ekstemal organisasi (opportunities dan threats), kekuatan
(Strengths), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities) dan
ancaman (threats) yang melekat pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Timur dapat diidentifikasikan. Identifikasi atas keempat aspek positif dan
negatif organisasi tersebut akan membantu Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur di dalam menentukan strategi yang tepat dalam rangka
pencapaian misi dan visi organisasi.

Isu Kegiatan Prioritas
Alokasi anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur
digunakan antara lain untuk kegiatan hasil identifikasi isu–isu strategis
mengenai :
1. Penanganan perbatasan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan
perbatasan Kabupaten Jawa Timur dengan Kabupaten Provinsi Jawa
Tengah/Provinsi Bali ;
40
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
2. Penanganan aset-aset milik Provinsi Jawa Timur seperti rumah dinas,
kendaraan dinas dan aset lahan ;
3. Penanganan PMKS yang bermasalah antara Kabupaten dan Provinsi seperti
pemulangan TKW, Pengungsi, Anjal, Orgil, PSK dan orang jumpo;
4. Kerjasama Bidang Kamtramtibmas, Penegakan Perda
dan Peningkatan
SDM pada:
a. Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD – MPU) 10
Provinsi antara lain Pol PP Pulau Jawa, NTT, NTB, Bali, dan Lampung
b. Dinas
terkait
tentang
PMKS,
Penanganan
Stren
Kali/langsung
penambangan pasir dan reklame
5. Optimalisasi kegiatan pada
a. Bidang Penegakan Perundang-undangan :
-
Penertiban reklame, PKL dan bangunan liar
-
Penertiban penambang pasir liar
-
Penegakan disiplin PNS dan penggunaan mobil dinas
b. Bidang Operasional Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat:
- Penanganan PMKS (Gepeng, anak jalanan dan orang gila) dan PKS
- Perencanaan kondisi tramtibum di tempat – tempat obyek wisata
dalam rangka peningkatan PAD
- Penanganan
gangguan
ketentraman
masyarakat
di
daerah
perbatasan antar provinsi
c.
Bidang Perlindungan Masyarakat:
- Penanganan bencana/ Tanggap darurat Pembentukan desa tanggap
bencana
- Pengamanan Swakarsa (Community Policing)
d. Bidang Pengembangan SDA :
- Peningkatan kualitas SDM melalui Diklat Dasar dan Lanjutan Satpol
PP, Linmas dan PPNS
- Jambore Satpol PP se Jawa Timur
- Pemenuhan sarana prasarana operasional
6. Kegiatan perencanaan operasional antara Provinsi Jawa Tengah dan Kab/Kota
tentang penanganan penambangan pasir di daerah perbatasan antara lain:
41
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
a. Penyusunan MOU antara Pemda dengan Polri dan Kejaksaan;
b. Oprasional terpadu bersama Instansi Pol PP, Polri, Kejaksaan, PJT dan
SKPD terkait;
c.
Pendirian pos penjagaan dilokasi penambangan pasir liar;
d. fasilitasi
alih
profesi
penambang
pasir
kepekerjaan
yang
diminati
penambang seperti Pertanian, Perikanan, Peternakan dan sebagainya.
Setelah isu–isu strategis ini diidentifikasi dan dideskripsikan ke dalam skala
prioritas program kegiatan serta potensi sarana prasarana, SDM serta dukungan
anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka anggaran
tersebut dijabarkan ke dalam bentuk – bentuk kegiatan yang mengutamakan
pelayanan kepada masyarakat.
Setelah ditetapkan indikator kinerja, tahap berikutnya adalah melakukan
pengukuran kinerja yang digunakan untuk penilaian atas keberhasilan / kegagalan
pelaksanaan kegiatan, program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja perlu dilakukan secara berkesinambungan agar dapat
memberikan umpan balik dalam upaya perbaikan dan mencapai keberhasilan di
waktu yang akan datang. Pengukuran kinerja dilakukan melalui perbandingan
antara rencana kinerja dengan realisasi capaiannya pada masing-masing kelompok
indikator kinerja.
Pelaksanaan Pengukuran Pencapaian Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur tahun 2014 didasarkan pada kinerja realistis dengan
memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam perumusannya
dilakukan pembobotan, berturut-turut mulai dari kelompok indikator kinerja,
kegiatan dan program.
Makna nilai akhir kinerja berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut :
Rentang Nilai Akhir Kerja
a. Diatas 100 %
Baik sekali
b. 80 – 100 %
Baik
c. 50 – 79 %
Cukup
d. Di Bawah 50 %
Kurang
Nilai pencapaian akhir kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa
Timur tahun 2014 ada diantara nilai 81-90, dengan demikian kinerja akhir dapat
dikategorikan baik.
42
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
B.
