1.Pesawat Tanpa Awak

advertisement
TEKNOLOGI MASA LALU
1. FLOPPY DISK
pengertian :
Floppy Disk adalah sebuah perangkat penyimpanan komputer portable yang
jaya pada era 1990-an.
fungsi:
Floppy Disk Berfungsi menyimpan data dengan memory terbatas hanya
mencapai 1,44 Mb.
kelebihan :
a. tidak bisa kena virus
b. sebagai alat pembelajaran komputer
kekurangan :
a. butuh floppy drive
b. kapasitas penyimpanan sangat kecil di banding flash disk
c. ukurannya relatif besar
d. mudah rusak jika di simpan terlalu lama.
2. CAMERA POLAROID
pengertian :
kamera polaroid adalah kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam
badan kamera setelah jepretan
kelebihan :
dapat langsung mencetak foto setelah di jepret
kekurangan:
lensa kamera hanya 5 MP
TEKNOLOGI MASA KINI
1.Pesawat Tanpa Awak
Pesawat tanpa awak atau Pesawat nirawak (english = Unmanned Aerial Vehicle
atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali
jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan
hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu
membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya
DESKRIPSI :
Pesawat tanpa awak memliki bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakter yang
bervariasi. Sejarah pesawat tanpa awak adalah Drone, pesawat tanpa awak yang
digunakan sebagai sasaran tembak. Perkembangan kontrol otomatis membuat
pesawat sasaran tembak yang sederhana mampu berubah menjadi pesawat tanpa
awak yang kompleks dan rumit.
Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu dikontrol
melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang
secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat sebelum
terbang.
Saat ini, pesawat tanpa awak mampu melakukan misi pengintaian dan penyerangan.
Walaupun banyak laporan mengatakan bahwa banyak serangan pesawat tanpa
awak yang berhasil tetapi pesawat tanpa awak mempunyai reputasi untuk
menyerang secara berlebihan atau menyerang target yang salah.
Pesawat tanpa awak juga semakin banyak digunakan untuk keperluan sipil (non
militer) seperti pemadam kebakaran , keamanan non militer atau pemeriksaan jalur
pemipaan. Pesawat tanpa awak sering melakukan tugas yang dianggap terlalu kotor
dan terlalu berbahaya utnuk pesawat berawak.
Saat ini Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) telah diproduksi oleh industri dalam
negeri antara lain : PT. Dirgantara Indonesia, PT. UAV Indo, PT. Globalindo
Tekhnologi Service Indonesia, PT. RAI (Robo Aero Indonesia), PT. Aviator dan PT.
Carita. Adapun PTTA hasil produk dalam negeri tersebut saat ini digunakan untuk
kepentingan olah raga kedirgantaraan dan beberapa industi masih mengadakan
pengembangan PTTA untuk kepentingan sasaran latihan Arhanud. Dengan adanya
kemampuan berbagai industri dalam negeri dalam mengembangkan PTTA tersebut,
merupakan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
PTTA yang memiliki kemampuan sebagai pesawat pengintai/pemantau
sasaran/obyek dari udara. Pengembangan PTTA tersebut dilakukan dengan
melengkapi sebuah kamera dan hasilnya secara langsung dapat diamati pada layer
Display di Ground Station.
Pengembangan
Dalam sebuah perancangan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA), terlebih dahulu
harus mendefinisikan misi penerbangan seperti apa yang akan dilakukan oleh
pesawat tersebut. Hal ini harus dilakukan karena tidak ada satu jenis PTTA yang
bisa melakukan semua misi yang ada dalam penerbangan. Pesawat Terbang Tanpa
Awak dimaksudkan untuk mengemban misi pemantauan udara untuk melihat obyek
yang diam atau bergerak diatas permukaan tanah. Misi tersebut dilakukan diwilayah
dengan dukungan infrastruktur yang minim seperti daerah hutan, pegunungan, rawa
dan lain-lain. Dengan misi tersebut, maka PTTA harus merupakan gabungan
karakter antara tipe pesawat sport, trainer dan pesawat trainer glider, yaitu
berkecepatan rendah, sangat stabil, dapat melayang dan mudah dikendalikan. Agar
dapat melakukan pemantauan dengan seksama maka PTTA harus memiliki tinggi
terbang 200 m, kecepatan terbang 60 km/jam dan lama terbang 60 menit.
Agar dapat dimobilisasi/demobilisasi dengan mudah maka pesawat tersebut harus
praktis, portable dan agar dioperasikan secara “Take off hand launched” maka bobot
dari pesawat harus ringan agar dapat diluncurkan dengan menggunakan tangan,
sehingga berat pesawat harus lebih kecil dari 6 kg. Sementara itu, pada bagian
Airframe/Fuslage PTTA terdapat berbagai instrument, untuk itu perlu lift yang besar
dari pesawat, untuk memperoleh lift yang besar maka sayap harus luas,
menggunakan wing aerofoil Un simetris dengan letak letak sayap berada diatas
airframe dan menggunakan engine power yang tidak terlalu besar. Disamping
onstrimen yang terdapat dalam pesawat, PTTA dilengkapi video
camera
system dengan karakteristik sebagai berikut :




