membangun jembatan “ karunia allah dalam hidup lintas

advertisement
MEMBANGUN JEMBATAN “ KARUNIA ALLAH DALAM HIDUP LINTAS-­‐BUDAYA” SAMBUTAN DAN UNDANGAN Sambutlah pembahasan brosur kecil ini yang di rancang sebagai pengantar dalam dua ( 2 ) DVD yang membentuk “ Building Bridges “ sebagai karunia Allah dalam kehidupan Lintas-­‐Budaya.Di sini saudara akan mendapat gambaran tentang kegiatan dan pembahasan yang dapat dipergunakan bersama dengan peserta yang lain. Tujuannya mengajak kita semua yang turut berperan dalam menyumbangkan pikiran-­‐pikiran, cerita-­‐cerita dan juga gagasan-­‐gagasan, baik sebagai kelompok maupun perorangan “ sebagai jembatan “ Antara budaya dalam gereja kita sehingga kita juga mampu “menjembatani” sesama dari budaya dan keyakinan yang berbeda dalam masyarakat luas. Pengalaman untuk membangun hubungan dengan sesama dari keyakinan yang berbeda adalah cara pembelajaran yang dapat kita terapkan juga pada batas-­‐batas yang berhubungan dengan iman dalam masyarakat pada umumnya. Dalam rangka mengatur adegan yang baik buat peserta, kadang-­‐kadang sebagai nara sumber lebih jauh dibutuhkan dalam setiap sesi. Sebagai contoh Alkitab sebagai dokumen khusus atau seorang ahli sebagai nara sumber. Kami juga menghimbau sebagai fasilitator untuk membaca dan mengadakan persiapan yang jauh sebelumnya agar lebih mantap. Keberadaan kita secara tidak sengaja masuk dalam satu kebudayaan yang lain atau menempatkan diri kita dalam budaya orang lain yang jauh berbeda sering kali kita diserang. Karna itu kita harus mampu menyesuaikan diri dan menempatkan tingkat / level yang kita miliki dengan toleransi dan kesabaran. Memasuki wilayah ini kadang-­‐kadang membingungkan, sulit dan selalu muncul kejutan-­‐kejutan yang memperkaya saling menghormati dan setara.Dengan sendirinya menghantar kita pada jalan kepada Allah yang telah mengaruniakan “Satu Tubuh, Banyak Anggota” dengan beriman dan hidup dalam kehidupan Lintas-­‐budaya melalui dan di bawah salib penyaliban dan kebangkitan-­‐Nya. Kami mengundang saudara-­‐saudara untuk datang dalam diskusi ini dengan satu dasar; “Saling menghargai” siap sedia untuk berbagi, mendengar dan menanggapi Roh Allah yang selalu bergerak di dalam dan melalui sesama. Rev. Tony Floyd. Nat Direct MCCM SEKARANG WAKTUNYA UNTUK MEMULAI. Saudara akan bertemu dengan orang-­‐orang yang mengagumkan dari ( seberang) Gereja-­‐gereja yang Bersatu. Kami berdoa pada waktu saudara mendengar mereka lewat DVD dalam berbagi cerita, dan setiap perkataan mereka akan menjadi inspirasi dalam hubungan bersama dalam discusi. Roh Kudus akan memberi kuasa kepada saudara untuk menjembatani karunia Allah dalam hidup Lintas-­‐budaya. BERIKRAR UNTUK MENGHARGAI, MENDENGAR DAN BERBAGI BERSAMA-­‐
JELAS,KEMUDIAN MEMBACA BERSAMA DENGAN SUARA YANG LANTANG: 1. Kami akan mendengar cerita setiap orang, tidak memotong atau menghentikan, tetapi memberikan perhatian penuh pada setiap perkataan. 2. Kami akan menciptakan ruang dan tempat dan mendengar kepada setiap orang yang berbicara, dan tidak akan berbicara berulang-­‐ulang dan memberi kesempatan kepada yang lain untuk berbicara. 3. Kami akan menjaga semua rahasia yang sudah dibagikan dengan kepercayaan kepada kelompok. 4. Kami akan berbicara dengan diri sendiri, bersedia untuk berbagi pengalaman dan perasaan kami sendiri dan tidak tergoda untuk berbicara untuk menjawab pertanyaan untuk orang lain atau kelompok. 5. Kami menghargai setiap perjalanan dan tempat pada perjalanan setiap orang, walaupun itu berbeda dari kami sendiri. Mungkin kami tidak setuju tetapi kami menghargai perbedaan itu dan tidak akan merusak atau menyerang satu sama lain. SALING MENGHARGAI Setiap kali ada kesempatan untuk diskusi bersama kami menghimbau saudara untuk mempraktekkan “saling menghargai”, gagasan dari seorang Pastor keturunan China-­‐Amerika yang bernama Eric Law. Pastor Law mempunyai pengalaman yang sangat hebat dalam hubungan Lintas-­‐budaya, ini sebuah cara yang sangat efektif untuk memungkinkan mendengar semua suara di dalam kelompok. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dan itu akan sangat berharga-­‐ dan dapat terlaksanakan. SALING MENGHARGAI berjalan seperti ini : -­‐ Kelompok fasilitator mengundang orang untuk mempertimbangkan pertanyaan-­‐pertanyaan buat diskusi dan memberi waktu berpikir tentang tanggapa-­‐tanggapan mereka. -­‐ Setelah saat teduh fasilitator memulai dengan memberi jawaban-­‐
jawaban mereka. -­‐ Kemudian mereka akan mengundang seseorang dalam kelompok lewat nama, siapa yang tidak duduk disamping, untuk beri tanggapan terhadap pertanyaan-­‐pertanyaan. Orang itu dapat bicara atau memilih untuk “lewat” atau berkata “lewat untuk saat ini”. Kelompok harus menghargai keputusan mereka. Apapun yang mereka putuskan untuk katakana, orang itu bertanggung jawab untuk mengundang dengan nama orang yang berada disebelahnya untuk berbicara. Begitu seterusnya. -­‐ Selama seseorang berbicara yang lain harus mendengar. Sangat penting untuk menghargai setiap urutan untuk berbicara yang dibuat oleh kelompok. -­‐ Fasilitator pastikan setiap orang telah di undang untuk berbicara termasuk yang “sudah terlewatkan” dalam hal ini yang mengatakan “lewat” untuk berbicara. -­‐ Jikalau pertanyaan-­‐pertanyaan sudah ditanggapi sampai dengan orang yang terakhir untuk berbicara pertanyaan sebelumnya untuk dapat memulai menjawab pertanyaan berikutnya. Dalam banyak budaya, meminta bantuan orang lain untuk menjawab benar-­‐
benar tidak pantas. Tetapi meminta yang lain dengan memberi kuasa kepada mereka untuk berbicara dan menambahkan ( menyumbangkan). Sementara itu, walaupun dalam budaya ada yang senang untuk menolong sebagai relawan, akan selalu ada orang-­‐orang yang pemalu, yang pendiam kecuali kalau diminta atau yang membutuhkan waktu dan ruang untuk merasa aman didalam kelompok. “Saling menghargai” berarti menciptakan ruang bagi semua orang yang ingin berbicara. DOA BERSAMA Tuhan pencipta kami, Engkau membawa Gereja-­‐gereja yang Bersatu ini menjadi ada. Engkau telah memanggil kami yang bermacam-­‐macam dan yang berwarna-­‐warni, tunjukkanlah kepada kami untuk menjadi berguna dan saling menghargai satu sama lain, sebagai gambar Allah ddalam Kristus Yesus. Engkau menghancurkan semua penghalang yang membuat kami terpecah-­‐
