DATA, TEXT, AND DOCUMENT MANAGEMENT Majanemen data, teks dan dokumen membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dengan menjamin bahwa karyawan akan dengan mudah menemukan dokumen yang diperlukan tanpa memerlukan waktu yang lama. Pentingnya Manajemen Data Tujuan manajemen data adalah untuk menyediakan sarana untuk mengubah data mentah menjadi data yang dapat digunakan oleh perusahaan. Data adalah aset informasi perusahaan. Sebagaimana aset finansial, aset non-finansial termasuk didalamnya aset informasi juga perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Tujuan dasarnya untuk memaksimalkan pendapatan. Investasi perusahaan pada teknologi manajemen data dapat meningkatkan: a. Kesempatan untuk memperoleh penghasilan (misalnya dengan Costumer Relationship Management) b. Kemampuan untuk mengurangi beban biaya (misalnya Inventory Management) Manager dan penentu kebijakan lainnya membutuhkan akses yang cepat dalam memperoleh data untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Mereka membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia. Mereka bergantung pada data yang diambil dari tempat penyimpanan data seperti database (basis data) atau data warehouse (gudang data). Perbedaan database dan data warehouse akan dijelaskan dalam sub bab tersendiri. Tiga prinsip umum data menggambarkan pentingnya perspektif siklus hidup data dan panduan keputusan investasi IT: 1. Prinsip Mengurangi Nilai Data. Memandang data dalam siklus hidup berfokus pada bagaimana nilai data akan berkurang seorong dengan umur data. Semakin baru, data akan semakin berharga. Kebanyakan perusahaan tidak mampu mencapai performa terbaiknya dengan menggunakan data yang telah berumur 30 hari. 1 2. Prinsip 90/90 Penggunaan Data. Data yang real-time dapat memberikan keuntungan secara signifikan. Berdasarkan prinsip ini, mayoritas data yang tersimpan, sekitar 90% diantaranya jarang digunakan setelah 90 hari (kecuali untuk tujuan audit). Dengan kata lain data dianggap tidak berguna lagi setelah 90 hari atau 3 bulan. 3. Prinsip Data Dalam Konteks. Kemampuan untuk menangkap, memproses, memformat dan menistribusikan data secara realtime membuttuhkan investasi yang besar dalam infrastruktur manajemen data untuk menghubungkan sistem dengan penyimpanan data, sistem analisis data dan aplikasi pelaporan. Investasi ini dapat dibenarkan dengan prinsip bahwa data harus terintegrasi, terproses, dianalisis dan terformat kedalam informasi yang dapat lagsung digunakan. Pengguna akhir perlu melihat data denag format dan konteks yang sesungguhnya untuk membantu dalam penagmbilan keputusan. Master Data Management Master Data Management (MDM) adalah sebuah proses dimana perusahaan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menyediakan pandangan data yang telah disatukan. Secara realistis, MDM mengkonsloidasikan data data dari berbagai sumber kedalam master reference file, yang mana kemudian mengembalikan data ke aplikasi untuk menciptakan data yang akurat dan kosisten bagi perusahaan. Entitas master data adalah entitas utama dari perusahaan seperti pelanggan, produk, suplier, pekerja/karyawan dan aset. Masing-msing departemen dalam perusahaan memerlukan data master yang berbeda-beda. Tiga keuntungan dari penyatuan pandangan pelanggan antara lain: a. Data pelanggan yang lebih akurat untuk mendukung pemasaran, penjualan dan inisiatif pelayanan. b. Respon yang lebih baik untuk menjamin karyawan yang terlibat langsung dengan pelanggan memiliki data yang up-to-date dan dapat diandalkan mengenai pelanggan. 