Ken canpuanP seudomonas Ke lamptir Fluoresc en Elly Liestiany dkk KEMAMPUAN PseudomonosKELOMPOK FLUORESCEN DARI KABUPATEN SECARA IN WITO TABALONG MENEKAN PERTUMBUHAN RalstoniA SnKINACCfiTUN' growth of (';he abitity oJ'Pseudomonas JhnrescensGroup of TabalongRegencyIn inhibiting the vitro) Ralstonia solanacearumin Elly Liestianyl, Edwin Noor Fikrir dan Endang Susilowati D. H2 1 Staf pengajar JurusanHama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unlam 2Alumnus JurusanHama dan Perryakit Tumbuhan Fakultas PertanianUnlam wasaimedto getpruuao*o#r:]omT Thibresearch groupwhichhasantagonistic Fhorescens Ralstonia characteristicspecipically derived from Tabalong Regency, in inhibiting the growth of from solanacearurr in vitro. R. solanacearumw&s isolated from wilt - q.'rnptomedbananatree taken group was Fluorescens of Pseudamonas the farmers garden in Murung Pudak Subdistrict, wheareas The isolated from Tanta Subdistrict, Murung Pudak and Tanjung Subdistrict, Tabalong Regency. The bacteria isolates obtained were then determined by using phenotiphic characteristic test. formed using zone observation was done within 24 hours after inoculation by measuring the inhibition pecaliper. The in viffo antagonistic test result showed that three isolates of Pseudomonasaf Fl ror"r.rn, group, i.e ; isolate Pfl MP from Murung Pudak Subdistict, isolate Pf2 TT from Tanta R. Subdistrict and isolare PA TJG from Tanjung Subdistrict could inhibit the growth of solanacearum. fluorescens,Ralstonia solanacearum. Key Words : Bacterial wtlt, Pseudomonas ABSTRAK penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Pseudomonaskelompok Fluorescensyang bersifat antagonisme spesifik lokasi dari Kabupaten Tabalong untuk menekan pertumbuhan Ralstonia yang solanacearum secarain vitro. R. solanacearum dlisolasi dari tanaman pisang bergejala layu diambil di kebun petani di KecamatanMurung Pudak sedangkanPseudomonaskelompok Fluorescens diisolasi dari KecamatanTanta, Murung Pudak dan Tanjung dari KabupatenTabalong. Isolat-isolat bakteri yang diperoleh dideterminasi dengan melakukan pengujian sifat-sifat fenotip Pengamatan 24 jansetelah inokulasi dengan mengukur diameter zona penghambatanyang terbenhrk dilakukan menggunakanjangka sorong. Hasil uji antagonisme in vitro menunjukkan bahwa ketiga isolat pseidomonas kelompok fluorescensyaitu isolat Pf1 MP dari KecamatanMurung Pudak,isolat Pf2 TT dari KecamatanTanta dan isolat PfJ TJG dari KecamatanTanjung mampu menekanpertumbuhanR. solanacearum. Kata Kunci : Lavu bakteri,Pseudomonas Jluorescens,Ralstonia solanaceantm. Jurnal,4GRIPF-47', Ilol. 13 No. I , Maret2Al2: g_ PENDAI{ULUAN Produksi pisang banyak dipasarkan di pasar lokal dan luar kabupaten. Menurut laporan Dinas Pertanian Tanaman pangan, Petemakandan PerikananKabupatenTabalong 2007 di Kabupaten Tabalong produksi pisang mencapai I.24T ton/ha.Untuk kecamatanTanta produksi mencapai 166 ton/ha, sedang untuk kecamatan Tanjung mencapai 170 ton/ha (Laporan Dinas Pertanian Tanaman pangan, 20a7). Salah satu kendala yang dirasakanpetani saat ini adalah penyakit layu bakleri, yang berpenganrhpada produksi pisang. Walaupun intensitas serangan yang masih rendah tetapi untuk mencegah serangan menjadi lebih luas sehinggaperlu unhrk diteliti lebih lanjut. Hasil survei menunjuk&an bahwa tanaman pisang yang terserang layu bakteri terdapat di Desa PemaranganKiwa 15 rumpuq Desa Jangkung 2l rumpun, Desa Sei