pecah orang Yahudi, Samaria dan Roma. Mungkinkan kami untuk menghancurkan semua rintangan yang memisahkan kami satu terhadap yang lain. Roh Kudus yang akan mempersatukan, satukan kami umat-­‐Mu di dalam kasih, supaya kami menjadi persekutuan yang adil, saling mengasihi dan penuh dengan kedamaian. Gereja sebagai semua umat milik Allah. A-­‐min PENGANTAR Pada bagian ini perhatian pada pengantar memerlukan perhatian besar tentang menjadi sebuah komunitas gereja yang beragam. MAKAN BERSAMA Kami menganjurkan kepada saudara untuk makan bersama sebelum memulai atau pada akhir sesi ini, apakah itu makanan atau sekedar minuman atau makanan kecil ( camilan). Jikalau kelompok saudara terdiri dari budaya yang beragam, baranghkali setiap kali pertemuan saudara mengundang untuk menyumbangkan makanan atau minuman dari budaya asal mereka. Jika saudara bukan dari kelompok budaya yang beragam, barang kali bisa periksa komunitas setempat dan menemukan resep yang mewakili budaya yang lain dan mencobanya bersama-­‐sama. Atau menelepon restoran setempat dari budaya yang berbeda. Bisa juga untuk belajar berkata atau menyanyi dalam Bahasa yang mewakili budaya. “ Setelah kedatangan dan pemukiman oleh orang-­‐orang pertama atau bangsa pertama di tanah Australia ini, dan perwalian mereka puluhan ribu tahun yang lalu, dan perjalanan dan pemukiman oleh orang-­‐orang kedua atau bangsa kedua, adalah perjalanan migrasi yang juga merupakan meningkatnya keragaman kebudayaan di Australia.” PERTANYAAN-­‐PERTANYAAN PENGARAH Memulai studi ini , ambillah sedikit waktu untuk temukan sesuatu dari setiap peserta siapa anda semua. Undanglah setiap orang untuk berbagi dengan mempergunakan “saling menghargai”, jawaban mereka dengan mengikuti : -­‐ Apakah saudara adalah orang-­‐orang pertama/bangsa pertama atau orang kedua/bangsa kedua? -­‐ Dari mana keluargamu datang? BERDOA KETIKA MULAI Jikalau ada Bahasa yang berbeda sebagai wakil diantara saudara, kami mendorong agar disetiap sesi untuk mengundang orang yang berbeda untuk membuka dalam doa dalam bahasaa asal mereka. Selalu membiarkan mereka tanpa pertanyaan, jika mereka akan memilih untuk tidak mau, yang terbaik ialah mengundang mereka terlebih dahulu berikan waktu sebagai peringatan. DVD Nonton “pengantar” pada DVD Vol 1 “ seringkali kita berperilaku seolah-­‐olah kita adalah pribadi kelompok budaya dalam gereja, bukan bererilaku seperti kita adalah gereja yang beragam” Rev Amelia Koh-­‐Butler DISKUSI Sekarang kami mengundang saudara untuk merenungkan komunitas saudara, bagaimana perilaku saudara dalam pengaturan budaya yang beragam ini? Tanya diri sendiri dengan mengikuti pertanyaan-­‐pertanyaan dan beri kesempatan kepada kelompok saudara untuk masing-­‐masing menanggapi secara bergiliran. Ingat untuk selalu mempergunakan “saling menghargai”. -­‐ Bagaimana sambutan kita sebagai yang beraneka ragam? Apakah itu penting bagi kita?kenapa? kenapa tidak? -­‐ Cerita apa yang dapat kita pakai sebagai ilustrasi untuk menjelaskan jawaban kita? -­‐ Pelajaran apa yang menjadi kebutuhan didalam komunitas kita yang berhubungan dengan keramahan, bercerita, mendengar dengan seksama, waktu, dan menikmati pendampingan dari budaya-­‐budaya yang lain dari pada budaya kita sendiri? -­‐ Bagaimana kita mengenal dengan baik cerita orang pertama/bangsa pertama (Aboriginal) tentang Negara ini dengan budaya dan Bahasa mereka yang sangat jauh berbeda? -­‐ Bagaimana pentingnya tugas pelayanan bagi pendamaian diantara semua budaya? Dengan cara apa kita bisa menunjukkan kehidupan kita bersama?apa yang kita butuhkan untuk dikerjakan dan bagaimana apakah kita dapat berangkat dari situ? PEKERJAAN RUMAH DAN DOA Buatlah catatan dari apa yang saudara diskusikan dalam sesi ini, putuskan bersama pada sesuatu yang akan saudara lakukan menyambut minggu ini atau belajar tentang saudara-­‐saudara dari budaya lain. Berdoa bersama dengan komunitas saudara, mendoakan satu dengan yang lain. Pakai Bahasa asal, jika itu pilihan saudara. KERAMAHAN ( KERAMAHTAMAHAN ) Sesi ini menggali pengalaman dan ide-­‐ide untuk menawarkan dan menerima termasuk keramahan dan yang benar-­‐benar menarik dalam semua orang. MAKAN BERSAMA Baik padaa waktu memulai atau pada akhir sesi. Berdoa sebelum memulai. Perlu diingat sebagai saran untuk mengundang doa dalam Bahasa orang yang dipilih PEKERJAAN RUMAH DAN BERDOA Ambillah waktu untuk menemukan pertanyaan macam apa yang baru bagi orang di komunitas saudara tentang berada di Australia. Mungkin praktis dan atau pastoral. Bawalah pada pertemuan berikut. Diakhiri dengan doa satu terhadap yang lain. Pakailah Bahasa asal jika itu pilihanmu. PENDIDIKAN DAN PEMBENTUKAN UNTUK PELAYANAN LINTAS-­‐BUDAYA Sesi ini membutuhkan penyelidikan pendidikan, tantangan-­‐tantangan yang sangat mungkin bagi pelayanan Lintas-­‐budaya. KARYA WISATA (DARMA WISATA ) Aturlah untuk mengunjungi gereja atau kelompok komunitas yang datang dari kebudayaan yang betul-­‐betul berbeda dengan jalan yang saudara sudah alami. Kalau saudara mempunyai kesempatan refleksilah bersama-­‐sama setelah itu, apa yang mengejutkan, apa yang sangat berharga, apa yang membingungkan dan pertanyaan-­‐pertanyaan apa yang dapat dibuat saudara. Apakah saudara belajar dari pengalaman hidup dan pelayanan saudara? PEREMPUAN DALAM PELAYANAN Sesi ini menyelidiki pernyataan Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) untuk menabiskan perempuan, tempat mereka dalam kepemimpinan dan seluruh kehidupan bergereja, pelayanan dan tantangan yang dapat diatur dalam sebuah gereja multi-­‐budya. Perhatikanlah kata pengantar dalam brosur ini untuk saling memperlakukan dan saling menghargai satu dengan yang lain. Perhatian : topik ini mungkin akan menjadi bahan perdebatan. Gereja-­‐gereja yang bersatu ( UCA ) menabiskan keduanya laki-­‐laki dan perempuan untuk tugas pelayanan didalam dunia. Untuk melaksanakan ini kami mengakui bahwa laki-­‐laki dan perempuan di panggil oleh Allah untuk berkhotbah dan melayani sakramen-­‐sakramen. GENERASI KE DUA / GENERASI BERIKUTNYA Beberapa definisi : Dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu ( UCA ) kami mempergunakan beberapa definisi yang sangat penting dengan memperhatikan generasi-­‐generasi yang berbeda untuk mengerti pelayanan dalam lintas-­‐budaya. Generasi pertama: ditujukan kepada para pendatang, pencari suaka, para pengungsi – yang tertama kali datang bersama keluarga-­‐ termasuk anak-­‐
