ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN FAKTOR

advertisement
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN
DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP
RETURN SAHAM PADA SEKTOR INDUSTRI
PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG
TERCATAT DI BEI TAHUN 2011-2013
Irawati
Bina Nusantara University, Jakarta, 081218844680, [email protected]
Irawati
Sarwo Edy Handoyo S.E., M.M.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh konstruk kinerja keuangan perusahaan
yang diwakili debt to equity ratio (DER) dan return on equity (ROE) serta konstruk makro ekonomi
yang diwakili tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar mata uang (kurs) atas return saham.
Metode penelitian menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda dengan bantuan
software E-views. Objek dari penelitian ini adalah 33 perusahaan yang telah memenuhi kriteria.
Kriteria pertama adalah perusahaan yang listing di BEI tahun 2011-2013 dan merupakan seluruh
perusahaan sektor property dan real estate, baik sub sektor property & real estate, dan juga sub
sektor konstruksi. Kriteria kedua adalah perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan (audit)
secara lengkap di website resmi Bursa Efek Indonesia dan informasi mengenai return saham yang
lengkap pada tahun penelitian tahun 2011-2013. Kriteria ketiga adalah tidak menghasilkan laba
negatif atau loss (rugi) sepanjang tahun penelitian tahun 2011-2013. Output E-views menunjukkan
hasil uji F yaitu variabel independen yang terdiri dari debt to equity ratio (DER), return on equity
(ROE), tingkat suku bunga, dan nilai tukar secara simultan memiliki pengaruh signifikan atas
variabel dependen return saham. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel return
on equity (ROE), tingkat suku bunga dan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan atas return
saham. Hanya variabel debt to equity ratio (DER) saja yang menunjukkan hasil tidak berpengaruh
signifikan atas return saham.
The purpose of this study is to determine the impact of company 's financial performance and
economic macro factor represented by debt to equity ratio ( DER ) and return on equity ( ROE ),
interest rate and exchange rate as independent variables on stock return as dependent variable. The
research methods are classical assumption test and multiple regression analysis E – views as analysis
tools. The object of this study are 33 companies listed on Indonesian Stock Exchange 2011-2013 who
meet the following criteria. The first criterion are a listed company from IDX in 2011-2013 and
property & real estate sector , both sub- sectors property & real estate sector, and construction
sector. The second criterion is the company that fully publish their audited annual financial reports in
IDX website, and completely serve an information on stock returns. The third criterion is not
generating negative profit or loss (loss ) during research period. The output of E - views shows the
results of the F test that the independent variables consisting of debt-to- equity ratio (DER) , return
on equity (ROE) , interest rate and exchange rate simultaneously have a significant influence on the
dependent variable stock return . While the t test showed that partially return on equity (ROE),
interest rate, and the exchange rate has significant effect on stock returns . And only debt to equity
ratio (DER) not significantly affect the dependent variable, stock returns .
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Makro Ekonomi, Return Saham
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Merupakan hal yang penting bagi investor untuk memastikan saham yang akan dibeli layak atau tidak, dan
apakah saham tersebut masih berpotensi menghasilkan return saham tinggi atau sebaliknya saham tersebut lebih
berpeluang untuk menurun di masa yang akan datang. Robert Ang dalam penelian Nidianti (2013) menyatakan
terdapat faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat return saham perusahaan. Kinerja
keuangan perusahaan termasuk salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi return saham. Informasi
mengenai kinerja perusahaan sangat penting bagi para investor karena informasi kinerja perusahaan dapat
dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investor dalam memilih investasi (Muhayatsyah, 2012:2).
Faktor eksternal cenderung kepada faktor yang mempengaruhi return saham diluar kendali manajer keuangan
maupun perusahaan. Jika kondisi makro ekonomi mengalami penurunan, maka harga saham juga akan
mengalami penurunan. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian membaik akan berdampak pada kenaikan harga
saham. Instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi nilainya sangat fluktuatif dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal (Rumahproperti123, 2013). Dalam penelitian ini penulis memilih faktor eksternal nilai
tukar mata uang tingkat suku bunga, dan inflasi sebagi alat ukur. Kewal Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan konstruk kinerja keuangan yang diukur menggunakan variabel debt to equity ratio
(DER), return on equity (ROE), dan konstruk makro ekonomi yang diukur menggunakan variabel tingkat suku
bunga dan nilai tukar mata uang terhadap return saham perusahaan property dan real estate tahun 2011-2013
dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return Saham pada
Sektor Industri Property dan Real Estate yang Tercatat di BEI Tahun 2011-2013”.
