REPRESENTASI MAKNA TEKAD DALAM FILM KAHAANI ( Sebuah

advertisement
REPRESENTASI MAKNA TEKAD DALAM FILM KAHAANI
( Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes )
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
NINA PRASETYANINGSIH
NIM. 6662120845
KONSENTRASI HUMAS
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2016
PERI\TYATAAN ORISINALITAS
Yang bertandatangan dibawah ini
:
Nama
Nina Prasetyaningsih
NIM
6662120845
Tempat Tanggal Lahir
Sragen, 08 November 1993
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul .'Representasi Makna Tekad dalam
Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes)" adalah hasil
karya saya sendiri, dan dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang ditujuk telah
saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari skripsi
ini terbukti
mengandung
unsur plagiat" maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.
Nina Prasetyaningsih
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
:
NIM
:6662120845
Judul
Skripsi
Nina Prasetyaningsih
: Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis
Semiotika Model Roland Barthes)
Serang, September 2016
Draft skripsi ini telah disetujui untuk diujikan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
I
Neka Fifiivarr. S.#s.. rvr.SI.
NIP. I 977081 1 2005012003
Dosen Pembimbing
II
Husnal N6riuman, S.Ae., M.Si
NIP. 1 978082520101
21 003
PROGRAM STUDI ILMU KOMTINIKASI
FAK{JLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNTVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LEMBAR PENGSATIAN SKRIPSI
NAMA
: NINA PRASETYANINGStrI
I\'IM
:6662124845
Judul
: REPRESENTASI
MAKNA TEKAD DALAM FILM
KAHAANI (SEBUAII ANALISIS SEMIOTIKA MODEL
ROLAND BARTHES)
Telah diuji di Hadapan dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 28 bulan
September tahun 2016 dan dinyatakan LULUS.
Serang, 28 September 2A16
Ketua Penguji
:
?'
Yearrv Panii Setianto. S.Sos.., M.Si. 4hD
NrP. 19821231200801 1018
Anggota
:
Da_rwis Sagita. S.LKom."
/N
:ffi_
M.I.Kom
NrP. 198305132008121002
Anggota:
Ilusnan Nuriumap" S.As.. M.Si
NrP. 1978082s2010121003
Mengetahui,
,
-i)"
-".q
Ks
./',.i .'..r..l,-,:
:."a'*i(t
**ja'.rf
.frfi:
,
i'-
"
.
,
1
1002
,
,
tc4
fji.,*,'
Fr"odi Ilmu I(omunikasr
t;'
,-a'^..
,'; r'l'
t rr'[
1bi
'
ti:-*
196810192005012001
ABSTRAK
Nina Prasetyaningsih. NIM 666212A845nW6. Skripsi. Representasi Makna
Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland
Barthes). Pembimbing I: Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si; Pembimbing II: Husnan
Nurjuman, S.Ag., M.Si.
Penelitian ini berfokus padarealitas kehidupan manusi4 yakni sikap tekad. Tekad
merupakan sikap yang harus dimiliki setiap manusia untuk mencapai tujuan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses bertekad seseorang dan
memahami makna tekad dalam film Kahaani. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif dan
bersifat deskriptif. Unit analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
film Kahaani dengan mengobservasi gambar dan suara atau dialog yang
didalamnya terdapat unsur tanda yang menggambarkan makna tekad. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis semotika model
Roland Barthes, yffig menganalisis secara dua tahap, yaitu tahap denotasi dan tahap
konotasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Kahaani secara denotasi,
makna tekad terepresentasi melalui dialog antar pemain, adanya niat keyakinan,
pengambilan keputusan dan tindakan merupakan landasan dari tekad untuk
mencapai tujuan. Secara konotasi, makna tekad terepresentasi melalui mimik
wajah, kefokusan tatapanmata dan intonasi suara pemeran utama.
Kata kunci : Representasi Film, Tekad, Semiotikn
ABSTRACT
Nina Prasety aningsilt NIM 6662 1 2 084 5/20 1 6. Thesis. Representrtion Meaning
al determination in the ftlm Kahaani (A Semiotics Analysis Model Roland
Barthes). aniversity-level instructor I: Neha Fitriyah, ^S. ^Sos., M.Si; Universitylevel instructor II: Husnan Nurjumnn, S.Ag.,M.Si
Focus of this thesis is the reality of human life, namely determination attitude.
Determination is an attitude that sltauld be owned by everyone to achieve the life
goals. The purpose of this research is to identify futermination attitude process and
to understand the meaning of determination attitude in the Kahoani Film. The
method used in this research is semiatic analysis with a qualitative approach and
descriptive with the object af observation are scenes on Kahasni movie duration
182 minutes. The unit of analysis in this research is a Kahaani movie with observing
the images and sounds or dialogue that sign can describe determination attitude.