Pimping l7 rumpun KecamatanTanjung dan Desa Belimbing Raya 19 rumpun Kecamatan Murung pudak dan Desa Harus 3l rumpun Kecamatan Muara Harus, Desa PemaranganKanan 15 rumpun KecamatanTanta KabupatenTabalong. Upaya pengendalian Ralstonia. solanacearum yang mulai dikembangkan adalah pengendalian secara hayati dengan menggunakan mikroorganisme antagonis. Salah satu mikroorganisme rizosfer yang diketahui bersifat antagonis terhadap n. solanacearum adalah bakteri pseudomomas fiuorescens. Pseudomonas yang termasuk dalam kelompok Fluoresen merupakanbakteri pengkoloni akar yang efektif. Hal itu disebabkan karena kemampuannya membentuk berbagai senyawa penghambat pertumbuhan seperti HCN, monoacetylphloroglucinol, siderofor, 2-4 dtaeetylphoroglucinol, pioluterin dan asam salisiat(Defagoet al.,1990). IS S N :14i l -6782 Hanudin dan Djatnika (1997) relah melalcukan uji antagonisme p. fluorescens terhadapR. solanacearum. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa P. fluorescens berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan perkembanganR. solanacearum pada media King's B. sepuluh isolat P. fluorescens yang uji menunjukan tingkat penghambat yarlg bervariasi dari 47 % sampai 93 %. Pseudomonss kelompok Fluoresen mempunyai kemampuan menghasilkan pigmenberw.arnakuning sampai hijau atau biru pada medium King's B. Dewi (2005) telah melakukan qi antagonisme P. /htorescens terhadap ft. solanacearum. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa P.fluorescensberpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan R. solanacesrum asalpisangdari KabupatenHSU pada rnedia King'sB. Penelitianberfujuanuntukmendapatkan isolat Pseudomonaskelompok Fluorescens yang bersifatantagonisme spesifiklokasi dari Kabupaten Tabalong unhrk menekan pertumbuhanRalstoniasolanacearumsecarain vitro. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai bulan Maret Z00g bertempatdi LaboratoriumFitopatologiJurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Bahan-bahan yang digunakandalampenelitian ini meliputitanahdan akarpisang,mediayaitu King's B, TTC (Triphenyl Tetrazolium Chlorida), agar Amilum, agarNutrienGelatin, OF (Oksidasi Fermentasi) test, agw ak 3 ya ,Levan, Alkohol 70yo, YPA (yeast pepton Agar), KOH 3yo, HzOz5Yo,benlate,manitol, sorbitol,laktosa,maltosa,glukosa,khloroform, Elly Liestiany dkk K emampu an P seudomonas K elompok FIuo rescen..., petri. Inkubasi dilakukan selama48 jam padasuhu kamar.Selanjutnyabila biakan jam, bakteri telah berumur 48 biakan disuspensikandalam 5 ml larutan buffer fosfat dalam tabung reaksi untuk disimpandanuntuk diuji selanjutnya. air steril, buffer fosfat, buffer fosfat pepton, dan larutan pati. Dan alat-alat yang digwrakan meliputi skapel, cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, gelas obyek, gelas penutup, lampu bunsen i spiritus, pipet mikro, ose, Pinset, gelas uliur, mikroskop cahaya,shaker dan gelas Drigalsky. Penelitian ini adalah percobaan eksperimen. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan isolat dari tanaman pisang dan tiga kali ulangan. Perlalaranyang diuji adalah isolat Pser.rdomonaskelompok Fluorescens. Analisis data dilakukan dengan menggunalian uji kehomogenan ragam Barlett. Selanjutnya dilakukan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak BergandaDuncan Determinasi Bakteri. Isolat-isolat bakteri yang diperoleh dideterminasi dengan melakukan.Pengujian sifat-sifat fenotip. Sifat-sifat fenotip tersebut mengacu padadeskripsi bakteri yang dibuat oleh Hayward(1994). PengujianGram. KOH 3% diteteskan pada gelas obyek. Selanjuhrya I koloni diambil dari biakan mumi bakteri yang berumur 48 jam dan diletakhan pada gelas obyek yang telah diberi KOH dan bakteri menjadi lentur seperti benang dengan panjang * 0,5-2cm atau lebih berarti reaksi positif sebagai bakteri gram negatif. Uji Katalase atau Reduksi Hidrogen Peroksida. Biakan bakteri digoreskanpada gelas obyek, kemudian ditetesi HOz 5 %. Terjadinyagelembungudarawaktu I - 2 detik menunjukkanbahwabakteri mereduksiHzOz. Keperluan Oksigen (OF = Oksidasi Fermentasi). Dalam pengujian oksidasi Fermentasi,suspensibakteri diinokulasi pada mediauntuk OF testdalamtabungrekasi.Salah satu tabungyang telah diinokulasi,permukaan medianya ditutup agar atr setinggi I cm. Pengamatandilakukan 3 - 4 hari setelah dilakukan inokulasi.Bakteri yang bersifat oksidatif hanya tumbuh pada media yang tidak ditutup agar &t, yang ditunjukkan dengan perubahanwarna koloni media dari hijaumenjadikuning. HidrolisisPati. Bakteri ditumbuhkan pada mediapati dandiinkubasikan padasuhu kamar selama48 jam, kemudian ditetesi denganlarutan Kalium Iodida (KI). Bakteri (DMRr). Isolasi Ral stonin solan acearum penelitian ini bakteri R. Pada solanaceantm diisolasi dari tanaman pisang bergejala layu diambil dari kebun petani di Desa Pemarangan Kiwa Kecamatan Tanjung sedangkanbakteri antagonisnya diisolasi dari Rizosfer tanaman yang sehatdari empat lokasi di Kecamatan Tanta dan Kecamatan Murung Pudak KabupatenTabalong. Isolasi dilakukan padamedium Yeast PeptoneAgar (YPA). Isolasi Pseudomonasflaorescens Akar pisang beserta tanah rizofer dikering anginkan selama dua hari. Kemudian sebanyak 10 g tanah dan akar tanaman pisang dimasukan ke dalam Labu Erlenmeyer berisi 90 ml larutan buffer fosfat. Labu kemudian digoyang selama30 menit dengan orbihl shaker. Selanjutnya dilakukan serial pengenceran dengan buffer fosfat sampai l0{ Pada pengeceran 10-8 diambil sebanyak 0,1 ml dan disebarkan pada medium King's B dalam cawan 10 Jtu"nalAGNPE4T, Vol. 13 No. I , Maret 2012 : 8- IS S N :14l j - 6782 yang menghidrolisispati akan membentuk zaneterangberwarnajernih di sekelilingkoloni bakteri. PencairanGelatin. Bakteriditumbuhkan padamediagelatindalamtabungreaksiselama 48 jarn, selanjutnya disimpanpadasuhu l1' C selama beberapa jam bakteri yang menghidrolisis gelatin ditunjukkan oleh keadaan mediacair. (Penentuan Pembenfukan Asam Biovar). Dalam pengujian pembentukan asam dari karbohidrat,media basa (media Ayer's) disterilisasi secara bersama-sama dengan sumber karbon yaitu manitol, sorbitol, laktosa,glukosa,danmaltosadengan kadar l% pada suhu l2I" C, tekanan I atmosfr dengan waktu l0 menit. Bakteri digoreskan ke media dalam yafig cawan petri. Asam dibentuk ditunjukan dengan perubahan warna media dari hijau menjadi kuning. Pengamatan terhadappertumbuhandan penrbahan wama media dilakukan tiap 2 hari sampai 28 hari setelahinokulasi. Pembentukan Levan. Media NA (Nutrien Agar) dibuat terlebih dahulu, selanjutrya ditambah 5 % sukrosa dan disterilkan menggunakan oktoklaf selama 20 menit. Biakan mumi diinokulasikan atau digoreskan dalam media dan di inkubasikan pada suhu 27 oC selama 2 - 5 hari. Koloni berbentuk kubah, mucoid menunjukkanreaksi positif Hasil pengujian sifat-sifat fenotipik dibanding sifat - sifat Ralsoniasolanacearum dan Pseudomonasfluorescens yang telah didiskripsikanoleh Hayward(1976),Prior & Steven(1980) Stolp& Galeri(1981)He et al (1983)Schaad(1988) Hayward (1994). 