SELAMAT DATANG & MENGIKUTI TALK SHOW / SARASEHAN - EKARISTI WILAYAH SANTA ANGELA – 28 AGUSTUS 2012 EKARISTI KITA . . . . . . Mengapa begini ??? Mengapa begitu ??? oleh : Rm. Ign.Purwo Suranto, OSC Sarasehan Ekaristi Wilayah Angela Paroki Santo Yakobus Mengapa begini mengapa begitu ?? dalam Perayaan Ekaristi yang sering terlewatkan Pembahasan oleh : Rm Purwo Soeranto, OSC Bahan : Komunikasi Audio Visual dalam Liturgi karya Rm.Tondowidjojo,CM Seputar Misa Kita lewat komunikasi audio visual dalam aturan liturgi gereja Khatolik Tujuan : menerangkan secara sederhana beberapa kebijaksanaan dalam Gereja Katolik yang mungkin kurang dipahami oleh umat. Menjelaskan arti beberapa tanda, lambang, gerak, sikap dan perbuatan dalam ibadat khususnya Misa Kudus Pendahuluan Kita ke gereja dan berdoa. Perayaan Ekaristi adalah “PESTA”. Maka sudah layak dan pantas jugalah kalau kita mempersiapkan diri jasmani dan rohani kita bila kita akan menghadiri “PESTA” yang kudus ini. Dimulai dengan mempersiapkan pakaian yang kita akan pakai. Tidak perlu mewah dan berlebihan, tetapi pantas untuk ke “PESTA” Sebagai umat Katolik, tiap minggu dan setiap ada kesempatan kita wajib untuk mengikuti misa kudus yang merupakan peringatan kembali perjamuan kudus Yesus. Bagi sebagian umat, sering kegiatan ke gereja dan juga kebiasaan2 yang dilakukan mulai dari memasuki rumah Tuhan tersebut sampai berakhirnya Misa Kudus, hanyalah suatu RITUAL dan sebagai rutinitas . Sering kita tidak mengerti mengapa kita harus melakukan tanda2 , menggunakan lambang2 dan gerak, serta bagaimana kita harus bersikap dalam perayaan kudus tersebut. . Maka, hari ini kita diajak untuk lebih mendalami lagi apa arti tanda lambang, gerak isyarat, sikap dan perbuatan dalam Ibadat, khususnya Misa Kudus. Sebab, semakin kita ingin tahu dan semakin kita mengerti, maka kita akan makin menghayati, sehingga hati dan bibir, jiwa dan badan kita serentak menghadap, bersyukur dan memuji Tuhan. Air : Lambang Kehidupan Mengapa kita mengambil air suci ketika memasuki gereja ? Setelah mengambil air suci, kita membuat tanda Salib, berlutut menghadap sakramen Maha Kudus (Altar), kemudian kita duduk dg baik. Air : Lambang Kehidupan Mandi bukan saja supaya kita menjadi bersih tapi juga agar kita menjadi segar dan memperoleh semangat baru. Orang Kristen percaya bahwa pembaptisan mempunyai arti yang mendalam yaitu : dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Jadi makna bahwa orang dibaptis berarti : ditenggelamkan ke dalam aliran penebusan yang bersumber pada Kayu Salib. (Yoh 19,34) Mengapa kita mengambil air suci ketika memasuki gereja ? Setelah mengambil air suci, kita membuat tanda Salib, berlutut menghadap sakramen Maha Kudus (Altar), kemudian kita duduk dg baik. Makna dari mengambi air suci sebelum memasuki Gereja adalah : Supaya ingat bahwa kita telah dibaptis, menjadi anggota keluarga Tuhan, maka dalam gedung ini saya berada dalam rumah Tuhan. Tubuh Tuhan yang tersimpan dalam Tabernakel adalah santapan yang memberikan hidup kekal, maka saya harus bersikap hormat dan sopan dalam rumah Tuhan, dan saya bukanlah orang asing dalam rumah ini karena ini adalah rumah Tuhanku. Mencium Altar Mengapa Imam mencium Altar pada permulaan dan akhir ibadat Ekaristi, apakah karena Imam menghormati Altar ? Mencium Altar Ciuman merupakan suatu lambang, tanpa kata apapun tetapi mempunyai arti yang mendalam. Mengapa Imam mencium Altar pada permulaan dan akhir ibadat Ekaristi, apakah karena Imam menghormati Altar ? Bisa saja, bila dalam konteks, bahwa ada banyak meja dimana seluruh anggota keluarga berkumpul