REALISASI ANGGARAN
Melengkapi data nilai capaian akhir kinerja berikut uraian tingkat
keberhasilan kinerja baik kegiatan rutin / belanja tidak langsung maupun
pembangunan (Proyek) / belanja langsung melalui program dan kegiatan
sebagai berikut :
Laporan Realisasi Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014
No
Program / Kegiatan
Anggaran
setelah P.APBD
Realisasi
%
Lebih/
(kurang)
1
2
3
4
5
6
3.468.987.500,00
3.358.140.713,00
96.80
(110.846.787,00)
3.468.987.500,00
3.358.140.713,00
96.80
(110.846.787,00)
367.705.000,00
364.829.000,00
99,22
(2.876.000,00)
367.705.000,00
364.829.000,00
99,22
(2.876.000,00)
453.537.000,00
441.783.450,00
97.41
(11.753.550,00)
453.537.000,00
441.783.450,00
97.41
(11.753.550,00)
605.107.500,00
575.906.900,00
95.17
(29.200.600,00)
605.107.500,00
575.906.900,00
95.17
(29.200.600,00)
1
Program
Pelayanan
Administrasi Kantor
 Peningkatan
Pelayanan
Administrasi
2
Program Peningkatan
sarana dan Prasarana
Aparatur
Peningkatan
dan
sarana
Prasarana
Aparatur
3
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Peningkatan
Disiplin
Aparatur
4
Program Peningkatan
Pembangunan Sistem
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan Keuangan
Peningkatan
Pembangunan
Pelaporan
Sistem
Capaian
Kinerja dan Keuangan
43
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
No
Program / Kegiatan
Anggaran
setelah P.APBD
Realisasi
%
Lebih/
(kurang)
1
2
3
4
5
6
5
Program Peningkatan
58.335.000,00
48.994.635,00
83.99
(9.340.365,00)
58.335.000,00
48.994.635,00
83.99
(9.340.365,00)
2.599.728.000,00
2.555.557.620,00
98,30
(44.170.380,00)
2.599.728.000,00
2.555.557.620,00
98,30
(44.170.380,00)
1.392.385.000,00
1.378.859.275,00
99.03
(13.525.725,00)
186.750.000,00
186.327.650,00
99.77
(422.750,00)
185.000.000,00
184.374.825,00
99.66
(625.175,00)
85.590.000,00
85.590.000,00
100
(0)
275.155.000,00
273.659.200,00
99.46
(1.495.800,00)
98.190.000,00
98.190.000,00
100
(0)
561.700.000,00
550.718.000,00
98.04
(10.982.000,00)
Kapasitas
Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Penyusunan Data base
SKPD
sebagai
penunjang pusat data
Prov. Jatim
6
Program Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
Peningkatan
kualitas
pelayanan publik
7
Program Peningkatan
Keamanan
dan
Kenyamanan
Lingkungan
 Pengamanan,
pengawalan pimpinan
daerah serta orangorang penting
 Pelatihan
kesamaptaan anggota
Satpol PP se Jatim
 Penanganan unjuk rasa
dan kerusuhan massa
 Peningkatan
hubungan kerjasama
dalam
rangka
penyelenggaraan
tibum dan tranmas
 Pengamanan
Pemilu
kepala daerah
 Peningkatan
kemampuan
aparat
Satpol PP
44
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
No
Program / Kegiatan
Anggaran
setelah P.APBD
Realisasi
%
Lebih/
(kurang)
1
2
3
4
5
6
1.781.534.000,00
1.767.435.190,00
99.21
(14.098.810,00)
604.315.000,00
601.881.440,00
99.60
(2.433.560,00)
78.300.000,00
76.895.000,00
98.21
(1.405.000,00)
958.381.000,00
952.624.150,00
99.40
(5.756.850,00)
140.538.000,00
136.034.600,00
96.80
(4.503.400,00)
750.000.000,00
662.701.100,00
88.36
(87.298.900,00)
409.0000,00
373.908.600,00
91.42
(35.091.400,00)
341.000.000,00
288.792.500,00
84.69
(52.207.500,00)
8
Program
Pemeliharaan
Kantramtibmas
Pencegahan
dan
Tindak
Kriminal
 Operasional
Patroli
wilayah tramtibum
 Pengembangan SDM
dan
Performance
PPNS se Jatim
 Penegakan Peraturan
daerah
 Penyuluhan,
lisasi
dan
sosiaadvokasi
Perda serta Keputusan
Kepala Daerah
9
Program
Pember-
dayaan
Masyarakat
untuk
Menjaga
Ketertiban
dan
Keamanan
 Pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengamanan
Swakarsa
(Community Policing)
 Pelatihan
dan
koordinasi
potensi
anggota linmas dalam
rangka
penanganan
bencana
45
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
No
Program / Kegiatan
Anggaran
setelah P.APBD
Realisasi
%
Lebih/
(kurang)
1
2
3
4
5
6
1.101.081.000,00
964.423.200,00
87.59
(136.657.800,00)
950.000.000,00
816.382.700,00
85.94
(133.617.300,00)
151.081.000,00
148.040.500,00
97.99
(3.040.500,00)
10
Program
Peningkatan
Keamanan dan ketertiban Masyarakat
Peningkatan
Kinerja
program satpol PP
Pengelolaan
Kinerja
program Satpol PP
Program kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tahun
2014 terdiri dari 10 (Sepuluh) program dengan 20 (Dua Puluh ) kegiatan dengan
dana setelah PAPBD sebesar Rp. 23.251.920.000,- terdiri :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 10.673.520.000,-

Belanja Langsung sebesar Rp. Rp. 12.578.400.000,-
Realisasi penyerapan tahun 2014 sebesar Rp 22.290.510.146,- (Dua Puluh Dua
Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Lima RatusSepuluh Ribu Seratus Empat
Puluh EnamRupiah) atau 95,87 %. Sisa sebesar Rp. 961.409.854,- (Sembilan Ratus
Enam PuluhSatuJuta Empat RatusEmpat Ribu Delapan Ratus LimaPuluh EmpatRupiah)
atau 4,13 % telah dikembalikan ke Kas Daerah Provinsi Jawa Timur. Adapun hasilhasilnya yang telah dicapai sampai saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

KEGIATAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
Hasil yang dicapai melalui kegiatan dari belanja tidak langsung
sebesar Rp. 10.673.520.000,- ( Sepuluh Millyar Enam Ratus Tujuh Puluh Tiga
Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah), realisasiRp. 10.171.879.063,- (Sepuluh
Milyar Seratus Tujuh Puluh Satu Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Enam
Puluh TigaRupiah)atau 95,30 % sisa sebesar Rp. 501.640.937,- (Lima Ratus Satu
Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah)
dengan persentase 4,70%, adalah sebagai berikut :
a.
Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 7.380.528.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 7.095.828.963 digunakan untuk kegiatan/ pembiayaan :
- Gaji PNS sebanyak 155 Pegawai;
46
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
-
Tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan umum dan
Tunjangan beras, tunjangan PPh / khusus, pembulatan gaji dan uang
duka / wafat.
-
Gaji PNS adalah sebesar Rp. 5.585.485.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 5.432.115.900,- atau sebesar 97,25 % dan sisa Rp. 153.369.100,atau 2,75 %
b.
Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 3.292.992.000,- digunakan untuk
kegiatan / pembiayaan :
-
tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja untuk tunjangan
Daerah, uang Makan, Tunjungan penghasilan yang bersifat khusus
dengan sasaran insentif bagi pengawas dan staf untuk motivasi kinerja
berdasarkan
beban
kerja
dan
pertimbangan
obyektif
dalam
penanganan kegiatan Satpol. PP dan Linmas;
-
Realisasi dari Tambahan penghasilan PNS sebesar Rp. 3.076.050.100,atau sebesar 93,41 %. dan sisa Rp216.941.900,- atau 6,59 %.

KEGIATAN BELANJA LANGSUNG
Belanja Langsung Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur APBD
Tahun 2014 sebesar Rp. 12.578.400.000,- (Dua Belas Milyar Lima Ratus Tujuh
Puluh Delapan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dengan realisasi sebesarRp.
12.118.631.083,- (Dua Belas Milyar Seratus Delapan Belan Juta Enam Ratus
Tiga Puluh Sata Ribu Delapn Puluh Tiga rupiah) atau 96,34% sisa sebesarRp.
459.768.917,- (Empat Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam Puluh
Delapan Ribu Sembilan Ratus Tujuh Belas Rupiah) dengan prosentase 3,66 %.
Penyerapannya melalui 10 (Sepuluh) Program dan dijabarkan menjadi
20 (Dua Puluh ) kegiatan. Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut :
1. Program
:
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan
:
Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp.
3.381.745.000,-
APBD MURNI
: Rp. 3.381.745.000,-
P-APBD
: Rp. 3.468,987.500,-
Terealisasi
: Rp. 3.358.140.713,-
Tingkat Pencapaian : 96.80 %
47
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Keterangan :
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
- Belanja Makanan dan Minuman rapat pembinaan staf karyawan/karyawati
Pol PP 155 orang terdiri dari nasi kotak, dan Kue 4 kali selama 1 Tahun
dan kegiatan Samapta anggota Pol PP dan Korsik sebanyak 222 orang
selama 12 bulanterdiri dari nasi kotak, dan Snack setiap bulan, belanja
surat kabar, belanja alat listrik dan elektronik, belanja cetak dan
pengadaan, belanja pemeliharaan ringan gedung, peralatan dan mesin,
belanja bahan bakar minyak operasional, belanja penggantian suku
cadang mobil operasional, belanja jasa dan pengiriman paket/benda pos;
- Pembelian kertas HVS Folio, HVS A4, HVS DF, kertas Telstrook HVS,
kertas foto, Carbon Faximile;
- Binder Clips 111, 107,155,260, paper Clips, Toner Printer Type CB
436A/36A, Type 53 A, Type 49 A, Type CE278 A/78A, Pita printer, Ribbon
Printer DFX 9000, Ribbon Printer LQ, Ribbon Printer LX 300 + II, Pita
Ribbon Pack LQ 2170, Catridge No. 40, 41,21,22,27,28 C 90, isi tinta
stempel, bantalan stempel, USB Flashdisc, Balpoint, pensil, materai dan
ATK lainnya,;
- Belanja perangko, amplop dinas Pol. PP 170 pak, amplop Setda, amplop
gaji 4000 lbr dan amplop putih, Surat Setoran Pajak (SSP) NCR, Faktur
Pajak Standart NCR kertas NCR, Kwitansi NCR, Buku Agenda, Stopmap,
snelhecter, Buku Ekspedisi dan Folio.
