konsep dan definisi media massa

advertisement
Perspektif Teori Konflik/Dialektika





Asumsi Teori Konflik
Tokoh-tokoh Teoritisi Dialektika: Karl
Marx & Frederich Engels
Ralf Dahrendorf
Lewis Coser
Wright Mills
Asumsi Teori Konflik/Dialektika




Teori Dialektika dikenal juga dengan
Teori Konflik.
Teori ini membangun asumsi bahwa
kontradiksi adalah inti dari segala
sesuatu
Konflik adalah sumber terjadinya
perubahan sosial
Walaupun konflik dapat menimbulkan
dampak negatif, namun dalam kehidupan
sosial, konflik mempunyai fungsi positif
bagi masyarakat.
Asumsi . . .



Tokoh utama Teori Dialektika, Karl Marx
mengadopsi Teori Dialektika dari
pandangan Hegel.
Jika Hegel berfokus pada dialektika ide,
maka Marx melakukan pendekatan
dialektika melalui alam materi (Ritzer,
1999: 44).
Transformasi ini dilakukan Marx dengan
bergerak dari konteks filosofi pada
sesuatu yang berhubungan dengan
relasi sosial,
Karl Marx & Frederich Engel



Karl Marx, dilahirkan di Trier, Rusia,
pada 5 Mei 1818 dan wafat pada 1883.
Frederich Engel, lahir di Prusia, pada
1820 dan wafat pada 1895.
Marx dan Engel, adalah dua sahabat
yang mempunyai pemikiran sejalan,
karya-karya dan pemikiran Marx
diterjemahkan dalam berbagai tulisan
oleh Engel.
Konstruk Teori Karl Marx & Engel



Dialektika Karl Marx, dibangun atas dua
konsep:
Pertama, metode dialektika dalam
pandangan Marx, tidak sederhana, satu
jalan, sebab-akibat, tetapi berhubungan
dengan berbagai variabel lainnya.
Kedua, dalam metode dialektika yang
dikembangkan Marx, nilai-nilai sosial
tidak dapat dipisahkan dari fakta sosial
Konstruk . . .

1.
2.
Beberapa interpretasi teori dari Marx
dan Engel adalah:
Manusia masuk ke dalam antarhubungan yang melepaskan kemauan
mereka. Dalam setiap zaman, kita
harus mencari penyebab perubahan di
dalam cara-cara produksi ketimbang
ide-ide.
Setiap masyarakat ditandai oleh infrastruktur yakni struktur ekonomi, dan
supra-struktur yakni ideologi, hukum,
pemerintahan, keluarga dan agama.
Konstruk . . .
3. Perubahan terjadi sebagai akibat
kontradiksi antara kekuatan-kekuatan
dan hubungan-hubungan produksi.
4. Kontradiksi adalah inti kemajuan sosial.
5. Kontradiksi antara kekuatan-kekuatan
dan hubungan-hubungan produksi,
terjelma di dalam pertentangan kelas.
6.
Konstruk . . .


Hasil kontradiksi adalah revolusi.
Kontradiksi antara kekuatan-kekuatan dan
hubungan-hubungan produksi, perjuangan
antar kelas, yang diselesaikan dengan
revolusi.
Revolusi Komunis akan melahirkan
masyarakat tanpa kelas.
Ralf Dahrendorf




Dahrendorf, mengemukakan 4 asumsi
tentang Teori Dialektika/Konflik, yakni:
Pertama, setiap masyarakat tunduk pada
proses perubahan, perubahan ada di
mana-mana;
Kedua, konflik dan konsensus terdapat di
mana-mana;
Ketiga, setiap unsur masyarakat
memberikan sumbangan pada disintegrasi
dan perubahan masyarakat; dan
Dahrendorf . . .



Keempat, setiap masyarakat didasarkan
pada paksaan beberapa orang anggota
terhadap anggota lain
Tesis penting yang dikemukakan
Dahrendorf adalah:”distribusi otoritas atau
kekuasaan yang berbeda-beda merupakan
faktor yang menentukan bagi terciptanya
konflik sosial yang sistematis”.
Berbagai posisi dalam masyarakat
sebetulnya memiliki otoritas dengan
intensitasnya masing-masing.
Dahrendorf . . .


Menurut Dahrendorf, otoritas atau
kekuasaan di dalam suatu perkumpulan
bersifat dialektik.
Hubungan konflik dan perubahan.
Menurut Dahrendorf, konflik berfungsi
untuk menciptakan perubahan
Lewis Coser



Teori Konflik yang dikemukakan Coser,
sering disebut sebagai Teori
Fungsionalisme Konflik.
Dalam bukunya The Function of Social
Conflicts, ia memusatkan perhatiannya
pada fungsi-fungsi konflik.
Terdapat empat fungsi konflik, yang
direpsentasikan sebagai berikut:
Fungsi Konflik Menurut Coser
Fungsi Konflik
Memperkuat
solidaritas
kelompok
yang
longgar
Menghasilkn
solidaritas
internal
kelompok &
aliansi
dengan
kelompok
lain
Mengaktifkn
anggota
kelompok
yang
terisolir
Konflik
dapat
berfungsi
untuk
berkomunik
asi
Wright Mills


Wright Mills (1916-1962). Adalah
seorang sosiolog yang menggabungkan
antara perspektif dan kritik terhadap
keteraturan sosial.
Konstruk teori Mills dibahas dalam
tema-tema hubungan antara alienasi
dan birokrasi, dan kekuasaan dan kaum
elite.
Konstruk Teori Mills


Alienasi dan birokrasi. Mills
menganggap terjadinya alienasi kaum
pekerja di kantor yang takut & dibentuk
oleh kebudayaan massa. Kekuasaan di
zaman modern menjadi alat
tersembunyi untuk melakukan
manipulasi.
Bagi Mills, kapitalisme dan birokrasi
merupakan sumber manipulasi
Konstruk . . .



Kekuasaan kelompok elite. Konsep ini
dibangun dari pemahaman atas kondisi di
Amerika.
Posisi dominan kelompok elite terdiri atas
orang-orang yang menduduki posisi
dominan dalam bidang politik, ekonomi
dan militer.
Ketiga bidang ini kemudian berkolaborasi
dan mempersatukan kebijakan ekonomi
perang.
Download