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian dilakukan Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013) tentang faktor mikro dan makro ekonomi
yang mempengaruhi harga saham. Variabel yang digunakan adalah rasio keuangan current ratio (CR), debt to
equity ratio (DER), inventory turnover (ITO), return on equity (ROE), price earning ratio (PER). Sedangkan
faktor makro yang diteliti adalah inflasi dan harga minyak dunia. Periode pengumpulan sampel adalah tahun
2008-2011. Sampel pada penelitian ini merupakan 13 perusahaan yang memenuhi kriteria peneliti. Metode yang
digunakan adalah analisis regresi menggunakan aplikasi SPSS. Hasil uji parsial menunjukkan variabel faktor
mikro (CR, DER, ITO, ROE, PER) dan faktor makro (inflasi dan harga minyak dunia) secara bersama-sama
signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. Uji parsial menunjukkan DER, ROE, inflasi, dan harga minyak
dunia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan CR, ITO, PER tidak menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Subalno (2009). Variabel yang digunakan antara lain CR, DER,
ROA, TATO, nilai tukar, dan tingkat suku bunga. Penelitian ini mengukur pengaruh variabel-variabel tersebut
terhadap return yang dihasilkan. Sampel terdiri dari 17 perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di
bursa efek Indonesia selama periode tahun 2003-2007. Analisis data menggunakan regresi berganda dan
hipotesis diuji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Dari hasil analisis regresi diperoleh
hasil secara parsial bahwa ROA, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap return
saham, sedangkan CR, DER dan TATO pengaruhnya tidak signifikan.
Penelitian serupa dengan variabel berbeda dilakukan oleh Thamrin (2012). Dengan sampel penelitian 66
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel current
ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil
menunjukkan bahwa CR dan DER secara parsial berpengaruh terhadap return saham. Tetapi variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap return saham ialah debt to equity ratio (DER).
Penelitian dilakukan Lesmana (2013) yang mengukur pengaruh variabel independen ROA, ROE, tingkat
suku bunga, dan nilai tukar terhadap return saham sebagai variabel dependen. Periode pengambilan sampel
adalah tahun 2010-2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang tercatat di
Bursa Efek. Metode analisis yang digunakan adalah analisis uji asumsi klasik & regresi linier berganda dengan
menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari uji F menunjukkan ROA, ROE, tingkat suku bunga, dan nilai tukar
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan untuk uji –t dapat
diketahui bahwa secara parsial ROA, ROE, dan tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham sedangkan nilai tukar tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Hasil pengujian koefisien determinasi menjelaskan bahwa kemampuan variabel-variabel independen (ROA,
ROE, SBI dan nilai tukar) mampu menjelaskan sebesar 64 % variasi-variasi dependennya (return saham).
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Kewal (2012) mengenai faktor yang mempengaruhi Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Variabel dalam penelitian ini adalah 4 (empat) indikator makro ekonomi, yaitu
tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank Indonesia, kurs, dan tingkat pertumbuhan GDP terhadap IHSG di
Bursa Efek Indonesia. Data penelitian sebanyak 120 data, dikumpulkan per bulan selama 10 tahun dari tahun
2000 sampai tahun 2009. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian
menemukan bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi,
suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG.
Penelitian berikutnya dilakukan Nindiati (2013) mengenai faktor yang mempengaruhi return saham
perusahaan sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alat analisis data yang digunakan adalah
uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. Periode pengumpulan sampel adalah tahun 2008-2011. Variabel
yang digunakan adalah return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), inflation rate dan interest rate. Hasil
uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 5,339 yang lebih besar dari F table yang hanya sebesar 0,148
mengindikasikan bahwa ROA, DER, inflation rate dan interest rate secara simultan memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel DER, inflation rate, dan interest rate menunjukkan
hasil memiliki pengaruh yang signifikan atas variabel dependen return saham. Sedangkan ROA tidak
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan atas return saham.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Lusi Lesmana dengan judul “Analisis
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return Saham”. Namun terdapat beberapa
perbedaan dari penelitian terdahulu yaitu :
1.
2.
Variabel-variabel yang digunakan berbeda, dimana pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan
adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), inflasi, tingkat suku bunga (suku bunga
nominal), dan nilai tukar. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan diantaranya adalah debt to
equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar.
Pemilihan sampel yang berbeda, dimana pada penelitian terdahulu sampel penelitiannya adalah semua
industri non keuangan yang terdaftar di BEI dengan periode pengambilan data 2010-2012. Sedangkan
pada penelitian ini sampel penelitiannya adalah perusahaan property dan real estate yang tercatat di
Bursa Efek Indoesia (BEI) dengan periode pengambilan data Tahun 2011-2013.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return saham.
2. Mengetahui pengaruh return on equity (ROE) terhadap return saham.
3. Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap return saham.
4. Mengetahui pengaruh nilai tukar (kurs) terhadap return saham.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan tujuan penelitian yang ada, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh antara debt to equity ratio (DER) terhadap return saham?
