Repository Penelitian dan Pendidikan IPS PENGARUH SIKAP SISWA TENTANG GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA MTS. SA. AL-FURQAN LANDURI KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Abu Bakar Madani Bandia Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang [email protected] ABSTRAK Interaksi dua arah antara guru dengan murid belum optimal. Hal ini terlihat dari hampir tidak ada siswa yang bertanya setelah guru menjelaskan materi pelajarannya. Begitu pula dengan interaksi antar siswa, belum tercipta interaksi yang maksimal saat mereka melakukan diskusi kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan: 1) Pengaruh Sikap siswa tentang guru terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs SA. Al-Furqan Landuri Kabupaten Luwu Timur tahun pelajaran 2014/2015. 2) Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs SA. Al-Furqan Landuri Kabupaten Luwu Timur tahun pelajaran 2014/2015. 3) Pengaruh Sikap siswa tentang guru Dan Iklim Sekolah Secara Simultan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs SA. Al-Furqan Landuri Kabupaten Luwu Timur tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena menggunakan data kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs SA. Al-Furqan Landuri Kabupaten Luwu Timur tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 125 siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30% dari jumlah populasi yang ada, yaitu 37 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Terbukti ada pengaruh Sikap siswa tentang guru terhadap Hasil Belajar. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 kurang dari alpha 0,05 dan hasil Uji t = 1.836 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 1.836 > 1.689. 2) Terbukti ada pengaruh Iklim Sekolah terhadap Hasil Belajar. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 kurang dari alpha 0,05 dan hasil Uji t = 3.690 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 3.690 > 1.689. 3) Terbukti ada pengaruh Sikap siswa tentang guru dan Iklim Sekolah terhadap Hasil Belajar. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabelpadatarafsignifikansi5% yaitu 18.766> 3.267. Nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak yang berarti Sikap siswa tentang guru (X1) dan Iklim Sekolah (X2) secara simultan berkontribusi signifikan terhadap Hasil Belajar ( Y ). Kata kunci: Sikap siswa tentang guru, Iklim sekolah, Hasil Belajar adalah siswa, guru, alat, metode, materi PENDAHULUAN Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan kualitas dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam sumber daya manusia suatu bangsa. mendukung Keberhasilan pendidikan dipengaruhi pendidikan. tercapainya tujuan oleh perubahan atau pembaharuan dalam Salah satu permasalahan yang segala unsur-unsur yang mendukung dihadapi dunia pendidikan saat ini pendidikan. Adapun adalah masih rendahnya mutu yang unsur tersebut 1 Repository Pendidikan IPS dicapai belum seperti apa yang populasi tersebut (Sugiyono,2009:118). diharapkan. Hal ini tercermin pada hasil Sedangkan Menurut Suharsimi Arikunto belajar peserta didik yang masih banyak (2010:131) berpendapat bahwa sampel dibawah standar kelulusan yang telah adalah sebagian atau wakil populasi ditetapkan oleh masing-masing satuan yang diteliti. pendidikan. Oleh karena itu, masalah ini Untuk mendapatkan kesimpulan perlu mendapatkan perhatian dari semua yang dapat komponen masyarakat terutama pihak haruslah ditempuh metode-metode yang sekolah karena produk pendidikan yang benar dalam setiap langkah, termasuk kualitasnya rendah akan memberi efek sampel, samping yang kurang menguntungkan mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar bagi pembangunan, khususnya dalam ancer-ancer maka apabila subyek kurang menghadapi era globalisasi. dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga dipertanggungjawabkan, Arikunto (2010:107) penelitian merupakan METODE PENELITIAN penelitian populasi. Selanjutnya jika Populasi dan Sampel Penelitian subyeknya besar, dapat diambil antara 10 “Populasi adalah keseluruhan – 15% atau 20 – 25% atau lebih…”. subjek penelitian” (Arikunto, Suharsimi. Sampel yang diambil dalam 2010:173). Populasi dalam penelitian ini penelitian ini adalah 30% dari jumlah adalah seluruh siswa MTs SA. Al- populasi yang ada, yaitu 37 siswa. Furqan Landuri Kabupaten Luwu Timur Adapun perinciannya sebagai berikut: tahun Kelas VII A pelajaran berjumlah 125 2014/2015 siswa. yang Adapun perinciannya sebagai berikut: = 21 siswa x 30% = 6 siswa Kelas VII B = 21 siswa x 30% = 6 