Then analysis used semiotic analysis Roland Barthes models, that analyzed in two
stages, stage denotation and connotation stage. Detntation meaning understood as
literal meanings, then connotations is the hidden meaning or implicitly contained
in tlp film. Ihis research concluded that the Kahaani fiIm con represented of
determination meaning to the onlooker. In denotation, meaning a determination is
represented through a dialogue between players, their intentions, beliefs, decisions
and actions are the cornerstones of the determination to achieve the goal. In
connotations, meaning s determination is represenled through face expressions,
eye gaze and tone afvoice the main character.
Kqwords: freprtsentation Film" Determination Attitude, Semiotics
vt
KATA PENGANTAR
Bismillahiryahmaanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..
Alhamdulillahirabbil'alamin, segalapuji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah Yang Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta, dan sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zantan nanti.
Alhamdulilah wasyukurilah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika
Model Roland Barthes).
Penyrsunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat mendapatkan gelar sarjana strata satu
(Sl) pada konsentrasi Hubungan
Masyarakat, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Penelitian
ini bertujuan untuk
mengungkap bagaimana makna dan proses
bertekad pada seseorang yang terepresentasi melalui film Kahaani. Penulis menyadari
masih banyak terdapat kekurangan didalam penyusunan skripsi ini karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran
membangun sangat
diperlukan sebagai motivasi penulis kedepannyaagar lebih baik lagi.
September,2016
Penulis
vil
UCAPAN TERIMA KASIH
Hadirnya skripsi ini tak lepas dari banyak pihak yang telah mendukung penulis.
Alhamdulillah, dengan rahmat serta kemurahan Tuhan Yang Maha Esa yang tiada hentinya serta
semangat dari ketauladanan Rasulullah SAW pada penulis, pada kesempatan kali ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Darwis Sagita, M.Ikom, selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Neka Fitriyah, S.Sos,. M.Si, selaku pembimbing I skripsi yang sangat banyak membantu
memberikan pemahaman dalam penyusunan skripsi ini, serta dorongan semangat yang
diberikan kepada penulis.
5. Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si, selaku pembimbing II skripsi yang telah banyak
memberikan semangat dan membantu serta memberikan pemahaman dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom, selaku pembimbing mata kuliah seminar proposal
tahap dua, terimakasih bu atas dorongan motivasi, kritik dan sarannya.
7. Seluruh Bapak Ibu Dosen yang telah membekali penulis dengan pengetahuan yang sangat
berharga serta tak ternilai.
8. Seluruh Staff Program Studi Ilmu Komunikasi yang selalu membantu dan mengarahkan
penulis.
viii
9. Roby Martin, ST., CHCHt., CRM., trainer motivator dan hipnoterapi,
narasumber penulis, abang kece yang super duper baik, yang selalu siap
melayani penulis, baik ketemu laugsung atau via chatting.
10.
Ibu Bapak, Ana, Nisa, serta seluruh keluarga
besar Mbah Karso Wiyono yang
selalu memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis dari awal
hingga akhir penyusunan skripsi ini.
11. Arinditha, Devi, Emma, Ebot,
Ayu dan Rima, sahabat seperjuangan sejak SMP
yang telah banyak menginspirasi dan selalu siap menampung ke-galau-an
penulis ketika penulis merasa tak berguna, ehehehehe..
12.
Asri, Jannah dan Eko, pecahan sahabat perbojakan yang selalu kompak buat
magang, nyusun skripsi bareng, s{Lmpe nangis bareng masalah diduain. Oh my
best deh ya!
13. SahabatPerbojakan. Dian Silitong4 Yohana, Rahel Mutia, Ardi, makasihuntuk
semangatnya yang terus membara
di grup chatting, meskipun kita
jarang
kumpul lengkap, kita tetap satu. (katanya sih grtu).
14. Ri?fty Agung Alharis, aaaaaakmakasih banyak Gung atas semua bantuannya,
dilematik pencarian motivator terpecahkan olehmu, atrahahaha..
15. Erdana
Nur Prasetyo, yang kembali.. cieee, makasih yaa, selalu siap diganggu
dan srap nemenin kemanapun, thankyou!
16.
UKM PSM Gita Tirtayasa Untirta yang telah memberikan
pengalaman
berorganisasi dan saya bangga pernah menjadi anggota PSM Gita Tirtayasa.
17. Seluruh teman seperjuangan angkatan
2012Yrogam Studi Ilmu Komunikasi
Untirta yang selama ini telah banyak memberikan pelajaran dalam hidup di
dunia perkuliahan.
tx
ilikc komu berPikir dikclohkcn, moko kamu dikalchkon. illkc komu
berPikin kamu tidok tokut, mckc kcmu tidok tckut. ilikc komu ingin
mencng,
tetcpi kcmu ben$ikin tidck dcpct mencng, hompin posti
kamu tidak akan mencng.
