ISSN: 2088-687X 127 LOGIKA MATEMATIKA, DIALEKTIKA DAN TEKNIK PENGAMBILAN SIMPULAN RR. Imamul Muttakhidah Program pascasarjana pendidikan matematika Universitas Bengkulu Jl.Telaga dewa II kota Bengkulu, [email protected] ABSTRAK Matematika membutuhkan dukungan penalaran dan cabang ilmu lain untuk menyempurnakan materinya. Oleh karenanya, matematika sangat dimungkinkan untuk berkembang secara luas. Begitupun logika sebagai ilmu pemikiran/penalaran akan terus mengalami perkembangan. Logika klasik atau logika formal selama ini hanya berpaku pada simbol saja. Maka perlu sebuah kajian untuk menyingkirkan kontradiksi antara teori dengan realitas. Apabila persoalan logika berubah karakternya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari, dan berusaha mencapai sebuah pengertian yang lebih rumit maka dialektika-lah yang digunakan. Hingga diperoleh kesimpulan yang tepat dan sesuai karakter permasalahan. Adanya kritik atau pertentangan tersebut ditujukan untuk memperkaya materi berpikir tentang logika. Kata kunci : Logika matematika, dialektika, pengambilan kesimpulan ABSTRACT Mathematics need another knowledge to be perfect for himself, therefore, enables mathematics to develop broadly. The presentation should be able to get rid of the contradiction between theory and reality. Likewise logic as the science of thinking / reasoning will continue to experience growth. Classical logic or formal logic have only spiked on a symbol. If the logic problem changed its character in the problems of everyday life, and trying to achieve a more complex understanding of the dialectics run. Until it is concluded that the proper and appropriate character issues. Criticism or disagreement is intended to enrich the material to think about the logic. Keywords: mathematical logic, dialectics, deduction dapat Pendahuluan Matematika bukan pengetahuan yang menyendiri sehingga dikonstruksi keinginan, asalkan sendiri, tidak sesuai kontradiksi dapat dengan struktur matematika yang telah sempurna karena dirinya sendiri, tetapi ada. Karena menurut Soedjadi (dalam keberadaannya untuk membantu manusia Wahyu, 2012), objek-objek matematika dalam hanyalah “buatan otak manusia”. memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam Matematika kini, (Morris Klein dalam Alan Woods dan pergeseran, Ted bukan lagi harga mati dari sebuah dasar grant, 2010). memungkinkan Oleh karenanya, matematika setidaknya ia mengalami dipandang untuk penalaran yang berbasis antara lain pada berkembang secara luas. Matematika diferensiasi makna atau definisi antara AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 128 ISSN: 2088-687X simbol praksis dan teoretis. Apalagi hidup, tetapi juga, seperti dikatakan anggapan menyatakan Popper (dalam Alan Woods dan Ted matematika adalah dasar pengetahuan, grant, 2010) bahwa matematika hanya landasan dari kapasitas nalar atau logika menghasilkan seseorang, memiliki deduktif, yang karena kodratnya itu ia kapabilitas menjelaskan apa pun deretan cocok dengan ilmu pasti yang dipenuhi fakta atau fenomena di sekeliling kita. oleh dugaan-dugaan (conjectures). umum yang untuk Seolah bisa penyajiannya tidak dapat Dari semacam sekolah hipotesis- dasar sampai menyingkirkan kontradiksi antara teori perguruan tinggi kita terbiasa bertarung dengan realitas. pada cara berpikir yang berdasarkan Tampaknya ada semacam premis logika. yang menjadi kerjakan, eksperimen dalam ilmu alam semacam keyakinan yang sekian lama dan pembuktian yang guru lakukan di kemudian depan dasar telah bergeser bernuansa mistis, yang Hitungan kita, yang semuanya biasa kita mengandung menempatkan matematika sebagai ”ratu” logika (Tan Malaka, 1943). Dengan kata atau ”ibu” ilmu pengetahuan. Keyakinan lain, logika adalah ilmu berpikir yang ini diperkuat Roger Bacon (dalam The sangat dekat dengan kehidupan kita. Liang Gie, 1999, hal 9), yang dengan Pembahasan mengenai