- Honorarium kegiatan, honor harian tenaga kasar, bantuan transportasi
serta Belanja Uang lembur dan uang makan lembur pelaksanaan tugas di
luar jam kerja sebanyak 155 orang, selama 3 jam / 8 hari / bulan
sebanyak 11 bulan
2. Program
:
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan
:
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp.
178.000.000,-
APBD MURNI
: Rp. 178.000.000,-
P-APBD
: Rp.367.705.000,-
Terealisasi
: Rp. 364.829.000,-
Tingkat Pencapaian : 99.22 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
48
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
-
Belanja modal alat-alat studio dan komunikasi berupa camera, HT,
Telephone, Belanja modal Software untuk perangkat internet, belanja
modal peralatan, perlengkapan kantor
-
Belanja jasa Nara Sumber/tenaga ahli, Belanja sewa peralatan dan mesin
3. Program
:
Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan
:
Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar Rp. 453.537.000,-
APBD MURNI
: Rp. 453.537.000,-
P-APBD
: Rp. 453.537.000,-
Terealisasi
: Rp. 441.783.450
Tingkat Pencapaian : 97.41 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Pakaian
Sipil
Harian
(PDH)
155
anggota
Satpol.
PP
beserta
kelengkapannya, sepatu dan keplek;
-
Pakaian Dinas Harian (PDL), sepatu PDH dan PDL untuk 155 anggota
Satpol. PP beserta kelengkapannya seragam antara lain Baret, Kopel
Rim, Dalkrim, ikat pinggang, atribut pakaian dinas lapangan, bordir ;
-
Pakaian Khusus lainnya 156 anggota Satpol. PP beserta kelengkapannya
-
Honorarium kegiatan operasional
4. Program : Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan CapaianKinerja
dan Keuangan sebesar Rp. 572.915.000,APBD MURNI
: Rp. 572.915.000,-
P-APBD
: Rp.605.107.500,-
Terealisasi
: Rp. 575.906.900,-
Tingkat Pencapaian : 95.17 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium Pelaksana Kegiatan, Honorarium Tim Pengadaan/Penerima
Hasil Pekerjaan.
-
Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Daerah dan Sistem Informasi
-
Belanja Perjalanan Dalam Daerah, Perjalanan Luar Daerah.
-
Belanja bantuan transport dan Pemeliharaan ringan peralatan dan
mesin.
49
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
5. Program
:
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kegiatan
:
Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data
Provinsi Jawa Timur sebesar Rp. 58.335.000,-
APBD MURNI
: Rp. 58.335.000,-
P-APBD
: Rp. 58.335.000,-
Terealisasi
: Rp. 48.994.635,-
Tingkat Pencapaian : 83.99 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Upditing Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data di bidang
informasi dalam penyampaian program dan kegiatan Satpol. PP
-
Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin, bantuan transportasi
rapat/kegiatan.
6. Program
:
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan
:
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
sebesar
Rp.
2.852.868.000,APBD MURNI
: Rp. 2.852.868.000,-
P-APBD
: Rp. 2.599.728.000,-
Terealisasi
: Rp. 2.555.557.620,-
Tingkat Pencapaian : 98,30 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium pelaksana
yaitu Tim Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi ( PPID ) Pembantu, terdiri dari Atasan, ketua, sekretaris,
bidang, anggota, uang sidang;
-
Honorarium Anggota KORSIK untuk 11 anggota Korsik (PNS);
-
Honorarium Panitia Bimbingan Teknik Administrasi Perkantoran;
-
Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber;
-
Honorarium Tenaga Kontrak non BLUD;
-
Belanja Bahan Bakar Minyak, Belanja telepon, belanja air, belanja listrik;
-
Belanja Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga Pakai Habis,
Cinderamata/Souvenir;
-
Belanja jasa dokumentasi dan publikasi, belanja jasa pengamanan, asuransi
kendaraan roda 4, Belanja makanan dan minuman rapat/kegiatan, Belanja
50
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
perjalanan Dinas baik dalam maupun luar, biaya bantuan transport, belanja
kursus singkat/pelatihan;
-
Belanja pemeliharaan ringan peralatan dan mesin, pemeliharaan ringan
gedung dan bangunan;
-
Pakaian olah raga dan pakaian kesamaptaan karyawati dan karyawan satpol
pp sebanyak 155 orang dan 67 orang anggota korsik.
