Status Khalayak Target pada Kontinuum Perubahan Prilaku, untuk setiap Khalayak Target Perubahan perilaku manusia menurut RARE, 2012 meliputi beberapa tingkatan, yaitu : 1. Tahap Pra-Kontemplasi Seseorang berada dalam tahap pra-kontemplasi kalau mereka tidak menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku . 2. Tahap Kontemplasi seseorang berada di tahap kontemplasi kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku dan sedang mempertimbangkan pro dan kontra dari perubahan perilaku. 3. Tahap Persiapan Seseorang berada di tahap persiapan kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku. Mereka sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari perubahan perilaku, dan mereka bermaksud mengubah perilakunya, tetapi belum melakukannya. Sebagian besar sikap mereka positif terhadap perilaku erhadap perilaku yang baru atau mengakui kerugian sosial dari ketidaktaatan. 4. Tahap Validasi Seseorang berada di tahap validasi kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku dan sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari perubahan perilaku, dan mereka bermaksud mengubah perilakunya, tetapi belum melakukannya. 5. Tahap Tindakan dan Pemeliharaan Pada tahap ini, individu berkomitmen untuk membuat perubahan perilaku dan secara aktif terlibat dalam adopsi perilaku, atau telah melakukannya paling tidak sekali. Dalam pengalaman RARE dalam mendukung kegiatan kampanye di 37 tempat pada tahun 2009 – 2011 dalam berbagai tema konservasi mengidentifikasi status perubahan prilakan berdasarkan baseline data yang di peroleh dalam pra-survey kampanye, bahwa : - Status pra kontemplasi : kurang dari 3% BC - Status kontemplasi : 3% ≤ BC ≤ 15% - Status validasi atau aksi : 16% ≤ BC ≤ 83% - Status aksi atau pemeliharaan : diatas 84% Berdasarkan hasil dari analisa data kualitatif yang diperoleh dalam survey KAP maka dilakukan analisa lebih lanjut untuk mengetahui status khalayak target pada kontinuum perubahan prilaku. Dengan melakukan metode triangulasi pada hasil kualitatif, kuantitatif dan hasil observasi yang sudah dilakukan. 1 Status Khalayak Sasaran Nelayan ikan hidup Saat ini status khalayak target nelayan ikan hidup dalam perubahan prilaku yaitu sebesar 51% yang tidak menangkap di zona tabungan. Persepsi yang dibangun dengan hanya melihat parameter BC berarti hampir setengah dari jumlah nelayan ikan hidup sudah tidak melakukan penangkapan. Tapi hal ini belum cukup, karena harus di triangulasi dengan hasil kualitatif serta hasil observasi . Tabel 1 akan memperlihatkan hasil analisa triangulasi untuk menentukan continuum perubahan prilaku. Tabel 1. Analisa triangulasi status nelayan ikan hidup pada perubahan prilaku. Khalayak Sasarn Nelayan ikan hidup Hasil BC dari survey KAP 51% tidak menangkap di zona tabungan Temuan data kualitatif/ observasi - Lokasi zona tabungan daerah yang banyak ikan - Sudah menjadi kebiasaan menangkap disana - Ingin melihat bukti terlebih dahulu, kalau bagus maka tidak menangkap lagi di zona tabungan Temuan hasil kuantitatif (K, A, IC) Knowledge (Pengetahuan) tentang Lokasi zona tabungan 84.5% Kegiatan yang diperbolehkan 51.5% Kegiatan yang tidak diperbolehkan 33.9% Attitude (Sikap) tentang : Setuju tidak menangkap di zona tabungan 47.6% Percaya jika zona tabungan akan memberikan manfaat perikanan di masa akan datang 43.2% Interpersonal Communication (Komunikasi Interpersonal) tentang : Lokasi 15.5% Kegiatan yang diperbolehkan di zona tabungan 11.7% Manfaat zona tabungan 13.6% Dari hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa persentase responden terhadap perubahan