mengelilingi meja di waktu makan. Semua meja itu baik, tapi di antar segala meja itu ada 1 meja yang harus dihormati melebihi meja2 yang lain, sebab ini adalah meja Tuhan, di atasnya Tuhan menyiapkan dan menghidangkan perjamuan korban keselamatan yang penuh rahasia. BERDOA Bagaimana urutan yang baik untuk kita berdoa? Bagaimana Doa yang baik? BERDOA Dalam setiap doa hendaknya kita lebih dahulu menyatakan pujian dan syukur, mengakui kesalahan dan dosa kita dan kemudian memanjatkan suatu permohonan. Dan pada akhirnya kita menyerahkan semua doa kita kepada kuasa Tuhan serta percaya bahwa rencana Tuhan lebih baik daripada rencana kita, maka terjadilah kepada kita seturut kehendak Bapa di surga, pada saat yang tepat menurut Dia Berdoa, tidak perlu kita nyatakan kepada Tuhan dengan katakata yang indah dan tersusun rapi menurut tata bahasa. Dia selalu mengerti kita, juga apabila kita tidak dapat secara tepat mengungkapkan isi hati kita, Ia tahu persis apa yang ingin kita katakan. Malah berdiam diri, tak mengucapkan sepatah katapun dan memusatkan pikiran kita pada Yesus yang hadir dalam hati kita, sudah memadai. Tuhan Kasihanilah kami, Kristus kasihanilah kami Doa ini begitu mudah terluncur dari bibir kita, tapi berapa kali kita secara sadar menghayatinya? Apa artinya doa ini dalam perayaan ekaristi? Tuhan Kasihanilah kami, Kristus kasihanilah kami Dalam setiap doa hendaknya kita lebih dahulu menyatakan pujian dan syukur, kemudian memanjatkan suatu permohonan. Dalam doa Tuhan kasihanilah kami ini, bisa berarti , kita menyerahkan diri dan sesama orang yang kita sayangi di dunia ini kepada kerahiman Tuhan Yesus yang telah menyatakan cintanya yang begitu besar kepada kita dengan mati di Kayu Salib dan bangkit untuk kita. Dalam Misa Kudus, kita berseru Tuhan Kasihanilah kami, pada awal misa kemudian diulang lagi sebelum kita menerima komuni kudus “Anak domba Allah,…..” sebab pada setiap perjamuan suci tersebut kita merayakan belas kasihan Ilahi yang juga memenuhi hati kita. Kami memuliakan Dikau dan bersyukur kepadaMu karena kemuliaanMu yang besar. Gloria / Kemuliaan apa artinya? Doa apa ini? Kami memuliakan Dikau dan bersyukur kepadaMu karena kemuliaanMu yang besar. Gloria tersusun atas 2 bagian, yaitu kepada Bapa dan kepada Kristus. Intinya adalah memuji Bapa dan Kristus tanpa pamrih. Teks ini sungguh tepat, bila kita bersyukur, biasanya kita ingat akan belaskasihan Tuhan yang harus kita syukuri, kita memuji Tuhan karena sangat besar dan mulia. Dalam doa ini tidak ada diungkit apa yang ingin kita peroleh dari Tuhan Alleluia Apa artinya Mengapa sejak Rabu Abu, alleluia tidak dikumandangkan sampai dengan Malam Paskah ? dan setelah itu barulah dikumandangkan terus sepanjang tahun. Alleluia Yang berarti Pujilah Tuhan Alleluia merupakan seruan kegembiraan yang mengandung hikmah kegembiraan surgawi yang dikumandangkan untuk bersorak, bersyukur, dan memuji Tuhan yang telah mengubah kematian yang gelap menjadi pintu kehidupan yang cerah. ???? Bacaan Injil Mengapa pada waktu bacaan Injil kita berdiri ? Mengapa membuat Tanda Salib kecil di dahi, mulut dan dada? mengapa pada bacaan yang lain, hal ini tidak dilakukan ? Bacaan Injil Saat bacaan Injil, kita berdiri karena menghormati dia yang sedang bersabda, menghormati dia yang sedang bersabda Sebelum bacaan Injil, kita berdiri, membuat salib2 kecil di dahi, mulut dan dada, ? Dan tanda salib yang kita buat menandakan bahwa kita sebagai orang beriman, harus mendengarkan Sabda Ilahi dengan penuh perhatian, dengan pikiran, perkataan dan perasaan. Saat bacaan lain?? Pendupaan Apa maksudnya ada dupa dalam perayaan ekaristi? Pendupaan Ini adalah lambang suasana doa, pada perayaan Ekaristi kita diminta untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Agar kebaktian kita berkenan pada Tuhan, maka kita harus melepaskan diri dari belenggu pikiran dan kecemasan, sehingga hati kita sungguh terbuka luas bagi Tuhan. Disinilah lambang ini kita gunakan untuk melukiskan pengarahan doa kita “ke atas”, seperti asap dupa yang menerobos ke luar dari lubang-lubang dinding pendupaan dan membumbung ke atas. Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan Apa arti perkataan ini? Pernakah kita bertanya, apakah tidak terlambat kalau pada saat ini kita baru diajak mengarahkan hati pada Tuhan ? Bukankah sejak awal misa kita harus mengarahkan hati pada Tuhan bahkan kita harus meninggalkan pikiran tentang macam2 urusan sehari-hari dan menyerahkan hati pada Tuhan ketika kita memasuki rumah Tuhan? Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan Pada saat prefasi , Imam berseru : “Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan “ dan umat menjawab “Sudah kami arahkan”. Pernakah kita bertanya, apakah tidak terlambat kalau pada saat ini kita baru diajak mengarahkan hati pada Tuhan ? sejak awal misa kita harus mengarahkan hati pada Tuhan bahkan kita harus meninggalkan pikiran tentang macam2 urusan sehari-hari dan menyerahkan hati pada Tuhan ketika kita memasuki rumah Tuhan Dalam hal ini, sebaiknya seruan “marilah mengarahkan hati….” adalah sekali lagi untuk mengingatkan hati dan pikiran kita, jika kita belum juga mengarahkan hati kepada Tuhan, maka sekaranglah saat-saat terakhir untuk melakukannya, sebab, sekarang ini kita bersama-sama memasuki bagian inti perayaan Misa Kudus. Mengapa sebelum doa Bapa Kami, Imam mengangkat hosti dan anggur, lalu kita menjawab dengan bernyanyi “Amin” Mengapa sebelum doa Bapa Kami, Imam mengangkat hosti dan anggur, lalu kita menjawab dengan bernyanyi “Amin” Pada awal doa syukur agung, imam mengangkat hosti dan piala yang masih berupa roti dan anggur biasa, sedangkan pada saat ini yang diangkat tinggi-tinggi oleh Imam adalah roti dan anggur yang telah diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus, sambil mengucapkan doa pujian dan umat serentak menjawab AMIN, yang artinya” Ya, saya setuju” Doa “Bapa Kami” Apa itu Doa Bapa Kami, Apakah kita pernah pikirkan, mengapa doa Bapa Kami justru ditempatkan sesudah Doa Syukur Agung, persis ketika kita sedang menyiapkan diri untuk menyambut komuni suci , dan mengapa bukan pada awal atau akhir misa kudus? Doa “Bapa Kami” Doa Bapa Kami, adalah doa yang agung yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Maka patutlah kita dengan gembira berseru dengan bernyanyi, karena kita mempunyai seorang Bapa yang betul2 menerima kita sebagai anaknya. Kita tidak berseru kepada sesuatu yang tidak ada,tapi kita tahu disana ada seorang Bapa yang mencintai, mendengar dan mengabulkan permohonan kita. Apakah kita pernah pikirkan,mengapa doa Bapa Kami justru ditempatkan sesudah DSA persis ketika kita sedang menyiapkan diri untuk menyambut komuni suci , dan bukan pada awal atau akhir misa kudus? Alasannya sangat sederhana, saat menyampaikan doa ini, kita mengalami dengan dan dalam tubuh kita bahwa Allah adalah Bapa yang mengasihi dan mengabulkan permohonan2 kita. Kita berseru “berilah kami rejeki pada hari ini “, dan sebentar sesudahnya, melalui tangan Imam, Bapa menyerahkan kepada kita Roti Kudus, yang telah diubah menjadi tubuh dan darah PuteraNya yang suci. Inilah anugerah yang tak terhingga nilainya, dan ini pulalah yang