manajemen memori

advertisement
MANAJEMEN MEMORI
CHALIFA CHAZAR
HTTP://EDU.SCRIPT.ID
[email protected]
PEMARTISIAN STATIS
MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN STATIS
PENDAHULUAN
 Organisasi dan manajemen memori sangat
mempengaruhi kinerja komputer
 Tugas manajemen memori berkaitan dengan:


Memori utama sebagai sumber daya yang harus dialokasikan
dan dipakai bersama di antara sejumlah proses yang aktif 
agar pemroses atau fasilitas I/O berjalan efisien, maka memori
harus dapat menampung proses sebanyak mungkin
Upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas
memori fisik di sistem komputer
HIRARKI MEMORI
 Chace memory merupakan penyimpanan
berkecepatan tinggi yang lebih cepat dibandingkan
memori utama
 Chace memory lebih mahal dan kapasitasnya relatif
kecil
 Hubungan antara chace memory, memori utama
dan penyimpanan sekunder  program yang akan
dieksekusi di copy ke chace memory sebelum
dieksekusi
MEMORI
 Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah
komputer, karena setiap program yang dijalankan,
harus melalui memori terlebih dahulu
 Sistem operasi bertugas untuk mengatur peletakan
banyaknya proses pada suatu memori
 Memori harus digunakan dengan baik sehingga
dapat memuat banyak proses dalam suatu waktu
PADA SISTEM MULTIPROGRAMMING
 Banyaknya ruang alamat proses-proses pada memori
utama, maka sistem operasi harus:



Memisahkan ruang-ruang alamat
Melakukan proteksi memori dengan isolasi sehingga prosesproses tidak saling mengganggu
Pemakaian memori bersama memungkinkan proses-proses
bekerja mengakses daerah memori yang sama
FUNGSI MANAJEMEN MEMORI
 Megelola informasi mengenai memori yang dipakai
dan tidak dipakai sistem
 Mengalokasikan memori ke proses yang
memerlukan
 Mengdealokasilan memori dari proses yang telah
selesai
 Mengelola swapping antara memori utama dan
hardisk
SWAPPING
 Swapping (tukar-menukar)  proses keluar dari
memori untuk sementara waktu pindah ke sebuah
penyimpanan sementara dengan proses lain yang
membutuhkan alokasi memori untuk dieksekusi
 Sebuah proses harus berada di memori untuk di
eksekusi
 Proses dapat ditukar (swap) keluar dari memori ke
backing store kemudian dibawa kembali ke memori
untuk melanjutkan eksekusi
MANAJEMEN MEMORI BERDASARKAN
KEBERADAAN SWAPPING
 Manajemen tanpa swapping
 Manajemen memori untuk monoprogramming
 Manajemen memori untuk multiprogramming dengan
pemartisian statis
 Manajemen dengan swapping
MONOPROGRAMMING
 Merupakan manajemen memori yang paling
sederhana
 Sistem komputer hanya mengijinkan satu proses
berjalan pada satu waktu
 Semua sumber daya dikuasai penuh oleh proses yang
berjalan
 Karena hanya satu proses yang berjalan maka
alokasi memori dilakukan secara kontigu
(berurutan)
CIRI-CIRI
 Hanya satu proses pada satu waktu
 Hanya satu proses yang menggunakan semua
memori
 Pemakai memuatkan program ke seluruh memori
dari disk atau tape
 Program mengambil alih kendali seluruh mesin
EMBEDDED SYSTEMS
 Teknik monoprogramming masih digunakan untuk
sistem kecil yaitu sistem tempelan (embedded-system)
yang menempel pada sistem lain
 Sistem ini biasa digunakan untuk mengendalikan suatu
alat sehingga menjadi bersifat intelejen (intelegentdevices) dalam fungsi yang spesifik
 Contoh :





Pengendalian perapian
Pengendalian pengeluaran bahan bakar
Pengendalian pengereman
Pengendalian suspensi
Dll
PROTEKSI PADA MONOPROGRAMMING
 Masalah proteksi di monoprogramming adalah cara
memproteksi rutinitas-rutinitas sistem operasi dari
gangguan program pemakai
 Memori dibagi menjadi:



