PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI BAB II KERANGKA KERJA LOGIS PEMBANGUNAN SANITASI KOTA TARAKAN 2.1 Umum 2.1.1. Rona Wilayah Kota Tarakan A. Keadaaan Geografis dan Administrasi Kota Tarakan Secara geografis wilayah Kota Tarakan berada antara 117°34’-117°38’ Bujur Timur dan 3°19’-3°20’ Lintang Utara. Dengan adanya pemekaran wilayah sesuai dengan Perda Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang sebelumnya terdiri dari 3 Kecamatan, dimekarkan menjadi 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 km2 dan 38,2% wilayahnya berupa daratan dan sisanya berupa lautan. B. Profil Wilayah Kota Tarakan Secara umum Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2006 berkisar 24,3ºC hingga 31,0ºC. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 63,8 sampai dengan 97,1% sepanjang tahun 2006. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan Maret, Agustus dan September yang hanya mencapai 58%. Sedangkan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret dan April. Untuk rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 2006 tercatat sebesar 83,1%. Catatan curah hujan bulanan sepanjang tahun 2006, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April sebesar 476,9 mm dan rata-rata curah hujan terendah sebesar 155,2 mm terjadi pada bulan Januari. Sedangkan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2006 tercatat sebesar 346,2 mm. Penyebaran penduduk kota Tarakan secara geografis sangat tidak merata. Sebagian besar penduduk tinggal di Kecamatan Tarakan Barat yaitu sekitar 33,58% atau 64.610 jiwa. Sedangkan yang terendah di Kecamatan Tarakan Utara yaitu sekitar 10,24% atau 19.700 jiwa. 2.1.2. Tinjauan Kebijakan Umum Kota Tarakan Saat ini kondisi infrastruktur Kota Tarakan umumnya relatif baik, namun dengan peran Kota Tarakan sebagai salah satu pusat pertumbuhan yang penting di kawasan timur Indonesia dan skala nasional maka pembangunan fisik perlu ditingkatka baik dari segi kualitas dan kuantitas. Permasalahan dalam pembangunan fisik yang terjadi di Kota Tarakan saat ini dibagi atas beberapa persoalan yaitu akibat limitasi dan kendala fisik wilayah, permukiman, lingkungan hidup, arah perkembangan kawasan terbangun kota, industri, jaringan air bersih, persampahan, banjir dan transportasi. MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 9 9 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, maka disusun strategi kebijakan untuk masingmasing sub bidang dalam bidang fisik prasarana, meliputi bidang penataan ruang, pertanahan, permukiman, pekerjaan umum, perhubungan, dan lingkungan hidup. Kebijakan pengembangan Kota Tarakan meliputi kebijakan di bidang perekonomian, pengembangan wilayah, pertambangan dan energi, lingkungan hidup, pariwisata, kehutanan dan tanaman pangan, perikanan, peternakan, perhubungan serta sarana prasarana. Dibidang perekonomian, pengembangan didasarkan pada beberapa sektor yaitu pertanian tanaman pangan dan hortikultura, kelautan, perkebunan, kehutanan, perdagangan dan perindustrian, pertambangan dan energy, perkoperasian serta pariwisata. Kebijakan perekonomian diarahkan untuk memperkuat dan meningkatkan hasil dari masing-masing sektor. Kebijakan pengembangan wilayah meliputi sektor tata ruang dan pertanahan, kelautan, prasarana jalan, perhubungan udara, pos dan telekomunikasi serta metereologi dan geofisika dengan arah kebijakan adalah meningkatkan daya guna semua sumber di semua sektor tersebut. A. Visi Misi Kota Tarakan Berbasis kepada kondisi, potensi dan lingkungan yang dimiliki, visi Kota Tarakan dinyatakan sebagai berikut: ”Kota Pusat Pelayanan, Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya, Sehat, Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan” Penetapan visi tersebut merupakan motivasi utama bagi Kepala Daerah untuk menentukan kearah mana Kota Tarakan dibangun dan sekaligus merupakan consensus bersama antara Pemerintah Kota dengan seluruh perangkat pemerintah yang berada di wilayah koordinasinya dalam upaya mewujudkan tujuan yang ingin dicapai baik jangka pendek maupun jangka panjang. Terwujudnya Kota Tarakan dengan visi ”Kota Pusat Pelayanan, Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya, Sehat, Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan”, memberikan pemahaman sebagai berikut: a. Kota Tarakan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur Bagian Utara yang bertumpu pada keunggulan komparatifnya sebagai kota perdagangan dan