Ringkasan Materi 19 Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek, maka kita perlu menghitung terlebih dahulu biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan. Sumber-sumber pembelanjaan pada garis besarnya bisa dikelompokan menjadi sumber yang berupa utang dan yang berupa modal sendiri. Biaya utang (cost of debt) ini merupakan biaya yang kita tanggung karena kita menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Biaya utang kita beri notasi Kd. Biaya utang (cost of debt) nantinya akan dipakai sebagai cut off rate penilaian investasi, sedangkan aliran kas usulan investasi didasarkan atas perhitungan setelah pajak, maka biaya modal yang kita hitung inipun didasarkan atas perhitungan setelah pajak. Dan karena bunga utang tersebut bersifat “tax deductible” (bisa dipakai sebagai pengurang pajak), maka biaya utang setelah pajak, yang kia beri notasi k*d, adalah :K*d = Kd (1 – t); dimana t = tarif pajak Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan penghasilan tetap, berupa dividen saham preferen kepada para pemiliknya. Deviden tersebut diambilkan dari laba bersih setelah pajak. Biaya modal saham preferen yang kita beri notasi Kp. P0 Dimana : Po Kp deviden Kp = Harga jual saham preferen = Biaya saham preferen Biaya saham biasa kita definisikan sebagai tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai dengna modal sendiri, agar harga saham perusahaan tersebut tidak turun. Besarnya biaya modal ini dengna formula yang dikemukaan oleh Gordon, atau dengan menggunakan CAPM. Apabila suatu saham membagikan semua keuntungan sebagai dividen dan besarnya keuntungan (yang berarti juga dividennya) setiap tahunnya adalah sama, maka besarnya Ke adalah : Ke Dimana : Ke D Po = Biaya modal sendiri dari saham biasa = Deviden Konstan setiap tahun = Harga saham pada saat ini Formula pertumbuhan Gordon. Apabila perusahaan menahan sebagian laba dan kita asumsikan proporsi laba yang ditahan adalah konstan, maka besarnya K e adalah Ke Dimana : g D1 g P0 = pertumbuhan deviden Formula CAPM (Tingkat Keuntungan saham biasa.) Ke Rf Rm Rf Dimana : D P0 β = beta untuk saham yang kita hitung biaya modalnya Apabila kita menganggap bahwa biaya kebangkrutan tidak ada, maka rumus biaya modal sendiri dengan mempertimbangkan leverage adalah : Ke K * e Dimana : Ke K*e B S Kd B K * e Kd S = Biaya Modal Sendiri dari perusahaan yang menggunakan hutang = Biaya Modal Sendiri dari perusahaan yang tidak menggunakan hutang = Nilai pasar hutang = Nilai pasar modal sendiri = Biaya hutang sebelum pajak Biaya laba yang ditahan tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra. Kalau biaya emisi saham (Floatation Cost) semakin besar, semakin cenderung perusahaan utnuk menahan laba yang diperoleh sebagai sumber dana, tetapi bila biaya emisi tidak ada, maka biaya laba ditahan sama dengan baiya modal dari emisi saham baru. Biaya modal rata-rata tertimbang, Salah satu metode untuk menkaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Cara yang dipergunakan : a. Memisahkan aliran kas yang terjadi karena keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan. Formula yang digunakan = laba setelah pajak + penyusutan + bunga (1-tarif pajak) b. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (menggunakan dasar setelah pajak) yang merupakan perkalian antara besarnya biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan Adjusted Net Present Value sebagai alternative penggunaan biaya modal rata-rata tertimbang. Fungsinya untuk menilai profitabilitas usulan investasi yang dibelanjai dengan modal sendiri dan modal pinjaman. Mekanisme metode ini adalah sebagai berikut : Adjusted NPV = Base Case NPV + NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan. Yang dimaksud dengan base case NPV adalah NPV yang dihitung kalau proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri 100% , sedangkan NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan merupakan manfaat/keuntungan yang diterima oleh proyek karena menggunakan utang . Cara menaksir aliran kas yang kita pakai adalah : Kas Masuk Bersih = Laba setelah pajak + Penyusutan < jika dianggap proyek dibelanjai oleh biaya modal sendiri > Kas Masuk bersih = Laba setelah pajak + Penyusutan + Bunga (1- Tax) < jika proyek tersebut dibelanjai sebagian dengan modal pinjaman Contoh : Diketahui : Sebuah proyek bernilai 10 juta ,berusia ekonomis 2 tahun ,dibelanjai dengan hutang semuanya,bunga 20% per tahun; tidak ada pajak. Maka penghasilan dan biaya per tahun ??? Penghasilan Biaya Biaya : Laba Sebelum pajak dan bunga Bunga Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Setelah Pajak Penaksiran Aliran Kas : 20 Juta Penyusutan Tunai 5 Juta 12 Juta 17 Juta 3 juta 2 Juta 1 Juta 1 Juta Proceed = Rp 1 Juta + Rp 5 Juta + Rp 2 Juta (1-0) = Rp 8 Juta. Maka NPV Proyek tersebut adalah NPV = -10 + (8 / (1+0.2)) + (8 / (1+0.2)2 ) = + 2.222 Juta Karena NPV Positif,maka proyek tersebut diterima. Karena Present Value tambahan kekayaan kita selama 2 tahun tersebut adalah (dengan R = 20% ) = (1 / (1+0.2)) + (8 / (1+0.2)2 ) = 2.22 Juta = NPV yang kita hitung dengan menggunakan cara seperti yang kita katakan. Selesai