RINGKASAN RIESXE NURMAEA. Keragaan Sosiai Ekonomi Keluarga, Remeriksaan Kehamilan dan Risiko Kehamilan di Empat Desa Kecamatan ~ e u w i l i a n ~ , Kabupaten Bogor. (Di bawah bimbingan YEKTI HARTATI EFFENDI dan DODIK BRIAWAN). Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di masa depan. Salah satu target dalam upaya peningkatan kualitas SDM adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) d&i 3731 100.000 kelahiran hidup menjadi 2251100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Program KHPPIA merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan AKI. Kecamatan Leuwiliang adalah salah satu prioritas lokasi program KHPPIA di Kab. Bogor, Jabar. Kematian ibu umumnya terjadi pada ibu hamil yang dalam kondisi risiko. Maka ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga kehamilan yang berisiko dapat diidentifikasi dan ditangani sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan sosial ekonomi keluarga ibu hamil, pemeriksaan kehamilan dan risiko kehamilan, serta menganalisis hubungan sosial ekonomi dengan pemeriksaan kehamilan dan hubungan sosial ekonomi dengan risiko kehamilan. Penelitian dilakukan di Desa Leuwimekar, Leuwiliang, Sadeng Pasar, dan Babakan Sadeng Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada bulan Agustus sampai Oktober 1998. Responden pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I hasil pendataan bidan, dukun, dan kader setempat pada masa penelitian berlangsung, yaitu sebanyak 60 responden. Data yang dikumpulkan : 1) sosial ekonomi keluarga ibu hamil (pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan); 2) pemeriksaan kehamilan (frekuensi, tempat, jenis, dan biaya pemeriksan kehamilan); 3) risiko kehamilan (umur ibu hamil, paritas, riwayat obstetrik, antropometri, dan riwayat penyakit). Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Antropometri dan penyakit diperoleh melalui pengukuran langsung terhadap responden pada saat penelitian. Khusus untuk pengukuran anemia dengan menentukan kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah responden menggunakan metode Cyanmethemoglobin yang dilakukan oleh Laboratorium Klinik Nugraha Bogor. Semua data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui hubungan sosial ekonomi dengan pemeriksaan kehamilan dan sosial ekonomi dengan risiko kehamilan, digunakan uji korelasi Pearson dan Khi kuadrat. Sebanyak 63,3% responden dan 60,0% suami tingkat pendidikannya adalah SD. Sebanyak 86,7% responden tidak bekerja dan hanya 13,3% yang bekerja. Sedangkan pekerjaan suami adalah buruh (35,0%), pedagang (30,0%), sopir (21,7%), dan karyawan (13,3%). Terdapat 51,7% responden yang mempunyai jumlah anggota keluarga kurang dari lima orang. Tingkat pendapatan keluarga sebanyak 60,0% tergolong tidak miskin (di atas garis kemiskiian BPS 1998 yaitu Rp 72.780/kapita/bulan).