jasa, hendaknya memiliki daya saing global dan mampu menjalankan fungsinya secara efisien b. Kota Tarakan hendaknya dihuni warga kota yang sejahtera, berakhlak, berbudaya dan berdisiplin tinggi, produktif serta memiliki kecintaan dan komitmen untuk berpartisipasi dalam membangun kotanya. c. Kota Tarakan hendaknya memiliki penataan kota dan lingkungan yang baik dan manusiawi, agar dapat lebih menjamin dinamika kehidupan berkelanjutan. Guna mengarahkan seluruh aspek pembangunan menuju perwujudan visi Kota Tarakan, maka perlu ditetapkan misi Kota Tarakan yang menggambarkan apa yang harus dilakukan kota tersebut, yaitu: 1. Menumbuhkembangkan pelayanan umum skala wilayah yang handal sebagai pusat rujukan wilayahwilayah sekitarnya. MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 10 10 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2. Meningkatka aktivitas jasa perdagangan nasional dan internasional 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan 4. Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan 5. Mengembangkan pola hidup dan sikap masyarakat Kota Tarakan yang berbudaya B. Visi Sanitasi Kota Tarakan “Melaksanakan Pembangunan Sanitasi Kota Pulau yang Sehat dan Berkelanjutan” Misi Sanitasi Kota Tarakan 1. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Air Baku. 2. Meningkatkan Kinerja Kelembagaan Pokja Sanitasi. 3. Mewujudkan Kepastian Hukum yang Mendukung Pembangunan dan Pengelolaan Sanitasi melalui Perda. 4. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Pendanaan untuk Pembangunan dan Pengelolaan Sanitasi. 5. Meningkatnya PHBS bagi masyarakat Kota Tarakan. 2.1.3. Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang diarahkan pada optimalisasi penataan ruang yang konsisten antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian serta didukung oleh regulasi yang tidak bertentangan antar sektor dengan tetap memperhatikan keberlanjutan, daya dukung lingkungan dan kerentanan wilayah. Pengembangan kegiatan perkotaan untuk masing-masing kecamatan di Kota Tarakan adalah: Kecamatan TarakanTengah, pengembangan untuk kegiatan perdagangan dan Jasa, Pelayanan Transportasi Laut, Pelayanan Transportasi darat, Pelayanan Administrasi pemerintahan kota, Pelayanan Olah Raga dan Pelayanan Budaya. Kecamatan Tarakan Barat, pengembangan untuk kegiatan perdagangan dan Jasa, Pelayanan Transportasi Udara, Pelayanan Transportasi Laut dan Pelayanan Transportasi darat. Kecamatan Tarakan Utara, pengembangan untuk kegiatan Pertambangan dan Migas, Industri, Militer dan Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan dan Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan pokok. Kecamatan Tarakan Timur, pengembangan untuk kegiatan Pendidikan Tinggi, Pelayanan Transportasi Laut, Pertambangan dan Migas, Industri, Militer, Pelayanan wisata, Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan dan Pelayanan Olah Raga dan Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan pokok. Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah : 1. Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah tertinggal dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang strategis. 2. Mengubah arah kebijakan pembangunan daerah dari inward looking menjadi outward looking MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 11 11 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 3. Menyeimbangkan pertumbuhan antar kota metropolitan,besar, menengah dan kecil secara hirarkis dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional. A. Kebijakan Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah Pembentukan struktur ruang kota maksudkan untuk dapat mengarahkan penempatan pusat-pusat kegiatan yang saling berhubungan satu dengan lainnya dalam suatu kerangka kegiatan yang efisien. Kebijakan bidang fisik dan prasarana meliputi : 1. Penataan Ruang : Pengembangan pertamanan kota dalam upaya meningkatkan kondisi estetika, teduh, bersih, indah dan tertib. Memindahkan kawasan industri yang berada di pusat kota Pembangunan perkotaan ditingkatkan dan dilaksanakan secara terencana dan terpadu Kerjasama dengan daerah lain dalam upaya pemecahan permasalahan yang timbul di Kota Tarakan 2. Pertanahan : Sosialisasi pertemuan mengenai pertanahan rakyat Menertibkan sertifikat Penetapan standar rate PBB 3. Perumahan dan Permukiman: Pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat Pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan memperhatikan tata ruang