ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM PADA SEKTOR INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2011-2013 Irawati Bina Nusantara University, Jakarta, 081218844680, [email protected] Irawati Sarwo Edy Handoyo S.E., M.M. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh konstruk kinerja keuangan perusahaan yang diwakili debt to equity ratio (DER) dan return on equity (ROE) serta konstruk makro ekonomi yang diwakili tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar mata uang (kurs) atas return saham. Metode penelitian menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda dengan bantuan software E-views. Objek dari penelitian ini adalah 33 perusahaan yang telah memenuhi kriteria. Kriteria pertama adalah perusahaan yang listing di BEI tahun 2011-2013 dan merupakan seluruh perusahaan sektor property dan real estate, baik sub sektor property & real estate, dan juga sub sektor konstruksi. Kriteria kedua adalah perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan (audit) secara lengkap di website resmi Bursa Efek Indonesia dan informasi mengenai return saham yang lengkap pada tahun penelitian tahun 2011-2013. Kriteria ketiga adalah tidak menghasilkan laba negatif atau loss (rugi) sepanjang tahun penelitian tahun 2011-2013. Output E-views menunjukkan hasil uji F yaitu variabel independen yang terdiri dari debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga, dan nilai tukar secara simultan memiliki pengaruh signifikan atas variabel dependen return saham. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel return on equity (ROE), tingkat suku bunga dan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan atas return saham. Hanya variabel debt to equity ratio (DER) saja yang menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan atas return saham. The purpose of this study is to determine the impact of company 's financial performance and economic macro factor represented by debt to equity ratio ( DER ) and return on equity ( ROE ), interest rate and exchange rate as independent variables on stock return as dependent variable. The research methods are classical assumption test and multiple regression analysis E – views as analysis tools. The object of this study are 33 companies listed on Indonesian Stock Exchange 2011-2013 who meet the following criteria. The first criterion are a listed company from IDX in 2011-2013 and property & real estate sector , both sub- sectors property & real estate sector, and construction sector. The second criterion is the company that fully publish their audited annual financial reports in IDX website, and completely serve an information on stock returns. The third criterion is not generating negative profit or loss (loss ) during research period. The output of E - views shows the results of the F test that the independent variables consisting of debt-to- equity ratio (DER) , return on equity (ROE) , interest rate and exchange rate simultaneously have a significant influence on the dependent variable stock return . While the t test showed that partially return on equity (ROE), interest rate, and the exchange rate has significant effect on stock returns . And only debt to equity ratio (DER) not significantly affect the dependent variable, stock returns . Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Makro Ekonomi, Return Saham PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Merupakan hal yang penting bagi investor untuk memastikan saham yang akan dibeli layak atau tidak, dan apakah saham tersebut masih berpotensi menghasilkan return saham tinggi atau sebaliknya saham tersebut lebih berpeluang untuk menurun di masa yang akan datang. Robert Ang dalam penelian Nidianti (2013) menyatakan terdapat faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat return saham perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan termasuk salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi return saham. Informasi mengenai kinerja perusahaan sangat penting bagi para investor karena informasi kinerja perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investor dalam memilih investasi (Muhayatsyah, 2012:2). Faktor eksternal cenderung kepada faktor yang mempengaruhi return saham diluar kendali manajer keuangan maupun perusahaan. Jika kondisi makro ekonomi mengalami penurunan, maka harga saham juga akan mengalami penurunan. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian membaik akan berdampak pada kenaikan harga saham. Instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi nilainya sangat fluktuatif dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (Rumahproperti123, 2013). Dalam penelitian ini penulis memilih faktor eksternal nilai tukar mata uang tingkat suku bunga, dan inflasi sebagi alat ukur. Kewal Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan konstruk kinerja keuangan yang diukur menggunakan variabel debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan konstruk makro ekonomi yang diukur menggunakan variabel tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang terhadap return saham perusahaan property dan real estate tahun 2011-2013 dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return Saham pada Sektor Industri Property dan Real Estate yang Tercatat di BEI Tahun 2011-2013”. KAJIAN PUSTAKA Penelitian dilakukan Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013) tentang faktor mikro dan makro ekonomi yang mempengaruhi harga saham. Variabel yang digunakan adalah rasio keuangan current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), inventory turnover (ITO), return on equity (ROE), price earning ratio (PER). Sedangkan faktor makro yang diteliti adalah inflasi dan harga minyak dunia. Periode pengumpulan sampel adalah tahun 2008-2011. Sampel pada penelitian ini merupakan 13 perusahaan yang memenuhi kriteria peneliti. Metode yang digunakan adalah analisis regresi menggunakan aplikasi SPSS. Hasil uji parsial menunjukkan variabel faktor mikro (CR, DER, ITO, ROE, PER) dan faktor makro (inflasi dan harga minyak dunia) secara bersama-sama signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. Uji parsial menunjukkan DER, ROE, inflasi, dan harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan CR, ITO, PER tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Subalno (2009). Variabel yang digunakan antara lain CR, DER, ROA, TATO, nilai tukar, dan tingkat suku bunga. Penelitian ini mengukur pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap return yang dihasilkan. Sampel terdiri dari 17 perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama periode tahun 2003-2007. Analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Dari hasil analisis regresi diperoleh hasil secara parsial bahwa ROA, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan CR, DER dan TATO pengaruhnya tidak signifikan. Penelitian serupa dengan variabel berbeda dilakukan oleh Thamrin (2012). Dengan sampel penelitian 66 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel current ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil menunjukkan bahwa CR dan DER secara parsial berpengaruh terhadap return saham. Tetapi variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap return saham ialah debt to equity ratio (DER). Penelitian dilakukan Lesmana (2013) yang mengukur pengaruh variabel independen ROA, ROE, tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap return saham sebagai variabel dependen. Periode pengambilan sampel adalah tahun 2010-2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang tercatat di Bursa Efek. Metode analisis yang digunakan adalah analisis uji asumsi klasik & regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari uji F menunjukkan ROA, ROE, tingkat suku bunga, dan nilai tukar secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan untuk uji –t dapat diketahui bahwa secara parsial ROA, ROE, dan tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham sedangkan nilai tukar tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian koefisien determinasi menjelaskan bahwa kemampuan variabel-variabel independen (ROA, ROE, SBI dan nilai tukar) mampu menjelaskan sebesar 64 % variasi-variasi dependennya (return saham). Penelitian berikutnya dilakukan oleh Kewal (2012) mengenai faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel dalam penelitian ini adalah 4 (empat) indikator makro ekonomi, yaitu tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank Indonesia, kurs, dan tingkat pertumbuhan GDP terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian sebanyak 120 data, dikumpulkan per bulan selama 10 tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2009. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. Penelitian berikutnya dilakukan Nindiati (2013) mengenai faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alat analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. Periode pengumpulan sampel adalah tahun 2008-2011. Variabel yang digunakan adalah return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), inflation rate dan interest rate. Hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 5,339 yang lebih besar dari F table yang hanya sebesar 0,148 mengindikasikan bahwa ROA, DER, inflation rate dan interest rate secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel DER, inflation rate, dan interest rate menunjukkan hasil memiliki pengaruh yang signifikan atas variabel dependen return saham. Sedangkan ROA tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan atas return saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Lusi Lesmana dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return Saham”. Namun terdapat beberapa perbedaan dari penelitian terdahulu yaitu : 1. 2. Variabel-variabel yang digunakan berbeda, dimana pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), inflasi, tingkat suku bunga (suku bunga nominal), dan nilai tukar. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan diantaranya adalah debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar. Pemilihan sampel yang berbeda, dimana pada penelitian terdahulu sampel penelitiannya adalah semua industri non keuangan yang terdaftar di BEI dengan periode pengambilan data 2010-2012. Sedangkan pada penelitian ini sampel penelitiannya adalah perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indoesia (BEI) dengan periode pengambilan data Tahun 2011-2013. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return saham. 2. Mengetahui pengaruh return on equity (ROE) terhadap return saham. 3. Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap return saham. 4. Mengetahui pengaruh nilai tukar (kurs) terhadap return saham. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan tujuan penelitian yang ada, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh antara debt to equity ratio (DER) terhadap return saham? 2. Apakah terdapat pengaruh antara return on equity (ROE) terhdap return saham? 3. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat suku bunga (BI rate) terhadap return saham? 4. Apakah terdapat pengaruh antara nilai tukar mata uang (kurs) terhadap return saham? 5. Apakah terdapat pengaruh antara DER, ROE, tingkat suku bunga dan nilai tukar secara bersamaan 6. terhadap return saham? METODE PENELITIAN OBJEK PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. Dari populasi yang ada ditentukan kriteria-kriteria tertentu yang akhirnya didapatkan 33 perusahaan yang menjadi objek penelitian JENIS DAN SUMBER DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Berdasarkan populasi tersebut ditentukan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan. Berikut kriteria-kriteria dalam penentuan sampel : 1. 2. 3. Perusahaan yang listing di BEI tahun 2011-2013 dan merupakan seluruh perusahaan sektor property dan real estate, baik sub sektor property & real estate, dan juga sub sektor konstruksi. Menerbitkan laporan keuangan tahunan secara lengkap (audit) di website Bursa Efek Indonesia dan informasi mengenai return saham yang lengkap pada tahun penelitian tahun 2011-2013. Tidak menghasilkan laba negatif atau loss (rugi) sepanjang tahun penelitian tahun 2011-2013. Atas dasar kriteria di atas, maka didapatkan 33 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dokumentasi karena data yang digunakan merupakan data sekunder. Pengumpulan data melalui lembaga yang menyediakan data tersebut yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI) selain itu juga menggunakan situs internet seperti yahoo, google, dan berbagai media yang menyediakan informasi yang dapat membantu menjawab permasalahan yang ada. Data tersebut akan diolah sedemikian rupa agar informasi yang didapat relevan dengan penelitian. Penelitian ini melakukan analisis dari informasi yang telah didapat dari penelitian dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan perhitungan debt to equity ratio (DER), dan return on equity (ROE) yang merupakan variabel independen pada penelitian ini berdasarkan laporan keuangan tahunan yang telah di audit tahun 2011-2013. Rumus DER, dan ROE didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut: Debt to equity ratio-DER = Return on Equity = 2. 3. 4. Melakukan kutipan atas tingkat suku bunga, dan nilai tukar di situs resmi yang ada seperti www.BI.go.id Melakukan kutipan atas harga saham selama periode penelitian kemudian menghitung return saham. Rumus return saham yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut: Return Saham = Melakukan analisis data dengan uji asumsi klasik (normalitas,heteroskedastisitas, multikolinearitas, autokorelasi), regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, dan uji f dari masing-masing variabel yang dibuat dengan E-views. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian untuk variabel kinerja keuangan dan makro ekonomi serta return saham. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel tersebut. Berikut penjelasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen : 1. Debt to Equity Ratio (DER) Jika rasio debt to equity ratio (DER) menunjukkan nilai besar, maka besar kemungkinan resiko yang akan dihadapi perusahaan akan semakin besar pula, salah satunya adalah resiko kebangkrutan. Nilai DER adalah perbandingan total debt dengan nilai total equity (Sitanggang: 2014). Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar total utang terhadap total ekuitas, hal ini juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat resiko perusahaan semakin besar. Jika DER menunjukkan komposisi total utang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri maka akan terjadi peningkatan risiko yang diterima investor. Hal ini akan membawa dampak pada menurunnya harga saham. 2. Return On Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri, apakah efektif dan efisien jika perusahaan tersebut menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih (Sitanggang: 2014). Informasi dari besar kecilnya ROE perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitasnya dengan efektif dan efisien dimana investor dapat melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih. Tingkat ROE yang tinggi merupakan daya tarik bagi investor untuk mengivestasikan dananya pada perusahaan tersebut. 