(Dcuid il. Schwontz)
Terkadang mencintai proses itu melelahkan dan sering kali diportenglahan
proses itu menyedihkan, namun percayalah pnoses tidak pernah
menghianati hasil.
-Ninspras
Skripsi ini ku persembahkan untuk lbu
dan Bapakku, kedua adikku serta
almamater kampusku tersayang.
-
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERNYATAT\N OzuSINALITAS
1t
LEMBAR PERSETUJUAN
ul
LEMBAR PENGESAHAN
1V
ABSTRAK
ABSTRACT
V1
KATA PENCANTAR
vll
UCAPAN TERIMAKASIH
vlll
MOTTO
DAFTAR ISI
xl
DAFTAR TABEL
xlv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvr
BAB I PENDAHULUAN
l.l Latar Belakang
I
1.2 Rumusan Masalah
6
1.3 Identifikasi Masalah
6
1.3.1 Batasan Masalah
6
1.4 Tujuan Penelitian
7
1.5 Manfaat Penelitian....
7
xl
BAB
1.5.1 Manfaat Teoritis
7
1.5.2 Manfaat Praktis
1
II TINJAUAN PUSTAKA
8
I
2.1 Film
2.2 Representasi ..........
11
2.3 Teori Representasi.................
t3
2.4 Tekad
t6
2.5 Semiotika Film......
2l
2.6 Semiotika Roland Bamhes
25
2.7 Kerangka Berfi kir...
28
2.
BAB
8 Penelitian Terdahulu...............
tII METODE PENELITIAN
31
36
3.i Metode Penelitian
36
3.2 Fokus Penelitian
37
3.3 Teknik Pengumpulan Data
5l
3.4 Unit Analisis Data
38
3.5 Teknik Analisis Data
4l
3.6 Jadwal Penelitian.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.
43
I Deskripsi Subjek Penelitian
43
4.1.1 Profil Pembuat Film
43
4. 1 .2 Penokohan dalam
4. 1.3 Sinopsis
Film Kahaani.................
Film......
44
47
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
49
4.2.1 Analisis Tanda Representasi Makan Tekad dalam Film
Kahaani
49
4.2.2Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani
65
7l
4.3 Pembahasan
4.3.1 Fihn sebagai Sarana Persuasi dalam Membangun Tekad...
xII
7t
4.3.2Tekad sebagai Komponen Penting dalam Meraih Tujuan
Hidup
73
BAB V PENUTUP
5. 1
76
Simpulan................
76
5.2 Saran...
77
DAFTAR PUSTAKA
78
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
84
xl1r
DAtr'TAR TABEL
Berger
Tabel2.2 Penelitian Terdahu1u..............
Tabe13.1 Tabel S Bahan Scene Analisis....Tabel 3.ZTabe,l Jadwal Penelitian..
Tabel 4.L Scene Bandara.....
Tabel 4.2 Scene Kantor Polisi Kalight......
Tabel 4.3 Scew Vidya berda di Penginapan
Tabel2.1 Rumusan Konsep Pemaknaan
23
34
39
44
..
53
55
.........
Tabel 4.5 Scerp Vidya berada di Kantor Polisi Kolkata......
Tabel 4.6 Scene Vidya berada di Penginapan..............
Tabel 4.7 Scene VidyaberadadiTringularPark...........
Tabel 4.4 Scene Vidya berada di Halaman Kantor NDC
Tabel 4.8 Scene Hubungan Kekuatan Tekad dalam Mencapai
XIV
51
Tujuan...........
57
59
6l
64
66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes ......................................
25
Gambar 2.2 Gambar Kerangka Berfikir ...........................................................
30
Gambar 3.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes ......................................
42
Gambar 4.1 Poster Film Kahaani .....................................................................
43
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya film merupakan media hiburan dalam masyarakat.