Kelas VII A = 21 siswa siswa Kelas VII B = 21 siswa Kelas VIII A = 20 siswa x 30% = 6 Kelas VIII A = 20 siswa siswa Kelas VIII B = 20 siswa Kelas VIII B = 20 siswa x 30% = 6 Kelas IX A = 21 siswa siswa Kelas IX B = 22 siswa Kelas IX A = 21 siswa x 30% = 6 siswa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh Kelas IX B = 22 siswa x 30% = 7 siswa 2 Repository Pendidikan IPS Teknik pengambilan sampel dalam Validitas Dan Reliabilitas penelitian ini menggunakan proportional Validitas adalah suatu ukuran yang random sampling. menunjukkan tingkatan-tingkatan Teknik Pengumpulan Data kevalidan kesahihan atau Teknik pengumpulan data dalam instrumen penelitian ini menggunakan angket dan Instrumen dokumen. mampu apa yang akan diukur dan dapat Metode Angket atau Kuesioner mengungkapkan data variabel yang Dijelaskan dalam Suharsimi pertanyaan tertulis dikatakan 2006:168). valid apabila diteliti secara tepat. (2010:194) bahwa kuesioner adalah sejumlah (Arikunto, suatu Menurut Ghozali (2005:50) untuk yang mengetahui apakah kuesioner yang digunakan untuk memperoleh informasi digunakan valid atau tidak, maka dengan dari responden dalam arti laporan membandingkan antara nilai (rhitung) tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia dengan (rtabel) dengan taraf signifikansi ketahui. 5%. Apabila r hitung > r tabel maka Dalam penelitian ini, angket yang digunakan terdiri dari butir-butir instrumen dikatakan valid, apabila r hitung < r tabel maka intrumen dikatakan pertanyaan yang dipergunakan untuk tidak mengumpulkan data yang berhubungan menggunakan bantuan program SPSS. dengan variabel Sikap siswa tentang valid. Perhitungan dengan Reliabilitas adalah suatu instrumen guru dan iklim sekolah. cukup Metode Dokumen mengungkap data yang bisa dipercaya Suharsimi (2010:274) menjelaskan bahwa metode dokumen baik sehingga mampu (Suharsimi, 2006:178). Suatu kuesioner adalah dikatakan reliabel atau handal jika mengumpulkan data mengenai hal-hal jawaban seseorang terhadap pernyataan atau berupa adalah konsisten atau stabil dari waktu catatan, transkip, buku, surat kabar, ke waktu. (Ghozali, 2009:41). Nunnaly, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, 1967 dalam Ghozali (2005:42) suatu agenda, dan sebagainya. konstruk atau variabel dikatakan reliabel variabel-variabel yang Metode dokumen dalam penelitian jika memberikan nilai Cronbach Alpha ini digunakan untuk memperoleh data > 0,60. Jika nilai Cronbach’s Alpha > nilai siswa yaitu Nilai Rapot pada 0,60 maka kuesioner yang diuji coba semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. 3 Repository Pendidikan IPS terbukti reliabel. Perhitungan dengan digunakan nonlinier. Dasar pengambilan menggunakan bantuan program SPSS. keputusan dari uji ini dapat dilihat dari Teknik Analisis Data nilai Uji Normalitas Data signifikansi > 0,05 dapat disimpulkan Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai signifikansi. Apabila nilai bahwa hubungannya bersifat linier. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan distribusi normal atau tidak. Model untuk menguji apakah dalam suatu regresi yang baik adalah yang memiliki model regresi di Butir soal adanya distribusi normal atau mendekati normal. korelasi antar variable bebas penelitian. Untuk menguji normalitas data Model regresi yang baik seharusnya salah satu cara yang digunakan adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel dengan melihat normal probability plot bebas. Ada tidaknya korelasi antar yang distribusi variabel tersebut dapat dideteksi dengan kumulatif dari distribusi data normal, melihat nilai variance inflation faktor maka garis yang menggambarkan data (VIF). Apakah nilai VIF<10 maka sesungguhnya akan mengikuti garis dinyatakan tidak ada korelasi sempurna diagonalnya 2011:160). antar variabel bebas dan sebaliknya. Deteksi normalitas data dapat juga Analisis Regresi Linier Berganda membandingkan (Ghozali, dilakukan dengan melihat histogram Analisis regresi berganda residualnya. digunakan untuk mengetahui besarnya Uji Linieritas hubungan antara variabel Sikap siswa Uji linieritas merupakan langkah tentang guru (X1) dan Iklim sekolah untuk mengetahui status linier tidaknya (X2) terhadap variabel hasil belajar (Y) suatu distribusi sebuah data penelitian. baik secara parsial maupun secara Hasil simultan. yang linieritas diperoleh akan melalui menentukan uji teknik analisis regresi yang akan digunakan. Jika hasil uji linieritas merupakan data Tahapan analisis regresi berganda sebagai berikut: Mencari Persamaan Regresi Linear Berganda yang