anak yang bersekolah diluar Australia. Generasi 1/5: adalah anak-­‐anak yang lahir diluar Australia, yang datang dengan orang tua-­‐orang mereka dan menerima pendidikan didalam Australia. Generasi kedua : adalah anak-­‐anak dari generasi pertama, yang orang tuanya lahir dan mendapat pendidikan di Australia. KARYA WISATA / PEKERJAAN RUMAH Ambilah waktu dan bertanya kepada seseorang yang memenuhi syarat generasi seperempat atau generasi kedua daftarkan tantanga-­‐tantangan apa bagi mereka secara pribadi, tinggal di Australia. Tanyakan kepada mereka, apa yang orang lihat dari mereka yang dapat ditawarkan. Dan tanyakan saran apa yang mereka mau berikan bagi sekelompok orang yang ingin menyambut, termasuk sebagian besar dari seperempat generasi atau generasi-­‐generasi penerus ditengah-­‐tengah mereka. Dan / atau kumpulkan beberapa orang dari generasi seperempat dan orang-­‐orang dari generasi kedua dalam bentuk kelompok ambil waktu untuk bertanya kepada mereka, tantangan apa yang mereka hadapi, sesuatu yang mereka percaya yang dapat mereka tawarkan, dan memberi saran bagi saudara dari sudut pandang mereka, tentang orang-­‐orang yang menyambut mereka. SADARLAH Sebagai tuan rumah dari muyawarah dimana orang dari generasi pertama,generasi seperempat atau generasi kedua bisa mempermudah dalam mendengar satu dengan yang lain-­‐ mungkin undanglah seseorang yang sudah lama tinggal di Australia kurang lebih/ selama lebih dari dua generasi untuk juga mendengar percakapan-­‐ akan menjadi pelayanan penting yang ditawarkan kepada gereja saudara atau komunitas saudara. REFLEKSI THEOLOGIA DAN PERNYATAAN GEREJA-­‐GEREJA YANG BERSATU ( UCA ) Pada sesi ini menyelidiki beberapa pernyataan yang dibuat oleh Dewan Nasional dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) yang mencakup bakat sebagai karunia Allah melalui keragaman budaya kami, bahasa-­‐bahasa dan perjalnan iman. Membagi cerita : berbagilah apa yang orang telah temukan dari percakapan dengan orang-­‐orang dari generasi kedua. Saran apa yang telah ditawarkan yang kelompok bisa segera mengambil tindakan. Putuskan untk bertindak berdasarkan komitmen/janji dan ide-­‐ide yang saudara soroti. MEMBANGUN JEMBATAN : SEBAGAI PEMBERIAN ALLAH DALAM HIDUP LINTAS-­‐BUDAYA KASUS YANG DITELITI DVD yang kedua menawarkan tujuh kasus yang diteliti dari komunitas-­‐
komunitas gereja dari seluruh Australia. Untuk masing-­‐masing pertanyaan dalam diskusi yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi tidak timbul banyak pertanyaan maka setiap kelompok mungkin melihat lebih dari dua kasus yang diteliti pada setiap sesi. Melihat kebelakang : bergerak maju. Kita telah mendengar banyak cerita dan berdiskusi tentang banyak hal. Sekarang adalah kesempatan untuk menangkap lebih lagi visi Allah buat semua umat milik Allah. TINDAKAN Setelah mendengar tanggapan mereka, apakah ada dua atau tiga hal yang bisa diambil oleh sebuah kelompok sebagai berkomitmen untuk bekerja bersama-­‐sama? Apakah ada komentar, harapan-­‐harapan, yang diperlukan yang saudara pikir Dewan National MCCM harus mendengar? LAMPIRAN 1 GEREJA-­‐GEREJA YANG BERSATU DI AUSTRALIA ( UCA ) “KAMI ADALAH SEBUAH GEREJA YANG Multi-­‐BUDAYA” 1. Gereja-­‐gereja yang bersatu di Australia, merupakan gabungan dari Jemaat,Methodis dan Presbiterian. Persatuan ini adalah karunia yang Allah berikan melalui Kristus yang adalah kepala dari gereja, dan yang berbuah bagi siapa yang merasa bertanggung jawab untuk bekerja menjadi murid-­‐Nya sesuai doa Yesus Kristus. 2. Dalam anggaran dasar juga menunjukkan bahwa akibat dari persekutuan Gereja-­‐gereja yang bersatu tidak hanya terdiri dari tiga golongan gereja, tetapi juga semua orang Kristen dari budaya dan suku-­‐
suku bangsa. Paragraf 2 : Gereja-­‐gereja yang bersatu ( UCA ) percaya bahwa orang Kristen di Australia di panggil untuk menjadi saksi dari persekutuan dan gabungan orang-­‐orang percaya dan hidup didalam Kristus sebagai yang paling penting/utama dari pada kebudayaan dan ekonomi, kebangsaan dan batas-­‐batas pada suku bangsa. Yesus Kristus membawa damai diantara sesama manusia dari setiap ras, budaya dan golongan. Kesatuan ini adalah anugrah Allah yang telah lebih dahulu mengadakan perdamaian dengan segala sesuatu di dalam Kristus. Ini adalah sebuah cita-­‐cita atau harapan yang mau dicapai seperti pernyataan janji kita dengan diri sendiri dalam satu persekutuan untuk mencapai keadilan,memperkokoh kebudayaan satu dengan yang lain, dan memperhatikan sesama yang lain yang menjadi korban perbedaan dan ketakutan dalam penjajahan/pemerasan ekonomi. 3. Sidang Dewan Nasional yang ke 4 dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) menerima proses yang telah dibuat kurang lebih 20 tahun yang lalu, tentang susunan sosial masyarakat di Australia, untuk semua orang dari berbagai suku dan budaya untuk hidup bersama ( dalam kebersamaan). Dewan Nasional bersyukur untuk kesuksesan dari pemerintah yang pada dasarnya juga menghapuskan ciri sukuisme dari peraturan dalam menyeleksi para pendatang dan penerimaan kaum pengungsi. Bahwa dalam kelompok yang sangat berarti orang tertentu dari Asia dan Pasifik telah disambut masuk dalam negri ini. 4. Kenyataan bahwa anggota kami, terdiri dari orang-­‐orang dari berbagai suku, budaya dan Bahasa, itu mengingatkan bahwa gereja berhasil sebagai perantara dan pengutusan (misi). Dalam gereja Kerajaan yang akan datang dianggap sebagai pengalaman diantara dua ketegangan. Antara orang tua yang sudah berusia lanjut dan yang belum meninggal dan orang-­‐orang muda dalam zaman yang baru yang belum sepenuhnya datang. Salah satu kesaksian dari pada gereja adalah menghadirkan tanda-­‐tanda Kerajaan Allah. Gereja yang tergabung dalam berbagai aneka budaya, Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) berusaha menjadi tanda pengharapan dalam komunitas dalam komunitas Australia, khususnya kepada yang tersisihkan atas dasar Ras dan ekonomi. 5. Adalah penting untuk berpartisipasi penuh khususnya kepada saudara-­‐
saudara dari suku Aborigin, laki-­‐laki dan perempuan didalam membuat keputusan dalam dewan gereja, untuk memastikan bahwa kelompok-­‐
kelompok ini memiliki hak yang sama dalam mempergunakan semua harta milik gereja yang bersatu dan mempunyai hak untuk hal itu sebagai sumber daya, termasuk kekuatiran /keprihatinan dan pemahaman termasuk dalam agenda dari pada dewan gereja. Gereja-­‐
gereja yang bersatu (UCA) selalu terbuka bagi perubahan-­‐perubahan yang di bawa oleh Roh Kudus bagi gereja lewat sumbangan kelompok orang-­‐orang yang memiliki daya cipta dari suku dan budaya yang berbeda. 6. Etnis dan jemaat-­‐jemaat Aborigin adalah tanda dari kepelbagaian dari budaya dan keanggotaan dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Organisasi gereja dalam jemaat-­‐jemaat suku memungkinkan kita untuk beribadah dengan bahasa yang akrab untuk mendengar Injil dan dalam beberapa hal sesuai dengan identitas dan budaya dipergunakan sebagai penggembalaan pastoral pada semua orang. Ada resiko tetapi bagaimanapun pembentukan jemaat etnis akan menjadi sangat berarti dan sebagai sarana bagi gereja-­‐gereja yang terasing karna merasa disakiti dan perjuangan dari kaum yang terkecil di Australia. Kesempatan selalu ada untuk membuat kebaktian dalam dua Bahasa, sesuai dengan batas-­‐batas dalam persekutuan lintas-­‐budaya. 7. Ada berbagai variasi yang besar diantara jemaat-­‐jemaat ini, yang menghasilkan beraneka ragam hubungan diantara jemaat yang lain dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Keadaan ini membuat para pendeta yang telah menetap di Australia selama beberapa tahun akan berbeda dengan pendeta yang baru datang dari negara lain. Pemukiman generasi pertama sering mencari keamanan dari jemaat dari budaya dan tradisi-­‐tradisi mereka.Keinginan mereka demi keamanan tersebut patut dihormati, dan jemaat tersebut dapat diatur sebagai gereja paroki. Di mana ada kesiapan untuk menjangkau orang dari budaya-­‐budaya yang lain. Dewan national mendorong adanya pembentukan paroki yang beraneka ragam atau yang multi-­‐budaya, dan untuk mendukung kebijakan ini pendeta-­‐