7. Program
:
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan
:
Pengamanan, Pengawalan Pimpinan Daerah serta Orangorang penting sebesar Rp. 225.000.000,-
APBD MURNI
: Rp. 225.000.000,-
P-APBD
: Rp. 186.750.000,-
Terealisasi
: Rp. 186.327.250,-
Tingkat Pencapaian : 99.77 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium pelaksana kegiatan pengamanan, pengawalan pejabat
Pemprov, pengawasan pengamanan asset dan obyek vital ;
-
Belanja sewa peralatan dan mesin;
-
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Belanja Bantuan transport.
8. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan : Pelatihan Kesamaptaan Anggota Satpol PP Se Jatim, sebesar Rp.
195.000.000,APBD MURNI
: Rp.195.000.000,-
P-APBD
: Rp.185.000.000,-
Terealisasi
: Rp. 184.374.825,-
Tingkat Pencapaian : 99.66 %
Digunakan un tuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium pelaksana kegiatan dalam rangka kesamaptaan anggota Satpol
PP di Lingkungan Pemprov. Jatim ;
-
Honorarium Tenaga Ahli dalam rangka kesamaptaan anggota Satpol. PP di
Lingkungan Pemprov. Jatim;
-
Belanja Pendukung kegiatan rapat antara lain, transportasi akomodasi dan
konsumsi peserta, penggandaan;
51
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Bantuan Transport dalam rangka kesamaptaan anggota Satpol PP di
-
Lingkungan Pemprov. Jatim untuk panitia dan peserta rapat ;
9.
Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan : Penanganan Unjuk rasa dan Kerusuhan Massa sebesar Rp.
150.000.000,APBD MURNI
: Rp.150.000.000,-
P-APBD
: Rp.85.590.000,-
Terealisasi
: Rp. 85.590.000,-
Tingkat Pencapaian : 100 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
Honorarium uang sidang koordinasi persiapan pelaksanaan Pengamanan
-
Unjuk Rasa dan kerusuhan massa;
Belanja Bantuan Transport
-
10. Program
:
Kegiatan :
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Pengamanan Pemilu Kepala Daerah, sebesar Rp. 98.190.000,-
APBD MURNI
: Rp.98.190.000,-
P-APBD
: Rp. 98.190.000,-
Terealisasi
: Rp. 98.190.000,-
Tingkat Pencapaian : 100 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium Kegiatan;
-
Belanja makanan dan minuman dalam rangka rapat koordinasi
pengamanan Pemilukada di 18 Daerah se Jawa Timur
-
Belanja Perjalanan Dinas dalam rangka pengamanan Pemilu Kepala
Daerah di 18 Kabupaten/kota se Jawa Timur dan Belanja Bantuan
Transport
11. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan : Peningkatan Hubungan Kerjasama dalam Rangka Penyelenggaraan
Tibumtranmas, sebesar Rp. 204.505.000,APBD MURNI
: Rp.204.505.000,-,-
P-APBD
: Rp. 275.155.000,-
Terealisasi
: Rp. 273.659.200,52
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Tingkat Pencapaian : 99,46 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Belanja makanan dan minuman kegiatan rapat perbatasan satpol PP
Prov. Jawa Timur dengan Satpol PP Prov. Jateng (Karismapawirogo dan
Ratubangnegoro);
-
Honorarium Pelaksana Kegiatan dalam rangka Sosialisasi dan Penyuluhan
Kerjasama di wilayah Karismapawirogo dan Ratubangnegoro;
-
Honorarium tenaga ahli /instruktur/narasumber.
-
Belanja pendukung kegiatan antara lain, alat tulis kantor, belanja jasa
pertisipasi kegiatan, belanja transportasi, akomodasi dan konsumsi, belanja
jasa dokumentasi dan publikasi.
-
Koordinasi Perjalanan Dinas Dalam Daerah, Luar Daerah, dan Bantuan
Transport atau uang saku.
12. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan : Peningkatan
Kemampuan
Aparat
Satpol
PP,
sebesar
Rp. 475.000.000,APBD MURNI
: Rp. 475.000.000,-
P-APBD
: Rp. 561.700.000-
Terealisasi
: Rp. 550.718.000,-
Tingkat Pencapaian : 98.04 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Belanja sewa peralatan dan mesin
-
Belanja transportasi, akomodasi dan konsumsi peserta kegiatan rapat;
-
Honor Tenaga ahli/instruktur;
-
Belanja bantuan transportasi daan uang saku
-
Belanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar ;
-
Bantuan transport panitia ;
-
Belanja
pendukung
tranportasi,
kegiatan
Akomodasi
dan
rapat
dan
Konsumsi,
pelatihan
ATK,
peliputan
media
Belanja
cetak,
penggandaan;
13. Program
Kegiatan
:
:
Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Operasional Patroli Wilayah Tramtibum, sebesar Rp
571.915.000,-
APBD MURNI
: Rp. 571.915.000,-
P-APBD
: Rp. 604.315.000,53
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Terealisasi
: Rp. 601.881.440,-
Tingkat Pencapaian : 99,60 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Rakor pelaksanaan Optimalisasi Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa
Timur, Uang saku Rakor Pelaksanaan Optimalisasi Patroli Wilayah
Tramtibum, koordinasi tramtibum dengan Kab./Kota di Jawa Timur di
Bakorwil madiun, dan Bakorwil Bojonegoro, Bakorwil Malang dan
Bakorwil Pamekasan;
-
Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber dalam rangka Rakor Pelaksanaan
Optimalisasi Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa Timur;
-
Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan,
akomodasi konsumsi peserta dokumentasi dan publikasi, penggandaan,
-
mamin rapat kegiatan ;
Koordinasi dalam rangka Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa Timur dan
luar Daerah, serta Bantuan Transport dan atau uang Saku;
14.