Resolusi : minimum sama dengan reolusi TV yaitu 420 lines
Berat : tidak lebih dari 500 gr
Volume : tidal lebih dari 350 cm3
Telemetry : Line of Sight (LOS) dengan frekuensi yang aman
Spesifikasi PTTA

















Panjang pesawat : 1800 mm
Tinggi : 250 mm
Lebar sayap : 2100 mm
Type engine : 1,5 Hp
Take of weight : < 6 kg
Payload : 500 gram
Edurance : 1 Hour
Low speed : 20 km/h
Normal speed : 60 km/h
Operating Altitude : 200 meter
Max Altitude : 1000 meter
Radio modem : Range 10 km
Video Downlink : Range 10 km
Video Downlink Freq : 2,4 Ghz
Radio Control TX Freq : 72 Mhz
Power Sistem : 12 V DC
Bidang kendali : Standar (2 bidang Aileron, 1 bidang elevator dan 1 bidang
Rudder)
Sistem kendali PTTA
Tahap manual
Pada tahap ini take off dan landing peran pilot (operator) mutlak diperlukan untuk
mengendalikan PTTA mencapai ketinggian dan kecepatan operasi yang diinginkan
serta untuk mengantisipasi keadaan pengendalian yang di luar dugaan. Pada tahap
ini pilot menggunakan Remote Control Transmitter (R/C Tx) untuk mengendalikan
PTTA. Dalam pengujian menggunakan R/C Tx, pilot dapat dengan efektif
mengendalikan PTTA sampai pada jarak 1 km dengan kondisi batere yang baik.
Kemudian setelah melalui serangkaian uji terbang, maka dilakukan beberapa
perubahan pada rancangan awal. Perubahan tersebut adalah : panjang pesawat
menjadi 1050 mm, panjang sayap menjadi 1800 mm dan bidang kendali aileron kiri
dihilangkan. Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk : menambah kecepatan
jelajah PTTA, mendapatkan kestabilan static yang lebih baik serta meminimalisir
bagian mekanik yang kritis di pesawat agar aman saat terjadi benturan ketika
mendarat.
Tahap autopilot
Ketika PTTA sudah berada pada ketinggian operasi dan kecepatan terbang yang
diinginkan maka pilot mengaktifkan system kendali autopilot.
Sistem ini meliputi : Wing leveler untuk menjaga pesawat tetap datar/level, Airspeed
hold untuk menjaga kecepatan pesawat agar tetap pada satu angka kecepatan yang
telah deprogram dan Altitude hold untuk menjaga ketinggian terbang pesawat agar
tetap pada satu ketinggian yang telah diprogramkan. Pada pengujian autopilot
system diperoleh hasil yang sangat baik, terindikasi dengan performa terbang
(ketinggian, kecepatan dan kestabilan terbang) yang baik. Pesawat ini dapat terbang
dengan lintasan lurus dan mendatar.
Sistem Navigasi PTTA
PTTA memiliki system navigasi yang berbasis GPS. Pada uji penerbangan waypoint
following (mengikuti titik-titik koordinat yang telah ditentukan) system navigasi ini
bisa bekerja dengan baik. Navigasi berbasis GPS secara efektif memandu pesawat
melakukan penerbangan PTTA melewati titik-titik koordinat yang telah diprogram
dibantu dengan system autopilot. PTTA memiliki fungsi utama sebagai pengintai.
Dengan demikian penempatan kamera video sebagai mata dari pesawat ini menjadi
penting. Ada beberapa hal penting yang dipertimbangkan dalam penempatan
kamera, antara lain memiliki sudut pandang yang terbuka, menjadi alat Bantu
pengendalian bagi pilot dan ditempatkan pada dudukan yang kokoh.
Pemanfaatan pesawat tanpa awak
Pemanfaatan pesawat tanpa awak yang telah menunjukkan hasil menjanjikan di luar
negeri umumnya jauh dari konsumen, di lokasi kerja, atau kawasan relatif terpencil
yang biasanya menggunakan pesawat berawak.
Perusahaan tambang memakai kamera definisi tinggi yang terpasang pada badan
pesawat tanpa awak untuk menciptakan peta tambang tiga dimensi yang penting
dalam kalkulasi volume material yang telah digarap. Hal tersebut memungkinkan
banyak perusahaan untuk menyesuaikan taksiran produksi. “Lebih cepat, lebih
mudah, dan lebih efisien” daripada juru survei manusia atau pesawat berawak, ujar
Thomas Lerch, pengguna pesawat tanpa awak untuk kepentingan pengukuran
tambang kerikil dan tempat pembuangan sampah akhir di Swiss.
Contoh pesawat tanpa awak
Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa.
Teknologi pesawat tanpa awak adalah salah satu terobosan untuk mengurangi
jatuhnya korban nyawa manusia dalam tugas-tugas di udara. Berikut ini ada
beberapa jenis pesawat tanpa awak yang pada umumnya di pakai :
RQ-8A Fire Scout
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Northrop Grumman MQ-8 Fire Scout
Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model
330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian.
Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari
pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan
mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat
kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea
Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal
udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.
RQ-2B Pioneer
Artikel utama untuk bagian ini adalah: RQ-2B Pioneer
Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan Israel
Aircraft Industries. Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S.
Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian,
pengawasan, pencarian target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik
pada siang hari maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal
dengan bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan
ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat
terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer dapat mengangkut
beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan alat
pendeteksi ranjau. RQ-2B Pioneer
Boeing Scan Eagle
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Boeing Insitu ScanEagle dan Boeing Scan
Eagle
Pesawat berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih
dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat diluncurkan baik
dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah pesawat tanpa awak yang
tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu suaranya pun hampir tidak terdengar. Scan
Eagle terbang dengan dipandu sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan
sensor infra-red.
Northrop Grumman Global Hawk
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk
Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di dunia saat
ini. RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang mem[eroleh
sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk terbang dan mendarat di
bandara sipil secara otomatis. Karena keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan
dapat menjadi perintis pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa
mendatang. Pada saat pengujian, Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat
menuju Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk
keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengintaian,
pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan dalam jangka waktu
yang lama. Northrop Grumman Global Hawk
General Atomics MQ-9 Reaper
Artikel utama untuk bagian ini adalah: MQ-9 Reaper dan General Atomics MQ-9
Reaper
Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk menjadi
mesin penghancur. Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan dan Irak, MQ-9
dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan dipergunakan untuk memburu dan
menghancurkan target. Pesawat ini dapat mengangkut beban hingga lima ton,
berkecapatan 230 mil per jam pada ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh
3,682 mil. Pesawat ini dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan
synthetic aperture radar. MQ-9 dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai
lokasi dengan mudah.
untuk menuju sasaran tertentu.
Seperti yang dilansir dari Kompas (22/08/2013), era modern seperti sekarang ini
keberadaan pesawat nirawak seperti LSU 02 sangat bermanfaat. Tak hanya
digunakan untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau atau berbahaya, pesawat
nirawak dapat dimanfaatkan oleh militer untuk misi pengintaian di wilayah musuh.
LSU 02 adalah Pesawat Tanpa Awak yang Mampu Terbang secara Autonomous.
Kinerja terbang pesawat tanpa awak yang sering menjadi ukuran yaitu kemampuan
jangkauan terbang (long distance), kemampuan lama terbang (long endurance),
kemampuan terbang secara automatis (autonomous flying), dan kemampuan take
off dan landing. Kemampuan tersebut juga menyangkut aspek inovasi aircraft
(desain pesawat terbang), propulsi, avionik, dan aerodinamika
Pesawat LSU 02 merupakan hasil penelitian dan pengembangan Pusat Teknologi
Penerbangan Lapan. Pesawat UAV yang telah melakukan berbagai misi ini mampu
terbang secara autonomous dengan jangkauan terbang hingga 300 kilometer
Spesifikasi LSU 02


