I B R A N I 2 : 1 - 4 (Beberapa Catatan dan Informasi/Kutipan Lepas) 1. Pengantar Kronologi kr. (kira-kira) 30 M (A.D.): Yesus wafat, bangkit dan terangkat ke surga. kr. 35 M : Pertobatan S/Paulus. kr. 50-51 M : Sidang gerejawi (Konsili) di Yerusalem. kr. 54-68 M : Masa kekuasaan Kaisar Nero. kr. 60-70 M : Surat Ibrani ditulis. kr. 67-68 M : Rasul Paulus dipenjarakan. kr. 70 M : Yerusalem dan Bait Suci direbut dan dihancurkan tentara Romawi. “Diaspora” orang-orang Yahudi [Sumber: Quest Study Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan, 2003), p. 1724]. Informasi Surat Ibrani bukanlah surat dalam arti sebenarnya, melainkan suatu “nasihat” (bnd. Ibr 13:22). Nasihat ini dialamatkan kepada suatu jemaat generasi yang kedua, yang terancam oleh penghambatan dan yang cenderung mengundurkan diri dan menjadi tawar hati terhadap kepercayaan mereka. Penulis surat Ibrani, yang tidak diketahui namanya, memperingatkan para pembacanya akan bahaya sikap mengundurkan diri ini (10:39), dan menasihatkan mereka supaya tetap bertekun (10:36). Dalam situasi jemaat yang menerima surat ini, maka yang penting ialah “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita” (12:1) dan “menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah” (12:12). Sesuai dengan situasi ini, intisari surat Ibrani dibentuk oleh nasihat-nasihat dan ajakan-ajakan yang bermaksud untuk merangsang para pembaca, agar hidup mereka disesuaikan dengan kehendak Allah dan untuk secara rela menerima penderitaan yang harus mereka alami. Tentu saja di samping nasihatnasihat itu, juga terdapat penjelasan mengenai ajaran-ajaran Kristen, akan tetapi nyatalah bahwa penjelasan-penjelasan itu hanya berfungsi sekadar untuk menyokong bagian-bagian paranese atau nasihat-nasihat [kutipan dari Henk ten Napel, Jalan yang Lebih Utama Lagi (Jakarta: BPK-GM, 1997), hlm. 188]. 2. Eksposisi Latar Belakang dan Konteks Tema ajaran: superioritas Kristus, 1:1 – 10:18 Oknum Kristus, 1:1-4:13 (i) Kristus lebih unggul daripada nabi-nabi (1:1-4). Nabi-nabi di sini berarti penyataan PL seluruhnya. (ii) Kristus lebih unggul daripada malaikat-malaikat (1:5-2:18). Hal ini ditunjukkan oleh berbagai ay Alkitab, dan Kristus yg merendahkan diri dalam penderitaan-Nya dijelaskan. (iii) Wanti-wanti (2:1-4). Peringatan serius diberikan kepada mereka yg melalaikan penyataan Allah. (iv) Kristus lebih unggul daripada Musa (3:1-19). […] (v) Kristus lebih unggul daripada Yosua (4:1-13). […] [kutipan dari Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 1, terj. (Jakarta: YKBK/OMF, 1992), hlm. 411f.]. Informasi: Bila kita membaca surat ini satukali terus-menerus, maka kesan yang diperoleh menyatakan maksudnya dengan jelas: kemutlakan penyataan Allah di dalam Yesus Kristus, Anak Allah, yang melebihi malaikat dan Musa (1; 2: 5-3:6). Ia adalah Imam Besar yang sebenarnya, yang dihadapanNya segala sesuatu yang lalu harus mundur (4:14; 10:19db). Keimaman yang sudah-sudah itu ialah keimaman 2 yang tidak sempurna, hanya merupakan bayangan saja dari Kristus. … [kutipan dari M.E. Duyverman, Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK-GM, 1992), hlm. 171]. Ayat 1: Apa artinya “hanyut dibawa arus”? Kata-kata kiasan ini menggambarkan sebuah perahu yang tak akan bisa tinggal tetap terapung di tempatnya tanpa tertambat pada sebuah sauh/jangkar. Dengan itu perahu tersebut akan hanyut oleh arus ataukah oleh tiupan angin. Demikian jugalah kehidupan beriman kita. Kalau kita sampai tidak lagi “memperhatikan apa yang telah kita dengar”, maka kita pun akan hanyut, baik secara moral, maupun secara intelektual [Sumber: Quest Study Bible, op. cit, p. 1726]. Informasi: Oleh karena itu ayat pertama ini dapat diterjemahkan dengan kata-kata yang lebih hidup sebagai berikut: “Maka dari itu, dengan semangat yang lebih menggelora, kita harus mengikat sauh kehidupan kita kepada halhal yang telah diajarkan kepada kita, supaya perahu kehidupan kita jangan [sampai] hanyut tersesat menabrak tanggul pelabuhan dan hancur tenggelam.” Isi terjemahan kita itu merupakan ilustrasi yang hidup yang diambil dari gambaran perahu yang terhanyut hancur karena pelautnya tertidur [kutipan dari William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat Ibrani, terj. (Jakarta: BPK-GM, 2006), hlm. 29]. The Bible’s most famous warnings are found in Hebrews, where … digressions from the author’s argument confront his readers with implications of the truths he teaches. [Ibr 2:1-4] warns the reader, in view of Jesus’ position as God’s Son, to pay strict attention to his message [kutipan dari New International Encyclopedia of Bible Words (Grand Rapids, Mich.: Zondervan, 1991), p. 619]. Ayat 2: Firman apakah yang dikatakan dengan perantaraan para malaikat? Para malaikat membantu Tuhan dalam menyampaikan hukum Taurat kepada Musa (Ul 33:2 -- “puluhan ribu orang yang kudus”). Stefanus dan Paulus juga menyatakan bahwa “hukum Taurat … disampaikan oleh malaikat-malaikat” (Kis 7:53; Gal 3:19) [Sumber: Quest Study Bible, op. cit.]. Ayat 3-4: Apakah Tuhan masih tetap meneguhkan FirmanNya secara mengherankan? Berdasarkan berbagai kesaksian: ya, masih, terutama di tempat-tempat di mana Injil baru mulai dikabarkan. Pola ini juga dinyatakan di kalangan gereja-gereja perdana [Sumber: Ibid.]. Informasi: Penulis Surat Ibrani mengakhiri perikop ini dengan menyebutkan tiga cara yang membuat wahyu kristiani itu unik. (i) Wahyu itu unik dalam cara munculnya. Wahyu itu datang langsung dari Yesus sendiri. Wahyu itu … merupakan suara Allah sendiri, dan datang dalam Yesus Kristus kepada kita. (ii) Wahyu itu unik dalam cara penyampaiannya. Wahyu itu sampai kepada orang-orang yang dituju oleh Surat Ibrani lewat mereka yang telah mendengar sendiri secara langsung dari bibir Yesus. […] (iii) Wahyu itu unik dalam daya keberhasilannya. Wahyu itu terwujud dalam tanda-tanda, mujizat-mujizat dan berbagai tindakan mengherankan lainnya. […] [kutipan dari Barclay, op. cit., hlm. 30]. - - - NR - - - 3