2 c. Penerimaan manajemen yang lebih baik dan keputusan bisnis yang lebih responsif. Bisnis yang mengumpulkan data mengenai karyawan, pelanggan atau siapa saja memiliki tugas untuk melindungi data tersebut. Data harusnya dapat diakses oleh orang-orang tertentu saja. Mengamankan data dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab sangat sulit dan mahal. Untuk hal ini perlu peran pemerintah dalam membuat peraturan mengenai penyalahgunaa data. Memperoleh Pemahaman dari Teks dan Document Semua perusahaan membuat catatan bisnis, yakni dokumen yang mencatat transaksi/perjanjian bisnis seperti kontrak, penelitian, dokumen akuntansi, memo dan catatan. Document Management System (DMS) bermanfaat dalam mengefektifkan dan mengefisienkan proses bisnis. Manfaat yang utama adalah pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat membantu proses menjadi lebih cepat, baik dan murah. Secara lebih spesifik lagi. DMS memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Meningkatkan produktivitas proses bisnis. DMS dapat membantu penambahan produktivitas pekerja dimana pekerja dapat mengakses dan beraksi dengan informasi yang lebih cepat dan tepat. 2. Meningkatnya response time proses bisnis. Pencarian file dokumen, update dokumen, dan pendistribusian dokumen digital dapat dilakukan jauh lebih cepat dengan DMS. 3. Mengurangi total biaya dokumen dan meningkatkan efisiensi ruang penyimpanan. Terbayangkah Anda berapa banyaknya ruangan yang tersita di kantor Anda untuk tempat dokumen. Berapa jumlah kertas, lemari, ruangan dan tenaga yang digunakan untuk sistem manajemen dokumen anda sekarang. DMS dapat mengurangi biaya - biaya tersebut, karena dimensi penyimpanan file digital yang jauh lebih kecil dan lebih murah daripada sistem penyimpanan file konvensional. DMS Secara dramatis menurunkan ukuran ruang penyimpanan dokumen, menggantikan 3 gudang dokumen dengan media penyimpanan elektronis yang jauh lebih kecil seperti harddisk, disket dan CD. 4. Menurunkan biaya tambahan. Dengan menerapkan DMS, maka biayabiaya overhead untuk penyimpanan dokumen konvensional seperti : kertas, foto-copy, filing cabinet, dan lain sebagainya dapat ditekan sampai dengan 0% !! 5. Mengurangi resiko kehilangan ataupun kerusakan dokumen. Dengan menyimpan dokumen secara digital, gangguan rayap jelas akan dinihilkan 100%. Gangguan yang lain seperti kebakaran dapat diminimalisasi dengan sistem penyimpanan yang lebih canggih daripada sekedar dokumen kertas konvensional. 6. Document Sharing. Melalui DMS, pemakaian dokumen dapat dilakukan secara bersamaan oleh beberapa user sekaligus. 7. Mekanisme keamanan dokumen yang handal. Dengan DMS dapat dilakukan mekanisme untuk mengatur kewenangan akses masing-masing user terhadap dokumen-dokumen yang tersimpan, sehingga menjamin kerahasiaan dan tingkat keamanan terhqadap dokumen-dokumen tersebut. FILE MANAGEMENT SYSTEM File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format. Manfaat Manajemen File antara lain dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan. Pada sebagian besar pemakai, system file merupakan bagian system operasi yang paling tampak. System file menyediakan pengaksesan dan penyimpanan file secara online terhadap data dan program. System file terisi dua bagian terpisah, yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data dan / atau program serta struktur 4 direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di system. Komputer dapat menyimpan file di beragam media penyimpanan seperti optical disk, magnetic tape dan magnetic disk. Agar computer dapat digunakan dengan nyaman maka computer harus menyediakan pandangan yang logic seragam dalam hal penyimpanan informasi atau data. Sistem informasi menyembunyikan properti-properti fisik dari penyimpana fisik dengan mendefinisikan unit penyimpanan logic yang disebut file. File-file dipetakan ke perangkat fisik oleh system operasi. Perangkat fisik ini bersifat nonvolatile, sehingga isinya tetap bertahan setelah system computer dimatikan mengakhiri satu sesi layanan system computer. Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan manajemen file : 1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file 2. Mekanisme pemakaian file secara bersama Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali seperti : a. Read access (kendali terhadap akses membaca) b. Write access (kendali terhadap akses modifikasi) c. Execute access (kendali terhadap akses menjalankan program) d. Dan beragam kombinasi lain 3. Kemampuan back up dan pemulihan (recovery) untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi. 4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik 5. Pada lingkungan sensitive dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia Lingkungan seperti : electronic fund transfer system, criminal record system, medical record system, dsb System file menyediakan enkripsi data (merubah data menjadi symbol tertentu) dan dekripsi (pembukaan file bersandi rahasia) untuk menjaga agar data hanya dapat digunakan oleh pemakai yang diotorisasi saja. 5 6. System file harus menyediakan antarmuka (interface) yang bersifat userfriendly System file harus menyediakan : pandangan secara logic (logical view) bukan pandangan secara fisik (physical view) terhadap data, fungsi dapat dilakukan terhadap data. DATABASES AND DATABASES MANAGEMENT SYSTEMS Database Database adalah koleksi data item yang saling terkait terkelola sebagai satu unit. Beberapa definisi lain tentang database adalah : 1. Menurut Gordon C. Everest : Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. 2. Menurut C.J. Date : Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. a. Data input adalah data yang masuk dari luar sistem b. Data output adalah data yang dihasilkan sistem c. Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem 3. Menurut Toni Fabbri : Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data. 4. Menurut S. Attre : Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macammacam pemakaiannya. Sistem Manajemen Database Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Keunggulan DBMS antara lain: 6 1. Permanen. Data tersimpan secara permanen pada hard drive atau media lainnya sampai secara eksplisit dipindahkan atau diubah. 2. Querying. Querying adalah proses meminta data dari berbagai perspektif. 3. Concurrency. Banyak orang mencoba mengganti atau membaca data yang sama pada waktu yang bersamaan. Tanpa aturan mengenai perubahan data sharing, data bias saja menjadi tidak konsisten dan menyesatkan. 4. Back up and Replication. Back up salinan data diperlukan jika saja terjadi kegagalan perangkat. 5. Penegakan Aturan. Peraturan diterapkan agar data tetap bersih dan terpercaya. Peraturan dapat ditambahkan dan dihapuskan seperlunya tanpa design ulang yang signifikan. 6. Keamanan. Pembatasan pada siapa saja yang dapat melihat dan mengubah atribut data. 7. Komputasi. Daripada memiliki setiap aplikasi komputer melakukan perhitungan, DBMS melakukan semuanya. 8. Change and Access Logging. DBMS menciptakan catatan dan jejak audit terhadap siapa yang mengakses atribut apa, apa saja yang telah diubah, dan kapan data diubah. 9. Optimalisasi otomatis. Jika ada pola penggunaan atau permintaan yang sering dilakukan, kebanyakan DBMS dapat menyesuaikan dengan meningkatkan waktu respon. Data utama fungsi dilakukan oleh DBMS antara lain: 1. Penyaringan dan pemprofilan data. Memeriksa data dari kesalahan, inkonsistensi, pengulangan, dan informasi yang tidak lengkap. 2. Kualitas data. Mengoreksi, standardisasi, memverifikasi integritas data. 3. Pengayaan data. Meningkatkan data menggunakan informasi dari sumber data internal dan eksternal. 4. Pemeliharaan data. Memeriksa dan mengendalikan integritas data dari waktu ke waktu. 7 DATA WAREHOUSES, DATA MARTS, AND DATA CENTERS 1. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H.: data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan bersifat tetap dari kumpulan data dalam mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. 2. Menurut Vidette Poe: data warehouse merupakan database yang bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari sistem penunjang keputusan. 