Panjang badan ± 200 cm
Panjang bentangan sayap (wing span) 250 cm






Engine 10 hp/ 3,5 ltr
Endurance 5 jam
Jarak jangkau maksimum 450 km
Komunikasi telementri 900 MHZ dengan daya 1 watt
Dilengkapi dengan system otomatis (autonomous flying system)
Kapasitas muatan 3 kg
Pesawat ruang angkasa tanpa awak
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pesawat ruang angkasa tanpa awak
Pesawat ruang angkasa ini lazim diproduksi dan diterbangkan. Karena tidak
membawa manusia di dalamnya, pesawat ini lebih bebas bergerak dan memiliki
fungsi yang lebih variatif. Dalam bahasa Inggris, pesawat seperti ini disebut
unmanned spacecraft. Sebagian pesawat ruang angkasa tanpa awak difungsikan
sebagai satelit ruang angkasa, seperti Sputnik 1. Beberapa contoh pesawat ruang
angkasa tanpa awak adalah Explorer 1, Project SCORE, SOHO, berbagai tipe
Sputnik, Syncom, X-37, dan sebagainya.
Karena dirancang untuk terbang tanpa awak, pesawat luar angkasa ini tidak memiliki
sistem pengendali langsung. Gerakan dan pengendalian pesawat ini dilakukan
dengan jarak jauh dari bumi. Jadi para ahli memonitor pesawat yang sedang terbang
melalui serangkaian peralatan pendukung di bumi.

