HARI PASKAH DAN MAKNANYA Oleh

advertisement
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
HARI PASKAH DAN MAKNANYA
Oleh:
Parluhutan Manalu
Abstraksi
Pada Hari Raya Besar dan Kudus yaitu hari
Paskah, orang Kristen merayakan Kebangkitan dari
Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat Pemberi
Hidup. Ada banyak perayaan dalam lingkaran daur
tahun liturgis Gereja, namun yang pertama dan
terutama adalah Hari Paskah. Dari peristiwa Paskah
inilah bersumber perayaan-perayaan liturgis lainnya.
Pesta menjadi sentral dan penting kareana ini adalah
pesta perayaan kekalahan kematian, yang mnunjukkan
bahwa kematian itu sendiri ataupun kuburan tidak
memiliki kuasa menahan atau menawan Sang
Juruselamat kita. Kemenangan itu berasal dari
Salib. Oleh salib, Kristus mematahkan kuasa dosa, dan
melalui iman kepada Yesus yang sudah bangkit itu, Ia
menawarkan kepada manusia pemulihan, transformasi,
dan kehidupan kekal.
Kata kunci : hari Paskah, pesta perayaan, salib.
I.
Pendahuluan.
Dalam Gereja mula-mula, Paskah diawali dengan
Minggu Pekan Kudus satu minggu penuh. Pekan Kudus
diselenggarakan sebagai sarana demonstrasi ulang karya-karya
Kristus yang sangat menguduskan itu. Dimulai dengan minggu
Palem dimana Yesus dan murid-murid-Nya masuk
Yerusalem. Awalnya mereka disambut dengan luar biasa
dengan daun-daun palem yang bertaburan di tangan
mereka. Namun ketika harapan mereka dimana Yesus
dirindukan mereka sebagai pemimpin bangsa duniawi untuk
mengalahkan pemerintahan Roma tidak kunjung tiba, maka
mereka satu per satu meninggalkan Yesus dan tidak ada yang
mengundang dan menyambut-Nya ke rumah mereka. Akhirnya
128
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
Yesus dan murid-Nya harus ke luar kota Yerusalem mencari
makan lalu mereka tidak menemukan makanan apapun
selain pohon ara saat itu berdaun lebat. Lalu perayaan ini
berakhir dengan puncak: Paskah!
Paskah adalah lampu yang gemilang yang berasal dari
kuburan kosong dan menghalau kegelapan. Kristus telah
bangkit dari kematian dan merampas mereka yang tertawan
(Mazmur 68:19). Tidak perlu takut, karena kematian telah
ditelan oleh kebangkitan Kristus. Rasul Paulus mengatakan:
“Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang
manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1Kor.
15:21-22)
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta kebenaran dan
mutlak dari iman Kristen. Ini adalah pengalaman sentral dan inti
sari pemberitaan Gereja.Kebangkitan Kristus meterai dari semua
karya penebusan-Nya: kehidupan-Nya, model kehidupan kudusNya; pengajaran-Nya yang unik dan menarik. Kebangkitan
Kristus adalah jaminan keselamatan kita. Bersama dengan
Kenaikan-Nya yang membawa kesempurnaan panunggalan
Allah bersama kita untuk selama-lamanya.
Kebangkitan Kristus membuka pintu mujizat bagi
Gereja, yang pada setiap zaman dan generasi menyatakan dan
menegaskan "rencana Allah bagi alam semesta, pengilahian
akhir manusia. Pengalaman yang mendalam dan keyakinan tak
tergoyahkan dalam Tuhan yang bangkit memungkinkan para
Rasul memberitakan Injil ke seluruh dunia dan Gereja
diberdayakan Gereja untuk mengalahkan penyembahan berhala.
Kebangkitan Kristus mengungkapkan kekuatan ajaib dari
hikmat Allah. Kristus telah bangkit dan dimuliakan, melepaskan
manusia dari baying-bayang penyembahan berhala. Di dalam
Kristus, manusia menemukan kuburan telah ditawan dan penuh
dengan harapan tak tertandingi-jiwa, membawa pengampunan,
mengubahkan hidup, menciptakan orang-orang kudus, dan
memberikan sukacita besar.
