I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... MEMANTAPKAN PENERAPAN GESTUR CALON GURU DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR PADA MATA KULIAH MICRO TEACHING MAHASISWA SEMESTER VI PGPAUD UNDIKSHA I Ketut Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia 1 e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengajar melalui pemantapan penerapan gestur calon guru dalam pembelajaran pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui beberapa siklus yang disesuaikan dengan langkah-langkahnya yaitu (1) perencanaan, secara kolaboratif pembimbing merencanakan pembelajaran dan pelatihan pemantapan pelaksanaan gestur guru di kelas; (2) pelaksanaan tindakan, seorang mahasiswa melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan dari pelatihan pemantapan pelaksanaan gestur guru; (3) pengamatan, guru lain sebagai observer melakukan observasi; (4) refleksi merupakan kegiatan mendiskusikan hasil observasi secara mendalam dan luas. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI PGPAUD UPP Denpasar yang berjumlah 21 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-tes yaitu dengan menggunakan lembar observasi yang diadopsi dari alat penilaian kemampuan guru (APKG). Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Pada tahap prasiklus persentase gestur guru hanya 76,14%, kemudian terjadi peningkatan pada siklus pertama menjadi 80,45% dan terjadi peningkatan yang signifikan pada siklus kedua menjadi 90,82% dan sudah berada pada kategori tinggi. Selain gestur guru, keterampilan dasar mengajar juga diobservasi dan persentase pada keterampilan mengajar pada tahap prasiklus adalah 76,43%. Pada tahap pertama terjadi peningkatan mencapai 82,76%, dan pada siklus kedua terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 86,19% atau ada pada kategori tinggi. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memantapkan penerapan gestur calon guru dalam pembelajaran secara signifikan dapat meningkatkan keterampilan mengajar pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Kata kunci : gestur guru, keterampilan mengajar, micro teaching. ABSTRACT This study aims to improve teaching skills through the strengthening of the application of gestures prospective teachers in the learning course on micro teaching PGPAUD Undiksha sixth semester students. This research is a classroom action research (PTK) through several cycles that are tailored to the steps: (1) planning, 197 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 ISSN 2087-9016 collaborative learning and training counselors to plan the implementation of the stabilization of gestures the teacher in the classroom; (2) implementation of the action, the students carry out learning that has been designed on the basis of strengthening the implementation of gestures teacher training; (3) observation, other teachers as observers to make observations; (4) reflection is the observation of the activities discussed in depth and wide. The subjects in this study were students of sixth semester UPP PGPAUD Denpasar, which has 21 students. Data collection techniques in this study using the technique of non-test by using observation sheet were adopted from teachers' ability assessment tools. Data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive. At this stage only the teacher gestures pre-stage percentage 76.14%, then an increase in the first cycle into 80.45% and a significant increase in the second cycle into 90.82% and has been at the high category. In addition to gestures teacher, teaching basic skills is also observed and the percentage of the teaching skills on stage pre-stage is 76.43%. In the first phase there was an increase reached 82.76%, and in the second cycle occurred a significant increase is 86.19% or there in the high category. From the results of these percentages can be concluded that by consolidating the application of prospective teachers in learning gestures can significantly enhance the teaching skills course on micro teaching PGPAUD Undiksha sixth semester students. Key words :PBL, gesture teachers, teaching skills, micro teaching. 