SKEMA NUMERIK ORDE EMPAT UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN BURGERS YANG DIMODIFIKASI Yosi Oktaviani Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya Email: [email protected] Abstrak. Pada artikel ini dikonstruksi skema numerik orde empat untuk persamaan Burgers yang dimodifikasi. Skema numerik dikonstruksi dengan menerapkan pendekatan beda hingga untuk dimensi ruang dan pendekatan Padé orde empat untuk dimensi waktu. Pendekatan ini menghasilkan si stem nonlinear, sehingga untuk mempermudah penyelesaian digunakan skema prediktor-korektor yang dimodifikasi. Analisis kestabilan dengan von Neumann memperoleh skema yang stabil dengan syarat tertentu. Akurasi skema numerik akan diamati untuk setiap viskositas yang diuji. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa akurasi skema bergantung pada viskositas. Jika viskositas semakin kecil, maka akurasi skema meningkat. Akurasi skema numerik yang diperoleh akan dibandingkan dengan skema-skema numerik yang telah diteliti sebelumnya. Kata Kunci: Persamaan Burgers yang dimodifikasi, pendekatan Padé. 1. PENDAHULUAN Persamaan Burgers pertama kali dijelaskan secara terperinci oleh J. M Burgers pada tahun 1948 sebagai model turbulensi. Seiring berkembangnya waktu dikenal pula persamaan Burgers yang dimodifikasi (Modified Burgers Equation disingkat MBE) yang memiliki bentuk umum, yaitu (1) dengan bilangan bulat positif, adalah fungsi yang bergantung pada variabel ruang dan waktu dan adalah koefisien viskositas. Penyelesaian persamaan Burgers secara numerik sering dilakukan menggunakan splines. Misalnya, Ramadan dan El-Danaf (2005) menggunakan metode collocation pada quintic spline, Saka dan Dag (2008) menggunakan metode collocation pada quintic B- splines, Irk (2009) menggunakan metode collocation pada sextic B- splines, dan lain-lain. Artikel ini mengkaji ulang skema numerik orde empat untuk persamaan Burgers dimodifikasi menggunakan pendekatan beda hingga untuk dimensi ruang dan pendekatan Padé untuk dimensi waktu sebagaimana dibahas oleh Bratsos (2010). Skema prediktor-korektor dimodifikasi (MPC) digunakan untuk mempermudah penyelesaian sistem nonlinear. Kemudian, ditentukan kestabilan skema numerik. Pada bagian akhir, disimulasikan skema numerik yang telah diperoleh. 2. SKEMA NUMERIK Diketahui persamaan (1) memiliki kondisi awal dan kondisi batas (2) { [ ] [ ]} Domain komputasi didiskretisasi Misal domain komputasi dengan panjang selang sumbu adalah dan pada sumbu adalah . Misal untuk , untuk dan pendekatan solusi numerik pada titik . Pendekatan turunan pertama menggunakan beda hingga untuk mendekati persamaan (2) sehingga diperoleh dan . Persamaan (1) didekati menggunakan beda pusat untuk dimensi ruang, sehingga diperoleh (3) dengan ( ) ( ) 69 [ ] { dan } . Berdasarkan deret Taylor diperoleh matriks eksponensial sebagai berikut (4) Pendekatan Padé orde terhadap akan disubstitusikan pada persamaan (4). Pada artikel ini digunakan dua metode yaitu pendekatan Padé orde dan pendekatan Padé orde . Pendekatan Padé orde terhadap diperoleh ( ) dan pendekatan Padé orde ( terhadap ) (5) diperoleh ( ) (6) 2.1 Skema Numerik Orde Empat Skema numerik orde empat diperoleh dari pendekatan Padé orde terhadap Substitusikan persamaan (3) pada persamaan (5) sehingga diperoleh skema sebagai berikut [ ] ] [[ ] [ [ ] [ [ ] [ ] ]] [ [ ] [ ] ] [ ] ] ] [[ [ [ ] [ [ ]] ] dengan ] (7) dan Analisis kestabilan skema menggunakan analisis kestabilan von Neumann. Berdasarkan persamaan (7) diperoleh { [ ]} [ { ]} (8) dengan bernilai konstan yang digunakan untuk linearisasi bagian nonlinear persamaan (7) dan ̌ . Skema dikatakan stabil apabila . Persamaan (8) diubah ke dalam bentuk ̌ , sehingga | ̌ |⁄| ̌ | maka skema selalu stabil jika | ̌ | | ̌ |. Setelah dilakukan manipulasi diperoleh √ (9) 2.2 Skema Prediktor-Korektor Untuk mempermudah penyelesaian sistem persamaan nonlinear pada persamaan (7) digunakan skema prediktor-korektor. Skema prediktor menggunakan pendekatan Padé orde . Substitusikan persamaan (3) pada persamaan (6) sehingga diperoleh skema sebagai berikut 70 ̌ { [ ] { [ [ ] } ] [ ]} [ ] (10) dengan dan . Analisis kestabilan menggunakan von Neumann. Berdasarkan persamaan (10) diperoleh [ ] dengan (11) bernilai konstan yang digunakan untuk linearisasi bagian nonlinear persamaan (9) dan . Skema stabil apabila setelah dilakukan manipulasi diperoleh (12) Skema korektor menggunakan pendekatan Padé orde )̌ ( , yaitu ( ) (13) Substitusikan persamaan (10) pada persamaan (13). Analisis kestabilan skema korektor sama halnya dengan pertidaksamaan (9). Untuk syarat kestabilan simulasi skema numerik digunakan pertidaksamaan (12). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Persamaan (1) dengan , syarat awal [ ( )] dan kondisi batas mempunyai solusi eksak sebagai berikut, [ ( )] dengan (Bratsos, 2010). Pada simulasi numerik digunakan . Nilai viiskositas yang diamati adalah dan dengan dan untuk setiap nilai . Akurasi skema numerik yaitu dihitung menggunakan { } dan √ ∑ solusi numerik. Kecepatan konvergensi pada saat . Jika dengan sampai adalah solusi analitik dan , yaitu dengan , maka konvergensi akan berjalan semakin cepat. (a) (b) Gambar 1. Solusi numerik dan solusi eksak untuk (a) 𝑣 dan (b) 𝑣 tertinggi saat 𝑡 , berturut-turut 𝑡 dan (grafik terendah) . Grafik Pada Gambar 1 terlihat bahwa semakin bertambahnya waktu, semakin tidak terlihat perbedaan antara grafik solusi numerik dan eksak. Artinya, akurasi skema numerik semakin akurat saat mendekati solusi eksak. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa viskositas berpengaruh pada akurasi skema. Jika nilai viskositas semakin kecil, maka akurasi skema semakin akurat. Selain itu, Tabel 1 juga menunjukkan Metode Prediktor-Korektor dimodifikasi (MPC) lebih akurat daripada Quintic Splines dan Septic B71 Splines serta memiliki akurasi yang hampir sama dengan Quintic B-Splines dan Sextic B-Splines. Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa untuk setiap nilai , artinya skema tersebut konvergen dan saat nilai semakin kecil sehingga konvergensi semakin cepat. Tabel 1. Perbandingan akurasi skema numerik MPC Qunitic Splines* Septic B- Splines** Quintic B- Splins*** Sextic B-Splines**** 0.81405 1.21698 1.70309 0.81680 0.81502 0.36875 0.52308 0.79043 0.37932 0.41321 0.59737 0.93136 0.99645 0.60537 0.31019 0.51625 0.55767 0.31724 0.45840 0.72249 0.76105 0.52579 0.27202 0.49203 0.51672 0.32602 0.29910 1.28124 1.80329 1.28125 1.28127 0.19627 0.64007 0.80026 0.54701 0.55095 MPC Qunitic Splines* Quintic B- Splins*** Sextic B-Splines**** 0.58002 0.72264 0.57998 0.58424 0.22392 0.25786 0.22651 0.23397 0.42618 0.55445 0.42940 0.18627 0.25277 0.18816 0.32717 0.43082 0.32897 0.16403 0.22569 0.16460 0.22713 0.30006 0.22885 0.22620 0.13571 0.18735 0.13959 0.13871 MPC Qunitic Splines* Septic B- Splines** Quintic B- Splins*** Sextic B-Splines**** 0.26592 0.27967 0.81852 0.26094 0.25975 0.71528 0.06703 0.18355 0.06811 0.07220 0.19511 0.21856 0.35635 0.19288 0.05704 0.06770 0.11441 0.5652 0.14853 0.17176 0.21348 0.14810 0.04943 0.06046 0.12129 0.05010 0.10253 0.12129 0.13943 0.10264 0.09872 0.04062 0.05010 0.05512 0.04067 0.03871 Keterangan: * ** *** **** Ramadan, M. A., El-Danaf, T. S. (2005). Ramadan, M. A., dkk (2005). Saka, B., Dag, I. (2008). Irk, D. (2009). Tabel 2. Perbandingan konvergensi skema numerik berdasarkan nilai viskositas 0.005 0.001 0.005 0.02 0.04 0.19222 0.26593 0.58002 1.10000 2.6000 0.07269 0.10253 0.22713 0.17169 0.28969 0.37819 0.38555 0.39158 0.15608 0.11141 4. KESIMPULAN Skema numerik orde empat untuk persamaan Burgers dimodifikasi dengan metode beda hingga untuk dimensi ruang dan Pendekatan Padé orde untuk dimensi waktu stabil dengan syarat tertentu . Skema menghasilkan akurasi yang lebih akurat dibanding Quintic Splines dan Septic BSplines serta memiliki akurasi yang hampir sama dengan Quintic B-Splines dan Sextic B-Splines. Akurasi skema numerik bergantung pada besar nilai viskositas. Apabila viskositas semakin kecil, maka akurasi skema semakin akurat. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis berterimakasih kepada A. Suryanto, I. Darti, dan N. Hidayat, atas segala bimbingan dan saran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Bratsos, A.G., (2010), A Fourth-order Numerical Scheme for Solving Modified Burgers Equation, Journal of Computer and Mathematics with Applications, 60, hal. 1393-1400. Irk, D., (2009), Sextic B-Spline Collocation Method for the Modified Burgers’ Equation, Journal of Sextic B-Spline Collocation Method, 38, hal. 1599-1620. Ramadan, M. A., El-Danaf, T. S., (2005), Numerical Treatment for The Modified Burgers Equation, Journal of Mathematics and Computers in Simulation, 70, hal. 90-98. Ramadan, M. A., El-Danaf, T. S, Alaal, F.E.I.A., (2005), A Numerical Solution of The Burgers’ Equation Using Septic B-Splines, Journal of Chaos Solitons and Fractals, 26, hal. 795-804. Saka, B., Dag, I., (2008), A Numerical Study of the Burgers’ Equation, Journal of The Franklin Institute, 345, hal. 328-348. 72