prilaku sebesar 51%, tidak cukup dalam menentukan bahwa status nelayan ikan hidup pada status validasi atau aksi karena ada beberapa yang bertolak belakang dengan temuan kualitatif dan kuantitatif yaitu - Hasil kualitatif menandakan bahwa mereka akan tetap menangkap di zona tabungan karena lokasi tersebut masih banyak ikan, dan sudah menjadi kebiasaan menangkap disana. Dan juga nelayan ikan hidup ingin melihat bukti terlebih dahulu pada lokasi zona tabungan yang sudah berhasil. - Sedangkan hasil kuantitatif menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan nelayan ikan hidup sudah diatas 50%, rata-rata sikapnya mencapai 45%. Tapi informasi ini hanya disimpan sendiri karena hasil kualitatif menginformasikan pada tingkat komunikasi antar nelayan masih sangat rendah di bawah 20% yang berarti pengetahuan hanya disimpan sendiri dan sikapnya belum tentu menentukan aksi karena harapannya akan melakukan bersama-sama nelayan lain. Berdasarkan hasil triangulasi tersebut memberikan hasil bahwa status perubahan prilaku nelayan ikan hidup berada pada fase persiapan atau fase validasi untuk memulai perubahan prilaku. Mereka sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari perubahan perilaku untuk tidak menangkap di zona tabungan, dan mereka bermaksud mengubah perilakunya tetapi belum melakukannya. Sebagian besar sikap mereka positif terhadap perilaku yang baru tersebut dan memungkinkan untuk memulainya karena masih ada halangannya. 2 Status Khalayak Sasaran Nelayan musiman Pada tabel 2 merupakan hasil analisa triangulasi status nelayan musiman pada continuum perubahan prilaku. Tabel 2. Analisa triangulasi status nelayan musiman pada perubahan prilaku. Khalayak Sasarn Nelayan musiman Hasil BC dari survey KAP 68.3% tidak menangkap di zona tabungan Temuan data kualitatif/ observasi - Lokasi tersebut jauh dan masyarakat biasa menangkap di depan kampung - Masyarakat biasa kesana hanya untuk mencari hasil luat seperti teripang, lola, lobster. - Nelayan musiman menginformasikan bahwa yang biasa menangkap disana adalah nelayan ikan hidup. Temuan hasil kuantitatif (K, A, IC) Knowledge (Pengetahuan) tentang Lokasi zona tabungan 49% Cara menjaga zona tabungan 57.8% Kegiatan yang diperbolehkan 68.1% Kegiatan yang tidak diperbolehkan 59.2% Attitude (Sikap) tentang : Percaya jika zona tabungan akan memberikan manfaat perikanan di masa akan datang 57.8% Setuju untuk penerapan peraturan kampung 77.5% Interpersonal Communication (Komunikasi Interpersonal) tentang : Lokasi 11.1% Pentingnya patroli di zona tabungan untuk menjaga cadangan makanan. 9.6% Kegiatan yang diperbolehkan di zona tabungan 10.1% Persentase nelayan musiman yang tidak menangkap di zona tabungan adalah 68.3%. Namun ada beberapa temuan dari hasil kualitatif dan kuantitatif yang memberikan informasi tambahan yaitu : - Hasil kualtitatif memberikan informasi bahwa lokasi zona tabungan tersebut memang jauh dari kampung, dan mereka hanya kesana untuk menangkap lola, teripang dan lobster. Bukan untuk menangkap ikan. - Tingkat pengetahuan dan sikap nelayan musiman lebih dari 50% berdasarkan hasil kuantitatif. Namun tingkat komunikasi sesama nelayan relatif rendah karena masih dibawah 12%. Hasil tersebut menginformasikan bahwa status perubahan prilaku nelayan musiman pada fase validasi. Yang memiliki ciri bahwa informasi yang mereka hanya disimpan sendiri dan tidak saling berbagi sesama nelayan musiman. Dalam konteks Pride, pesan kampanye harus dengan jelas berusaha untuk mengarahkan bagian "dengan siapa" maupun "tentang apa" dari percakapan yang akan didiskusikan sesama nelayan.