KINFlash - Konvensi Injil Nasional

advertisement
Sabtu, 15 November 2014
Edisi
5
Dari meja redaksi….
Semangat terus....
KKR Anak di dalam KIN 2014
Jadil ah Or ang yang Dicita-citak an Tuhan
H
Pdt. Dr. Stephen Tong
idup hanya satu kali. Hidup yang hanya
satu kali ini untuk siapa? Berjuang untuk
apa? Apa tujuanmu hidup? Saya akan
menjawab: Saya hidup bagi Allah, bagi Tuhanku,
pekerjaan-Nya, umat-Nya, memproklamasikan
keselamatan-Nya. Memang banyak hambatan,
tetapi saya remehkan semuanya itu karena
Tuhanku pemenang. Kita dipimpin untuk hidup
menang dan mengalahkan dunia. Yesus berkata
kepada Petrus, “Kujadikan engkau”, artinya
jangan puas dengan keadaan sekarang. Jika tidak
ada hari depan, apa gunanya berjuang dalam
dunia? Kita bersyukur karena Tuhan memberi
pengharapan kepada kita, bahwa ada hari depan.
KIN Flash
W
Ketika pembangunan gereja, saya memutari
gereja ingin melihat hari depan tanah ini. Saya
melihat apakah mungkin tanah ini jadi tempat
ribuan orang dengar firman Tuhan. Roh Kudus
menjawab ya, tanah ini akan dipakai oleh ribuan
orang setiap minggu. Saya berdoa kepada Tuhan
supaya tanah ini dapat berguna bagi Tuhan, supaya
saya mendapatkan pengetahuan sejati, bijaksana
dari Tuhan, sehingga seorang hamba Tuhan yang
begitu hina boleh merancang baik agar tempat ini
menjadi gereja yang baik. Seorang mengatakan,
“Engkau tidak akan dapat izin gereja, ini daerah
Islam dan orang Islam benci kepada Kristen.”
Kita berlutut dan berdoa dan mendirikan gereja
hat a powerful display of God’s power! KIN participants were given a rare opportunity to observe
mass children (for elementary students) and youth (for middle school students) evangelisms.
Teachers observed closely and learned how Rev. Stephen Tong captured the attention of all
students through the dynamic proclamation of God’s Word. To ~3300 elementary students, Rev. Stephen
Tong preaches the incarnation of the Son of God born as a lowly baby who grew up to die for children’s sins.
Rev. Tong challenge ~4500 youths, following King Solomon’s plea, to remember their Creator in the days
of their youth and to give their lives to be led by Christ before sinful desire destroys their lives. Thousands
of students responded to the altar calling. Truly gospel is the power of God for salvation to everyone who
believes. Learning different facets of Christian education continues through the day. Taking an example
from Joshua and Caleb, Ev. Happy Manurung reminds KIN participants that children should be equipped
with a distinctive Biblical worldview that set them apart from worldly worldviews. Ev. David Tong points
out that sinful thoughts either degrades or exalts human beings from their actual true worth. Only the Word
of God describes who we truly are and that our true worth is anchored on what God has done for us. Ev.
Inawaty Teddy deepens teachers’ understanding with the survey of the Pentateuch, essential to further equip
teachers with Biblical narratives as they work with their students. In the last session of the day, Rev. Stephen
Tong gives a compelling call for all teachers to balance discipline and love so that teachers can wisely mould
their students into an ideal person. Rev. Stephen Tong also charges all teachers to bring back with them the
revival they have experienced during KIN. It is his prayer that through the thousands of teachers attending
KIN, the lives of hundreds of thousands students across Indonesia will be changed!
Tuhan telah menyertai
KIN 2014 ini hingga ke hari
kelima. Seluruh Tim Redaksi
Sekilas KIN 2014 begitu
turut bersemangat melihat
semangat para peserta yang
berusaha untuk bisa tetap
bersemangat
mengikuti
acara ini.
Begitu limpahnya berkat
yang Tuhan berikan melalui
para pembicara. Khususnya,
ketika para peserta bisa
melihat
bukan
hanya
isi khotbah, melainkan
semangat dan hati para
pembicara yang Tuhan
pakai di dalam Konvensi ini.
Kiranya melalui Konvensi
ini, seperti yang diharapkan
dan didoakan oleh Pdt. Dr.
Stephen Tong agar setiap
peserta
bisa
sungguh
menyadari
pentingnya
pelayanan
anak-anak.
Anak sungguh berharga di
hadapan Tuhan, sehingga
melayani mereka tidak
boleh dengan sembarangan.
Lima hari di dalam KIN 2014
ini kiranya boleh mengubah
pikiran,
motivasi,
dan
semangat pelayanan kita
untuk lebih bersungguh
dan dibakar oleh api
Tuhan. Kiranya kita boleh
menjadi berkat besar bagi
setiap anak yang Tuhan
percayakan untuk kita
layani.
Soli Deo Gloria.
Redaksi
SEKILAS
yang besar. Kita tidak ada pengalaman
besar, anggota tidak terlalu banyak, dana
tidak terlalu banyak. Tetapi kita ada iman
yang besar berdasarkan janji Tuhan.
Tanah ini adalah tanah yang sangat tidak
teratur. Saya memutuskan membangun
gereja di sebelah kiri. Tuhan mau kita
menyediakan KIN untuk seluruh
Indonesia. Saya hanya tahu, Tuhan
menggerakkan saya untuk pekerjaan yang
besar ini. Saya tidak minta satu rupiah
dari pemerintah, bank, atau majelis. Saya
hanya tahu Allahku hidup. Tuhan yang
menggerakkan pasti akan mencukupi.
Puji Tuhan kita membangun terus
sampai selesai tidak hutang sama sekali.
Bagaimana hari depan murid-murid
yang kita ajar? Bait Allah begitu megah
dan terbuat dari emas. Tuhan berkata,
“Engkau tahu bahwa bangunan ini akan
dirobohkan karena anak-anak-Ku tidak
menyembah-Ku dengan sesungguhnya.”
Gereja kita pun mungkin dibuang oleh
Tuhan meskipun megah. Jika seorang
anak dididik oleh guru, guru harus
memikirkan masa depan anak itu akan
jadi apa. Filsafat ada yang mengatakan
tentang my idea. Manusia bukan kurang
ide tetapi yang kurang adalah ideal me.
Bagaimana kita membuat anak-anak
kita menjadi anak yang sempurna dan
ideal bagi Tuhan? Di manakah ideal me?