Belanja Perjalanan Dinas Dalam daerah dan Luar Daerah.
Program
: Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Kegiatan
: Pengembangan SDM dan Performance PPNS se Jatim, sebesar
Rp. 80.000.000,-
APBD MURNI
P-APBD
: Rp.80.000.000,: Rp. 78.300.000,-
Terealisasi
: Rp. 76.895.000,-
Tingkat Pencapaian : 98,21 %
-
Honorarium Kegiatan
-
Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber dalam rangka Rapat Pelaksanaan
Peningkatan SDM dan Performance PPNS Satpol PP se Jatim;
-
Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan,
akomodasi konsumsi peserta dokumentasi dan publikasi, penggandaan,
mamin rapat kegiatan;
-
Belanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar .
15. Program
Kegiatan
: Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
: Penegakan Peraturan Daerah, sebesar Rp. 902.911.000,-
APBD MURNI
: Rp. 902.911.000,-
P-APBD
: Rp. 958.381.000,-
Terealisasi
: Rp. 952.624.150,-
Tingkat Pencapaian
: 99,40 %
54
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
Honor Pelaksana kegiatan dalam rangka Rakor Penegakan Perda di Jawa
-
Timur, Uang Sidang Rakor Penegakan Perda, Uang Evaluasi dan Kinerja
Tim Pembina PPNS Satpol. PP Prov. Jatim;
Belanja pendukung kegiatan pelatihan antara lain ATK, Foto dan Cetak,
-
Perekaman VCD, spanduk dan fotocopy, insentif, instruktur dan akomodasi
dan konsumsi peserta;
-
Koordinasi dalam dan Luar dalam rangka sinkronisasi Penegakan Perda;
-
Bantuan transport dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi kegiatan
Penegakan Peraturan Daerah
-
Upah harian tenaga kasar dan honor jasa pengamanan
-
Belanja sewa peralatan dan mesin
16. Program : Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Kegiatan : Penyuluhan, Sosialisasi dan Advokasi Perda serta Keputusan
Kepala Daerah, sebesar Rp. 154.268.000,APBD MURNI
: Rp. 154.268.000,-
P-APBD
: Rp. 140.538.000,-
Terealisasi
: Rp. 136.034.600,-
Tingkat Pencapaian : 96,80 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium Pelaksana kegiatan untuk pengarah panitia rapat dalam
rangka rapat penyuluhan / Sosialisasi Penyelenggaraan tramtibum dan
penegakan perda serta keputusan kepala daerah dalam
rangka
mendukung pelayanan publik;
-
Honor Tenaga ahli/ Nara Sumber dalam Rangka Penyuluhan, Sosialisasi
dan Advokasi Perda;
-
Belanja
pendukung
tranportasi,
kegiatan
Akomodasi
dan
rapat
dan
Konsumsi,
pelatihan
peliputan
ATK,
Belanja
media
cetak,
penggandaanBelanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar dalam rangka
Penyuluhan, Sosialisasi dan Advokasi Perda di Kabupaten/ Kota;
-
Bantuan transport panitia kegiatan dalam rangka pengembangan
kemampuan aparat Satpol. PP dengan POLRI.
55
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
17. Program
: Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban
dan Keamanan
Kegiatan
: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa
(Community Policing) , sebesar Rp. 409.000.000,-
APBD MURNI
: Rp. 409.000.000,-
P-APBD
: Rp. 409.000.000,-
Terealisasi
: Rp. 373.908.600,-
Tingkat Pencapaian : 91,42 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium Pelaksana kegiatan untuk panitia dan pengarah dalam
rangka bimbingan teknis pemberdayaan Aparat Linmas dan masyarakat
dalam rangka pengamanan swakarsa (Community Policing) yang
berbasis masyarakat, serta honorarium tenaga ahli/Instruktur dan
narasumber;
-
Rapat bimbingan teknis pemberdayaan Aparat Linmas dan masyarakat
dalam rangka pengamanan swakarsa (Community Policing) yang
berbasis masyarakat sejumlah 120 orang;
-
Belanja pendukung kegiatan Bimbingan Teknis antara lain ATK, belanja
partisipasi kegiatan, akomodasi konsumsi
panitia dan peserta jasa
dokumentasi;
-
Belanja perjalanan Dinas dalam dan luar untuk koordinasi serta bantuan
transport.