198 I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... pembelajaran yang diarahkan oleh guru PENDAHULUAN Latihan terbatas yang menuju lingkungan kelas yang nyaman istilah micro dan kondisi emosional, sosiologis dan teaching pada semester VI mahasiswa fisiologis yang kondusif. Terkait hal PGPAUD lebih banyak menekankan pada tersebut guru harus mampu mengelola upaya mahasiswa sebagai calon guru kelas baik dengan menggunakan bahasa untuk menguasai keterampilan didalam verbal ataupun non-verbal. Borish (2007) mengajar. Calon guru yang nantinya mengungkapkan menjadi guru menurut Mulyasa (2003:53) akan sepatutnya harus memiliki kualifikasi menjadi panutan bagi anak didiknya akademik dan kompetensi sebagai agen caranya pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, kepribadian dan sikapnya yang positif serta untuk berpengalaman dalam mengajar cakap mewujudkan tujuan pendidikan nasional. dalam menyampaikan informasi, reflektif, Dalam hal ini, kompetensi sebagai agen menjadi motivator, dan bergairah dalam pembelajaran akan dipahami oleh mereka setiap pembelajaran. Dalam pendapat calon guru pada mata kuliah micro Borish, teaching, agar saat pembelajaran, guru sikap mampu membelajarkan anak didiknya pembelajarannya benar – benar tepusat secara efektif dan efisien. Hal tersebut kepada terkait dengan pendapat dari Suyatno Keterbukaan guru dalam membelajarkan (2009: 8) menyatakan bahwa ikatan anak didiknya dapat ditunjukkan secara emosi, empati, dan saling ketergantungan langsung melalui gerak – gerakan yang anatar menunjang sering mengajar disebut memiliki siswa memunculkan dengan kemampuan dan dimensi guru terjadi keberhasilan belajar. efektif bahwa apabila dengan guru – pembelajaran guru memperlihatkan diharapkan sikap siswa bahasa berusaha menunjukan terbuka, sehingga (student verbalnya center). dalam mengajar. Dari pendapat ahli diatas, guru Dunn R & Dunn L (dalam Huda, memegang peranan yang sangat penting 2013 : 7) menyatakan agar pembelajaran dalam proses pembelajaran, yang bisa lebih efektif, pembelajaran seharusnya ditunjukkan dipahami lebih dari sekedar penerima mengajar, wawasan, sikap demokratis, pasif pengetahuan, melainkan seseorang pendekatan pembelajaran yang diterapkan, yang secara aktif terlibat dalam proses kreativitas dalam penggunaan media – dari kemampuan guru 199 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 media pembelajaran, penggunaan model – yang professional dalam membelajarkan model pembejaran yang inovatif dan yang anak tidak kalah penting adalah gestur atau keterampilan dalam mengelola kelas anak yang dikenal dengan bahasa tubuh guru – anak PAUD yang berbasis pemberian dalam mengaplikasikan pembelajaran di contoh kelas. bertingkah laku yang tepat sesuai dengan semestinya seperti harus dibekali berbicara, berkarakter, Anak – anak sering sangat terkesan usia perkembangan anak usia dini. Anak dengan penampilan guru di kelas, seperti akan senang belajar apabila guru dapat misalnya cara guru berpakaian, kontak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga mata, isyarat, gerak guru di dalam kelas. anak dapat termotivasi dalam belajar serta Hal mampu mengembangkan potensi anak tersebut sesungguhnya cukup berdampak dalam belajar anak, seperti kesenangan dan Micro teaching sebagai suatu mata memotivasi anak dalam belajar, serta kuliah yang dapat memberikan bekal dapat lebih cepat dalam menangkap pesan kepada pada keterampilan materi kenyaman secara optimal. belajar, pembelajaran yang calon guru dalam dasar melatih mengajar mesti disampaikan oleh guru. Kedudukan guru mendapatkan perhatian yang serius dalam pada tingkat pendidikan anak usia dini dan pelaksanaan kelas – kelas rendah di sekolah dasar keterampilan dalam pengaplikasian pembelajaran sangat pengintensipan diharapkan dapat menciptakan suasana dasar mengajar. Kedelapan keterampilan keramahan, hal tersebut ditunjukkan dari mengajar tersebut adalah keterampilan gerak – gerik guru saat membelajarkan bertanya, keterampilan memberikan anak didiknya di dalam kelas. penguatan, keterampilan menjelaskan, – masing dasar mengajar delapan masing melalui keterampilan Seperti diketahui bahwa keberadaan keterampilan anak atau siswa dikelas cukup beragam, keterampilan seperti misalnya kemampuan bakat dan pembelajaran, keterampilan membimbing minat, gaya