Kesatuan dalam Kepelbagaian Pendahuluan Eka Dharma Putra dalam buku Pergulatan Kehadiran Kristen di Indonesia mengatakan, Masyarakat Indonesia adalah Percampuran antara pelbagai jenis polarisasi, yang tak pernah terkristalisasi menjadi sebuah entitas kultural yang utuh.1 Inilah keunikan Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam Budaya, agama, kebiasaan, kekayaan alam dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia ibarat sebuah taman yang terbentuk dan dibentuk oleh bunga-bunga yang beranekaragam. Jadi seperti Bunga-bunga dan taman itu merupakan satu kesatuan, dimana yang satu hanya mempunyai makna dalam kaitan dengan yang lain, demikian juga indonesia yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, yakni berbeda tetapi satu atau dengan kata lain satu kesatuan yang dapat dibedakan tetapi tak terpisahkan ( Distinguishable but inseparable). Dalam kesatuan dalam kepelbagaian terjalin kerjasama yang setara antar keduanya tidak ada perbedaan status antara kesatuan dan kepelbagaian. Sehingga keduanya harus diperlakukan sama, sebab jika terjadi perbedaan penekanan terhadap salah satunya maka, bukan hanya kehilangan salah satunya melainkan kehilangan kesatuan dan juga kepelbagaian. Sebagai contoh bila pemerintah terlalu memberi banyak perhatian kepada satu kelompok tertentu dalam masyarakat, sikap ini adalah sikap yang mengabaikan kemajemukan dan amat membahayakan kesatuan, sebaliknya jika Pemerintah terlalu menekankan kesatuan, lalu secara otoriter menekankan kepelbagaian ( yang notabene hanya untuk sementara saja dapat ditekan , namun tak mungkin dimatikan untuk selama-lamanya- bandingkan Kasus Yugoslavia, Uni Soviet, Cekoslovakia,dsb) tetapi yang tak boleh dilupakan adalah bahwa ia hanya akan menghasilkan kesatuan yang semu dan rapuh, alhasil tanpa memperhatikan kedua hal ini sekaligus kita akan kehilangan kedua-duanya. Kesatuan dalam Kepelbagaian dalam Alkitab Dalam Firman Tuhan prinsip Kesatuan dalam kepelbagaian banyak ditemukan, Karena salah satu keunikan Alkitab adalah terdapat keberagaman atau kepelbagaian. Seperti Penulis yang beraneka ragam diperkirakan kurang lebih 40 1 Eka Dhama Putra, Pergulatan Kehadiran Kristen di Indonesia ( BPK Gunung Mulia:Jakarta),133 penulis yang berbeda latarbelakang daerah, pekerjaan, pengetahuan dan budaya, Proses penulisan yang cukup panjang, Bahasa yang berbeda yaitu Ibrani, Aramic dan Yunani. Namun semuanya menjadi satu kesatuan karena bersifat kristo Sentris atau berpusat kepada Kristus. Contah lain tentang kesatuan dalam kepelbagaian ditemukan dalam surat Paulus kepada jemaat Korintus. Karena Kemajemukan masyarakat Korintus karena kota ini adalah kota pelabuhan penghubung antara utara dan selatan, timur dan barat. Sebagai Kota pelabuhan, kota ini ditangani oleh para pendatang yang memiliki perbedaan daerah, budaya, agama, keyakinan, pengetahuan dan lain sebagainya.2 Dalam suratnya Paulus menekankan tentang Prinsip Tubuh Kristus dimana Orang percaya adalah bagian tubuh Kristus yang memiliki fungsi yang berbeda-beda dan Yesus Kristus adalah kepala dari Tubuh itu. ( I Kor.12;12-27) Yesus juga menerima dan menyadari adanya kepelbagaian itu. Bahkan dalam persekutuan orang kudus (orang percaya), kepelbagaian itu tetap ada. Namun kepelbagaian itu diikat oleh satu kepercayaan atau keyakinan kepada Kristus yang Esa. Memelihara atau mengelola kepelbagaian haruslah menggunakan prinsip kasih dan keadilan yang benar dan kebenaran yang adil. Ukuran kebenaran dan keadilan tentunya merujuk pada hukum Allah yang terkandung dalam firmanNya. Tanpa hukum ini, maka pesimis mampu mengelola kepelbagaian itu, yang mencakup keseluruhannya. Tujuan Kesatuan dalam Kepelbagaian Bekerjasama berarti berusaha untuk kesatuan dalam kepelbagaian. Ia melibatkan individu yang berlainan temperamen, karunia, panggilan dan budaya, jemaat-jemaat dan organasasi misi, semua lapisan umur Penampilan boleh berbeda, gaya hidup boleh beraneka rupa, status boleh bertingkat, atau apapun boleh berbeda. Tetapi, harus tetap menjaga dan memelihara prinsip hukum kasih, kebenaran dan keadilan Tuhan. Sebab, hal inilah yang mengikat kesatuan kita dalam Kristus walaupun kita berbeda satu sama lain. Adapaun Tujuan Kesatuan dalam kepelbagaian adalah Pertama, Kesatuan dalam kepercayaan kepada Kristus akan menghilangkan pandangan yang tidak saling mengasihi, menghormati, menghargai dan menerima apa adanya orang lain itu. Tetapi, kesatuan dalam keyakinan yang sama kepada Kristus, akan mampu menerima apa adanya orang lain, bahkan mampu berkorban demi 2 V.C.Pfitzner, Kesatuan dalam Kepelbagaian( BPK Gunung Mulia:Jakarta) ,2 kebaikan. Kedua, Orang Kristen harus bersatu dalam iman untuk mengalahkan ketidakadilan dan kejahatan di dunia ini. Orang Kristen juga harus bersatu dalam melakukan tindakan kasih dan kebaikan di tengah dunia ini untuk semua orang, agar orang percaya bahwa kita adalah anak-anak Allah, dan kita satu di dalam Kristus dan Kristus ada dalam kita. Sehingga orang percaya bahwa kita berasal dari Allah. Ketiga, Kesatuan dalam kepelbagaian akan mendukung amanat Agung yang disampaikan Tuhan Yesus untuk mengabarkan injil ke seluruh dunia. Tuhan Yesus berdoa, ”... dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orangorang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. (Yohanes 17:20-21).