pendeta dari latar belakang kebudayaan, suku dan ras yang lain, untuk merencanakan dan berbagi pelayanan dalam jemaat. Beberapa di antaranya terdiri dari pencampuran beberapa budaya dan ada yang bertemu terpisah-­‐pisah oleh karena alasan Bahasa. 8. Dewan national mengakui perlu adanya program khusus yang berhubungan dengan pendidikan untuk mempersiapkan seseorang untuk pelayanan didalam paroki yang multi-­‐budaya dan juga jemaat-­‐jemaat etnis. Bagi siapa yang ingin menjadi pendeta di paroki yang multi-­‐
budaya membutuhkan penelitian sosiologi yang modern dalam masyarakat urban dimana ada kelompok-­‐kelompok budaya yang berbeda-­‐beda dan hidup berdampingan serta berinteraksi akan menjadi sangat penting. Karna Injil berbicara dalam hubungan yang berlangsung dengan situasi penindasan politik dan pemerasan ekonomi , dengan kesadaran apa yang sedang terjadi pada titik interaksi diantara suku dan kelompok budaya yang berbeda di Australia akan sangat bermanfaat bagi tugas pelayanan. Dewan nasional juga mengakui setiap calon pelayan yang akan melayani dijemaat-­‐jemat etnis, perlu menyadari tradisi teologis dan yang gerejawi dari mana anggota-­‐anggota jemaat itu datang dan perlu juga memiliki kesempatan untuk adakan refleksi teologis dalam situasi kehidupan dari anggota-­‐anggota jemaat di Australia. Hal ini mungkin memerlukan sekolah theologia di negara asal dan di Australia, dan pelayanan yang efektif perlu ditingkatkan lewat bidang pendidikan dengan jemaat pendatang di Australia. 9. Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) menyambut setiap orang Kristen dari tradisi gereja yang lain untuk menemukan didalam “Dasar persatuan”dan kehidupan Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) adalah komunitas yang beriman dimana mereka bisa menjadi bagian, tetapi bisa juga menolak segala bentuk dakwa sebagai yang tidak patut dalam persekutuan Oikumene dari gereja. Karna itu Presbiterian mendorong untuk membantu jemaat-­‐jemaat etnis dari tradisi Kristen yang lain untuk memberi pelayanan pastoral yang memadai bagi orang-­‐orang mereka untuk memperoleh jalan masuk yang cocok dan yang membangun bagi kebutuhan mereka. CATATAN KAKI DARI YANG ASLI: Komisi untuk misi ( 1985 ) tidak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan sepenuhnya jemaat-­‐
jemaat yang terdiri dari orang-­‐orang dari budaya lain selain orang Aborigin atau Orang Putih, dan menyembah dalam Bahasa-­‐bahasa lain selain dari pada ini. Kata “etnis” digunakan untuk menggambarkan hal yang sesungguhnya. CATATAN TAMBAHAN – 2013: kami masih mencari deskripsi yang lebih tepat dan yang dapat diterima. Sedangkan istilah Orang Putih masih sering kita gunakan untuk menggambarkan setiap orang Putih / Barat / Eropa dan keturunannya yang kebanyakankan berbahasa Inggris. Hal ini semakin meningkatkan ketidak puasan sebagai warisan budaya bagi banyak orang, bukan saja orang Inggris atau Orang Putih. Deskripsi ini juga mengasumsikan pandangan tunggal tentang budaya dan dunia. Ungkapan yang agak rumit “ras,budaya dan Bahasa yang beragam” (CALD) semakin banyak digunakan di seluruh komunitas asrama dan lebih akurat dan sangat menolong dari pada istilah yang dicatat sebelumnya. Bagaimanapun sederhananya definisi Orang-­‐orang Pertama dan Orang-­‐
orang kedua yang digunakan untuk membedakan antara orang-­‐orang Aborigin dan semua yang datang sesudahnya “dalam definisi thn 2009 Konstitusi dan mukadimah dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) di Australia, yang paling berguna dari semuanya. Mengingat seluruh gereja yang beraneka ragam dari semua orang-­‐orang pendatang saling membutuhkan (sangat dibutuhkan) untuk perdamaian dan pemahaman tentang tempat yang unik dan kerohanian orang-­‐orang pertama. ( Nasional Direktor) LAMPIRAN 2 PERNYATAAN VISI “GEREJA BAGI SEMUA UMAT ALLAH” Bagi mereka yang terpanggil untuk menjadi saksi,mengharapkan perdamaian,maka kami memperbaharui janji untuk menjadi multi-­‐
budaya dan komunitas lintas-­‐budaya. Sebagai umat Allah yang telah dipersatukan dan diikat dalam Kristus, dengan visi menjadi Gereja bagi semua umat Allah. (1) Pengantar Sejak semula Allah telah hadir di tanah ini, kami mengakui Pencipta alam semesta dan rencana kreatifitas Allah dan tempat yang unik dari orang-­‐
orang Aborigin ditanah yang kita sebut Australia. Kalau kita melihat kepercayaan dan kerohanian dari orang-­‐orang Aborigin benar-­‐benar dapat membentuk siapa kita sebagai gereja. Kita mengakui Kristus sebagai sumber yang menyatukan dan kuasa pembaharuan yang dibawa oleh Roh Kudus bagi umat Allah. Keaneka ragaman yang kita miliki dalam Kristus adalah karunia Allah bagi kita untuk belajar dan mengerti satu dengan yang lain dan menerima perbedaan-­‐perbedaan kita dalam keadaan senang maupun sulit dalam perjalanan kita untuk menjadi komunitas yang terbuka, dan menerima satu dengan yang lain sebagaimana Kristus menyambut kita. (2) Dasar-­‐dasar Alkitabiah Semua manusia di jadikan serupa dan segambar dengan Allah. ( Kejadian 1 : 26-­‐27, 10 : 32, Mazmur 24 ) “Bumi dan segala sesuatu yang berada didalamnya adalah milik Tuhan.” Allah telah menciptakan dunia dengan segala keragaman (setiap jenis-­‐Kej 1 ) Semua makluk saling berbagi sebagai dasar persatuan. Kita berhubungan satu dengan yang lain sebagai keutuhan dan kebaikan dari ciptaan Allah. Kita semua di jadikan dalam rupa dan gambar Allah, meskipun kita adalah orang berdosa, Allah mengadakan perjanjian Antara kita dan dengan semua keturunan kita ( Kej 9 : 9 – 21 ). Cerita tentang menara Babel ( Kej 11 ) mengingatkan kita tentang bahaya satu budaya, satu Bahasa dan menegaskan bahwa perbedaa budaya dan Bahasa sebagai bagian dari rencana Allah bagi umat manusia. Allah menjadikan kita dari nenek moyang kjita sampai keseluruh bangsa ( Kisah 17 : 26 ). Menyambut orang asing ( Kej 18 1 – 8, Kel 2 : 21, 23 : 9, Imamat 19 : 33, Ulangan 10 : 19 dan 24 : 17 – 18). Israel diminta untuk melaksanakan keadilan dan menaruh belas kasihan kepada orang