hukum bisnis - Simponi MDP

advertisement
HUKUM BISNIS
Oleh :
Hamonangan A, SH, MH
(Dosen FH UNSRI)
Bahan Pengajaran di Business School
Multi Data Palembang (MDP)












Pengantar Sistem Hukum Indonesia
Hukum Perdata
Hukum Perikatan
Hukum Perusahaan
Hukum Jual Beli Perusahaan
Lembaga Pembiayaan
Hukum Perbankan
Hukum Surat Berharga
Hukum Asuransi
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Hukum Ketenagakerjaan
Metode Penyelesaian Sengketa Bisnis

Masyarakat & Hukum  “Ubi societas, ubi ius”
Pengertian Sistem Hukum
Fungsi Hukum :

Tujuan Hukum :


◦ Social control & Social Engineering
◦ Memberikan keadilan ;
◦ Mewujudkan kesejahteraan

Sistem Hukum di Dunia
◦
◦
◦
◦
◦
Eropa Kontinental ;
Anglo Saxon ;
Kanonik ;
Hukum Islam ;
Hukum Adat

Hukum Sebagai Kaidah/norma

Permasalahan hukum & Asas hukum

Sistem Hukum Sebelum Hindia Belanda

Sistem Hukum Hindia Belanda

Sistem Hukum Setelah kemerdekaan
◦ Sifat aturan hukum, Subjek Hukum, Hubungan Hukum,
Peristiwa Hukum.
◦
◦
◦
◦
Das Sollen- Das Sein
Lex Specialis derogat lex generalis
Lex priori derogat lex apriori
Lex superior derogat lex imperior
◦ Masyarakat Hukum Adat
◦ Hukum Islam
◦ Asas Konkordansi
◦ Penggolongan Penduduk (Ps.163 IS)
◦ Penggolongan Hukum (HIR, RBg, BrV, antar golongan)
◦ UUD’45 Pasal II Aturan Peralihan
◦ Perubahan Konstitusi
◦ Pembagian Hukum (Publik & Privat)


Pembagian : hukum publik dan hukum privat
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur
hak-hak dan kepentingan antara individu-individu
dalam masyarakat.
Sejarah :
 Corpus Yuris Civilis (Romawi) 
 Napoleon Code (Prancis) terbagi 2 kodifikasi, code
civil dan commerce  ASAS KONKORDANSI 
 Belanda (BW & WvK)  ASAS KONKORDANSI 
 Indonesia (terjemahan KUH Perdata & KUH Dagang)
 Pasal 2 aturan peralihan UUD 1945,
Penggolongan Hukum Pasl 163 IS, See
KUH Perdata terdiri dari 4 buku yaitu :




Buku 1 tentang Orang / Personrecht
Buku 2 tentang Benda / Zakenrecht
Buku 3 tentang Perikatan /Verbintenessenrecht
Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian
/Verjaring en Bewijs
 Nama
& Catatan Sipil serta
perubahannya
 Domisili / tempat tinggal
 Perkawinan, Anak, Pencegahan
perkawinan, hak-kewajiban suami
istri,harta perkawinan,perceraian ,
waris,perwalian
benda (zaken) adalah tiap barang (goederen)
dan tiap hak (rechten) yang dapat menjadi
obyek dari hak milik.
Pembagian barang :
 Ada barang yang berwujud-tak berwujud.
 Ada barang yang bergerak-tak bergerak
 Ada dapat dihabiskan- tak dapat dihabiskan
 Cara kepemilikan hak atas tanah (milik, HGU,
hak pakai, kewarisan krn meninggal,surat
wasiat,gadai