3. Menurut Paul Lane: data warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan analisis daripada proses transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa data warehouse adalah sebuah “database” yang berukuran besar yang menyimpan data dari berbagai sumber yang kemudian diproses menjadi bentuk penyimpanan multidimensional dan didesain untuk querying dan reporting. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan informasi yang akurat dari waktu ke waktu, berguna untuk pengambilan keputusan, analisis penjualan, analisis pasar, dan sebagainya. Membandingkan Database Dan Data Warehouse Data warehouse merupakan suatu sistem yang mengkonsolidasikan data secara periodik dari sistem-sistem yang ada ke dalam suatu penyimpanan dimensional. Pada umunya, data warehouse menyimpan data histori beberapa tahun dan di-quey untuk keperluan business intelligence atau aktifis analisis lainnya. Data warehouse diremajakan secara batch,tidak serta-merta setiap terjadinya transaksi pada sistem-sistem sumber tersebut. Sedangkan database merupakan semua informasi yang tersimpan di kelompokkan berdasarkan subyek tertentu. Database merupakan sistem Online Transaction Processing (OLTP) yang mana setiap transaksi harus dicatat dengan cepat, misalanya kasir pada sebuah super market yang menggunakan mesin dalam proses transaksinya. Sedangkan 8 data warehouse di design sebagai sistem Online Analitycal Processing (OLAP). OLAP merupakan model database yang digunakan ekstensif untuk pelaporan, konkurensi yang rendah, dan cenderung membutuhkan waktu respon yang rendah. OLAP seringkali dibangun sebagai duplikasi denormalisasi dari database sumber yang menggunakan OLTP. Manfaat Data Warehousing Beberapa area dari perusahaan yang mendapat manfaat dari Data Warehousing (DW): 1. Pemasaran dan Penjualan. Penggunaan DW untuk pengenalan produk, akses informasi produk, program efektifitas pemasaran dan profitabilitas lini produk. Menggunakan data tersebut untuk memaksimalkan profitabilitas per-pelanggan. 2. Pricing dan Kontrak. Menggunakan data untuk menghitung biaya secara akurat untuk mengoptimalkan harga sebuah kontrak. Tanpa data biaya yang akurat harga yang digunakan bisa saja lebih rendah sehingga mengurangi keuntungan atau bisa juga lebih tinggi sehingga harga kalah bersaing. 3. Peramalan. DW membantu melihat secara tepat waktu perintaan akhir pelanggan. 4. Kinerja penjualan. Menggunakan data untuk menentukan profitiabilitas penjualan dan produktifitas untuk semua wilayah. Mampu memperoleh dan menganalisa hasil berdasarkan geografis, produk, kelompok penjualan atau individu. 5. Keuangan. Menggunakan hasil harian, mingguan dan bulanan untuk meningkatkan keuangan manajemen. Karakteristik Data Warehouse Semua jenis data warehouse memiliki karakteristik berikut: 1. Organisasi. Data diorganisir berdasarkan subyeknya (seperti pelanggan, vendor, produk, level harga dan wilayah) dan mengandung informasi yang relevan hanya untuk mendukung keputusan. 9 2. Konsistensi. Data dalam berbagai database bisa saja diberi kode yang berbeda-beda. Misalnya data jenis kelamin diberi kode 0 dan 1 dalam sebuah sistem operasi dan kode “f” dan “m” di sistem yang lain. Dalam data warehouse pengkodean ini diberikan secara konsisten. 3. Varian waktu. Data disimpan untuk beberapa tahun kedepan sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi trend, peramalan dan membuat perbandingan dari waktu ke waktu. 4. Nonvolatile. Sekali data dimasukkan ke warehouse data tidak lagi update. 5. Relasioal. Biasanya data warehouse menggunakan struktur relasional 6. Client/server. DW menggunakan arsitektur client/server utamanya untuk menyediakan akses data yang mudah bagi pengguna akhir. 7. Berbasis web. Saat ini DW didesign untuk menyediakan lingkungan komputasi yang efisien untuk aplikasi berbasis web. 8. Integrasi. Data dari berbagai sumber terintegrasi. Layanan web digunakan untuk mendukung itegrasi. 