asing. Dalam cerita-­‐cerita Alkitab ada terdapat banyak contoh bagaimana Allah datang dalam rupa sebagai orang asing. Dalam Kejadian 18 : 1 – 8, Abraham menawarkan pelayanan kepada tiga orang asing yang ternyata adalah utusan Allah. Orang asing memperbesar/mempertinggi dari pada mengurangi/membedakan kehidupan masyarakat. ( Lukas 24 : 13 – 35, Kisah 10 : 34, Roma 12 : 13, Ibrani 13 : 2). Pergilah…ketanah yang Aku tunjukkan kepadamu ( Kejadian 12 : 12 ). Abraham dan Sarah mendengar panggilan Allah dan meninggalkan negri mereka dan berjalan dengan keyakinan ketempat yang mereka tidak tahu. Pelayanan lintas-­‐budaya kita berada dalam tradisi ini. Kita di panggil untuk pergi kemana Allah utus agar kita menjadi berkat ditempat tersebut. Di dalam tradisi Alkitab penuh dengan orang-­‐orang yang dalam perjalanan pergi dan menyebrang. Contoh Yakob, Yusuf, Musa, Keluaran, Naomi dan Rut, Daniel, Yunus, Ester, Yeremiah. Mereka di asingkan di Babilonia, diperintahkan untuk berkebun, membangun rumah dan mencari perlindungan di kota dimana mereka berada ( Yeremia 29 : 4 – 8 ). Seringkali dengan iman dan sering kali dalam keputusasaan, Allah memanggil mereka untuk berpindah kedalam situasi yang baru. Mereka menemukan kehendak Allah bagi mereka di negri yang baru. Ketika mereka berjuang dengan masalah identitas mereka, sampai kepada pemahaman dan menjadi lebih mengerti siapa mereka sebagai umat Allah dan bagaimana Allah menopang mereka. Yesus melintasi batas-­‐batas budaya Percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria, diakui bahwa iman seorang perempuan Suriah-­‐Fenesia, memuji iman seorang perwira Romawi dan orang yang sakit kusta. Makan dengan orang-­‐orang yang tersisih, menyeberang ketempat yang lain dan merangkul dengan perasaan belas kasihan kepada siapa yang dipinggirkan-­‐oleh komunitas agamanya… Yesus menunjukkan belas kasihan kepada mereka dari pada takut dalam menentukan hubungan ( Yohanis 4 : 7 – 10, Markus 7 : 26, 29, Matius 8 : 10, Lukas 17 : 16, 10 : 37, Markus 3 : 5 – 6, Lukas 13 : 13 -­‐14, Matius 9 : 29, 32, Matius 15 : 28, Markus 4 : 35, Lukas 10 : 25 – 37). Keramahan adalah ciri dari Kerajaan Allah. Yesus menantang pemimpin-­‐pemimpin agama untuk mengundang makan orang punting,orang miskin, yang cacat, orang lumpuh dan orang buta ( Lukas 14 : 1, 7 : 14, Matius 25). Perumpamaan tentang perjamuan besar yang ditawarkan adalah gambaran dari kemurahan hati Allah yang menjangkau dan menerima mereka yang di pinggirkan. Di dalam Kerajaan Allah “semua orang akan datang dari Timur, Barat, Utara dan Selatan untuk makan bersama” ( Lukas 13 “ 9 ). Paulus berkata kepada jemaat di Roma untuk menyambut satu dengan yang lain sebagaimana Kristus menyambut engkau ( Roma 15 : 7 ). Gereja lahir pada Pentakosta,Multi-­‐budaya dimulai Gereja lahir pada waktu Pentakosta adalah gereja yang Multi-­‐budaya. Saat keturunan Roh Kudus setiap orang berbicara tentang khabar Baik dalam Bahasa asal mereka ( Kisah 2 : 8 ) kesatuan mereka temukan tetapi bukan keseragaman. Dewan pertama di Yerusalem setelah mendengar cerita Kornelius dan Petrus datang dan mengenal bahwa Allah memanggil semua orang dari semua suku, Bahasa dan budaya. Melalui kuasa Roh Kudus orang Yahudi dan orang kafir, menjadi milik tubuh Kristus dan yang percaya di baptis dan menjadi setara dengan Kristus. ( Efesus 2 : 19, Gal 3 : 28 ). Kristus melampaui segala perbedaan dan persekutuan orang Kristen adalah ciptaan baru di dalam Yesusu Kristus, yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya yang baru telah datang ( 1 Kor 15, Efesus 2 : 11 – 19 ). Orang Kristen kafir mengatakan mereka adalah anggota yang sama sebagai keluarga Allah “demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang melainkan kawar sewarga dari orang-­‐orang kudus dan anggota-­‐anggota keluarga Allah”( Efesus 2:19). “..kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya; dari segala bangsa dan suku dank aum dan Bahasa..” ( Wahyu 7 : 9 ). Perjanjian yang dijanjikan memang multi-­‐budaya. Wahyu 7 : 12 menawarkan visi yang tak terhitung dari setiap bangsa, suku, budaya dan Bahasa dan setiap orang memuji Tuhan dalam Bahasa mereka.Campuran berbagai warna orang yang kita miliki dalam gereja hari ini dapat dilihat sebagai pendahuluan dari kehidupan di Kerejaan Sorga ..”rumahku akan disebut rumah doa bagi semua orang” ( Yes 56:6-­‐8, Yer 29). (3) Prinsip-­‐prinsip dasar untuk membangun komunitas lintas-­‐budaya 1. Menegaskan kesatuan dan keragaman itu dalam Kristus. Gereja buat semua orang milik Allah adalah dasar pengertian dan dasar kessatuan dari setiap orang yang di jadikan menurut rupa dan gambar Allah. Di dalam Kristus kita adalah anggota dari keluarga Allah ( Efesus 2:19). Kita menemukan kesamaan tidak berdasarkan pada warna kulit, Bahasa, etnis atau suku. Kita berkehendak untuk membawa perdamain dan pembaharuan yang merupakan tujuan akhir dalam keseluruhan ( Muka Dimah bgn 3 ). Kesatuan yang diberikan oleh Roh Kudus tidak menciptakan keseragaman tetapi memanggil orang dari semua suku,bangsa dan budaya untuk hidup bersama sebagai satu keluarga. Orang yang berasal dari kelompok budaya beribadat dalam Bahasa-­‐bahasa yang berbeda dan dalam pelaksanaannya dengan cara yang hampir sama. Sementara pada saat yang sama berjuang untuk bekerja sama dan memperkaya satu dengan yang lain saling memiliki sebagai tubuh Kristus dan dipersatukan dengan iman dalam Allah Tritunggal, dan saling menghargai kepelbagaian yang ada sebagai karunia yang diberikan Allah. 2. Belajar dan saling menghargai Manusia diciptakan untuk hidup dalam persekutuan bersama dengan orang lain dari latar belakang dan tradisi budaya yang berbeda adalah bagian yang paling penting dari kesaksian Alkitab. Sebagai masyarakat lintas-­‐budaya kami akan berusaha untuk memberikan peluang bagi orang dari kelompok budaya yang lain untuk memperthankan pola Bahasa, budaya dan tradisi yang menghidupkan. Gereja buat semua umat Allah, mendorong anggota-­‐