BUKU KETIGA KUHPERDATA:
Bab I
Perikatan Pada Umumnya
Bab II
Perikatan Yang Lahir Dari Kontrak atau Persetujuan
Bab III
Perikanan Yang Lahir Karena Undang-undang
Bab IV
Hapusnya Perikatan
Bab V
Jual Beli
Bab VI
Tukar Menukar
Bab VII
Sewa Menyewa
Bab VIIA Perjanjian Kerja
Bab VIII Perseroan Perdata
Bab IX
Badan Hukum
Bab X
Penghibahan
Bab XI
Penitipan Barang
Bab XII Pinjam Pakai
Bab XIII Pinjam Pakai Habis
Bab XIV Bunga Tetap atau Bunga Abadi
Bab XV Persetujuan Untung-untungan
Bab XVI Pemberian Kuasa
Bab XVII Penanggung Utang
Bab XVIII Perdamaian
Alat pembuktian meliputi:
 bukti tertulis;
 bukti saksi;
 persangkaan;
 pengakuan;
 sumpah.
Daluarsa :
 Sarana hukum memperoleh sesuatu hak (30 tahun)
 Alasan dibebaskan dari suatu kewajiban
◦ Hutang-piutang & waris (5 tahun
◦ Jasa buruh,penginapan, rumah makan (1 tahun)
◦ Medis  2 tahun

Sebab pencegah daluwarsa :
◦ Suatu peringatan, suatu gugatan, dan tiap perbuatanperbuatan berupa tuntutan hukum, dalam bentuk yang
telah ditentukan, ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang

Sebab penangguhan daluwarsa :
◦ Anak yang belum dewasa & orang-orang dibawah
pengampuan, kecuali dalam hal-hal yang ditentukan
undang-undang.


Perjanjian : hubungan hukum yang dikendaki
Perikatan :
◦ hubungan hukum yang dikehendaki
◦ Hubungan hukum yang tidak dikehendaki

Perikatan adalah :
◦ Hubungan hukum antara dua orang atau
lebih
◦ di bidang harta kekayaan
◦ Salah satu pihak berhak atas prestasi, dan
kewajiban prestasi bagi pihak lainnya
Macam Prestasi
 Menyerahkan sesuatu
 Berbuat sesuatu
 Tidak berbuat sesuatu
Sumber Hukum Perikatan
◦ Perjanjian saja
◦ Undang-undang
 Dari UU karena UU tsb sendiri yang mengatur
 Dari UU karena perbuatan seseorang
Wanprestasi (ingkar janji)
 Melakukan, tapi Tidak sesuai dengan yang diminta
 Melakukan, tapi Tidak sesuai waktu dan tempat
 Tidak melakukan sama sekali
 Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan
Ganti Kerugian
 Macam-macam Ganti kerugian :
◦ nyata (Ganti Kerugian)
◦ Penyerta (Ganti Biaya)
◦ Keuntungan (Ganti Bunga)

Bentuk Kerugian :
◦ Material  kekayaan kebendaan
◦ Immaterial  nama baik,gelar,HAKI
Overmacht (kondisi di luar kuasa) tidak dapat
dimintakan ganti kerugian.
Pembatalan perjanjian



Pasal 1338 KUH Perdata Jo Pasal 1320 KUH Perdata
Pasal 1338 :
◦ perjanjian adalah UU bagi para pihak yang membuatnya.

Pasal 1320 : syarat sah perjanjian :
◦ Cakap  dewasa / telah menikah dibawah umur
tsb
◦ Sepakat  sepakat tanpa ada paksaan, penipuan,
kekhilafan
◦ Objek Tertentu  terukur dan dapat ditentukan
◦ Sebab yang halal  tidak bertentangan dengan
hukum





Perikatan Bersyarat, perikatan yang
digantungkan pada peristiwa dikemudian hari
(mungkin dilaksanakan, tidak bertentangan
dengan susila,hukum)
Perikatan berdasarkan ketetapan
waktu,digantungkan pada hal yang pasti
terjadi dikemudian hari.
Perikatan alternatif (boleh memilih)
Perikatan tanggung-menanggung /renteng
Perikatan dengan penetapan hukum
Pasal 1381 KUH Perdata, antara lain :
 Pembayaran
 Perjumpaan Hutang (kompensasi)
 Pembebasan hutang
 Musnahnya barang terhutang
 Pembatalan
 Lewat waktu