129
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
Kebangkitan
Kristus
sesungguhnya
belum
menghapuskan realitas kematian itu sendiri. Tetapi itu telah
mengungkapkan ketidakberdayaannya. Kita terus mati sebagai
akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tubuh kita ketika
meninggal akan membusuk dan kembali menjadi tanah. Tuhan
mengijinkan kematian itu tetapada tetapi itu dipakai untuk
melawan kebinasaan dan penyebabnya, melawan dosa. Dengan
demikian, kematian fisik tidak merusak kehidupan kita dari
persekutuan dengan Allah. Sebaliknya, kita bergerak dari
kematian untuk hidup - dari dunia yang telah jatuh ke dalam
maha penguasaan Allah.
Salah satu ikon yang paling luar biasa dalam Gereja
Orthodox adalah Ikon Kebangkitan Kudus. Di tengah-tengah
gambar ikon yang bersinar itu, Kristus menarik Adam dan Hawa
keluar dari makam mereka. Pintu gerbang alam kematian
dirusakkan dan dilemparkan ke bawah. Kematian,
dipersonifikasikan dalam bentuk manusia yang telah kalah,
tangan dan kakinya diikat ke bawah. Karena itulah rasul Paulus
pernah mengatakan: “Hai maut di manakah kemenanganmu?
Hai maut, di manakah sengatmu?” (1Kori. 15:55)
Di latar belakang ikon itu berdiri mereka yang telah
berangkat dari dunia ini menuju hidup yang kekal bersama
dengan Allah. Karena mereka begitu banyak sehingga mereka
tidak dapat digambarkan. Di antara orang-orang benar ini,
berdirilah Raja Daud dan anaknya Raja Salomo lengkap dengan
mahkota mereka. Dekat pusat itu itu adalah rasul Yohanes
Pembaptis. Di sisi lain adalah Habel, anak Adam dan manusia
pertama yang pernah mati. Dia memakai jubah gembala dan
memiliki tongkat.
Paskah adalah setara dengan bahasa Yunani: “Pascha”,
berasal dari bahasa Aram “Pasha” dan bahasa Ibrani “Pesah”
. Asal usul nama kata ini sering menjadi persoalan. Beberapa
orang memberikan sebuah etimologi asing, misalnya dari
bahasa Assiria: “pasahu” artinya menenangkan) atau bahasa
Mesir: pa-sh artinya peringatan dan “pe-sah” artinya meniup).
Alkitab menghubungkan kata “pesah” dengan kata kerja
“pasha” yang berarti melakukan suatu tarian ritual sekitar
korban
persembahan, Paskah
adalah
datangnya
130
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
TUHAN melewati rumah-rumah orang Israel ketika Ia
memukul orang-orang dari Mesir.
Istilah Paskah dalam bahasa Inggris sering disebut:
Passover atau Easter. Dulunya orang Kristen di Inggris lebih
suka memakai istilah Passover dari pada Easter. Menurut Bede
seorang penulis terkenal mencatat dalam bukunya: “De Tempre
Rotionum” (On the Reckoning of Time) bahwa: “Bulan dalam
bahasa Inggris” berasal dari sebuah pesta musim semi dari
orang-orang Anglo-Saxon, dimana pada bulan ini mereka
merayakan pesta dewa musim semi mereka yang bernama:
Eostre. Budaya Roma dan Yunani mengambil kata “bulan”
dengan kata “monath” dan bahasa Inggris disebut:
month. Bulan dalam bahasa Inggris disebut: Moon dan dalam
bahasa Latin disebut: mona. Bulan pertama dalam bahasa Latin
adalah: Giulimonath, February: Solmonath, Maret: Hrethmonat,
April: Easturmonath. Jadi bulan April atau Easturmonath adalah
hari pesta besar bagi peringatan dewa bulan orang Inggris
kuno. http://orthodoxwiki.org/Pascha, 11 April 2011.
II. Paskah Orang Yahudi
Pada mulanya, Paskah adalah sebuah pesta keluarga.