Perkembangan seni film selalu mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat dan
mampu menunjukkan keberhasilannya untuk menampilkan kelayakan alur cerita,
keindahan seni pengambilan latar dan sudut kamera, hingga keelokkan budaya
disuatu tempat. Di tengah perkembangan perfilman yang pesat ini, tentu banyak
para sineas perfilman baik dalam negeri maupun luar negeri yang mewarnai dunia
ini, salah satunya yang terkenal adalah film Bollywood. Film Bollywood
merupakan film yang cukup diminati di masyarakat karena penyajian pesan dari
sang pembuat film diselipkan melalui keunikannya berupa kebudayaan anggukan
kepala, logat bahasa yang digunakan, dan yang melekat sekali ialah gerakan taritarian hingga nyanyian lagu-lagu menawan yang diselipkan didalamnya. Namun
dengan beberapa keunikan tersebut, tak sedikit masyarakat menilai film Bollywood
terlalu tertele-tele dan membosankan dengan adegan tari-tarian dan nyanyian lagulagunya. Untuk itu, masyarakat memerlukan gebrakan terbaru agar masyarakat
kembali tertarik dengan film Bollywood, tentunya dengan tidak menghilangkan
sekali keunikan dan ciri khasnya. Film Kahaani merupakan salah satu film
Bollywood yang mencoba sedikit keluar dari jalur unik Bollywood. Dalam film ini,
tidak terdapat ciri khas nyanyian, lagu serta gerakan tari, namun didalam film ini
tetap menampilkan ciri khas logat India dan tak lupa memperkenalkan budaya India
berupa acara hari besar Puja Durga.
Film juga berkembang menjadi media komunikasi yang ampuh. Berbagai
macam pesan dapat tersaji dengan baik di dalam sebuah film. Film dapat membawa
dampak bagi penikmatnya, dampak tersebut dapat bersifat positif maupun negatif,
1
2
tergantung bagaimana cara penonton menyerap dan menonton sebuah film. Selain
dianggap sebagai refleksi dari kehidupan, film juga dianggap sebagai media yang
baik untuk merepresentasikan realitas kehidupan masyarakat. Realitas kehidupan
masyarakat sangatlah banyak dan beragam. Dalam kehidupan bermasyarakat sering
kali kita menemukan dan melihat orang-orang dengan segala keterbatasan, baik
secara ekonomi hingga keterbatasan kita sebagai manusia dalam memerankan peran
kita sebagai manusia di muka bumi. Kita seringkali menganggap diri kita tidak bisa
melakukan satu hal sebelum kita mencobanya. Setiap keterbatasan yang dimiliki
oleh manusia hendaknya tidak dijadikan penghalang dalam menjalani kehidupan.
Seringkali keterbatasan yang dimiliki menjadikan banyak manusia patah
semangat dan tidak bergairah serta pasrah dalam menghadapi kehidupannya,
padahal disetiap kehidupan manusia, sudah semestinya manusia memiliki tujuan
hidup untuk lebih mewarnai hidupnya. Semua orang pasti memiliki cita-cita,
memiliki harapan dan tujuan hidup. Namun untuk mencapai itu semuanya
membutuhkan proses. Dari mulai proses yang sederhana hingga proses yang rumit.
Contoh tujuan hidup manusia adalah mencari kebahagiaan. Untuk menggapainya,
manusia haruslah memiliki semangat dan tekad yang kuat demi mendapatkan
kebahagiaan tersebut. Semua manusia memiliki kekuatan yang luar biasa, seperti
raksasa dalam dirinya. Kekuatan itu biasa disebut dengan inner power. Kekuatan
itu bisa muncul ketika kita hendak menggunakannya, walaupun belum tentu kita
merasa mampu melakukannya.1
Tujuan hidup yang tertanam dalam diri manusia akan membuat seorang
manusia terus bertahan dalam menghadapi apapun cobaan yang terjadi dihidupnya.
Hidup tanpa tujuan sama dengan hidup tanpa perjuangan dan tentunya kebahagiaan
yang diidamkan, tidak akan tercapai. Dalam berbagai ajaran agama, sebagai
manusia tidaklah diperbolehkan memiliki sikap patah semangat dan justru harus
memiliki tekad kuat dalam menjalankan kehidupan dan juga demi mencapai tujuan
hidup yang diinginkan. Sikap tekad merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki
Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Leutika. hlm. 6
1
3
setiap manusia. Sikap tekad dapat memotivasi seseorang agar dapat menggapai
tujuan yang diinginkan. Tekad merupakan kesungguhan hati untuk keluar dari
sesuatu yang negatif yang ada dihidup kita. Tekad mampu membangkitkan manusia
dari kegagalan, rasa tidak puas dan semangat menggapai tujuan didalam hidup.
Tekad bukan sebuah talenta dasar yang dimiliki oleh manusia, tekad merupakan
sikap yang sudah semestinya harus dimiliki oleh manusia. Dengan tekad yang
teguh, kuat, dan ditambah sifat tidak patah semangat, seorang manusia pasti mampu
menjalani segala cobaan yang berat sekalipun.