Bagian yang berisi rutin-rutin sistem operasi
Bagian yang berisi program pemakai
Bagian yang tidak digunakan
MULTIPROGRAMMING
 Beberapa alasan multiprogramming digunakan:
 Mempermudah pemograman
 Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang
secara simultan (bersamaan)
 Efisiensi penggunaan sumber daya
 Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi
beberapa proses kecil
 Dapat mengerjakan sejumlah proses secara simultan
 pemogram dapat memecah program menjadi dua
proses atau lebih
 Agar dapar memberi layanan interaktik perlu
kemampuan menjalankan lebih dari satu proses di
memori agar memperoleh kinerja yang baik
 Pada multiprogramming terdapat fungsi blocked
sehingga dapat membagi jatah waktu untuk
pemroses, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
sistem
Multiprogramming Dengan Pemartisian Statis
 Konsep dari multiprogramming dengan pemartisian
statis adalah dengan pembagian alokasi memory
menjadi partisi tetap
 Permartisian statis berdasarkan ukuran partisinya
dibagi 2:


Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama
Pemertisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda
Pemartisian Menjadi Partisi Berukuran Sama
 Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama
dengan ukuran partisi dimasukan ke sembarang
partisi yang berbeda
 Kelemahan



Bila program ukurannya lebih besar dibanding partisi yang
tersedia maka tidak dapat dimuat, tidak dijalankan.
Pemogram harus mempersiapakan overlay sehingga hanya
bagian program yang benar-benar dieksekusi yang dimasukan
ke memori utama
Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi
yang ditetapkan maka banyak ruang yang tidak dipakai yang
diboroskan, disebut fragmentasi internal
Pemartisian Menjadi Partisi Berukuran Berbeda
 Kelemahan tsb dapat dikurangi dengan partisi-
partisi tetep berukuran berbeda
Stategi Penempatan Program Ke Partisi
 Pada pemartisian menjadi partisi berukuran sama
 Penempatan proses ke memori dilakukan secara mudah
karena dapat dipilih sembarang partisi yang kosong
 Pada pemartisian menjadi partisi berbeda ukuran
 Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh
partisi)
 Satu antrian untuk seluruh partisi
Satu Antrian untuk Tiap Partisi
 Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang
dapat memuatnya
 Keuntungan

Teknik ini dapat meminimalkan pemborosan memori
 Kelemahan
 Dapat terjadi antrian di suatu partisi sementara antrian
partisi=partisi lain kosong
Satu Antrian Tunggal untuk Semua Partisi
 Proses-proses diantrikan di suatu antrian untuk
semua partisi
 Keunggulan

Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal
karena hanya mengelola satu antrian
 Kelemahan
 Proses dapat ditempatkan dipartisi yang banyak diboroskan,
yaitu proses kecil ditempatkan dipartisi yang sangat besar
 Masalah yang terjadi pada pemartisian tetap dengan
satu antrian adalah:


Relokasi
Masalah penempatan proses sesuai alamat fisik sehubungan
alamat partisi memori pada saat proses ditempatkan
Proteksi
Program tidak terkendali, selalu mampu membangun isntruksi
baru dan meloncatinya
 Hanya terdapat satu solusi tunggal yang dipilih
untuk mengatasi kedua masalah relokasi dan
proteksi
PEMARTISIAN DINAMIS
MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN
DINAMIS
Pemartisian Dinamis
 Multiprogramming dengan swapping
 Multiprogramming dengan pemartisian dinamis
 Setiap program akan dimasukan ke memory akan
dibuatkan partisi yang sesuai dengan kebutuhan
 Apabila ada program yang tidak berguna akan
dikeluarkan dari memory dan memory yang
ditinggal akan digabungkan dengan memory kosong
yang lain (memory compaction)
Kelemahan
 Terjadi lubang/ruang kosong pada memory
 Merumitkan alokasi dan dealokasi memory
 Solusi
Pemadatan memory (memory compaction)
TERIMA KASIH
CHALIFA CHAZAR, S.T., M.T
EMAIL: [email protected]
MODUL: HTTP://EDU.SCRIPT.ID
COPYRIGHT @2015
Download