Renungan Harian Pra Paskah 2017 Pengharapan Hidup untuk Semua Orang Kata Pengantar Masa Pra Paskah adalah masa yang istimewa untuk umat Kristiani. Kita diminta memperlambat derap kehidupan kita, untuk mengamati dengan seksama Jalan Salib dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Perubahan kecepatan ini diharapkan, terutama karena kita tinggal di dunia yang bergerak begitu cepat. Pikiran kita selalu dipenuhi masalah dan kekuatiran hidup sehari-hari, dialihkan untuk mengingat kisah besar Tuhan dalam kehidupan kita sendiri. Khususnya, kita merenungkan kasih Juru Selamat kita yang mendalam bagi umatNya, darahNya yang menutupi dosa kita, dan kebangkitanNya yang memberikan kita pengharapan yang hidup. Saya senang bahwa NCCS bermitra dengan Bible Society untuk membuat renungan setiap tahun selama 10 tahun, dan saya selalu berterima kasih kepada para kontributor. Refleksi mereka yang mendalam dan menyegarkan, dan menuntun kita pada satu tujuan yaitu memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan iman yang lebih dalam di dalam Kristus. Empatpuluh (40) hari ini sungguh adalah saat yang indah untuk devosi. Saya berdoa ketika Anda menggunakan renungan ini untuk berdiam di dalam Firman Tuhan, Anda akan mengalami jamahanNya dan jiwa Anda disegarkan kembali dan mata Anda terpaku pada Salib. Damai dan kehadiran Tuhan besertamu. The Rt Revd Rennis Ponniah Bishop, The Anglican Diocese of Singapore President, The National Council of Churches of Singapore Renungan Harian Pra Paskah 2017 Pengharapan Hidup untuk Semua Orang Pendahuluan Renungan "Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu pernyataan Yesus Kristus." I Perus 1:13 Pra Paskah adalah masa bagi semua umat Kristiani selama 40 hari, memanggil kita untuk selalu mengingat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam masa ini, kita mengambil waktu untuk berdiam di hadapan Tuhan, membaca dan merenungkan FirmanNya, mengingat dan mengakui dosa kita, dan akhirnya berfokus pada wahyu Yesus Kristus, Pengharapan Hidup untuk Semua Orang. Setiap tahun sejak 2006, Lembaga Alkitab Singapura telah ditugaskan oleh Persekutuan Gerejagereja Singapura untuk menerbitkan kumpulan bacaan Pra Paskah dan renungan - ini adalah tahun ke 12 kami menyediakan. Tahun lalu, kami mencetak dan mendistribusikan 20,000 renungan dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, dan juga tersedia secara online dalam kedua bahasa tersebut, juga dalam bahasa Tamil. Kami juga selalu menyediakan bahan renungan dalam bahasa Hokkian, untuk menjangkau berbagai kelompok masyarakat agar dapat menggunakan waktu untuk merenungkan Firman Tuhan selama Pra Paskah. Tahun ini bekerjasama dengan gereja lokal di Indonesia, renungan juga akan tersedia online di dalam Bahasa Indonesia. Kerjasama dan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menarik orang-orang ke dalam Alkitab sangatlah berharga, dan kami berterima kasih padaNya untuk ketentuanNya, dan juga kepada mereka yang telah berupaya bersama-sama dengan kami. Bentuk renungan tahun ini mengambil tema, "Pengharapan Hidup untuk Semua Orang". Tentu, hari ini dunia sangat memerlukan pengharapan ini. Alkitab memberitahukan kita bahwa kita hidup di dalam dunia yang telah cemar dan rusak oleh dosa, dan kami tidak perlu terlalu berupaya untuk melihat kenyataan ini. Politik, ekonomi, dan struktur sosial semakin bobrok, ditambah dengan meningkatkan kerusakan moral dan berpusat pada diri sendiri. Syukurlah, banyak yang berjuang melawan hal ini, menawarkan pengharapan melalui tindakan dan usaha mereka. Tetapi umat Kristiani juga tahu bahwa usaha terbaik manusia untuk membawa pengharapan adalah sia-sia tanpa satu pengharapan hidup Yesus Kristus. Hanya Dia yang dapat memenuhi janji keselamatan dan pemulihan sepenuhnya, dan hanya karena kita memiliki injilNya, dapat kita katakan bahwa kita memiliki pengharapan sebenarnya untuk masa depan. Selagi kita bergerak dari Taman Getsemani, menuju kaki Salib, menuju kuburan yang kosong, pengharapan bertumbuh untuk semua orang. Saya berdoa kiranya renungan ini akan menuntun kita pada pengharapan yang hidup, yang