Capital Budgeting Pengeluaran yang relatif besar sekarang, hasil secara bertahap diwaktu yang akan datang Tujuan Mempertahankan operasi; replacement Penggantian dengan yang baru untuk lebih effisien Perluasan/penambahan kapasitas atau pasar Perluasan produk: diversifikasi Perbaikan lingkungan (penanganan limbah) Kriteria Jangka Waktu Pengembalian Investasi (Payback Period) Nilai Diskonto Bersih (Net Present Value) Benefit Cost Ratio (Profitability Index) Internal Rate of Return; Modified Internal Rate of Return) Cash flows, not Profit Pengeluaran uang ditandingkan dengan penerimaannya, bukan laba Penerimaan uang yang diperhitungkan adalah aliran kas bersih, setelah dikurangi pajak dan merupakan “incremental” cash flows Uang Ful us Hepeng Mone y Duit Piti h Kepen g Dok u Mula Jangka Waktu Pengembalian Investasi (Payback Period) Makin Cepat, makin baik Sisa Aliran Kas setelah modal kembali dianggap keuntungan Ket. Investasi Hasil Hasil Hasil Hasil Thn ke: Arus Kas 0 (10.000) 1 4.000 2 5.000 3 6.000 4 6.000 Pengembalian PB: 2 th + 2 bln Net Present Value (NPV@i) Nilai tunai (dengan tingkat diskonto tertentu) dikurangi dengan jumlah Investasi; Makin besar kelebihannya, makin baik Tingkat diskonto didasarkan pada besarnya “Cost of Capital” untuk membiayai proyek tersebut; jika pendanaannya dengan lebih dari satu sumber, maka diskonto tersebut adalah: Weighted Average Cost of Capital ( WACC)nya. NPV (cont.) Ket. Tahun ke: Tunai Arus Kas Diskonto Nilai Investasi 0 (10,000) 1 Hasil 1 4,000 0.892857 3,571 Hasil 2 5,000 0.797194 3,986 Hasil 3 6,000 0.71178 4,271 Hasil 4 6,000 0.635518 3,813 Total (NPV) (10,000) 5,641 B/C Ratio / Profitability Index Total Discounted Cash inflows dibagi Total Investasi 15.641 : 10.000 = 1,5641 Makin tinggi, makin bagus B/C Ratio (PI) < 1; Proyek Harus ditolak Jika telah pasti sumber dana yang akan membiayainya, sehingga diketahui WACCnya Internal Rate of Return (IRR) Menunjukkan kemampuan proyek dalam memberikan pengembalian (return) IRR Vs. Cost of Capital IRR < Cost of Capital; Proyek ditolak Jika belum tahu pasti sumber dana untuk membiayainya IRR (cont.), umpama @34% ‘Ket. Tahun ke: Arus Kas Diskonto Nilai Tunai 1 (10,000) Investasi 0 (10,000) Hasil 1 4,000 0.746269 2,985 Hasil 2 5,000 0.556917 2,785 Hasil 3 6,000 0.41561 2,494 Hasil 4 6,000 0.310156 1,861 Total (NPV) 124 NPV @ 35% Ket. Tahun ke: Arus Kas Diskonto Nilai Tunai Investasi 0 (10,000) 1 (10,000) Hasil 1 4,000 0.740741 2,963 Hasil 2 5,000 0.548697 2,743 Hasil 3 6,000 0.406442 2,439 Hasil 4 6,000 0.301068 1,806 Total (NPV) (48) Internal Rate of Return (IRR) IRR: tingkat diskonto yang menghasilkan NPV mendekati 0 (Nol) NPV@34% = 124 NPV@35% = (48) Jarak : 172 (124 +48) untuk 1% diskonto IRR = 34% + {124/172}1% = 34,72% 35% ?% 34% IRR (Cont.): Dapat juga dihitung Ket. Tahun ke: Arus Kas Investasi 0 (10,000) Hasil 1 4,000 Hasil 2 5,000 Hasil 3 6,000 Hasil 4 6,000 Internal Rate of Return: 34.72% Dengan menggunakan Excel Modified Internal Rate of Return IRR 34,72% mungkin dianggap suatu tingkat pengembalian yang “luar biasa” jika standard reinvestasi, katakanlah 15% Karena itu cash inflow yang ada dianggap direinvestasikan dengan tingkat 15% Hasilnya nilai tunai adalah investasi, sedangkan nilai kemudian (akhir) adalah nilai akhir aliran kas yang direinvestasikan tsb. MIRR, reinvest: 15% 10000 4000 5000 6000 6000 1.15^0 1.15^1 1.15^2 1.15^3 1 1.15 1.3225 1.520875 PV =10000 6,000 6,000 5,000 4,000 FV = MIRR = {(25.596/10.000)1/4 - 1} x 100% MIRR = 26.49% 6,000 6,900 6,613 6,084 25,596 Leverage Pengungkit (dongkrak?) Leverage Operasi (Operating Leverage) Leverage Keuangan (Financial Leverage) Total Leverage (Total Leverage) Operating Leverage Bagaimana komposisi biaya dalam melaksanakan suatu proyek; biaya tetap sebagai pengungkit, mengandung resiko tersendiri Makin besar Biaya Tetapnya, makin besar pengungkitnya, makin besar resikonya, sekaligus makin besar “harapan hasil” yang akan diperoleh Leverage Keuangan Jika proyek dibiayai dengan sumber dari luar berupa pinjaman, maka akan ada pengungkit keuangannya Makin besar porsi pinjamannya, makin besar pengungkitnya, makin besar resikonya, makin besar pula “hasil yang diharapkan” dari penggunaan sumber dana tsb. Total Leverage Kadang disebut juga Leverage Kombinasi (Combined Leverage): Yaitu Leverage Operasi dikombinasikan dengan dengan leverage keuangannya SensitivitAnalysis Bukan kalau penjualan naik atau turun Bukan kalau biaya naik atau turun Tapi konsisi yang akan membuat proyek “gagal atau tidak akan menambah nilai perusahaan. Perlu adanya “post audit capital budgeting” tiap tahun, sepanjang umur proyek tersebut. Sensitivity Analysis (Cont.) (See: Pengujian dan implementasi Proyek.xls) Misalkan Kriteria penerimaan proyek adalah ROE >17,5% Proyek yang sedang dievaluasi: – IRR : 16,48% – Pembiayaan: 40% Ekuitas (cost: 17,5%) & 60% Loan (cost: 18%), WACC: 14,56% Sensitivitas1. maksudnya penurunan penjualan sampai berapa persen, yang dapat diterima proyek ini, sehingga tetap dihasilkan ROE =>17,5%? Sensitivitas 2: mnaksudnya kenaikan biaya-biaya sampai berapa persen yang dapat diterima, sehingga tetap dihasilkan ROE => 17,5%?