LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada hakekatnya adalah prasyarat mutlak yang dibutuhkan untuk terselenggaranya kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan baik dan mantap sesuai yang diharapkan bersama. Demi menjaga kelangsungan kegiatan tersebut, maka urusan kegiatan ini oleh Pemerintah ditetapkan menjadi urusan wajib, sebagaimana tersebut pada pasal 13 ayat (1) huruf c yaitu ”Penyelenggaraan ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat“, yang dalam penjelasan pasal dimaksud termasuk menyelenggarakan perlindungan masyarakat karena urgennya urusan ini maka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah merupakan salah satu kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana ditentukan dalam pasal 27 ayat (1) huruf c Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah adalah memelihara Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Dalam pasal 148 dan pasal 149 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja bertugas membantu Kepala Daerah dalam Menegakkan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Ketentuan ini mempunyai ruang lingkup yang luas. Dengan harapan pembuat undang-undang ini Satuan Polisi Pamong Praja kedepan merupakan organisasi yang besar dan mandiri. Peran Satuan Polsi Pamong Praja dalam rangka memelihara Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan salah satu unsur komponen penegak bangsa dan perekat NKRI yang sangat penting. Sesuai dengan tugas dan fungsinya Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam Tugas Kepamong Prajaan Indonesia mulai berkiprah sejak tahun 1950 yang sekaligus ditetapkan sebagai tahun kelahiran Satuan Polisi Pamong Praja yang secara nasional diperingati setiap tahunnya. Untuk melaksanakan tugas – tugas kepamong prajaan di bidang Kamtramtibmas dan Penegakan Perda serta penyesuaian dengan struktur organisasi yang baru maka untuk memaksimalkan kinerja dan tupoksinya dengan baik dan optimal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja. -1- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Di dalam ayat (6) pasal 1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Satuan Polisi Pamong Praja dijelaskan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja adalah bagian perangkat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam penegakan peraturan daerah, penyelenggara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Sedang Tugas pokok yang diamanatkan dalam Perda Provinsi Jawa Timur dimaksud pada pasal 4 bahwa Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas menegakkan peraturan daerah dan peraturan pelaksanaannya, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman serta pengawasan Perlindungan Masyarakat. Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dijelaskan di pasal 10 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur terdiri atas : a. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; b. Sekretariat terdiri dari; - Sub Bagian Program - Sub Bagian Keuangan - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Penegakan Perundang - Undangan terdiri dari; - Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan - Seksi Penyelidikan dan Penyidikan d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari; - Seksi Operasi dan Pengendalian - Seksi Kerjasama e. Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari; - Seksi Pelatihan Dasar - Seksi Teknis Fungsional f. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari; - Seksi Satuan Linmas - Seksi Bina Potensi Masyarakat g. Kelompok Jabatan Fungsional. Sedang menyangkut pelaksanaan kegiatan dijelaskan dalam uraian tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 2 s/d pasal 18 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja. -2- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 1.2 Landasan Hukum 1. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja; 9. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Satuan Polisi Pamong Praja; 10. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/472/KPTS/013/2012 tentang Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja Perangkat Daerah Dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 1.3 Tujuan Tujuan yang akan dicapai adalah : Keluaran berupa dokumen LAKIP Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Manfaat yang ingin dicapai adalah tersedianya media pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pencapaian misi dan tujuan organisasi Dampak yang diharapkan adalah terwujudnya clean government dan good governance. Terciptanya transparansi dan akuntabilitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tujuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Polisi Pamong Praja serta masyarakat dalam mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Jawa Timur. -3- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 1.4 Gambaran Umum SKPD Pondasi pembentukan dan tupoksi Satpol PP dapat dijelaskan di Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 148 dan 149 antara lain “ Untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja, Undang-undang ini ditindaklanjuti dengan PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satpol PP. Peran Satuan Poisi Pamong Praja dalam rangka menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat serta penegakan Keputusan Kepala Daerah merupakan salah satu komponen penegak bangsa yang sangat penting, Peran serta Polisi Pamong Praja dalam Pemerintahan Daerah tidak terlepas dari tugas, pokok dan fungsi jauh lebih besar yaitu sebagai Perangkat Daerah yang membantu Kepala Daerah dalam rangka menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Penegakan Perda dan Keputusan Kepala Daerah. Mengingat tugas, pokok dan fungsi dimaksud, maka Polisi Pamong Praja dituntut untuk mampu melaksanakan dan mengembangkannya dengan melaksanakan management modern yang baik. Dalam skala makro pelaksanaan Otonomi Daerah seperti sekarang ini prospek kedepan keberadaan Polisi Pamong Praja mempunyai peran yang perlu mendapat perhatian dan prioritas dalam membantu Kepala Daerah untuk menegakkan Perda serta Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. Dengan sasarannya adalah tegak dan tertibnya Perda beserta perauran kepala daerah, peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ), dan mengupayakan sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni mencegah terjadinya gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang disebabkan pengetrapan kebijakan Otonomi Daerah yang rawan disintegrasi keutuhan teritorial wilayah. Dalam menjalankan tugas sebagai penegak peraturan daerah dan peraturan pelaksanaannya yang wilayah kerjanya cukup luas yaitu di 38 Kabuapten/ Kota terdiri dari pelanggaran Peraturan Daerah, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 memiliki personil sebanyak 155 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 21 orang Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). -4- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok dan fungsinya yaitu menegakkan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat, pengawasan perlindungan masyarakat. Dalam melaksanaan tugas tersebut, ditetapkan beberapa kebijakan sebagai pedoman untuk dijadikan acuan yaitu Motto, Visi, Misi, Tujuan dan sasaran dari Polisi Pamong Praja agar lebih tercapainya kondisi tentram, tertib dan aman yang sangat didambakan sekali oleh semua lapisan masyarakat. Untuk saat ini kondisi yang demikian sangat mahal harganya. Dengan motto “PRAJA WIBAWA “ yang berarti Pengayom dan Penegak Bangsa, Satuan Polisi Pamong Praja bertekad untuk mewujudkan dengan berbuat segalanya tanpa arogansinisme berdasarkan ketentuan yang berlaku. 2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja 2.1.1. Rencana Strategis a. Visi Sebagai antisipasi terhadap perubahan yang terjadi, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur merumuskan VISI dan MISI yang merupakan bagian dari proses perencanaan strategis, sehingga setiap komponen yang ada di lembaga dapat membangun dan memiliki care competence untuk mewujudkan VISI dan MISI yang diharapkan lembaga. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dengan segala kapasitas potensi sumber daya yang dimiliki dan perkembangan kompleksitas permasalahan masyarakat mempunyai visi sebagai berikut : “Terwujudnya Profesionalisme Polisi Pamong Praja dalam rangka Penegakan Perda, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat”. Beralihnya masa pemerintahan orde baru ke era reformasi yang mengarah kepada kehidupan masyarakat dalam berdemokrasi menjadi semakin solid dan transparan. Selain itu, reformasi juga mengakibatkan kerusuhan publik, konflik kelas dan konflik horisontal yang makin eksplisit serta perilaku masyarakat dan tindakan elite politik yang dapat memicu adanya gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ( tibumtramas ). Rentang waktu kedepan, situasi -5- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dan kondisi pasca era reformasi akan berkembang menjadi era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, arus informasi dan komunikasi yang cepat dan tepat serta keberadaan teknologi yang canggih akan berdampak pada pola pikir dan tindak kehidupan masyarakat yang mengedepankan individualisme. Bergesernya nilai adat istiadat, kebudayaan dan norma – norma kehidupan yang berperan sebagai ikatan emosi dan kontrol sosial masyarakat akan semakin menipis. Intervensi pemerintah dalam meminimalkan permasalahan tersebut kurang mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga akan menimbulkan konflik gangguan tibumtrammas dan pelanggaran aturan – aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, hal tersebut memaksa aparat pemerintah untuk bekerja lebih intensif dalam pengawasan, pembinaan, penegakan dan pengaturan secara legal yaitu dengan ditetapkannya undang – undang / Peraturan Daerah ( Perda ) sehingga dapat menekan terjadinya konflik. Kondisi demikian akan menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, tentram dan teratur secara berkesinambungan. Kedepan, akan semakin banyak aturan hukum yang dibuat untuk diberlakukan dan ditaati yang memungkinkan semakin banyak kasus – kasus pelanggaran Perda. Sedangkan sebagian masyarakat cenderung melanggar dan menyiasati hukum. Prioritas dan fokus pembangunan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur adalah melaksanakan penegakan Peraturan Daerah menyelenggarakan Tibumtrammas serat perlindungan masyarakat, serta prioritas intern Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur peningkatan personil yang dibekali pelatihan teknis dan non teknis guna mewujudkan SDM aparatur yang handal, profesional dan menguasai teknologi informasi, adanya kesepakatan atau MOU antar kabupaten / kota dengan propinsi untuk penanganan bersama masalah tramtibum dan penegakan Perda sehingga terbentuk koordinasi tata kerja yang harmonis antara Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota di Jawa Timur serta terjalin hubungan yang harmonis antara Satuan Polisi Pamong Praja dengan aparatur penegak hukum lainnya serta terrevitalisasi peran Satuan Polisi Pamong Praja menjadi fasilitator dan mitra masyarakat dalam menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta terlibat secara intensif dalam peran – peran yang sifatnya strategis dibidang pemeliharan ketertiban dan ketentraman sehingga image masyarakat tentang Satuan Polisi Pamong Praja sebagai tukang obrak dapat diminimalisir. -6- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 b. Misi Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk maksud dan tujuan umum serta peran yang diemban sebagai salah satu Instansi Daerah yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Misi Satuan Polisi Pamong Praja adalah : 1. Menjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum, dan instansi terkait serta koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota dalam melaksanakan tibumtramas dan perlindungan masyarakat. 2. Melaksanakan pemeliharaan tibumtramas serta perlindungan masyarakat dalam penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya. 3. Memberdayakan serta partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tugas tibumtramas serta perlindungan masyarakat dalam penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya. 4. Meningkatan pengendalian operasional melalui penertiban dan penindakan pelanggaran serta pemberdayaan PNS. 5. Menerapkan sanksi hukum yang tegas terhadap pelanggaran Perda. yang mengarahkan Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Jawa Timur dapat secara bertahap menjadi lembaga yang mandiri, tegas dan berwibawa dalam menyelenggarakan tugasnya yaitu memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta menegakkan peraturan daerah dan peraturan pelaksanaannya dengan SDM aparatur yang handal dan profesional serta ditunjang dengan dukungan dana anggaran, sarana dan prasarana yang memadai, penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi sehingga dapat mewujudkan masyarakat madani di Propinsi Jawa Timur yaitu masyarakat yang taat norma hukum dan norma masyarakat c. Tujuan Untuk mewujudkan keberhasilan pencapaian visi dan misi, maka perlu ditetapkan tujuan yang berkaitan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamog Praja dalam rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah dibidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Tujuan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur yaitu : 1. Melaksanakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya; 2. Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat; 3. Perlindungan Masyarakat. -7- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan No 1. MISI - Menjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum, dan instansi terkait serta koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota dalam melaksanakan tibumtramas dan perlindungan masyarakat - Meningkatan pengendalian operasional melalui penertiban dan penindakan pelanggaran serta pemberdayaan PNS - Menerapkan sanksi hukum yang tegas terhadap pelanggaran Perda TUJUAN Melaksanakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya INDIKATOR Jumlah operasional Peraturan Daerah di kabupaten Kota se jawa Timur 2. Melaksanakan pemeliharaan tibumtramas serta perlindungan masyarakat dalam penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat jumlah pelanggar Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat di kabupaten Kota se jawa Timur 3. Memberdayakan serta partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tugas tibumtramas serta perlindungan masyarakat dalam penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya. Meningatkan Potensi dan peran Satlinmas dalam Pamswakarsa Jumlah anggota satlinmas yang berpotensi sigap dan tanggap d. Sasaran Untuk mewujudkan visi dan misi yang akan diemban oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur, maka sasaran strategis yang akan dilaksanakan adalah : 1. Meningkatnya penegakan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya 2. Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban umum di Jawa Timur 3. Meningkatnya peran linmas dan masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa (Community Policing) -8- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1 2 3 4 1 Melaksanakan Penegakan Perda dan Peraturan Pelaksanaannya 2 Menyelenggara kan Masyarakat Jawa Ketertiban umum dan Timur yang aman, ketentraman masyarakat tertib tenteram dan kondusif 3 e. Perlindungan Masyarakat Menegakkan supremasi hukum peraturan daerah Penertiban pelanggar Perda (penambang pasir liar di Kab/ Kota yang dialiri sungai brantas dan bengawan solo) Masyarakat / aparatur/ badan publik yang melanggar perda Jumlah penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa Kab/ Kota se jatim yang rawan gangguan tramtibum Meningkatkan peran Anggota Satlinmas yang Satlinmas dalam berkompeten / terlatih dalam meminimalisir dampak penanggulangan bencana bencana dan Pam Swakarsa Anggota satlinmas dan masyarakat yang peduli sosial konflik (sistrantibmas swakarsa) Indikator Kinerja Utama Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang pedoman umum penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur menetapkan Indikator Kinerja Utama yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penegakan Peraturan Daerah 2. Jumlah pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 3. Jumlah linmas dan masyarakat yang sigap dan tanggap dalam Pengamanan Swakarsa f. Program dan Kegiatan Guna mendukung kelancaran dan tercapainya kesinambungan pelaksanaan program pembangunan maka program kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 terdiri dari 10 (sepuluh) program dan 21 (dua puluh satu) kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. -9- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 4. Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 5. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah. 7. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan lingkungan. 8. Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 9. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan. 10. Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Sedangkan 21 (dua puluh satu) kegiatan dijabarkan sebagai berikut : 1. Peningkatan Pelaksanaan administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Peningkatan pembangunan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Penyusunan Databese SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Prov. Jatim 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 7. Pengamanan, pengawalan pimpinan daerah serta orang-orang penting 8. Pelatihan kesamaptaan anggota Satpol PP se Jawa Timur 9. Penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa 10. Pengamanan Pemilu Kepala Daerah 11. Peningkatan Hubungan Kerjasama dalam rangka penyelenggaraan Tibum dan Tranmas 12. Peningkatan Kemampuan Aparat Satpol PP 13. Operasional Patroli Wilayah Tramtibum 14. Pengembangan SDM dan Performance PPNS Se Jawa Timur 15. Penegakan Peraturan Daerah 16. Penyuluhan Penyelenggaraan Tramtibum dan Penegakan Perda serta Keputusan Kepala Daerah 17. Pemberdayaan Masyarakat dalam pengamanan Swakarsa (Community Policing) 18. Pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana 19. Pembekalan Keterampilan Anggota Satpol PP dalam Penanggulangan Bencana 20. Peningkatan kinerja Lembaga Satpol PP 21. Pengelolaan Administrasi dan Manajemen PPNS 2.1.2. Rencana Kinerja Tahun 2013 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi -10- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Rencana kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur. Rencana kinerja tahun 2013 merupakan dokumen yang menyajikan sasaran beserta indikator kinerja dan target yang akan dicapai pada tahun 2013. Rencana kinerja tersebut selanjutnya dituangkan menjadi Penetapan Kinerja yang merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2013. RENCANA KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 TUJUAN SASARAN STRATEGIS 2 1 1. Melaksanakan Penegakan 1. Meningkatnya Pera- INDIKATOR TARGET 3 Jumlah operasional 4 35 penegakan penegakan turan Daerah dan Peraturan Peraturan Daerah Peraturan Daerah Pelaksanaannya; peraturan preventif dan pelaksanaannya represif 2. Menyelenggarakan dan secara preemtif, 2. Meningkatnya Jumlah pelanggaran Ketertiban Umum Keamanan dan ketentraman dan dan Ketentraman Ketertiban ketertiban umum Masyarakat umum di Jawa 75.997 Timur 3.Perlindungan Masya 3. Meningkatnya rakat peran Jumlah linmas dan linmas masyarakat yang dan masyarakat terlatih dalam yang sigap dan Pamswakarsa tanggap -11- 500 LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 2.2 Penetapan Kinerja 2014 Penetapan Kinerja merupakan dokumen penetapan kinerja yang diartikan sebagaimana termaksud dalam pasal 3 (tiga) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yng dimiliki oleh instansi. Sedangkan Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja provinsi Jawa Timur Tahun 2014 sebagai berikut : Sasaran Indikator Kinerja Utama 1 2 1. Meningkatnya Jumlah operasional penegakan penegakan Peraturan Daerah Peraturan Daerah dan peraturan Target 3 50 Jumlah pelanggaran Ketentraman dan ketentraman Ketertiban umum dan ketertiban umum di di Jawa Timur kabupaten/ kota se Jawa Timur 4 Program Penanganan Kantramtibmas Pencegahan Anggaran 5 902.911.000,- dan Tindak Kriminal Kegiatan Perda pelaksanaannya 2. Meningkatnya Program/ Kegiatan Penegakan 75.997 Program Penanganan Kantramtibmas Pencegahan 571.915.000,- dan Tindak Kriminal Kegiatan Operasional Patroli Wilayah Tramtibum 3. Meningkatnya Jumlah linmas dan masyarakat perasn linmas yan terlatih dan masyarakat dalam Pam Swakarsa dalam Pam 500 Swakarsa -12- Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan keamanan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam pengamanan Pam Swakarsa (comunity policing) Kegiatan pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana 409.000.000,- 341.000.000 LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 PENGUKURAN KINERJA Indikator Kinerja serta pengukuran kinerja sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif dan menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan menghitungkan indikator Masukan ( Inputs ), Keluaran ( Outputs ), Hasil ( Outcomes ), Manfaat ( Benefits ) dan Dampak ( Impacts ). Indikator Kinerja yang digunakan dalam proses pengukuran kinerja yaitu : Indikator Masukan ( Inputs ), Keluaran ( Outputs ), Hasil ( Outcomes ) belum dapat dilaksanakan karena indikator benefits dan impacts baru dapat di indentifikasikan pada jangka menengah. Penetapan indikator kinerja merupakan proses identifikasi dan klasifikasi kinerja melalui sistem pengumpulan dan pengelolahan data/ informasi untuk menentukan kinerja kegiatan, program dan kebijaksanaan. Pengukuran kinerja (indikator kinerja utama tahun 2013). -13- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Tabel : Pengukuran Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 REALISASI 1 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 2013 2010 2011 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2012 2013 CAPAIAN (%) 1 Melaksanakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya Meningkatnya Penegakan Peraturan Daerah Jumlah Operasional Penegakan Peraturan Daerah 50 20 23 28 31 62 2 Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Meningkatnya Ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Timur Jumlah Pelanggaran Ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Timur 90.100 114.566 52.369 75.997 50.661 62 3 Perlindungan Masyarakat Meningkatnya peran linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa (community policing) Jumlah linmas dan masyarakat yang sigap dan tanggap dalam pengamanan swakarsa 300 160 200 230 250 83 -14- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 3.2 EVALUASI KINERJA Pengukuran kinerja (indikator kinerja utama tahun 2013) No 1 1 Program / Kegiatan 2 Uraian Target Realisasi 3 4 5 Capaian % 6 10 tempat/ lokasi 10 tempat/ lokasi 100 % 20 kali 20 kali 100 % Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Penjagaan Terciptanya tempat - tempat keamanan penting tempat – tem- dan pengamanan aset pat penting milik dan aset Pem- Pemprov Jatim prov. Jatim Kegiatan Terkendalinya Penanganan unjuk rasa dan unjuk rasa dan kerusuhan masa kerusuhan massa Hasil kegiatan: Hasil kegiatan penjagaan tempat-tempat penting dan pengamanan asset milik pemprov. Jatim realisasi 100% dikarenakan asset yang di jaga oleh personil Satpol PP merupakan aset obyek vital yang keberadaannya terjangkau dan dapat dipantau setiap saat, untuk kegiatan penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa realisasi 100%, satpol PP selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri dan instansi terkait dengan keberadaan adanya unjuk rasa Terlaksananya penjagaan tempat-tempat penting dan aset milik Pemprov Jatim dengan aman, tenteram dan terlaksananya penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa secara kondusif dan tertib dengan meminimalisir gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. 2 Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencega- han Tindak Kriminal -15- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Operasional Patroli wilayah tramtibum patroli wilayah terpadu dengan 87 kali kegiatan 53 kali kegiatan 61 % 50 kali 31 kali 62 % instansi terkait Penegakan Operasional Peraturan Penegakan daerah perda secara preemtif, preventif dan represif non yustisial Hasil kegiatan: Hasil kegiatan operasional patroli wilayah ketentraman masyarakat dan ketertiban umum realisasi 61% atau 53 kegiatan, hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan anggaran serta banyaknya kegiatan patroli dalam kota dalam rangka pengamanan hari-hari besar, patroli obyek vital, patroli rawan tramtibum, patroli pengamanan serta pengamanan dan patroli di 38 kabupaten/ kota yang tidak semua kab/ kota terlampaui. Untuk kegiatan Penegakan Peraturan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur merupakan aparatur Pemerintah yang tupoksinya adalah salah satunya sebagai penegakan Peraturan daerah, adapun Perda yang dimiliki oleh SKPD/ Instansi Provinsi Jawa Timur sangat banyak sehingga untuk mengiplementasikan Tupoksi Satpol PP Perda yang bersanksi Pidana diprioritaskan, disebabkan keterbatasan anggaran serta SDM yang kurang optimal (penyidik Pegawai Negeri Sipil) PPNS yang dimiliki oleh Satpol PP masih kurang, sehingga pelanggar Peraturan Daerah Provinsi Jawa yang ada di 38 Kabupaten / Kota setidak semuanya terjangkau dan dilakukan sebanyak 31 kali kegiatan penegakan perda atau 62 %. Terlaksananya operasional Patroli wilayah tramtibum untuk Operasional Patroli wilayah Tramtibum secara insedentil maupun berkala yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya gangguan tramtibum di Jawa Timur, terlaksananya penegakan Peraturan Daerah untuk meningkatkan Operasional Penegakan perda secara preemtif, preventif dan represif non yustisial. 3 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan -16- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Pemberdayaan Pelaksanaan masyarakat sistramtibmas dalam pengama- Pam Swakarsa nan Pam Swakar- (Community sa Policing) (Community 5 kali kegiatan 2 kali kegiatan 40 % 5 kali kegiatan 3 kali kegiatan 60 % Policing) Pelatihan dan Peningkatan kordinasi potensi kemampuan anggota linmas ketrampilan dalam rangka dan daya penanganan tanggap bencana anggota linmas serta masyarakat Hasil kegiatan: Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengamanan Pam sawakarsa (community policing) dengan realisasi 40% dikarenakan kurang optimalnya personil Satlinmas, dan diharapkan adanya kolaborasi dengan masyarakat dalam pengamanan di masyarakat dan penanganan bencana, untuk kegiatan pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana dengan realisasi 60%, dengan upayah untuk lebih meningkatkan anggota linmas dan masyarakat lebih peduli dan tanggap/terlatih dalam penanggulangan bencana baik dalam situasi bencana dan pasca Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengamanan Pam sawakarsa (community policing) diharapakan adanya rasa tanggung jawab dan tanggap dalam pengamanan masyarakat serta deteksi dini penanganan bencana, kegiatan pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana merupakan faktor pendukung dari anggota Satlinmas untuk mengemban tugasnya sebagai pelindung bencana. 