3. Tingkat Suku Bunga (BI rate) Tingkat bunga di suatu negara dapat mempengaruhi return saham yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Tandelilin (2010:343) bahwa tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif dikarenakan adanya peningkatan suku bunga yang disyaratkan dalam investasi pada suatu saham. 4. Nilai Tukar Mata Uang (Kurs) Nilai tukar terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi perekonomian yang mengalami inflasi (Tandelilin, 2010:344). Hal ini bisa dijelaskan dengan fakta adanya penurunan biaya impor untuk bahan baku dan adanya penurunan tingkat suku bunga. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel independen dan 1 variabel terikat (dependen). a. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel-variabel bebas pada penelitian ini yaitu : 1. Variabel Kinerja Keuangan: a. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio yang merupakan variabel rasio kinerja keuangan mewakili leverage ratio digunakan untuk mengetahui berapa bagian modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang lebih besar dibandingkan dengan modal pemilik. Debt to equity ratio-DER = b. Return On Equity Return on equity (ROE) yang merupakan variabel rasio kinerja keuangan mewakili profitability ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitasnya dengan efektif dan efisien. Return on Equity = 2. Variabel Makro Ekonomi a. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa BI rate. Tingkat suku bunga ini diperoleh dari website Bank Indonesia. BI rate yang tersedia berbentuk bulanan, akan tetapi dikarenakan variabel kinerja keuangan diambil dalam periode tahunan maka tingkat suku bunga dirangkum dalam periode tahunan pula dengan merata-ratakan data bulanan dibagi 12 (dua belas). b. Nilai Tukar Mata Uang Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs Rupiah terhadap US Dollar di Bank Indonesia secara periodik yang diolah dari data laporan tahunan Bank Indonesia. Kurs US Dollar digunakan pada penelitian ini dikarenakan US Dollar banyak digunakan sebagai alat transaksi dengan negara lain seperti ekspor impor, membayar hutang dan lain sebagainya. Variabel ini diukur dengan menggunakan data harian kurs tengah Rupiah terhadap US Dollar di BI yang disetahunkan. b. Variabel Terikat (Dependen) 1. Return Saham (Y) Return saham mewakili variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan return saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : R= Dimana: R = Return Saham Pt = Harga saham sekarang Pt-1 = Harga saham periode lalu Return saham dalam penelitian ini didapat dari penutupan bulanan (closing price) karena merupakan harga pasar saham dari hasil permintaan dan penawaran. Oleh karena variabel independen (kinerja keuangan) menggunakan data tahunan sedangkan variabel dependen (return saham) menggunakan data bulanan maka harga saham penutupan bulanan dirata-rata dalam 12 bulan yaitu dengan mengkumulatifkan data bulanan return saham januari sampai desember dibagi dengan 12. Harga saham penutupan yang digunakan adalah saham penutupan pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2013. HASIL DAN BAHASAN Paparan Statistika Deskriptif Tabel 4.1. Hasil Uji Deskriptif Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sum Sum Sq. Dev. Observations DER 1.181414 0.860000 5.670000 0.080000 1.128856 2.379241 8.834457 ROE 0.124958 0.118500 0.442400 0.001500 0.092992 0.161662 4.636678 BI_RATE 0.062767 0.064800 0.065800 0.057700 0.003624 -0.666538 1.500000 KURS 9537.667 9380.000 10454.00 8779.000 696.3705 0.329562 1.500000 RETURN_S 135.1373 60.00000 1435.000 -940.0000 354.3611 0.898342 5.328091 233.8217 0.000000 DER 116.9600 124.8830 99 11.48092 0.003213 ROE 12.37080 0.847455 99 16.61174 0.000247 BI_RATE 6.213900 0.001287 99 11.07333 0.003940 KURS 944229.0 47523322 99 35.67333 0.000000 RETURN_S 13378.59 12306039 99 Berdasarkan hasil data yang telah diolah, didapatkan hasil bahwa nilai variabel independen DER memiliki nilai minimum 0.08 dan nilai maksimum 5.67. Nilai rata-rata didapatkan sebesar 1.18. DER tertinggi dimiliki oleh PT. Adhi Karya (Persero) di tahun 2012. Total liabilitas menunjukkan total hutang atau total kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Variabel independen kedua adalah ROE. Hasil menunjukkan nilai minimum untuk ROE adalah sebesar 0.0015 dan nilai maksimum sebesar 0.4424. Nilai rata-rata yang didapatkan untuk ROE adalah 0.1294. ROE tertinggi dimiliki oleh PT. Surya Semesta Internusa. Variabel independen ketiga adalah tingkat suku bunga (BI Rate). Nilai minimum dari BI Rate adalah 0.057 nilai maksimum 0.065. nilai rata-rata 0.063. BI rate tertinggi diperoleh pada tahun 2012. Sedangkan BI rate terendah dialami pada tahun 2011. Variabel independen keempat adalah nilai tukar (kurs). Mata uang yang digunakan sebagai perbandingan adalah USD (Dollar). Nilai tertinggi diperoleh pada tahun 2011 sebesar Rp 10.454 dan nilai minimum dialami pada tahun 2013 sebesar Rp 8.779 dengan standart deviasi sebesar Rp 696,37. Variabel dependen return saham menunjukkan nilai minimum sebesar -940 dan nilai maksimum sebesar 1435 dengan rata-rata sebesar 135.14 dan standard deviasi sebesar 354.36. Perusahaan dengan return saham terbesar dimiliki oleh PT Lippo Cikarang Tbk. Tingginya return saham biasanya berbanding lurus dengan tingginya tingkat resiko yang dimiliki oleh kegiatan investasi perusahaan walaupun tidak selalu seperti itu (Lesmana, 2013). Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokerelasi yang dilakukan sebagai berikut : Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai prob. Jarque bera > dari taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) maka residual berdistribusi tidak normal. Sebaliknya jika nilai prob Jarque Bera < taraf signifikansi maka residual berdistribusi normal. Gambar 4.1. Normality Test 10 Series: Residuals Sample 1 99 Observations 99 8 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 6 4 1.25e-14 -26.84592 932.4040 -892.2578 309.8692 0.358513 3.813963 2 Jarque-Bera 4.853732 Probability 0.088313 0 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 Hasil menunjukkan nilai prob sebesar 0.088313 yang berarti > 0.05 Maka, dalam model penelitian ini, residual berdistribusi normal. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas mengunakan uji Glejser yang meregresikan nilai absolute residual (Aresid) terhadap variabel independen. Gambar 4.2. Hasil Heteroskedasticity Test (Glejser) Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS 3.475674 12.75563 13.98958 Prob. F(4,94) Prob. Chi-Square(4) Prob. Chi-Square(4) 0.0108 0.0125 0.0073 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 03/16/15 Time: 22:51 Sample: 1 99 Included observations: 99 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C DER ROE BI_RATE KURS 938.8019 30.71453 269.4691 -13876.09 0.010175 386.9243 19.39429 236.6384 5561.576 0.028908 2.426319 1.583689 1.138738 -2.494992 0.351968 0.0172 0.1166 0.2577 0.0143 0.7256 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.128845 0.091774 191.3202 3440723. -658.0505 3.475674 0.010790 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 234.8488 200.7539 13.39496 13.52603 13.44799 2.056397 Sumber : Hasil olah data E-views. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat jika probalitasnya (nilai prob) < tingkat signifikansi (alpha 5%, 1%) maka menandakan telah terjadinya heteroskedastisitas. Jika probalitasnya (nilai prob) > tingkat signifikansi (alpha 5%, 1%) maka menandakan tidak terjadinya hetoskedastisitas. Pada gambar diatas dapat dilihat nilai probalitas variabel debt equity ratio (DER) , return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate), nilai tukar (kurs) adalah 0.1166, 0.2577, 0.0143, dan 0.7256. Nilai ini menandakan pada tingkat alpha 0.05 hanya terjadi masalah heteroskedastisitas pada variabel tingkat suku bunga (BI rate). Sedangkan pada tingkat alpha 0.01 menunjukkan tidak ada masalah heteroskedastisitas pada seluruh variabel independen. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara variabel pengganggu pada periode t ke periode t-1 (satu periode sebelumnya). Untuk mengetahui adanya korelasi dalam penelitian ini digunakan metode LM-test. Uji dari LM-test akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey (BG Test). Ada atau tidaknya autokorelasi dilihat dari besar kecilnya nilai prob chi square. Jika prob chi square > nilai signifikansi (alpha 5%, 1%) maka artinya tidak terdapat masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai prob chi square adalah sebesar 0,4094. Dikarenakan 0,4094 > 0.01 & 0.05 maka tidak ada masalah autokorelasi dalam penelitian ini. Gambar 4.3. Hasil Autocorrelation Test (Breush-Godfrey) Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Obs*R-squared 0.845225 1.786250 Prob. F(2,92) Prob. Chi-Square(2) 0.4328 0.4094 Sumber : Hasil olah data menggunakan E-views. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas (kolinearitas ganda) berarti adanya hubungan linear yang sempurna di antara variabelvariabel bebas dalam model regresi. Korelasi yang kuat antar variabel bebas menunjukkan adanya multikolinearitas. Jika terdapat korelasi yang sempurna di antara variabel bebas, maka konsekuensinya adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, nilai standard error setiap regresi menjadi tidak terhingga. (Wijaya, 2009). Ada atau tidak adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.90. Tabel 4.2. Correlation Test DER ROE BI_RATE KURS 1.000000 0.467486 0.001867 -0.046429 DER 0.467486 1.000000 -0.089472 -0.088963 ROE BI_RATE 0.001867 -0.089472 1.000000 0.271620 -0.046429 -0.088963 0.271620 1.000000 KURS Sumber: Uji correlation pada E-views Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dengan nilai lebih dari 0.90. Data dikatakan teridentifikasi multikolinearitas apabila koefisien korelasi antar variabel independen lebih dari 0.90. Dengan demikian, data panel dalam penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas. autokorelasi dan multikolinearitas. Analisis Regresi Berganda Uji regresi linier dilakukan menggunakan common effect model. Uji regresi dilakukan atas variable DER, ROE, BI rate, kurs terhadap return saham. Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai konstanta = -0.0177. Nilai konstanta menunjukkan besarnya nilai variabel Y jika variabel X adalah 0. Nilai koefisiensi menunjukkan variabel independen DER sebesar -12.74913, ROE sebesar 850.5707, BI rate sebesar -41891.84, dan nilai kurs sebesar 0.118369. Gambar 4.4. Hasil Regression Test Dependent Variable: RETURN_S Method: Least Squares Date: 03/16/15 Time: 22:50 Sample: 1 99 Included observations: 99 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DER ROE BI_RATE KURS C -12.74913 850.5707 -41891.84 0.118369 1544.365 32.07306 391.3378 9197.385 0.047807 639.8712 -0.397503 2.173495 -4.554755 2.475985 2.413556 0.6919 0.0323 0.0000 0.0151 0.0177 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.235347 0.202808 316.3934 9409851. -707.8512 7.232888 0.000040 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 135.1373 354.3611 14.40104 14.53210 14.45406 1.957258 Sumber: Olah data menggunakan E-views. Maka, didapatkan persamaan regresi adalah sebagai berikut : Y = a – ß1(-12.74913) + ß2(850.5707) + ß3(-41891.84) + ß4(0.118369) Keterangan : Y : Variabel dependen (return saham) α : Konstanta, yaitu nilai Y jika X1, X2, X3, dan X4 = 0 ß1, ß2, ß3, ß4 : Koefisiensi regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X1, X2, X3, dan X4 X1 : Variabel independen (DER) X2 : Variabel independen (ROE) X3 : Variabel independen (Suku Bunga BI rate) X4 : Variabel independen (Nilai Tukar Mata Uang) Hasil dari regresi linear berganda di atas ada beberapa hal yang dapat dijelaskan seperti berikut : 1. 2. 3. Konstanta sebesar -0.0177 menunjukkan bahwa jika debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate), dan nilai tukar (kurs) nilainya = 0, maka realisasi return saham nilainya adalah -0.0177. Koefisien regresi debt to equity ratio (DER) sebesar -12.74913 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari DER akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -12.74913. Koefisien regresi return on equity (ROE) sebesar 850.5707menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari ROE akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 850.5707. 4. 5. Koefisien regresi tingkat suku bunga (BI rate) sebesar -41891.84 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% suku bunga akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -41891.84. Koefisien regresi nilai tukar (kurs) sebesar 0.118369 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% nilai tukar akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 0.118369. Pengujian Hipotesis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diwakili debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), serta pengaruh makro ekonomi yang diwakili oleh tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar (kurs) terhadap return saham suatu perusahaan. Pengujian secara parsial dari variabel-variabel tersebut menggunakan uji t, sedangkan untuk melihat secara simultan menggunakan uji F. Uji t Uji t bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara individu berpengaruh terhadap return saham atau yang lebih dikenal secara parsial. Dasar pengambilan keputusan untuk uji t adalah jika probabilitasnya (nilai sig) > taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau t tabel < t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh antara variabel tersebut dengan variabel dependen return saham. Sedangkan jika probabilitasnya (nilai sig) < taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) maka otomatis t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel dan menandakan adanya pengaruh antara variabel tersebut dengan variabel dependen return saham. Tabel 4.3. Hasil Uji t Variable DER ROE BI RATE KURS C t-Statistic -0.397503 2.173495 Sig 0.6919 0.0323 -4.554755 2.475985 2.413556 0.0000 0.0151 0.0177 Sumber: Olah data menggunakan E-views. Pada tabel di atas nilai sig variabel pertama yaitu DER = 0.6919 > 0.05 yang berarti variabel independen DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel return saham (karena nilai koefisien nya negatif). Kemudian variabel independen kedua ROE memiliki nilai signifikansi = 0.0323 < 0.05 yang berarti variabel independen ROE secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel return saham (karena nilai koefisiennya positif) . Variabel ketiga yaitu BI rate memiliki nilai signifikansi = 0.0000 < 0.05 yang berarti variabel independen BI rate secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Dan variabel keempat nilai tukar (kurs) memiliki nilai signifikan = 0.0151 < 0.05 yang berarti variabel independen kurs secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham dan positif (karena nilai koefisiennya positif). Uji F Uji F dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dasar-dasar pengambilan keputusan uji F dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai sig > taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau F hitung < F tabel maka H0 tidak ditolak, jika nilai signifikansi < taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Hasil uji F dapat dilihat di tabel dibawah ini : Tabel 4.4. Hasil Uji F F-Stat Prob F Stat 7.232888 0.00 Sumber: Output regresi dari Eviews Pada tabel diatas diketahui nilai F stat = 2.64 dan nilai prob = 0.000. Hal ini menandakan nilai sig < 0.05, yang berarti pada taraf signifikansi alpha 0.05 dan 0.01 keduanya menunjukkan variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen return saham. Jika nilai sig < taraf signifikansi maka sudah dipastikan bahwa nilai F hitung > F tabel. Dapat diartikan bahwa debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate), nilai tukar (kurs) secara efektif dapat digunakan dalam penilaian return saham sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh yang signifikan antara DER, ROE, tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap tingkat return saham secara simultan” diterima. Uji Koefisien Determinasi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien deteminasi memiliki besaran angka 0 hingga 1, apabila hasil dari pengujian tersebut mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen memberikan informasi yang semakin mampu menjelaskan variabel dependen (Lesmana, 2013). Tabel 4.5. Hasil Uji Koefisiensi R squared Adjusted R squared 0.235347 0.202808 Sumber : Output regresi dari E-views Dapat dilihat nilai R square = 0.235347. Hal ini menunjukkan bahwa varians kemampuan dari variabelvariabel independen (DER, ROE, tingkat suku bunga, nilai tukar) mampu menjelaskan sebesar 23.5% variasi variabel dependennya (return saham). Yang dimana sisanya sebesar 76.5% dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, berikut adalah simpulan dari pembahasan tersebut: 1. 2. Debt Equity Ratio (DER) terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai signifikansi sebesar 0.6919. Nilai koefisiennya adalah -12.74913 menunjukkan setiap kenaikan 1% dari DER akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -12.74913. Hasil serupa diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh Subalno (2009) yang menyatakan DER tidak berpengaruh atas return saham. Akan tetapi hasil berbeda diperoleh oleh Thamrin (2010), serta Nindiati (2013) yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara DER dengan return saham. Return On Equity (ROE) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, Nilai signifikansinya adalah 0.0323 dengan koefisiennya sebesar 850.5707 menunjukkan setiap kenaikan 1% dari ROE akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 850.5707. Penelitian yang dilakukan oleh Lesmana (2013) menunjukkan hasil serupa yang juga menyatakan adanya pengaruh signifikan antara ROE dengan return saham. Penelitian dengan variabel dependen harga saham dilakukan oleh 3. 4. Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013) yang juga menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari ROE terhadap harga saham. Tingkat suku bunga (BI rate) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham, dengan nilai signifikansinya adalah 0.0000 dengan nilai koefisiensi regresi sebesar -41891.84 menunjukkan setiap kenaikan 1% suku bunga akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -41891.84. Hasil ini mendukung hasil dari 2 (dua) penelitian terdahulu yang meneliti variabel yang sama. Subalno (2009), Lesmana (2013) dan Nindiati (2013) juga menunjukkan hasil adanya pengaruh signifikan antara tingkat suku bunga dengan return saham. Akan tetapi hasil yang bertentangan diperoleh oleh Kewal (2012) yang meneliti pengaruh tingkat suku bunga dengan variabel dependen berbeda yaitu IHSG. Nilai tukar mata uang (kurs) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham. Nilai signifikansinya adalah 0.0593 dengan nilai koefisien regresinya sebesar 0.118369 menunjukkan setiap kenaikan 1% nilai tukar akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 0.118369. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Lesmana (2013) akan tetapi sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subalno (2009) dan Kewal (2012). Debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga , nilai tukar secara serempak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada R squared sebesar 0.235347. yang berarti bahwa 23,5% return saham dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti Debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga dan nilai tukar. Sedangkan sisanya 76.5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Keterbatasan Keterbatasan-keterbatasan yang terdapat selama mengerjakan penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini terbatas kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri property dan real estate 2. Penelitian ini hanya terbatas pada periode pengambilan data yaitu pada periode waktu 2011-2013 3. Penelitian ini hanya melakukan pengujian terhadap 4 (empat) variabel independen dan 1 variabel dependen Saran Saran kepada penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan dan makro ekonomi : 1. 