logika tegas menyatakan, tak ada hal apa pun di sendiri sudah ada sejak lama, bahkan dunia ini dapat kita pahami tanpa sejak sebelum manusia mengenal istilah memiliki pengetahuan tentang logika itu sendiri. Setelah melalui proses matematika. Seiring perkembangan yang panjang, lahirlah metode logika zaman, keyakinan ilmuwan Perancis yang dipakai hingga saat ini. Salah tersebut satunya adalah logika simbolis atau telah terbukti tidak cukup relevan. logika matematika. Anehnya, metode Pemahaman umum yang sudah tersebut, jadi mitos ini memang sudah selayaknya berbeda dikoreksi. Nalar, bahkan logika dalam diperkenalkan oleh Aristoteles sekitar dua pengertian ribu tahun yang lalu (Mario natiello, n.d). logosentrisme (Eropa) Oksidental sekalipun, sebenarnya sudah secara fundamental, dengan Kalau mengaji konsep lebih tidak yang dalam, sejak lama memosisikan matematika tentang ada atau tak-adanya barang, asal hanya sekadar bagian dari bangunan dan akibatnya sesuatu barang, tegasnya pemikiran atau kerja akal-intelektual kita. kalau kita tenggelam dalam ombak Tidak hanya karena matematika butuh gelora filsafat, ke dalam persoalan yang presisi bahasa yang kaku (rigor) sehingga berhubungan dengan alam, masyarakat lumpuh dalam mengapresiasi kelenturan politik, Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) yang hilang atau timbul, AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X 129 bergerak dan berhenti, pada waktu yang berhenti adalah logika. singkat atau lama, pada perkara yang Misalkan ada suatu pernyataan mempunyai asal, maka kita tidak bisa yang “benar” : Saya suka makan bakso sampai ke ujung dengan logika saja. dan minum jus alpukat. Pernyataan saya Sebaiknya memakai dialektika. Bahkan suka dialektika benar. Pernyataan saya suka minum jus lebih diutamakan (Tan Malaka, 1943). makan bakso (P) sendiri adalah alpukat (Q) juga benar. Tetapi dalam Sebagaimana pengertian logika kasus atau kondisi, misalkan, saya baru sebagai ilmu berpikir (Solso, Otto, dan saja kehujanan (R), tentu saja, saya tidak Kimberly, 2008, hal. 405) maka materi suka minum jus alpukat dalam kondisi logika matematika yang diajarkan dalam seperti itu. Atau saya telah makan nasi sekolah juga mempunyai dampak pada goreng (T), dalam kondisi kenyang, saya pola berpikir siswa. Mengingat hukum juga tidak suka makan bakso. Jika kita yang modelkan dengan logika matematika dibangun dalam matematika membutuhkan pemikiran yang akurat dan berikut. teliti. Menurut Tan Malaka (Madilog, P˄Q=B˄B=B 1943) dibutuhkan dialektika yang dipakai R ˄ ~Q = B ˄ S = B untuk persoalan yang kompleks atau hukum logika matematika ini tidak ketika persoalan yang sederhana berubah benar, karakteristiknya dari menghasilkan salah ‘B ˄ S = S’). diperkirakan. Selanjutnya, mengungkapkan bahwa maupun dialektika materi/benda yang yang baik biasa benar dan salah T ˄ ~P = B ˄ S = B Tan logika (Berdasarkan haruslah (Berdasarkan hukum logika matematika ini juga tidak bergantung pada benar, benar mempunyai sifat menghasilkan salah ‘B ˄ S = S’). Dapat bergerak dan berhenti, hukum bergerak dibuktikan berkaitan dengan dialektika dan hukum berikut. dan dengan salah tabel haruslah kebenaran Tabel 1. Tabel Kebenaran Konjungsi P Q R T ~P ~Q P˄Q T ˄ ~P R ˄ ~Q B B B B S S B S S B B S S S S B S S B S B B S B S S B B S S B S B S S S S B B S B S S S S S B S S B S S S S S S B S B B S S B S S S S B B S S S AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 130 ISSN: 2088-687X Kalaupun kita gunakan peraturan ini justru bernilai Salah. Jika saya telah kehujanan maka saya logika kondisional/implikasi dimana R dan T adalah hipotesis, P dan Q adalah konsekuen/konklusi. Dapat tidak suka kita . minum jus alpukat Berdasarkan kondisi, modelkan sebagai berikut. harusnya ini merupakan pernyataan Jika saya telah makan nasi goreng yang maka saya tidak suka makan bakso . Berdasarkan bernilai Benar. Tetapi