Berbadan Hukum  Perseroan
Tidak Berbadan Hukum  CV, Firma, PD
Bentuk Badan
Hukum
Tanggung jawab
Hukum
Sumber Hukum :
 UU
 Traktat (perjanjian Internasional)
 Doktrin
 Yurisprudensi
 Kebiasaan
Ekspor-impor
- Pembayaran (international terms of payment)
- Pengiriman (international commercial terms)
International Chamber of Commerce (ICC) 
International Commercial terms (Incoterm 2000)
 kumpulan istilah yang dibuat untuk
menyamakan pengertian antara penjual dan
pembeli dalam perdagangan internasional.
 menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan
penjual yang berhubungan dengan pengiriman
barang.
 Hal-hal yang dijelaskan meliputi
 proses pengiriman barang, penanggung jawab
proses ekspor-impor, penanggung biaya yang
timbul dan penanggung risiko
 bila terjadi perubahan kondisi barang yang
terjadi akibat proses pengiriman.



EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual
menentukan tempat pengambilan barang.
FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual
hanya bertanggung jawab untuk mengurus izin
ekspor dan meyerahkan barang ke pihak
pengangkut di tempat yang telah ditentukan.
FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free
Alongside Ship, pihak penjual bertanggung
jawab sampai barang berada di pelabuhan
keberangkatan dan siap disamping kapal untuk
dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air.


FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On
Board, pihak penjual bertanggung jawab dari
mengurus izin ekspor sampai memuat barang
di kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku
untuk transportasi air.
CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and
Freight, pihak penjual menanggung biaya
sampai kapal yang memuat barang merapat di
pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab
hanya sampai saat kapal berangkat dari
pelabuhan keberangkatan. Hanya berlaku
untuk transportasi air.



CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance
and Freight, sama seperti CFR ditambah pihak
penjual wajib membayar asuransi untuk barang
yang dikirim. Hanya berlaku untuk transportasi
air.
CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To,
pihak penjual menanggung biaya sampai barang
tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab
hanya sampai saat barang diserahkan ke pihak
pengangkut.
CIP (nama tempat tujuan): Carriage and
Insurance Paid to, sama seperti CPT ditambah
pihak penjual wajib membayar asuransi untuk
barang yang dikirim.


DAF (nama tempat): Delivered At Frontier,
pihak penjual mengurus izin ekspor dan
bertanggung jawab sampai barang tiba di
perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan izin
impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
DES (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex
Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai
kapal yang membawa barang merapat di
pelabuhan tujuan dan siap untuk dibongkar.
izin impor menjadi tanggung jawab pihak
pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.


DEQ (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex
Quay, pihak penjual bertanggung jawab sampai
kapal yang membawa barang merapat di
pelabuhan tujuan dan barang telah dibongkar
dan disimpan di dermaga. Izin impor menjadi
tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku
untuk transportasi air.
DDU (nama tempat tujuan): Delivered Duty
Unpaid, pihak penjual bertanggung jawab
mengantar barang sampai di tempat tujuan,
namun tidak termasuk biaya asuransi dan biaya
lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor,
cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin
impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.

DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty
Paid, pihak penjual bertanggung jawab
mengantar barang sampai di tempat tujuan,
termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain
yang mungkin muncul sebagai biaya impor,
cukai dan pajak dari negara pihak pembeli.
Izin impor juga menjadi tanggung jawab
pihak penjual.
Contoh penggunaan Incoterms 2000:
 FCA Jakarta Incoterms 2000
 FOB Liverpool Incoterms 2000
 DDU Frankfurt Incoterms 2000
The basic methods of payment are:
 Cash in advance;
 Documentary letter of credit;
 Documentary collection or draft;
 Open account; and
 Other payment mechanisms, such as
consignment sales.




Receiving payment by cash in advance of the
shipment might seem ideal.
Many exporters accept credit cards in payment
for exports of consumer and other products,
generally of a low follar value, sold directly to
the end user.
Merchants should determine the validity of
transactions and obtain the proper
authorizations.
Buyers are often concerned that the goods may
not be sent if payment is made in advance.