anggotanya untuk belajar dari pengalaman dan perjalanan orang lain sebagai cara belajar dalam lintas-­‐budaya dan terbuka bagi pembaharuan yang membawa semangat. 3. Yang termasuk dalam keramahan Yesus menyatakan bahwa keramahan adalah cri khas dari Kerajaan Allah. Orang-­‐orang dari latar belakang etnis yang berbeda turut ambil bagian dalam menyumbangkan bakat mereka. Gereja buat semua umat Allah termasuk semua orang, semua budaya untuk turut berpartisipasi termasuk laki-­‐laki dan perempuan, yang muda dan yang tua. 4. Injil yang menghidupkan, harapan dan perdamaian dalam Allah di dunia. Gereja buat semua umat milik Allah adalah tanda pengharapan yang menunjukkan kekuatan perdamaian dengan Kristus yang hidup, hal tersebut diakui sebagai tempat bagi orang-­‐orang pertama di Australia, yang mendukung keadilan, perdamaian, para pendatang dan pengungsi termasuk membangun masyarakat dan mengulurkan tangan dalam bersaksi dan melayani. Demikianlah gereja adalah bagian dari pembaharuan yang dikerjakan Allah di dalam dunia dan dalam kehidupan setiap orang. Kristus mengundang kita untuk hidup dengan cara sebagai ciptaan yang baru. Seperti perubahan masyarakat Australia yang lebih luas dan tantangan baru yang muncul didunia, gereja buat semua umat milik Allah berusaha terbuka dan menjadi contoh dalam kehidupan yang akan mendorong orang untuk pelayanan dalam gereja. Gereja dari semua umat Allah mendukung untuk belajar lintas-­‐budaya,menghadapi tantangan,mengembangkan dan melatih orang-­‐orang untuk pengaturan misi lintas-­‐budaya, mendorong kepemimpinan yang baru yang mencerminkan rasa hormat, keadilan, kesetaraan kasih dan semua hubungan kemitraan. (4) Pengesahan-­‐ Gereja buat semua umat milik Allah ( dapat dipakai sebagai janji komunitas/perjanjian) Panggilan untuk menjadi saksi pengharapan dari perdamaian, kami memperbaharui janji untuk menjadi gereja buat semua umat Allah Dalam kehidupan bangsa kita, kita akan: (I)
(II)
(III)
(IV)
mengakui bahwa Australia adalah tempat/bangsa pertama yang bekerja untuk perdamaian. Mencerminkan kasih Kristus buat semua orang Menyumbangkan untuk membangun termasuk masyarakat sosial di Australia Berusaha untuk melayani secara efektif dalam masyarakat dengan kebudayaan yang beragam dan menjadi jembatan/menjembatani orang dari kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda Sebagai masyarakat yang menerima, kami akan: (V)
Terbuka untuk menerima satu dengan yang lain melayani dengan keramahan seperti Kristus (VI) Menegaskan dan merayakan keaneka ragaman budaya dan membiarkannya sebagai nara sumber bagi pelayanan (VII) Mengatasi prasangka dan sukuisme, mengembangkan jiwa kerohanian, menghargai hal kebersaan (VIII) Menghimbau semua anggota untuk memulai perjalanan dengan belajar dari lintas-­‐budaya Sebagai sebuah komunitas yang terdiri dari orang-­‐orang dari latar belakang dan budaya yang berbeda, kami akan: (IX)
Memberi tempat bagi orang dari kelompok budaya yang berbeda untuk mempertahankan Bahasa dan pola budaya serta tradisi atau kebiasaan yang memberi hidup (X) Mencerminkan keragaman etnis dengan cara yang terlihat dalam ibadat, kehidupan dan kepemimpinan kita (XI) Mendorong orang dari latar belakang yang berbeda untuk mengambil bagian dan menyumbangkan sesuatu dalam kehidupan gereja (XII) Berusaha untuk memenuhi kebutuhan keanggotaan yang beragam dan mengembangkan kebijakan dan proses untuk berpartisipasi penuh dari semua anggota. Sebagai komunitas misi, kami akan: (XIII) Mendorong pengembangan budaya jemaat-­‐jemaat yang beragam (XIV) Membentuk dan mengembangkan pelatihan dan pengaturan tugas pelayanan dalam lintas-­‐budaya (XV) Menjamin kesetaraan dan hubungan kemitraan dalam berbagai sumber daya sehingga kekayaan tersebut dapat dipakai bagi pelayanan dan misi bagi semua umat milik Allah (XVI) Memanfaatkan semua karunia Allah (XVII) Terbuka bagi pembaharuan yang dibawa oleh Roh Kudus yang memberi semangat. DOA “ Allah pencipta kami, Engkau membawa Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) ini menjadi ada. Engkau telah memanggil kami umat-­‐Mu yang berbeda-­‐beda dan yang beraneka macam. Tunjukkanlah kepada kami bagaimana untuk saling menghargai satu dengan yang lain sebagai gambar-­‐Mu. Yesus Kristus, Engkau menghancurkan semua hambatan yang merintangi dan yang memisahkan kami, satu terhadap yang lain seperti orang Yahudi, Samaria dan Roma. Roh Kudus Engkaulah yang memberi persatuan, satukan kami umat-­‐Mu dalam kasih, agar kami menjadi persekutuan yang menyatakan keadilan, kasih dan perdamaian, sebagai gereja dan sebagai umat milik Allah. A-­‐min LAMPIRAN 3 “Satu Tubuh, Banyak Anggota – Hidup Beriman Dan Kehidupan Lintas-­‐
Budaya” Diangkat dalam persidangan ke 13 Dewan Nasiaonal UCA Juli 2012 PENGANTAR Tahun 1985 pada persidangan Dewan Nasional Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) mengesahkan bahwa Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) menjadi gereja Multikultural. Pengesahan itu menyangkut beberapa hal yang tidak terduga yang berisi sejumlah harapan dari pernyataan tersebut, dalam kehidupan dari hari ke hari. Struktur dan proses dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA)-­‐ lihat paragraph 5 sampai 9. Hal ini belum diambil secara seksama atau secara menyeluruh baik itu local, daerah dan Nasional dalam hidup Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Pada persidangan Dewan Nasional ke 11 tahun 2006, sebuah pengesahan lebih lanjut diangkat untuk mengakui bahwa gereja: adalah buat semua umat milik Allah. Berangkat dari pernyataan ini yang memberikan bentuk dan tujuan kepada gereja sebagai saksi yang setia dalam kata maupun perbuatan. Berikut ini pernyataan yang dibuat berdasarkan iman Kristen: Komitmen – memberi bentuk dengan isi dan maksud Dewan Nasional ke 13 dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) bersukacita dalam keragaman Ras,budaya dan Bahasa sebagai karunia Allah, menyerukan kepada Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) dalam semua pengaturan untuk menjadi gereja yang multicultural yang benar, hidup beriman dan kehidupan lintas-­‐budaya. Dewan Nasional ke 13 juga mengakui tanda berikut sebagai kesetiaan dari gereja multicultural hidup beriman dan kehidupan lintas-­‐budaya, dan janji Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) untuk membentuk kehidupan untuk menjadi saksi bagi Allah di dalam Kristus. SEBUAH GEREJA MULTIKULTURAL, HIDUP BERIMAN DALAM KEHIDUPAN LINTAS-­‐BUDAYA 1. DALAM IBADAH DAN RESPON TERHADAP ALLAH PENCIPTA: merayakan, mengakui lewat perbuatan dan tindakan dalam iman, satu Allah yang berdaulat lewat Yesus Kristus yang mengikat perjanjian dengan orang-­‐