berdasarkan hukum logika implikasi kondisi, ini justru bernilai Salah. Dapat harusnya ini merupakan pernyataan dibuktikan dengan tabel kebenaran yang berikut. bernilai Benar. Tetapi berdasarkan hukum logika implikasi Tabel 2. Tabel Kebenaran Implikasi P Q R T ~P ~Q B B B B S S S S B B S S S S B B B S B B S B B S B S S B S B B S S B B S B S S B S B S S B S B B S S B S B B B B S S S S B B B B Contoh kasus diatas adalah salah formal memikul sebuah hubungan yang satu kelemahan yang dimiliki hukum serupa logika matematika. Sedangkan, dialektika matematika merupakan metode berpikir, bukanlah matematika yang lebih rendah. fiksi dan bukan pula mistisisme, dengan hubungan tingkat Dengan tinggi cara antara dengan memperketat melainkan sebuah pengetahuan mengenai perkiraan-perkiraan, bentuk pemikiran kita sejauh ia tidak kongkritisasi; dibatasi masalah-masalah memberikan sebuah kekayaan mengenai kehidupan sehari-hari, tetapi berusaha isi dan fleksibilitas kepada konsep- mencapai sebuah pengertian yang lebih konsep. Penulis menganggap ini adalah rumit dan proses-proses yang mendesak upaya untuk mengembangkan logika untuk diperbincangkan (seperti contoh untuk membawanya lebih dekat pada kasus fenomena yang nyata dalam kehidupan ke yang dalam diberikan pada awal). Sehingga Tan Malaka (Madilog, 1943) sehari-hari mengatakan logika dialektika dan logika disekolah. Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) koreksi-koreksi, pemikiran terutama bila dialektis dipelajari AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X Pada 131 dasarnya logika dan dialektika mempunyai pendekatan yang logos, yang artinya pertimbangan akal pikiran (Adam Leroy, 1909). sama, yakni filsafat. Karena tokohtokohnya seperti Aristoteles, Heraclitus, Logika Matematika Demokritus dan kawan kawan pun menelusuri keduanya, pendekatan filsafat menggunakan (logika klasik) oleh Aristoteles 300 SM matematis, yang lalu manusia sudah mengenal logika dituangkan kedalam sistem matematika (dalam Bofandra Muhammad, 2008). dan alam gerakan pemikiran dialektis. Meskipun, Namun manusia terus mengalami perkembangan makalah dan Sebenarnya sebelum lahir analytic ini ingin fokus memang, cara bernalar mengemukakan, hubungan logika dan seiring perubahan dialektika. Bagaimana bila keduanya dasarnya, logika sudah menjadi bagian saling dikaitkan menggunakan beberapa yang terintegrasi dalam diri seseorang. contoh kasus yang dikemukakan secara Dalam kehidupan sehari-hari baik dalam praktis. urusan pekerjaan, belajar, bahkan sampai Logika sebagai pemikiran/penalaran akan zaman, pada ilmu kepada bagaimana kita memilih barang, terus sebenarnya proses penalaran terus mengalami perkembangan. Logika klasik berjalan Setiap harinya ratusan penalaran atau logika formal selama ini hanya kita lakukan tanpa diri kita sendiri perlu berpaku pada simbol saja. Tanpa adanya menyadarinya. suatu kritik/pengujian antara paham yang Logika satu dan yang lainnya. A da yang saling Klasik bertentangan dan adapula yang memiliki konsep dasar sama. Akan tetapi Manusia membakukan yang proses kali penalaran atau meskipun bertentangan, bukanlah untuk logika saling dipertentangkan. Justru dengan Aristoteles (Mario Natiello, n.d) adalah banyaknya sudah suatu sistem berpikir deduktif (deductive diperkenalkan oleh tokoh-tokoh tersebut reasoning), yang bahkan sampai saat harus diketahui dan diperkenalkan untuk ini masih dianggap sebagai dasar dari mendukung setiap pelajaran tentang logika formal metode materi yang berpikir tentang logika. adalah pertama Aristoteles. Logika (formal logic). Berpikir dan logika telah menjadi Teori dan Pembahasan subjek spekulasi untuk waktu yang lama. Logika secara etimologi diturunkan Lebih dari 200 tahun lalu Aristoteles dari kata sifat logike dari bahasa Yunani memperkenalkan suatu sistem penalaran kuno yang berhubungan dengan kata atau validasi argumen yang disebut AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 132 ISSN: 2088-687X silogisme (Solso, Otto, dan Kimberly, logika klasik Aristoteles (384 - 322 SM). 