Komponen-komponen upaya pendidikan

advertisement
Komponen Pendidikan
ANAK DIDIK, PENDIDIK dan
TUJUAN PENDIDIKAN
KELOMPOK 4 :
Rini Kurniasih (K1310069)
Ririn Herpina K (K1310070)
Komponen-komponen Pendidikan
Anak didik
Pendidik
Tujuan pendidikan
Alat pendidikan, dan
Lingkungan pendidikan
Komponen-komponen upaya
pendidikan
Tujuan Pendidikan
Interaksi
Pendidikan
Peserta Didik
Pendidik
ANAK DIDIK
Definisi anak didik :
Dalam arti sempit, anak didik adalah
anak (pribadi yang belum dewasa) yang
diserahkan kepada tanggung jawab
pendidik.
 Dalam arti luas, anak didik adalah setiap
orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendiddikan.
Menurut UU No.20 tahun 2003
bab I pasal 1 ayat 4
• Peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
Peserta didik menurut UU no 20 tahun 2003 bab V
pasal 12
1. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:
a) mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya;
c) mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
d) mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
e) pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan lain yang setara;
f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari
ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
2. Setiap peserta didik berkewajiban:
a) menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan;
b) ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan,
kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Beberapa kesukaran yang timbul
dalam pendidikan anak :
1. Keras Hati dan Keras Kepala
Keras hati ialah bantahan terhadap
suruhan orang lain karena ia ada tujuan
dan maksud sendiri yang berlainan
dengan apa yang disuruhkan kepadanya.
Sedangkan keras kepala ialah bantahan
terhadap suruhan orang lain, tetapi ia
tidak ada alasan lain yang bertujuan.
2. Anak Yang Terlalu Dimanjakan
Petunjuk-petunjuk singkat ini dapat kiranya menolong kita
dalam mendidik anak-anak itu,antara lain:
• Janganlah mengindahkan anak yang manja itu lebih
dari pada anak-anak lain.
• Didiklah mereka itu kearah percaya kepada
kemampuan diri sendiri.
• Besarkan hatinya terhadap hasil-hasil usahanya yang
telah dikerjakannya sendiri, kalau perlu pujilah
mereka.
• Kembangkan perasaan sosial anak itu.
• Yang penting pula ialah menginsafkan orang tua bahwa
perbuatan mereka memanjakan anak itu adalah keliru
dan harus diubahnya
Macam-macam dusta anak
1. Dusta Semu
Dusta semu terjadi apabila anak belum mengetahui benarbenar tentang buruk dan baik dalam arti susila. Yang
menyebabkan anak-anak kecil itu sering melakukan dusta semu
antara lain :
– Pengamatannya yang belum sempurna
– Karena daya ingatan anak belum sempurna
2. Dusta Sebenarnya
Suatu perbuatan baru dapat dikatakan dusta sebenarnya jika
perbuatannya itu dilakukan dengan sadar dan segaja.
3. Dusta Egoistis
Dusta egoistis adalah dusta untuk kepentingan sendiri
4. Dusta Kompensasi
Dusta kompensasi adalah dusta yang dilakukan anak disebabkan
perasaan kurang harga diri.
PENDIDIK
• Siapakah yang dapat disebut pendidik?
• Setiap orang yang dengan sengaja
mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi (Sutari
Imam Barnadib dan Hadisusanto dkk,1995)
• Secara umum pendidik adalah mereka yang
memiliki tanggung jawab mendidik yakni orang
dewasa yang karena hak dan kewajibannya
melaksanakan proses pendidikan.
• Dalam sistem pendidikan nasinal, pendidik
dikenal dengan beberapa sebutan, seperti
yang ditegaskan dalam Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) pasal 1 ayat (6): ” Pendidik
adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan”.
Berdasarkan UU RI no 14 th 2005 ttg
GURU dan Dosen Bab I pasal 1
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas-tugas Pendidik
• Tugas Educational (Pendidikan)
Agar peserta didik mengenal tata karma atau akhlak yang baik,
sopan santun, tenggang rasa, menghargai pendapat dan hak orang
lain dll.
• Tugas Instructional (Pengajaran)
Pendidik harus mampu mengembangkan potensi kognitif
(kecerdasan), afektif yang meliputi sikap, perasaan dan rasa
cinta dan psikomotor yaitu tentang yang berhubungan dengan
ketrampilan.
• Tugas Managerial (Sebagai Pelaksana)
Pendidik harus melakukan pengelolaan dalam hal personal
(murid/terdidik); material (sasaran);operasional (tindakan yang
dilakukan).