2. 3. Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika melakukan pengukuran kinerja keuangan dengan variabel rasio keuangan dan variabel makro ekonomi yang berbeda dengan jumlah yang lebih banyak. Atau dengan menggunakan uji metode lain yang memungkinkan untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang lebih baik. Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika melakukan pengamatan pada periode yang diperpanjang yaitu lebih dari 3 tahun. Dengan time series triwulanan, bulanan, mingguan, atau harian. Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika menyediakan jangka waktu penelitian yang lebih lama. Agar dapat mempersiapkan data yang lebih banyak dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam proses penelitian dengan lebih baik sehingga dapat menghasilkan keluaran-keluaran yang lebih baik lagi. REFERENSI Adam, Wibowo, & Rahayu (2013). Naiknya Suku Bunga BI dan Nasib Bisnis Properti. Retrieved Januari 31, 2015, from Viva News: m.news.viva.co.id Ali, M. (2014). Akad-Akad Sertifikat Bank Indonesia. Retrieved November 19, 2014, from Islamic Economics World: mahrunnysa.blogspot.com Bank Indonesia. (2014). Informasi Kurs. Retrieved November 18, 2014, from BI: http://www.bi.go.id Bursa Efek Indonesia. (2014). Pengantar Pasar Modal. Retrieved November 17, 2014, from Bursa Efek Indonesia: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ghozali, F. (2012). Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011). Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Malang. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gideon, A. (2014, April 2014). Bunga Kredit Perbankan Naik. Retrieved April 11, 2014, from Liputan 6: bisnis.liputan6.com Harahap, S. S. (2009). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Rajagrafindo Perrsada. Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Hidayat, T. (2011). BI Rate, Inflasi, dan IHSG. Retrieved March 18, 2015, from Teguh Hidayat : http://www.teguhhidayat.com Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Tahun 2009. Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto, H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (6th ed.). Yogyakarta: BPFE. Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kewal, S. S. (2012, April). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, 8, 53-64. Lesmana, L. (2013). Analisis Pengaruh Kinerja KEuangan Perusahaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return Saham. Jakarta: Skripsi, S1. Universitas Bina Nusantara. Muhayatsyah, A. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Makro Ekonomi Terhadap Return dan Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Konsisten di Jakarta Islamic Index. Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, Volume 1. Nomor 2. Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Murhadi, W. R. (2009). Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT. Indeks. Nidianti, P. I. (2013). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Return Saham Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Akuntansi, 130-146. Pane, A. A. (2009). Pengaruh Resiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga dan Inflasi terhadap Harga Saham pada Industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia. Medan: USU Repository. Praditya, I. I. (2014, November 13). Penyesuaian BI Rate Tunggu Kepastian Harga BBM Subsidi. Retrieved November 18, 2014, from Liputan 6: bisnis.liputan6.com Priyatno, D. (2011). Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013). Pengaruh Faktor Mikro dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Harga Saham Perusahaan Mining and Mining Services yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode 2008-2011. Universitas Brawijaya, Fakultas Ilmu Administrasi, Malang. Rumahproperti123. (2013). Optimisme dengan Keuntungan Berinvestasi di Properti. Retrieved November 18, 2014, from Rumahproperti123: http://www.rumahproperti123.com Sari, N. F. (2012). Analisis Pengaruh DER, CR , ROE, dan TAT Terhadap Return Saham. Semarang: http://eprints.undip.ac.id/37324/1/SARI.pdf. Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL : Sebuah PengantarAplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Sitanggang, J. P. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia. Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (1 ed.). Yogyakarta: Kanisius. Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Yudiatmaja, F. (2013). Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. RIWAYAT PENULIS Irawati, Lahir di Jakarta tanggal 15-Juni-1990. Penulis menamatkan S1 nya di Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2015.