2. Apakah terdapat pengaruh antara return on equity (ROE) terhdap return saham?
3. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat suku bunga (BI rate) terhadap return saham?
4. Apakah terdapat pengaruh antara nilai tukar mata uang (kurs) terhadap return saham?
5. Apakah terdapat pengaruh antara DER, ROE, tingkat suku bunga dan nilai tukar secara bersamaan
6. terhadap return saham?
METODE PENELITIAN
OBJEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. Dari populasi yang ada
ditentukan kriteria-kriteria tertentu yang akhirnya didapatkan 33 perusahaan yang menjadi objek penelitian
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Berdasarkan populasi tersebut
ditentukan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan. Berikut kriteria-kriteria dalam penentuan sampel :
1.
2.
3.
Perusahaan yang listing di BEI tahun 2011-2013 dan merupakan seluruh perusahaan sektor property
dan real estate, baik sub sektor property & real estate, dan juga sub sektor konstruksi.
Menerbitkan laporan keuangan tahunan secara lengkap (audit) di website Bursa Efek Indonesia dan
informasi mengenai return saham yang lengkap pada tahun penelitian tahun 2011-2013.
Tidak menghasilkan laba negatif atau loss (rugi) sepanjang tahun penelitian tahun 2011-2013.
Atas dasar kriteria di atas, maka didapatkan 33 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel
penelitian. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dokumentasi karena data
yang digunakan merupakan data sekunder. Pengumpulan data melalui lembaga yang menyediakan data tersebut
yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI) selain itu juga menggunakan situs internet seperti yahoo,
google, dan berbagai media yang menyediakan informasi yang dapat membantu menjawab permasalahan yang
ada. Data tersebut akan diolah sedemikian rupa agar informasi yang didapat relevan dengan penelitian.
Penelitian ini melakukan analisis dari informasi yang telah didapat dari penelitian dengan cara sebagai
berikut:
1.
Melakukan perhitungan debt to equity ratio (DER), dan return on equity (ROE) yang merupakan
variabel independen pada penelitian ini berdasarkan laporan keuangan tahunan yang telah di audit
tahun 2011-2013. Rumus DER, dan ROE didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:
Debt to equity ratio-DER =
Return on Equity =
2.
3.
4.
Melakukan kutipan atas tingkat suku bunga, dan nilai tukar di situs resmi yang ada seperti
www.BI.go.id
Melakukan kutipan atas harga saham selama periode penelitian kemudian menghitung return saham.
Rumus return saham yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut:
Return Saham =
Melakukan analisis data dengan uji asumsi klasik
(normalitas,heteroskedastisitas, multikolinearitas, autokorelasi), regresi linier berganda, koefisien
determinasi, uji t, dan uji f dari masing-masing variabel yang dibuat dengan E-views.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian untuk variabel kinerja keuangan dan makro ekonomi serta
return saham. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel tersebut. Berikut
penjelasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Jika rasio debt to equity ratio (DER) menunjukkan nilai besar, maka besar kemungkinan resiko yang akan
dihadapi perusahaan akan semakin besar pula, salah satunya adalah resiko kebangkrutan. Nilai DER adalah
perbandingan total debt dengan nilai total equity (Sitanggang: 2014). Semakin tinggi DER menunjukkan
semakin besar total utang terhadap total ekuitas, hal ini juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat resiko perusahaan semakin besar. Jika DER
menunjukkan komposisi total utang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri maka akan terjadi
peningkatan risiko yang diterima investor. Hal ini akan membawa dampak pada menurunnya harga saham.
2. Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri, apakah efektif dan efisien jika perusahaan tersebut menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih (Sitanggang: 2014). Informasi dari besar kecilnya ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitasnya dengan efektif dan efisien dimana investor dapat
melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih. Tingkat ROE
yang tinggi merupakan daya tarik bagi investor untuk mengivestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
3. Tingkat Suku Bunga (BI rate)
Tingkat bunga di suatu negara dapat mempengaruhi return saham yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Tandelilin (2010:343) bahwa tingkat bunga yang tinggi merupakan
sinyal negatif dikarenakan adanya peningkatan suku bunga yang disyaratkan dalam investasi pada suatu saham.
4. Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
Nilai tukar terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi perekonomian yang mengalami inflasi
(Tandelilin, 2010:344). Hal ini bisa dijelaskan dengan fakta adanya penurunan biaya impor untuk bahan baku
dan adanya penurunan tingkat suku bunga.
Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel independen dan 1 variabel
terikat (dependen).
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel-variabel bebas pada penelitian ini yaitu :
1. Variabel Kinerja Keuangan:
a. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio yang merupakan variabel rasio kinerja keuangan mewakili leverage ratio
digunakan untuk mengetahui berapa bagian modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang
lebih besar dibandingkan dengan modal pemilik.
