Bab III Analisa Laporan Keuangan 3.1. Analisa laporan Keuangan sebagai informasi keuangan Dalam upaya melakukan analisa fundamental suatu perusahaan maka analisa laporan keuangan merupakan bagian yang sangat penting karena analisa ini dilakukan untuk mempermudah interprestasi terhadap laporan keuangan yang sudah dibuat dan disajikan oleh pengelola perusahaan /manajer keuangan. 3.1 Common –Size Analysis Pada analisa ini yang dilakukan adalah dengan mengubah setiap angka yang ada dalam pos neraca dan rugi /laba menjadi bentuk prosentase berdasarkan angka tertentu yang menjadi angka dasar/acuan-nya (100%). Pada Neraca, angka –angka dalam setiap pos-nya, dibandingkan dengan angka dasar/acuannya (common base) yaitu total aktiva (100%) atau total pasiva (100%). Sedangkan untuk laporan rugi/laba maka angka dasar/acuannya yang bernilai 100% tersebut adalah penjualan atau pendapatan. Dari penyajian laporan keuangan dalam bentuk common- size akan mempermudah para pengguna laporan keuangan untuk mengampil keputusan karena akan terlihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam neraca dan laporan rugi/laba. A. Neraca Persentase 38 Manajemen Keuangan 39 PT SAROTE Neraca per tanggal 31 Desember tahun 2009 dan 2010 (dalam jutaan rupiah) 2009 2009 2010 2010 2009 Aset Hutang dan Ekuitas Aset Lancar: Hutang Lancar: 2009 2010 2010 Kas 420 2.93% 430 2.91% Hutang Dagang 414 2.89% 596 4.04% Piutang Dagang 710 4.96% 620 4.20% Hutang Wesel 3430 23.96% 2854 19.34% Persediaan 1014 7.08% 656 4.44% Total Hutang Lancar 3844 26.85% 3450 23.37% Total aset Lancar 2144 14.98% 1706 3974 27.76% 4616 31.27% 2000 13.97% 2000 13.55% Laba ditahan 4496 31.41% 4694 31.80% Total Ekuitas 6496 45.38% 6694 45.35% Aset Tidak Lancar: Gedung& Peralatan(bersih) Total Aset 11.56% Hutang Jangka Panjang Ekuitas: 12170 85.02% 13054 88.44% Saham Biasa dan Modal disetor 14314 100.00% 14760 100.00% Total Hutang&Ekuitas 14314 100.00% 14760 100.00% B. Laporan Laba Rugi Persentase PT SAROTE Laporan Laba Rugi Tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (dalam jutaan ) Penjualan 8106 Harga Pokok Penjualan 5560 Penyusutan 1100 Laba sebelum Bunga dan Pajak 1446 Bunga 1004 Laba kena Pajak 442 Pajak 150 Laba Bersih 292 Dividen 94 Laba ditahan 198 % 100.00% 68.59% 13.57% 17.84% 12.39% 5.45% 1.85% 3.60% 1.16% 2.44% 3.2. Analisa Rasio Rasio-rasio keuangan biasanya dikelompokkan ke dalam kaetgori-kategori berikut : 1. Rasio-rasio solvabilitas jangka pendek atau likuiditas 40 Manajemen Keuangan Ukuran-ukuran solvabilitas jangka pendek atau likuiditas, antara lain: Aset lancar a. Rasio lancar = (Current Ratio) Kewajiban lancar 1706 Rasio lancar = = 0,49 kali 3450 Aset lancar - Persediaan b. Rasio cepat = (Quik Ratio) Kewajiban lancar 1706 - 656 Rasio cepat = 1050 = = 0,30 kali 3450 3450 Kas c. Rasio kas 430 = = Kewajiban lancar = 0,12 kali 3450 (Cash Ratio) Modal Kerja Bersih d. Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aset = Total Aset (1706 – 3405) = (NWC to Total Asset) = 0,115 14760 -1699 = 14760 Aset lancar e. Ukuran Interval = (Interval Measure) Rata-rata Biaya Operasional per hari 1706 = 1706 = hari (5560/365) 15,23 = 112 Manajemen Keuangan 41 2. Rasio-rasio solvabilitas jangka panjang atau pengungkitan (leverage) keuangan. Ukuran-ukuran solvabilitas jangka panjang , yaitu : Total Aset - Total ekuitas a. Rasio total utang = (Total Debt Ratio) Total aset 14760 - 6694 8066 = 14760 = 14760 b. Rasio Utang-Ekuitas Debt/Equity) c. Multiplier Ekuitas (Equity Multiplier) = 0,55 kali = Total Utang / Total Ekuitas = (3450+4616)/6694 = 1,2 kali = Total Aset / Total Ekuitas = (Total Ekuitas + Total Utang)/Total Ekuitas = 1 + Rasio Utang – Ekuitas = 1 + 1,2 = 2,2 Utang jangka panjang d. Rasio utang jangka panjang = (Long Term Debt Rati Utang jangka panjang + Total ekuitas 4616 4616 = = 0,41 kali 4616 + 6694 11310 EBIT e. Rasio kelipatan pembayaran bunga = (Times Interest Earned) Bunga 1446 = = 1,44 kali 1004 EBIT + Penyusutan f. Rasio Cakupan Kas = (Cash Coverage Ratio) Bunga 1446 + 1100 2546 = 42 Manajemen Keuangan = = 1004 = 2,54 kali 1004 3. Rasio-rasio atau perputaran manajemen aset. Ukuran-ukuran manajemen aset atau perputaran aset : Harga Pokok Penjualan a. Perputaran Persediaan = (Inventory Turnover) Persediaan 5560 = = 8,48 kali 656 365 hari b. Jumlah hari Penjualan Persediaan (Days sales in Inventory) = Perputaran Persediaan 365 = = 43,04 = 43 hari 8,48 Penjualan c. Perputaran Piutang = (Receivales Turnover) Piutang dagang 8106 = = 13,07 kali 620 365 hari d. Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang = (Days sales in Receivales) Perputaran piutang 365 = = 27,93 = 28 hari 13,07 Manajemen Keuangan 43 Rasio Perputaran Aset : Penjualan e. Perputaran NWC = (NWC Turnover) NWC 8106 8106 = = = 4,65 kali (1706-3450) 1744 Penjualan f. Perputaran aset tetap = (Fixed Asset turnover) Aset tetap bersih 8106 = = 0,62 kali 13054 Penjualan g. Perputaran total aset = (Total Asset Turnover) Total aset 8106 = = 0,55 kali 14760 4. Rasio-rasio Profitabilitas Ukuran-ukuran profitabilitas, yaitu : Laba bersih a. Margin Laba = (Profit Margin) Penjualan 292 = =4% 8106 Laba bersih b. Pengembalian aset = (Return On Assets) Total aset 44 Manajemen Keuangan 292 = =2% 14760 Laba bersih c. Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) = Total Ekuitas 292 = =4% 6694 5. Rasio-rasio nilai pasar. Ukuran-ukuran Nilai Pasar, yaitu : Laba Bersih a. EPS ( Earning Per Share) = Jumlah Saham Beredar 292 = = 2,92 100 Harga per Lembar Saham b. Rasio PE = (Price Earning Ratio) Laba per lembar Saham 90 = = 30,82 kali 2,92 c. Rasio Harga – Penjualan = Harga per Lembar Saham/Penjualan per Lembar Saham = 90 /(8106/100) = 90/81,06 = 1, 12 Nilai Pasar per Lembar Saham d. Rasio Nilai Pasar terhadap Nilai Buku (Market to book ratio) = Nilai Buku per Lembar Saham 90 = = 4,5 kali 20 Manajemen Keuangan 45 Informasi tambahan : - Harga pasar per lembar saham Rp. 90,- - Jumlah saham yang diperdagangkan : 100.000.000 lembar 3.3 Analisa Dupont Saat membahas ROA dan ROE maka akan terlihat perbedaannya, disini dalam analisa Dupont adalah sebuah upaya analisis dalam bentuk memecah Return On Equity (ROE) menjadi tiga bagian: Profit Margin, Total Asset Turnover dan Leverage Keuangan. Hal ini juga dikenal sebagai "Analisis DuPont". Analisis ini bertujuan untuk memisahkan ROA kedalam dua bagian, yakni perputaran aset dan profit margin, hal ini penting karena bisa saja dua perusahaan mempunyai ROA yang sama, tetapi karekteristik usaha berbeda bisa saja mencapai ROA dengan cara berbeda, misalkan sebuah perusahaan bergerak dalam usaha eceran (ritel) akan mempunyai perputran aset yang tinggi dan profit margin yang rendah, tetapi sebaliknya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi akan mempunyai perputaran aktiva yang rendah, tetapi profit margin yang rendah. Selanjutnya analisis ini diperluas dengan memasukkan utang/modal untuk menghitung ROE. Jadi, Analisis Dupont sesungguhnya bagaimana : Efisiensi Operasi, yang diukur dengan profit margin Aset efisiensi penggunaan, yang diukur dengan total asset turnover Financial Leverage, yang diukur dengan multiplier ekuitas Sehingga, ROE (Return On Equity) = Profit Margin (Laba / Penjualan) * Total Asset Turnover (Penjualan / Aktiva) * Ekuitas Multiplier (Aktiva / Ekuitas) Selanjutnya dibawah ini adalah Analisis Dupont yang diperluas : 46 Manajemen Keuangan BAB 3. 1. Dampak apakah yang akan ditimbulkan oleh tindakan-tindakan berikut ini terhadap rasio lancar sebuah perusahaan? Diasumsikan modal kerja bersih adalah positif. a. Membeli perusahaa b. Membayar pemasok c. Melunasi pinjaman Bank jangka pendek d. Pelunasan dini utang jangka panjang e. Seorang pelanggan melunasi rekening kreditnya f. Persediaan dijual pada harga perolehannya g. Persediaan dijual untuk sejumlah laba 2. Jelaskan apa artinya jika sebuah perusahaan memiliki rasio lancar sama dengan 0,50. Apakah perusahaan tersebut akan lebih baik jika rasio lancarnya sebesar 1,50? Bagaimana jika 15,0? Jelaskan jawaban anda. 3. Jelaskan dengan lengkap jenis informasi yang diberikan oleh rasio-rasio keuangan berikut ini : a. Rasio cepat Manajemen Keuangan 47 b. Rasio kas c. Perputaran total asset d. Multiplier ekuitas e. Rasio utang jangka panjang f. Rasio kelipatan pembayaran bunga g. Margin laba h. Pengembalian asset i. Pengembalian ekuitas j. Rasio harga-laba 4. Untuk tahun yang baru saja berakhir, PT. TWS menunjukkan adanya kenaikan dalam pos asset tetap bersihnya sebesar Rp. 1.160.000. Perusahaan menanggung beban penyusutan sebesar Rp. 330.000,-selama tahun tersebut. Berapa banyak yang dibelanjakan untuk asset tetap baru? Apakah ini merupakan sumber atau penggunaan kas?