1l Uji Antagonisin vitro BakteriPseudomonas fluorescensditumbuhkan pada media King's B dalamcawanPetribisa dilakukan cara inkubasi titik, kemudian diinkubasikanselama 48 jam pada suhu kamar. Setelah masa inkubasi,cawanpefti dibalik dan pada tutupnya dituangkan dengan0.5 ml khlorofonn dan dibiarkan selama 2 jam hingga semua khlorofbrm menguap,kemudian cawan peffi dibalik seperti keadaansemula. Sebanyak 0,2 ml suspensi Ralstonia solanacearum yang berumur 24 jam dituang ke dalam 4 ml agar air 0,6 Yoyang telah diencerkanpada suhu50oC. Campuransuspensibakteridengan agarair dituangkanke dalam media King's B agar berisi bakteri yang druJi. Selanjuurya diinkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar. Pengamatandilakukan dengan mengukurdiameterzonapenghambataanyang terbentuk. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Ralstonin solnnacearum Hasil isolasibakt€ridari tanamanpisang bergejala layu mendapatkansatu isolat R. solanacearurn.Koloni R. solanacearum benvarna putih, fluidal dan berbentuk tidak teratur bila ditumbuhkanpada medium YPA. Pada medium TTC koloni berwarna putih denganpusatmerahmuda. Maka isolat yang didapatkan mempunyaitingkat virulensi yang tinggi. Wama putih bagian pinggir koloni adalahEPS (Ekstraseluler Polisakarida)yang berfungsi sebagaipertahanandiri bakteri dari faktor lingkunganyang tidak mendukung,juga sebagai cadangan makanan bagi bakteri. SehinggakeberadaanEPS yang tampak pada medium TTC bisa membedakan tingkat virulensibakteri(Goto 1992). Pengujiansifat fenotipik bakteri yaitu dengan menumbuhkan Elly Liestiany dhk K ernan puan P seudomonas Ke lompok Fluo yescen... . bakteri pada beberapa macam medium. Hasil pengujiandapatdilihat padatabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian sifat fenotipik bakteri It. solanaceantm No Jenis Pengujian I P9lgujiangram 2 Uii katalase 3 Keperluan oksigen (OF) 4 Hidrolisis pati 5 Pencairaneelatin 6 Pembenfukanlevan 7 Pdmbenfukan pigmen fluorescen o Keterangan : * : reaksipositif - : reaksinegatif O : oksidasi Padatabel1,kolonibakteriyangberumur 48 jam pada medium King's B bila dilihat dengan sinar ultra violet, tidak membentuk pigmen Fluoresen.Ciri-ciri yang diuraikan sesuaidenganSchaad(1988).PigmenFluoresen adalahsalah satu variabel untuk membedakan bakteri R. solanacearum dengan baktcri P. /luorescens yang dapat membentuk pigmen Fluoresen padamediumKing's B. Uji gram bakteri bersifat gram negatif karenabakteri memperlihatkanbakteri bersifat negatif.Hal ini ditunjukandenganditetesiKOH 3% setelah itu terjadi reaksi perubahan mengental dan pada koloni bakteri seperti benang-benang denganpanjang+ 0,5 - 2 cm menurutFahy & Hayward(1983),bakteri R. soIanacearum berstfatgramnegatif. Pada medium yang mengandungpati, isolat bakteri yang diuji tidak dapar menghidrolisis pati,hal ini dihnjukkandengan tidak terjadinyaperubahanwarna jenis pada daerah disekitar pertunbuhan baktori ketika ditetesikaliumiodida(KI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada medium agar nutrien gelatin, Isolat bakteri yang diuji tidak dapat mencairkan medium.Dengandemikianbakteritidak dapat mencairkangelatin. Pengujian oksidasi-fermentasi yang dilakukanternyataisolat Il. solanaceanlarbersifat oksidasiditandadengan adanya bah:teri yang hanya nrmbuh pada medium