Bab 2 pertumbuhan manajemen proyek : konsep dan definisi

advertisement
Dwi Ibnu baskoro
0806366895
pendahuluan
Pertumbuhan manajemen proyek telah mengalami perubahan dalam 40
tahun terakhir. Pertumbuhan manajemen proyek meliputi :
-
Peran dan tanggung jawab
-
Struktur organisasi
-
Otoritas delegasi dan pengambilan keputusan
-
Keuntungan perusahaan
Sistem
Manajemen
umum
Sistem manajemen umum merupakan suatu sistem yang mengkolaburasikan
ilmu informasi dengan baerbagai disiplin ilmu. Sistem ini berfungsi untuk dapat
melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas.
Sistem manajemen umum dapat diterapkan di beberapa organisasi, diantaranya :
-
Organisasi keuangan
-
Peralatan
-
Teknik
-
Marketing, dll
Manajemen proyek :
1945-1960
Selama tahun 1940, manajer lini menggunakan konsep “melewati pagar” untuk
mengerjakan proyek. Mereka selalu melemparkan tanggung jawab pada orang lain
dan jika proyek tidak selesai, mereka beranggapan bahwa otoritas proyek tersebut di
luar “pagar” miliknya.
Pada tahun 1945 – 1960 perusahaan menggunakan manajemen proyek untuk
mencari solusi dalam pengembangan teknologi baru.
Manajemen proyek :
1960-1985
Pada akhir 60’an para eksekutif mulai mencari teknik manajemen baru dan
struktur organisasi yang dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan.
Tabel berikut mengidentifikasi dua variabel yang menjadi pertimbangan
eksekutif untuk merestrukturisasi organisasi.
Tabel 2.1 Variabel Utama
Manajemen proyek :
1960-1985
Berikut merupakan matrik skema implmentasi :
Gambar 2.1 Matriks Skema Implementasi
Manajemen proyek :
1960-1985
Ukuran dan kompleksitas dari tugas-tugas dalam perusahaan meningkat
sehingga menyebabkan banyak perusahaan beralih dari manajemen proyek
informaal ke manajemen proyek formal.
Gambar 2.2 Kemampuan proyek rata-rata untuk perusahaan konstruksi, 1960-1984
Manajemen proyek :
1960-1985
Fungsi manajemen proyek dalam merestrukturisasi perijinan perusahaan :
1.
Menyempurnakan tugas yang tidak dapat diselaesaikan oleh struktur
tradisional
2.
Terlebih dulu menyelesaikan aktivitas dengan tingkat gangguan minimum
terhadap rutinitas bisnis
Manajemen proyek :
1960-1985
Tiga permasalahan utama dalam manajemen proyek menurut Killian :
1.
Prioritas proyek dan kompetisi bakat dapat mengganggu stabilitas organisasi
2.
Perencanaan jangka panjang mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
3.
Perpindahan orang dari proyek satu ke proyek lainnya dapat mengganggu
pelatihan karyawan dan spesialis baru
Manajemen proyek dapat memperluas kegiatan perusahaan dalam hal :
1.
Peningkatan teknologi
2.
Investasi yang lebih tinggi di R&D
3.
Lebih banyak menyediakan informasi
4.
Memperpendek durasi pengerjaan proyek.
Manajemen proyek :
Pada tahun 90’an perusahaan menyadari bahwa implementasi manajemen
1985-2006
proyek bukanlah pilihan tapi keharusan. Pertanyaannya bukan bagaimana
manajemen proyek diimplementasikan akan tetapi seberapa cepat untuk
diimplementasikan.
Tabel 2.2 Fase Perkembangan Manajemen Proyek
Manajemen proyek :
1985-2006
Terdapat 6 hal yang memaksa eksekutif untuk mengenal kebutuhan manajemen
proyek :
1.
Proyek modal
2.
Kepuasan pelanggan
3.
Daya saing
4.
Pemaham eksekutif
5.
Pengembangan proyek baru
6.
Efisiensi dan efektivitas
Manajemen proyek :
1985-2006
Penggerak utama manajemen proyek adalah “bertahan”. Ketika perusahaan
memahami bahwa “bertahan” sebagai penggerak utama, maka implmentasi
manajemen proyek akan lebih mudah.
