TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kesehatan pada Toilet Umum Berdasarkan Sentuhan Tangan Muhammad Adib Widhianto Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB. Abstrak Sebuang bangunan haruslah memperhatikan beberapa aspek sebagai keandalan dari bangunan tersebut yaitu: Keamanan (Security), Keselamatan (Safety), Kesehatan (Healthy), Kenyamanan (Comfort), Kemudahan (Accessibility). Aspek Kesehatan pada bangunan dipengaruhi oleh faktor eksternal mau faktor internal dari bangunan. Faktor – faktor tersebut dapat terjadi pada bangunan disebabkan oleh hasil dari sebuah proses perancangan maupun dari proses operasional dan perawatan bangunan. Faktor Internal bangunan terjadi tidak hanya dari sistem dari bangunan tersebut namun juga dapat dipengaruhi oleh dari prilaku dari pengguna dari bangunan itu sendiri. Sistem sanitasi merupakan salah satu bagian yang penting dari sebuah sistem utilitas dari bangunan. Pada sistem sanitasi terhubung langsung dengan pada pengguna bangunan melalui toilet. Banyak hal – hal kecil yang kurang diperhatikan dalam toilet yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan dari para pengguna bangunan tersebut. Kata-Kunci : Keandalan, Kesehatan, Sanitasi, Toilet Pengantar Pada dasarnya sebuah bangunan haruslah memliki atau mengikuti sebuah standard kesehatan bagi pengguna dalam bangunan. Faktanya sebuah kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh desain maupun suatu sistem didalam bangunan. Dikarenakan hal tersebut maka perlu diperhatikan aspek kesehatan, baik dalam tahap proses perancangan desain bangunan maupun dalam tahap perawatan bangunan tersebut. Pengaruh terhadap kesehatan dapat terjadi dikarenakan faktor dari luar bangunan maupun dari faktor didalam bangunan. Faktor dari luar bangunan dapat berupa sistem pencahayaan pada bangunan (Daylight) maupun berupa sirkulasi udara pada bangunan. Sedangkan faktor dari dalam bangunan yaitu dapat berupa sistem utilitas maupun pemilihan penggunaan material pada bangunan. Didalam sebuah bangunan pastilah memiliki area service yang harus dibagi penggunaan oleh sesama pengguna bangunan. Toilet umum merupakan tempat dimana seseorang diharuskan ataupun dipaksa untuk bebagi dan secara bergantian dalam menggunakan. Dalam prosesnya penggunaan toilet secara bergantian berpengaruh terhadap kesehatan dari para pengguna toilet tersebut. Dimana kesehatan dari pengguna dipengaruhi oleh sistem utilitas, perlengkapan dan peralatan dari toilet maupun dari perilaku dari para pengguna toilet tersebut. Tidak sedikit dari perilaku para pengguna toilet tersebut yang tidak memperhatikan kepentingan dan hak dari pengguna lain, yang seharusnya saling menjaga kepentingan dan kewajiban bersama. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 |D 013 Kesehatan pada Toilet Umum Berdasarkan Sentuhan Tangan Pada artikel ini akan membahas mengenai keandalan bangunan dilihat dari kesehatan bangunan berdasarkan penggunaan dan penerapan sistem pada toilet umum. Dari artikel ini diharapkan pembaca dapat lebih memahami konsep dan kriteria dari penerapan toilet umum yang baik dan dapat mempengaruhi kesehatan dari pengguna bangunan, sehingga dapat diterapkan pada konsep perancangan pada desain. Suatu bangunan hendaklah tidak hanya memperhatikan keindahan estetika semata melainkan juga harus memperhatikan fungsi dari bangunan yang layak bagi para pengguna dan lingkungannya. Berdasarkan Undang – Undang Bangunan Gedung No.28 Tahun 2002, Setiap banguan gedung harus memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan administratif yang sesuai dengan fungsi bangunan. Bangunan – bangunan tersebut yang layak untuk ditempati haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan keandalan bangunan meliputi: Keamanan (Security), Keselamatan (Safety), Kesehatan (Healthy), Kenyamanan (Comfort), Kemudahan (Accessibility). Persyaratan keandalan bangunan tersebut berdasarkan fungsi dari tiap bangunan. Pada persyaratan kesehatan pada bangunan ada aspek – aspek yang perlu diperhatikan diantara lain: a) Sistem Penghawaan b) Sistem Pencahayaan c) Sistem Sanitasi d) Penggunaan Material Pada sistem sanitasi memiliki koneksi langsung dengan pengguna melalui fasilitas toilet. Untuk kesehatan pengguna bangunan maka diperlukan standarisasi pada toilet umum. Di Indonesia Departemen Pekerjaan Umum telah mengeluarkan standarisasi toilet umum. Dalam standar tersebut telah disebutkan persyaratan – persyaratan yang perlu dipenuhi diantaranya ialah: Persyaratan Besaran Ruang Standar besaran ruang untuk buang air besar dan buang air kecil. Sirkulasi Udara D 014 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 Standar kelembapan dan pertukaran udara didalam toilet. Pencahayaan Standar penerangan dengan pencahayaan alami maupun buatan di dalam toilet Konstruksi Bangunan Standar kemiringan lantai, dinding serta langit – langit toilet. Metode Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kualitatif (Creswell, 2008). Data dikumpulkan dikumpulkan dari jurnal yang memiliki topik bahasan yang sejenis dan pengamatan langsung. Metode Analisis Data Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis data teks yang dilakukan melalui pengolahan data untuk mengidentifikasi pola pemanfaatan dan penggunaan toilet umum. Analisis dan Interpretasi Menurut WTO ( World Toilet Organization ) akan banyaknya penyakit menular yang penyebarannya ditengarai melalui toilet umum. Dalam kasusnya banyak toilet umum telah menerapkan sistem utilitas yang baik, peng-hawaan yang baik dan penerapan kompo-nen lain yang sesuai dengan stadarisasi. Namun pada kenyataannya banyak elemen–elemen yang tidak diketahui oleh para pengguna yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Elemen–elemen tersebut bergantian digunakan oleh para pengguna secara terus menerus dan bergantian. Pada penggunaannya para pengguna dengan berbagai latar belakang kesehatan menyentuhnya. Dimisalkan seorang menyentuh handle pintu toilet setelah melakukan proses ekskresi tanpa mencuci terlebih dahulu tangannyanya dengan benar, dapat disimpulkan bahwa handle pintu tersebut telah mengandung bakteri atau Muhammad Adib kuman yang dapat berpindah ke pengguna lain melalui proses sentuhan. Banyak orang yang tidak merasa nyaman dengan toilet umum maka diperlukanlah sebuah disain toilet yang baik. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan di dalam mendisain toilet umum menurut Restroom Association Singapore diantara lain: 1. Clean and dry 2. Well ventilated 3. Easy to maintain 4. Carefully planned layout 5. Friendly to persons with disabilities and special needs Berdasarkan hasil survey dari WTO (World Toilet Organization) bahwa hampir 50% pria tidak mencuci tangannya setelah keluar dari WC, sedangkan hampir 25% wanita tidak mencuci tangannya setelah keluar dari WC.Banyak elemen - elemen pada toilet umum yang terlihat kering dan bersih dimana pada kenyataannya elemen tersebut tidaklah bersih dan mengandung banyak bakteri dan kotoran. Beberapa elemen tersebut diantara lain: Keran Air Setelah keluar dari WC orang akan mencuci tangan mereka di westafel. Penggunaan keran konvesional pada westafel membutuhkan orang menyentuh keran tersebut untuk menyalakan dan mematikan air dari keran. Sentuhan tersebut menyebabkan pertukaran kuman dan bakteri dari satu tangan ke tangan lain. Handle Pintu Pada area masuk toilet orang akan membuka pintu dimana pada gagang (handle) pintu tersebut orang akan menyentuh dan menyebabkan pertukaran kuman. Hand Dryer Untuk mengurangi penggunaan kertas saat sekarang ini banyak digunakan hand dryer sebagai alat pengering setelah mencuci tangan. Namun faktanya bahwa handryer memiliki bakteri yang banyak disebabkan udara hangat yang disukai bakteri untuk berkembang biak. Kemudian pada penggunaannya bakteri tersebut dihembuskan ke tangan, sehingga menyebabkan tangan lebih kotor dari sebelum mencuci tangan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa elemen–elemen pada toilet umum terlihat bersih namun pada keyataannya mengandung banyak bakteri dan kuman. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut hendaknya mengurangi sentuhan terhadap element–elemen tersebut. Beberapa rekomendasi yang dapat dikeluarkan antara lain 1. 2. Mengganti penggunaan kran konvensional dengan keran automatis menggunakan sensor. Dengan mengganti Penggunaan kran dengan sensor sudah banyak diterapkan dimana para pengguna tidak perlu menyentuh untuk membuka kran sehingga dapat mengurangi sentuhan pada saat di toilet. Mengganti penggunaan pintu toilet dengan screen yang dapat menghalangi view dari luar toilet dan layout masuk berbentuk “S”. Gambar 1. Berbentuk “S” Denah Sirkulasi Masuk Di berbagai tempat saat ini layout toilet umum sudah mengalami banyak perubahan diantaranya jalan masuk sudah tidak menggunakan daun pintu melainProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2015| D 015 Kesehatan pada Toilet Umum Berdasarkan Sentuhan Tangan 3. 4. kan menjadi selasar berbentuk huruf “S”. Mengganti penggunaan Hand dryer pada toilet – toilet. Seperti diketahui bahwa penggunaan hand dryer sebagai pengering bukanlah hal yang baik dikarenakan hand dryer mengakibatkan penyebaran bakteri lebih banyak. Mengatur pembersihan yang terjadwal. Dengan memberi pembersihan yang terjadwal maka dapat mengurangi penyebaran bakteri pada toilet. Sebagai sebuah contoh pada tahun 2013 Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengeluarkan penghargaan terhadap 10 bandara dengan toilet terbersih di Indonesia. 10 toilet bandara terbersih yaitu: 1. Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (89,62) 2. Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (83,62) 3. Bandara Juanda Surabaya (79,82) 4. Bandara Sultan Hassanudin Makassar (77,22) 5. Bandara Ngurah Rai Denpasar (76,27) 6. Bandara Ahmad Yani Semarang (76,18) 7. Bandara Sultan Badaruddin II Palembang (75,91) 8. Bandara Sultan Iskandarmuda Aceh (75,88) 9. Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta (75,74) 10. Bandara Minangkabau Padang (75,60). Kesimpulan Penelitian ini mengungkapkan bagaimana sentuhan tangan dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan dari analisis terhadap pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Keandalan dari sebuah bangunan haruslah diperhatikan dalam proses perancangan dan pemeliharaan suatu bangunan. Aspek kesehatan pada bangunan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal dari bangunan. D 016 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 Toilet umum merupakan salah satu bagian dari bangunan yang harus diperhatikan dikarenakan banyak penyebaran penyakit melalui toilet umum. Berdasarkan data WTO banyak dari pengguna toilet umum tidak mencuci tangan setelah selesai dari WC.Banyak elemen dalam toilet umum yang terlihat bersih namun ternyata banyak mengandung kuman dan bakteri.Dalam pendekatan disain toilet umum hendaknya mengurangi sentuhan dari pengguna toilet. Kajian berikutnya diharapkan dapat lebih mendalam dalam mengkaji dengan demikian dapat lebih menjelaskan faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi kesehatan pengguna pada toilet umum. . Daftar Pustaka Restroom Association Singapore. 2013. A Guide to Better Public Toilet Design and Maintenance Third Edition. Singapore. http://konstruksimania.blogspot.com/2013/02/persyar atan-keandalan-bangunan.html/ diakses 5 Desember 2014. http://asosiasitoiletindonesia.org diakses 4 Desember 2014. http://asosiasitoiletindonesia.org/pdf/berpergian_nya man.pdf diakses 4 Desember 2014. http://pustaka.pu.go.id/new/resensi-buku-detail.asp/ diakses 4 Desember 2014.