belajar, motivasi belajar yang kelompok kecil, keterampilan mengelola sesungguhnya mendapat perhatian dari kelas, para guru di kelas. Jurusan PGPAUD perorangan (Turney, dalam Usman, 2010). sebagai salah satu lembaga yang mempersiapkan calon guru – guru PAUD 200 ISSN 2087-9016 dan Apabila mengadakan membuka dan keterampilan dikaitkan variasi, menutup mengajar delapan keterampilan mengajar tersebut, gestur I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... guru dapat diaplikasikan pada delapan kata – kata tersebut diucapkan 38%, dan keterampilan dasar mengajar tersebut. dari ekspresi atau bahasa tubuh (gesture) Karena pada hakekatnya gestur guru 55%. Dalam pembelajaran penting sekali merupakan guru bentuk komunikasi yang menunjukkan dilakukan oleh guru yang dinyatakan penyampaian dalam bentuk non-verbal, namun bisa dipahami. menyampaikan pengganti pesan, ucapan dan atau sebagai bisa juga gesturnya materi Mahasiswa agar lebih mudah PGPAUD dalam perkuliahan micro teaching ini akan disampaikan bersamaan pengucapan kata dilatihkan – kata. mengajar tersebut secara terpisah – pisah, Dalam melakukan kedelapan keterampilan kegiatan dalam arti mahasiswa difasilitasi dosen pembelajaran di kelas, guru harus mampu pembimbing diberi kesempatan untuk melakukan keterampilan mencoba melatih mengajar, yang tujuannya agar siswa, mengajar dalam guru, dan sumber belajar mampu saling ditentukan berkomunikasi. hal Pelatihan gestur guru dilakukan pada mata tersebut gestur memegang peranan penting kuliah micro teaching, karena micro dalam membelajarkan siswa, terutama teaching menurut Suwarna (2005) adalah dalam berkomunikasi. Mehrabian (dalam sebuah Gunawan, 2003) mengungkapkan ada tiga mempraktikkan secara langsung tentang komponen dalam berkomunikasi, yaitu keterampilan mengajar, karena berbagai kata yang digunakan, suara atau intonasi kekurangan serta kesulitan yang dihadapi nada yang digunakan saat mengucapkan akan terlihat ketika melakukan micro kata-kata tersebut, dan bagaimana kita teaching. delapan Terkait dengan keterampilan batas setiap kali waktu dasar yang pertemuan. wahana untuk melatih dengan menggunakan ekspresi wajah dan bahasa Micro teaching adalah mata kulaih tubuh (gestur) untuk menegaskan apa yang yang memberikan kesepatan bagi calon kita sampaikan. guru PGPAUD untuk melatih gesturnya Mehrabian 2013:31) (dalam menyatakan dalam membelajarkan anak. Gestur atau sebuah bahasa sebuah komunikasi non verbal. Menurut Elfanany informasi komunikasi berasal dari kata- (2013: 19), konunikasi non-verbal adalah kata yang diucapkan hanya 7%, dari cara konunikasi keefektivitasan bahwa Elfanany penyampain tubuh pada yang dasarnya tidak adalah menggunakan 201 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 bahasa lisan atau tertulis menggunakan language). nahasa Lebih mengungkapkan, melainkan tubuh banyak bahasa ISSN 2087-9016 (body Elfanany tubuh dapat Bercermin dari mata kuliah micro teaching yang cenderung kompetensi sebelumnya masih atau beberapa keterampilan mengajar wajah, mimik atau penampilan. Sejalan dikuasai bersamaan dengan gestur guru, dengan pengertian diatas Amrullah (2012, maka 37-39) menyatakan bahwa bahasa non- kemampuan keterampilan mengajar pada verbal adalah komunikasi yang tidak mahasiswa bahasa lisan namun mempunyai makna – pendidikan anak usia dini (PGPAUD), makna tertentu. Amrullah mengungkapkan akan bahwa bahasan memiliki semester VI di UPP Denpasar dengan fungsi untuk penekanan judul yaitu: “Memantapkan Penerapan terhadap komunikasi verbal dan yang Gestur Calon Guru dalam Pembelajaran termasuk komunikasi non-verbal antara untuk lain mata, Mengajar pada sentuhan, intonasi, postur tubuh dan gaya Teaching Mahasiswa berjalan, serta gerak isyarat atau gestur. PGPAUD Undiksha. ekspresi memberikan wajah, kontak dalam belum upaya jurusan secara dalam berupa gerakan anggota tubuh, ekspresi non-verbal yang ada yang meningkatkan pendidikan dilaksanakan Meningkatkan Mata utuh penelitian guru pada Keterampilan Kuliah Semester Micro VI Liliweri (2004) lebih menekankan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan tubuh yang merupakan perilaku Latar penelitian tindakan kelas ini nonverbal yang dapat disampaikan melalui dilaksanakan di