Aristoteles mengatakan seorang gentleman
harusnya tidak sombong, tetapi juga
tidak minder. Yesus berkata, “Petrus,
ikutlah Aku dan Aku akan menjadikan
engkau penjala manusia.” Kita harus
menjadikan anak-anak didik kita menjadi
orang yang seperti Tuhan mau. Jangan
terlalu mementingkan kelucuan anak dan
akhirnya melupakan didikan. Anak-anak
adalah barbarian yang belum dididik
dan punya potensi berbuat jahat yang
besar. Setiap anak perlu dididik, jangan
terlalu cepat menikmati atau suka kepada
dia dan membuat dia lupa diri. Begitu
banyak orang tua tidak memiliki fondasi
didikan dan hanya menikmati anak-anak
saja. Di dalam proses, Yesus menjadikan
Petrus. Berarti sekarang Petrus belum
jadi. Mengapa Beethoven menjadi
Beethoven? Karena dia saat kecil terus
dipaksa dan didisiplin untuk bermain
piano. Tetapi akibatnya adalah Beethoven
menjadi begitu pesimistis dan sedih.
Terlalu manja salah, terlalu keras juga
salah. Kita menjadi guru jangan menjadi
pengancam atau pemanja. Konfusius
berkata bahwa ketika dia masih muda,
dia bekerja yang sulit, sehingga seumur
hidup lega. Ketika ada musibah menimpa
akan lebih kuat. Jangan memanja anak.
Jangan memberikan yang gampang bagi
dia. Buat mereka sulit supaya mereka
2
tahu bagaimana menghadapi tantangan
mereka. Jangan iri hati kepada orang yang
enak dan lancar tetapi perhatikan mereka
yang berjuang dan melawan kemiskinan.
Mengapa banyak orang membunuh
diri? Terlalu berat karena tidak terbiasa
latihan. Kurang mengalami kesulitan
dan angin topan. Saya umur 3 tidak ada
ayah. Berjuang terus sampai sekarang.
Di hadapanku, hidup yang enak tidak
bernilai. Celakalah kita yang dimanja dan
diambil kesempatan berjuangnya! Agama
Kristen tidak ada hari depan jika tidak
ada pemimpin yang mau berjuang dan
jujur. Makin kita jujur, makin kita serupa
dengan Kristus. Jika Indonesia penuh
dengan hamba Tuhan yang benar-benar
mencintai Tuhan, masa depan Indonesia
cerah. Jangan pernah meremehkan
anak-anak atau pemuda karena mereka
mungkin menjadi pemimpin selanjutnya.
Di sejarah ada orang namanya
Michelangelo. Suatu waktu ada marmer
besar yang tidak dipakai dan dibuang.
Batu marmer yang sudah rusak itu diukir
tapi salah dan patah separuh. Yang punya
marmer ini berkata bahwa marmer ini
sudah tidak bisa diukir. Michaelangelo
mau beli. Dia menawar harga lalu
menyuruh tukang membawa pulang batu
yang besar ini tetapi modelnya cuma 1
tiang. Setelah disimpan di rumah, dia
q .
q . 5
e e
q . 5
lalu mulai memahat siang malam. Orang
lihat dia seperti gila. Kenapa kerja sulit
sekali untuk marmer yang rusak. Dia
bilang “wait and see”. Akhirnya beberapa
bulan kemudian terbentuklah Daud yang
mau melempar batu ke Goliat. Tidak
pernah orang Yunani memahat patung
seindah ini. Kenapa telanjang? Karena
Michelangelo berkata, “Pakaian menipu
manusia tetapi tidak ada satu pakaian
pun bisa menipu Tuhan.” Yang mau
dia gambar adalah keindahan ciptaan
Tuhan. Manusia yang bermartabat
dan hormat. Mengapa kita kehilangan
wibawa menjadi guru? Karena kita sering
berjanji tidak ditepati. Jika kita hanya
membereskan masalah diri sendiri, kita
belum mendidik. Psikologi mengatakan
bahwa manusia tidak beres karena 3
sebab, 1) Jika kita dapat cinta yang beres
maka kita akan beres; 2) Jika ada identitas
yang tidak beres; 3) Komunikasi yang
baik. Kita jangan membocorkan rahasia
anak yang diceritakan kepada kita dalam
konseling. Berdoalah minta kesulitan
yang besar kepada mereka tetapi minta
juga agar Tuhan memberi kekuatan.
Dinamika pendidikan orang Kristen
tidak main-main. Biarlah anak anak kita
tahu bagaimana menghormati diri dan
orang lain. Mari menuntut diri menjadi
Guru Sekolah Minggu yang baik.
MENGALAHKAN DUNIA
C 4/4
Stephen Tong
Jakarta, 14 November 2014
5
7 . 5 | 6
7 . 5 |
w
q
6
3 3 . | 3 4 5
6 q
3 3 . | 4 5 6
7
5 | 6 . 4
7 . 5 | 6
KIN
4 . | w
w q
3 3 . | 4 5 6
7
\ 7 . 6
q
w \ q . . 0\
7 6 | 5 . 4 3 . \
q
Suasana KKR Anak di Katedral Mesias
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
5 . \
w \ q . . 0 /
SEKILAS
Berbagi tentang …….
KIN
Siapakah Kristus?
Catatan Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong
Siapakah Kristus?
Kehadiran Kristus menarik orangorang yang mengasihi-Nya, tetapi juga
membangkitkan
orang-orang
yang
membenci-Nya. Bagi orang Yahudi, Kristus
adalah ancaman/konflik bagi kebudayaan
Yahudi. Itu sebabnya, mereka memutuskan
untuk membunuh Kristus di atas kayu
salib. Dalam lingkungan Kristen sendiri,
banyak orang yang lebih percaya kepada
pemikirannya sehingga menafsirkan Alkitab
tanpa pengertian yang sesuai dengan
Alkitab, serta merusak doktrin-doktrin
yang paling penting dalam iman Kristen.
Allah ada. Dia tak mungkin menjadi tidak
ada hanya karena orang percaya bahwa Dia
tidak ada. Kristus sungguh unik – lahir,
mati, cara bekerja, karya, pengaruh-Nya.
Dialah Penentu hidup mati umat manusia
dengan kuasa yang melampaui kematian
dan kemenangan hidup. Firman-Nya terus
memberikan pencerahan.
datang ke dalam sejarah adalah Kristus yang
berada dalam kekekalan yang melampaui
sejarah. Kekekalan dan kesementaraan
hanya mempunyai satu titik kontak yaitu
inkarnasi, Allah menjadi manusia. Kristus
berada di titik kontak itu sebagai wujud
kasih Allah, yang memungkinkan manusia
berdosa kembali pada Allah.
Kristus Titik Pusat Alam Semesta
Kristus bukan hanya berada di gereja, tetapi
Ia juga adalah titik pusat alam semesta ini.
Kristuslah Pencipta dan Penopang dari
alam semesta yang begitu besar. Hak milik
atas dunia ada dalam tangan-Nya. Allah
berkarya bersama-sama dengan Kristus
menciptakan langit dan bumi serta waktu
dan tempat sebagai wadahnya. Satu-satunya
makhluk yang mengetahui adanya wadah
lain selain ruang adalah manusia. Waktu
adalah wadah dari sejarah, ruang adalah
wadah dari materi.
