MATERI PATOLOGI REPRODUKSI WANITA Beberapa gangguan reproduksi wanita yang paling sering terjadi antara lain: 1. Radang dan infeksi 2. Gangguan pada : Ovarium, tuba fallopii, Uterus, Cervix, Vagina, Payudara 3. Gangguan Mentruasi 4. Infertilitas / sterilitas Radang dan infeksi 1. Infeksi Panggul Infeksi panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur, atau dinding dalam panggul. Gejala umum infeksi panggul: a. nyeri pada daerah pusar ke bawah (pada sisi kanan & kiri), b. nyeri pada awal haid, mual, c. nyeri saat berkemih, d. demam, e. keputihan dengan cairan yang kental atau berbau. Infeksi panggul memburuk akibat haid, hubungan seksual, aktivitas fisik yang berat, pemeriksaan panggul, & pemasangan AKDR (alat kontrasepsi dlm rahim, misalnya: spiral) 2. Infeksi vagina Infeksi vagina biasanya menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual. Gejala-gejala antara lain: keputihan berlebih dengan bau sangat menyengat dan disertai rasa gatal. Jika infeksi ini tidak diatasi dengan serius, ditakutkan pada dampak infeksi yang lebih dalam lagi. 3. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) PMS atau infeksi menular seksual (IMS), adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui darah, sperma, cairan vagina, cairan tubuh lainnya. Penyebaran tanpa hubungan seksual bisa terjadi dari ibu kepada bayinya, saat mengandung atau melahirkan, pemakaian jarum suntik berulang/bergantian dari orang berisiko menularkan infeksi. Sifilis Sifilis = raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis: terkadang gejala yang muncul sulit dikenali muncul lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut, luka tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan antara 1-2.5 bulan. Infeksi berlanjut timbul ruam, demam, nyeri pada persendian, sakit kepala. Kerontokan rambut, Berlanjut kelumpuhan, kebutaan, demensia, impotensi, masalah pendengaran dan kematian.. Pemeriksaan pendukung: tes darah. Pengobatan: Antibiotik Pencegahan: hindari hubungan seksual dengan orang berrisiko infeksi. Pemeriksaan kesehatan pasangan yang pernah berhubungan seksual jika terdiagnosis sifilis. Gonore atau kencing nanah Gonore = kencing nanah adalah penyakit menular seksual oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala gonore pada pria: Pada ujung peniskeluar kotoran berwarna putih, kuning, atau hijau Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil Sering buang air kecil Rasa sakit di sekitar testikel Gejala gonore pada wanita: Cairan vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau Sering buang air kecil, rasa terbakar atau sakit saat buang air kecil Rasa sakit pada perut bagian bawah pada saat berhubungan seks atau setelahnya Pendarahan pada saat berhubungan seks atau setelahnya, Pendarahan berlebihan ketika mengalami menstruasi, Siklus menstruasi yang terganggu Gatal di sekitar kelamin Demam, Kelelahan Pemeriksaan penunjang: tes urin dan pengambilan sampel cairan bagian terinfeksi. Pengobatan: antibiotic Komplikasi: menyebabkan kemandulan. Herpes Genital Herpes genital adalah penyakit seksual disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Gejala herpes genital muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital terasa gatal atau sakit saat membuang air kecil. Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini. Pemeriksaan penunjang: pengambilan sampel cairan dari luka yang muncul & tes darah. Pengobatan: belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Gangguan Condiloma Accuminata = kutil kelamin Gangguan ini karena adanya virus human papiloma (HPV) yang berdampak pada munculnya daging seperti kutil yang akan semakin bertumbuh dan akhirnya menjadi alasan pertumbuhan kanker pada mulut rahim atau kanker servik. Penyebaran virus ini melalui hubungan seksual, melalui kontak langsung dari kulit ke kulit Gejala: Kutil kelamin muncul sekitar 1-3 bulan setelah terjadi infeksi HPV. Kutil di sekitar alat kelamin atau area dubur, mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi rasa gatal, memerah, bisa berdarah. Sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami kemunculan kutil. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan fisik bagian terinfeksi, tes khusus mendiagnosis HPV. Pengobatan: Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV. Kutil ditangani dengan prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim, operasi untuk mengangkat kutil besar. Komplikasi: berisiko terkena kanker serviks, kanker penis, kanker rektum. Penting pemeriksaan sel kanker melalui secara teratur jika terinfeksi HPV. HIV (human immunodeficiency virus) HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penularan: melalui hubungan seks, berbagi alat suntik, dari ibu kepada bayinya, transfusi darah. Patofisiologi: Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi. Pengobatan: belum ada obat. Pengobatan HIV untuk memperpanjang usia dan meredakan gejala. Gejala HIV tidak memiliki gejala yang jelas. menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Pemeriksaan penunjang: tes darah HIV di klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Gangguan reproduksi internal antara lain: 1. Cysta Kista adalah suatu kantong berisi cairan tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang tumbuh tak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium. Kista ovarium sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Jenis-jenis kista ovarium a. Kista fungsional yaitu kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: o Kista folikular. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid. o Kista korpus luteum. Perubahan folikel menjadi korpus luteum, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba. b. Kista dermoid adalah kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri. c. Kista endometriosis adalah Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama. d. Kistadenoma adalah Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri. e. Polikistik ovarium adalah terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas. Gejala yang sering terjadi: nyeri panggul atau perut, karena kista mendesak organ perut lainnya. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba. Kista endometrium juga menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama Kista polikistik ovarium menghasilkan hormone berlebihan akan membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas. Sebagian besar dari kanker ovarium bermula dari suatu kista, maka apabila ditemukan kista ovarium harus diakukan pemeriksaan untuk menentukan kista bersifat jinak atau ganas (kanker ovarium). Kewaspadaan terhadap kista bersifat ganas, antara lain: a. Kista cepat membesar b. Kista pada usia remaja atau pasca menopause c. Kista dengan dinding yang tebal dan tidak berurutan d. Kista dengan bagian padat e. Tumor pada ovarium 2. Kelainan pada sel telur Kelainan sel telur dapat mengakibatkan gangguan proses pelepasan sel telur (ovulasi), 80% penyebab sindrom ovarium polikistik, yang memungkinkan terjadi gangguan haid. 3. Gangguan pada tuba Fallopii an tara lain: 1. Saluran telur tersumbat (bisa satu atau dua yang tersumbat). Saluran telur yang tersumbat menyebabkan sperma tak bisa bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi berarti tidak terjadi kehamilan. Pemeriksaan yang dilakukan dengan HSG (Hystero Salpingo Graphy), yaitu semacam pemeriksaan röntgen (sinar X) utk melihat rahim & saluran telur. 2. Infeksi pada tuba Fallopii disebut Salphingitis 4. Endometriosis Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan paling dalam rahim (lapis an endometrium) terletak & tumbuh di tempat lain. Tetapi bukan kanker. Lokasi endometriosis antara lain: di lapisan tengah dinding rahim (lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, di indung telur, saluran telur, usus, kandung kemih, atau bahkan dalam rongga perut, dll Gejala umum penyakit endometriosis: nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid, selama berolahraga, selama berhubungan seks, atau sesudah pemeriksaan panggul. Kesuburan terganggu karena saluran telur, indung telur, organ reproduksi lainnya terganggu, sehingga sulit hamil. Apabila bisa hamil, resiko kehamilan di luar rahim akan meningkat, keguguran beberapa kali Apabila endometriosis menyebar hingga ke otak dan paru-paru, penderita dapat mengalami pengempisan paru-paru dan mengalami kejang saat memasuki siklus menstruasi. Penyebab: belum diketahui alasan yang pasti mengapa endometrium sampai tumbuh di luar rahim, tetapi banyak pada keluarganya menderita endometriosis juga. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa endometrial implant dapat sampai keluar rahim. kemungkinan darah kotor melimpah atau tumpah ke belakang rahim melalui saluran fallopian. endometrium dibawa ke tempat lain melalui saluran darah atau saluran kelenjar dan bisa juga karena wanita-wanita yang sering tertekan jiwanya (stress). endometriosis muncul akibat gangguan hormonal, maka bisa diobati dengan obat-obatan pengatur produksi hormon. Beberapa kasus wanita endometriosis dapat hamil tanpa dilakukan operasi terlebih dahulu, dan penyakit tersebut bisa berkurang. Pola hidup sehat, berfikir positif dan melakukan terapi pengobatan, masih memungkinkan wanita penderita endometriosis bisa hamil. 5. Myoma Uteri Mioma uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada di rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di: lapisan luar, lapisan tengah, lapisan dlm rahim. Biasanya myoma uteri yang sering menimbulkan gangguan reproduksi adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dalam (lapisan endometrium). Gejala: Myoma uteri biasanya tak bergejala. Pendarahan tidak normal dari rahim: o haid yang sangat banyak=hipermenorea karena meluasnya endometrium, o nyeri saat haid (gangguan kontraksi otot rahim), o haid yang lama, atau bercak darah meski tidak sedang haid). o Perdarahan yang banyak akan berdampak kurang darah atau anemia. Penekanan rahim yang membesar: o nyeri pada perut dan terasa berat pada perut bagian bawah, o sering kencing, kesulitan dalam berkemih o sering kesulitan buang air besar o nyeri pinggang atau kaki karena syaraf tertekan. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan o Kehamilan dapat mengalami keguguran o Persalinan pramaturitas o Gangguan saat proses persalinan o Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas o Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan Pada mioma yang bertangkai dapat terjadi torsi (putaran) sehingga dapat terjadi nekrosis yang mengakibatkan sindrom abdomen akut. Myoma aktif saat wanita dalam usia reproduksi, sehingga saat menopause myoma uteri akan mengecil atau sembuh. Beberapa faktor yang mendukung terbentuknya myom: 1. riwayat keluarga dengan myom, 2. haid pertama kali sebelum mencapai usia 10 tahun, 3. konsumsi alkohol, 4. infeksi rahim 5. hipertensi. 6. Kehamilan dan pil KB menurunkan kecenderungan berkembangnya myom. 7. Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan miom. 8. Awal kehamilan, sekitar 30% miom akan membesar dabn mengecil kembali setelah melahirkan. Pemeriksaan: Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tumor padat pada abdomen bagian bawah dan pergerakan tumor terbatas, atau dapat meraba tumor berasal dari rahim dan pergerakan tumor tidak terbatas atau bebas. USG pemeriksaan kerok selaput lendir rahim (kuretase), antara lain : Histerosalpingogram = foto rontgen uterus diambil setelah rahim diisi dengan zat medium (kontras) MRI (Magnetik Resonan Imaging), dilakukan bersama dengan penyuntikan kontras Gadolinium. Bila pada masa menopause tumor yang berasal dari mioma uteri masih tetap besar atau bertambah besar, kemungkinan degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri 6. Polip uteri Polip adalah suatu jaringan yang membesar & menjulur yang biasanya diakibatkan oleh myoma uteri yang membesar & teremas-remas oleh kontraksi rahim. Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur & lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh 7. Ca Cervix Uteri Sel-sel yang terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormal dengan bentuk yang tidak teratur, dan sel-sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker. Diagnosis awal dan pengobatan dapat mencegah perkembangan penyakit ini. Perkembangan Ca Cervix: Displasia ringan (5 tahun), displasia sedang (3 tahun), displasia berat (1 tahun) menjadi kanker stadium 0. Tahap pra kanker ini sering tidak menimbulkan gejala (92%). Tahap kanker invasif berupa kanker stadium I sampai stadium IV Menurut International Federation of Gynecologists and Obstetricians, dibagi menjadi 5 stadium berdasarkan ukuran tumor, kedalaman penetrasi pada leher rahim dan penyebaran kanker. Stadium-stadium tersebut adalah sebagai berikut Stadium 0 I 1a 1b II III IV Perkembangan Terjadi pertumbuhan kanker (karsinoma) pada jaringan epitel leher rahim Pertumbuhan kanker masih terbatas pada leher rahim Secara mikroskopis, kanker telah menginvasi jaringan (terjadi penetrasi). Ukuran invasi sel kanker : kedalaman < 5 mm, sedangkan lebarnya < 7 mm Terjadi lesi ukuran lebih besar dari lesi stadium Ia, ukuran tumor s/d > 4 cm Karsinoma meluas sampai keluar leher rahim tetapi belum sampai dinding pelvis; karsinoma