kita terima dari tangan Tuhan. Mengapa ketika menerima hosti, Imam berkata “Tubuh Kristus” dan kita secara pribadi dan masing2 menjawab “Amin” Mengapa ketika menerima hosti, Imam berkata “Tubuh Kristus” dan secara pribadi kita masing2 menjawab “Amin” Sebenarnya bisa saja Komuni Suci dilakukan dengan cara lebih mudah, yaitu Imam mengangkat hosti tinggi-tinggi di depan altar, berseru “Tubuh Kristus” dan semua umat berseru “Amin”, kemudian diserahkan kepada setiap umat, tanpa perlu mengucapkan sepatah kata. Namun, yang terjadi adalah “Tubuh Kristus” diucapkan ratusan bahkan ribuan kali oleh yang membagikan komuni dan setiap orang menyambut dan menjawab Amin. Ini berarti, bahwa dalam Sakramen Maha Kudus ini, Yesus mengunjungi hati kita masing2 secara pribadi, maka hendaknya secara pribadi pula kita menyatakan iman kita akan rahasia ini. Mengapa saat menyambut Tubuh Kristus, kita meletakkan tangan kanan di bawah tangan kiri ? Mengapa saat menyambut Tubuh Kristus, kita meletakkan tangan kanan di bawah tangan kiri ? Dengan kedua tangan, ibarat membentuk sebuah singgasana untuk menyambut Raja Surgawi. Tangan kiri membentuk singgsana itu dan tangan kanan akan membantu mengambil Tubuh Sang Raja, dan terlebih lagi cara ini tidak melanggar norma kesopanan. Tetapi apabila kita merasa tangan kita tidak pantas membentuk singgasana itu, komuni kudus juga bisa diterima dengan cara lain yaitu dengan lidah. Tapi yang paling penting, hendaknya kita sadar bahwa kita sepantasnya menyambut komuni dengan hati yang bersih dan cara yang tenang dan penuh khidmat. Mengapa kita tidak langsung duduk setelah kembali dari menyambut komuni ? Mengapa kita tidak langsung duduk setelah kembali dari menyambut komuni Setelah kita yakin dan percaya bahwa Yesuslah yang hadir pada kita secara pribadi dan bertahta di hati kita, maka ibarat tamu yang datang, apalagi ini adalah “Tamu” yang sungguh2 agung, maka apakah pantas bila kita menyambutnya tidak dengan hormat, tentu sangatlah tidak sopan bila kita biarkan saja duduk di beranda kita dan berbuat seolah2 ia tidak ada. Sebaiknya kita berlutut, tidak menoleh ke kanan atau ke kiri, melainkan berdoa dalam hati yang tenang dan sopan. Inilah saat yang paling bagus untuk bercakap-cakap secara pribadi dengan Tuhan sendiri. SALIB Dalam Tanda ini Engkau akan Menang Apa itu salib? Apa arti salib dulu dan sekarang? SALIB – Dalam Tanda ini Engkau akan Menang Pada abad pertama salib adalah alat gantung untuk pelaksanaan hukuman mati bagi para penjahat. Pada saat sekarang kita terbiasa melihat Salib di puncak2 gereja, di dinding kamar kita, sebagai hiasan kalung, atau lambang bendera2 nasional pan puncak mahkota raja-raja Kristen. Sampai hari ini, Salib dihormati sebagai lambang kemenangan atas kejahatan dan kematian, dan kita percaya bahwa berkat Salib itu kitapun sanggup menang melawan kejahatan dalam diri kita sendiri dan sekitar kita. (Fil 2,8) Yesus telah mengubah alat hukuman mati tersebut menjadi tanda kebebasan bagi kehidupan abadi. Gereja sangat menjunjung tinggi Salib, dengan tanda Salib, Gereja membaptis orang menjadi anak Allah, menerimakan segala sakramen dan menyampaikan berkat. Salib adalah tumpuan harapan kita, maka kita membuat tanda Salib atas diri kita sebagai tanda kita adalah milik Kristus (Gal 6,14) Hari Minggu – Hari Tuhan Mengapa harus ke gereja pada hari MINGGU? Apakah hanya pada hari Minggu boleh/bisa ke gereja? Apakah hanya di gereja kita bisa berdoa? Hari Minggu – Hari Tuhan Kita orang Kristen mengkhususkan hari pertama setiap minggu untuk Tuhan, supaya seluruh pekan berikutnya