dan keterkaitan lingkungan sosial Meningkatkan peran koperasi dan swasta dalam pembiayaan pembangunan perumahan Revitalisasi kawasan kumuh Penciptaan lingkungan perumahan dan pemukiman yang layak, bersih, sehat, dan aman 4. Pekerjaan Umum Perbaikan dan pemeliharaan sarana irigasi Mencari sumber air baku baru Pembangunan sarana irigasi Peningkatan peran pemerintah dalan operasi pemeliharaan jaringan air Pembangunan sarana transportasi Pembangunan jalan perkotaan dan pedesaan yang diserasikan dengan perkembangan transportasi jalan raya Pembangunan infrastruktur di kawasan Teluk Tarakan Melanjutkan dan meningkatkan pembangunan prasarana penyeberangan 5. Perhubungan: Sistem transportasi daerah ditata dan disempurnakan yang didukung SDM yang berkualitas MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 12 12 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Pembangunan transportasi perkotaan dan perdesaan Pembangunan transportasi darat harus mampu mengembangkan secara terpadu antar dan intra moda Pembangunan transportasi udara untuk memenuhi jasa transportasi regional, nasional dan internasional Peningkatkan keserasian antar beban dan kepadatan lalulintas kendaraan dengan kemampuan jalan Memperluas jaringan perhubungan darat, laut dan udara Pengembangan SDM 6. Lingkungan Hidup: Peningkatan kemampuan SDM untuk mencari sumber air baku Penyuluhan tidak menggunakan air tanah karena kandungan Fe yang tinggi Sosialisasi pentingnya Hutan Lindung Mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan dalam keseimbangan dan keserasian yang dinamis dan seimbang dengan perkembangan penduduk Pemanfataan SDA laut, udara dan darat dengan memelihara kelestarian lingkungan hidup Konservasi kawasan hutan termasuk flora dan fauna Pembangunan berwawasan lingkungan yang dikembangkan dengan pola tata ruang yang menyerasikan tata guna lahan, air serta SDA lainnya. B.Kebijakan Umum Terkait Pembangunan Sektor Sanitasi Kebijakan umum pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Tarakan tahun 20102014 terkait bidang sanitasi diarahkan pada : 1. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan; 2. Pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan sehat; 3. Pemberdayaan masyarakat mengenai pola hidup sehat; 4. Pemantapan manajemen pengelolaan persampahan; 5. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan; 6. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan; 7. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan; 8. Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan; 9. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan; 10. Peningkatan kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan permukiman dan perkotaan; 11. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); 12. Pengendalian dampak lingkungan hidup; 13. Pengembangan produksi ramah lingkungan; 14. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup; MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 13 13 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 15. Peningkatan akses informasi melalui neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup; 16. Pengendalian emisi, polusi dan pencemaran udara ; 17. Pengendalian polusi limbah padat dan limbah cair; 18. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar bagi masyarakat kurang mampu; 19. Pembinaan kualitas lingkungan sehat perumahan; 20. Pengendalian dampak pencemaran lingkungan; 21. Penyediaan, pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana air minum dan air limbah; 22. Pengembangan teknologi pengelolaan air minum dan air limbah; 23. Pengembangan sistem distribusi air minum. B.1. Strategi Terkait Pembangunan Sektor Sanitasi Arah strategi pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Tarakan tahun 2010-2014 terkait bidang sanitasi diarahkan untuk : Meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang terjaga kelestariannya secara berkelanjutan dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. Menyeimbangkan kepentingan lingkungan hidup dengan kepentingan sosial ekonomi masyarakat dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan air bersih, penyediaan energi listrik dan telekomunikasi untuk warga kota. B.2. Tujuan umum dan Sasaran Tujuan umum dalam pengelolaan sanitasi Kota Tarakan sesuai yang yang tercantum RPJMD meliputi : 1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya daerah secara lestari dan berwawasan lingkungan, dengan sasaran : Meningkatnya kemanfatan