kitab 1, 2, 3 yohanes

advertisement
KITAB 1, 2, 3
YOHANES
MATERI KELAS ALKITAB MALAM
GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI
22 NOVEMBER 2010
Pdt. Alexius Letlora.
PENDAHULUAN
1 Yohanes
IMAN DAN KASIH YANG SEJATI.
Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil,
tiga buah surat dan kitab Wahyu. Walaupun Yohanes
tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut
namanya di surat ini, saksi-saksi dari abad kedua (mis.
Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria)
menegaskan bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes,
salah seorang dari dua belas murid Yesus. Kesamaan
kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di
antara surat ini dengan Injil Yohanes memperkuat
kesaksian kekristenan mula-mula yang dapat
diandalkan bahwa kedua kitab ini ditulis oleh rasul
Yohanes
• Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi
penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai
keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam
diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu
merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah
meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil
dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil
mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa
mereka mempunyai hidup kekal. Dari segi doktrin, ajaran
sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus
(1Yoh 2:22; bd. 1Yoh 5:1) atau bahwa Kristus menjelma
menjadi manusia (1Yoh 4:2-3); dari segi etika, mereka
mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4;
1Yoh 5:3) dan hidup kudus dan terpisah dari dosa (1Yoh
3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17) tidak diperlukan
untuk iman yang menyelamatkan (bd. 1Yoh 1:6; 1Yoh 5:45).
• Tujuan Maksud Yohanes dalam menulis surat ini
adalah dua:
• (1) untuk membeberkan dan menyangkal doktrin
dan etika yang salah dari para guru palsu, dan (2)
untuk menasihati anak-anak rohaninya agar
mengejar suatu kehidupan persekutuan yang
kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam
sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh
5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada
Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:35,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh
2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya
bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil
Yohanes.
• Lima ciri utama menandai surat ini.
(1) Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan
memakai istilah yang bertentangan dan dengan
seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi
di antara terang dan gelap, kebenaran dan
kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan
kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia,
anak-anak Allah dan anak-anak setan.
(2) Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya
kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai
pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa
pada saat kita sebagai orang yang sungguh percaya
berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; Yoh
15:26; Yoh 16:7-8).
• 3) Berita yang disampaikan surat ini didasarkan
hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan
pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL
jelas tidak ada.
• (4) Karena surat ini menyampaikan Kristologi
berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk
ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada
penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa
menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus.
• (5) Gaya penulisannya sederhana dan berulang
sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah
seperti "terang", "kebenaran", "percaya", "tetap
tinggal", "mengenal", "mengasihi", "kebenaran",
"kesaksian", "lahir dari Allah", dan "hidup kekal".
• ISI KITAB 1 YOHANES
Lima ujian khusus bagi orang percaya untuk mengetahui
dengan yakin bahwa mereka mempunyai hidup yang kekal:
(1) ujian kebenaran rasuli mengenai Kristus (1Yoh 1:1-3;
1Yoh 2:21-23; 1Yoh 4:2-3,15; 1Yoh 5:1,5,10,20); (2) ujian
iman yang taat kepada perintah Kristus (1Yoh 2:3-11; 1Yoh
5:3-4); (3) ujian hidup yang kudus, yaitu berbalik dari dosa
kepada persekutuan dengan Allah (1Yoh 1:6-9; 1Yoh 2:36,15-17,29; 1Yoh 3:1-10; 1Yoh 5:2-3); (4) ujian kasih akan
Allah dan sesama orang percaya (1Yoh 2:9-11; 1Yoh 3:1011,14,16-18; 1Yoh 4:7-12,18-21); dan (5) ujian kesaksian
Roh (1Yoh 2:20,27; 1Yoh 4:13; 1Yoh 5:7-12).
Yohanes menyimpulkan bahwa orang dapat mengetahui
dengan pasti bahwa mereka memiliki hidup kekal (1Yoh
5:13) jikalau buah dari kelima bidang hidup ini nyata dalam
hidup mereka.
• Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara
erat sekali dalam surat ini. Para guru palsu,
yang oleh Yohanes dinamakan "antikristus"
(1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan
ajaran rasuli mengenai Kristus dan
kehidupan yang benar.
• Dari
segi
yang
positif,
surat
ini
mengemukakan ciri-ciri persekutuan yang
sejati dengan Allah (mis. (1Yoh 1:3--2:2)
2 YOHANES.
Latar Belakang Penulis memperkenalkan
dirinya sebagai "penatua" (ayat 2Yoh 1:1).
Barangkali ini adalah gelar terhormat yang
diberikan
kepada
rasul
Yohanes
sepanjang dua dasawarsa terakhir abad
pertama karena usianya yang sudah lanjut
dan kedudukannya yang sangat terhormat
selaku satu-satunya rasul yang masih
hidup.
• Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan
anak-anaknya" (ayat 2Yoh 1:1). Beberapa orang
menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini secara kiasan sebagai
suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai anggota
jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" (ayat
2Yoh 1:13) sebagai jemaat tetangga. Orang lain lagi
menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai seorang
janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah
jemaat lokal di Asia Kecil yang di bawah pengawasan
rohani Yohanes. Keluarganya (ayat 2Yoh 1:1) dan
keluarga saudaranya (ayat 2Yoh 1:13) adalah orang
terkenal
dalam
gereja-gereja
di
wilayah
itu.