memampukan kita untuk hidup yang terus diubahkan di dalam dunia yang penuh dosa. Rev Ezekiel Tan Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Singapura Renungan Harian Pra Paskah 2017 Pengharapan Hidup untuk Semua Orang Bab Pengantar Melalui Disiplin Pra Paskah (Lenten) tradisional dengan bersedekah, berdoa, dan berpuasa (Matius 6:1-18), gereja berusaha diperbarui untuk menyerupai Tuhan dan Yesus Kristus Juru Selamat. Buku kecil ini bertujuan untuk mendorong pembaruan melalui serangkaian bacaan dan meditasi yang khusus berfokus pada tema Pra Paskah. Nas-nas dalam Renungan Haria Pra-Paskah 2017 ini diambil berdasarkan Revised Common Lectionary Daily Readings – Bacaan Harian berdasarkan Almanak Gereja (Augsburg Fortress, 20015), berdasarkan kaitannya dengan bacaan-bacaan hari Minggu pada the Revised Common Lectionary (RCL). Pelajaran Injil di hari Minggu dari RCL menjadi sumberat dari bacaan renungan Pra Paskah di sepanjang minggu. Para Pembaca harus mengetahui tematema utama dan tujuan dari Revised Common Lectionary dan RCL Daily Readings untuk Pra-Paskah: Minggu pertama - Apakah yang Tuhan minta dari Anda? „Di hari saat engkau memakan ..." Minggu kedua - Imanmu yang Besar – „Barangsiapa yang datang kepadaku . . .“ Minggu ketiga – Datanglah kepada Air Hidup! Tuan, Berikanku Air ini." Minggu keempat - Akulah Terang dunia !"Tuhan melihat ke dalam hati." Minggu kelima - Akulah kebangkitan dan hidup ~ "Inilah yang kusebut pikiran, sehingga aku beroleh pengharapan." Minggu Palem - Kesengsaran dan Kematian Yesus ! "Batu yang ditolak oleh sang ahli bangunan ..." Mengikuti RCL pola Bacaan Harian, buletin bacaan ini untuk hari Kamis, Jumat, dan Sabtu adalah bagian dari 'Persiapan untuk hari Minggu," dan bagian untuk Senin, Selasa, dan Rabu adalah "Refleksi pada hari Minggu." Kelompok pertama berharap, kelompok selanjutnya mundur. (Pengecualian pada pola bacaan Minggu Suci, semuanya merupakan persiapan untuk Jumat Agung dan Minggu Paskah). Diharapkan dengan sistem ini akan menjadi satu kesatuan dan fokus dan membuat pengguna renungan dapat menghargai konteks Alkitab yang lebih luas dalam bacaan Leksionari bacaan di hari Minggu. Secara keseluruhan, tema "Pengharapan Hidup untuk Semua Orang", merupakan tantangan untuk kita dalam 2 hal berkaitan dengan perjalanan kita bersama Tuhan - pertama dengan kerendahan hati mempertimbangkan kondisi hubungan kita dengan Tuhan saat ini, akui dan bertobat dimana kita jatuh. Kedua, untuk mendorong dan membangun satu dengan yang lainnya, dan menjadi satu kesatuan di dalam kebangkitan Kristus melalui FirmanNya (Roma 15:4) dan Roh (Yoh 16:13-15) untuk membawa "Kristus di dalam kita, PENGHARAPAN yang mulia" (Kol 1:27) kepada yang lainnya, Beberapa saran untuk saat teduh sehari-hari anda: 1. Carilah tempat yang tenang di mana engkau tidak akan terganggu. 2. Pilihlah waktu yang tetap dan awali dengan puji-pujian singkat atau lagu penyembahan untuk mempersiapkan hatimu untuk menerima Firman Allah. 3. Ambillah waktu untuk merenungkan kebeneran yang terkandung dalam Nats. Selagi engkau membaca Nats Alkitab setidaknya 2x, renungkan perubahan hidup akan kebenaran yang terkandung di dalam Firman Allah. Renungan Harian Pra Paskah 2017 Pengharapan Hidup untuk Semua Orang 4. Buatlah komitmen yang tulus dengan Tuhan (engkau mungkin ingin memodifikasi saran pernyataan komitmen, atau bahkan membuat komitmenmu sendiri), dan menghabiskan waktu untuk berdoa. 5. Jika Anda secara khusus tersentuh oleh sebagian bacaan pada hari tersebut, cobalah untuk berbagi dengan sedikitnya 1 orang. 6. Buatlah jurnal yang khusus mencatat pemahaman yang Anda dapatkan. 7. Selagi Anda mengawali setiap seri "Persiapan" pelajaran, pertimbangkan untuk membaca keseluruhan pelajaran sehingga Anda memperoleh "gambaran besarnya." 8. Pertimbangkan untuk mengulangi pelajaran hari Minggu selagi Anda mengawali seri "Refleksi". Kiranya Anda membawa dirimu lebih mendekat kepada Tuhan, dan menikmati sukacitaNya yang hidup dan kedamaian melalui pencobaan dan kemenangan, membawa PengharapanNya untuk semua orang. Revd Canon Louis Tay Auxiliary Clergy St Andrew’s Cathedral