Gambar 2.3 Komponen “Bertahan”
Manajemen proyek :
1985-2006
Kecepatan tingkat perkembangan manajemen proyek pada suatu perusahaan
berdasarkan bagaimana cara mereka menggunakan penggerak tersebut. Berikut
ilustrasi perkembangan manajemen proyek.
Gambar 2.4 Kecepatan Perkembangan
Tabel 2.3 Keuntungan Manajemen Proyek
Keuntungan manajemen proyek
Keuntungan manajemen proyek
Mengetahui bahwa manajemen proyek memberikan keuntungan adalah titik
awal. Pertanyaannya adalah berapa lama untuk meraih keuntungan tersebut.
Gambar 2.5 Beaya versus Keuntungan Manajemen Proyek
Perlawanan untuk perubahan
Sesuai sejarah perusahaan hybrid berfungsi sebagai organisasi non proyek.
Tapi sekarang perusahaan hybrid berfungsi sebagai organisasi proyek.
Gambar 2.6 Klasifikasi Industri
Perlawanan untuk perubahan
Manajemen lebih dapat mengefektifkan organisasinya berdasarkan “manajemen
proyek”. Saat ini, manajemen proyek telah dipromosikan oleh pemasaran,
engineering, dan produksi.
Gambar 2.7 Dari Hybrid ke Proyek
Perlawanan untuk perubahan
Resesi tahun 1989-1993 akhirnya memperlihatkan perkembangan manajemen
proyek di perusahaan non proyek. Manajemen proyek dapat bertahan melewati
resesi tahun 1989-1993.
Gambar 2.8 Proses baru yang mendukung manajemen proyek
Definisi : sistem, program, dan
proyek
Sistem menurut praktisi bisnis : sejumlah elemen, baik manusia atau bukan, yang
diatur dan diorganisasikan dengan suatu metode untuk mencapai tujuan bersama.
Jenis-jenis sistem :
- Sistem tertutup : sistem perusahaan yang memisahkan diri dari lingkungan
- Sistem terbuka : sistem yang berinteraksi dengan lingkungan
- Sistem perluasan : sistem yang bergantung pada sistem lain
Program
merupakan
subsistem
namun
memiliki
pelaksanaannya. Proyek merupakan perincian dari program.
Jenis-jenis proyek :
1.
Proyek individu
2.
Proyek staff
3.
Proyek khusus
4.
Matriks atau proyek kumpulan
jangka
waktu
dalam
Definisi : manajemen produk
Manajemen proyek
dan manajemen produksi memiliki
hubungan yang erat. Ketika
versus
manajemen
proyek
proyek masih dalam fase R&D, manajer proyek terlibat. Ketika produk diperkenalkan ke
pasar, manajer produk mengambil alih. Dalam beberapa situasi, manajer proyek dapat
menjadi manajer produk. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara manajemen
proyek dan manajemen produk
Gambar 2.9 Bagan Organisasi
Definisi : pendewasaan dan
keunggulan
Pendewasaan adalah implementasi metodologi standar dan proses yang eksis untuk
mengulangi kesuksesan. Keunggulan didapatkan setelah mengalami pendewasaan.
Selama pendewasaan, kesuksesan lebih sering terjadi daripada kegagalan. Selama
unggul, kita selalu melanjutkan keberhasilan proyek. Bahkan jika keunggulan telah
diraih, masih terdapat kemungkinan untuk gagal.
Gambar 2.10 Perkembangan Keunggulan
Definisi : manajemen proyek
informal
Manajemen proyek informal memiliki tingkat formalitas yang sama, tapi
menekankan pengaturan proyek dengan pekerjaan kertas yang minimum. Selain itu,
manajemen proyek informal berdasarkan pada petunjuk daripada kebijakan dan
prosedur. Manajemen proyek informal harus memiliki :
1.
Komunikasi yang efektiv
2.
Kerjasama yang efektiv
3.