A letter of credit adds a bank's promise to
pay the exporter to that of the foreign buyer
provided that the exporter has complied with
all the terms and conditions of the letter of
credit. The foreign buyer applies for issuance
of a letter of credit from the buyer's bank to
the exporter's bank and therefore is called
the applicant; the exporter is called the
beneficiary.
Step of Letter of Credit
Document Draft
 A draft, sometimes also called a bill of
exchange, is analogous to a foreign buyer's
check. Like checks used in domestic
commerce, drafts carry the risk that they will
be dishonored. However, in international
commerce, title does not transfer to the
buyer until he pays the draft, or at least
engages a legal undertaking that the draft
will be paid when due.
Sample of
Irrevocable Letter of Credit
Open Account
 In a foreign transaction, an open account can be
a convenient method of payment if the buyer is
well established, has a long and favorable
payment record, or has been thoroughly
checked for creditworthiness.
 With an open account, the exporter simply bills
the customer, who is expected to pay under
agreed terms at a future date. Some of the
largest firms abroad make purchases only on
open account.
 However, there are risks to open account sales.
The absence of documents and banking
channels might make it difficult to pursue the
legal enforcement of claims.
Lembaga Keuangan :
a. Lembaga Pembiayaan  dana/peralatan modal
b. Lembaga Perbankan  Pendanaan uang
Dasar Hukum nya :
Peraturan Presiden No.9 tahun 2009

Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal.

Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha
yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa
Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan
Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit
Lembaga Pembiayaan meliputi:
 a. Perusahaan Pembiayaan;
 b. Perusahaan Modal Ventura; dan
 c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan meliputi:
 a. Sewa Guna Usaha (leasing) ;
 b. Anjak Piutang (factoring);
 c. Usaha Kartu Kredit; dan/atau
 d. Pembiayaan Konsumen
Lembaga Pembiayaan dilarang menarik dana
secara langsung dari masyarakat dalam bentuk:
 a. Giro;
 b. Deposito;
 c. Tabungan
Kegiatan lain :
 Pasar Modal, Pasar Uang, Pegadaian, Koperasi,
Asuransi
Lembaga Pembiayaan Internasional :
 Bank Dunia
 IMF & ADB
Bank adalah :

badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan nya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.
Dasar Hukum nya :
a. UU No.7 tahun 1992 jo UU No.10 tahun 1998 
Perbankan Umum
b. UU No. 21 tahun 2008  Perbankan Syariah




Merger adalah penggabungan dari dua bank atau
lebih, dengan cara tetap mempertahankan berdirinya
salah satu bank dan membubarkan bank-bank
lainnya dengan atau tanpa melikuidasi;
Konsolidasi adalah penggabungan dari dua bank atau
lebih, dengan cara mendirikan bank baru dan
membubarkan bank-bank tersebut dengan atau
tanpa melikuidasi;
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan suatu
bank;
Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah
penyimpanandan simpanannya."
Menurut jenisnya bank terdiri dari :
 a.Bank Umum (Konvensional & Syariah)
 b.Bank Perkreditan Rakyat.
Usaha Bank Umum meliputi :
a. menghimpun dana dari masyarakat,
b. menerbitkan surat berharga,
c. membeli, menjual, menerima pembayaran, menjamin
resiko atas permintaan nasahab atau sendiri.
Bank Umum dilarang :
a. melakukan penyertaan modal,
b. melakukan usaha perasuransian;
c.melakukan usaha lain di luar izin Bank Indonesia
Bank Perkreditan Rakyat dilarang :
 a.menerima simpanan berupa giro dan ikut
serta dalam lalu lintas pembayaran;
 b.melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
 c.melakukan penyertaan modal;d.melakukan
usaha perasuransian;
Izin usaha Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat diberikan oleh Menteri setelah mendengar
pertimbangan Bank Indonesia.
Bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa salah
satu dari :
 a.Perusahaan Perseroan (PERSERO);
 b.Perusahaan Daerah;c.Koperasi;d.Perseroan
Terbatas.
Bentuk hukum suatu Bank Perkreditan Rakyat
berupa :
a.Perusahaan Daerah;
b.Koperasi;
c.Perseroan Terbatas;
d.Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Kepemilikan
Bank Umum hanya dapat didirikan oleh :
 a.Warga negara Indonesia dan/atau badan hukum
Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh warga
negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia;
atau
 b.Bank yang pendirinya sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dengan bank yang berkedudukan di
luar negeri.
 Bank Perkreditan Rakyat hanya dapat didirikan dan
dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum
Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara
Indonesia, pemerintah daerah, atau dapat dimiliki
bersama diantara ketiganya.