dikuduskan. Kita meminta berkat Tuhan, terutama dengan ikut merayakan Misa Kudus, mendengarkan Sabda Tuhan dalam Injil, mempersembahkan diri dan menghaturkan segala rencana kita kepada Tuhan, serta menyambut tubuh Kristus dalam hati kita. Tetapi janganlah kita batasi hubungan kita dengan Tuhan hanya pada perayaan di Gereja. Kita ,setiap hari bisa saja bercakap-cakap dengan Tuhan dalam renungan, doa, berkumpul bersama keluarga membicarakan iman kepercayaan kita serta membahas Kitab Suci. Patung-patung orang Kudus Saudara2 kita dengan iman lain, sering bertanya mengapa kita orang Katolik menghormati banyak patung-patung Dalam gereja Katolik, banyak kita jumpai patung dan gambar2 orang Kudus yang lain, bahkan sering kita juga berdoa, memasang lilin pada lokasi2 tersebut. Patung-patung orang Kudus Orang2 Kudus adalah manusia seperti kita, mereka juga berdosa, berbuat salah, dan kadang-kadang berpandangan sempit sesuai dengan pengertian jaman mereka hidup. Namun mereka unggul dalam 1 hal : Mereka rela meninggalkan segalanya dan dengan setia bekerja sama dengan rahmat yang telah ditawarkan Tuhan kepada mereka. Rahmat Ilahi inilah yang mengubah mereka dari dalam, sehingga membuat mereka kudus. Dan kita orang Katolik menghormati mereka yang menonjol dalam perjuangan iman, sebab mereka ini telah menang atas kejahatan berkat rahmat Kristus yang memanggil, menuntun dan menguatkan mereka. . Tuhan menawarkan rahmat yang sama kepada kita, oleh karena itu kitapun dipanggil untuk menjadi orang kudus. Dengan menghormati orang kudus, bukan semata-mata dengan memasang banyak lilin, mengumpulkan gambar2, berziarah, tapi yang terpenting adalah mengikuti teladan hidup mereka, sehingga pada hari kita dipanggil Tuhan, kitapun mendengarkan juga “ Hai hamba yang baik dan setia, masuklah dalam kebahagiaan yang telah disediakan oleh Tuhanmu” Maka, penempatan patung dan gambar2 dalam Gereja maksudnya adalah, mengingatkan kita akan panggilan tugas kita, untuk berjuang, akan kesempatan untuk menang atas kejahatan dengan bantuan rahmat Tuhan, sama seperti orang2 kudus yang patungnya kita lihat. Para orang kudus juga menyerukan “Ikutlah Jejak Kristus”, maka semuanya demi memuji, bersyukur dan memuiakan Tuhan yang Maha Esa dan Tri Tunggal Maha Kudus dengan satu suara di bumi dan di surga. Penutup Berdoa, tidak perlu kita nyatakan kepada Tuhan dengan kata-kata yang indah dan tersusun rapi menurut tata bahasa. Dia selalu mengerti kita, juga apabila kita tidak dapat secara tepat mengungkapkan isi hati kita. Ia tahu persis apa yang ingin kita katakan. Malah berdiam diri, tak mengucapkan sepatah katapun dan memusatkan pikiran kita pada Yesus yang hadir dalam hati kita, sudah memadai. Marilah kita menyiapkan hati dengan sungguh untuk menghadiri Misa Kudus, dimana kita bertemu langsung dengan Raja Surgawi, dalam bentuk roti dan anggur yang diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dengan jasmani dan rohani yang bersih, dengan sikap hormat dan pantas untuk menyambut Raja kita. Tergesa-gesa, seperti memburu waktu atau gaduh, atau hanya sebagai kewajiban sebagai seorang Katolik bukanlah hal yang pantas. Renungkanlah Barang siapa menggunakan waktu barang sejenak untuk merenungkan siapakah yang ia terima di dalam tangan dan hatinya, dia akan merasa sentosa karena kegembiraan besar memenuhi hatinya. “Lihatlah, Rajamu, mengunjungi engkau” “Pujian, Hormat, Kemuliaan dan Kekuasaan bagi Dia yang bersemayam di singgasana dan bagi Anak Domba Allah untuk selamalamanya” Sarasehan Ekaristi Wilayah Angela - Paroki St. Yakobus Kelapa Gading – 28 Agustus 2012