Penggunaan NSAID pada Ibu Hamil Tidak

advertisement
BERITA TERKINI
Penggunaan NSAID pada Ibu Hamil
Tidak Meningkatkan Risiko Keguguran
tetapi jumlah kelompok ini kecil sehingga
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Pajanan terhadap NSAID bukan merupakan
faktor risiko independen untuk keguguran
(nonselective cyclooxygenase [COX] inhibitors:
adjusted hazard ratio [HR] 1,10, 95% confidence interval [CI] 0,99–1,22; selective COX-2
inhibitors: adjusted HR 1,43, 95% CI 0,79–2,59).
Tidak terdapat peningkatan risiko untuk
NSAID spesifik kecuali untuk indomethacin
(adjusted HR 2,8, 95% CI 1,70–4,69). Peneliti
tidak menemukan adanya dose-response
effect.
S
tudi terbaru yang dipublikasikan di
CMAJ (Canadian Medical Association
Journal) menunjukkan bahwa wanita
yang menggunakan nonsteroidal antiinflammatory drug (NSAID) selama kehamilan
tidak mengalami peningkatan risiko keguguran.
NSAID, seperti ibuprofen, naproxen, diclofenac,
dan obat lainnya banyak digunakan oleh ibu
hamil trimester pertama untuk penanganan
nyeri, demam, dan inflamasi. Akan tetapi
tidak diketahui jelas apakah NSAID
meningkatkan risiko keguguran karena studistudi sebelumnya menunjukkan hasil yang
inkonsisten.
Untuk menentukan adanya kaitan antara
penggunaan NSAID pada ibu hamil dengan
keguguran, peneliti mempelajari data
65.457 wanita berusia 15-45 tahun yang
masuk ke Soroka Medical Center (Beer-Sheva,
Israel) antara Januari 2003 – Desember 2009
untuk melahirkan (90% wanita) atau karena
keguguran (10%). Dari keseluruhan pasien,
4.495 (6,9%) menggunakan NSAID pada
trimester pertama kehamilan.
Wanita yang menggunakan NSAID lebih tua,
lebih mungkin perokok, dan lebih banyak
mengalami penyakit inflamasi. Lebih banyak
ibu hamil pada kelompok NSAID telah
menjalani fertilisasi in-vitro dibandingkan
dengan mereka yang tidak menggunakan
NSAID.
Sekitar 8,2% wanita di kelompok yang
terpajan NSAID mengalami keguguran,
dibandingkan dengan 10% pada kelompok
yang tidak menggunakan NSAID. Pada
kelompok wanita pengguna COX-2 selective
inibitor,
17%
mengalami
keguguran,
Dr. Sharon Daniel dan Prof. Amalia Levy
(Department of Public Health, Ben-Gurion
University of the Negev and Soroka Medical
Center) beserta kolega mereka menyatakan
bahwa peneliti tidak menemukan kaitan
penting antara pajanan terhadap NSAID (baik
secara keseluruhan atau untuk kelompok
NSAID yang spesifik) dengan risiko keguguran.
Akan tetapi ditemukan peningkatan risiko
keguguran setelah pajanan terhadap
indomethacin. Peneliti percaya bahwa hal ini
mungkin disebabkan “reverse causation bias”
karena indomethacin diberikan pada periode
akhir kehamilan, untuk penanganan kelahiran
prematur, indikasi yang berbeda dengan
NSAID lain.
Beliau mengatakan bahwa studi ini berdasarkan proporsi besar dari populasi distrik,
dan disesuaikan dengan hampir semua faktor
risiko yang diketahui (merokok, obesitas,
fertilisasi in vitro, malformasi uterus, kondisi
hiperkoagulasi, alat kontrasepsi intrauterus
dan lainnya) dan menggunakan metode
statistik yang advanced, sehingga menguatkan validitas hasil studi ini.
Simpulannya, penggunaan NSAID pada ibu
hamil tidak meningkatkan risiko keguguran.
(AGN)
REFERENSI:
1.
NSAIDs do not increase risk of miscarriages, study finds. Science Daily [Internet] 2014 [Cited 2014 Feb 28]. Available from: http://www.sciencedaily.com/releases/2014/02/140203122731.
2.
Daniel S, Koren G, Lunenfeld E, Bilenko N, Ratzon R, Levy A. Fetal exposure to nonsteroidal anti-inflammatory drugs and spontaneous abortions. CMAJ. 2014. DOI: 10.1503/cmaj.130605
htm
684
CDK-220/ vol. 41 no. 9 th. 2014
Download