Film Kahaani ini bukannya film pertama yang menyisipkan konsep
kekuatan tekad dalam dan menggapai tujuan hidup. Di Indonesia, pada tahun 2014
film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar merepresentasikan kekuatan tekad seorang
wanita dalam menggapai kebahagiaan hidupnya. Pada film ini diceritakan Merry
Riana sang pemeran utama mengalami kebangkrutan pada masa kerusuhan tahun
1998 yang akhirnya sang ayah mengirimkan Merry sampai di Singapura untuk
melanjutkan hidup disana. Dengan kekuatan tekad dan semangat yang tiada henti,
Merry akhirnya berhasil menggapai kebahagiaannya. Sedangkan di Barat, pada
tahun 2008, film Challangeing yang dibintangi oleh Angelina Jolie juga tak kalah
menggugah semangat kita dalam bertekad. Kehilangan anak yang dicintainya
membuat Mrs. Collins terus berusaha mencari Walter, anaknya yang hilang.
Dengan sikap tekad kuat yang ditampilkan sosok Mrs. Collins akhirnya Mrs.Collins
dapat menemukan anaknya meskipun banyak sekali hambatannya dalam proses
pencariannya. Yang membedakan film Kahaani dengan dan Merry Riana adalah
alirannya. Film Kahaani dan Film Challangeing memiliki aliran yang sama berjenis
thiller, sedangkan film Merry Riana beraliran drama. Yang menjadi kesamaan
dalam ketiga film tersebut adalah sama-sama menyimpan pesan secara tersirat,
yakni sama-sama ingin membangun pentingnya sikap bertekad dalam diri
seseorang. Meskipun sama-sama mengangkat kekuatan tekad, film Kahaani yang
beraliran thiller ini memiliki adegan yang lebih menegangkan dan rumit karena
yang membuat berbeda adalah budaya India yang terdapat didalamnya.
4
Kurangnya film bergenre motivasi di Indonesia serta banyaknya film
bergenre horror berbalut sex, membuat pecinta film Indonesia banyak tertarik pada
film-film luar negeri yang bergenre motivasi, salah satunya adalah film Bollywood.
Sebanyak 10 juta orang Indonesia menyukai film India karena memiliki banyak
kesamaan dalam hal budaya, nilai-nilai dan selera.2 Film Bollywood tak kalah
bergengsinya dengan Hollywood. Bagi pecinta Bollywood tentunya sudah tidak
asing lagi dengan film motivasi India berjudul Taare Zameen Par yang rilis di tahun
2007, yang merupakan peringkat kedua film India terbaik dengan rating 8.5 dari
skala 10, berhasil merepresentasikan motivasi belajar.3 Ditahun 2012, muncul dua
film motivasi berjudul English Venglish dan Kahaani. Dari kedua film tersebut,
penulis tertarik pada film Kahaani karena dalam penyajiannya berbeda dengan film
English Venglish, film Kahaani dengan peringkat kesepuluh film India terbaik
dengan rating 8.2 dari skala 10 tidak menyelipkan keunikan film Bollywood pada
umumnya dan jalan ceritanya juga jauh lebih menarik dan terlihat berbeda jika
dibandingkan dengan film India biasanya.4 Film dengan genre motivasi diharapkan
mampu menyulut semangat penontonnya untuk selalu positif dan selalu
menumbuhkan semangat bertekad khususnya, agar segala tujuan dalam hidupnya
dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pesan-pesan dan simbol
yang digambarkan baik secara tersurat maupun tersirat dalam suatu film dapat
menggambarkan atau menceritakan suatu kisah dan makna yang terkandung
didalamnya.
Film Kahaani ini merupakan film motivasi dengan membawa nilai-nilai
yang berdampak positif bagi yang menonton. Nilai-nilai memotivasi seperti sikap
tekad yang ditunjukkan dalam film tentunya dapat memberikan insprasi kepada
yang menontonnya. Film-film motivasi memberikan semangat untuk menjalani
hidup yang penuh dengan semangat dan penuh dengan kegigihan dalam
Ria Pratiwi. 2014. Channel Khusus Film Bollywood Rambah Televisi Berbayar Indonesia.
Business Portal. via swa.co.id/swa/capital-market/corporate-action/channel-khusus-filmbollywood-rambah-televisi-berbayar-indonesia diakses pada 16 Oktober 2016 03:17 p.m
3
Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.com/list/ls053237568 diakses pada 16
Oktober 2016 3:23 p.m
4
Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.com/list/ls053237568 diakses pada 16
Oktober 2016 3:23 p.m
2
5
menjalankan kehidupan yang cerah. Apalagi ketika film tersebut mampu
memberikan sebuah solusi untuk sebuah masalah dan hambatan dalam menjalani
setiap kahidupan ini. Namun, sebaik apapun film yang ditonton, motivasi yang anda
perlukan biasanya hanya terdapat dalam diri sendiri.5 Berlatar belakang pada acara
hari besar Puja Durga di India, film Kahaani mengisahkan tentang seorang wanita
yang berusaha dan bertekad menemukan kebenaran yang terjadi pada suaminya
yang hilang. Kesabaran dan kekuatan tekadnya untuk membuka misteri kehilangan
suaminya membuahkan hasil. Film Kahaani mengajarkan penonton film bagaimana
cara menyikapi permasalahan dalam kehidupan. Banyak pelajaran yang dapat
diperoleh dari film Kahaani ini, dan dalam penelitian ini akan lebih membahas sikap
tekad dalam diri seseorang. Alasan pemilihan tema tekad karena peneliti merasa
tema tersebut sesuai dengan pesan-pesan yang ditampilkan dalam film tersebut.