yang tidak ditutup agar air dan juga ditunjukkan dengan perubahanwama koloni mediumdari hijau menjadilarning. Pengujian katalase bakteri bereaksi dengan mengeluarkangelembung-gelembung mikro dalam beberapadetik setelah ditetesi denganHzOz5 % bakteri bersifatpositif. Ciriciri yang diuraikan sesuai dengan Fahy & Persley (1988), bahwa akumulasihidrogen peroksidaoleh kultur bakterj ditentukanoleh dua hal yaitu (1) katalasebakreri(2) tingkat sensitivitas organisme terhadap hidrogen peroksida. Berdasarkan pengamatan terhadap morfologi koloni, morfologi sel dan melihat sifat-sifat fenotipik bakteri tersebut diatas, kemudiandibandingkandenganciri-ciri bakteri R. Solanacearumyang diuraikan Halrruard (1976)danHe (1983),makadisimpulkanbahwa isolat bakteri yang diisolasidari akar pisang bergejalalayu adalahbakteriR. solanacearum. Identifikasi Pseudomonas fluorescens Sampelyang diambil di lapang dari 3 Kecamatandi KabupatenTabalong sebanyak sembilan sampel dan didapat tiga isolat Pseudomonas fluorescens,yaitu : Pfl MP, pf2 TT, PR TJG. Bakteri menghasilkan pigmen fluorescensberpendarkuning kehijauan,koloni berbentukbulat danbertepiratasetelahinkubasi 24 jam pada suhu kamar. Apabila koloni diamati di bawah sinar ultra violet gelombang panjang (365 nm), maka bakteri akan menghasilkanpigmen berpendarkehijauan. Pengujiansifat fenotipik bakteri yaitu dengan JurnalAGklPEAT, VoI. 13 No. I , Maret 20i2 : 8- IS S N :i 4t!-6 752 mcnumbuhkanbakteri pada beberapamedium. Hasilpengujiandapatdilihatpadatabel2. Reaksi gram yang penting dilakukan dalammengklarifikasibakteripada kelompok taksonomiyang sesuai. Denganuji gram ini dapatdiketahuisifat stukturselubungsel bakteri (Goto, 1992). Pengujiangrarnyangtelahdilakukandari tiga isolat bakteri menunjukkanbahwa semua bakteri menunjukkan bahwa semua bakteri bersifat gram negatif. Hal ini terlihat ketika koloni bakteri diambil dan diletakkandiatas slide glass, lalu ditetesi dengan KOH 3% setelahitu tedadi reaksi perubahanmengental dan lentur pada koloni bakteri denganjarum ose, kemudian ditarik-tarik ke atas menjadi sepertibenang-benang denganpanajang+ 0,52 cm dalam waktu + 2 detik. Terbentuknya benang-benang padagramnegatifkemungkinan berhubungandenganperusakandinding sel dan pembebasanDNA. Komponen-komponen ini sangatpekaterhadapzattertentusepertilarutan alkali(KOH 3%)Lelliott& Stead(1987). Pengujian katalase dilakukan untuk mengetahuiapakah bakteri bisa menghasilkan enzim katalase. Sebagian besar bakteri menghasilkan hidrogrenperoksidajika terdapat oksigenbebas.Katalaseadalahhemienzimyang dapat mendekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen (Salle 196l). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga isolat bakteri katalasepositif. Ditandai dengan adanya gelembung terbentuk dalam beberapa detik setelahditetesi denganH2OzSoA(hidrogen peroksida)bakteri bersifat positif. Ciri-ciri yang diuraikan sesuaidenganFahy & persley (198g)" bahwa akumulasi hidrogen peroksida oleh kultur bakteri ditentukan oleh dua hal yaitu (l) katalase bakteri @ tingkat sensitivitas organnismeterhadaphidrogenperoksida. Uji hidrolisis pati berfujuan untuk mengetahui aktivitas enzim amilase yang dihasilkanbakteri untuk mendegradasiamihun. Pada medium yang mengandung pati, ketiga isolat bakteri yang diuji tidak dapat menghidrolisispati, tidak terbentukzona bening disekitar pertumbuhan bakteri ketika ditetesi kalium iodida (KI). Hal tersebut