Debt to equity ratio-DER =
b. Return On Equity
Return on equity (ROE) yang merupakan variabel rasio kinerja keuangan mewakili profitability ratio
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitasnya dengan efektif dan efisien.
Return on Equity =
2. Variabel Makro Ekonomi
a. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa BI rate. Tingkat suku bunga ini
diperoleh dari website Bank Indonesia. BI rate yang tersedia berbentuk bulanan, akan tetapi
dikarenakan variabel kinerja keuangan diambil dalam periode tahunan maka tingkat suku bunga
dirangkum dalam periode tahunan pula dengan merata-ratakan data bulanan dibagi 12 (dua belas).
b. Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs Rupiah terhadap US Dollar di Bank
Indonesia secara periodik yang diolah dari data laporan tahunan Bank Indonesia. Kurs US Dollar
digunakan pada penelitian ini dikarenakan US Dollar banyak digunakan sebagai alat transaksi dengan
negara lain seperti ekspor impor, membayar hutang dan lain sebagainya. Variabel ini diukur dengan
menggunakan data harian kurs tengah Rupiah terhadap US Dollar di BI yang disetahunkan.
b. Variabel Terikat (Dependen)
1. Return Saham (Y)
Return saham mewakili variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan return
saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
R=
Dimana:
R = Return Saham
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode lalu
Return saham dalam penelitian ini didapat dari penutupan bulanan (closing price) karena merupakan
harga pasar saham dari hasil permintaan dan penawaran. Oleh karena variabel independen (kinerja keuangan)
menggunakan data tahunan sedangkan variabel dependen (return saham) menggunakan data bulanan maka
harga saham penutupan bulanan dirata-rata dalam 12 bulan yaitu dengan mengkumulatifkan data bulanan return
saham januari sampai desember dibagi dengan 12. Harga saham penutupan yang digunakan adalah saham
penutupan pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2013.
HASIL DAN BAHASAN
Paparan Statistika Deskriptif
Tabel 4.1. Hasil Uji Deskriptif
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
DER
1.181414
0.860000
5.670000
0.080000
1.128856
2.379241
8.834457
ROE
0.124958
0.118500
0.442400
0.001500
0.092992
0.161662
4.636678
BI_RATE
0.062767
0.064800
0.065800
0.057700
0.003624
-0.666538
1.500000
KURS
9537.667
9380.000
10454.00
8779.000
696.3705
0.329562
1.500000
RETURN_S
135.1373
60.00000
1435.000
-940.0000
354.3611
0.898342
5.328091
233.8217
0.000000
DER
116.9600
124.8830
99
11.48092
0.003213
ROE
12.37080
0.847455
99
16.61174
0.000247
BI_RATE
6.213900
0.001287
99
11.07333
0.003940
KURS
944229.0
47523322
99
35.67333
0.000000
RETURN_S
13378.59
12306039
99
Berdasarkan hasil data yang telah diolah, didapatkan hasil bahwa nilai variabel independen DER memiliki
nilai minimum 0.08 dan nilai maksimum 5.67. Nilai rata-rata didapatkan sebesar 1.18. DER tertinggi dimiliki
oleh PT. Adhi Karya (Persero) di tahun 2012. Total liabilitas menunjukkan total hutang atau total kewajiban
yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Variabel independen kedua adalah ROE. Hasil menunjukkan nilai minimum untuk ROE adalah sebesar
0.0015 dan nilai maksimum sebesar 0.4424. Nilai rata-rata yang didapatkan untuk ROE adalah 0.1294. ROE
tertinggi dimiliki oleh PT. Surya Semesta Internusa.
Variabel independen ketiga adalah tingkat suku bunga (BI Rate). Nilai minimum dari BI Rate adalah 0.057
nilai maksimum 0.065. nilai rata-rata 0.063. BI rate tertinggi diperoleh pada tahun 2012. Sedangkan BI rate
terendah dialami pada tahun 2011.
Variabel independen keempat adalah nilai tukar (kurs). Mata uang yang digunakan sebagai perbandingan
adalah USD (Dollar). Nilai tertinggi diperoleh pada tahun 2011 sebesar Rp 10.454 dan nilai minimum dialami
pada tahun 2013 sebesar Rp 8.779 dengan standart deviasi sebesar Rp 696,37.
Variabel dependen return saham menunjukkan nilai minimum sebesar -940 dan nilai maksimum sebesar
1435 dengan rata-rata sebesar 135.14 dan standard deviasi sebesar 354.36. Perusahaan dengan return saham
terbesar dimiliki oleh PT Lippo Cikarang Tbk. Tingginya return saham biasanya berbanding lurus dengan
tingginya tingkat resiko yang dimiliki oleh kegiatan investasi perusahaan walaupun tidak selalu seperti itu
(Lesmana, 2013).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji autokerelasi yang dilakukan sebagai berikut :
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai prob.