Kasih Allah yang agung dimulai dari salib
Kristus, dan tidak pernah ada di luar
Kristus. Kasih Allah adalah kasih dari atas
ke bawah, kasih agape yang rela berkorban,
merendahkan diri demi yang lebih rendah.
Kristus adalah Firman itu sendiri.
Mengenal Yesus Kristus
Apakah kita, orang Kristen, memiliki
pengenalan sendiri tentang Siapa Kristus
berdasarkan Firman Tuhan sehingga kita
mempunyai kekuatan yang cukup untuk
bersaksi bagi Dia? Jika kita mengetahui
jawaban-jawaban orang Kristen di
Indonesia tentang siapa Kristus, maka
kita akan mengetahui kesimpangsiuran
kekristenan di zaman ini.
Kristus menuntut kita secara pribadi untuk
berakar, beriman dengan sungguh, serta
mengenal-Nya dengan benar. Apakah kita
mau mengenal Kristus melalui wahyu
yang sudah diberikan, atau kita hanya mau
memilih bagian-bagian yang cocok dengan
apa yang kita inginkan? Apakah kita
hanya mau Kristus yang menyembuhkan
dan memberi kekayaan, tetapi tidak mau
Kristus yang tersalib dan menderita?
Kristus tidak pernah mengatakan tentang
ekklesia sampai Petrus mengeluarkan
pengakuan iman yang benar itu, “Engkaulah
Mesias, Anak Allah yang hidup!” Petrus
telah memahami pertemuan dua dunia,
antara yang kekal dan yang sementara.
Inilah kristalisasi iman Kristen yang benar.
Gereja harus mempunyai pengakuan iman
yang berfokus kepada Kristus. Kristus yang
Allah Bapa mencipta dengan rencana
kekal-Nya. Oknum kedua, Kristus,
sebagai Pencipta, mencipta dengan Firman
kebenaran. Oknum ketiga, Roh Kudus,
sebagai Penggenap kehendak Allah,
mencipta dengan kuasa-Nya. Kristus
adalah Media ciptaan yang dimengerti
dalam Alkitab sebagai Creating Logos,
atau Universal Wisdom. Siapakah Sumber
logika itu? Yesus Kristus. Dia bukanlah
Pribadi yang hanya tergantung di salib,
tetapi Dialah faktor utama dari penciptaan,
dan pusat pengertian bagi manusia dalam
mengenal kebenaran. Yesus Kristus adalah
“Eternal Glory of Invisible God” yang dapat
dilihat oleh manusia, yang juga merupakan
standar moral yang abadi bagi manusia.
Jalan, Kebenaran, dan Hidup
“Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.
Tidak ada seorang pun yang kembali
kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Ini
merupakan kalimat yang paling tajam dan
dibenci oleh orang dunia, tetapi sekaligus
merupakan pernyataan status unik yang
tidak tertandingi, yang tidak ada pada yang
lain. Tak seorang tokoh pun di dunia yang
pernah mengatakan bahwa dirinya adalah
Kebenaran.
Di samping penginjilan kita perlu memiliki
wawasan yang lebih luas tentang siapa
Kristus. Seluruh sejarah mau pergi, ke
mana? Yesus mempunyai jawaban: “pergi
menuju kepada Bapa, dan melalui Aku.”
Bahkan Kristus berkata, “di mana aku
berada, di sana kamu akan ada bersamasama dengan Aku.”
Para theolog Liberal berpendapat bahwa
kalimat itu tidak keluar dari mulut Tuhan
Yesus. Dari semua agama, pasti ada
ketidaksamaannya, tetapi dengan kasih
Kristus kita bisa mengasihi orang dari
agama lain karena agama adalah reaksi
manusia terhadap wahyu umum Allah yang
bersifat umum. Tidak ada keselamatan
dalam agama lain kecuali di dalam Kristus.
Semua keturunan Adam perlu perubahan
dan pertobatan, tetapi Kristus tidak pernah
perlu perubahan atau pertobatan untuk
menjadi suci. Yesus datang dari Allah, “Aku
datang dari Bapa, masuk ke dalam dunia,
dan Aku pergi meninggalkan dunia ini
kembali kepada Bapa.” Ini two-way traffic,
agama lain hanya one-way traffic. Alkitab
menyatakan, Kristus ditetapkan oleh Allah
di dalam kekekalan, satu-satunya, dan
yang berinkarnasi menjadi manusia. Dia
adalah Allah sejati sekaligus manusia sejati,
Pengantara satu-satunya antara Allah dan
manusia.
Keunikan Yesus Kristus
Dalam sejarah ada seseorang yang saat lahir
meminjam tempat dan miskin, saat mati
meminjam kuburan dan tetap miskin,
saat hidup tidak ada apa-apanya, tidak
ada tempat tinggal. Namun saat hendak
naik ke sorga, Ia mengutus murid-Nya ke
seluruh dunia. Kekristenan dimulai dengan
cara ini. Kekristenan tetap ada meskipun
sepanjang sejarah selalu ada usaha untuk
memadamkannya. C.S. Lewis meyakini
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
Bersambung ke hal.5
3
SEKILAS
KIN
MENGENAL TOKOH
Susanna Wesley
(1669 - 1742)
Peran Seorang Ibu
B
iasanya kalau kita mendengar nama
“Wesley” kita pasti membayangkan
John Wesley dan Charles Wesley, dua
orang besar yang memulai gereja Methodist.
Nama Susanna Wesley mungkin asing di
telinga kita, tetapi tidak di dalam catatan
sejarah. Sejarah mencatat begitu besar
peran Susanna Wesley di dalam hidup John
dan Charles Wesley. Bahkan tidak salah
bila dikatakan bahwa dialah ibu dari gereja
Methodist.
Susanna Annesley dilahirkan pada tanggal
20 Januari 1669 sebagai anak ke-25 dari 25
anak Dr. Samuel Annesley, seorang pendeta
Puritan nonconformist.1 Susanna menikah
dengan Samuel Wesley, seorang pendeta
di Gereja Inggris, ketika dia berumur 19
tahun (saat itu Samuel Wesley berumur
26 tahun). Susanna mengalami berbagai
macam kesulitan seumur hidupnya. Dari
sembilan belas anak yang dilahirkannya,
sembilan di antaranya meninggal ketika
mereka masih balita. Dan ketika Susanna
meninggal, hanya delapan anaknya yang
masih hidup. Samuel, suaminya, pernah
meninggalkan Susanna dan anak-anaknya
selama satu tahun hanya karena perselisihan
kecil. Dua kali rumah Samuel dan Susanna
terbakar habis beserta dengan segala
yang mereka miliki. Bahkan John Wesley
hampir mati terbakar. Salah satu dari
anaknya lumpuh, anak lainnya tidak dapat
bicara sampai ketika hampir enam tahun.