menunjukan bahwa ketiga bakteri tidak menghasilanenzim amilase yang dapat mendegradasipati yang ditunjukan medium tetap bervvarnabiru setelah ditetesikalium iodida setelahdiinkubasi selama 48 jam, reaksi bakteri bersifat negatif. Sesuai denganciri dari Pseudomonasfluorescens yang diuraikan (Fahy & Persley, 1983). Tabel 2. Sifat-sifat fenotipik isolat bakteri Pseudomonasfluorescens Sifat-sifat Bakl€ri Isolatyangdi Uii PflMP Pf2TT Palleroni1984 PATJG Pp Pf Penzuiianerarn Uii Katalase Hidrolisisoati + + 1- Pencairan Gelatin + + + Pembentukanasam PembentukanLeven + T + + + + Pigmen tlourescens + -t f + + King'sB modifr + + + + + 13 Schaad1988 Pp Pf + t + + + T + + + + Kem ampuan P seudomonas Ke lompok Fluo rescen.. - Elly Liestiany dklt Uji Gelatin ini salahsatu bagiandalam identifikasi dan klarifikasi bakteri. Sejumlah bakteri pseudomonas, xanthomonas, dan Erwinia dapat menghidrolisisgelatin (Sands, bahwapada 1990).Hasilpenelitianmenunjukan medium gelatin, isolat bakteri mampu menghidrolisis gelatin dengan ditunjull<an mediatetapcair setelahdisimpandalamlemari freezerbersuhu ll"C selama48 jam, reaksi bakteri positif Bakteri proteolitik mampu merombakgelatin yaitu denganmenghilangkan sifat gel padamediumgelatin(Fahy & Lioyd, perbandingan 1983).Berdasarkan denganhasil penelitianStolp & Gadkari(1981),dan Schaad (1988), maka ketiga isolat yang ditemukan adalahP.fluorescens. l,evan atau polifruktosa adalah kapsul ekstraseluleryang dihasilkanmelalui aktivias P. enzimlevansukrosa.Sebagian besar yang menggunakan sukrosa fluorescens sebagaisumberkarbonmenghasilkan enzimini (Fahy & Hayward, 1983). Hasil uji pembentukanlevan dari sukrosamenunjukkan bahwakoloni yang berbentukpada medium NA + 5olosukrosaadalahtansparan sampai tembus cahaya, berkilau, mucoid, cembung sepertikubah.Koloni ini biasanyaberdiameter 3 - 5 mm setelah2 hari dan5 - 7 mm setelah 3 hari inkubasi(Fahy& Hayrvard,1983;Lelliot & Stead,1987).Pengujianpembentukan asam karbohidrat menggunakan dari dengan sumber karton yaitu glukosa, sorbitol, dan manitol menunjukkanbakteriyang digoreskanke dalam mediumtersebutmelakukanpembentukanasam wamamediumdari ditandaidenganperubahan hijau menjadi kuning. Hal ini sesuai dengan Palleroni(1984). Uji Antagonisin vitro P. fluorescens adalah agen pengendali hayati yang telah digunakansecaraluas untuk mengendalikanpatogen tanamantular tanah. Hasil u7iin vitro untuk mengetahuikemampuan t4 isolat-isolatP.fluorescensasaltiga Kecamatan di Kabupaten Tabalong dalam menekan pertumbuhanR. solanaceantm,mentxrjukkan bahwa ketiga isolat P. fluorescens mampu menekanpertumbuhanR. solanacearumyang pertumbuhan ditunjukkandenganterhambatnya R. solanacearumpada uji antagonistikpada media King's B menyebabkanterbentuknya lingkaran bening yang tidak ditumbuhi R. solanacearum(zona hambat).Adanya zona hambat ini menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas fluorescens yang diuji berpengaruhnyata terhadappertumbuhanR. solanacearumpada media King's B. Tetapi dari ketiga isolat P. fluorescenstersebuttidak menunjukkanpertedaan yang signifikan satu sama lain dalam menghambatpertumbuhan bakteri R. solanacearumdenganzona hambat berkisaruftara 0 mm - 2,345mm.Hal ini menunjukkan bahwa ketiga isolat memiliki kemampuanantagonistik hampir serupa satu sama lain dalam menekan pertumbuhan R. solanacearum. yang termasukkelompok Pseudomonas Fluoresenmerupakanbakteri pengkoloni akm yang agresif dan