Jarque bera > dari taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) maka residual berdistribusi tidak normal. Sebaliknya jika
nilai prob Jarque Bera < taraf signifikansi maka residual berdistribusi normal.
Gambar 4.1. Normality Test
10
Series: Residuals
Sample 1 99
Observations 99
8
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
6
4
1.25e-14
-26.84592
932.4040
-892.2578
309.8692
0.358513
3.813963
2
Jarque-Bera 4.853732
Probability
0.088313
0
-800 -600
-400 -200
0
200
400
600
800
Hasil menunjukkan nilai prob sebesar 0.088313 yang berarti > 0.05 Maka, dalam model penelitian ini,
residual berdistribusi normal.
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama.
Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien.
Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas mengunakan uji Glejser yang meregresikan nilai absolute
residual (Aresid) terhadap variabel independen.
Gambar 4.2. Hasil Heteroskedasticity Test (Glejser)
Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic
Obs*R-squared
Scaled explained SS
3.475674
12.75563
13.98958
Prob. F(4,94)
Prob. Chi-Square(4)
Prob. Chi-Square(4)
0.0108
0.0125
0.0073
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 03/16/15 Time: 22:51
Sample: 1 99
Included observations: 99
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
DER
ROE
BI_RATE
KURS
938.8019
30.71453
269.4691
-13876.09
0.010175
386.9243
19.39429
236.6384
5561.576
0.028908
2.426319
1.583689
1.138738
-2.494992
0.351968
0.0172
0.1166
0.2577
0.0143
0.7256
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.128845
0.091774
191.3202
3440723.
-658.0505
3.475674
0.010790
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
234.8488
200.7539
13.39496
13.52603
13.44799
2.056397
Sumber : Hasil olah data E-views.
Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat jika probalitasnya (nilai
prob) < tingkat signifikansi (alpha 5%, 1%) maka menandakan telah terjadinya heteroskedastisitas. Jika
probalitasnya (nilai prob) > tingkat signifikansi (alpha 5%, 1%) maka menandakan tidak terjadinya
hetoskedastisitas.
Pada gambar diatas dapat dilihat nilai probalitas variabel debt equity ratio (DER) , return on equity
(ROE), tingkat suku bunga (BI rate), nilai tukar (kurs) adalah 0.1166, 0.2577, 0.0143, dan 0.7256. Nilai ini
menandakan pada tingkat alpha 0.05 hanya terjadi masalah heteroskedastisitas pada variabel tingkat suku bunga
(BI rate). Sedangkan pada tingkat alpha 0.01 menunjukkan tidak ada masalah heteroskedastisitas pada seluruh
variabel independen.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara variabel
pengganggu pada periode t ke periode t-1 (satu periode sebelumnya). Untuk mengetahui adanya korelasi dalam
penelitian ini digunakan metode LM-test. Uji dari LM-test akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey (BG
Test).
Ada atau tidaknya autokorelasi dilihat dari besar kecilnya nilai prob chi square. Jika prob chi square >
nilai signifikansi (alpha 5%, 1%) maka artinya tidak terdapat masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi
menunjukkan nilai prob chi square adalah sebesar 0,4094. Dikarenakan 0,4094 > 0.01 & 0.05 maka tidak ada
masalah autokorelasi dalam penelitian ini.
Gambar 4.3. Hasil Autocorrelation Test (Breush-Godfrey)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic
Obs*R-squared
0.845225
1.786250
Prob. F(2,92)
Prob. Chi-Square(2)
0.4328
0.4094
Sumber : Hasil olah data menggunakan E-views.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas (kolinearitas ganda) berarti adanya hubungan linear yang sempurna di antara variabelvariabel bebas dalam model regresi. Korelasi yang kuat antar variabel bebas menunjukkan adanya
multikolinearitas. Jika terdapat korelasi yang sempurna di antara variabel bebas, maka konsekuensinya adalah
koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, nilai standard error setiap regresi menjadi tidak
terhingga. (Wijaya, 2009). Ada atau tidak adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi
yang lebih besar dari 0.90.
Tabel 4.2. Correlation Test
DER
ROE
BI_RATE
KURS
1.000000 0.467486 0.001867 -0.046429
DER
0.467486 1.000000 -0.089472 -0.088963
ROE
BI_RATE 0.001867 -0.089472 1.000000 0.271620
-0.046429 -0.088963 0.271620 1.000000
KURS
Sumber: Uji correlation pada E-views
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dengan nilai lebih dari
0.90. Data dikatakan teridentifikasi multikolinearitas apabila koefisien korelasi antar variabel independen lebih
dari 0.90. Dengan demikian, data panel dalam penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.
autokorelasi dan multikolinearitas.