3.3 Telaahan Renstra Permasalahan/ hambatan yang dihadapi Satuan Pamong Praja dalam rangka mencapai pelaksanaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan Perda serta Keputusan Kepala Daerah diantaranya : 1. Kurang mantapnya koordinasi dan dukungan dari Dinas / Instansi terkait dalam proses Penegakan Perda yang terkadang menyebabkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja menjadi berbenturan dengan masyarakat dan bahkan kontra produktif, yang disebabkan : -17- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 a. Sulitnya data identitas pelanggar yang didapat dari Instansi yang berwenang mengeluarkan ijin atau rekomendasi. b. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tidak diberikan informasi pada setiap pengeluaran ijin / rekomendasi persetujuan terhadap sesuatu objek, sehingga menyulitkan untuk melakukan penyidikan dan penertiban. 2. Masih belum terumuskannya rencana induk yang benar – benar komprehensif antara Dinas yang satu dengan yang lain dalam penanganan masalah sosial politik tertentu, sehingga tidak jarang menghadapkan Satuan Polisi Pamong Praja pada sebuah dilema dalam kasus penataan PKL / operasional lapangan, misalnya sering Satuan Polisi Pamong Praja diberi tugas melakukan penertiban yang sifatnya parsial dan temporer, sementara itu program – program penanganan pasca penertiban PKL / operasi lapangan yang semestinya dilakukan Dinas yang bersangkutan, ternyata tidak dilakukan. Akibat yang terjadi, biasanya penanganan yang dilakukan menjadi tidak tuntas. 3. Di era Otonomi Daerah dalam beberapa kasus harus diakui terkadang menimbulkan ego kedaerahan dan sikap soliter Kabupaten / Kota yang berlebihan, sehingga menyulitkan koordinasi dalam upaya penanganan masalah ketertiban dan ketentraman umum. Sementara itu gangguan dan ancaman terhadap ketertiban dan ketentraman sering bersifat lintas wilayah dan tidak bisa dibatasi oleh garis administratif Kota / Kabupaten tertentu saja, sehingga tanpa didukung koordinasi yang benar – benar matang, niscaya hasilnya menjadi kurang maksimal. 4. Masih adanya kekeliruan persepsi dan image masyarakat terhadap Satuan Polisi Pamong Praja yang terkadang dituding hanya sebagai tukang obrak yang tidak peka pada masalah kemanusiaan dan penderitaan orang kecil dan penjaga kantor sehingga menyulitkan upaya Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengembangkan dukungan dari berbagai kelompok serta organisasi sosial politik dan warga masyarakat pada umumnya. 5. Berkaitan dengan hak perlindungan dan asuransi keselamatan bagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang dinilai masih belum sebanding dengan resiko kerja atau tugas yang harus dilakukan. 6. Sarana dan prasarana yang dimiliki sangat terbatas serta dukungan dana operasional kurang optimal. 7. Produk kebijakan seperti Undang – undang ( UU ), Peraturan Pemerintah ( PP ), Keputusan Presiden ( Kepres ) dan Peraturan Daerah ( Perda ) seringkali -18- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 tidak responsive dan aspiratif atau berbeda dengan aspirasi, cenderung ditolak dan tidak dipatuhi oleh masyarakat ; 8. Belum efektifnya pencapaian pelaksanaan Peraturan Daerah di Jawa Timur yang dapat berpengaruh kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) ; 9. Masih berkembangnya iklim tidak menghargai orang lain, penyampaian aspirasi yang cenderung sebebas-bebasnya, unjuk rasa mengarah kepada anarkisme disertai kekerasan dan intimidasi, serta terjadinya kepentingan politik dengan menggunakan cara-cara tidak terpuji ; 10. Kurang sinkronnya antara program dan kegiatan dengan hasil capaian kinerja berupa indiakator kinerja yang belum bisa diukur (berupa kuantitatif) Pemecahan masalah / antisipasinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja yaitu membantu Gubernur dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah serta Perlindungan Masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas SDM Pol PP, Linmas dan PPNS bekerja sama dengan Badan Diklat Propinsi Jawa Timur dan Diklat Polda ; 2. Pengadaan sarana mobilitas dan komunikasi; 3. Koordinasi dengan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota serta Aparat Penegak Hukum dan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas operasional yang dituangkan dalam MOU; 4. Perlu merevitalisasi peran Satpol PP agar dapat berperan sebagai fasilitator dan mitra kerja masyarakat dalam menjaga trantibum dengan kondisi yang aman, tentram dan kondusif; 6. Dalam penyusunan produk – produk Perda Provinsi Jawa Timur yang bersangsi hukum hendaknya Polisi Pamong Praja sebagai aparat Penegak Perda dan Peraturan Perundang – undangan lainnya dilibatkan agar tumbuh sense of belonging ( rasa memiliki ) dan pengertian yang benar – benar jelas tentang isi isi pasal Peraturan Daerah. Analisis capian kinerja dengan isu prioritas yang perlu mendapat perhatian ekstra untuk saat ini dan tahun – tahun berikutnya terkait tantangan, masalah dan beban pekerjaan yang ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja adalah : a. Kualitas SDM anggota Satpol PP, PPNS Satpol PP dan Linmas yang masih perlu ditingkatkan ; b. Kurangnya koordinasi dengan dinas terkait dalam upaya penegakan Perda, baik internal dalam wilayah kota – kabupaten maupun lintas wilayah ; c. Merebaknya aksi amuk massa dan ancaman provokasi ; -19- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 d. Jumlah Perda dan kasus pelanggaran Perda yang makin banyak ; e. Resiko dan ancaman terhadap keselamatan anggota Satpol PP ; f. Image Satpol PP yang terkadang negatif ; g. Kurangnya dukungan lembaga sosial – politik lokal dalam upaya pemeliharaan ketertiban dan ketentraman ; h. Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik yang makin meningkat ; i. Kontrol sosial yang makin longgar, solidaritas yang makin memudar, gaya hidup yang makin permisif, kenakalan remaja dan ancaman tindak kejahatan yang makin meresahkan publik ; j. Situasi dan kondisi sosial – politik yang rentan memicu konflik horisontal dan konflik antar kelas. Dengan memperhatikan beban kerja yang ditangani maka langkah berikut yang perlu diperhatikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dalam rangka mempertahankan eksistensi dan kemampuan bersaing adalah dengan melakukan penilaian terhadap kondisi organisasi dan lingkungan sekitarnya, dengan skala prioritas program kegiatan serta potensi sarana prasarana, SDM serta dukungan anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka anggaran tersebut dijabarkan ke dalam bentuk – bentuk kegiatan yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, sehingga performance dan citra Satuan polisi Pamong Praja sebagai Penegak Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya dapat dilihat oleh kacamata publik dengan metode humanisme setiap kali melakukan kegiatan baik penertiaban dan penyuluhan dan sosialisasi. 3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN Setelah ditetapkan indikator kinerja, tahap berikutnya adalah melakukan pengukuran kinerja yang digunakan untuk penilaian atas keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan, program dan kebijaksanaan Pengukuran kinerja secara perlu dilakukan yang telah berkesinambungan ditetapkan. agar dapat memberikan umpan balik dalam upaya perbaikan dan mencapai keberhasilan di waktu yang akan datang. Pengukuran kinerja dilakukan melalui perbandingan antara rencana kinerja dengan realisasi capaiannya pada masing-masing kelompok indikator kinerja Melengkapi data nilai capaian akhir kinerja tersebut, berikut uraian tingkat keberhasilan kinerja baik kegiatan rutin / belanja tidak langsung maupun pembangunan (Proyek) / belanja langsung melalui program dan kegiatan sebagai berikut : -20- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Program kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tahun 2013 terdiri dari 10 (Sepuluh) program dengan 21 (Dua Puluh satu) kegiatan dengan dana setelah PAPBD sebesar Rp. 22.360.303.000,- terdiri : Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 9.962.903.000,- Belanja Langsung sebesar Rp. Rp. 12.397.400.000,- Realisasi penyerapan tahun 2013 sebesar Rp 21.850.045.661,- (Dua Puluh Satu Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Juta Empat Puluh Lima Ribu Enam Ratus Enam Puluh Satu Rupiah) atau 97,72 %. Sisa sebesar Rp. 510.257.339,- (Lima Ratus Sepuluh Juta Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan Rupiah) atau 2,28 % telah dikembalikan ke Kas Daerah Provinsi Jawa Timur. Adapun hasil-hasilnya yang telah dicapai sampai saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut : KEGIATAN BELANJA TIDAK LANGSUNG Hasil yang dicapai melalui kegiatan dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 9.962.903.000,- ( Sembilan Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah), realisasi Rp. 9.683.022.628,- ( Sembilan Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Dua Puluh Dua Ribu Enam Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) atau 97,19 % sisa sebesar Rp. 279.880.372,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Delapan Ratus Delapan Puluh Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah) dengan persentase 2,81%, adalah sebagai berikut : a. Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 6.836.187.000,- digunakan untuk kegiatan/ pembiayaan : - Gaji PNS sebanyak 156 Pegawai; - Tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan umum dan Tunjangan beras, tunjangan PPh / khusus, pembulatan gaji dan uang duka / wafat. - Realisasi dari gaji PNS adalah sebesar Rp. 6.639.054.028,- atau sebesar 97,12 % dan sisa Rp. 197.132.972,- atau 2,88 % b. Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 3.126.716.000,- digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja untuk tunjangan Daerah, uang Makan, Tunjungan penghasilan yang bersifat khusus dengan sasaran insentif bagi pengawas dan staf untuk motivasi kinerja -21- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 berdasarkan beban kerja dan pertimbangan obyektif dalam penanganan kegiatan Satpol. PP dan Linmas; - Realisasi dari Tambahan penghasilan PNS sebesar Rp. 3.043.968.600,atau sebesar 97,35 %. dan sisa Rp. 82.747.400,- atau 2,65 %. KEGIATAN BELANJA LANGSUNG Belanja Langsung Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Jawa Timur APBD Tahun 2013 sebesar Rp. 12.397.400.000,- (Dua Belas Milyar Tiga Ratus Sembilan Sembilan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 12.167.023.033,- ( Dua Belas Milyar Seratus Enam Puluh Tujuh Juta Dua Puluh Tiga Ribu Tiga Puluh Tiga rupiah ) atau 98,14 % sisa sebesar Rp. 230.376.967,- (Dua Ratus Tiga Puluh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh rupiah) dengan prosentase 1,86 %. Penyerapannya melalui 10 (Sepuluh) Program dan dijabarkan menjadi 21 (Dua Puluh Satu) kegiatan. Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut : 1. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Alat Tulis Kantor sebesar Rp. 3.239.335.500,- APBD MURNI : Rp. 3.239.335.500,- P-APBD : Rp. 3.241.855.500,- Terealisasi : Rp. 3.200.960.187,- Tingkat Pencapaian : 98,74 % Keterangan : Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Pembelian kertas HVS Folio, HVS A4, HVS DF, kertas Telstrook HVS, kertas foto, Carbon Faximile; - Binder Clips 111, 107,155,260, paper Clips, Toner Printer Type CB 436A/36A, Type 53 A, Type 49 A, Type CE 278 A/78A, Pita printer, Ribbon Printer DFX 9000, Ribbon Printer LQ, Ribbon Printer LX 300 + II, Pita Ribbon Pack LQ 2170, Catridge No. 40, 41,21,22,27,28 C 90, isi tinta stempel, bantalan stempel, USB Flashdisc, Balpoint, pensil, materai dan ATK lainnya,; - Belanja perangko, amplop dinas Pol. PP 170 pak, amplop Setda, amplop gaji 4000 lbr dan amplop putih, Surat Setoran Pajak (SSP) NCR, Faktur Pajak Standart NCR kertas NCR, Kwitansi NCR, Buku Agenda, Stopmap, snelhecter, Buku Ekspedisi dan Folio. -22- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 2. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 594.345.000,- APBD MURNI : Rp. 594.345.000,- P-APBD : Rp. 574.115.000,- Terealisasi : Rp. 563.445.300,- Tingkat Pencapaian : 98,14 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Belanja Makanan dan minuman/snack untuk kegiatan kesamaptaan anggota Pol PP dan Korsik sebanyak 224 orang 4 kali, terdiri dari nasi kotak, dan Snack setiap bulan selama 1 tahun; - Belanja Makanan dan minuman/snack untuk kegiatan rapat pembinaan staf dan Pemantapan Mental Pegawai Pol PP, 156 anggota, 4 kali terdiri dari nasi kotak, dan Kue dalam 1 tahun. - Belanja Makanan dan minuman Rapat Institusi / Lembaga / Instansi 30 orang, 9 kali terdiri dari nasi kotak dan kue dalam 1 tahun. 3. Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan : Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar Rp. 291.832.500,- APBD MURNI : Rp. 291.832.500,- P-APBD : Rp. 291.832.500,- Terealisasi : Rp. 285.992.890,- Tingkat Pencapaian : 98,00 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Pakaian Sipil Harian (PDH) 156 anggota Satpol. PP beserta kelengkapannya, sepatu dan keplek; - Pakaian Dinas Harian (PDL), sepatu PDH dan PDL untuk 156 anggota Satpol. PP beserta kelengkapannya seragam antara lain Baret, Kopel Rim, Dalkrim, ikat pinggang, atribut pakaian dinas lapangan, bordir ; - Pakaian Khusus lainnya 156 anggota Satpol. PP beserta kelengkapannya 4. Program : Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Pembangunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan. Kegiatan : Peningkatan Keuangan sebesar Rp. 753.725.000,APBD MURNI : Rp. 753.725.000,- P-APBD : Rp. 823.675.000,- Terealisasi : Rp. 764.329.450,- Tingkat Pencapaian : 92,80 % -23- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium Pelaksana Kegiatan, Honorarium Tim Pengadaan/Penerima Hasil Pekerjaan. - Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Daerah dan Sistem Informasi - Belanja Uang lembur dan uang makan lembur pelaksanaan tugas di luar jam kerja sebanyak 156 orang, selama 3 jam / 8 hari / bulan sebanyak 11 bulan, Perjalanan Dalam Daerah, Perjalanan Luar Daerah. - Belanja bantuan transport dan Pemeliharaan ringan peralatan dan mesin. 5. Program : Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Kegiatan : Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur sebesar Rp. 81.510.000,- APBD MURNI : Rp. 81.510.000,- P-APBD : Rp. 81.510.000,- Terealisasi : Rp. 58.794.875,- Tingkat Pencapaian : 72.13 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Upditing Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data di bidang informasi dalam penyampaian program dan kegiatan Satpol. PP 6. Program : Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Kegiatan : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik sebesar Rp. 2.536.652.000,APBD MURNI : Rp. 2.536.652.000,- P-APBD : Rp. 2.484.412.000,- Terealisasi : Rp. 2.445.009.925,- Tingkat Pencapaian : 98,41 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium pelaksana yaitu Tim Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ( PPID ) Pembantu, terdiri dari Atasan, ketua, sekretaris, bidang, anggota, uang sidang; - Honorarium petugas lapangan, komandan kompi, komandan regu, petugas jaga, provost, pamwal, Gasus, pelatih kesamaptaan; - Honorarium Anggota KORSIK untuk 11 anggota Korsik (PNS); - Honorarium Panitia Bimbingan Teknik Administrasi Perkantoran; - Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber; - Honorarium Tenaga Kontrak non BLUD; -24- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - Belanja Bahan Bakar Minyak, Belanja telepon, belanja air, belanja listrik; - Belanja Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga Pakai Habis, Cinderamata/Souvenir; - Biaya surat kabar, transaksi keuangan, perijinan dan administrasi, Belanja jasa dokumentasi dan publikasi, belanja jasa pengamanan, asuransi kendaraan roda 4, Belanja makanan dan minuman rapat/kegiatan, Belanja perjalanan Dinas baik dalam maupun luar, biaya bantuan transport, belanja kursus singkat/pelatihan; - Belanja pemeliharaan ringan peralatan dan mesin, pemeliharaan ringan gedung dan bangunan; - Bbelanja Modal Peralatan, Perlengkapan Kantor dan Rumah Tangga serta Belanja Modal Alat-alat Studio dan Komunikasi 7. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan : Pengamanan, Pengawalan Pimpinan Daerah serta Orangorang penting sebesar Rp. 213.250.000,- APBD MURNI : Rp. 213.250.000,- P-APBD : Rp. 213.250.000,- Terealisasi : Rp. 213.156.700,- Tingkat Pencapaian : 99,96 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium pelaksana kegiatan tim pengawasan pengamanan asset dan obyek vital ; - Belanja sewa peralatan dan mesin - Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Belanja Bantuan transport ; 8. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan : Pelatihan Kesamaptaan Anggota Satpol PP Se Jatim, sebesar Rp. 150.000.000,APBD MURNI : Rp. 150.000.000,- P-APBD : Rp. 143.200.000,- Terealisasi : Rp. 142.399.900,- Tingkat Pencapaian : 99,44 % Digunakan un tuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium pelaksana kegiatan dalam rangka rapat kesamaptaan anggota Satpol. PP di Lingkungan Pemprov. Jatim ; - Honorarium Tenaga Ahli dalam rangka rapat kesamaptaan anggota Satpol. PP di Lingkungan Pemprov. Jatim; -25- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Belanja Pendukung kegiatan rapat antara lain, transportasi akomodasi dan - konsumsi peserta, penggandaan; Bantuan Transport dalam rangka kesamaptaan anggota Satpol PP di - Lingkungan Pemprov. Jatim untuk panitia dan peserta rapat ; 9. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan : Penanganan Unjuk rasa dan Kerusuhan Massa sebesar Rp. 111.850.000,APBD MURNI : Rp. 111.850.000,- P-APBD : Rp. 111.850.000,- Terealisasi : Rp. 111.825.000,- Tingkat Pencapaian : 99,98 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : Honorarium uang sidang koordinasi persiapan pelaksanaan Pengamanan - Unjuk Rasa dan kerusuhan massa; Belanja Bantuan Transport - 10. Program : Kegiatan : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pengamanan Pemilu Kepala Daerah, sebesar Rp. 170.828.000,- APBD MURNI : Rp. 170.828.000,- P-APBD : Rp. 570.828.000,- Terealisasi : Rp. 568.325.300,- Tingkat Pencapaian : 99,56 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium Kegiatan, Tenaga Ahli/Narasumber; - Belanja ATK, Belanja Transportasi dan Akom, Belanja Cetak dan Penggandaan, Belanja Publikasi dan Dokumensi, Belanja Mamin; - Belanja Perjalanan Dinas dalam rangka pengamanan Pemilu Kepala Daerah. Belanja Bantuan Transport. - Belanja Modal Peralatan dan Mesin. - Belanja Modal Alat-Alat Studio dan Komunikasi. 11. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan : Peningkatan Hubungan Kerjasama dalam Rangka Penyelenggaraan Tibumtranmas, sebesar Rp. 167.161.000,- -26- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 APBD MURNI : Rp. 167.161.000,-,- P-APBD : Rp. 167.161.000,- Terealisasi : Rp. 166.211.450,- Tingkat Pencapaian : 99,43 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium Pelaksana Kegiatan dalam rangka Sosialisasi dan Penyuluhan Kerjasama di wilayah Karismapawirogo dan Ratubangnegoro; - Honorarium tenaga ahli /instruktur/narasumber. - Belanja pendukung kegiatan antara lain, alat tulis kantor, belanja jasa pertisipasi kegiatan, belanja transportasi, akomodasi dan konsumsi, belanja jasa dokumentasi dan publikasi. - Koordinasi Perjalanan Dinas Dalam Daerah, Luar Daerah, dan Bantuan Transport atau uang saku. 12. Program : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Aparat Satpol PP, sebesar Rp. 425.000.000,APBD MURNI : Rp. 425.000.000,- P-APBD : Rp. 455.550.000- Terealisasi : Rp. 452.832.483,- Tingkat Pencapaian : 99,40 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honor Pelaksana kegiatan; - Honor Tenaga ahli/instruktur; - Belanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar ; - Bantuan transport panitia ; - Belanja pendukung kegiatan rapat dan pelatihan ATK, Belanja tranportasi, Akomodasi dan Konsumsi, peliputan media cetak, penggandaan; 13. Program Kegiatan : : Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Operasional Patroli Wilayah Tramtibum, sebesar Rp. 526.225.000,- APBD MURNI : Rp. 526.225.000,- P-APBD : Rp. 526.225.000,- Terealisasi : Rp. 525.469.500,- Tingkat Pencapaian : 99,86 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Rakor pelaksanaan Optimalisasi Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa Timur, Uang Sidang Rakor Pelaksanaan Optimalisasi Patroli Wilayah Tramtibum, koordinasi tramtibum dengan Kab./Kota di Jawa Timur di Bakorwil -27- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 madiun, dan Bakorwil Bojonegoro, Bakorwil Malang dan Bakorwil - Pamekasan; Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber dalam rangka Rakor Pelaksanaan Optimalisasi Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa Timur; - Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan, akomodasi konsumsi peserta dokumentasi dan publikasi, penggandaan, mamin rapat kegiatan ; - Koordinasi dalam rangka Patroli Wilayah Tramtibum di Jawa Timur dan luar Daerah, serta Bantuan Transport dan atau uang Saku; 14. Program : Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan : Pengembangan SDM dan Performance PPNS se Jatim, sebesar Rp. 100.000.000,- APBD MURNI : Rp. 100.000.000,- P-APBD : Rp. 93.200.000,- Terealisasi : Rp. 92.650.400,Tingkat Pencapaian : 99,41 % - Honorarium Kegiatan - Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber dalam rangka Rakor Pelaksanaan Peningngkatan SDM dan Performance PPNS Satpol PP se Jatim; - Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan, akomodasi konsumsi peserta dokumentasi dan publikasi, penggandaan, mamin rapat kegiatan; - Belanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar ; 15. Program Kegiatan : Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal : Penegakan Peraturan Daerah, sebesar Rp. 1.036.125.000,- APBD MURNI : Rp. 1.036.125.000,- P-APBD : Rp. 1.081.125.000,- Terealisasi : Rp. 1.078.374.500,- Tingkat Pencapaian : 99,75 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honor Pelaksana kegiatan dalam rangka Rakor Penegakan Perda di Jawa Timur, Uang Sidang Rakor Penegakan Perda, Uang Sidang Evaluasi dan Kinerja Tim Pembina PPNS Satpol. PP Prov. Jatim, Uang Sidang ; - Belanja pendukung kegiatan pelatihan antara lain ATK, Foto dan Cetak, Perekaman VCD, spanduk dan fotocopy, insentif, instruktur dan akomodasi dan konsumsi peserta; - Koordinasi dalam dan Luar dalam rangka sinkronisasi Penegakan Perda; - Bantuan transport dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi kegiatan Penegakan Peraturan Daerah -28- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 16. Program : Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan : Penyuluhan, Sosialisasi dan Advokasi Perda serta Keputusan Kepala Daerah, sebesar Rp. 148.725.000,APBD MURNI : Rp. 148.725.000,- P-APBD : Rp. 129.675.000,- Terealisasi : Rp. 126.638.500,- Tingkat Pencapaian : 97,66 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium Pelaksana kegiatan untuk pengarah panitia rapat dan uang sidang dalam rangka rapat penyuluhan / Sosialisasi Penyelenggaraan tramtibum dan penegakan perda serta keputusan kepala daerah dalam rangka mendukung pelayanan publik; - Honor Tenaga ahli/ Nara Sumber dalam Rangka Penyuluhan, Sosialisasi dan Advokasi Perda; - Belanja pendukung kegiatan rapat dan pelatihan ATK, Belanja tranportasi, Akomodasi dan Konsumsi, peliputan media cetak, penggandaan, pakaian dinas; - Belanja perjalanan Dinas Dalam dan Luar dalam rangka Penyuluhan, Sosialisasi dan Advokasi Perda di Kabupaten/ Kota; - Bantuan transport panitia dan peserta 160, 3 kali kegiatan orang dalam rangka pengembangan kemampuan aparat Satpol. PP dengan POLRI. 17. Program : Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa (Community Policing) , sebesar Rp. 298.000.000,APBD MURNI : Rp. 298.000.000,- P-APBD : Rp. 298.000.000,- Terealisasi : Rp. 295.086.180,- Tingkat Pencapaian : 99,02 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium Pelaksana kegiatan untuk panitia dan pengarah dalam rangka bimbingan teknis pemberdayaan Aparat Linmas dan masyarakat dalam rangka pengamanan swakarsa (Community Policing) yang berbasis masyarakat, serta honorarium tenaga ahli/Instruktur dan narasumber - Rapat bimbingan teknis pemberdayaan Aparat Linmas dan masyarakat dalam rangka pengamanan swakarsa (Community Policing) yang berbasis masyarakat sejumlah 120 orang -29- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - Belanja pendukung kegiatan Bimbingan Teknis antara lain ATK, belanja partisipasi kegiatan, akomodasi konsumsi panitia dan peserta jasa dokumentasi. - Belanja perjalanan Dinas dalam dan luar untuk koordinasi serta bantuan transport. 18. Program : Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan Kegiatan : Pelatihan dan Koordinasi Potensi Anggota Linmas dalam rangka Penanganan Bencana, sebesar Rp. 452.000.000,- APBD MURNI : Rp. 452.000.000,- P-APBD : Rp. 452.000.000,- Terealisasi : Rp. 451.010.543,- Tingkat Pencapaian : 99,78 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium pelaksana kegiatan pelatihan potensi Anggota Linmas dalam rangka Penanganan Bencana di Jawa Timur untuk Pengarah dan panitia, serta Honorarium tenaga ahli/instruktur dan narasumber.. - Belanja pendukung kegiatan pelatihan potensi anggota Linmas dalam rangka penanganan bencana di Jawa Timur antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan sebanyak 120 orang 2 kali kegiatan, belanja transportasi akomodasi dan konsumsi, Jasa Dokumentasi dan Publikasi, Belanja kaos dan topi. - Perjalanan Dinas untuk pelatihan dan koordinasi serta bantuan transport dan atau uang saku. 19. Program : Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan Kegiatan : Pembekalan Ketrampilan anggota Satpol. PP dalam Penanggulangan Bencana, sebesar Rp. 75.000.000,APBD MURNI : Rp. 75.000.000,- P-APBD : Rp. 58.050.000,- Terealisasi : Rp. 57.521.500 Tingkat Pencapaian : 99,09 % - Honorarium pelaksana pembekalan Anggota Satpol PP dalam rangka Penanggulangan Bencana di Jawa Timur untuk Pengarah dan panitia, serta Honorarium tenaga ahli/instruktur dan narasumber; - Belanja pendukung kegiatan Pembekalan Anggota Satpol PP di Jawa Timur dalam rangka penanganan bencana di Jawa Timur antara lain ATK, Jasa