sumber daya lokal bagi pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya kualitas lingkungan hidup di perkotaan 2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kota guna menunjang kelancaran arus distribusi barang dan jasa, mobilitas penduduk dan kesejahteraan warga kota, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan darat dan laut Meningkatnya kuantitas dan kualitas fasilitas umum kota Meningkatnya kualitas pelayanan air bersih, energi dan telekomunikasi 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai sumber daya utama pembangunan, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Meningkatnya kualitas pemuda Meningkatnya kualitas olahraga Meningkatnya kualitas perempuan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 14 14 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas penyandang masalah-masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan penduduk miskin C. Kebijakan dan Strategi Prasarana Wilayah/Perkotaan Untuk perencanaan pengembangan prasarana perkotaan, kebijakan dan strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Tarakan pada masing-masing sektor adalah: 1. Kebijakan dan Strategi Sistem Drainase : Kebijakan Strategi Mengembangkan Das Sebagai Konservasi kawasan sungai di perbukitan (hulu sungai) dari Daerah Tangkapan Air Hujan dan masing-masing DAS Sungai melalui pengamanan sekitar DAS Rawa-Rawa Serta Pesisir Laut Penataan/Penanganan kawasan dataran sungai (hilir sungai) dari masing-masing DAS Sungai dan memaksimalkan fungsi rawa terhadap ekologi daratan, melalui normalisasi penampang sungai dan penyediaan drainase, untuk mengatasi banjir dan mengatasi ekologi rawa-rawa daratan Penataan/penanganan terhadap kawasan pesisir sungai (outlet sungai) melalui konservasi kawasan pesisir dan penyediaan fasilitas bangunan pesisir pantai untuk pengendalian pasang surut dan ekologi pantai Meningkatkan kondisi hutan lindung Konservasi hutan lindung dengan meningkatkan fungsi hutan sebagai daerah resapan air lindung Pencegahan penebangan/perambahan hutan lindung Mengendalikan eksplorasi tambang dikawasan hutan lindung Penataan potensi sistem tata air Penataan kawasan hunian sebagai daerah resapan dengan pengaturan Koefisien Dasar Bangunan Pengendalian banjir terhadap bahaya Penataan/penanganan sistem drainase berdasarkan fungsi dari nomenklatur Mengendalikan sedimentasi yang cukup tinggi dengan membuat check dam di beberapa wilayah aliran sungai Penataan/penanganan sistem drainase Pengembangan daerah kawasan permukiman meliputi membuat sistem resapan 2. Kebijakan dan Strategi Sistem Air Bersih Kebijakan Strategi MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 15 15 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Melindungi sumber air baku Konservasi kawasan perbukitan dan hutan lindung, berfungsi terhadap aspek kuantitas, kualitas untuk menyangga dan resapan air hujan di masing - masing DAS dan kontinuitas. Sungai sebagai potensi air baku keperluan air baku keperluan air bersih Penataan / penanganan daerah kawasan resapan air kawasan Hilir Sungai melalui penghijauan dan pembuatan sumur resapan di kawasan Hilir Sungai melalui penghijauan dan pembuatan sumur resapan di kawasan hunian dan pemukiman, berfungsi pula untuk pengendalian banjir Penataan / Pengaturan / Perlindungan sumber – sumber air baku permukaan dan sumber air baku tanah dalam melalui penataan wilayah tata air kawasan terhadap pencemaran lingkungan. Meningkatkan sistem pelayanan air Meningkatkan sistem pengolahan air bersih (IPA) di masing – bersih masing kawasan yang mempunyai potensi air baku untuk sumber air bersih Penataan/penanganan daerah Zona kawasan pelayanan pelayanan Air Bersih di Daerah Kawasan Eksisting dan wilayah pengembangan kawasan pemukiman dan perumahan Penataan/Pengaturan distribusi sumber – sumber air baku permukaan dan sumber air baku tanah dalam melalui penataan wilayah tata air kawasan khusus untuk industry Penataan/Pengaturan/Penggunaan/Peningkatan sistem jaringan pelayanan air bersih ke wilayah kawasan perumahan dan pemukiman Memperkecil angka / nilai kebocoran Pengontrolan sistem produksi air bersih (IPA) di tiap kawasan yang relative besar yang mempunyai potensi kebocoran sumber air bersih dengan pemasangan Water Meter Penataan/Penanganan/ sistem distribusi Zona Kawasan pelayanan Air Bersih di Daerah Kawasan Eksisting dan wilayah pengembangan kawasan perumahan dan pemukiman dengan sistem Loof (Melingkar) Penggantian