Kerja tim yang efektiv
4.
kepercayaan
Definisi : manajemen proyek
informal
Gambar 2.11 Evolusi Kebijakan, Prosedur, dan petunjuk
arti kesuksesan
Kesuksesan adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu, uang, dan
kualitas/ performa. Terkadang proyek diselesaikan tanpa pertukaran antara waktu,
uang, dan kualitas. Indikasi kunci performa untuk mengukur kualitas proses yang
digunakan untuk mencapai hasil akhir :
-
Menggunakan metodologi manajemen proyek
-
Menetapkan proses kontrol
-
Menggunakan metrik sementara
-
Kualitas sumberdaya yang digunakan versus perencanaan
-
Lingkungan klien
Faktor-faktor kesuksesan
Tabel 2.4 Faktor-Faktor Kesuksesan
Arti
kegagalan
Kegagalan adalah ketika hasil akhir tidak sesuai harapan, meskipun harapan
tersebut tidak realistis. Kegagalan berkaitan dengan :
-
Perencanaan yang tidak efektif
-
Penjadwalan yang tidak efektif
-
Estimasi yang tidak efektif
-
Pengontrolan beaya yang tidak efektif
-
Obyek proyek tidak sesuai target
Arti
kegagalan
Terkadang, komponen manajemen resiko kegagalan tidak teridentifikasi. Pada
kenyataannya, performa secara signifikan kurang dari harapan pelanggan.
Gambar 2.12 Perencanaan Resiko
Arti
kegagalan
Perencanaan proyek berkaitan dengan objek, keuangan, dan jadwal. Dengan
kata lain kegagalan proyek diakibatkan oleh pemilihan waktu yang tidak tepat.
Gambar 2.13 Keringanan Strategi yang tersedia
Proses
Proses state-gatestate-gate
dibuat karena struktur organisasi tradisional didesain dari
atas ke bawah, manajemen sentralisasi, kontrol, dan komunikasi, semua yang tidak
sesuai dengan organisasi yang menggunakan manajemen proyek dan alur kerja
horisontal.
Stage merupakan grup aktivitas yang dilakukan dalam seri atau paralel
berdasarkan besarnya resiko yang ditanggung oleh tim proyek. Gate adalah
struktur keputusan pada setiap akhir stage.
Jangka
proyek
Fase jangka waktu waktu
produk :
-
Penelitian dan pengembangan
-
Pengenalan pasar
-
Pertumbuhan
-
Pendewasaan
-
Pembusukan
-
Kematian
Jangka
waktu
proyek
Fase jangka waktu sistem yang diaplikasikan ke proyek:
-
Konseptual
-
Perencanaan
-
Pengetesan
-
Implementasi
-
Penutupan
Jangka
waktu
proyek
Menganalisa beaya sistem selama fase konseptual dan fase perencanaan
bukanlah pekerjaan yang mudah.proyek atau beaya sistem dapat dipecah ke dalam
operasi dan kategori implementasi.
Gambar 2.14 Beaya Sistem
Jangka
waktu
proyek
Sekali total beaya proyek ditetapkan, analisa keuntungan beaya harus dibuat
untuk menentukan nilai estimasi dari informasi yang diperoleh.
Gambar 2.15 Analisa Keuntungan Beaya
Jangka
waktu
proyek
produk memasuki fase pembusukan dan kematian, produk atau proyek baru harus
Fase terakhir adalah penutupan dan termasuk realokasi sumberdaya. Jika
ditentukan. Untuk beberapa perusahan diperlukan proyek yang berkelanjutan untuk
bertahan.
Gambar 2.16 Arus proyek
Jangka
waktu
proyek
Perbandingan fase produk
dan fase proyek.
Gambar 2.17 Jangka Waktu Produk/Sistem
Penutupan
proyek
Pertemuan peninjauan merupakan bentuk penutupan
proyek. pertemuan
tersebut harus direncanakan, termasuk berkumpul, menganalisa, dan penghamburan
informasi yang bersangkutan. Hal ini dapat dikerjakan secara efektif dengan
menggunakan form, template, dan checklist.
Definisi :
metodologi manajemen proyek
Untuk meraih keunggulan manajemen proyek, atau pendewasaan, seperti
proses berulang yang digunakan pada setiap proyek. Proses berulang inilah yang
disebut metodologi manajemen proyek. Metodologi yang baik mengintegrasikan
proses ke dalam metodologi manajemen proyek.
Gambar 2.18 Proses Integrasi untuk Abad ke 21
Definisi :
metodologi manajemen proyek
Dalam
beberapa
tahun
ke
depan,
perusahaan
mengharapkan
mengintegrasikan proses bisnis ke dalam manajemen proyek.