2008, hal 406). "A discourse in which, Hanya saja logika simbolis menerangkan certain things being stated, something logika dengan lebih rapi. Pengembangan other than what is stated follows of dan diskusi yang terus dilakukan tidak necessity mengubah konsep dasar yang sudah ada. from their being so.", Aristoteles (Ross W.D, n.d). Sehingga wajar jika Cohen dan Nagel, Contoh silogisme sederhana: (dalam An Introduction to Logic and the Semua Scientific mamalia menyusui (Premis Mayor) Ikan Paus adalah mamalia paus menyusui (Kesimpulan) Kesimpulan silogisme diambil jika subjek dari premis minor adalah bagian dari halaman vii) menyatakan : (Premis Minor) Ikan Method, subjek premis mayor. Predikat kalimat kesimpulan adalah "We do not believe that there is any non-Aristotelian logic in the sense in which there is a nonEuclidean geometry, that is, a system of logic in which the contraries of the Aristotelian principles of contradiction and the excluded middle are assumed to be true, and valid inferences drawn from them." Logika predikat premis mayor. matematika sendiri terbentuk dari proposisi atau pernyataan, Logika Matematika ilmu yakni kalimat yang hanya bernilai benar tentang penyimpulan yang sah (absah), saja atau salah saja namun tidak keduanya khususnya yang dikembangkan dengan (Susanna S. Epp, 2011, hal 24). Jadi penggunaan metode-metode matematika dalam kaidah logika matematika tidak dan simbol-simbol memperhatikan kedudukan kalimat atau memungkinkan struktur kata seperti kaidah penulisan Logika dengan khusus simbolik bantuan sehingga adalah seseorang menghindarkan makna ganda dalam dari bahasa sehari-hari (Frederick B. berdasarkan kasus yang diberikan diatas. dengan istilah simbolik logika Indonesia. Misalkan Dalam Ensiklopedi Britannica Fitch dalam Bofandra, 2008). Logika bahasa dikenal (“Formal Logic” p34) Logika Hegel matematika. lebih dikenal dengan istilah formal ini Logika matematika membuat penalaran logic. lebih terarah dan jelas tetapi secara terangkum dalam tiga hukum atau konsep masih mengikuti prinsip, yaitu: sudah ada ilmu logika sebelumnya. Sehingga Ide dasar formal 1) The law of identity logic ("A" = walaupun logika ini lahir di abad 19 M, "A"). konsep dasarnya masih sama dengan 2) The law of contradiction ("A" ≠ Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X 133 “ ~A"). makan nasi goreng (T), P 3) The law of the excluded middle B. Berdasarkan The law of the excluded ("A" ≠ "B"). middle ("A" ≠ "B"), saya suka makan T=B B= Berkaitan dengan hukum diatas, bakso (P) tidak sama dengan saya makan contoh kasus yang dikemukakan dalam nasi goreng (T) tetapi jika pernyataan latar belakang dengan menggunakan saya suka makan bakso (P) benar, dan logika dan dialektika matematika maka saya makan nasi goreng (T) juga benar dapat diuraikan sebagai berikut. maka menyebabkan ia tidak konsisten. Saya suka makan bakso (P) Berarti harus ada pernyataan benar bahwa adalah pernyataan benar. Saya suka saya suka makan bakso (P) dan saya suka minum makan nasi goreng (T). jus alpukat (Q) adalah pernyataan benar. Konsisten dengan The Pada contoh nyata, bila hukum B = B ("A" = “tidak ada jalan tengah” ini digunakan "A"). Ketika dihadapkan pada kondisi saat kita bercermin misalnya, organ saya maka kanan akan tampak disebelah kiri dan pernyataan saya suka minum jus alpukat begitu juga sebaliknya. Tentu tangan (Q) ini kanan ≠ tangan kiri ("A" ≠ "B"), mengarahkan bahwa pada kondisi apapun kenyataannya tangan kanan yang tampak pernyataan benar tetap menjadi benar. dicermin adalah tangan kiri kita A = B, Menurut The law of contradiction maka berarti hukum logika ini pun kontradiksi law of identity P P baru kehujanan bernilai ~Q = B berdasarkan Q=B salah. (R), Hukum S = B ("A" ≠ “ ~A"). Justru kenyataan ini dengan realitas. Ada menjadi perbedaan dalam penggunaan inkonsistensi, karena saya suka minum konjungsi jus alpukat (Q) tidak sama dengan saya Indonesia dengan matematika. Dalam tidak suka minum jus alpukat (~Q). sistem kebahasaan, kedudukan Subjek, Sedangkan pernyataan saya suka minum prediket, jus alpukat (Q) adalah benar, dan saat konjungsi pada kondisi saya baru kehujanan (R), kesetaraan antar kalimatnya. Sedangkan maka pernyataan saya suka minum jus matematika tidak demikian. Objek kalimat bahasa menggunakan “dan” kata memperhatikan alpukat (Q) juga bernilai benar ("A" = “ Dalam bahasa Indonesia: ~A"). Saya suka makan bakso dan saya Apabila saya suka makan bakso suka minum jus alpukat S (P) adalah pernyataan benar. Saya suka minum jus alpukat (Q) adalah pernyataan K P K P O S O benar. Ketika menjadi kalimat konjungsi, saya suka makan bakso (P) dan saya telah Sedangkan dalam matematika: AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 134 ISSN: 2088-687X R = saya baru saja kehujanan (pernyataan benar) mempengaruhi dialektika Q = saya suka minum jus alpukat (pernyataan benar) berdasarkan timbulnya (karena waktu) proses berlainan dalam suatu persoalan. Contoh kasus diatas mengikuti Misalnya, pada contoh kasus pada kaidah konjungsi yang didefinisikan; jika latar belakang, pada suatu waktu kita p, q variabel pernyataan, dinotasikan kehujanan (R), maka nilai kebenaran . Dan bernilai benar, hanya jika saya suka minum jus alpukat (Q) variabel pernyataan p dan q bernilai benar adalah Salah. (Susanna S. Epp, 2011, hal 27). Tidak R ˄ ~Q = B ˄ S = B mengharuskan sebuah kalimat/pernyataan 2. Hubungan, seluk beluk Artinya yang mempunyai struktur setara. keterkaitan suatu (konsep/definisi/pernyataan) dapat permasalahan Dialektika Dialektika adalah suatu proses disandarkan pada pernyataan gerakan pikiran, dimana dua pikiran yang sebelumnya. Sehingga dapat diambil seolah terpisah, itu saling memasuki satu suatu hubungan terpisah maupun sama lain akibat sifat yang dimilikinya terkait antara pernyataan tersebut sendiri membatalkan berdasarkan seluk beluk/pernyataan keterkaitan itu (Tan Malaka, 1943, hal pangkalnya. Maka, dialektika timbul 167). Berbeda dengan logika klasik, berdasarkan perbedaan hubungan atau dialektika berawal seluk beluk suatu permasalahan. proposisi yang dan kemudian dari proposisi- masih diragukan Misalnya, pada contoh kasus pada latar belakang, pada suatu waktu kita kebenarannya (W.D Ross, n.d). menurut kehujanan (R), nilai kebenaran saya Tan malaka (dalam Madilog, 1943, hal suka minum jus alpukat (Q) adalah 106-112) disebabkan oleh empat hal salah. Pada konteks hubungan ini yaitu: ditinjau apakah kondisi kita kehujanan 1. Tempo/Waktu (R) berhubungan dengan kesukaan Timbulnya dialektika dapat kita minum jus alpukat (Q). Atau bisa memang kita tidak minum jus alpukat diselesaikan dengan pasti antara iya (~Q) hanya saat kita telah kehujanan dan (R). Artinya menjadi gagal, tidak. tertentu, suatu perkara dan Ketika suatu tidak pada konteks objek kajian Namun, pada hukum logika. (konsep/definisi/pernyataan) bisa jadi Implikasi/kondisional tidak berlaku. Sehingga, tempo/waktu merupakan hubungan sebab akibat. Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) bukan AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X 135 Contoh: jika x + y = y + x dimana x, y jus alpukat (~Q). merupakan bilangan real maka Paris R ˄ ~Q = B ˄ S = B. merupakan ibukota Inggris. Dengan menggunakan model matematika Menurut hukum logika ini Salah, tapi menurut realitas ini Benar. Jadi sebagai berikut. keduanya mempunyai landasan kuat, p = x + y = y + x dimana x, y tentu merupakan bilangan real (B) tetapi bergantung darimana sudut q = Paris merupakan ibukota Inggris pandang kita untuk menarik simpulan. (S) menimbulkan pertentangan, 4. Gerakan Meskipun kalimat diatas tidak mempunyai arti, kebenarannya namun dapat Dari sinilah timbulnya Dialektika, nilai yang juga pernah dinamakan Ilmu dibuktikan Berpikir dalam Gerakan. Dalam hal dengan tabel kebenaran berikut. semacam ini kita mesti menjawab ya dan tidak. Bukan saja ya atau hanya Tabel 3. Tabel kebenaran implikasi P B B S S tidak, tetapi ya dan tidak keduanya. Jadi Q B S B S B S B B dalam bergerak, semua kita benda mesti yang memakai Dialektika. Kita mesti ketahui, bahwa semua benda di dunia ini tak ada yang tetap, semuanya berubah, bergerak. 