Syarat-syarat menjadi guru
• Persyaratan administrative :
Usia (minimal 18 tahun), sikap dan perilaku yang baik.
• Persyaratan Teknis :
Bersifat formal (memiliki ijazah guru, menguasai cara dan
teknik mengajar, menguasai materi pembelajaran).
• Persyaratan Psikis :
Sehat rohani, dewasa dalam berpikir, mampu mengendalikan
emosi, sabar, ramah, bertanggung jawab, dll.
• Persyaratan Fisik :
Ini antara lain meliputi berbadan sehat, tidak memiliki cacat
tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak
memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Syarat Pendidik
Sesuai dengan tugas keprofesiannya,
maka sifat dan persyaratan tersebut
secara garis besar dapat dklasifikasikan
dalam spectrum yang lebih luas, yakni
guru harus:
• Memiliki kemampuan professional;
• Memiliki kapasitas intelektual;
• Memiliki sifat edukasi social.
Kriteria kualitas guru yang dibutuhkan
dalam pendidikan adalah:
Guru sebagai perencana
Guru sebagai inisiator
Guru sebagai motivator
Guru sebagai observer
Guru sebagai motivator
Guru sebagai antisifator
Guru sebagai model
Guru sebagai evaluator
Guru sebagai teman bereksplorasi bersama anak
didik
• Promotor agar anak menjadi pembelajar sejati.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada
Allah dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak.
Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan untuk:
• Pembinaan Akhlak
• Penguasaan Ilmu
• Keterampilan bekerja dalam masyarakat
• Mengembangkan akal dan Akhlak
• Pengajaran Kebudayaan
• Pembentukan kepribadian
• Menghambakan diri kepada Allah
• Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat
Tujuan Pendidikan menurut Langeveld
1.
Tujuan Umum(tujuan lengkap, tujuan total) : mewujudkan tujuan untuk
kedewasaan anak didik.
2.
Tujuan khusus(pengkhususan tujuan umum): pengkhususan tujuan
umum yang berdasarkan usia, minat, kesanggupan,intelegensi dan
lingkungan.
3.
Tujuan tidak lengkap (masih terpisah-pisah): hanya meliputi sebagian
kehidupan manusia misalnya keagamman, kesusilaan dll.
4.
Tujuan sementara : hanya berlaku sementara, jika tujuan yang
diinginkan sudah tercapai maka tujuan sementara ditinggalkan.
5.
Tujuan incidental : tujuan seketika / insidentil karena tujuan ini timbul
secara kebetulan, secara mendadak dan hanya bersifat sesaat
6.
Tujuan intermedier : tujuan perantara ini merupakan alat atau sarana
untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain
Menurut UU No.20 tahun 2003 bab
III pasal 4 :
ada 6 prinsip penyelenggaraan
pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Acuan rumusan tujuan umum pendidikan di Indonesia adalah
rumusan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Bab II
pasal 3 UU SPN nomor 20 tahun 2003, yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Herarki Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Umum : tujuan terakhir(tertinggi) yang
berlaku bagi semua lembaga atau kegiatan
pendidikan. Tujuan ini sering disebut tujuan
pendidikan nasional (UU 20 th 2003)
2. Tujuan Institusional : tujuan tiap-tiap lembaga
pendidikan (SD, SMP, SMA, Universitas)
3. Tujuan Kurikuler : tujuan dari masing-masing
bidang studi
4. Tujuan Instruksional: tujuan yang harus dicapai
pada saat guru atau dosen mengajar. Tujuan
instruksional ada 2 yaitu TIK dan TIU
Daftar Pustaka
• Hadi,Soedomo.2003.Pendidikan(Suatu Pengantar).Surakarta:UNS
Press
• Djantun,Rachmat,Sutijan, dan Sukino.2009. Pengantar Ilmu
Pendidikan.
• Surakarta : UNS Press
• Sardiman.A.M.2004.Interaksi Dan Mutifasi Belajar
Mengajar.Jakarta:Rajawali
• Pers
• http://staff.uny.ac.id/sites/pendidikan diakses tanggal 19
September 2011
• http://bukittingginews.com diakses tanggal 19 September 2011
• http://www.anneahira.com diakses tanggal 19 September 2011
• http://abulraihan.wordpress.com diakses tanggal 19 September
2011
• http://akromislamiccenter.blogspot.com diakses tanggal 20
September 2011
• http://ipotes.wordpress.com diakses tanggal 20 September 2011
• http://pengantarpendidikan.files.wordpress.com diakses tanggal
20 September 2011
Download