Susanna sendiri sering sakit-sakitan seumur
hidupnya. Kekurangan uang dan hutang
selalu menjadi pergumulan Susanna.
Samuel Wesley pernah dipenjarakan dua
kali karena tidak dapat membayar hutang.
Bayangkan bagaimana Susanna harus
membesarkan anak-anaknya, khususnya
ketika Samuel tidak ada. Pada saat itu belum
ada kemudahan-kemudahan yang kita dapat
nikmati di zaman modern ini: belum ada
mesin cuci, kulkas, air yang mengalir melalui
keran, telpon, radio, sarana komunikasi,
dan lain sebagainya. Tetapi Susanna dengan
tekun mengajar anak-anaknya satu per satu,
suatu komitmen yang demikian berat yang
mengakibatkan Susanna tidak memiliki
waktu untuk dirinya sendiri. Susanna
menargetkan bahwa setiap anak-anaknya
sudah dapat mengenal huruf abjad. Dan
hari di mana anak-anak berumur enam
tahun, mereka sudah mulai pendidikan
formal dengan Susanna sebagai guru
mereka. Susanna mengajar anak-anaknya
enam jam sehari (jam 9:00-12:00 dan
14:00-17:00). Walaupun Susanna sendiri
tidak pernah mengecap pendidikan formal,
apalagi pendidikan di universitas, tekad dan
dedikasi Susanna untuk mendidik anakanaknya sejak kecil memungkinkan anakanaknya untuk di kemudian hari masuk di
universitas yang terkenal (seperti Oxford).
Terlebih dari itu, Susanna memberikan
satu jam setiap minggu bagi perkembangan
hidup spiritualitas anak-anaknya. Hal ini
rupanya memberikan kesan yang demikian
mendalam di dalam hidup anak-anaknya
sehingga di dalam kesulitan, anak-anaknya
selalu mendambakan kemungkinan untuk
dapat berbicara dan berkonseling dengan
ibu mereka.
Di dalam mengajar anak-anaknya, Susanna
menerapkan 16 peraturan. Beberapa di
antaranya penting untuk kita simak: (1)
tundukkan kehendak pribadi anak sehingga
Tuhan dapat bekerja memenangkan
jiwanya; (2) ajar dia berdoa segera setelah
dia dapat berbicara; (3) jangan berikan apa
yang dia minta dengan teriakan dan tangisan
dan berikan hanya apa yang dia baik bagi
dia ketika dia meminta dengan sopan; (4)
untuk mencegah anak berbohong, jangan
hukum dia ketika dia mengaku kesalahan,
tetapi jangan pernah biarkan tindakan
dosa dan pemberontakan anak lolos dari
perhatian; (5) puji dan hargai tindakan
baik; (6) penuhi semua janji-janji yang
telah engkau berikan kepada anakmu.
Pertumbuhan hidup spiritual anak-anaknya
adalah hal yang penting bagi Susanna. Dia
percaya bahwa untuk seorang anak dapat
bertumbuh menjadi seorang dewasa yang
memiliki disiplin pribadi (self-disciplined
adult), maka orang tua harus menjadi
orang tua yang mendisiplin anak (parentdisciplined child). Bagi Susanna, kedagingan
adalah perperangan paling sulit yang harus
dihadapi seorang Kristen dan orang tua yang
saleh harus mempersiapkan anak-anaknya
untuk dapat mengalahkan kedagingan
sedini mungkin. Susanna menuliskan:
“Ketika kehendak seorang anak ditaklukkan
secara total, dan anak tersebut dibawa
kepada perasaan hormat dan takjub kepada
orang tuanya, maka banyak kebodohan
yang kekanakan dapat terlewatkan. Saya
bersikeras untuk mengalahkan kehendak
anak-anak sedini munkin, karena inilah
satu-satunya fondasi rasional yang kuat bagi
kemungkinan pendidikan rohani dan ketika
ini dapat dicapai secara menyeluruh, maka
seorang anak akan dapat diatur dengan akal
dan kesalehan.”
Susanna sendiri sangat mementingkan
kehidupan rohani anak-anaknya. Suatu
hari Susanna berkata kepada John, “Buku
[Alkitab] ini akan memelihara engkau dari
dosa; atau dosa akan memisahkan engkau
dari buku ini.” Suatu hari, ketika suaminya
harus meninggalkan keluarga ke London
demi menemani dan membela temannya
yang dituduh bidat, Samuel menunjuk
orang lain untuk menggantikan tugasnya
berkhotbah. Tetapi kurangnya isi khotbah
dari orang ini maka Susanna mengumpulkan
anak-anaknya pada Minggu sore untuk
kebaktian keluarga. Mereka menyanyi lagu
dan Susanna akan membacakan khotbah
suaminya atau khotbah ayahnya. Orangorang lokal mulai bertanya apakah mereka
bisa ikut kebaktian keluarga yang dipimpin
Susanna. Pernah pada suatu waktu lebih
dari 200 orang yang menghadiri kebaktian
keluarga Susanna di Minggu sore ketika
kebaktian pagi di gereja semakin menurun.
Prinsip-prinsip kesalehan hidup yang
Susanna tekankan di dalam hidup anakBersambung ke hal.5
Guru bertugas untuk membawa orang kepada otoritas Allah melalui otoritas kita
yang sudah terlebih dahulu ditundukkan di bawah otoritas Allah.
4
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
SEKILAS
Ku Mengerti yang Ku Nyanyikan...
P
KIN
Terpujilah Allah
ujian ini jarang dinyanyikan anakanak padahal dari segi melodi,
ritme, dan teks tidak sulit bagi
mereka untuk mengikutinya. Pengajaran
iman Kristen sangat jelas di dalamnya,
tersembunyi tetapi tidak sulit untuk
ditemukan. Ditulis oleh seorang buta,
Fanny Crosby, yang mencintai Tuhan,
pujian ini dapat dimengerti sebagai
berikut:
Doktrin tentang Kristus. Kristus adalah
Juruselamat. Kristus adalah Anak Allah,
hikmat Allah yang diutus ke dalam
dunia untuk menebus manusia berdosa.
Pengutusan Anak Allah didasarkan atas
Kasih Allah sendiri bukan atas jasa baik
manusia. Oleh sebab itu patutlah kita
memuji Dia, Tuhan kita.
Kristus dan penebusan-Nya. Kristus
menebus kita dengan darah-Nya. 1 Petrus
1:18 berkata bahwa tebusan dengan
darah Kristus adalah tebusan yang mahal
dan yang sempurna, yang berkenan
kepada Allah. Di dalam Perjanjian Lama
konsep korban penebus dosa, kesalahan,
dan lain-lain, sudah diperkenalkan untuk
menunjuk kepada Tuhan Yesus. Mereka
yang percaya kepada Kristus yang mati di
salib akan menerima pengampunan atas
dosa mereka.