orang benar dalam seluruh Suku, Etnis, Budaya dan Bahasa. 2. MENERIMA BUDAYA DAN BAHASA YANG BERBEDA-­‐BEDA SEBAGAI KARUNIA ALLAH DAN : . Abad ke 21 3. BERBICARA JUJUR : panggilan Allah melalui Yesus Kristus kepada mereka yang mengaku dosanya dan yang mengesahkan sukuisme untuk bertobat dan menahan diri dari segala tindakan diskriminasi Suku dan Bangsa, dan yang fanatic terhadap orang-­‐orang Pertama /penduduk asli di tanah ini, dan semua orang pendatang yang berbeda Suku, Budaya dan Bahasa dalam praktek keehidupan. 4. MENGANUT KEKAYAAN DAN PERBEEDAAN THEOLOGIS : kesatuan Kristen yang berkenan secara theologis Alkitabiah dalam peribadatan, yang timbul akibat perbedaan suku, Budaya dan Bahasa 5. DALAM MISI ALLAH : menanggapi panggilan Allah lewat Roh Kudus untuk turut ambil bagian dalam misi Allah untuk menjalankan keadilan serta mengasihi dan merendahkan diri seperti Allah didalam Kristus diseluruh komunitas dengan semua orang pada segala waktu dan tempat menuju pemerintahan yang dipenuhi Allah dalam multicultural (wahyu 5 :9-­‐10) 6. MELALUI PELAYANAN YANG INKLUSIF : . Panggilan dan penempatan sebagai pendeta dalam gereja termasuk melaksanakan tugas dengan penuh keadilan di local,daerah, national,global dan oikumenis, dan . memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan jemaat dalam bahasa, budaya atau komunitas agama tertentu 7. DALAM SUKUISME HANYA ADA STRUKTUR: Bekerja untuk menyusun strategi dan terlibat sebagai anggota gereja dalam kenyataan untuk melakukan keadilan dan kesetaraan, dalam seluruh kehidupan dan struktur Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA), dalam multicultural dan berbagai kepercayaan dalam masyarakat sosial di seluruh Australia. 8. TERLIBAT DALAM PEMBELAAN KENABIAN : Dalam pengembangan kebijakan umum yang berhubungan dengan isu Ras, Sosial, Ekonomi dan keadilan lingkungan /lingkungan hidup, dengan perhatian khusus pada, bagaimana isu ini berdampak merata dengan kehidupan orang-­‐orang dari komunitas yang kecil di Australia dan seluruh dunia. 9. NILAI-­‐NILAI DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN MULTI-­‐BAHASA: yaitu dengan mendorong setiap pemimpin-­‐pemimpin pelayanan dalam pelatihan awal mereka, melanjutkan pendidikan untuk belajar bahasa kedua dan mengenal budaya-­‐budaya yang lain, dalam rangka persiapan untuk pelayanan lintas-­‐budaya secara efektif dan sensitif. 10.MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA MULTI-­‐BAHASA DALAM BAHASA PERTAMA DAN : membuat semua siap untuk dipakai di seluruh gereja. Hal ini tergantung pada fasilitas penerjemahan dalam semua dokumen gereja, termasuk Dasar dan Mukadimah, Peraturan dan Anggaran Dasar Rumah Tangga. Pengakuan atau pernyataan iman kedalam bahasa-­‐
bahasa, baik itu bahasa pertama dalam jemaat-­‐jemaat local dan komunitas agama. 11.TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN PEMURIDAN : mempersiapkan sumber daya Kristen multi-­‐bahasa, yang sesuai dengan Dasar dan Mukadimah yang berhubungan dengan kepelbagaian hidup dan pernyataan iman orang Kristen. Pembentukan untuk melengkapi pemuridan dalam gereja mulitikultural, multi-­‐ras, multi-­‐iman pada abad ke 21 di Australia. Perlu persiapan sumber daya dan program pelatihan dalam berbagai budaya yang sensitive, menghargai cara belajar, mengajar dan gaya penilaian. 12.TERLIBAT DALAM PENGINJILAN, DAN PENGEMBANGAN GEREJA BARU : dengan mengembangkan, mendukung dan melaksanakan budaya dan bahasa dengan strategi yang tepat buat penginjilan dan termasuk pembentukan komunitas agama dan jemaat-­‐jemaat yang baru. Ini akan menantang dan mengundang setiap anggota dari local komunitas agama dan jemaat-­‐jemaat untuk bergerak keluar zona kenyamanan yang tradisional untuk menjalani panggilan Allah dalam multukultural dan keragaman agama di Australia pada abad ke 21, dan bukan hanya sekedar memindahkan jalan “rumah”dari lingkungan hidup. 13.MENYEDIKAN PELAYANAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN YANG SESUAI KEANEKARAGAMAN : dan mengharapkan perguruan tinggi theologia dan membuat pusat pendidikan untuk memperluas pengembangan kurikulum, dan program pendidikan termasuk kesadaran dan pengetahuan mengenai warisan kebudayaan yang beragam. Tradisi theologis, wawasan Alkitab merupakan bagian dari karunia bagi gereja di dunia, sekarang ini merupakan bagian keragaman dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Proses ini termasuk keragaman ajaran dan gaya praktek yang sangat dihargai dalam suku, budaya dan bahasa di gereja. 14.PRAKTEK KESETIAAN DAN PENGELOLAAN YANG ADIL : melalui perencanaan dan strategi pelaksanaan yang di sengaja untuk membantu memastikan dan mempromosikan keadilan yang merata dan pengelolaan karunia umat Allah. Sumber daya keuangan dan harta milik dari gereja untuk pemberdayaan seluruh gereja local, secara khusus terhadap pemberdayaan budaya local dan bahasa yang berbeda-­‐beda. Jemaat-­‐jemaat dan komunitas agama yang telah tersingkir karena masalah diskriminasi suku dalam masyarakat. 15.PRAKTEK TINDAKAN PENYETUJUAN : dengan menyelesaaikan persetujuan yang spesifik untuk mencapai sasaran, dibutuhkan tindakan persetujuan tertentu dengan tujuannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 16.MEMANTAU TINDAKAN DAN KEMAJUAN DALAM KEHIDUPAN LINTAS-­‐
BUDAYA : pembentukan dan proses …………….untuk memantau seluruh pengaturan gereja mengenai masalah-­‐masalah: . budaya dan bahasa termasuk dan yang tidak termasuk ibadat dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) sebagai saksi dan pelayanan, . pelatihan dan penempatan cabang dan program pelayanan . pembagian yang merata terhadap sumber daya pelayanan yang ada. TINDAKAN DAN KEADAAN YANG DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN Unithing Church di Australia “ Satu Tubuh, Banyak Anggota-­‐ Hidup Beriman Dalam Kehidupan Lintas-­‐Budaya” Hasil persidangan Dewan Nasional yang ke 13, di Adelaide Tahun 2012 : 1. Mengangkat pernyataan “Satu Tubuh, Banyak Anggota-­‐Hidup Beriman Dalam Kehidupan Lintas-­‐Budaya” ( Lampiran A,laporan dari MCCM ). 2. Janji para petugas, pegawai, agen, tugas keluarga dan panitia dan semua yang terpanggil untuk menjadi anggota dan pimpinan dewan dan bagian-­‐bagian dari/agen-­‐agen dari Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) kehidupan iman kita bersama dalam hidup lintas-­‐budaya dengan mempergunakan karakteristik yang diuraikan dalam “Satu Tubuh, Banyak Anggota-­‐ hidup Beriman dalam kehidupan lintas-­‐