pipa-pipa distribusi lama yang tidak layak dan mengadakan pengecekan secara berkala Meningkatkan sistem pengelolan / pencatatan Pembacaan water meter ke pelanggan Penataan sistem Administrasi Pengolahan air bersih MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 16 16 3. PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Kebijakan dan Strategi Sistem Pengelolaan Air Limbah Kebijakan Strategi Penanganan air limbah domestik kota Tarakan melalui pengelolaan air limbah secara terpadu . Pengembangan teknis pengelolaan air limbah domestik dengan sistem setempat (on site sanitation) dan sistem terpusat (of site sanitation) yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan target pelayanan sesuai standar nasional Pembentukan institusi khusus dan peraturan yang mengatur serta mengelola air limbah Penanganan air limbah non domestik Penerapan sistem pengelolaan air limbah non domestik yang melalui sistem pengelolaan limbah tidak mencemari lingkungan disesuaikan dengan karakteristik non domestik yang tidak mencemari industri yang ada lingkungan Pengendalian dan monitoring dalam pengelolaan air limbah non domestik 4. Kebijakan dan Strategi Sistem Pengelolaan Persampahan Kebijakan Strategi Penanganan persampahan kota Pengaturan pengelolaan sampah dengan fungsi, tugas dan Tarakan melalui pengelolaan tanggung jawab yang jelas sampah secara terpadu Teknik operasional sampah dilakukan secara terpadu melalui pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir sampah Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan kawasan Perlakuan hukum untuk menunjang keberhasilan dalam pengelolaan sampah Penanganan sistem pembuangan Pengolahan sampah yang dapat mereduksi timbulan sampah akhir sampah yang tidak mencemari sebesar 30% serta pemanfaatan sisa sampah untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya dengan struktur serta kinerja tanah pada lahan-lahan pertanian dan upaya efisiensi lahan dan perkebunan yang kurang subur serta kegiatan penghijauan pemanfaatan sisa sampah agar Penetapan lokasi dan kebutuhan lahan pembuangan akhir lebih berguna dengan metode yang sampah sesuai dengan kriteria dan dilakukan proteksi terhadap tepat guna lechate (air sampah) dan gas dengan metode yang tepat Pembangunan TPA baru Pembuatan Buffer Zone kawasan TPA selebar 500 meter Penetapan kawasan 10 km dari TPA sebagai Kawasan Rawan Pencemaran TPA Pembatasan budidaya dan atau permukiman ( yang sudah ada ) di kawasan Garis Sempadan TPA untuk menghindari dampak pencemaran sampah Pembatasan untuk pengembangan kawasan budidaya dan atau permukiman baru pada kawasan Rawan Pencemaran TPA D. Arahan Rencana Pemanfaatan Ruang dan Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Berdasarkan arahan rencana pembangunan jangka panjang Kota Tarakan, arah pengembangan kegiatan perkotaan untuk masing-masing Kecamatan diarahkan untuk kegiatan perkotaan masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut : MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 17 17 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Kecamatan FUNGSI PENGEMBANGAN Kecamatan TarakanTengah Kecamatan Tarakan Barat Kecamatan Tarakan Utara Kecamatan Tarakan Timur Kecamatan Tarakan Utara Kecamatan Tarakan Timur SKALA PELAYANAN ~Pusat kegiatan perdagangan dan Jasa ~Pusat Pelayanan Transportasi Laut ~Pusat Pelayanan Transportasi darat ~Pusat Pelayanan Administrasi pemerintahan ~kota ~Pusat Pelayanan Olah Raga Pusat Pelayanan Budaya ~Pusat kegiatan perdagangan dan Jasa ~Pusat Pelayanan Transportasi Udara ~Pusat Pelayanan Transportasi Laut ~Pusat Pelayanan Transportasi darat ~Regional ~ Pertambangan dan Migas Industri ~ Militer ~ Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan Pusat kegiatan Pendidikan Tinggi Pusat Pelayanan Transportasi Laut Pertambangan dan Migas ~ Industri ~ Militer Pusat Pelayanan wisata Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan ~ Pusat Pelayanan Olah Raga Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan pokok ~Regional Kota Tarakan ~Kota Tarakan ~Regional ~Kota Tarakan ~ ~Regional ~Kota Tarakan ~Lokal Sumber: Bappeda Kota Tarakan 2011 Jumlah penduduk kota Tarakan tahun 2009 menurut hasil pengolahan dari database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah 192.430 Jiwa. Sedangkan pada tahun sebelumnya berjumlah 162.189 jiwa .Apabila dilihat dari perbandingan penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan rasio 113.02 %.Penyebaran penduduknya boleh dikatakan tidak merata antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lainnya. Sebagian besar penduduk tinggal di Kecamatan Tarakan Barat yaitu sekitar 33,58 % atau 2.317 jiwa per Km2 padahal luas wilayah darat kecamatan ini justru paling kecil dibanding kecamatan-kecamatan yang lain, yaitu hanya 27,89 Km2. Di sisi lain terjadi penambahan jumlah penduduk yang signifikan yaitu di wilayah Kecamatan Tarakan Tengah dan wilayah Kecamatan Tarakan Timur. Ini menunjukkan adanya persebaran penduduk di wilayah yang cukup luas khususnya di Kecamatan Tarakan Utara sehubungan dengan perkembangan pembangunan kota yang mengarah ke wilayah tersebut. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan, Luas Wilayah, Persebaran dan Kepadatan Kota Tarakan dari Tahun 2005 – 2009 Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk Persebara n Kepadata n (Jiwa/Km MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 18 18 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2 LK PR Total 1 Tarakan Timur 58,01 23,581 20,765 44,346 23,04 2 Tarakan Tengah 55,54 33,856 29,918 63,774 33,14 3 Tarakan Barat 27,89 34,124 30,486 64,610 33,58 4 Tarakan Utara 109,36 10,533 9,167 19,700 10,24 2009 250,80 102,094 90,336 192,430 100 2008 250,80 85,416 76,773 162,189 100 2007 250,80 96,492 80,489 176,981 100 2006 250,80 94,086 81,006 175,092 100 2005 250,80 89,608 76,193 165,801 100 Sumber : BPS, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tarakan Tahun 2010 764 1148 2317 180 767 647 706 698 661 Gambar 2.1 Peta Zone dan Sub Sistem Kepadatan Penduduk Tarakan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 19 19 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 20 20 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2.2. Arahan pentahapan pencapaian sektor sanitasi Arahan pentahapan pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun berdasarkan pilihan sistem dan penetapan zona sanitasi dengan mempertimbangkan: a. Arah pengembangan kota yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kota Tarakan dalam jangka panjang b. Kepadatan penduduk Kota Tarakan c. Kawasan beresiko sanitasi d. Kondisi fisik wilayah (topografi dan struktur tanah) 2.3. Sub Sektor Air limbah Domestik Kota Tarakan telah berkembang menjadi Pusat Kegiatan dan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat, berakibat pada meningkatnya volume pencemar khususnya yang berasal dari buangan domestik, baik air limbah cucian dan kamar mandi (grey water) dan limbah WC (black water). Sehingga baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang diperlukan suatu pengelolaan air limbah yang terpadu dalam mendukung pembangunan sanitasi di Kota Tarakan. Di dalam SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah (apakah on site maupun off site) secara umum. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/Center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan. Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah Kota Tarakan, yang ujungnya adalah pengelolaan air limbah terpusat (off site system). Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut: Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dan oleh karena merupakan daerah padat penduduk pada wilayah terbangunnya, maka pemilihan sistem nya adalah sistem setempat (on site) dengan pendekatan komunal (tidak berbasis rumah tangga), IPAL Setempat atau Gabungan. Zona ini mencakup 15 kelurahan, yaitu: Karang Balik, Karang Anyar Pantai, Karang Rejo, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Kampung Empat, Kampung Enam, Mamburungan, Mamburungan Timur, Pantai Amal, Selumit, Kampung Satu Skip, Juata Laut, Juata Permai dan Juata Laut. Dalam peta diberi warna hijau. Zona , merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena merupakan kawasan padat dan kawasan bisnis (Central Business District/CBD) yang harus diatasi dengan pilihan sistem terpusat (off site) dalam jangka menengah. Zona ini mencakup 5 kelurahan, yaitu: Karang Anyar, Karang Harapan, Sebengkok, Pamusian dan Selumit Pantai. Dalam peta diberi warna merah. MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 21 21 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI Gambar 2.2 Peta Zona dan Sistem Subsektor Air Limbah Kota Tarakan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 22 22 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2.4. Sub Sektor Persampahan Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb) dan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan Kota Tarakan, terdapat 3 (tiga) zona yang dapat diilustrasikan sebagai berikut: Zona 1, merupakan area yang harus terlayani dengan sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal 70% cakupan layanan harus diatasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat di 7 Kelurahan, yaitu; Mamburungan, Mamburungan Timur, Pantai Amal, Selumit, Juata Laut, Juata Permai dan Juata Kerikil. Dalam peta diberi warna hijau. Zona 2, merupakan area yang harus terlayani penuh 100% (full coverage) dalam jangka waktu pendek dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA dan tidak langsung dari TPS ke TPA. Termasuk layanan sapuan jalan. Terdapat di Kelurahan, yaitu: Karang Anyar, Karang Balik, Karang Anyar Pantai, Karang Harapan, Karang Rejo, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Kampung 4, Kampung 6, Sebengkok, Pamusian, Kampung 1 Skip dan Selumit Pantai. Zona ini juga merupakan area padat dan kawasan bisnis (Central Business District/CBD). Dalam peta diberi warna merah. Gambar 2.3 Peta Zona dan Sistem Subsektor Sampah Kota Tarakan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 23 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 24 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2.5. Sub Sektor Drainase Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing wilayah di tingkat kelurahan, maka disusun prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan. Perencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan sebagai berikut: Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif kecil yang dapat diatasi dalam jangka panjang mencakup 1 Kelurahan, yaitu: Mamburungan Timur. Dalam peta diberi warna biru. Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah dan panjang. Terdapat di 7 Kelurahan yang masuk dalam zona ini, yaitu: Karang Anyar Pantai, Karang Harapan, Karang Rejo, Sebengkok, Selumit Pantai, Juata Permai dan Juata Kerikil. Dalam peta diberi warna hijau. Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena merupakan kawasan padat, kawasan bisnis (Central Business District/CBD) dan perbukitan yang harus diatasi dalam jangka pendek. Zona ini mencakup 12 Kelurahan, yaitu: Karang Anyar, Karang Balik, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Kampung 4, Kampung 6, Mamburungan, Pantai Amal, Selumit, Pamusian, Kampung 1 Skip dan Juata Laut. Dalam peta diberi warna merah. Gambar 2.4 Peta Zona dan Sistem Subsektor Drainase Kota Tarakan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 25 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 26 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI 2.6. Sub Sektor Air Bersih Pengembangan infrastruktur air bersih di Kota Tarakan dilakukan oleh PDAM Kota Tarakan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang dituntut meningkatkan pelayanan air bersih untuk masyarakat. Cakupan layanan PDAM hingga saat ini baru mencapai 35,5% penduduk Kota Tarakan. Dalam jangka panjang direncanakan seluruh masyarakat kota Tarakan akan mendapatkan pelayanan PDAM baik dari aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air yang lebih baik. Untuk mencapai sasaran tersebut PDAM Kota Tarakan tengah berupaya menambah sumber air baku. Selanjutnya wilayah prioritas pengembangan air bersih disusun berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya tata guna lahan, kepadatan penduduk, kualitas air dan kemampuan membayar masyarakat. Hasil penyusunan prioritas ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: Zona 1, merupakan area yang perlu penanganan jangka pendek dan segera, mencakup 14 Kelurahan, yaitu: Karang Anyar, Karang Balik, Karang Anyar Pantai, Karang Rejo, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Kampung 4, Kampung 6, Pantai Amal, Sebengkok, Selumit, Pamusian, Kampung 1 Skip dan Selumit Pantai. Dalam peta diberi warna kuning. Zona 2, merupakan area yang perlu penanganan jangka pendek dan segera, mencakup 6 Kelurahan, yaitu: Karang Harapan, Mamburungan, Mamburungan Timur, Juata Laut, Juata Permai dan Juata Kerikil. Pilihannya adalah penyediaan setempat (ABT, IPA mandiri). Dalam peta diberi warna merah. Gambar 2.5 Peta Zona dan Sistem Subsektor Air Bersih Kota Tarakan MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 27 PEMERINTAH KOTA TARAKAN KELOMPOK KERJA SANITASI MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KOTA TARAKAN 2012 “ BENAHI SANITASI UNTUK MENDORONG INVESTASI” 28