Analisis Regresi Berganda
Uji regresi linier dilakukan menggunakan common effect model. Uji regresi dilakukan atas variable DER,
ROE, BI rate, kurs terhadap return saham. Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai konstanta = -0.0177. Nilai
konstanta menunjukkan besarnya nilai variabel Y jika variabel X adalah 0. Nilai koefisiensi menunjukkan
variabel independen DER sebesar -12.74913, ROE sebesar 850.5707, BI rate sebesar -41891.84, dan nilai kurs
sebesar 0.118369.
Gambar 4.4. Hasil Regression Test
Dependent Variable: RETURN_S
Method: Least Squares
Date: 03/16/15 Time: 22:50
Sample: 1 99
Included observations: 99
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
DER
ROE
BI_RATE
KURS
C
-12.74913
850.5707
-41891.84
0.118369
1544.365
32.07306
391.3378
9197.385
0.047807
639.8712
-0.397503
2.173495
-4.554755
2.475985
2.413556
0.6919
0.0323
0.0000
0.0151
0.0177
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.235347
0.202808
316.3934
9409851.
-707.8512
7.232888
0.000040
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
135.1373
354.3611
14.40104
14.53210
14.45406
1.957258
Sumber: Olah data menggunakan E-views.
Maka, didapatkan persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Y = a – ß1(-12.74913) + ß2(850.5707) + ß3(-41891.84) + ß4(0.118369)
Keterangan :
Y : Variabel dependen (return saham)
α
: Konstanta, yaitu nilai Y jika X1, X2, X3, dan X4 = 0
ß1, ß2, ß3, ß4 : Koefisiensi regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada
variabel X1, X2, X3, dan X4
X1 : Variabel independen (DER)
X2 : Variabel independen (ROE)
X3 : Variabel independen (Suku Bunga BI rate)
X4 : Variabel independen (Nilai Tukar Mata Uang)
Hasil dari regresi linear berganda di atas ada beberapa hal yang dapat dijelaskan seperti berikut :
1.
2.
3.
Konstanta sebesar -0.0177 menunjukkan bahwa jika debt to equity ratio (DER), return on equity
(ROE), tingkat suku bunga (BI rate), dan nilai tukar (kurs) nilainya = 0, maka realisasi return saham
nilainya adalah -0.0177.
Koefisien regresi debt to equity ratio (DER) sebesar -12.74913 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
negatif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari DER akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar -12.74913.
Koefisien regresi return on equity (ROE) sebesar 850.5707menunjukkan bahwa terdapat hubungan
positif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari ROE akan menyebabkan
kenaikan return saham sebesar 850.5707.
4.
5.
Koefisien regresi tingkat suku bunga (BI rate) sebesar -41891.84 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan negatif dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% suku bunga akan
menyebabkan penurunan return saham sebesar -41891.84.
Koefisien regresi nilai tukar (kurs) sebesar 0.118369 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
dengan return saham. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% nilai tukar akan menyebabkan
kenaikan return saham sebesar 0.118369.
Pengujian Hipotesis
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang
diwakili debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), serta pengaruh makro ekonomi yang diwakili oleh
tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai tukar (kurs) terhadap return saham suatu perusahaan. Pengujian secara
parsial dari variabel-variabel tersebut menggunakan uji t, sedangkan untuk melihat secara simultan
menggunakan uji F.
Uji t
Uji t bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara individu berpengaruh
terhadap return saham atau yang lebih dikenal secara parsial. Dasar pengambilan keputusan untuk uji t adalah
jika probabilitasnya (nilai sig) > taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau t tabel < t hitung < t tabel maka tidak
terdapat pengaruh antara variabel tersebut dengan variabel dependen return saham. Sedangkan jika
probabilitasnya (nilai sig) < taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) maka otomatis t hitung < t tabel atau t hitung > t
tabel dan menandakan adanya pengaruh antara variabel tersebut dengan variabel dependen return saham.
Tabel 4.3. Hasil Uji t
Variable
DER
ROE
BI
RATE
KURS
C
t-Statistic
-0.397503
2.173495
Sig
0.6919
0.0323
-4.554755
2.475985
2.413556
0.0000
0.0151
0.0177
Sumber: Olah data menggunakan E-views.