Bagaimanakah kita dapat mengukur
kasih Tuhan Yesus ini? Bait ketiga
memberikan kesimpulan: Tidak dapat.
Jikalau kita memiliki Anak, maka kita
memiliki hidup (1 Yohanes 12a). Dan
tersembunyi di dalam bait ketiga doktrin
konsumasi, bertemu Tuhan Yesus di sorga
kelak. Setiap orang percaya yang ditebus
oleh Tuhan merindukan bertemu dengan
Tuhan Yesus dan pertemuan itu adalah
suatu pertemuan yang sungguh amat
indah.
Terpujilah Allah hikmat-Nya besar
Begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar
Sehingga dibrikan putra-Nya Kudus
Mengangkat manusia serta menebus
Ref:
Pujilah, pujilah buatlah dunia
Bergemar, bergemar
mendengar suara-Nya
Dapatkanlah Allah demi putra-Nya
Bri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya
Tebusan sempurna karna dibayar
dengan darah Yesus yang tak bercemar
Orang yang berdosa dijanjikan-Nya
beroleh ampunan saat percaya
Tiada terukur besar hikmat-Nya
Penuhlah hatiku sebab Anak-Nya
dan amatlah klak hati kita senang
melihat Sang Kristus di surga c’erlang
If you think the sound of your children making noise troubles you,
look out when they're deadly silent
because that's when real trouble is brewing. ~ Jerry Falwell ~
Sambungan dari hal.3
Siapakah Kristus
palsu, dan kuasa alam.
Kristus.
Kristus tidak mungkin bukan Allah
sehingga ia menyatakan, “If Jesus is not God,
then who is He?”
Kekristenan di Abad ke-20
Sifat Kristus adalah rela mengorbankan
diri. Karya Kristus adalah mati di atas
salib. Orang Kristen bisa saja mengatakan
siapa Kristus berdasarkan pikiran, logika,
dan theologi yang benar, sambil sekaligus
tidak mengenal kuasa salib Kristus. Gereja
yang ingin mengabarkan Injil dengan serius
harus melengkapi diri dengan theologi
yang beres. Orang yang mau melayani
Tuhan tidak boleh mengasihani diri sendiri,
bahkan pada waktu tertentu harus berani
mati untuk Tuhan. Iman Kristen yang
sejati adalah berjiwa mau menyangkal
diri, membuang egoisme, berjuang untuk
tidak meninggikan diri, lalu meninggikan
Jika Allah menutup rahasia pewahyuan,
maka tidak ada seorang pun yang akan
mengerti Kristus. Kristologi menjadi tepat
dan akurat hanya berdasarkan wahyu Allah
tentang Anak-Nya yang Tunggal. Jika kita
tidak percaya Allah mewahyukan AnakNya kepada manusia, tidak mungkin iman
sejati timbul dalam diri manusia.
bagi Gerakan Injili di Inggris yang dikenal
sebagai Gerakan Methodist. Maka tidak
heran bila Susanna Wesley menerima
julukan “the mother of Methodism”,
walaupun Susanna sendiri tidak pernah
berkhotbah maupun mendirikan gereja.
Rupaya Tuhan menggunakan seorang ibu
yang sederhana ini, melalui hidup keluarga
yang sederhana, untuk mempersiapkan satu
pekerjaan besar.
anakmu di dalam Tuhan! Hai para guru,
mari kita tanamkan konsep hidup saleh di
dalam hidup anak-anak didik kita! Kiranya
Tuhan memakai kita untuk membentuk
pekerja-pekerja di ladang Tuhan. (dt)
Kristus
mengatakan
kalimat-kalimat
yang belum pernah diucapkan oleh siapa
pun, mengerjakan pekerjaan yang belum
pernah dikerjakan oleh siapapun, dan
Kristus pernah mengatakan akan bangkit
pada hari yang ketiga dan itu dibuktikan
oleh ratusan orang. Kristus tidak dibatasi
oleh ruang. Ada tiga karya terbesar-Nya:
penciptaan, penebusan, dan pewahyuan.
Ada banyak kekuasaan yang harus takluk
pada kebangkitan-Nya: kuasa politik yang
tidak beres, kuasa militer, kuasa agama yang
Sambungan dari hal.4
Susanna Wesley
anaknya berdampak besar bagi mereka,
khususnya di dalam hidup John dan Charles
Wesley (anak ke-15 dan ke-18). Tulisantulisan John Wesley berperan penting di
dalam perkembangan Gerakan Kekudusan
(Holiness Movement). John Wesley dan
Charles Wesley, bersama dengan George
Whitefield, memberikan kebangunan
besar di Inggris dan meletakkan fondasi
Hai orang tua, jangan sia-siakan
kesempatanmu untuk mendidik anak-
Gereja didirikan di atas dasar nabi yang
mewakili Perjanjian Lama, dan rasul yang
mewakili Perjanjian Baru, di mana Kristus
adalah batu penjurunya (Ef 2:20). Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru menjadi dasar
iman kita. Apa yang tidak sesuai dengan
yang dicatat dalam Alkitab jangan diterima.
Endnotes
1.Istilah “nonconformist” merujuk kepada
orang-orang Kristen di Inggris yang tidak
menggabungkan diri dengan Gereja Inggris
(Church of England), gereja induk dari Gereja
Anglikan.
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
5
SEKILAS
Wawancara Pdt.Dr. Stephen Tong dengan para wartawan dari beberapa Surat Kabar, Tabloid, dan TV.
KIN
“BANGSA YANG MELECEHKAN PENDIDIKAN
ADALAH BANGSA YANG BUNUH DIRI”
KONVENSI INJIL NASIONAL 2014
RMCI Kemayoran Jakarta, 11-16 November 2014.
B
angsa yang maju adalah bangsa yang
memperhatikan dunia pendidikan.
Kita bersyukur Indonesia beberapa
tahun ini memberikan perhatian serius
kepada dunia pendidikan. Dan di sini,
STEMI (Stephen Tong Evangelistic
Ministries International) bekerja sama
dengan GRII (Gereja Reformed Injili
Indonesia) mengadakan Konvensi Injil
Nasional 2014. KIN 2014 diadakan
pada tanggal 11-16 November 2014
di Kemayoran, Jakarta Pusat, kali ini
menyasar Guru-guru Sekolah Minggu
dan Guru Pendidikan Agama Kristen.
Pdt. Dr. Stephen Tong, yang memprakarsai
acara ini menyerukan: “Guru adalah tiang
dan dasar pendidikan.” Mendidik adalah
membentuk manusia, menjadi seorang
Arsitek Jiwa dalam pemikiran beliau.