9. Real time. Meskipun kebanyakan aplikasi DW tidak real time, tapi masih memungkinkan untuk di atur untuk bisa real time. Membangun Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk data warehouse seperti apa yang dibutuhkan oleh aplikasi yang kita rancang. Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau struktur yang memberikan kerangka untuk keseluruhan rancangan suatu sistem atau produk. Ada arsitektur client-server, arsitektur networking dan masih banyak arsitektur lainnya. Arsitektur data menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu read-only database. Arsitektur dan komponen utama dari data warehouse antara lain: 10 a. Operational Data Sumber data dari data warehouse dapat diambil langsung dari mainframe, basis data relasional seperti Oracle, Ms SQL server dan sebagainya. Selain itu dapat melaluo Operational Data Source(ODS). ODS menampung data yang diekstrak dari sistem utama atau sumber-sumber data yang ada dan kemudian data hasil ekstrasi tersebut dibersihkan. b. Load manager Load manager juga disebut sebagai komponen front-end yang bertugas melakukan seluruh operasi yang berhubungan dengan ekstrasi dan me-load data ke warehouse. c. Warehouse Manager Warehouse manager melakukan seluruh operasi-operasi yang berhubungan dengan kegiatan manajemen data di dalam warehouse. Operasi-operasi tersebut meliputi : 1. Analisis terhadap data untuk memastikan konsistensi 2. Transformasi dan penggabungan sumber data dari tempat penyimpanan sementara menjadi tabel-tabel data warehouse. 3. Penciptaan indeks-indeks dan view berdasarkan tabel-tabel dasar 4. Melakukan denormalisasi dan agregasi jika diperlukan 5. Backing-Up dan mengarsipkan data d. Query manager Query manager juga disebut komponen back-end, melakukan operasioperasi yang berhubungan dengan manajemen user queries. Operasioperasi yang dilakukan oleh komponen ini termasuk mengarahkan query kepada tabel-tabel yang tepat dan menjadwalkan eksekusi dari query tersebut. e. End-user Access Tools Prinsip atau tujuan utama dari dibangunnya data warehouse adalah untuk menyediakan informasi bisnis kepada user-user untuk dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.User ini berinteraksi dengan warehouse melalui end-user access tools. Data warehouse harus 11 secara efisien mendukung secara khusus kebutuhan user serta secara rutin melakukan analisis. merencanakan Performa dahulu yang baik keperluan-keperluan dapat dicapai untuk dengan melakukan joins,summations dan laporan-laporan per periode dengan end-users. Data Marts, Operational Data Stores, and Multidomensional Databases Data mart adalah bentuk sederhana dari sebuah gudang data yang difokuskan pada subjek tunggal (atau area fungsional), seperti Penjualan, Keuangan, atau Marketing. Data mart sering dibangun dan dikendalikan oleh satu departemen dalam sebuah organisasi. Mengingat subjek tunggal fokus mereka, data mart biasanya hanya menarik data dari beberapa sumber. Sumber-sumber dapat berupa sistem operasional internal, gudang data pusat, atau data eksternal. Ada dua tipe dasar data mart: dependen dan independen. Kategorisasi ini terutama didasarkan pada sumber data yang feed data mart. Dependent data mart mengambil data dari sebuah gudang data sentral yang telah dibuat. Independen data mart, sebaliknya, adalah sistem mandiri yang dibangun dengan membuat data langsung dari sumber operasional atau sumber eksternal dari data, atau keduanya. Operational Data Store (ODS) adalah tempat penyimpanan data operasional saat ini yang terintegrasi dan dapat digunakan untuk melakukan analisis. Operational Data Store (ODS) memungkinkan pembangunan data warehouse menjadi lebih mudah karena menyediakan data yang telah diekstrak dari sumber data sehingga proses pengintegrasian dan restrukturisasi data untuk data warehouse menjadi lebih mudah dan sederhana. ENTERPRISE CONTENT MANAGEMENT