Universitas Pendidikan simbol – simbol komunikasi kepada orang Ganesha, S1 PGPAUD, UPP Denpasar lain. Dari perngertian tersebut yang berlokasi di Jalan Raya Sesetan No. dimaksud adalah dengan bahasa penyampaian yang non-verbal 196, Denpasar Selatan. informasi tanpa Penelitian ini dilaksanakan selama lisan namun delapan bulan, dari bulan April hingga – simbol selesai mengacu pada kalender akademik komunikasi lain seperti ekspresi wajah, Undiksha. Karena penelitian ini berbentuk kontak mata, sentuhan, intonasi, postur penelitian tindakan kelas maka diperlukan tubuh dan gaya berjalan, serta gerak waktu untuk menjalankan siklus yang menggunakan menggunakan bahasa simbol isyarat atau gesture. 202 sebagian METODE I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... membutuhkan proses pembelajaran pada dan partisipatif yang bertujuan untuk waktu efektif di kelas. memperbaiki atau meningkatkan kualitas Subjek mahasiswa penelitian Universitas ini adalah proses pembelajaran di kelasnya melalui Pendidikan suatu tindakan (treatment) tertentu dalam Ganesha semester VI PGPAUD UPP Denpasar yang berjumlah 21 orang, yang suatu siklus. Pada pelaksanaan, penelitian keseluruhannya adalah perempuan. Dari tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk 21 orang mahasiswa tersebut kemudian siklus atau tahapan – tahapan, meliputi dibentuk menjadi lima kelompok, yang perencanaan, pelaksanaan atau melakukan masing masing kelompok terdiri dari 4 – 5 tindakan, mengamati atau observasi, dan orang. Sedangkan yang menjadi objek refleksi. dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar mengajar melalui pemantapan Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan gestur calon guru dalam penelitian ini adalah teknik non tes berupa pembelajaran pada mata kuliah micro teknik observasi. Hal tersebut dilakukan teaching. mengingat Rancangan penelitian ini berbentuk siklus dan dilakukan di kelas, yang artinya penelitian ini adalah penetian tindakan kegatan pada keterampilan mengajar anak. Menurut Riduwan (2004 : 104) teknik suatu pengumpulan terhadap kegiatan merupakan pelatihan gestur guru dalam penerapannya kelas. Menurut Arikunto, dkk (2010 : 3) pencermatan ini observasi data, adalah teknik dimana peneliti belajar berupa tindakan yang sengaja melakukan pengamatan secara langsung dimunculkan dan terjadi dalam sebuah ke objek penelitian untuk melihat dari kelas Sedangkan dekat kegiatan yang dilakukan. Sedangkan menurut Kunandar (2008:45), penelitian menurut Trianto (2009:266) “observasi tindakan kelas adalah sebagai suatu diartikan sebagai pemusatan perhatian penelitian tindakan (action research) yang terhadap suatu objek dengan melibatkan dilakukan oleh guru sekaligus sebagai seluruh indera untuk mendapatkan data”. secara bersamaan. peneliti di kelasnya atau bersama – sama Dari pengertian teknik jalan dan pengumpulan data dengan pengamatan merefleksikan tindakan secara kolaboratif langsung terhadap suatu objek dengan melaksanakan adalah maka dengan orang lain (kolaborasi) dengan merancang, observasi tersebut, teknik 203 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 melibatkan seluruh indra untuk ISSN 2087-9016 menyatakan bahwa “metode analisis mendapatkan data. Sedangkan instrument deskriptif ialah cara pengolahan data yang penelitian yang digunakan adalah lembar dilakukan dengan jalan menerapkankan observasi yang sebelumnya telah dibuat rumus – rumus yang diperoleh dari hasil dan didiskusikan bersama rekan sejawat penelitin dianalisis dan disajikan dalam yang berisi komponen gestur guru. distribusi frekuensi, mean, modus, dan Analisis data adalah cara untuk menentukan, mengolah, dan menghitung dikatakan median” bahwa lebih analisis lanjut deskriptif menginterprestasikan data, dan memiliki kuantitatif adalah suatu cara pengolahan fungsi untuk menunjukkan perkembangan data hasil penelitian. Bogdan (dalam Sugiyono, menyususn secara sistematis dalam bentuk 2013:244) menyatakan bahwa analisis angka – angka dan atau persentase data adalah proses mencari dan menyusun mengenail secara sistematis yang diperoleh dari tes sehingga diperoleh kesimpulan ini. atau non-tes, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. yang dilakukan suatu dengan