Maka pendidikan bukanlah gedung,
bukan fasilitas, bukan berbagai teori,
tetapi pendidikan harus dimulai dengan
guru-guru yang memiliki kehidupan dan
pemikiran yang beres. Tanpa guru yang
beriman, bermoral, berkarakter kokoh,
masa depan pendidikan sangat suram,
dan masa depan bangsa akan redup. Perlu
ada Injil yang memperbarui iman para
guru dan murid Kristen, membentuk
karakter yang baik, hidup berintegritas
bagi bangsa dan negara.
Setelah sukses KIN 2013 menjangkau
lebih dari 2.300 hamba Tuhan dari
33 provinsi di Indonesia, KIN 2014
menjadi satu pengharapan bagi bangsa
ini, karena boleh menjadi wadah yang
serius bagi pelatihan 3.529 Pembina
Guru Sekolah Minggu, Guru Sekolah
Minggu, dan Guru Pendidikan Agama
Kristen dan para insan pendidikan
lainnya, yang juga meliputi 33 provinsi
dari seluruh Indonesia. Ada 2.394
Pembina dan Guru Sekolah Minggu
dan 1.135 Guru Pendidikan Agama
Kristen dan pelaku pendidikan lainnya
yang hadir di Reformed Millennium
Center Indonesia di Kemayoran, Jakarta
Pusat. Mereka mendapatkan pembinaan
bagaimana menjadi guru yang baik, yang
sungguh-sungguh takut akan Tuhan, dan
berintegritas dalam pengajaran. Sekitar
17 pendeta dan penginjil telah berbagian
di dalam memberikan pembinaan sesuai
6
dengan keahlian masing-masing.
KIN ini akan dipuncakkan dengan
sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani
besar yang akan dipimpin langsung oleh
Pdt. Dr. Stephen Tong pada hari Sabtu,
15 November pk. 18.00 di JI-Expo
Parkir Barat PRJ, Kemayoran, Jakarta.
Diharapkan acara ini bisa memberikan
kebangunan sejati bagi kerohanian setiap
guru. Namun, acara ini juga dibuka
untuk seluruh masyarakat di Jakarta dan
sekitar, sehingga bisa juga menjadi berkat
besar bagi ribuan rakyat Indonesia.
Menurut pandangan Pak Stephen Tong,
gereja itu seharusnya seperti apa di masa
sekarang ini? Apalagi kalau kita melihat
generasi muda sekarang ini sudah mulai
keluar dari norma-norma yang ada. (Reza
– JakTV)
ST: Gereja adalah satu instansi yang
abadi, yang didirikan oleh Yesus Kristus
untuk menjadi hati nurani masyarakat.
Gereja adalah tempat mengajarkan
Firman, untuk menegakkan iman
manusia kepada Penciptanya. Gereja
adalah satu tolak ukur, untuk melihat
masyarakat berkembang, dan bagaimana
reaksinya kepada Wahyu Tuhan, sehingga
gereja harus berdiri teguh dan gereja
harus berpegang erat hukum-hukum
dari Tuhan, yang akan menjadi standar
untuk hidup manusia. Jikalau pemimpinpemimpin gereja mempunyai kesadaran,
ketekunan, dan kesetiaan kepada visinya,
gereja tidak mungkin sembarangan
digoncangkan. Tetapi kalau gereja hanya
cari pasaran, menyenangkan orang, gereja
akan ikut hanyut di dalam arus dunia
yang sangat-sangat sekuler dan sangatsangat melawan Kebenaran. Itu sebab
saya sendiri melihat segala sesuatu secara
pesimis, karena dunia ini memang sulit
digarap tetapi secara positif karena Tuhan
masih hidup dan Tuhan masih memimpin,
sehingga saya ingin membangkitkan
orang-orang, yang beriman sungguhsungguh dan berespons kepada Tuhan,
dengan pengabdian yang sungguhsungguh, sehingga dunia bisa diubah.
Indonesia sedang dipimpin oleh Tuhan,
sehingga di dalam pemilihan presiden kita
melihat, campur tangan Tuhan, untuk
mengubah situasi di Indonesia. Sudah
begitu jelas saya lihat ada hari depan yang
sangat cerah untuk Indonesia. Mari kita
setiap orang berbagian dengan optimis,
dengan positif meskipun situasi, sekitar
kita sangat pesimis, tetapi kita harus
optimis dan harus menerjunkan diri di
dalam memberi sumbangsih, dengan
sebaik-baiknya melalui pengorbanan
diri, melalui cinta Tuhan, dan takut
kepada Allah serta mencintai rakyat dan
memperbaiki situasi di Indonesia.
Yang ingin saya tanyakan adalah apa
yang melandasi sehingga KIN tahun
ini ditujukan kepada guru-guru? Lalu
bagaimana Bapak melihat peran mereka
di dalam masyarakat, di dalam rangka
persoalan Kristiani terhadap anak? Ke
depan apa harapan Bapak melalui KIN
ini? (Farida – Sinar Harapan)
ST: Justru Tuhan adalah yang memimpin
umat-Nya, menuju kepada hari depan,
dan hari depan selalu mempunyai potensi
dan mempunyai janji Tuhan, yang
membuat kita melihat ada kemungkinankemungkinan memperbaiki dunia ini.
KIN tahun ini khusus kita tekankan
kepada guru-guru, karena tahun lalu
kita sudah menggarap pemimpinpemimpin gereja, yaitu pendeta-pendeta
dan penginjil; dan tahun ini kita harus
melihat sesuatu kemungkinan yang besar
yaitu generasi yang akan datang, digarap,
maka kita kumpulkan guru-guru. Begitu
kita melontarkan visi ini, langsung reaksi
seluruh nasional, seluruh nusantara itu
begitu tegas dan begitu responsif, ini
membuktikan benar-benar pimpinan
Tuhan. Dan jikalau kita bisa menggarap
guru-guru;
pertama,
membereskan
motivasi mereka; kedua, panggilan
mereka; ketiga, pengabdian mereka;
keempat, kerelaan mengorbankan diri,
utk generasi yang akan datang, pasti hari
depan Indonesia sangat cerah adanya. Itu
yang kami harapkan.
Kita telah menggodok rencana KIN
tahun ini selama kira-kira 10 bulan
dan kita mengetahui segala harga naik
dan guru-guru di desa-desa atau di
beberapa provinsi, sangat sangat minim
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
Bersambung ke hal.7
SEKILAS
KIN
Liputan Seputar KIN 2014
Hari keempat
“… Tuhan memberikan kesempatan kepada
orang-orang yang mencari Dia …”
– Pdt. Dr. Stephen Tong –
A
da yang khusus pada KIN 2014
hari keempat ini yang tidak akan
terulang lagi di sepanjang rangkaian
acara KIN 2014. Hari ini diselenggarakan
KKR Anak dan Remaja yang berjalan secara
paralel bersama dengan KIN 2014. KKR
Anak menjadi KKR pertama yang dimulai
pada pk. 10.30 WIB. Tak disangka, sekitar
3.200 anak Sekolah Dasar terkumpul
untuk mengikuti KKR tersebut. Mayoritas
dari mereka masih belum berusia di atas 10
tahun.