Bank dilarang memberikan keterangan yang tercatat pada bank
tentang keadaan keuangan dan hal-hal lain dari nasabahnya,
yang wajib dirahasiakan oleh bank menurut kelaziman dalam
dunia perbankan, tanpa terkecuali.
Untuk kepentingan perpajakan Menteri berwenang
mengeluarkan perintah tertulis kepada Bank agar memberikan
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta
surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah tertentu
kepada pejabat pajak
Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, Menteri
dapat memberi izin kepada polisi, jaksa atau hakim untuk
memperoleh keterangan dari bank tentang keadaan keuangan
tersangka/terdakwa pada bank atas permintaan tertulis dari
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung, atau Ketua
Mahkamah Agung
Dalam perkara perdata antara bank dengan nasabahnya,
direksi bank yang bersangkutan dapat menginformasikan
kepada pengadilan tentang keadaan keuangan nasabah yang
bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang relevan
dengan perkara tersebut.
Pengertian :
a.
sebagai alat pembayaran, yang kedudukannya menggantikan
uang.
b.
Pasal 1 angka 10 UU Perbankan menyatakan Surat Berharga
adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,
sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan
lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang
lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
c.
Abdulkadir Muhammad : Surat berharga adalah surat yang oleh
penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan
pemenuhan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah
uang.
Fungsi Surat Berharga ;
1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang)
2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan
dengan mudah atau sederhana)
3. Sebagai surat bukti hak tagih (surat legitimasi)
Pengaturan Surat berharga :
 KUHD, Pengaturan dalam KUHD yang terdapat dalam
buku I titel 6 dan titel 7 KUHD tentang wesel, surat
sanggup, cek, kwitansi dan promes atas tunjuk.
 SK. Direksi BI No. 21/48/KEP/DIR/, dan Surat Edaran BI
No. 21/27/UPG, tanggal 27 oktober 1988 tentang
Sertifikat Deposito
 SKBI No. 21/52/KEP/ DIR/ dan SEBI No.21/30/UPG,
tanggal 27 oktober 1988 tentang Penerbitan dan
Perdagangan sertfikat bank Indonesia (SBI)
 - SKBI No.22/27/UPG/ tanggal 16 September 1989
tentang Lelang SBI dan Surat Berharga Pasar Uang.
 - SK Direktur BI No. 28/52/KEP/DIR/ dan SEBI No.
28/49/UPG, tanggal 11 Agustus 1995 tentang
Persyaratan Penerbitan dan Perdagangan Surat berharga
Komersial.(saham, Obligasi, Bonds)
 - SKBI No. 28/32/KEP/DIR/1995, tanggal 14 juliu 1995
tentang Bilyet Giro

Dasar tertikatnya debitur dengan kreditur surat berharga
1. Teori kreasi
Terikat karena tanda tangannya dalam SSB
2. Teori perjanjian
Kesepakatan kedua belah pihak yang menyebabkan
penghutang untuk membayar
3. Teori Kepantasan
teori kreasi + subjek pembawa dokumen, maka
barulah sah.
4. Teori penunjukan
Orang-orang tersebut terikat membayar kepada
penghutang, disebut dengan nilai jatuh tempo atau
hari bayar
Bentuk-Bentuk Surat Berharga
Surat berharga yang diatur dalam KUHD meliputi :

- Surat Wesel : adalah surat yang memuat kata-kata wesel di dalamnya, ditanggali dan
ditandatangani di suatu tempat, penerbit memberi perintah tanpa syarat kepada
tersangkut untuk pada hari bayar membayar sejumlah uang kepada orang (penerima)
yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.