18. Program :
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban
dan Keamanan
Kegiatan
: Pelatihan dan Koordinasi Potensi Anggota Linmas dalam
rangka Penanganan Bencana, sebesar Rp. 341.000.000,-
APBD MURNI
: Rp. 341.000.000,-
P-APBD
: Rp 341.000.000,-
Terealisasi
: Rp. 288.792.500,-
Tingkat Pencapaian : 84,69 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium pelaksana kegiatan pelatihan potensi Anggota Linmas dalam
rangka Penanganan Bencana di Jawa Timur untuk Pengarah dan panitia,
serta Honorarium tenaga ahli/instruktur dan narasumber;
-
Belanja pendukung kegiatan pelatihan potensi anggota Linmas dalam
rangka penanganan bencana di Jawa Timur antara lain ATK, Jasa
56
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Partisipasi kegiatan sebanyak 120 orang 2 kali kegiatan, belanja
transportasi akomodasi dan konsumsi, Jasa Dokumentasi dan Publikasi,
Belanja kaos dan topi.
-
Perjalanan Dinas untuk pelatihan dan koordinasi serta bantuan transport
dan atau uang saku.
19. Program
:
Program
Peningkatan
Keamanan
dan
Ketertiban
Masyarakat
Kegiatan
:
Peningkatan
Kinerja
Program
Satpol.
PP,
sebesar
Rp. 950.000.000,APBD MURNI : Rp. 950.000.000,P-APBD
: Rp. 950.000.000,-
Terealisasi
: Rp. 816.382.700,-
Tingkat Pencapaian : 85,94 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium pelaksana kegiatan rapat Sistem InformasI Manajemen
(SIM) Satpol. PP dan realisasi program kerja MPU untuk penanggung
jawab, panitia, dan uang sidang.
-
Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/narasumber dalam rangka Rapat
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Satpol. PP.
-
Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, belanja partisipasi kegiatan
peserta 2 kali rapat 100 orang, akomodasi dan konsumsi panitia dan
peserta, spanduk, fotocopy bahan dan materi rapat, dan mamin rapat.
-
Perjalanan Dinas dalam rangka koordinasi peningkatan Kinerja Program
Satpol. PP, dan Luar Daerah dalam rangka kunjungan Kerja dan
koordinasi dan rapat MPU, serta bantuan trnasport dan uang saku untuk
peningkatan kinerja program Satpol. PP.
-
Belanja pengadaan sarana prasarana 1 unit Mobil Double Cabine
-
Belanja sewa peralatan dan mesin,Belanja Modal alat-alat angkut dan
perlatan/mesin
20. Program
Kegiatan
: Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
: Pengelolaan Administrasi dan Manajemen PPNS, sebesar
Rp.192.821.000,-
57
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
APBD MURNI
: Rp. 192.821.000,-
P-APBD
: Rp. 151.081.000,-
Terealisasi
: Rp. 148.040.500,-
Tingkat Pencapaian : 97,99 %
Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan :
-
Honorarium
pelaksana
kegiatan
rapat
koordinasi
optimalisasi
pelaksanaan penyidikan perda untuk penanggung jawab, panitia;
-
Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/narasumber dalam rangka rapat
koordinasi optimalisasi pelaksanaan penyidikan perda.
-
Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, belanja partisipasi kegiatan
peserta 1 kali rapat 60 orang, akomodasi dan konsumsi panitia dan
peserta, spanduk, fotocopy bahan dan materi rapat, bantran panitia
dalam kota, uang saku dalam dan luar provinsi, perjalanan dinas dalam
dan luar daerah dan mamin rapat.
58
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Laporan
Kinerja
yang
tersusun
ini
merupakanmedia
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, yang
dilengkapi juga denganringkasan capaian kinerja. Laporan Kinerja ini
merupakan media yang dipakai sebagaiumpan balik pengambilan keputusan
pihak-pihak terkait dalam melakukan introspeksi danrefleksi untuk membuat
langkah-langkah perbaikan dimasa-masa mendatang. Capaian kinerjaini
menggambarkan keberhasilan atau kegagalan Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa TimurKeberhasilan penyelenggaraan pembinaan ketentraman,
ketertiban masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan perlindungan
masyarakat merupakan tugas pokok dan fungsi dari Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Timur. Hal ini tercantum dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja. Berdasarkan ketentuan peraturan tersebut,
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan
pembinaan
ketentraman,
ketertiban,
penegakan
Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dengan segala
kapasitas
potensi
sumber
daya
yang
dimiliki
dan
perkembangan
kompleksitas permasalahan masyarakat berupaya untuk memberikan situasi
yang aman, tentram dan kondusif dengan mewujudkan peningkatan
profesionalisme
dan
performance
Polisi
Pamong
Praja.
