bab ii teori orgaisasi dan manajemen

advertisement
BAB II
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id
DIMENSI DALAM EVOLUSI TOA

Terdapat dua dimensi dasar dalam TOA
yaitu dimensi sistem dan dimensi tujuan,
dan setiap dimensi mempunyai perspektif
yang saling bertentangan.
– Dimensi sistem, organisasi adalah sistem,
mempunyai dua perspektif yaitu sistem
tertutup, dan sistem terbuka.
– Dimensi tujuan, berhubungan dg hasil akhir
dari struktur organisasi, dibagi dalam
perspektif rasional dan perspektif sosial
DIMENSI SISTEM
Sistem tertutup, artinya organisasi bebas
dari pengaruh lingkungan.
 Sistem terbuka, organisasi merupakan
bagian (subsistem) dari lingkungannya,
sehingga organisasi dapat dipengaruhi
dan mempengaruhi lingkungan.

Gambar 2.3. Hubungan organisasi dengan lingkungan
Input
Proses
Transformasi Output
lingkungan
Dalam perspektif modern , organisasi dipandang sbg suatu sistem yang
memperoleh input (dari lingkungan), ditransformasi melalui subsistem
organisasi dan menghasilkan output (dikonsumsi oleh lingkungan)
Subsistem organisasi
1. Subsistem produksi – yg membuat produk atau jasa
2. Subsistem perbatasan - menangani transaksi pembelian dan
pemasaran
3. Subsistem pemeliharaan – menjaga kelancaran operasi organisasi
4. Subsistem penyesuaian - melakukan adaptasi thd lingkungan
5. Subsistem pengarah – mengarahkan subsistem lainnya
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori
Organisasi
5
DIMENSI TUJUAN

Rasional, menganggap organisasi adalah
sesuatu yang logis dan teratur.
– Yang berarti organisasi dianggap stabil dan dapat
diramalkan perilakunya.

Sosial, memandang organisasi sebagai sesuatu
yang tidak dapat mencapai keteraturan scr
sempurna karena terdiri sekumpulan orang yang
mempunyai sifat irasional dalam perilakunya.
– Yang berarti keputusan-keputusan yang dibuat dalam
organisasi tidak rasional, lebih bertumpu pada
keinginan untuk memanipulasikan kekuatan dan
politik
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Tipe 1 ; Organisasi dianggap sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan, perhatian
dipusatkan pada pencapaian efisiensi di dalam fungsi-fungsi intern organisasi
Tipe 2 ; Organisasi bukan semata alat mencapai tujuan formal, namun juga utk memenuhi kebutuhan sosial para anggotanya, krn itu manajemen selain merancang
hubungan formal juga menembangkan pola hubungan informal.
Tipe 1
(Teori Klasik)
1900-1930
Tertutup
Tipe 4
1975- ?
Tipe 3 Teori
Kontingensi)
1960-1975
Terbuka
Dimensi Sistem
Dimensi Tujuan
Sosial
Rasional
Tipe 2
(Teori Neo
Klasik)
1930-1960
Tipe 3 ; Organisasi dalam mencapai tujuannya
harus memperhatikan variabel-variabel
kontingensi spt sasaran, teknologi, dan
ketidakpastian lingkungan.
Tipe 4 ;Struktur bukanlah usaha yang rasional
tetapi merupakan hasil pertarungan
politik di antara koalisi-koalisi di dalam
organisasi untuk memperoleh kontrol.
Robbins, 1994;33-48)
TEORI KLASIK
• Teori klasik memandang organisasi sebagai
sistem tertutup yang diciptakan untuk
mencapai tujuan dgn efisien.
• Model atau prinsip universal yg dapat digunakan pada semua keadaan.
• Teori klasik berkembang dalam tiga aliran
yaitu; birokrasi, teori administrasi, dan
manajemen ilmiah.
TEORI BIROKRASI
• Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
• Ia mengembangkan model struktural yang paling efisien
yang disebut sebagai birokrasi.
• Karakteristik birokrasi
1. Pembagian kerja yang jelas, yaitu sesuai dengan kemampuan
teknisnya.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik. Sentralisasi
kekuasaan berdasarkan suatu hirarkhi.
3. Program rasional dalam mencapai tujuan
4. Sistem dan prosedur dalam penanganan setiap kegiatan,. Perlu
adanya dokumen tertulis demi kontinuitas, keseragaman,
5. Sistem aturan yang menyangkut hak dan kewajiban
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
• Dikembangkan atas pemikiran Henry Fayol (1841-1925)
dalam bukunya General and Industrial Administration.
• Fayol menyatakan kegiatan industrial dapat dibagi enam
kelompok;
1. Kegiatan Teknik (produksi, manufacturing)
2. Kegiatan komersial (pembelian bahan, penjualan hasil produksi
dan pertukaran)
3. Kegiatan Finansial (mencari dan menggunakan dana (modal)
secara optimum)
4. Kegiatan keamanan (perlindungan keselamatan atas kekayaan
dan personalia perusahaan).
5. Kegiatan Akuntansi termasuk statistik ( penyusunan neraca dan
Rugi/Laba serta berbagai data statistik).
6. Kegiatan manajerial (yang tercakup dalam fungsi POCCC yaitu
perencanaan (planning). pengorganisasian (organizing).
pemberian perintah (commanding). pengkoordinasian
(coordinating) dan pengendalian (Controlling)
14 Prinsip Manajemen Fayol
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pembagian kerja (Division of labor) , akan membuat seseorang
menjadi spesialis, maka produktivitas akan meningkat.
Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility ), hak
memerintah dan bertanggung jawab sesuai kedudukannya.
Disiplin (Discipline) Setiap anggota organisasi harus menghormati
peraturan/ketentuan dalam organisasi.
Kesatuan komando (Unity of Cammand), Setiap karyawan hanya
menerima perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan.
Kesatuan pengarahan (Unity of Direction) Sekelompok kegiatan yang
mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang
manajer dengan satu rencana kerja yang sama.
Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
(Sub Ordination of Individual interest to the common good).
Menempatakan kepentingan organisasi sebagai kepentingan yg
tertinggi.
Pemberian upah karyawan (Renumeration of Personnel) Imbalan
yang adil dan memuaskan kedua pihak yaitu karyawan dan
pengusaha.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Sentralisasi (Centralization) adanya keseimbangan antara
sentralisasi dan desentralisasi kewenangan pengambilan
keputusan.
Rantai Skalar (Scalar Chain) Garis wewenang disusun atas dasar
suatu hirarkhi dari atas ke bawah.
Tata Tertib (Order) setiap orang harus menduduki tempat yang
memang seharusnya menjadi tempatnya..
Keadilan (Equity), adanya kesamaan perlakuan dalam
organisasi.
Kestabilan Staff (Stability of tenure of Personnel) Tidak banyak
pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi(stabil).
Initiatif (Inisiative), Memberi peluang kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesai kan pekerjaannya walaupun akan
terjadi kesalahan-kesalahan.
Semangat Kelompok (Esprit de Corps) Meningkatkan semangat
berkelompok dengan lebih banyak menggunakan komunikasi
langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis.
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan dari gagasan Frederick Winslow
Taylor (1856-1915) dalam bukunya The Principle
of Scientific Management
Setiap pekerjaan dianalisis secara ilmiah, untuk
menemukan cara terbaik dalam melaksanakan
nya, berupa metode kerja baku yang paling
efisien, yg mampu memberikan hasil maksimal.
Gagasan lainnya yang cukup berbekas hingga sekarang dlam
praktek organisasi adalah sistem penggajian performancebased, yakni menjadikan upah atau gaji sebagai salah satu
cara merangsang para pekerja agar mau mematuhi manual
atau metode kerja baku yang telah disusun.
SUMBANGAN MANAJEMEN
ILMIAH
Konsep Taylor cukup berpengaruh terhadap
bentuk atau anatomi organisasi dan juga
terhadap cara pengorganisasian misalnya;