efektif hal ini juga disebabkan kebutuhan nufiisinyayanggampang (nutritionally versatile) karena mampu menggunakanberbagaimacamsumberkarbon (Palleroni,1984).Faktorlain yangmendukung sifat mengkoloni (colonizer) adalah kemampuannyamembentukberbagaisenyawa penghambat pertumbuhan seperti HCN, monocetylphloroglucino, puoloferindan asam salisilat(Defagoet al., 1990).Disampingefek langsungpenekananterhadappatogen,bakteri dalam kelompok ini ada juga yang menghasilkan zat tumbuh atau mengibas tanaman sehingga tanaman tahan terhadap patogentertentudankoloni bakteriyangmudah dikenalidan cepattumbuhdalarnwaktu singkat pada media buatan sederhanamenjadikan kelompokini banyakditelitiparaahli. Jurnal AGRIPEAT, VoL 13 No. I , Mara 2012 : 8 - IS S N :141 1-6782 Agens antagonis yang mempunyai potensibesardalampengendalianlayu bakteri kelompokFluoresenyang adalahPseudomonas mampu mengkolonisasidaerahperakarandan menghasilkansenyawa-senyawa sideroforyang berperan dalam pertumbuhan knaman dan pengendalianhayati (Giyanto et. al., 1999). Dengankemampuannyamembenfuksenyawa penghambat,kelompok bakteri ini mampu berkompetisi mendapatkannutrisi dan ruang dengan menyisihkan bakteri atau mikroorganisme kompetitor. Telah banyak dilaporkan bahwa bakteri rhizosfer yang tennasuk kelompok P. fluorcscens dapat menekanpertumbuhanpatogenhrmbuhanbaik jamur maupun bakt€ri (Fukui et al., dalom Arwiyanto, 1997). Pengendalian hayati bersifat lokal (spesifft lokasi), artinya milaoorganismeyang digunakan sebagai antagonisdisuatu daerah tertentu hanya akan memberikanhasil yang baik di daerahtersebut(Cook & Baker, 1993 dalamAnriyanto, 1997). , UCAPAI\ TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepadaEndangSusilowatiD. H., SP. (Alumni JurusanHamadanPenyakitTumbuhanFakulas PertanianUnlam) atas kesediaanlaporanhasil penelitiannyadirevisiuntuk dipublikasikan. DAFTAR PUSTAKA Arwiyantq T. 1984 Identifikasi Kembali PenyebabPenyakitBekasPembuluhJawa pada pisang (|uIusasp). Tesis. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada. Yoryakarta. BPTPH 2007. Teknologi PengendalianOPT pisang.KalimantanSelatan. CoohRI dan K.F. Baker 1983 Nature and practice for biological control of plant pathogens.The APS Press.St Paul, Minnesota539pp. Defago,G,C.H.Berling,U,Berger,D Haas,G kahr ,C.Keel,C.Voisard,PWirttrner,& B.Wuthrich 1990. Suppressionof black root rot of tobacco application and mechanisms.Dalam Biological Controlof Soil Born PlantPathogens(Ed.D.Hornby) CAB. Intemational. Dewi, 2005. Studi Potensi Antagonistik Bebeberapa Isolasi Pseudomonas solanacearum dari Kabupaten Hulu Sungai Utara terhadap Ralstonia solanacearum Asal Pisang (Skripsi). Banjartaru. Fakultas Pertanian. UniversitasLambungMangkurat. Dinas PertanianTanamanPangan,Peternakan dan Perikanan,2007. Laporan Produksi Hortikulturadi KabrryatenTabalong. Djahrika, I., C. Hermanto & Eliza. 2003. PengendalianHayati Lalu Fusarium pada Tanaman pisang dengan Pseudomonas dan fluorencens KESIMPULAN Berdasarkanhasil penelitian yang telah dilaksanakanmakadapatdisimpulkanbahwa: Secara in vitro ke tiga isolat Pseudomonasfluorescens yang tumbuh pada medium King's B dari KabupatenTabalong mampu menekan pertumbuhan Ralsnnia solanacearumasaltanaman pisang. Isolat yang terbaik dalam menekan pertumbuhanRalsnnia solanocearumadalah Pfl MP asal DesaBelimbing Raya Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong dengan mekanismepenghambatantibiosis. 15