Gambar 2.19 Proses Integrasi (masa lalu, sekarang, masa depan)
untuk
Manajemen perubahan organisasi dan kultur
perusahaan
Proyek mengatur yang tersulit adalah manajemen perubahan. Suksesnya
pengembangan dan implementasi metodologi manajemen proyek membutuhkan :
-
Identifikasi alasan untuk berubah ke dalam manajemen proyek
-
Identifikasi cara untuk menghasilkan perlawanan untuk berubah
-
Aplikasi prinsip manajemen perubahan untuk memastikan bahwa manajemen
proyek akan didukung.
Pemikiran sistem
Proses analisa sistem dimulai dengan pengujian secara sistematis dan
perbandingan alternatif yang berhubungan untuk memenuhi keinginan.
Gambar 2.20 Pendekatan Sistem
persoalan
2-1 Dapatkah bagan organisasi perusahaan dijadikan sebagai model sistem? Jika
demikian, model sistem jenis apakah?
Jawab : Ya, bagan organisasi perusahaan merupakan model sistem tertutup. Tidak
terpengaruh oleh lingkungan luar
2-2 Apakah seseorang dapat menjadi manajer sistem yang baik tapi kurang dalam
manajer proyek? Bagaimana sebaliknya? Berikan asumsinya
Jawab : Tidak, karena seorang manajer sistem memiliki kemampuan manajemen
proyek yang baik pula. Tapi seorang manajer proyek belum tentu memiliki
kemampuan manajemen sistem yang baik.
2-3 Dapatkah mempertimbangkan R&D sebagai sebuah sistem? Jika demikian, dalam
keadaan seperti apa?
Jawab : Dapat, ketika R&D menjalankan tugasnya tanpa terpengaruh lingkungan
luar
2-4 Untuk setiap proyek berikut, apakah termasuk sistem terbuka, tertutup, atau
perluasan?
Jawab : a. Proyek teknologi tinggi : sistem perluasan
b. Produk baru R&D : sistem terbuka
c. Sistem komputer on-line bank : sistem terbuka
d. Konstruksi pabrik kimia : sistem tertutup
e. Pengembangan sistem laporan akuntansi beaya : sistem terbuka
2-5 Dapatkah seluruh organisasi dijadikan sebagai model? Jika demikian, tipe apa?
Jawab : Dapat, sebagai sistem perluasan karena organisasi tak dapat berdiri tanpa
dukungan sistem lain.
2-6 Sistem dapat didefinisikan sebagai kombinasi atau hubungan dari subsistem.
Apakah proyek memiliki subsistem?
Jawab : Ya, karena proyek memiliki tahap-tahap yang dapat dijadikan sebagai
subsistem yang harus diselesaikan sesuai jadwal.
2-7 Jika sistem dapat dipecah menjadi subsistem, masalah apa yang dapat terjadi
selama integrasi?
Jawab : masalah yang dapat terjadi :
- konsistensi setiap subsistem
- konsistensi hubungan anta subsistem
- konsistensi peraturan dan prosedur
2-8 Bagaimana suboptimasi terjadi pada pemikiran sistem dan analisa?
Jawab : melatih individual agar siap dengan alternatif yang secara langsung terikat
hasil prediksi
2-9 Akankah analisa keuntungan beaya lebih mudah atau lebih sulit dilaksanakan pada
struktur organisasi manajemen proyek atau tradisional?
Jawab : hasil analisa akan mudah ditampilkan pada manajemen proyek. Dan
akan terlihat rumit jika digunakan pada manajemen tradisional
2-10
Dampak apa yang terjadi pada waktu siklus produk terhadap pemilihan
struktur organisasi
proyek?
Jawab : tidak terjadi dampak apapun karena karakteristik yang berbeda dari setiap
proyek sehingga tidak ada hubungannya dengan waktu siklus produk
2-11
Dalam pengembangan sistem, kriteria apa yang seharusnya digunakan untuk
menetapkan kapan memulai fase pertama dan kapan berakhir dan dimana overlap
dapat terjadi?
Jawab : Kriteria yang menentukan : - performa
- keuntungan/beaya
- waktu respon
- kebijakan
Overlap dapat terjadi pada fase proyek
2-12
Pertimbangkan ekspresi berikut :”torpedo sialan, kecepatan penuh”. Apakah
mungkin filosofi militer dapat diaplikasikan pada manajemen proyek sebagai
keberhasilan proyek?
Jawab : mungkin saja. Manajemen proyek membutuhkan ketegasan dalam
mengambil keputusan dan hal itu merupakan salah satu faktor
keberhasilan proyek
TERIMA
KASIH
Download