Kesamaan budaya seperti budaya biasanya orang Asia menjadikan film ini dapat
dijadikan bahan referensi mengenai tekad. Ketetapan universal mimik wajah dan
intonasi yang ada juga mendukung referensi mengenai makna tekad itu sendiri.
Tekad merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu, namun tetap
kembali lagi kepada niat dari individu itu sendiri.
Latar belakang itulah yang membuat menarik peneliti untuk mengkaji
tentang bagaimana representasi makna tekad dalam film Kahaani. Banyaknya tanda
yang mempunyai pesan tersirat yang merepresentasikan tekad seseorang dalam film
Kahaani. Adegan-adengan yang tersaji menampilkan tanda yang memiliki makna.
Untuk mengkaji tanda penyusun film tersebut diperlukan analisis secara semiotika.
Analisa semiotika dipilih karena pada dasarnya manusia hidup berdampingan
dengan tanda. Tanda tersebut diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai efek
yang diharapkan dari komunikator kepada komunikan. Dengan demikian semiotika
digunakan untuk mempelajari hakikat keberadaan suatu tanda.6 Analisa ini
digunakan agar dapat melihat bagaimana sebenarnya proses gejala penandaan yang
Setia Furqon. 2015. Film Motivasi Islam. Setiafurqon.com/film-motivasi-islami.html diakses
pada 16 Oktober 2016 pada 3:34 p.m
6
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya. hlm. 87
5
6
ada pada film tersebut. Alur film yang dibuat agak berliku, dan tanda atau adegan
yang tersaji sangat menarik, menjadikan film Kahaani pantas dijadikan sebagai
objek penelitian yang mampu menjadi inspirasi dan diaplikasikan dalam kehidupan
nyata, khususnya dalam merepresentasikan kekuatan tekad dalam menggapai
tujuan hidup dan kebagahiaan yang diidamkan. Dari pemaparan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Representasi Makna
Tekad dalam Film Kahaani (Analisis Semiotika Model Roland Barthes)”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang yang telah dijabarkan, penulis membuat
rumusan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah Representasi Makna
Tekad dalam Film Kahaani?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian
latar
belakang
diatas,
maka
peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana makna denotasi tentang tekad yang terdapat dalam film
Kahaani?
2. Bagaimana makna konotasi tentang tekad yang terdapat dalam film
Kahaani?
1.3.1 Batasan Masalah
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memiliki kemungkinan bias
data yang cukup besar, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti,
maka melakukan pembatasan masalah untuk mempertegas masalah yang diteliti.
Batasan masalahnya adalah penelitian ini berfokus memaparkan makna denotasi
dan makna konotasi yang terdapat pada film Kahaani dengan memperhatikan tanda,
baik berupa bahasa verbal yang berupa tulisan maupun bahasa non verbal yang
berupa gambar yang teridentifikasi makna dan proses bertekad pada diri seseorang.
Selain itu, penelitian ini berfokus pada sikap tekadnya saja, serta proses bertekad
yang terdapat dalam diri seseorang yang terepresentasi dalam film Kahaani.
7
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi proses bertekad seseorang dan memahami makna tekad
dalam film Kahaani.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi
pengembangan kajian penelitian komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, khususnya bagi mahasiswa jurusan
Ilmu Komunikasi mengenai penggunaan analisis semiotika dalam pemaknaan
simbol pada sebuah film. Disamping itu penulis juga ingin menyumbangkan bahan
perpustakaan dengan harapan dapat menjadi tambahan referensi tulisan yang
bermanfaat.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa dalam memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam
sebuah film. Selain itu diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan dan pertimbangan bagi kemajuan ilmu komunikasi dan selanjutnya
masyarakat diharapkan dapat memahami bagaimana film Kahaani adalah salah satu
media komunikasi massa untuk merepresentasikan kekuatan tekad untuk mencapai
tujuan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Film
Kata film dalam kamus lengkap bahasa Indonesia berarti gambar hidup.7
Definisi film menurut UU 8/1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asa
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, dan/atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya dengan atau tanpa suara, yang dapat
dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan system proyeksi mekanik, elektronik,
dan atau lainnya.8
Oey Hong Lee menyebutkan :
“Film sebagai alat komunikasi masa yang kedua muncul didunia,
mempunya masa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan
lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar,
dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari perm ulaan sejarahnya film dengan
lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak
mengalai unsure-unsur teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang
merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad
ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan mencapai puncaknya diantara perang
dunia 1 dan perang dunia 2, namun kemudian merosot tajam setelah tahun
1945, seiring dengan munculnya medium televisi.”9
Secara harfiah, film (sinema) adalah cinematographie yang berasal dari kata
cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau graph (tulisan, gambar,
citra). Jadi, dalam pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya, harus
Ali, Muhammad. 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani, hlm.