Definisi dari Enterprise Content Management dikemukakan oleh AIIM (Association for Information and Image Management), asosiasi Internasional untuk perusahaan Management Content yang berdiri pada tahun 2000. Pada tahun 2005, oleh AIIM, Enterprise Content Management System (ECMS) diartikan sebagai “teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan menyampaikan isi atau muatan dokumen dari konten yang terkait dengan proses organisasi”. Selanjutnya pada tahun 2006, definisi tersebut 12 kemudian ditambahkan 1 paragraf yaitu “dengan Perangkat dan strategi dari ECM dapat memungkinkan pengelolaan informasi terstruktur dari sebuah organisasi di mana pun informasi itu berada”. Secara keseluruhan Enterprise Content Management System (ECMS) adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan menyampaikan isi atau muatan dokumen dari konten yang terkait dengan proses organisasi. Dengan perangkat dan strategi dari ECM dapat memungkinkan pengelolaan informasi terstruktur dari sebuah organisasi di mana pun informasi itu berada. Konsep ini ditujukan untuk sepenuhnya mengatasi domain masalah lama yang timbul karena penangananan manajemen arsip dan dokumen secara tradisional. Term baru ini juga menangani masalah tambahan yang terjadi dalam proses mengkonversi dokumen dari konten digital menjadi media tradisional atau sebaliknya dari keseluruhan masalah domain (seperti penyerahan fisik dan komputerisasi dan sistem pengambilan yang sering menggunakan kertas dan microforms). ECM kemudian menjadi domain masalah baru yang lebih baik karena telah memanfaatkan teknologi dan strategi (digital) dalam manajemen konten untuk menangani masalah-masalah proses bisnis seperti catatan dan audit, sharing, personalisasi dan standarisasi konten, dan sebagainya. Lima komponen ECM dan teknologi dari model ECM pertama kali didefinisikan oleh AIIM sebagai berikut: 1. Capture (mengambil). Kategori capture (menangkap) berisi fungsi dan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan, menangkap, menyiapkan dan mengelola informasi analog dan elektronik. Ada beberapa tingkatan dan teknologi dari penangkapan informasi sederhana untuk persiapan informasi yang kompleks menggunakan klasifikasi otomatis. komponen ini sering juga disebut "Input components" komponen masukan 2. Manage (mengelola). Komponen manage ini digunakan untuk pengelolaan, pengolahan, dan penggunaan informasi. Yang termasuk dalam komponen ini antara lain Database untuk administrasi dan pengambilan, dan Otorisasi akses sistem. 13 3. Store (menyimpan sementara). Komponen "Store" digunakan untuk penyimpanan sementara informasi yang tidak diperlukan atau yang diinginkan untuk arsip. Bahkan jika menggunakan media yang cocok untuk pengarsipan jangka panjang, "Store" masih terpisah dari "Preserve." 4. Peresve (seleksi). Komponen "Preserve" dalam ECM menangani penyimpanan jangka panjang yang aman dan backup, tidak melakukan perubahan informasi, serta penyimpanan sementara trerhadap informasi yang tidak diinginkan atau diperlukan untuk arsip. Konsep ini disebut Electronic Archiving (pengarsipan elektronik) tapi memiliki fungsi substansial lebih luas dibandingkan dengan "Preserve." Sistem pengarsipan elektronik saat ini umumnya terdiri dari kombinasi antara perangkat lunak administrasi seperti Manajemen Arsip, Imaging atau Document Management, Library Service (IRS - Information Retrieval System) dan subsistem penyimpanan 5. Deliver (penyajian). Komponen “Deliver” dalam ECM digunakan untuk menyajikan informasi dari "Capture" "Store", dan ”preserve”. Komponen ini juga berfungsi untuk memasukkan informasi dalam sistem (seperti mentransfer informasi ke media atau format output file) atau untuk menyiapkan (misalnya mengubah atau kompresi) informasi untuk komponen "Store" dan "Preserve". Fungsi dalam kategori "Deliver" juga dikenal sebagai "output" dan diringkas dalam istilah "Manajemen Output." 14