- Selamat datang di Website Program Studi Pendidikan

advertisement
IMANUEL SAIRO AWANG
STKIP PERSADA KHATULISTIWA
SINTANG, KALIMANTAN BARAT
Visi Prodi PGSD: Menjadi Program Studi PGSD
yang Paling Kompeten di Kalimantan

Pak Newman mengalami kesulitan saat
mengenalkan konsep adil kepada siswanya

Pak Newman mendapatkan bahwa siswanya
tidak tertarik belajar dengan demonstrasi yang ia
rancangkan

Pak Newman menghadap Bu Oldhand dan
menceritakan ketidak berhasilan dirinya
mengajar.

Saran dari Bu Oldhand, bahwa pembelajaran
Pak Newman akan berhasil apabila memahami
Teori Perkembangan Jean Piaget.
anak-anak tidak dapat berpikir secara logika seperti
orang dewasa, mereka membutuhkan waktu
bertahun untuk matang dalam berpikir secara logika.
Contoh bentuk pemahaman anak mengenai
konservasi massa (salah satu bentuk tugas Piaget)
Laura (usia 4 tahun)
berpendapat bahwa air yang dituangkan ke dalam
wadah yang bentuknya berbeda mempunyai jumlah
yang berbeda.
Jed (usia 5 tahun)
Berpendapat bahwa air yang dituangkan dalam
beberapa wadah tidak sama jumlahnya dengan satu
wadah.
Art (usia 7 tahun)
Sudah memahami bahwa jumlah dan ukuran wadah
tidak mempengaruhi ukuran dari jumlah zat cair.
Dalam pengujian tugas PIAGET tersebut,
Art telah mencapai konsep konservasi
jumlah
Tahap
Perkembangan
Sensorimotor (0-2 tahun)
Belajar mengkoordinasi persepsi dan aksi dan
untuk memanipulasi objek untuk mendapatkan
sesuatu.
Praoperasional (2-7
tahun)
Mulai berpikir mengenai prilaku,
merencanakan, dan menggunakan bahasa
yang jelas dan akurat, dalam menyelesaikan
masalah hanya fokus pada satu variabel, tidak
menyadari kontradiksi dalam logika
Operasional konnret (711 tahun)
Mulai berpikir secara logika melalui
pengalaman pribadi, dapat mengoperasikan
aritmatika, menyadari kontradiksi dalam logika
Operasi formal (12 tahun
ke atas)
Menyadari bentuk dan konten masalah secara
imbang, dapat berpikir secara abstrak dan
rasional mengenai sesuatu diluar pengalaman
pribadi, dapat mengatasi berbagai variabel
dan ide yang bertentangan
Pemikiran Piaget hanya pada bagaimana
pengetahuan berkembang dalam pemikiran
anak-anak. Tetapi tidak pada apakah
lingkungan atau pengalaman mendorong
anak dari satu tingkat ke tingkat
perkembangan lainnya. Bruner lebih
mengembangkan isu mengenai bagaimana
menstimulasi dan mendorong anak berpikir
dalam kelas.
 Menurut
Bruner, anak mempunyai tiga cara dalam
menggambarkan pengalamannya.
 Enactive Representation (penggambaran dengan
melakukan)
› Pengetahuan diperoleh dengan melakukan. Misalnya mengajari
anak untuk mengendarai sepeda atau bermain tenis.
 Iconic
ikon)
representation (penggambaran secara
› Bergantung pada sensori visual yang mengacu pada
organisasi suatu bentuk. Misalnya anak-anak ingin membuat
rangkaian listrik, terlebih dahulu dibuat grafiknya.
 Symbolic
simbol2)
representation (penggambaran secara
› Bergantung pada penggunaan kata2 atau lambang
matematika untuk menyatakan pengalaman, ide, sesuatu
yang lalu, sekarang, dan akan datang.
Menurut Bruner, pengalaman belajar siswa harus memasukkan
ketiga jenis keahlian tersebut untuk menguasai
pengetahauan/pengalaman dengan lebih baik dalam
kurikulum spriral (the spiral curriculum).
Contohnya:
Pada Konsep “percepatan”
Bagaimana anak bisa merasakan percepatan? Mengendarai
peluncur, sepeda, roller skating, dsb. (enactive representative)
Beberapa tahun kemudian, anak dikenalkan dengan konsep
“percepatan” dengan merepresentasikan menggunakan ikon-ikon.