linier maka digunakan analisis Y = a + b1x1 + b2x2 + e regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji Keterangan: linieritas merupakan data yang tidak Y : Hasil Belajar linier a : Koefisien Regresi maka analisis regresi yang 4 Repository Pendidikan IPS b1 : Koefisien regresi untuk Sikap Hipotesis yang diajukan adalah: siswa tentang guru b2 H1 diterima artinya. Sikap siswa : Koefisien regresi untuk Iklim tentang guru berpengaruh positif sekolah signifikan terhadap hasil belajar siswa x1 : Sikap siswa tentang guru pelajaran IPS. x2 : Iklim sekolah e : error H1 ditolak artinya Sikap siswa tentang guru tidak berpengaruh positif Pengujian Hipotesis Penelitian signifikan terhadap hasil belajar siswa Uji Simultan (Uji F) pelajaran IPS. Jika nilai signifikasi < (0,05), H2 diterima artinya Iklim sekolah atau koefisien f hitung signifikan pada berpengaruh positif signifikan terhadap taraf kurang dari 5 % maka Ha diterima. hasil belajar siswa pelajaran IPS. Jika nilai signifikan < (0,05), atau H2 ditolak artinya Iklim sekolah koefisien f hitung pada taraf lebih dari tidak berpengaruh positif signifikan 5%, maka Ha ditolak. terhadap hasil belajar siswa pelajaran Hipotesis yang diajukan yaitu: IPS. Ha diterima artinya Sikap siswa tentang guru dan Iklim sekolah secara simultan berpengaruh SIMPULAN signifikan Hasil analisa data tersebut diatas, terhadap Hasil belajar pada pelajaran maka penelitian ini dapat disimpulkan IPS. sebagai berikut : Ha ditolak artinya Sikap siswa Terbukti ada pengaruh Sikap tentang guru dan Iklim sekolah secara siswa tentang guru terhadap Hasil simultan tidak berpengaruh signifikan Belajar. Hal ini ditunjukkan dengan terhadap Hasil belajar pada pelajaran perolehan hasil uji t dengan nilai IPS. probabilitas sebesar 0,001 kurang dari Uji Parsial (Uji t) alpha 0,05 danhasil Uji t = 1.836 lebih Jika nilai signifikan < (0,05) atau besar dibandingkan dengan t tabel pada koefisien t hitung signifikan pada taraf taraf signifikansi 5% yaitu 1.836 >1.689. kurang dari 5%, maka Ha ditolak. Terbukti ada pengaruh Iklim Jika nilai signifikan > (0,05) atau Sekolah terhadap Hasil Belajar. Hal ini koefisien t hitung signifikan pada taraf ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t lebih dari 5%, maka Ha diterima. dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 5 Repository Pendidikan IPS kurang dari alpha 0,05 dan hasil Uji t = Ghozali, Imam. 2005. Analisis 3.690 lebih besar dibandingkan dengan t multivariate tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu SPSS. Semarang: BP UNDIP 3.690 >1.689. Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Terbukti ada pengaruh Sikap Pembelajaran. Jakarta: Rineka siswa tentang guru danIklim Sekolah terhadap menggunakan Hasil Belajar. Hal ini Cipta. Hening Pratiwi. 2012. Hubungan ditunjukkan dengan perolehan hasil nilai Profesionalisme Guru Dan F hitung lebih besar dibandingkan Iklim Sekolah (Studi Tentang dengan F tabelpadatarafsignifikansi5% Profesionalisme Guru Di SMA yaitu 18.766>3.267. Nilai probabilitas 78 Dan SMA 112 Jakarta 0,000<0,05 maka hipotesis H0 ditolak Barat). Universitas Indonesia. yang berarti Sikap siswa tentang guru Iskandar. 2006. Metodologi Penelitian (X1) dan Iklim Sekolah (X2) secara Pendidikan dan Sosial. Jakarta: simultan GP Press. berkontribusi signifikan terhadap Hasil Belajar ( Y ). Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Lia Dwi Septiawati. 2013. Pengaruh Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Sikap siswa tentang guru Dan PT.Bumi Aksara. Disiplin Belajar Terhadap Hasil Darsono, Max. 2001. Belajar dan Belajar Akuntansi Keuangan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Siswa Kelas X Akuntansi SMK Cipta. Muhamadiyah 1 Metro Tahun Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Psikologi Bahri. Belajar. Syaiful Psikologi Universitas Lampung. 2002. Jakarta: Motivasi Berprestasi Dan Sikap Siswa SISWA GURU Bahri. Belajar. Rineka Cipta. 2012/2013. Restu Ilmiah. 2010. Hubungan Antara Rineka Cipta. Djamarah, Pelajaran 2008. Jakarta: TENTANG Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Lampung Man Tahun 1 Bandar Ajaran 6 Repository Pendidikan IPS 2008/2009. Skripsi FKIP Universitas Lampung. Septiani, Isti. 2013. Pengaruh Iklim Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi : Survey Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan SeKota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Pendekataan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, (Pendekatan Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. 7