Memisahkan secara tegas tugas-tugas yang
coraknya berbeda shg berpengaruh thd
pembagian kerja dalam organisasi
Memperkenalkan standar baku baik untuk
metode kerja maupun waktu kerja.
Menggunakannya sistem imbalan yang berbasis
kinerja sehingga dapat dipakai sebagai alat
memotivasi pekerja.
TEORI NEO KLASIK



Teori Neoklasik sering juga disebut dengan teori atau aliran human
relation, karena perhatiannya terpusat pada aspek sosial dalam
pekerjaan (atau orgnisasi informal) yang tidak mendapat perhatian
dari teori klasik.
Permulaan perkembangan teori ini ditandai dengan percobaan
Hawthorne.
Tokohnya :Elton Mayo (1880-1949)
– Ia memperkenalkan pemikiran pentingnya faktor manusia dalam
organisasi.
– Judul bukunya
– The Human Problems of Industrial Civilzation dan
– The Social Problem of an Industrial Civilzation.
PERCOBAAN HAWTHORNE
Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan tingkat
penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas
kerja.
Kesimpulan Eksperimen
 Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne effect
yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.
 Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok
lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada
perubahan-perubahan kondisi kerja.
 Konsep “rational man” digantikan “sosial man”

PRINSIP TEORI NEOKLASIK
Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan
antar anggota merupakan interaksi sosial.
 Interaksi sosial menyebabkan munculnya organisasi
informal dalam organisasi yang memiliki norma sendiri
yang berlaku, diakui dan menjadi pegangan anggotanya.
 Interaksi sosial dapat mempunyai pengaruh positip
terhadap individu maupun kelompok. Untuk itu perlu
pengarahan melalui komunikasi non struktural.
 Tujuan organisasi informal dapat berbeda dengan
tujuan organisasi. Untuk itu pola kepemimpinan yang
mendasarkan struktur formal harus dilengkapi dengan
perhatian terhadap aspek psikososial.

Download