budaya” sebagai tolok ukur untuk seluruh bentuk kehidupan UCA dalam : (a) Kebaktian umum, bersaksi dan pelayanan dalam keragaman budaya, keragaman suku dan keragaman kepercayaan di Australia. (b) Merayakan dengan mempergunakan karunia Allah secara Theologis Alkitabiah, dan kekayaan Tata Ibadat yang timbul dari budaya dan bahasa kita yang berbeda. (c) Selalu mencari cara untuk mewakili budaya asli dan bahasa yang beragam dari gereja dan tidak mementingkan budaya atau bahasa kelompok yang di pilih untuk menjadi wakil/dewan dalam tugas kelompok dan panitia. (d) Menggunakan prosedur yang peka dan adil terhadap budaya termasuk pengakuan,pemanggilan,penentuan penempatan kepada mereka yang ditunjuk untuk menjadi pendeta di UCA. (e) Melanjutkan, mendukung pengembangan dan penyebaran sumber daya keragaman bahasa dalam bahasa orang pertama dan bentuk-­‐bentuk pemikiran untuk dipergunakan di seluruh Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA), termasuk tanda gereja. (f) Melanjutkan untuk terlibat dalam pembelaan kenabian yang efektif dan pengembangan kebijakan umum pada isu ras, sosial, ekonomi dan keadilan lingkungan/lingkungan hidup. (g) Memperluas pengembangan kurikulum dan program pendidikan termasuk kesadaran dan pengetahuan mengenai warisan kebudayaan yang beragam, theologis dan sesuai tradisi Alkitab yang merupakan wawasan pengajaran dan gaya belajar dalam penilaian bahasa dunia, multi budaya, multi ras, untuk pendidikan dan pelatihan pemuridan,pembentukan calon pelayan tertentu, dalam program pelayanan/pendidikan yang berkelanjutan bagi para pemimpin, pendeta dan penatua. (h) Mendorong pendeta-­‐pendeta dan pemimpin-­‐pemimpin dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) untuk memperoleh bahasa kedua untuk berpartisipasi sesuai pengalaman dalam budaya/bahasa yang lain dalam komunitas dalam rangka mempraktekkan karunia pelayanan dan kepemimpinan yang tersedia merata bagi mereka di seluruh Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). (i) Menyelidiki, mengembangkan, mendukung dan menerapkan budaya dan strategi kontekstual yang tepat mengenai penginjilan dan sumber daya buat pembentukan gereja yang baru serta pengembangan dan dukungan pelayanan dalam ras, budaya dan bahasa komunitas yang beragam. (j) Perencanaan dan strategi pelaksanaan (yang dengan setia) mempromosikan pelayanan yang adil dan merata dalam pengelolaan sumber daya keuangan dan harta milik dari Gereja-­‐
gereja yang bersatu (UCA) untuk kebutuhan semua jemaat-­‐jemaat local dan komunitas agama. (k) Suku, budaya dan bahasa yang beragam yang ditulis sebagai isi dari artikel, foto serta gambar yang lain yang digunakan sebagai bahan publikasi dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Dan (l) Mendesak jemaat untuk menjaga etika dan menerima semua keadaan yang dapat dipertanggung jawabkan dalam hubungan satu dengan yang lain dalam peraturan Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA), dalam hal ini dengan melapor kemajuan dan area-­‐
are yang sulit dalam laporan berkala satu dengan yang lain. Kenapa langkah ini penting – Alasan : Pernyataan tahun 1985 “ Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) adalah gereja yang Multi-­‐budaya”, dalam tahun ini Dewan Nasional Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) menegaskan identitasnya dalam Kristus sebagai “ Gereja yang Multi-­‐
budayal” dan pernyataan resmi ini berlaku: “Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) adalah gereja yang Multi-­‐budaya”. Paragraf 5 – 9 “ Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) adalah sebuah gereja yang Multi-­‐budaya” termasuk beberapa kunci untuk mencapai karakteristik yang berbicara tentang bagaimana gereja terlibat dan membawa perubahan keluar dari pernyataan tersebut. Tindakan lebih lanjut dari Dewan Nasional. Hasil dari pernyataan ini dalam mencoba untuk menanggapi apa yang mengalir dari persidangan Dewan Nasional selama dua decade berikutnya, menghasilkan sejumlah laporan, dokumen, kebijakan, seminar-­‐seminar, kursus dan sumber daya lainnya: -­‐ Membantu Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) untuk mengerti maksud dari keputusan ini untuk kehidupan bersama,ibadat dan ekspresi iman kita yang dipakai sebagai kekayaan dan kepelbagaian sebagai karunia yang Allah berikan. -­‐ Menanamkan identitas dan keputusan serta kesempatan untuk merubah dan memperbaharui cara kerja bersama dari dalam dan identitas kita, pemahaman theologis yang alkitabiah sebagai Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) di Australia. -­‐ Melengkapi anggota-­‐anggota dan pemimpin-­‐pemimpin dalam pelatihan pelayanan, termasuk di dalamnya kepemimpinan yang efektif, dengan rasa hormat guna memperkaya dalam menjalankan Injil kasih karunia dan kemurahan Allah buat semua orang. Pada tahun 2006, Dewan Nasional ke 11 men seerima laporan tentang kemajuan dalam hal ini. Itu adalah catatan penting tentang kemajuan dan tantangan/kesulitan utama yang ada dalam Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA) sebelum pernyataan tahun 1985 keluar. Hal ini juga mengangkat sebuah pernyataa dengan model dan perubahan gaya hidup yang mencirikan gereja Mulikultural dengan menggunakan cerita-­‐cerita yang Alkitabiah, gambar-­‐gambar dan amanat “ gereja buat semua umat milik Allah.” Dengan semua kemajuan yang telah dibuat, apa yang masih hilang? Apa yang masih terasa hilang sejak tahun 1985 yang menjadi kerangka kerja untuk menggambarkan dan membentuk karakter dan struktur sebuah gereja yang Multikultural hidup beriman dalam kehidupan lintas-­‐budaya. Ini merupakan kenyataan yang sangat jelas dalam pernyataan yang asli sebagai ciri khas dan etos kerja yang berjalan dari kehidupan Gereja-­‐gereja yang bersatu (UCA). Proposal ini ditawarkan sebagai sarana perjanjian termasuk di dalamnya pernyataa tahun 1985, yang memberikan tempat untuk bertumbuh dalam kehidupan sehari-­‐hari, sering kali menjadi kacau. Tetapi di bawah bimbingan dalam kuasa Ruh Kudus, dan dalam kebijaksanaan dari Dasar dan Mukadimah, dengan sendirinya membantu kita untuk hidup bersama-­‐sama,agar terus berjalan dalam setiap bidang kehidupan yang beragam. Contoh : • Paragraph 1…terbuka bagi kesatuan reformasi…dan penyatuan dalam masyarakat luas • Paragraph 2….menjadi saksi dari kesatuan iman dan hidup dalam Kristus yang melampaui batas-­‐batas budaya, ekonomi, nasional dan suku • Paragraph 3……pemberian Roh Kudus untuk semua orang ….sebagai janji dan pendahuluan bahwa perdamaian akan datang, dan pembaharuan yang merupakan akhir dan pandangan dari seluruh ciptaan • Paragraph 4…..gereja berkumpul dalam Kristus dengan caranya yang ajaib dalam membentuk, memerintah dan pembaharuan • Paragraph 13….. seluruh anggota diberkahi dengan karunia….tidak ada pemberian tanpa layanan yang sesuai. Semua pendeta mempunyai bagian dalam tugas pelayanan dalam Kristus. Ketentuan untuk mempergunakan karunia yang diberikan oleh Allah, dan pengaturan dalam kehidupan bergereja yang ditawarkan, dalam menanggapi panggilan Allah untuk masuk sepenuhnya dalam pelayanan gereja. • Paragraph 17 – 18…tinjauan dan revisi undang-­‐undang ….dalam hal itu (UCA) mungkin lebih baik dalam melayani Injil…sehingga hidup semakin diarahkan untuk melayani Allah dan sesame manusia, beribadah dengan benar dan setia sebagai pengaturan dan respon terhadap Injil Kristus….karna kita semua berada dalam jalan yang dipilih Allah, dimana kita berdoa….bahwa melalui karunia dari pada Roh Kudus, Allah akan terus memperbaiki apa yang salah dalam hidup, yang akan membawa kepada persatuan dengan gereja-­‐gereja lain, dan yang akan dipakai dalam ibadat, sebagai saksi dalam pelayanan kemuliaan Allah yang kekal. 
Download