Pada tabel di atas nilai sig variabel pertama yaitu DER = 0.6919 > 0.05 yang berarti variabel independen
DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel return saham (karena nilai
koefisien nya negatif). Kemudian variabel independen kedua ROE memiliki nilai signifikansi = 0.0323 < 0.05
yang berarti variabel independen ROE secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel return
saham (karena nilai koefisiennya positif) . Variabel ketiga yaitu BI rate memiliki nilai signifikansi = 0.0000 <
0.05 yang berarti variabel independen BI rate secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel return saham. Dan variabel keempat nilai tukar (kurs) memiliki nilai signifikan = 0.0151 < 0.05 yang
berarti variabel independen kurs secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham dan
positif (karena nilai koefisiennya positif).
Uji F
Uji F dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Dasar-dasar pengambilan keputusan uji F dilihat dari nilai
probabilitasnya. Jika nilai sig > taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau F hitung < F tabel maka H0 tidak ditolak,
jika nilai signifikansi < taraf signifikansi (alpha 5%, 1%) atau F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Hasil uji F
dapat dilihat di tabel dibawah ini :
Tabel 4.4. Hasil Uji F
F-Stat
Prob F Stat
7.232888
0.00
Sumber: Output regresi dari Eviews
Pada tabel diatas diketahui nilai F stat = 2.64 dan nilai prob = 0.000. Hal ini menandakan nilai sig < 0.05,
yang berarti pada taraf signifikansi alpha 0.05 dan 0.01 keduanya menunjukkan variabel-variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen return saham. Jika nilai sig < taraf
signifikansi maka sudah dipastikan bahwa nilai F hitung > F tabel.
Dapat diartikan bahwa debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga (BI rate),
nilai tukar (kurs) secara efektif dapat digunakan dalam penilaian return saham sehingga dapat disimpulkan
bahwa “Ada pengaruh yang signifikan antara DER, ROE, tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap tingkat
return saham secara simultan” diterima.
Uji Koefisien Determinasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Koefisien deteminasi memiliki besaran angka 0 hingga 1, apabila hasil dari pengujian
tersebut mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen memberikan informasi yang semakin
mampu menjelaskan variabel dependen (Lesmana, 2013).
Tabel 4.5. Hasil Uji Koefisiensi
R squared
Adjusted R squared
0.235347
0.202808
Sumber : Output regresi dari E-views
Dapat dilihat nilai R square = 0.235347. Hal ini menunjukkan bahwa varians kemampuan dari variabelvariabel independen (DER, ROE, tingkat suku bunga, nilai tukar) mampu menjelaskan sebesar 23.5% variasi
variabel dependennya (return saham). Yang dimana sisanya sebesar 76.5% dapat dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, berikut adalah simpulan dari pembahasan
tersebut:
1.
2.
Debt Equity Ratio (DER) terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai
signifikansi sebesar 0.6919. Nilai koefisiennya adalah -12.74913 menunjukkan setiap kenaikan 1% dari
DER akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -12.74913. Hasil serupa diperoleh dalam
penelitian yang dilakukan oleh Subalno (2009) yang menyatakan DER tidak berpengaruh atas return
saham. Akan tetapi hasil berbeda diperoleh oleh Thamrin (2010), serta Nindiati (2013) yang
menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara DER dengan return saham.
Return On Equity (ROE) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, Nilai
signifikansinya adalah 0.0323 dengan koefisiennya sebesar 850.5707 menunjukkan setiap kenaikan 1%
dari ROE akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 850.5707. Penelitian yang dilakukan oleh
Lesmana (2013) menunjukkan hasil serupa yang juga menyatakan adanya pengaruh signifikan antara
ROE dengan return saham. Penelitian dengan variabel dependen harga saham dilakukan oleh
3.
4.
Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013) yang juga menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari
ROE terhadap harga saham.
Tingkat suku bunga (BI rate) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham, dengan
nilai signifikansinya adalah 0.0000 dengan nilai koefisiensi regresi sebesar -41891.84 menunjukkan
setiap kenaikan 1% suku bunga akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -41891.84. Hasil
ini mendukung hasil dari 2 (dua) penelitian terdahulu yang meneliti variabel yang sama. Subalno
(2009), Lesmana (2013) dan Nindiati (2013) juga menunjukkan hasil adanya pengaruh signifikan
antara tingkat suku bunga dengan return saham. Akan tetapi hasil yang bertentangan diperoleh oleh
Kewal (2012) yang meneliti pengaruh tingkat suku bunga dengan variabel dependen berbeda yaitu
IHSG.
Nilai tukar mata uang (kurs) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham. Nilai
signifikansinya adalah 0.0593 dengan nilai koefisien regresinya sebesar 0.118369 menunjukkan setiap
kenaikan 1% nilai tukar akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 0.118369. Hasil ini
bertentangan dengan penelitian Lesmana (2013) akan tetapi sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Subalno (2009) dan Kewal (2012).
Debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga , nilai tukar secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada R squared sebesar 0.235347. yang berarti bahwa 23,5% return saham
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti Debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), tingkat suku bunga
dan nilai tukar. Sedangkan sisanya 76.5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
Keterbatasan
Keterbatasan-keterbatasan yang terdapat selama mengerjakan penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini terbatas kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri property dan real
estate
2. Penelitian ini hanya terbatas pada periode pengambilan data yaitu pada periode waktu 2011-2013
3. Penelitian ini hanya melakukan pengujian terhadap 4 (empat) variabel independen dan 1 variabel
dependen
Saran
Saran kepada penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh kinerja keuangan dan makro ekonomi :
1.
2.
3.
Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika melakukan pengukuran kinerja keuangan dengan
variabel rasio keuangan dan variabel makro ekonomi yang berbeda dengan jumlah yang lebih banyak.
Atau dengan menggunakan uji metode lain yang memungkinkan untuk mendapatkan kualitas hasil
penelitian yang lebih baik.
Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika melakukan pengamatan pada periode yang
diperpanjang yaitu lebih dari 3 tahun. Dengan time series triwulanan, bulanan, mingguan, atau harian.
Bagi penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika menyediakan jangka waktu penelitian yang lebih lama.
Agar dapat mempersiapkan data yang lebih banyak dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
proses penelitian dengan lebih baik sehingga dapat menghasilkan keluaran-keluaran yang lebih baik
lagi.
REFERENSI
Adam, Wibowo, & Rahayu (2013). Naiknya Suku Bunga BI dan Nasib Bisnis Properti. Retrieved Januari 31,
2015, from Viva News: m.news.viva.co.id
Ali, M. (2014). Akad-Akad Sertifikat Bank Indonesia. Retrieved November 19, 2014, from Islamic Economics
World: mahrunnysa.blogspot.com
Bank Indonesia. (2014). Informasi Kurs. Retrieved November 18, 2014, from BI: http://www.bi.go.id
Bursa Efek Indonesia. (2014). Pengantar Pasar Modal. Retrieved November 17, 2014, from Bursa Efek
Indonesia: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx
Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, F. (2012). Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
2007-2011). Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Malang.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gideon, A. (2014, April 2014). Bunga Kredit Perbankan Naik. Retrieved April 11, 2014, from Liputan 6:
bisnis.liputan6.com
Harahap, S. S. (2009). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Rajagrafindo Perrsada.
Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Hidayat, T. (2011). BI Rate, Inflasi, dan IHSG. Retrieved March 18, 2015, from Teguh Hidayat :
http://www.teguhhidayat.com
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Tahun 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto, H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (6th ed.). Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Kewal, S. S. (2012, April). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan. Jurnal Economia, 8, 53-64.
Lesmana, L. (2013). Analisis Pengaruh Kinerja KEuangan Perusahaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap
Return Saham. Jakarta: Skripsi, S1. Universitas Bina Nusantara.
Muhayatsyah, A. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Makro Ekonomi Terhadap Return dan Beta Saham
Syariah pada Perusahaan yang Konsisten di Jakarta Islamic Index. Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi
STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, Volume 1. Nomor 2.
Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Murhadi, W. R. (2009). Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT. Indeks.
Nidianti, P. I. (2013). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Return Saham Food and
Beverages di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Akuntansi, 130-146.
Pane, A. A. (2009). Pengaruh Resiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga dan Inflasi terhadap Harga Saham
pada Industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia. Medan: USU Repository.
Praditya, I. I. (2014, November 13). Penyesuaian BI Rate Tunggu Kepastian Harga BBM Subsidi. Retrieved
November 18, 2014, from Liputan 6: bisnis.liputan6.com
Priyatno, D. (2011). Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Rakasetya, Darminto & Dzulkirom (2013). Pengaruh Faktor Mikro dan Faktor
Makro Ekonomi terhadap Harga Saham Perusahaan Mining and Mining Services yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode 2008-2011. Universitas Brawijaya, Fakultas Ilmu Administrasi,
Malang.
Rumahproperti123. (2013). Optimisme dengan Keuntungan Berinvestasi di Properti. Retrieved November 18,
2014, from Rumahproperti123: http://www.rumahproperti123.com
Sari, N. F. (2012). Analisis Pengaruh DER, CR , ROE, dan TAT Terhadap Return Saham. Semarang:
http://eprints.undip.ac.id/37324/1/SARI.pdf.
Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL : Sebuah PengantarAplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba
Empat.
Sitanggang, J. P. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (1 ed.). Yogyakarta: Kanisius.
Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Yudiatmaja, F. (2013). Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS
Irawati, Lahir di Jakarta tanggal 15-Juni-1990. Penulis menamatkan S1 nya di Universitas Bina Nusantara
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2015.
Download