menyerang vagina tapi belum mencapai 1/3 vagina bagian bawah Karsinoma meluas ke dinding pelvis; tidak terlihat adanya ruang kosong antara tumor dan dinding pelvis; tumor menyerang 1/3 vagina bagian bawah; pada semua kasus juga ditemukan adanya hidronefrosis atau ginjal tidak berfungsi Karsinoma meuas melewati pelvis atau mukosa kandung kemih atau rektal & dapat menyebar ke organ yang jauh Penyebab Ca Cervix Uteri antara lain: 1. Infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, sebagian besar tidak berbahaya dan akan lenyap sendiri. Jenis virus HPV penyebab kanker serviks paling fatal tipe 16 dan 18. Penularan virus HPV melalui hubungan seksual, terutama dengan berganti-ganti pasangan. Penggunaan kondom tidak terlalu berpengaruh, sebab, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks. 2. Paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia dalam jangka waktu cukup lama. 3. Kebiasaan merokok, zat nikotin dan “racun” lain masuk dalam darah mampu meningkatkan kemungkinan tumbuh sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” 4. Hubungan seksual pada usia terlalu dini meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. 5. Jumlah lawan seksual, makin banyak makin meningkat risiko terjadinya kanker leher rahim. 6. Jumlah kehamilan meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim. 7. Terlalu Lama Menggunakan Pil Pengontrol Kehamilan 8. Tingkat kekebalan tubuh menurun, karena terinfeksi virus HIV, gizi buruk, diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E, berisiko terinfeksi virus HPV. 9. Penyakit menular seksual 10. Genetik Gejala-gejala: Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Gejala kanker serviks tingkat lanjut : munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding). keputihan yang berlebihan dan tidak normal. perdarahan di luar siklus menstruasi. penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal. Pemeriksaan penunjang: Pap smear Hybrid Capture II System (HCII) Terapi: tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan. Operasi pengangkatan rahim Radiasi Kemoterapi. 8. Gangguan mentruasi Gangguan mentruasi yang paling sering antara lain: dysmenorrhea ( masalah menstruasi menyakitkan ), menorrhagia ( menstruasi yang banyak ), oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon. Gangguan mentruasi yang lain: Amenore primer ialah menstruasi yang belum terjadi walaupun sudah mencapai usia untuk mengalami siklus menstruasi. Dapat diikuti gejala lain seperti tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Gangguan Menstruasi Amenore primer bisa menjadi indikasi wanita tersebut mandul, sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis. Amenore sekunder ditandai dengan tidak terjadinya siklus menstruasi selama 3 - 6 bulan, pada wanita yang sebelumnya telah mengalami siklus menstruasi. 9. Kelainan Kekebalan Tubuh terhadap sperma Kekebalan tubuh berguna melawan benda asing atau kuman penyebab infeksi yang masuk ke dalam tubuh dengan antibody terhadap benda asing (antigen),. bisa menyerang kuman tersebut. Antigen berperan sebagai “tanda pengenal” agar kuman dapat dikenali antibodi, baru kemudian antibodi dapat menghancurkannya. Akan tetapi, pada beberapa wanita terdapat kelainan adanya antibodi antisperma, akibatnya antibodi tersebut menghancurkan sperma yang masuk sehingga pembuahan gagal terjadi. Pada beberapa pria, juga terdapat kelainan berupa antibodi yang dimilikinya menyerang sperma karena sperma dianggap sebagai benda asing sehingga sperma menjadi berkualitas jelek alias tak mampu membuahi sel telur.Pada dasarnya, wanita tak memiliki unsur antigen, seperti halnya pada sperma atau komponen plasma semen. Namun, pada saat wanita mulai berhubungan seksual dgn pria, dlm tubuhnya akan terbentuk antibodi antisperma terhadap antigen sperma. Pada tingkat tertentu antibodi masih dapat ditembus oleh sperma yang bagus kualitasnya & dapat mengakibatkan kehamilan. 10. Gangguan reproduksi Sebagai Komplikasi Penyakit Lain. Penyakit-penyakit yang berkomplikasi gangguan reproduksi, antara lain: penyakit genetik, kencing manis (diabetes mellitus), penyakit kelenjar gondok, kelainan hormon, & obesitas (kegemukan). 