97
8
Undang-undang Perfilman No.8 Tahun 1992 Pasal 1 Bab 1
9
Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm. 126
7
8
9
menggunakan alat khusus, yang biasa disebut dengan kamera. Itulah mengapa
seperti yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak akan jauh dari kata ‘kamera’
dengan menggunakan konsep sinematografi dalam pembuatannya baik dengan atau
tanpa suara. Dalam Tjasmadi terdapat tiga fungsi film, yaitu10 :
1. Film sebagai medium ekspresi seni peran yang berkaitan erat
hubungannya dengan seni.
2. Film sebagai tontonan yang bersifat dengar-pandang (audio-visual)
atau bisa dibilang sebagai hiburan.
3. Film sebagai piranti penyampaian pesan apa saja yang bersifat
dengar pandang, oleh karenanya film berkaitan erat dengan
informasi.
Film secara struktur terbentuk dari sekian banyak shot, scene dan sequence.
Tiap shot membutuhkan penempatan kamera pada posisi yang paling baik bagi
pandangan mata penonton dan bagi setting secara action pada saat tertentu dalam
perjalanan cerita, itulah sebabnya seringkali film disebut gabungan dari gambargambar yang dirangkai menjadi satu kesatuan utuh yang bercerita kepada
penontonnya. Sebagai alat komunikasi massa untuk bercerita film memiliki
beberapa struktur, yaitu11 :
a) Shot selama produksi film memiliki arti proses perekaman gambar sejak
kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off) atau juga sering
diistilahkan satu kali take (pengambilan gambar). Sementara shot setelah
film telah jadi (pasca produksi) memiliki arti satu rangkaian gambar untuh
yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar (editing).
b) Adegan (scene), adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita
yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang,
waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya terdiri
dari beberapa shot yang saling berhubungan.
c) Sekuen (sequence), salah satu adegan besar yang memperlihatkan satu
rangkaian peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa
adegan yang saling berhubungan.
Dalam sinematografi, unsur visual merupakan “alat” utama dalam
berkomunikasi. Maka secara konkrit bahasa yang digunakan dalam sinematografi
adalah suatu rangkaian beruntun dari gambar bergerak yang dalam pembuatannya
Tjasmadi, Johan HM. 2008. 100 Tahun Sejarah Bioskop di Indonesia, Bandung: PT. Megindo
Tunggal Sejahtera. hlm. 44
11
Prastista, Himawan. 2008 Memahami Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka. hlm. 29
10
10
memperhatikan ketajaman gambar, corak penggambarannya, memeprhatikan
seberapa lama gambar itu ditampilkan, iramanya dan sebagainya yang kesemuanya
merupakan alat komunikasi non verbal. Setiap pembuatan program pada gambar
yang bergerak, pada hakekatnya adalah ingin menyampaikan sesuatu kepada orang
lain/pemirsa; itu berarti pembuat program ingin berkomunikasi dengan
menggunakan audio visual kepada orang lain.12
Film adalah salah satu media komunikasi massa, film merepresentasikan
realitas dari kehidupan masyarakat. Film dapat menggambarkan sebagai dimensi
kehidupan dimasyarakat termasuk representasi seorang tokoh Vidya dalam Film
Kahaani, sebagai seseorang yang memiliki tekad kuat untuk mencapai seseuatu.