Partisipasi kegiatan sebanyak 120 orang 2 kali kegiatan, belanja -30- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 transportasi akomodasi dan konsumsi, Jasa Dokumentasi dan Publikasi, Belanja kaos dan topi. - Pelatihan evakuasi korban bencana Banjir, pertolongan pertama korban banjir, penanganan korban bencana banjir - Perjalanan Dinas untuk pelatihan dan koordinasi serta bantuan transport dan atau uang saku. 20. Program Kegiatan : Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat : Peningkatan Kinerja Program Satpol. PP, sebesar Rp. 500.000.000,APBD MURNI : Rp. 500.000.000,- P-APBD : Rp. 500.000.000,- Terealisasi : Rp. 469.290.000,- Tingkat Pencapaian : 93,86 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : - Honorarium pelaksana kegiatan rapat Sistem InformasI Manajemen (SIM) Satpol. PP dan realisasi program kerja MPU untuk penanggung jawab, panitia, dan uang sidang. - Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/narasumber dalam rangka Rapat Sistem Informasi Manajemen (SIM) Satpol. PP. - Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, belanja partisipasi kegiatan peserta 2 kali rapat 100 orang, akomodasi dan konsumsi panitia dan peserta, spanduk, fotocopy bahan dan materi rapat, dan mamin rapat. - Perjalanan Dinas dalam rangka koordinasi peningkatan Kinerja Program Satpol. PP, dan Luar Daerah dalam rangka kunjungan Kerja dan koordinasi dan rapat MPU, serta bantuan trnasport dan uang saku untuk peningkatan kinerja program Satpol. PP. - Belanja Modal untuk pembelian Printer, Note Book dan Kamera. 21. Program Kegiatan : Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat : Pengelolaan Administrasi dan Manajemen PPNS, sebesar Rp.125.836.000,- APBD MURNI : Rp. 125.836.000,- P-APBD : Rp. 99.886.000,- Terealisasi : Rp. 97.698.450,- Tingkat Pencapaian : 97,81 % Digunakan untuk kegiatan / pembiayaan : -31- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - Honorarium pelaksana kegiatan rapat koordinasi optimalisasi pelaksanaan penyidikan perda untuk penanggung jawab, panitia, dan uang sidang. - Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/narasumber dalam rangka rapat koordinasi optimalisasi pelaksanaan penyidikan perda. - Belanja pendukung kegiatan antara lain ATK, belanja partisipasi kegiatan peserta 1 kali rapat 60 orang, akomodasi dan konsumsi panitia dan peserta, spanduk, fotocopy bahan dan materi rapat, bantran panitia dalam kota, uang saku dalam dan luar provinsi, perjalanan dinas dalam dan luar daerah dan mamin rapat. -32- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013 Anggaran Pada Tahun ke Uraian/ Kegiatan (1) Realisasi Anggaran pada Tahun ke 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran - - - - 3.239.335.500 - - - - 3.200.960.187 Penyediaan alat tulis kantor 199.943.500 218.375.000 221.266.000 278.679.000 - 191.943.495 201.856.400 205.569.250 264.593.430 - Penyediaan makanan dan minuman 368.860.000 464.224.000 469.152,000 658.197.000 - 337.327.320 459.607.170 461.862.346 645.934.650 - Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya 362.578.850 645.870.000 582.141.000 - - 346.339.905 640.424.420 570.625.510 648.944.260 - Peningkatan pembangunan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan - - - 2.431.500.000 753.725.000 - - - 2.341.434.100 764.329.450 Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Prov.Jatim - 50.000.000 25.000.000 168.920.000 81.510.000 - 49.150.000 - 133.088.231 58.794.875 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur/operasional 1.308,927.000 - 250.000.000 - 594.345.000 1,221,021,450 - 219,172,800 Peningkatan Disiplin Aparatur - - - - 291.832.500 - - - - 285.992.890 Peningkatan kualitas Pelayanan Publik 2.785.680.200 5.116.116.000 7.157.652.000 4.544.816.000 2.536.652.000 2.076.238.820 4.699.354.277 6.523.053.812 4.375.066.443 2.445.009.925 Penjagaan Tempat - Tempat Penting dan Pengamanan Asset milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur 275.000.000 - 602.400.000 224.400.000 - 262.572.550 - 583.710.000 224.340.000 - Pengamanan, pengawalan pimpinan daerah serta orang-orang penting 173.750.000 - 241.800.000 194.800.000 213.250.000 170.350.00 - 241.700.000 194.500.000 213.156.700 Pelaksanaan Out Bound Training Satpol PP Jawa Timur 200.000.000 - - - - 198.279.330 - - - - Pelatihan kesemaptaan anggota Satpol PP se Jatim 450.000.000 - 150.000.000 200.000.000 150.000.000 442.446.650 - 149.374.760 195.359.600 142.399.900 -33- 563.445.300 LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Pengamanan unjuk rasa dan kerusuhan massa 140.000.000 - 100.000.000 109.500.000 111.850.000 97.800.000 - 99.700.000 109.300.000 111.825.000 Operasional Penertiban Trantibum 300.000.000 - - - - 285.812.900 - - - - Pemantauan/Monitoring dan Deteksi Dini Daerah Rawan Bencana 100.000.000 - - - - 86.112.400 - - - - Pengendalian penanggulangan Bencana di Jawa Timur 236.312.500 - - - - 197.879.600 - - - - - - 400.000.000 - - - 398.333.700 - 76,100,00 68.400.000 568.325.300 Jambore satpol pp kab/kota se jatim dan badan/dinas di lingkungan pemprov jatim Pengamanan pemilu kepala daerah 719.000.000 - 77,000,000 68.500.000 170.828.000 520.685.202 - Gladi Lapang Penanggulangan Bencana 167.460.000 - - - - 150.717.700 - - Kesiapsiagaan Anggota Linmas dalam PAM di TPS 1.007.140.000 - - - - 932.162.560 - - - 300.000.000 245.500.000 - - - Peningkatan Kapasitas aparat dalam rangka sistramtibmas swakarsa 296.532.000 239.867.000 - Operasional Satkorlak PBP 1.000.000.000 - - - - 385.855.515 - - Pemantauan Pengendalaian Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja 211.500.000 - - - - 209.814.150 - - Operasional patroli wilayah trantibum 100.000.000 - 269.130.000 204.100.000 526.225.000 99.949.200 - 267.509.000 202.770.000 525.469.500 Pengembangan SDM dan performance PPNS se Jatim - - 150.000.000 - 100.000.000 - - 148.654.500 - 92.650.400 Penegakan Peraturan daerah 650,000,000 - 393.870.000 - 1.036.125.000 - - 386.614.000 - 1.078.374.500 Peningkatan Sarana prasarana Operasional Satpol PP - - 250.000.000 - - - - 219.172.800 - - Pengembangan kemampuan aparat Satpol PP kerjasama dengan POLRI 100,000,000 150,000,000 200.000.000 84.275.000 - 98,307,790 135,694,800 198.212.750 83.443.000 - Penyuluhan, sosialisasi dan advokasi Perda serta Keputusan Kepala daerah dalam 150,000,000 - 200.000.000 215.800.000 148.725.000 146,977,620 - 199.388.400 214.245.800 126.638.500 -34- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 rangka mendukung pelayanan Publik Peningkatan pengamanan Penanganan HIV/AIDS - - - 250.000.000 - - - - 247.015.400 Peningkatan hubungan kerjasama dalam rangka penyelenggaraan Tibum dan Tramas - - - 245.500.000 167.161.000 - - - 239.867.000 166.211.450 Peningkatan Kemampuan Aparat Satpol PP - - - - 425.000.000 - - - - 452.832.483 Pelaksanaan apel Gelar Pasukan Satpol PP dalam rangka menciptakan kondisi jatim yang aman, tentram dan kondusif 205,000,000 - 310.800.000 353.850.000 - - - 310.550.700 352.411.500 - Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa(Community Policing) - 550.000.000 400.000.000 257.100.000 298.000.000 - 533.904.230 396.599.700 254.172.250 295.086.180 Pembinaan dan Pengembangan Korsik Pemprov.Jatim - 150.000.000 200.000.000 150.000.000 - - 148.264.400 199.180.900 143.475.000 - Pengembangan kemampuan aparat Satpol PP kerjasama dengan POLRI - 150.000.000 - - - - 135.694.800 - - - Rakernis dan Lokakarya Pol PP 165,000,000 150.000.000 150.000.000 5.500.000 - 163,857,375 147.447.175 148.766.500 5,500.000 - Pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana 100,000,000 350.000.000 350.000.000 247.400.000 450.000.000 86,112,400 344.304.480 347.366.000 245.100.800 402.820.543 Peningkatan koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Program Kegiatan Satpol PP - 200.000.000 200.000.000 233.500.000 - - 196.972.350 198.126.100 231.595.150 - Peningkatan Pengadaan Alat Peraga dan Media Penyuluhan - 250.000.000 - - - - 249.628.200 - - - Penyuluhan Analisa Data dan Informasi Rencana Program dan Anggaran - 150.000.000 - - - - 149.871.550 - - - Penyusunan Pelaporan, Publikasi Program Kegiatan Tramtibum dalam Penegakan Perda 225.000.000 100.000.000 - - - - 99.798.825 - - - Pelaksanaan Apel Siaga Gelar Pasukan Linmas dan Masyarakat - 150.000.000 - - - - 142.829.920 - - - Pe,bekalan keterampilan anggota Satpol PP dalam penanggulangan bencana - - 150.000.000 - 75.000.000 - - 149.025.700 - 57.521.500 -35- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Peningkatan Penyusunan materi kebijakan dan pelaporan - - 250.000.000 186.500.000 - - - 248.414.100 186.410.100 - Peningkatan kinerja Lembaga Satpol PP 280,000,000 1.205.000.000 255.000.000 512.950.000 500.000.000 275,982,075 1.170.739.115 253.326.650 511.641.400 469.290.000 Peningkatan Profesionalisme Polisi Pamong Praja - 840.000.000 - - - - 832.122.269 - - - Peningkatan Upaya preventif terhadap Gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat - 1.905.000.000 - - - - 1.894.439.000 - - - Pengelolaan administrasi dan manajemen PPNS - - - - 125.836.000 - - - - 97.698.450 -36- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Rasio Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013 Rasio Anggaran pada Tahun ke URAIAN/KEGIATAN Rata-rata 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi LANJUTAN (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran - - - - 98,82 % 3,239,335,500 3,200,960,187 2. Penyediaan alat tulis kantor 95,92 % 92,44 % 96,67 % 94,95 % - 918,263,500 863,968,580 3. Penyediaan makanan dan minuman 08,05 % 99,01 % 98,45 % 98,14 % - 1,960,433,000 1,904,731,486 4. Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya 99,52 % - 98,02 % 98,01 % - 1,590,589,850 1,557,389,835 5. Peningkatan pembangunan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan - - - 96,03 % 101,41 % 3,185,225,000 3,105,763,550 6. Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Prov.Jatim - 98,30 % 98,00 % 79,79 % 72,13 % 325,430,000 265,533,106 7. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur/operasional 93,28% 99,85% 87,67 % 94,80 % 2,153,272,000 2,003,639,550 8, Peningkatan Disiplin aparatur - - - - 98,00% 9. Peningkatan kualitas pelayanan Publik 94,97 % 91,85 % 91,13 % 96,26 % 96,39 % 22,140,916,200 18,042,484,457 10. Penjagaan Tempat - Tempat Penting dan Pengamanan Asset milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur 95,48 % - 96,90 % 99,97% 99,96 % 1,101,800,000 1,070,622,550 11. Pengamanan, pengawalan pimpinan daerah serta orangorang penting 98,04 % - 96,96 % 98,85% 99,96% 823,600,000 819,706,700 12. Pelaksanaan Out Bound Training Satpol PP Jawa Timur 99,14 % - - - - 200,000,000 198,279,330 13 Pelatihan kesemaptaan anggota Satpol PP se Jatim 98,32% - 99,58% 97,68% 94,93% 950,000,000 929,580,910 14. Pengendalian penanggulangan Bencana di Jawa Timur 83,74% - - - - 236,312,500 197,879,600 15. Pengamanan Unjuk Rasa dan kerusuhan massa 69.86% - 99.70% 99,82% 99.98% 461,350,000 418,625,000 -37- 291,832,500 285,992,890 LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 16. Jambore satpol pp kab/kota se jatim dan badan/dinas di lingkungan pemprov jatim 17. - - 99,55% - - 400,000,000 398,333,700 Pengamanan pemilu kepala daerah 72,42% - 98,84% 99,85% 332,69% 1,035,328,000 1,233,510,502 18. Gladi Lapang Penanggulangan Bencana 90,00% - - - - 167,460,000 150,717,700 19. Kesiapsiagaan Anggota Linmas dalam PAM di TPS 92,56% - - - - 1,007,140,000 932,162,560 20. Peningkatan Kapasitas aparat dalam rangka sistramtibmas swakarsa - - 98,84% 97,71% - 545,500,000 536,399,000 21. Operasional Satkorlak PBP 39,23% - - - - 1,000,000,000 385,855,515 22. Pemantauan Pengendalaian Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja 99,20% - - - - 211,500,000 209,814,150 23. Operasional patroli wilayah trantibum 99,45% - 99,40% 99,35% 99,86% 1,099,455,000 1,095,697,700 24. Pengembangan SDM dan performance PPNS se Jatim - - 99,10% - 92,65% 250,000,000 241,304,900 25. Penegakan Peraturan daerah 75,27% - 98,16% 99,51% - 2,079,995,000 1,954,245,400 26 Peningkatan Sarana prasaran Operasional Satpol PP - - 250,000,000 219,172,800 27. Pengembangan kemampuan aparat Satpol PP kerjasama dengan POLRI 99,05 % 99,33% 99,11% 99,01% - 534,275,000 515,658,340 28. Penyuluhan, sosialisasi dan advokasi Perda serta Keputusan Kepala daerah dalam rangka mendukung pelayanan Publik 97,99% - 99,69% 99,28% 85,15% 714,525,000 687,250,320 29. Peningkatan pengamanan Penanganan HIV/AIDS - - - 98,81% - 250,000,000 247,015,400 30. Peningkatan hubungan kerjasama dalam rangka penyelenggaraan Tibum dan Tramas - - - 99,43% 412,661,000 406,078,450 31. Peningkatan Kemampuan Aparat Satpol PP - - - - 106,55% 425,000,000 452,832,483 32 Pelaksanaan apel Gelar Pasukan Satpol PP dalam rangka menciptakan kondisi jatim yang aman, tentram dan kondusif 99,75 % - 99,92% 99,59% - 869,650,000 33. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengamanan - 97,07% 99,15% 98,86% 99,02% 1,505,100,000 -38- 867,535,200 1,479,762,360 LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Swakarsa(Community Policing) - 98,84 % 99,58% 95,65% - 500,000,000 490,920,300 Rakernis dan Lokakarya Pol PP 99,05% 98,30% 99,18% - - 470,500,000 465,571,050 36. Pelatihan dan koordinasi potensi anggota linmas dalam rangka penanganan bencana 86,11% 98,37% 99,25% 99,07% 89,12% 1,497,400,000 1,425,704,223 37. Peningkatan koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Program Kegiatan Satpol PP - 98,49% 99,06% 99,18% - 633,500,000 626,693,600 38. Peningkatan Pengadaan Alat Peraga dan Media Penyuluhan - 99,85% - - - 250,000,000 249,628,200 39. Penyusunan Analisa Data dan Informasi Rencana Program dan Anggaran - 99,91% - - - 150,000,000 149,871.550 40. Penyusunan Pelaporan, Publikasi Program Kegiatan Tramtibum dalam Penegakan Perda 98,18% 99,80% - - - 325,000,000 320,720,631 41. Pelaksanaan Apel Siaga Gelar Pasukan Linmas dan Masyarakat - 99,35% - - - 150,000,000 142,829,920 42. Pembekalan keterampilan anggota Satpol PP dalam penanggulangan bencana - 99,75% - 76,70% 225,000,000 206,547,200 43. Peningkatan Penyusunan materi kebijakan dan pelaporan - 99,37 99,95 - 436,500,000 434,824,200 44. Peningkatan kinerja Lembaga Satpol PP 2,752,950,000 2,680,983,140 45. 34. Pembinaan dan Pengembangan Korsik Pemprov.Jatim 35. 98,57 97,16 00,34 99,74 93,86 Peningkatan Profesionalisme Polisi Pamong Praja - 99,06 - - - 840,000,000 832,122,269 46. Peningkatan Upaya preventif terhadap Gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat - 99,45 - - - 1,905,000,000 1,894,439,000 47 Pengelolaan administrasi dan manajemen PPNS - - - - 77,64 125,836,000 97,698,450 -39- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Keberhasilan masyarakat, penyelenggaraan penegakan Peraturan pembinaan Daerah dan ketentraman, perlindungan ketertiban masyarakat merupakan tugas pokok dan fungsi dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur. Hal ini tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja. Berdasarkan ketentuan peraturan tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pembinaan ketentraman, ketertiban, penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dengan segala kapasitas potensi sumber daya yang dimiliki dan perkembangan kompleksitas permasalahan masyarakat berupaya untuk memberikan situasi yang aman, tentram dan kondusif dengan mewujudkan peningkatan profesionalisme dan performance Polisi Pamong Praja. Intervensi pemerintah dalam meminimalkan permasalahan kurang mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga akan menimbulkan konflik gangguan tibumtrammas dan pelanggaran aturan – aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, hal tersebut memaksa aparat pemerintah untuk bekerja lebih intensif dalam pengawasan, pembinaan, penegakan dan pengaturan secara legal yaitu dengan ditetapkannya undang – undang / Peraturan Daerah ( Perda ) sehingga dapat menekan terjadinya konflik. Kondisi demikian akan menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, tentram dan teratur secara berkesinambungan. 4.2 Saran / Rekomendasi Untuk lebih meningkatkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja, maka Kedepan akan semakin banyak aturan hukum yang dibuat untuk diberlakukan dan ditaati yang memungkinkan semakin banyak kasus – kasus pelanggaran Perda. Sedangkan sebagian masyarakat cenderung melanggar dan menyiasati hukum. Dalam peningkatan kinerja dan profesionalisme anggota Satpol PP Provinsi Jawa Timur akan dibekali pelatihan teknis dan non teknis guna mewujudkan SDM aparatur yang handal, profesional dan menguasai teknologi informasi, adanya kesepakatan atau MOU antar kabupaten / kota dengan propinsi untuk penanganan bersama masalah tramtibum dan penegakan Perda sehingga terbentuk koordinasi tata kerja yang harmonis antara Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur -40- LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dengan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah serta Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/ Kota akan terjalin hubungan yang harmonis antara Satuan Polisi Pamong Praja dengan aparatur penegak hukum lainnya serta terevitalisasi peran Satuan Polisi Pamong Praja menjadi fasilitator dan mitra masyarakat dalam menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta terlibat secara intensif dalam peran – peran yang sifatnya strategis dibidang pemeliharan ketertiban dan ketentraman sehingga image masyarakat tentang Satuan Polisi Pamong Praja sebagai tukang obrak dapat diminimalisir. Demikian beberapa hal dapat disampaikan yang berkaitan dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur tahun 2013 semoga dapat dijadikan pedoman dalam rangka menyongsong Program Kegiatan tahun berikutnya serta mendapatkan dukungan, atas kerjasama dan perhatiannya disampaikan terima kasih. KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR SUGENG RIYONO Pembina Utama Madya Nip. 19580617 198003 1 016 -41-