11. Sterilitas/Infertilitas Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah penyumbatan oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau mencapai uterus. Untuk mengatasinya, ovum harus diambil dari ovari melalui pembedahan dan dibuahi secara eksternal sebelum dikembalikan ke dalam uterus 12. Mola Hidalidosa Mola hidalidosa atau hamil anggur adalah keadaan dimana seorang perempuan mengalami gejala seperti hamil namun tidak ditemukan pertumbuhan janin dalam rahim. Yang ada hanya gelembunggelembung atau mola darah yang mengalami pembekuan. Penyebab penyakit ini belum diketahui pasti, amun diduga karena kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim. Gejala kehamilan normal, yaitu terlambat haid, mual, tes kehamilan positif, muntah, dialami lebih berat. tidak ada gerakan janin, rahim lebih besar dari umur kehamilan, keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan. Gangguan Kesehatan ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, bahkan memicu pendarahan hingga kematian. Hamil anggur harus segera diambil tindakan untuk membersihkan gelembung atau mola tersebut, agar tidak terjadi pendarahan hebat yang berujung pada kematian. Pemeriksaan dengan: HCG (human chorionic gonadotrophin) urin atau serum untuk pemeriksaan kehamilan, Pemeriksaan USG (ultrasonografi) terlihat gelembung seperti bola-bola kecil, tidak ada bentuk janin. Bayangan mirip bayi tersebut hanya gelembung darah yang membeku bernama mola. uji Sonde. Pengobatan membersihkan rahim (kuret), atau pengangkatan rahim. 13. Gangguan pada Payudara antara lain: Penyakit yang dapat menyerang payudara, yang paling sering, yakni : Radang payudara (mastitis) Fibroadenoma Kista payudara 14. Kanker Payudara Kanker payudara tidak hanya terjadi pada wanita, bahkan pria juga mempunyai risiko kanker payudara. Namun memang wanita memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan pria. Hal tersebut dikarenakan jaringan lemak pada payudara wanita jauh lebih besar. Dan Kanker payudara bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum menikah. Ciri-Ciri Kanker Payudara Tahap awal penderita kanker payudara biasanya tidak merasakan sakit atau tidak ada ciri-ciri kanker payudara sama sekali. Namun ketika tumor semakin membesar, ciri-ciri kanker payudara lain akan muncul, seperti : Benjolan permanen atau tidak bisa hilang. Benjolan ini biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh. Selain itu, terjadi penebalan pada kulit payudara atau di sekitar ketiak Perubahan ukuran atau bentuk payudara Kerutan pada kulit payudara Keluarnya cairan dari payudara. Keluarnya cairan berupa darah dari bagian putting payudara merupakan ciri-ciri kanker payudara yang sudah memasuki stadium lanjut. Adanya tarikan pada putting atau putting payudara mengalami pembengkakan Faktor risiko Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya: 1. Faktor reproduksi: menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua > 30 th lebih berrisiko.. 2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara (pengguna kontrasepsi oral risiko tinggi mengalami kanker payudara sebelum menopause). 3. Penyakit hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali. 4. Obesitas: Terdapat hubungan positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause (pengaruh diet terhadap keganasan). Konsumsi lemak sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. 5. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur. 6. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Pemeriksaan menegakkan diagnosis: 1. Pemeriksaan Klinis – bila benjolan, keluarnya cairan dari puting, perubahan payudara. 2. Mamogram – Metode mendeteksi perubahan kepadatan yang tidak normal 3. Ultrasound Scan – Metode untuk mendeteksi area khusus yang ditemukan pemeriksaan mammogram, dapat untuk mendeteksi kondisi abnormal yang tidak terlihat pada mamogram. Sebuah ultrasound scan dapat membedakan antara massa yang solid kemungkinan kanker, atau kista yang berisi cairan yang biasanya bukan merupakan kanker. 4. Magnetic Resonance Imaging, MRI . 5. Biopsi untuk memastikan kanker payudara, sebuah biopsi harus dilakukan di mana bagian dari jaringan sel yang diduga kanker diangkat dan diperiksa dengan mikroskop Perkembangan Ca mamae: Stadium Perkembangan 0 Kanker non-invasif Kanker invasif kecil: (kurang dari 2 cm tanpa penyebaran ke arah kelenjar getah bening I aksila) II Kanker invasive: (antara 2-5cm atau/dengan penyebaran pada kelenjar getah bening) Kanker invasif besar: (lebih dari 5cm dengan penyebaran pada kulit atau beberapa III kelenjar getah bening) IV Penyebaran yang luas atau Kanker metastatis Pengobatan kanker 1. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992): Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy), yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. 2. Radiasi yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi. 3. Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi 4. Lintasan metabolism yaitu Asam bifosfonat menunjukkan efektivitas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal] Strategi pencegahan ada 3 kelompok antara lain: 1. Pencegahan primer yaitu promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat, pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). 2. Pencegahan sekunder yaitu terhadap individu risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita normal dan siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Skrining mammografi memiliki akurasi 90% dari penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terusmenerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Maka skrining mammografi dilaksanakan dengan pertimbangan: Wanita sudah usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey. Wanita dengan faktor risiko (Referensi) untuk dilakukan mammografi setiap tahun. Wanita normal mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun. Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75% 3. Pencegahan tertier diarahkan pada individu positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. TERMINOLOGI REPRODUKSI WANITA 1 7 Aborsi (AB) (miscarriage) Bartholin cyst atau absces Colporrhaphy Colposcopy Cystocele Dilatasi dan curettage (D & C ) Endometriosis 8 9 Fibroids Fistula 10 Hydrosalping 11 12 Hysterectomy Hysterosalpingogram 13 14 15 16 17 18 Laparoscopy Leukorrhea Miscarriage Monilia (moniliasis) Oophorectomy Pelvic examination 19 Pelvic inflammatory disease (PID) Prolaps uterus Salpingectomy Salpingitis 2 3 4 5 6 20 21 22 Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin terbentuk sempurna (Keguguran : aborsi spontan ) Kronis / peradangan pada kelenjar bartolini Penjahitan vagina; untuk pengelolaan medis pd cystocele dan rectocele Pemeriksaan leher rahim dengan suatu alat colposcope Hernia dari kandung kemih ke dalam vagina Dilatasi serviks dan kuret untuk mengikis endometrium dalam rahim; untuk mendiagnosa penyakit, mengoreksi pendarahan vagina, untuk aborsi Keadaan terdapatnya jaringan serupa selaput lendir rahim diluar rongga rahim (menyebar ke rongga peritoneal) Tumor jinak (leiomyoma) dari rahim Hubungan abnormal antara dua organ internal, misalnya : antara kandung kemih & vagina (vesicovaginal) Cairan yang mengumpul pada saluran tuba/rahim sehingga menyebabkan distensi Pengangkatan uterus Pemeriksa rongent pada rahim & saluran tuba untuk visualisasi rongga rahim dan tuba Laparoscopy visualisasi dari rongga perineum Discharge; pengeluran cairan keputihan yang lengket dari vagina Keguguran : aborsi spontan Infeksi oleh karena jamur pada vagina atau bagian tubuh lainnya Pengangkatan salah satu atau kedua ovarium Prosedur diagnostik dimana genitalia internal & eksternal diperiksa secara fisik menggunakan inspeksi, palpasi, dll Peradangan pada panggul oleh karena infeksi bakteri Pemburutan uteri; melorotnya uteri ke dalam vagina Pengangkatan pada tuba fallopi Peradangan pada tuba fallopi 23 Infeksi Tricomonas 24 25 26 Tubal ligation; tubektomi Vaginal speculum Biopsi 27 28 29 Carcinoma GC smear Herpes 30 Palpasi 31 Sexually transmitted disease (STD) atau veneral disease (VD) Serologic test untuk syphilis (STS) VD 32 33 Peradangan vagina oleh karena parasit, ditandai dengan cairan gatal dan bau busuk Sterilisasi dengan mengikat/memotong pada kedua saluran tuba Alat yang digunakan untuk melebarkan vagina pada pemeriksaan panggul Pengambilan dan pemeriksaan jaringan dari tubuh yang hidup untuk menetapkan diagnosis yang tepat, sifat mikroskopis Tumor ganas Test untuk gonorrhea Radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok (vesikula kecil) Menggunakan jari tangan untuk merasakan benjolan pada payudara, tumor ovarium, dll Penyakit menular dari hubungan seksual atau kontak kelamin, termasuk clamidia, sifilis, gonorhea, herpes simpleks dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) Serangkaian tes darah untuk menentukan infeksi kelamin sifilis, misalnya : VDRL, RPR, Kahn, dll Penyakit menular seksual, misalnya : clamidia, sifilis, gonorhea, herpes simpleks dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)