C. Ketuntasan Belajar 1) Pengertian KKM Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran Dalam Kurikulum 2013 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), diberi penjelasan sebagai berikut : a. KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan : karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru. c. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program Pengayaan. d. Keterangan ketuntasan : a) Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai 2.66 b) Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai Baik e. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua). orang tua). Secara ringkas penjelasan tersebut disajikan dalam table 5 berikut ini : f. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel 6 berikut: Keterangan Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dapat dikatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya bila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan siswa dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap siswa secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan 2) KKM SDN Kaliwining 04 Ketuntasan belajar menurut di SDN Kaliwining 04 menyesuaikan sebagaimana ketentuan pada kurikulum 2013 sebagai tabel 7 berikut: Tabel 7 KKM SDN Kaliwining 04 NO Pend. Agama dan Budi Pekerti KELAS Pend. Pancasila dan Kwrgangraan Bahasa Indonesia Matematika N S P N S P N S P N S P Ilmu Pengetahuan Alam N S P Ilmu Pengetahuan Sosial N S P Seni Budaya dan Prakarya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan N S P N S P N S P Bahasa Jawa 1 I 71 3,00 B 72 3,00 B 72 3,00 B 71 3,00 B 72 3,00 B 72 3,00 B 72 3,00 B 2 II 73 3,00 B 73 3,00 B 73 3,00 B 72 3,00 B 73 3,00 B 73 3,00 B 73 3,00 B 3 III 4 IV 74 3,00 B 74 3,00 B 74 3,00 B 73 3,00 B 73 3,00 B 74 3,00 B 76 3,33 B+ 74 3,00 B 75 3,00 B 5 V 75 3,00 B 76 3,33 B+ 75 3,00 B 74 3,00 B 74 3,00 B 74 3,00 B 76 3,33 B+ 75 3,00 B 76 3,33 B+ 6 VI Keterangan : N adalah Nilai S adalah Skala P adalah Predikat 3. Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal (100%) 1) Nilai remidi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100). 2) Oleh karena itu mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remidi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran. Bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberikan layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal diberikan layanan perbaikan sebanyak tiga kali (dilakukan remidial). SD Kaliwining 04 berupaya untuk selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar ideal minimal 75% agar dapat mencapai ketuntasan ideal 100%. Upaya yang dilakukan berupa perbaikan dan peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Upaya lain berupa peningkatan pemanfaatan sumber belajar yang ada seperti pemanfaatan perpustakaan dan lingkungan sebagai sumber pembelajaran.