objek yang jalan diteliti Metode analisis deskriptif kualitatif, digunakan untuk menganalisis data hasil observasi atau hasil data hasil non tes Metode analisis data yang digunakan kemudian dikonversikan kedalam pada penelitian ini adalah metode analisis Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala statistik lima. deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Menurut Agung (2014: 142) HASIL DAN PEMBAHASAN keterampilan mengajar mahasiswa. Sajian Hasil persentase gestur guru pada tiap siklus Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata gestur guru dan guru keterampilan mengajar mahasiswa pada cukup; pada siklus I persentase gestur tiap siklus meningkat. Hal ini dibuktikan guru sebesar 80,45% dikategorikan baik; melalui implementasi gestur guru dalam pada siklus II persentase gestur guru pembelajaransebagai sebesar 90,82% dikategorikan sangat baik pelaksanaan positif 204 yakni pada siklus awal persentase gestur pada prosedur memberikan proses kontribusi belajar dan sebesar kemudian pelaksanaan 76,14% secara dikategorikan implisit dalam pembelajaran juga I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... berpengaruh terhadap keterampilan 82,76% dengan kategori rata-rata baik, dan mengajar mahasiswa yakni pada siklus persentase keterampilan awal persentase keterampilan mengajar mengajar mahasiswa pada siklus II mahasiswa sebesar 76,43% dikategorikan 86,19% dengan kategori sangat baik. cukup, persentase rata-rata keterampilan Untuk lebih jelasnya hasil penelitian ini mengajar mahasiswa pada siklus I yakni dijabarkan pada tabel dan grafik berikut. Tabel 01. Tabel Data Gestur GurudanKeterampilan MengajarMahasiswa Variabel Tahap Tahap Siklus I Tahap Siklus II Pra Siklus Gestur Guru 76,14% 80,45% 90,82% Keterampilan Mengajar 76,43% 82,76% 86,19% Grafik 01. Grafik Data DataGestur GurudanKeterampilan MengajarMahasiswa 95,00% 90,00% 85,00% Gestur Guru 80,00% Keterampilan Mengajar 75,00% 70,00% 65,00% Pra Siklus Siklus I Siklus II 205 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 ISSN 2087-9016 mahasiswa pada mata kuliah micro PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil teaching dengan hasil pada prasiklus diperoleh yaitu hanya 76,43% dan berada pada dengan memantapkan gestur calon kategori sedang meningkat sebesar guru maka 6,33% menjadi 82,76% pada siklus secara positif memberikan hasil pertama dan berada pada kategori peningkatan keterampilan sedang. Pada siklus kedua terjadi mengajar pada mata kuliah micro peningkatan sebesar 3,43% menjadi teaching mahasiswa semester VI 86,19% dan berada pada kategori PGPAUD UNDIKSHA Denpasar. tinggi. hal ini terbukti dari hasil analisis indkator yang menunjukkan bahwa terjadi ditetapkan maka penelitian ini dapat peningkatan dihentikan. penelitian yang dalam pembelajaran pada persentase rata-rata gestur guru yang diukur dengan Karena telah kinerja Berkaitan memenuhi yang dengan hasil lembar observasi gestur guru. Pada penelitian tahap prasiklus persentase gestur bahwa hanya 76,14% dan berada pada pelatihan gestur guru yang positif katagori sedang, maka kemudian terjadi diatas, telah dengan menunjukkan melaksanakan dapat meningkatkan peningkatan sebesar 4,31% menjadi keterampilan mengajar mahasiswa 80,45% pada siklus pertama yang PGPAUD semester VI. Pelaksanaan berada pada kategori sedang, pada penelitian siklus pertama terjadi peningkatan, perencanaan namun perlu dilakukan lagi siklus kelas, yaitu (1) Perencanaan, pada berikutnya karena hasil yang dicapai tahap awal PTK ini dilakukan belum memenuhi indikator yang beberapa telah ditetapkan. Pada siklus kedua kolaboratif terjadi peningkatan persetase gestur pembimbing, selaku dosen yang guru memberikan sebersar 10,37% menjadi ini dilakukan penelitian tindakan pelatihan secara antara dosen bimbingan gestur kategori tinggi. mahasiswa yang tujuannya untuk peningkatan keterampilan mengajar 206 dan tentang 90,82% dan hasil ini berada pada Selain gestur guru, diteliti juga guru dengan meningkatkan mengajar mahasiswa kelompok keterampilan PGPAUD I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... semester VI di Undiksha UPP keterampilan dasar mengajar yang Denpasar. diawasi oleh pembimbing. Kemudian, oleh mahasiswa