(iconic representation)
Kemudian diperkenalkan lebih mendalam dengan persamaanpeersamaan.
(symbolic representation)
Contoh spiral kurikulum menurut Bruner
Pendidikan
dasar
Memberikan
pengalaman
terapung dan
tenggelam
Mengobservasi
perubahan
warna dalam
asam dan basa
menggunakan
indikator
Menengah
pertama
Menengah
atas
Mengukur massa prinsip
dan volume
archimedes
Menetralisasi
asam dan basa
dengan
mencampur
volume yang
diukur
Mentitrasi:
menggunakan
volume, mol,
dsb.
Permainan kebahasaan adalah sebuah
peran central dalam perkembangan
mental anak.
Perkembangan anak bergantung
pada kekuatan secara biologis
dan sosial.
Perkembangan
manusia menurut Lev
Vygotsky
Kekuatan secara
Biologi
Memproduksi fungsi
dasar dari:
Memori
Perhatian
Persepsi
Pemb. S-R
Kekuatan secara sosial
Mengembangkan
konsep mental yang
lebih tinggi:
Alasan
rasional
memutuskan
Menurut Vygotsky, terdapat tiga cara yang disediakan guru
dalam membantu memberikan lingkungan sekitar yang
menunjang siswa agar dapat belajar:
 Modelling
guru memberikan model prilaku atau keahlian agar dapat
dipikirkan atau mendorong siswa sampai siswa dapat
menginternalisasi perilaku tersebut.
 Peer tutoring
harapan bahwa setiap individu dapat mengajari individu
lain dapat disatukan dalam strategi pembelajaran yang
digunakan dalam kelas.
 Cooperative learning
kelompok siswa yang telah di rencanakan digunakan dalam
bagian reguler dalam pembelajaran. Cooperative learning
memberikan keuntungan interaksi antar siswa dimana dapat
memajukan pembelajaran akademis dan sosial.
• Pembelajaran sains di level dasar (SD) tidak boleh
meninggalkan dimensi moral
• Kemampuan untuk membuat pilihan dan prilaku
moral adalah proses lambat yang terjadi beberapa
tahun
• Mendefinisikan tahapan perkembangan moral: level I
(pre-conventional); level II (conventional); level III
(post-conventional atau principled)
Tingkat 1
• Terkarakterisasi oleh penerimaan
kebenaran tanpa pertanyaan dari figur
berwenang. (misal: saya akan melakukan
apa yang guru pinta, karena saya harus
patuh pada guru atau saya akan
dihukum)
Tingkat 2
• Terkarakterisasi oleh kepatuhan akan
aturan (misal: saya takut, saya akan
ditangkap, jika saya tidak mengikuti
aturan.
Tingkat 3
• Terkarakterisasi oleh keinginan siswa untuk
melakukan apa yang mereka pikir benar.
Tingkat 4
• Terkarakterisasi oleh keyakinan dalam
sebuah institusi atau hukum
Tingkat 5
• Terkarakterisasi oleh perkembangan kesadaran
dari berbagai nilai & pendapat orang lain
sebagaimana diketahui bahwa nilai dan aturan
relatif anatar satu kelompok dengan kelompok
lain.
Tingkat 6
• Terkarakterisasi oleh keyakinan akan validitas
prinsip moral yang universal. Prinsip keadilan
yang paling tinggi adalah persamaan hak dan
penghormatan kepada martabat setiap orang.
Kohlberg’s Quote:
Seorang anak tidak dapat bermoral
baik dengan cara mengingat
aturan prilaku dan sebagainya, dari
pada menjadi pemikir rasional
dengan mengingat cara untuk
memecahkan masalah.
Kerangka kerja lain dalam belajar adalah bagaimana
pembelajar membangun pengetahuan melalui pemrosesan
informasi. Salah satu pendekatannya dinamakan pemetaan
konsep.
Contoh dari pemetaan konsep adalah sebagai berikut:
Sebuah konsensus telah dibentuk oleh
para ahli bahwa pengetahuan mengenai
sains harus dibangun dan dibangun
kembali oleh si pembelajar yang
belajar lebih dari sekedar mengingat,
yang memahami apakah kepentingannya,
dan bahwa setiap pembelajar harus “
menempatkan pengetahuan bersama”
dalam kepala mereka.
Download