KKR Anak yang dipimpin oleh Pdt. Dr.
Stephen Tong memaparkan Injil yang
sederhana namun tidak dangkal. Beliau
membahasakan Injil di dalam bahasa anakanak tanpa kehilangan bobot theologis dan
rangkaian doktrinal. Kiranya sekitar 3.200
anak Sekolah Dasar yang boleh terkumpul
dipersiapkan Tuhan, ditanamkan iman, dan
diperkembangkan Tuhan bagi nama-Nya.
Kita tidak tahu siapa di antara mereka yang
kelak menjadi tonggak-tonggak Gereja dan
bangsa di hari depan.
Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi KKR
Remaja, yaitu bagi mereka yang berstatus
sebagai pelajar SMP dan SMA. Aula Katedral
Mesias terisi penuh oleh sekitar 4.300 anak
sekolah. Pembawaan daripada pelajar SMP
Sambungan dari hal.6
Wawancara...
keuangan mereka, sehingga dari pihak
kita, penyelenggara, harus menanggung
kira-kira 9,5 M. Ini satu tugas yang
besar. Saya selalu menanti apa yang
seharusnya pemerintah kerjakan, tetapi
selalu pemerintah lambat melakukan
segala kewajibannya yang penting,
sehingga di tengah-tengah jalan banyak
pemuda-pemudi yang tawuran, banyak
pejabat-pejabat egois yang korupsi. Kalau
di negara ini, yang muda tawuran, yang
tua korupsi, mau jadi negara apa? Maka
gereja harus mengambil keputusan untuk
berani memikul kewajiban melakukan
hal yang berkorban untuk menjadi berkat
bagi masyarakat.
Bahwa ini bakal terjadi dengan baik,
kalau iklim negara kita dalam kondisi
kondusif, artinya tidak ada persoalan
politik dalam hal ini, sampai sejauh mana
dan SMA memang lebih berbeda, mereka
lebih acuh tak acuh. Tentu gaya mereka
harus berbeda dengan anak-anak SD karena
konteks hidup pasti berbeda. Tetapi kedua
kelompok ini memiliki kesamaan, mereka
mungkin datang tanpa mengerti untuk
apa mereka hadir di tempat ini. Tetapi
bukankah demikian juga kita semua? Kita
ditangkap Tuhan ketika kita tidak tahu
sedang ditangkap Tuhan. Anugerah Tuhan
sampai kepada kita justru ketika kita masih
belum sadar bahwa kita perlu anugerah.
Pdt. Dr. Stephen Tong memulai sesi ini
dengan khidmat, beliau mengutip sebuah
kalimat dari Pengkhotbah, “Ingatlah akan
Penciptamu pada masa mudamu, sebelum
tiba hari-hari yang malang dan mendekat
tahun-tahun yang kau katakan: ‘Tak ada
kesenangan bagiku di dalamnya!’”
Satu sesi sebelumnya Ev. David Tong
membicarakan tentang nilai seorang
manusia. Beliau memaparkan bagaimana
pandangan dunia selalu terjebak di
antara dua ekstrem, antara merendahkan
atau terlalu meninggikan manusia. Ia
mematahkan
pandangan-pandangan
tersebut dengan mengungkapkan harga
diri dan nilai manusia yang sesungguhnya
berdiri di atas firman Allah. Dilanjutkan
oleh Ev. Inawaty Teddy setelah istirahat
siang, Ev. Inawaty memberikan materi
pengantar singkat perihal lima kitab Musa.
Beliau memaparkan survei singkat kepada
para peserta untuk memperoleh gambaran
para pemikiran guru ini untuk menjadikan
negara ini selalu dalam kondisi kondusif?
(Warta Kota)
ST: Menginginkan segala sesuatu beres,
itu adalah mimpi dan itu tidak pernah
terjadi. Tidak ada satu zaman, tidak
ada satu negara, yang senantiasa stabil;
tidak peduli di zaman Romawi, zaman
Kekaisaran Inggris, zaman kejayaan
Amerika Serikat, dan zaman negaranegara adikuasa yang lainnya yang terus
stabil. Kita selalu menghadapi tantangan,
dan tantangan itu sangat berharga,
meskipun tantangan itu sangat sulit
diatasi. Tantangan-tantangan adalah suatu
peringatan bagi kita, bahwa kita tidak
boleh tidur, tidak boleh malas, dan tidak
boleh santai-santai. Perjuangan umat
manusia justru melawan ketidakadilan,
supaya kita menciptakan sesuatu suasana
masyarakat dan kesamarataan keadilan
sosial, yang kita idamkan di dalam
Pancasila juga. Nah ini harus kita kerjakan.
kerangka umum dan konteks penulisan
daripada lima kitab tersebut. Sesi malam
yang merupakan malam terakhir untuk
sesi KIN 2014 dipimpin kembali oleh
Pdt. Dr. Stephen Tong. Beliau memulai
dengan membagikan pengalaman hidupnya
di dalam membangun dan merancang
Katedral Mesias. Yang beliau maksud adalah
bagaimana pengalaman hidup yang sulit
harus berani dijalani asal itu untuk pekerjaan
Tuhan. Beliau mencurahkan seluruh tenaga,
talenta, akal budi, kesehatan, hati untuk
membangun Gerakan Reformed Injili dan
Gereja Reformed Injili Indonesia. Beliau
katakan, jikalau untuk merancang sebuah
gedung gereja itu begitu sulit, sekaligus
begitu serius, begitu perlu berjuang, apakah
masa depan anak-anak juga tidak kita
rancang sedemikian serius sebagai seorang
guru? Menjadi seorang yang mendidik
dengan benar butuh kegigihan dan ketaatan
terhadap pembentukan Tuhan.
Bersyukur untuk empat hari yang sudah
boleh berjalan di dalam rangkaian KIN
2014. Berdoa supaya para peserta dan
semua pihak yang terlibat boleh menyerap
sebanyak mungkin firman yang sudah
Tuhan sampaikan. Berdoa juga untuk
persiapan KKR Umum hari ini. Doakan
supaya umat Allah dibangunkan, rajin,
jujur, gigih, tangguh hanya demi mengejar
dan menggenapkan pimpinan Tuhan.
Amin. (nt)
Apakah kita bisa mempertahankan terus
selalu baik? Tidak mungkin. Siapa pun
setelah sukses, ada godaan dari iblis lagi,
karena setan menurut Kitab Suci adalah
penggoda manusia, sehingga presiden
yang baik sekali, Chen Soei Pien, waktu
4 tahun pertama, begitu meriah, begitu
sukses, menjadi presiden paling korupsi
sepanjang sejarah Asia di masa kedua.