Intervensi
pemerintah dalam meminimalkan permasalahan kurang mendapat perhatian
dari
masyarakat,
sehingga
akan
menimbulkan
konflik
gangguan
tibumtrammas dan pelanggaran aturan – aturan yang ditetapkan oleh
pemerintah, hal tersebut memaksa aparat pemerintah untuk bekerja lebih
intensif dalam pengawasan, pembinaan, penegakan dan pengaturan secara
legal yaitu dengan ditetapkannya undang – undang / Peraturan Daerah
59
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
( Perda ) sehingga dapat menekan terjadinya konflik. Kondisi demikian akan
menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, tentram dan teratur secara
berkesinambungan. Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Timur disusun sesuai denganpedoman Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
sebagaimana amanat Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 tahun 2014
tanggal 20 November 2014. Di samping dikemukakan gambaran kinerja,
juga dilaporkan analisiskinerja yang menggambarkan keberhasilan dan
kegagalan masing-masing sasaran sertapermasalahan yang dihadapi sebagai
faktor penghambat keberhasilan. Analisis capian kinerja dengan isu prioritas
yang perlu mendapat perhatian ekstra untuk saat ini dan tahun – tahun
berikutnya terkait tantangan, masalah dan beban pekerjaan yang ditangani
oleh Satuan Polisi Pamong Praja adalah :
a. Kualitas SDM anggota Satpol PP, PPNS Satpol PP dan Linmas yang masih
perlu ditingkatkan ;
b. Kurangnya koordinasi dengan dinas terkait dalam upaya penegakan
Perda, baik internal dalam wilayah kota – kabupaten maupun lintas
wilayah ;
c. Merebaknya aksi amuk massa dan ancaman provokasi ;
d. Jumlah Perda dan kasus pelanggaran Perda yang makin banyak ;
e. Resiko dan ancaman terhadap keselamatan anggota Satpol PP ;
f. Image Satpol PP yang terkadang negatif ;
g. Kurangnya dukungan lembaga sosial – politik lokal dalam upaya
pemeliharaan ketertiban dan ketentraman ;
h. Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik yang makin meningkat ;
i. Kontrol sosial yang makin longgar, solidaritas yang makin memudar,
gaya hidup yang makin permisif, kenakalan remaja dan ancaman tindak
kejahatan yang makin meresahkan publik ;
j. Situasi dan kondisi sosial – politik yang rentan memicu konflik horisontal
dan konflik antar kelas.
60
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Dengan memperhatikan beban kerja yang ditangani maka langkah
berikut yang perlu diperhatikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Timur dalam rangka mempertahankan eksistensi dan kemampuan
bersaing adalah dengan melakukan penilaian terhadap kondisi organisasi dan
lingkungan sekitarnya, dengan skala prioritas program kegiatanserta potensi
sarana prasarana, SDM serta dukungan anggaran yang ditetapkan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka anggaran tersebut dijabarkan ke
dalam bentuk – bentuk kegiatan yang mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat, sehingga performance dan citra Satuan polisi Pamong Praja
sebagai Penegak Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya dapat
dilihat oleh kacamata publik dengan metode humanisme setiap kali
melakukan kegiatan baik penertiaban dan penyuluhan dan sosialisasi.
4.2
Saran
Untuk lebih meningkatkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja,
maka Kedepan akan semakin banyak aturan hukum yang dibuat untuk
diberlakukan dan ditaati yang memungkinkan semakin banyak kasus – kasus
pelanggaran Perda. Sedangkan sebagian masyarakat cenderung melanggar
dan menyiasati hukum. Dalam peningkatan kinerja dan profesionalisme
anggota Satpol PP Provinsi Jawa Timur akan dibekali pelatihan teknis dan
non teknis guna mewujudkan SDM aparatur yang handal, profesional dan
menguasai teknologi informasi, adanya kesepakatan atau MOU antar
kabupaten / kota dengan Provinsi untuk penanganan bersama masalah
Tibumtranmas dan penegakan Perda sehingga terbentuk koordinasi tata
kerja yang harmonis antara Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur
dengan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah serta Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Timur
dengan Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten/ Kota akan terjalin hubungan yang harmonis antara Satuan Polisi
Pamong Praja dengan aparatur penegak hukum lainnya serta terevitalisasi
peran Satuan Polisi Pamong Praja menjadi fasilitator dan mitra masyarakat
dalam menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta terlibat
secara intensif dalam peran – peran yang sifatnya strategis dibidang
61
Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
pemeliharan ketertiban dan ketentraman sehingga image masyarakat
tentang
Satuan
Polisi
Pamong
Praja
sebagai
tukang
obrak
dapat
diminimalisir.
Demikian beberapa hal dapat disampaikan yang berkaitan dengan
Laporan Kinerja dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tahun
2014 semoga dapat dijadikan pedoman dalam rangka menyongsong
Program Kegiatan tahun berikutnya serta mendapatkan dukungan, atas
kerjasama dan perhatiannya disampaikan terima kasih.
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI JAWA TIMUR
SUGENG RIYONO
Pembina Utama Madya
Nip. 19580617 198003 1 016
62
Download