- Surat Sanggup : adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau promes, penerbit
menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebutkan dalam
surat saanggup itu atau pengantinya atau pembawanya pada hari bayar.

- Surat Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek, penerbitnya memerintahkan
kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya
disebut dalam cek, pengantinya atau pembawanya pada saat diunjukkan.

- Carter partai adalah surat berharga yang memuat kata charter partai, yang
membuktikan tentang adanya perjanjian pencarteran kapal, dalam mana si
penandatangan mengikatkan diri untuk menyerahkan sebagian atau seluruh ruangan
kapal kepada pencarter untuk dioperasikan, sedangkan pencarter mengikatkan diri
untuk membayar uang carter.

- Konosemen, adalah surat berharga yang memuat kata konosemen atau bill of lading,
yang merupakan tanda bukti penerima barang dari pengirim, ditandatangani pleh
pengangkut dan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menuntut
penyerahan barang-barang yang disebutkan dalam konosemen itu.

- Delivery-order adalah surat berharga yang mencantumkan kata delivery-order (d/o) di
dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang konosemen kepada pengangkut
agar kepada pemegang d/o diserahkan barang-barang sebagai yang disebut dalam d/o,
yang diambil dari konosemennya.

- Surat Saham

- Promes atas unjuk atau promes pembawa adalah surat berharga yang ditanggali
dimana penandatangannya sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang
ditentukan di dalamnya kepada tertunjuk, pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu
tertentu
a. Syarat Umum
 - Nama Surat berharga seperti : Wesel, Cek, dll
 - Perintah/ janji tak bersyarat
 - Nama orang yang harus membayar
 - Penunjukan hari gugur
 - Penunjukan tempat, dimana pembayaran

harus dilakukan
 - Nama orang, kepada siapa atau kepada
pengantinya pembayaran itu harus dilakukan
 - Penyebutan tanggal, tempat surat berharga
diterbitkan
 - Tanda tangan penerbit


Dapat dilihat dari ciri khas yang dimiliki
setiap surat berharga
Dapat kita ketahui dari setiap surat berharga
adalah “Nomor seri”. Setiap surat berharga
apapun bentuknya memiliki nomor seri
penerbitan sendiri. Adanya nomor seri pada
surat berharga adalah untuk alat kontrol baik
bagi penerbit maupun tersangkut.



Asuransi atau Pertanggungan
Dasar Hukum : UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha
Asuransi
Asuransi adalah :
◦ Perjanjian antara tertanggung dan penanggung atas
suatu prestasi
◦ Penanggung bertangung jawab atas suatu
pengalihan resiko kerugian material dari pihak
tertanggung
◦ Akibat suatu peristiwa ketidakpastian atau belum
terjadi di kemudian hari diluar prediksi (evenement)
Ketidapastian yang menimbulkan kerugian
= RESIKO




Speculative Risk, resiko yang memberikan
kemungkinan untung,rugi,tidak untung-rugi.
contoh : resiko dagang
Pure risk, Risiko yang hanya mempunyai satu akibat
kerugian.. Contoh : Kebakaran
Fundamental risk,
Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal
(lebih dari satu orang). contoh : Gempa bumi,
perang, inflasi
Particular Risk, risiko ini disebabkan oleh peristiwa
individual dengan akibatnya terbatas. Contoh
Perampokan/pencurian.
 Ketidakpastian
:
◦ Ketidakpastian ekonomis
◦ Ketidakpastian berkaitan dengan
alam
◦ Ketidakpastian yang manusiawi