3. Pertentangan Artinya Tumbuhan suatu objek kajian (konsep/definisi/pernyataan) tidak bisa dikatakan secara pasti benarsalah, iya-tidak sekaligus. Namun, disandarkan pada sudut pandang (point of view) dan berdasarkan konteks yang subjektif. Sehingga, tempo/waktu mempengaruhi timbulnya proses dialektika (karena saling bertentangan) dalam suatu persoalan meski mempunyai kajian yang sama. Misalnya pada contoh kasus pada latar belakang, pada kondisi kita baru muncul dari bijinya, tumbuh, berbuah, dan mati, zatnya kembali ke tanah, ke air dan ke udara. Hewan lahir, tumbuh, beranak, tua, mati dan zatnya kembali ke tanah. Misalnya dalam matematika, pola bilangan merupakan gerak bilangan berdasarkan pola tertentu. Ada gerakan dalam bilangan berhingga (artinya gerakan bilangan berhenti pada suatu batas tertentu) dan bilangan tak sebaliknya pada berhingga “∞”(artinya gerakan bilangan tidak disepakati kapan ia berhenti pada suatu batas tertentu). kehujanan (R), saya tidak suka minum AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 136 ISSN: 2088-687X Persoalan dimunculkan logika sebab yang faktor dapat gerakan keadaan, aksi, dan keinginan (dalam W.D. Ross, n.d). (dialektika) ini misalkan, bilangan pada Maka berdasarkan penjelasan pada sistem perkalenderan yang berlaku. yang telah diuraikan diatas, dialektika Diketahui, antara sebelum Masehi dan matematika sesudah Masehi. Faktor hubungan, yakni makalah ini adalah kemampuan gerakan keduanya masuk sistem perkalenderan. pikiran Maka faktor gerakan bilangan, bila matematika, dimana dua pikiran yang disandarkan pada sebuah garis Sebelum seolah terpisah itu saling memasuki satu Masehi (diumpamakan) bilangan negatif sama lain akibat sifat yang dimilikinya (-) karena pergerakan bilangan berjalan sendiri mundur dan Masehi sebagai bilangan keterpisahan bulat kaidah positif (+) berjalan maju. yang dimaksud tentang suatu dalam konsep dan kemudian membatalkan tersebut penalaran berlandaskan matematis untuk Seharusnya diantara keduanya dipisahkan menerapkan suatu konsep matematika sebuah titik asal yakni 0. Namun, logika berdasarkan tidak khususnya tentang logika. memungkinkan untuk konteks permasalahan, menggunakan angka 0 masuk dalam sistem perkalenderan. Hal ini dapat Teknik Pengambilan simpulan memunculkan dialektika yang meneliti dimana gerakan materi (bilangan) Pengambilan hukum logika simpulan matematika pada masih tersebut. Ide pikiran menyepakati adanya terlampau terikat dengan aturan yang aturan suatu sistem untuk berhenti dan telah dibuat Aristoteles dulu. Solso, Otto dihentikan. yang dan Kimberly (2008) mengatakan bahwa memungkinkan suatu angka berhenti konklusi diraih ketika penalaran silogistik adalah logika itu sendiri. diakui valid atau benar, jika premis- yang Sementara, Berbeda dengan logika klasik atau premisnya akurat dan bentuknya benar. juga Maka, analitika, dikenal dengan dialektika istilah berawal sangat mungkin untuk dari menggunakan logika silogistik untuk proposisi-proposisi yang masih diragukan validasi argumen. Konklusi yang tidak kebenarannya. logis Ide dasar dialektika sebenarnya sudah dicetuskan oleh Aristoteles dalam Organon-nya. dapat ditentukan dan sebab- sebabnya terisolasi. Ia Pada contoh kasus yang diberikan menyebutkan sepuluh kategori yang membangun penalaran atau logika sistematis hanya dapat diperoleh menurut dialektika, yaitu : substansi, kuantitas, hukum logika matematika. Karena dalam kualitas, relasi, tempat, waktu, posisi, Dialektika belum ada aturan baku seperti Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) diawal, maka kesimpulan secara AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X 137 logika formal. Dialektika menggerakkan sebagai pilihan terbaik dari sejumlah sebuah alternatif. penalaran bahwa ia tidak selamanya berlaku, untuk semua hal. Induksi dalam logika proses Menurut Johnson-Laird (dalam penalaran dari khusus ke umum. Francis Solso, Otto dan Kimberly, 2008) ada bacon (Solso, Otto dan Kimberly, 2008, empat kemungkinan dalam penarikan hal 410) mengajukan induksi sebagai kesimpulan tentang logika deduktif yang logika penemuan ilmiah dan deduksi lebih sebagai logika argumentasi. Sebenarnya, dekat dengan metode logika matematika. kedua proses ini digunakan bersama 1. Kesimpulan relasional berdasarkan secara teratur dalam ilmu empirik; perangkat logis dari hubungan sebagai dengan pengamatan terhadap peristiwa- : lebih dari, di sebelah kanan dari, dan peristiwa tertentu (induksi) dan dari setelah. prinsip-prinsip yang sudah diketahui 2. Kesimpulan preposisional berdasarkan (deduksi), negasi dan dalam koneksi seperti jika, kemudian atau, dan dan. dimunculkan. 3. Silogisme berdasarkan pasangan prinsip hipotesis dirumuskan Dapat kita baru dan hukum ambil contoh premis yang masing-masing pemberi pengambilan keputusan induktif, yang sifat tunggal seperti seluruh atau mungkin anda hadapi saat anda memilih sebagian. suatu produk kecantikan. Proses kerja 4. Menjumlahkan kesimpulan kuantitatif produk tersebut mempunyai klasifikasi; berdasarkan premis yang berisi lebih cepat (A), Sedang (B) dan Lambat (C). dari satu kesimpulan. Bagaimana kita mengambil keputusan? Dalam konteks kehidupan sehari- Salah satu metodenya hari, kita biasa membuat kesimpulan mengevaluasi yang dalam hal nilai relatif pilihan-pilihan itu tidak paradigma terlalu silogistik mencerminkan yang tiap adalah pilihan (kualitas) bersifat pada dimensi terkait. Dimensi yang deduktif, tapi dalam konteks penalaran penting meliputi (1) keamanan produk (2) induktif, yang keputusannya berdasarkan harga pengalaman memperoleh (4) contoh konkrit pengguna masa lalu dan kesimpulannya berdasarkan yang dirasa produk (3) kemudahan produk. Tabel 4. Tabel Ukuran Kuantitatif untuk Pertimbangan Pengambilan Keputusan Proses memperoleh Cepat Sedang (hitungan Lambat (hitungan (hitungan hari) bulan) tahun) 9 7 6 hasil AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 138 ISSN: 2088-687X 5 7 9 Harga produk 9 7 6 Kemudahan 7 8 8 6 8 8 27 30 32 Keamanan produk (BPOM) memperoleh Contoh pengguna Berdasarkan contoh-contoh kasus melengkapi dan menguatkan diatas bahwa kesimpulan yang diperoleh pembelajaran memperhatikan menurut Adam (Logic, 1909, hal 14) permasalahan konteks/kondisi sebagaimana sudah matematika. dalam mengatakan Sedangkan bahwa sebuah dijelaskan pada kasus diatas. Dalam dugaan/kesimpulan dunia nyata keputusan bisa diambil pada dengan mengambil pertimbangan tertentu seseorang. Biasanya dipengaruhi oleh saja, yang kemudian diungkapkan Adam pengalaman dan tingkat berpikir orang (Logic, 1909) sebagai dialog penalaran. tersebut. Sehingga kesimpulan logika Misalnya, kita sengaja ingin membeli yang disandarkan pada hukum logika produk matematika menyepakati satu rumusan untuk sebuah acara. Maka dibutuhkan kerja cepat, dan kemudahan kualitas sangat tergantung objektifitas pikiran kesimpulan, sedangkan dialektika tidak. memperoleh. Disini peran dialektika dalam pengambilan keputusan dikaitkan dengan hukum logika yang berlaku. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan-penjelasan Ketika suatu kondisi/persoalan persoalan diatas, simpulan yang diperoleh penulis kompleks atau ketika persoalan yang adalah sebagai berikut. sederhana berubah karakteristiknya dari 1) Agar materi matematika tidak bersifat yang biasa diperkirakan. Maka yang teoritik saja, salah satu bahasan, logika menjadi analisis matematika yang selama ini kita kebutuhan sebagai pertimbangan utama pelajari harus mampu jabarkan pada dalam mengambil keputusan. realitas. prioritas adalah Pada matematika sekolah, Man 2) Logika matematika dan dialektika Keung Siu (dalam Algorithmic and menggunakan pendekatan yang sama Dialectical mathematic, n.d) logika dan yaitu filsafat. dialektika ini dibutuhkan untuk 3) Logika Matematika atau Logika mengukur penalaran siswa. Keduanya Simbolis memiliki sifat yang sama merupakan metafora aspek “Yin” dan dengan “Yang” seperti filosofi Cina, saling menyelesaikan suatu persoalan Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) Logika Klasik untuk AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 ISSN: 2088-687X 4) Logika 139 simbolis atau logika matematika atau logika klasik dapat dipakai untuk persoalan yang Pustaka Bofandra, Muhammad. (2008). Logika Klasik dan Logika Matematika. kepastian benar dan salahnya sudah Jurnal Informatika jelas. Keputusan yang ingin diambil September 2015 hanya antara ya dan tidak atau antara benar dan salah. diselesaikan matematika Cohen, Morris R. dan Nagel, Ernest. (1934). An Introduction to Logic 5) Persoalan-persoalan yang umumnya dapat ITB, 79. 29 : dengan logika persoalan and the Scientific Method. 28 September 2015. seputar matematika, algoritma pemrograman, http://www.britannica.com/AnIntroduction-to-Logic-and-the- dsb. 6) Dialektika dipakai untuk yang kompleks. persoalan Atau ketika persoalan yang Scientific-Method/dp/1931541914 Ensiklopedia britannica. (n.d). Formal Logic. 12 April 2015. sederhana berubah karakteristiknya http://www.britannica.com/eb/arti dari yang biasa diperkirakan. cle-9110687/formal-logic. 7) Logika Klasik sudah memiliki bentuk yang sistematis yaitu Logika Matematika, belum sementara mempunyai Dialektika bentuk yang sistematis. 8) Persoalan yang bisa cukup dengan menggunakan logika matematika tidak perlu menggunakan dialektika karena justru akan sekolah, pembelajaran pendidik matematika harus PUBIB : Yogyakarta Keung Siu, Man. (n.d). Algorithmic Mathematic and mathematic. Department Dialectical Journal of Mathematic Education. 28 September 2015 http://www. mampu a/algorithmic.htm Malaka, Tan. (1943). MADILOG. 6 menerapkan atau menjelaskan pada Agustus kondisi seperti apa hukum logika http://www.scribd.com matematika digunakan. memungkinkan, dialektika agar mengembangkan of universityofhongkong.ch/dialectic menambah rumit permasalahan. 9) Dalam Gie, Liang. (1999). Filsafat Matematika. Jika perkenalkan siswa dapat logika diluar persoalan rutin. AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015 2014. Natiello, Mario. (n.d). The Mathematical Manuscripts of Karl Marx. Centre for Mathematical Science. 30 September 2015. http://www. Mario Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) 140 ISSN: 2088-687X natiello/pages/linguistics/courses. (Fourth edition). Canada : Cole pdf Cengage Learning. Jones, Adam Logic The Chiswick Centre. (2005). Supporting Inductive and Deductive. Henry Mathematical Thinking. Britain : holt and company : David Fulton York. Leroy. 21 1909. New september 2015. http://archive.org/ 2 Oktober 2015. http://www.constitution.org Suryadi, Didi. (2011). (2012). Pengantar dalam matrikulasi di UNIB November 2012. Woods, Alan, and Grant, Ted. (2008). Membangun Does mathematic reflect reality?. Budaya Baru dalam Berpikir Reason in revolt. Matematika. Bandung : 2015.http://www.marxist.com/rea UPI press. Epp, Wahyu. Analisis Real. Makalah disajikan Ross, W.D, ed. (n.d). Aristotle organon Physics. Widada, Susanna son-in-Alan S. Mathematics 2011. with Discrete Woods 30 dan April Ted grant-16-matematika.htm Application Logika … (RR. Imamul Muttakhidah) AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015