Sebagaimana surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes
tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun 80-an
atau awal 90-an.
• Tujuan Yohanes menulis surat ini untuk
mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu
tentang hal memberi tumpangan, salam
atau sokongan kepada pekerja keliling
(guru, penginjil, dan nabi) yang sudah
menyimpang dari kebenaran rasuli dan
menyebarkan ajaran palsu, agar dia tidak
ikut berperan dalam menyebarkan ajaran
yang salah sehingga ikut bersalah. Surat
ini mengecam ajaran palsu yang sama
dengan yang dikecam dalam surat 1
Yohanes.
• Tiga ciri utama menandai surat ini:
(1) Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
(2) Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes
dalam berita, kosakata dan gaya penulisannya
yang sederhana.
(3)Surat ini memberikan keseimbangan yang
penting bagi berita surat 3 Yohanes dengan
memperingatkan terhadap dukungan yang
sembarangan kepada pekerja yang bukan dari
jemaat sendiri. Surat ini mendorong supaya
memakai kebijaksanaan saksama dengan
mengingat ajaran Kristus dan para rasul
sebelum membantu pekerja tersebut.
• Surat ini menggarisbawahi suatu peringatan yang juga
terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu
yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan
menyimpang dari berita rasuli (ayat 2 Yoh 1:7-8).
Yohanes memuji "Ibu yang terpilih" dan anak-anaknya
yang "hidup dalam kebenaran" (ayat 2 Yoh 1:4). Kasih
yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan
mengasihi sesama (ayat 2 Yoh 1:6). Kasih Kristen harus
membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan
tidak membuka pintu bagi guru palsu (ayat 2 Yoh 1:7-9).
Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi
dalam kesalahan mereka (ayat 2 Yoh 1:10-11).
• Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk
berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara "berhadapan
muka" (ayat 2 Yoh 1:12).
• 3 YOHANES
Tema : Bertindak Dengan Setia
Tanggal Penulisan: 85-95 M
• Mendekati akhir abad pertama Masehi, para pekerja
keliling dari kota ke kota pada umumnya memperoleh
sokongan dari orang percaya setempat dengan
ditampung dan kemudian dibekali untuk meneruskan
perjalanan mereka (ayat 3Yoh 1:5-8; bd. 2Yoh 1:10).
Gayus merupakan salah seorang Kristen setia yang
dengan murah hati menyokong dan menampung para
pekerja keliling ini (ayat 3Yoh 1:1-8). Akan tetapi, ada
seorang pemimpin bernama Diotrefes yang dengan sifat
sombong menentang wibawa Yohanes dan menolak
untuk menerima saudara-saudara seiman yang diutus
Yohanes.
• Tujuan Yohanes menulis surat ini untuk
memuji
Gayus
atas
kesetiaannya
menyediakan tumpangan dan bantuan bagi
para
pekerja
keliling
yang
dapat
diandalkan,
serta
mengingatkan
si
pemberontak Diotrefes secara tidak
langsung dan mempersiapkan jalan untuk
kunjungannya sendiri.
• Ada tiga orang yang disebut namanya di dalam surat ini.
(1) Gayus yang dipuji dengan hangat atas perilaku
hidupnya yang saleh di dalam kebenaran (ayat 3 Yoh 1:34) serta teladannya menyediakan tumpangan bagi
saudara seiman yang berkeliling (ayat 3 Yoh 1:5-8).
• (2) Diotrefes, seorang pemimpin yang bersifat diktator,
dikecam karena kesombongannya ("ingin menjadi orang
terkemuka", ayat 3 Yoh 1:9) beserta manifestasinya:
menolak surat Yohanes yang dikirim sebelumnya (ayat 3
Yoh 1:9), memfitnah Yohanes, menolak untuk menerima
utusan-utusan Yohanes dan mengancam akan
mengucilkan orang yang menerima mereka (ayat 3 Yoh
1:10).
• (3) Demetrius, yang mungkin pembawa surat ini atau
seorang gembala sidang dalam suatu masyarakat sekitar
situ, dipuji sebagai seorang yang mempunyai reputasi baik
dan setia kepada kebenaran (ayat 3 Yoh 1:12).
• Dua ciri utama menandai surat ini.
(1) Sekalipun singkat, surat ini memberikan
pengertian mengenai beberapa segi sejarah
gereja mula-mula menjelang akhir abad
pertama.
(2) Terdapat beberapa persamaan mencolok di
antara 2 Yohanes dengan surat ini. Meskipun
demikian, kedua surat tersebut berbeda dalam
satu aspek penting: 3 Yohanes menganjurkan
penyediaan tumpangan dan bantuan bagi
pekerja keliling yang dapat dipercaya,
sedangkan 2 Yohanes mendorong agar
tumpangan dan dukungan tidak disediakan
bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya
sehingga orang percaya tidak dituduh
mendukung perbuatan jahat.
PERTANYAAN
• Bagaimana Gereja menyikapi berbagai
ajaran sesat ?
• Apakah konsekuensi dari tidak diakuinya
Yesus sebagai manusia ?
• Apakah dampak dari ungkapan Gereja
sebagai ibu ?
Download