Boeing X-37

Boeing X-37

Boeing X-37B prelaunch.

Orbital Sciences X-34 on ground.
TEKNOLOGI MASA DEPAN
1. NANO TEKNOLOGI
Definisi Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular.
Diameter atom berkisar antara 62 pikometer (atom Helium) sampai 520 pikometer
(atom Cesium), sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul
dengan kisaran ukuran nano. Atau deskripsi yang lebih umum adalah manipulasi
materi dengan ukuran maksimum 100 nanometer.
Keuntungan dan Kerugian Nanoteknologi
Nanoteknologi dipandang sebagai cara masa depan dan merupakan teknologi
yang banyak orang berpikir akan membawa banyak manfaat bagi semua orang yang
akan menggunakannya , tidak ada yang pernah sempurna dan akan selalu ada pro
dan kontra untuk semuanya.








Keuntungan Nanoteknologi:
Nanoteknologi dapat merevolusi banyak produk elektronik , prosedur , dan
aplikasi . Daerah-daerah yang mendapatkan keuntungan dari pengembangan
lebih lanjut dari nanoteknologi ketika datang ke produk elektronik termasuk
transistor nano , dioda nano , OLED , plasma display, komputer kuantum , dan
banyak lagi .
Nanoteknologi
juga
bisa
mendapatkan
keuntungan
sektor
energi
. Pengembangan energi - memproduksi, produk menyerap energi , dan
penyimpanan energi lebih efektif dalam perangkat yang lebih kecil dan lebih
efisien mungkin dengan teknologi ini . Item seperti seperti baterai , sel bahan
bakar , dan sel surya dapat dibangun lebih kecil tetapi dapat dibuat lebih efektif
dengan teknologi ini .
Industri lain yang bisa mendapatkan keuntungan dari nanoteknologi adalah
sektor manufaktur yang akan membutuhkan bahan-bahan seperti nanotube ,
aerogels , partikel nano , dan barang-barang sejenis lainnya untuk menghasilkan
produk mereka dengan .Bahan-bahan ini sering lebih kuat , lebih tahan lama ,
dan lebih ringan daripada mereka yang tidak diproduksi dengan bantuan
nanoteknologi .
Dalam dunia medis, nanoteknologi juga dilihat sebagai anugerah karena ini dapat
membantu dengan menciptakan apa yang disebut obat pintar . Orang ini
membantu penyembuhan lebih cepat dan tanpa efek samping bahwa obat
tradisional lainnya memiliki . Anda juga akan menemukan bahwa penelitian
nanoteknologi dalam kedokteran saat ini memfokuskan pada daerah-daerah
seperti regenerasi jaringan , perbaikan tulang , kekebalan dan bahkan obat untuk
penyakit seperti seperti kanker , diabetes , dan penyakit yang mengancam
kehidupan lainnya .
Kerugian Nanoteknologi :
Perkembangannya Teknologi Nano memungkinan hilangnya pekerjaan di
industri pertanian dan manufaktur tradisional
Perkembangan nanoteknologi juga dapat membawa jatuhnya pasar tertentu
karena penurunan nilai minyak dan berlian karena kemungkinan
mengembangkan sumber energi alternatif yang lebih efisien dan tidak akan
memerlukan penggunaan bahan bakar fosil . Ini juga bisa berarti bahwa karena
orang-orang sekarang dapat mengembangkan produk-produk pada tingkat
molekuler , berlian juga akan kehilangan nilainya karena sekarang dapat
diproduksi secara massal .
Senjata atom sekarang dapat lebih mudah diakses dan dibuat menjadi lebih kuat
dan lebih merusak , hal ini dapat menjadi lebih mudah diakses dengan
nanoteknologi .
Karena partikel-partikel ini sangat kecil , masalah benar-benar dapat timbul dari
inhalasi partikel kecil ini , seperti masalah seseorang mendapat dari menghirup
partikel asbes menit.

Saat ini, nanoteknologi sangat mahal dan mengembangkannya dapat dikenakan
biaya banyak uang . Hal ini juga cukup sulit untuk memproduksi , yang mungkin
mengapa produk yang dibuat dengan nanoteknologi yang lebih mahal .
Download