Premi = kewajiban pokok dari si tertanggung
kepada penanggung atas jasanya mnerima
pengaihan resiko.
Polis = alat bukti perjanjian asuransi berupa
akta yang dibuat oleh si penanggung
Pasal 1866 KUHPerdata
1. alat bukti tertulis
2. alat bukti saksi
3. alat bukti persangkaaan
4. alat bukti pengakuan
5. alat bukti sumpah


Dalam hukum acara perdata penyebutan alat
bukti tertulis (surat) merupakan alat bukti
yang utama,
karena surat dibuat untuk membuktikan
suatu keadaan, atau kejadian yang telah
terjadi atau perbuatan hukum
Prinsip-prinsip Asuransi
 Insurable Interest, hak tertanggungan yang
diakui secara hukum
 Good Faith, para pihak jujur dan lengkap
menjelaskan kondisi objek dan luasnya
pertanggungan




Proximate cause, adanya kejadian merugikan
yang bersifat serta-merta/tiba-tiba tanpa ada
intervensi.
Indemnity, adanya finansial siap guna dari
penanggung untu mengembalikan
tertanggung sesaat sebelum kejadian
evemenent.
Subrogation, hak menuntut tertanggung
kepada si penanggung
Contribution, hak penanggung untuk
mengajak pihak lain berkerjasama dalam
penanggungan.




Asuransi pihak tertanggung memiliki
kepercayaan lebih dari pihak ketiga
Efisiensi dalam pengawasan dan pengamanan
suatu objek
Biaya premi relatif kecil dibanding potensi
resiko
Pada asuransi jiwa, premi sebagai tabungan.

Objek asuransi = benda, jasa, jiwa, raga, dan
kepentingan lain yang dapat rusak, hilang, rugi,
berkurang nilainya.
Jenis Asuransi :
 Asuransi Jiwa (pensiun,pendidikan,kesehatan)
 Asuransi Kerugian  bangunan, investasi
 Asuransi Sosial  Asuransi wajib
diselenggarakan pemerintah (Jamsostek,
Askes,Jamkesmas, Jasa Raharja)
Dasar Hukum nya : UU No. 13 tahun 2003
Tujuan :
 Pembangunan  Peranan Buruh
 Perlindungan Buruh  menjamin Hak-hak
Dasar Buruh
Hak-hak Dasar Buruh :
 Kesempatan Kerja
 Kesejahteraan Kerja
 Keselamatan & kesehatan Kerja
KEMANUSIAAN..!!
BURUH / TENAGA
KERJA
PEMBERI KERJA /
PENGUSAHA
- Hubungan berdasarkan Perjanjian Kerja ;
- Yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan Perintah
Perjanjian kerja dibuat atas dasar :
 a. kesepakatan kedua belah pihak;
 b. kemampuan atau kecakapan melakukan
perbuatan hukum;
 c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
 d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak
bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku
a. nama, alamat perusahaan dan jenis usaha;
b. nama, jenis kelamin, umum dan alamat pekerja/buruh;
c. jabatan atau jenis pekerjaan;
d. tempat pekerjaan;
e. besarnya upah dan cara pembayarannya;
f. syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja/buruh.
g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
i. tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Bentuk hub.Kerja :
 Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu
 untuk waktu tidak tertentu
 Outsourcing
PKWT :
 Tidak mensyaratkan masa percobaan
 Perjanjian kerja waktu tertentu yang
didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat
diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun
dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun. pembaharuan prjanjian jeda 30 hari
 1x paling lama 2 tahun
 Menyalahi aturan = menjadi pekerja tetap
Pengusaha wajib membuat surat
Pengangkatan,isinya :
a. nama dan alamat pekerja/buruh;
b. tanggal mulai bekerja;
c. jenis pekerjaan;
d. besarnya upah.

Pengusaha dilarang mempekerjakan anak
 dapat dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13
(tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun
untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak
mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental
dan sosial.
 Syarat :
a. izin tertulis dari orang tua atau wali;
b. perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua
atau wali;
c. waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam;
d. dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu
sekolah;
e. keselamatan dan kesehatan kerja;
f. adanya hubungan kerja yang jelas; dan
g. menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Download