Pesta paskah ini dirayakan pada malam hari, di bulan penuh dari
masa equinox (masa siang12 penuh dan malam juga 12 jam),
tepatnya tanggal 14 bulan Abib (disebut bulan Nisan setelah
pembuangan). Seekor hewan muda, yang lahir pada tahun itu
dipotong dan dikorbankan kepada Allah dalam rangka untuk
menarik belaskasih-Nya turun atas umat-Nya. Korban
persembahan adalah seekor anak domba jantan yang baik dan
pilihan, tanpa cacad cela. Tulang daging persembahan itu tidak
ada yang patah. Darahnya tidak dibuang tetapi dipersembahkan
sebagai tanda pemeliharaan Allah dan ditaruh di atas pintu
masuk tempat tinggal masing-masing. Sisa daging harus
dimakan makan cepat-cepat sambil berdiri, seperti mau siap
pergi dengan segera. Musim semi yang besar bagi Israel terjadi
ketika Allah membebaskan umatNya dari penindasan Mesir
dengan serangkaian mujizat dan yang paling mencolok dari
mujizat yang dinyatakan dalam sepuluh wabah. Paskah
bertepatan dengan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di
131
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
Mesir: Ini menjadi peringatan Keluaran, peristiwa terbesar
dalam sejarah mereka bangsa Israel.
Hari Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi pada
awalnya berbeda namun menjadi terkait karena tanggal
perayaannya jatuh pada musim semi yang sama. Paskah itu
dirayakan pada tanggal 14 bulan Nisan dan Roti Tidak Beragi
dari tanggal 15 - 21. Pesta roti tidak beragi ini selalu disertai
dengan persembahan-buah pertama dari hasil panen mereka.
Pesta roti tidak beragi adalah pesta tradisi ritual orang Yahudi
yang terkait dengan keberangkatan mereka dari Mesir. Pesta ini
mengingat keberangkatan mereka yang sangat tergesa-gesa,.
Begitu buru-burunya mereka sehingga terpaksa harus membawa
keluar adonannya, sebelum ditaruh ragi.
III. Paskah Orang Kristen
Yesus disalibkan pada Jum’at sore, dan bangkit pada hari
setelah hari Sabat yang sama; pada hari pertama minggu
itu. Bagi para rasul, inilah pertemuan mereka yang pertama
setelah hari Paskah Yahudi lewat yaitu pada hari kebangkitan
Yesus. Demikianlah pada hari pertama dalam minggu itu orang
Kristen berkumpul dan bergabung bersama-sama untuk
pemecahan roti. Hari ini akan segera menerima makna dan
nama baru, yaitu: Hari Tuhan, “Dies Domini” adalah hari
Minggu. Hari ini mengingatkan orang-orang Kristen akan
kebangkitan Kristus yang mempersatukan mereka kepada-Nya
dalam perjamuan kudus-Nya, yang terus membimbing
pengharapan mereka akan kedatangan-Nya yang kedua kali.
Rahasia misteri Paskah akan dicapai oleh orang Kristen
melalui
kematian,
kebangkitan,
perjumpaan
dengan
Tuhan. Paskah sekarang ini mempersiapkan orang Kristen untuk
ikut ambil bagian pada paskah akhir nanti. Paskah tidak hanya
menunjuk kepada misteri kematian dan kebangkitan Kristus,
maupun pelayanan perjamuan Kudus, tetapi juga menunjuk
kepada perjamuan surgawi yang akan kita nikmati nanti bersama
dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Yesus benar-benar
memenuhi Paskah dengan korban persembahan kematian-Nya
di atas kayu salib, oleh kebangkitan-Nya dari kuburan, oleh
sakramen pengorbanan-Nya, dan akhirnya oleh kedatanganny
132
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 1 ISSN:2085-4951 9772085495156
yang kedua kali yang menyatukan orang percaya dalam sukacita
dari
perjamuan
terakhir
di
Kerajaan
BapaNya. http://orthodoxwiki.org/Passover, 11 April 2011.
IV. Kesimpulan
Paskah adalah pesta perayaan besar orang Kristen yang
dirayakan setiap tahun. Pesta ini besar karena Kristus sebagai
pelakon utama telah mengalahkan maut dengan bangkit dari
kuburan. Ancaman keterpisahan manusia dari Allah sudah
dibatalkan karena Allah telah mengalahkan maut. Maut sebagai
produksi dosa telah dipotong oleh Allah karena Ia sendirilah
yang telah mengalahkan maut. Maut tidak berkuasa lagi atas
kehidupan manusia asalkan ia menyambut Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamatnya.
Kepustakaan
Lasor, WS, Hubbard, D.A, Bush, F.W. Pengantar Perjanjian
Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
Papadeas, George. Holy Week – Easter Services. Florida:
Patmos Press, 1985.
Paterson Robert M. Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2002
Pentikostarion. Athens: Apostoliki Diakonia, 2000.
Vasiliades, Nikolaos. Mystirion tou Thanatou. Athens: Sotir,
1980.
133
Download