Saya harap Presiden Jokowi jangan
lupa, ada mandat dari Tuhan dan rakyat
supaya kita melihat dia sungguh-sungguh
berjalan di dalam keadilan dan selalu
mawas diri takut kepada Tuhan dan cinta
kepada rakyat. Kalau tidak, siapa pun
bisa mengulangi nasib Chen Soei Pien,
yang dulu begitu meriah dipilih, sekarang
harus dipenjara sampai mati. Ini adalah
pengajaran-pengajaran yang kita lihat dari
tantangan zaman dan dari keadaan situasi
di mana saja. Kiranya Tuhan memberkati
kita masing-masing. Terima kasih.
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
7
Refleksi Hari ke-4
SEKILAS
KIN
Renungan Pagi: Bilangan 13-14 oleh Ev. Happy Manurung
Kita belajar tentang cara pandang. Cara pandang adalah cara melihat dalam seluruh hidup. Cara
pandang adalah kerangka persepsi dari proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
indera, melihat, meraba, merasakan. Sebagai guru, kita sebenarnya sedang membagi hidup dan
anak-anak melihat seluruh kehidupan kita. Setiap orang memiliki cara pandang walaupun cara
pandang sifatnya komunal karena dipengaruhi kebudayaan. Dua belas pengintai diutus mengintai
tanah perjanjian, tetapi terjadi perbedaan cara pandang mereka. Kaleb dan Yosua melihat fakta
kehidupan dengan kaca mata iman. Ketika cara pandang salah, hidup kita juga akan salah. Ketika
doktrin salah, hidup kita juga salah. Maka penting Guru Sekolah Minggu mengerti doktrin yang
benar. Kita bukan hanya mengerti, tetapi juga menghidupi doktrin itu. Guru yang baik adalah
guru yang terus belajar. Cara pandang yang benar satu-satunya harus didasarkan pada Firman. Cara pandang Kristen adalah
penciptaan, dosa, penebusan, dan penyempurnaan. Mari kita terus dikoreksi dan diperbaiki oleh pengajaran firman Tuhan. Biarlah
kita jadi guru yang diperkenan Tuhan.
Pleno Pagi: --- oleh Ev. David Tong
Hanya melalui Firman Allah manusia dapat mengerti mengenai siapa dan apa nilai diri manusia.
Tanpa pengertian yang benar ini, maka kita, sebagai guru, hanya akan menekankan pendidikan
akademik, tetapi tidak menghasilkan anak-anak yang semakin beriman. Tanpa dasar Alkitab,
terjadi dua pergeseran atas nilai manusia. Di ekstrem yang pertama, manusia dipandang tidak
terlalu bernilai; manusia hanya satu spesies dari sekian banyak spesies lainnya. Peter Singer,
misalnya, berpendapat bahwa binatang bisa lebih berharga daripada bayi atau manusia yang tidak
sadar akan diri dan sekitarnya. Di ekstrem lainnya, manusia dipandang terlalu bernilai, lebih dari
yang seharusnya. Bagi Virginia Satir, inilah solusi bagi mereka yang memiliki perasaan harga diri
yang rendah: aku harus tahu bahwa aku adalah unik, tidak ada yang seperti aku, aku memiliki
diriku sendiri, dan aku tidak bermasalah. Alkitab menolak kedua pandangan ini. Di dalam Alkitab kita mengenal bahwa manusia
memang diciptakan di dalam gambar dan rupa Tuhan, diciptakan sebagai wakil Allah, dan diciptakan untuk menjadi makhluk
yang menjalin hubungan perjanjian dengan Tuhan (man is a covenantal being). Tetapi Alkitab juga mengatakan bahwa manusia
sudah jatuh di dalam dosa. Nilai dan harga diri kita ditetapkan bukan dari apa yang orang lain atau kita sendiri pikirkan mengenai
diri kita, melainkan dari Tuhan sudah menciptakan dan menyelamatkan kita. Adalah tugas kita untuk mengajarkan anak-anak
didik kita mengenai hubungan vertikal ini: bahwa mereka hidup di hadapan Tuhan dan hidup untuk memuliakan Tuhan dan
menikmati-Nya.
Pleno Sore: Kitab Taurat oleh Ev. Inawati Teddy
Untuk mengerti Alkitab, kita harus melihat konteks budaya yang ada pada waktu itu. Konteks
budaya kitab Kejadian menjadi 3 bagian, yaitu: zaman purba, zaman Patriarkh (bapa-bapa), dan
zaman Yusuf. Kitab Kejadian, Allah menyatakan bahwa hanya ada satu Allah yang berdaulat. Allah
yang berdaulat itu hanya berfirman dan ciptaan berespons dengan segera menuruti kehendak
Allah yang berdaulat itu. Kitab Kejadian juga menyatakan kisah kejatuhan manusia yang berakibat
putus relasi Allah dan manusia, hilangnya kebenaran, dan hilangnya kehidupan. Kitab Keluaran
mengisahkan bagaimana Musa menjadi figur yang dibangkitkan Tuhan untuk menggenapkan
apa yang Tuhan janjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub dengan membawa Israel keluar dari
tanah Mesir. Semangat dan intisari Kitab Imamat terletak pada Imamat 19:2 yang menyerukan
“Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu, kudus.” Kitab Bilangan berbicara mengenai generasi Israel yang berjalan di
dalam padang gurun. Kitab Ulangan merupakan pengulangan kisah yang terjadi sepanjang ratusan tahun di dalam perjalanan
bangsa Israel. Buku ini merupakan catatan yang terutama ditujukan kepada generasi kedua dari bangsa Israel supaya mereka tidak
melupakan perjalanan sejarah bangsa mereka.
Terminal Keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta
Terminal 1A
1. Lion Air, tujuan:
a. Jawa
b. Sulawesi
c. Papua
d. NTT (via Surabaya)
e. NTB
f. Maluku
2. Wings Air
Terminal 1B
1. Lion Air, tujuan:
a. Sumatera
2. Sriwijaya Air
3. Express Air
Terminal 1C
1. Lion Air, tujuan:
a. Kalimantan
2. Citilink
3. Kalstar
4. Aviastar
Terminal 2F
1. Garuda
Terminal 3
1. Lion Air, tujuan:
a. Denpasar
b. NTT (via Denpasar)
2. Air Asia
TIM REDAKSI SEKILAS KIN: Penasihat: Pdt. Dr. Stephen Tong; Redaktur umum: Pdt. Sutjipto Subeno M.Th.; Tim Redaksi: Ev. Edward Oei M.C.S., Ev. Dr. David Tong,
Ev.Elsa Pardosi, Johan M., Lukas Y.; Rubrik: Iwan Darwins, Mitra Kumara, Nikki Tirta, Soekarmini; Layout: Johannes Kornelius, Adhya Kumara, Nanie K.; Produksi: Iwan
Darwins, Evalina Kwok, Saut P.
8
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
Download