didsusun beberapa RPP (3) Observasi, saat mahasiswa yang kemudian akan diperagakan melakukan latihan praktek mengajar oleh beberapa mahasiswa lengkap dengan menggunakan gestur guru, dengan dosen selaku dosen pembimbing media, pembelajaran komponen serta hasil dari melakukan observasi yang dibantu pelatihan gestur yang didapaykan oleh beberapa rekan sejawat selaku sebelumnya. observer (2) Pelaksanaan tindakan, pada mahasiswa secara bertahap mempragakan seluruh keterampilan melakukan kedelapan mengajar dengan gestur guru yang tersebut, telah dipelajari. Refleksi pertama keterampilan kali disampaikan oleh mahasiswa itu keterampilan dimulai (4) Refleksi, dilakukan setelah kegiatan pembelajaran, mahasiswa seluruh kegiatan latihan praktek mengajar. saat mahasiswa melakukan praktek memperagakan mengobservasi mengajar dari keterampilan bertanya secara utuh serta sendiri tentang hal-hal apa saja yng keterampilan memberi penguatan, ditemukan pada dirinya sendiri saat dilanjutkan dengan mempraktekan latihan praktek mengajar, sehingga keterampilan serta mahasiswa mengetahui bagaimana keterampilan mengadakan variasi, dalam memperbaiki kekurangannya, dilanjutkan kemudian menjelaskan kembali mempraktekkan dengan dilanjutkan dengan keterampilan masukan, saran, dan kritik yang dan menutup membangun dari dosen pembimbing pembelajaran serta keterampilan dan rekan sejawat yang bertindak membimbing diskusi kelompok selaku observer. Dari hasil refleksi, mempraktekkan mahasiswa mendapatkan masukan membuka kecil, kemudian keterampilan mengelola kelas serta yang keterampilan mengajar kelompok dalam kegiatan mengajar di kelas kecil dan perorangan, dan terkakhir saat secara pengalaman lapangan yang nyata utuh mahasiswa mengintegrasikan seluruh kelak dapat dilakukannya dipergunakan praktek (PPL-Real). 207 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016 ISSN 2087-9016 secara signifikan meningkatkan dapat keterampilan mengajar pada mata kuliah micro SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dan analisis di atas ditemukan bahwa teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. penerapan gestur untuk calon guru dalam pembelajaran meningkatkan dapat keterampilan mengajar pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Hasil ini dapat dilihat dari meningkatnya secara signifikan persentase gestur guru dari prasiklus yang hanya 76,14% menjadi 80,45% pada siklus pertama dan meningkat pada siklus kedua menjadi 90,82% yang berarti gestur guru berada pada katagori tinggi. DAFTAR RUJUKAN Agung, Gede. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang : Aditya Media Publishing. Anonim. (2016). Gestur. (online, tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki /Gestur, diunduh pada 11 Pebruari 2016). Amrullah, Fahmi. (2012). Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru. Jakarta : DIVA Press. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Borish, G.D. (2007). Effectiie Teaching Methods : Research-Based Pratice(cetakan ke-6). Boston: Pearson. Elfanany, Burhan. (2013). Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru & Dosen. Yogjakarta: Araska. Selain itu, persentase keterampilan mengajar juga mengalami peningkatan, pada prasiklus keterampilan mengajar hanya mencapai 76,43% meningkat pada siklus pertama menjadi 82,76% dan pada siklus menjadi kedua 86,19% meningkat yang berarti keterampilan mengajar berada pada kategori tinggi. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa memantapkan penerapan calon 208 guru dalam dengan gestur pembelajaran Huda, Miftahul. (2013). Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru... Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Liliweri, Alo. (2004). Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. , Bandung : Remaja Rosda Karya. Riduwan. (2004). Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana Pustaka. Suwarna, dkk. (2005). Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Penyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Invatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group Usman, Moh. Uzer. (1994). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. --------------------------. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 209