Menurut Bittner, dalam Psikologi Komunikasi Jalaludin Rakhmat, komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
orang.13 Sebagaimana media massa umumnya film merupakan cermin atau jendela
masyarakat dimana media massa itu berada. Nilai, norma, dan gaya hidup yang
berlaku pada masyarakat akan disajikan dalam film yang diproduksi. Film juga
berkuasa menetapkan nilai-nilai budaya yang “penting” dan “perlu” dianut oleh
masyarakat, bahkan nilai-nilai yang merusak sekalipun.14 Menurut Cultural Norm
Theory, media tidak berpengaruh langsung terhadap individu-individu melainkan
juga mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan nilai-nilai suatu
masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide, evaluasi dimana audiens
menentukan tingkah lakunya sendiri.15 Film juga sebagai salah satu bentuk
komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari cerita yang
ditayangkan. Unsur intrinsik dan ekstrinsik dari filmlah yang mampu menarik
perhatian khalayak untuk menonton film terutama adalah untuk memperoleh fungsi
informatif maupun edukatif, bukan persuasif. Hal ini pun sejalan dengan misi
perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain media hiburan, film nasional
12
Setyawati, Irma Fitri. 2012. Moral Anak dalam Film Hafalan Sholat Delisa. UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. hlm. 1
13
Rakhmat. Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. hlm.
155
14
Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa Kontroversi, Teori, dan Aplikasi. Bandung: Widya
Padjajaran. hlm. 89
15
Sihabudin. Ahmad. 2011. Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: PT. Bumi Aksara. hlm. 135
11
digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka
nation and character building.16
Sesuatu yang diceritakan, tentu saja perihal kehidupan. Disinilah lantas
menyebut film sebagai konstruksi dunia nyata, dunia yang kita tinggali. Dibanding
media lain, film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan sedekat mungkin
dengan kenyataan sehari-hari. Tentu yang dimaksud disini adalah film live in action
(film yang dimainkan tokoh nyata bukan film animasi) sekaligus film yang bercerita
(film naratif, bukan fil eksperimental yang tak mengandung narasi atau cerita.17
2.2 Representasi
Istilah representasi merupakan penggambaran (perwakilan) kelompokkelompok dan institusi sosial. Penggambaran itu tidak hanya berkenaan dengan
tampilan fisik (appearance) dan deskripsi, melainkan juga terkait dengan makna
(atau nilai) dibalik tampilan fisik. Tampilan fisik representasi adalah suatu jubah
yang menyembunyikan betuk makna sesungguhnya yang ada di baliknya.18
Representasi secara definisi lain adalah segala aktifitas yang membentuk ilmu
pengetahuan yang dimungkinkan kapasitas otak untuk dilakukan oleh semua
manusia.19 Representasi dapat didefinisikan lebih jelasnya sebagai penggunaan
tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan,
memotret, atau mereproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau
dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.20 Danesi mencontohkan representasi dengan
sebuah konstruksi X yang dapat mewakilkan atau memberikan suatu bentuk kepada
suatu materil atau konsep tentang Y. Sebagai contoh misalnya konsep sex diwakili
Ardianto, Elvaro & Lukiati Komala. 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. hlm.134
17
Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritikus Film, Yogyakarta: Humorian Pustaka. hlm. 17
18
Burton, Graeme 2007. Membincangkan Televisi, Yogyakarta & Bandung: JalaSutra. hlm.41-42
19
Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi, Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 24
20
Ibid. hlm.208
16
12
atau ditandai melalui gambar sepasang sejoli yang sedang berciuman secara
romantis.21
Representasi berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan sesuatu secara
bermakna, atau merepresentasikan pada orang lain. Representasi dapat berupa kata,
gambar, sekuen, cerita dan sebagainya yang ‘mewakili’ ide, emosi, fakta dan
sebagainya. Representasi bergantung pada tand dan citra yang sudah ada dan
dipahami secara kultural, dalam pembelajaran bahasa dan penandaan yang
bermacam-macam atau sistem tekstual secara timbal balik. Hal ini melalui fungsi
tanda ‘mewakili’ yang kita tahu dan mempelajari realitas.22
Menurut Stuart Hall seperti yang dikutip Nuraini Juliastuti, ada 2 proses
representasi: pertama, representasi mental, yaitu tentang seseuatu yang ada di
kepala kita masing-masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih
berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa”, yang berperan penting dalam
proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus
diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim supaya kita dapat menghubungkan
konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dan symbol-simbol tertentu.23
Representasi bekerja pada hubungan tanda dan makna. Konsep representasi sendiri
bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru. Menurut Nuraini Julianti
representasi berubah-ubah akibat makna yang juga berubah-ubah. Setiap waktu
terjadi proses negosiasi dalam pemaknaan.24
Jadi representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi merupakan
proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan kemampuan intelktual dan
kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia sendiri yang juga terus bergerak dan
berubah. Representasi merupakan suatu bentuk usaha konstruksi, karena pandangan
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi, Aplikasi Praktis Penelitian dan
Skripsi Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media. hlm. 148
22
Hartley, John. 2010. Communication, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci. Yogyakarta:
Jalasutra. hlm. 265
23
Juliastuti, Nuraini. Maret 2000. Representasi, Newsletter KUNCI No.4 (online)
(http://ia700106.us.archive.org/15/items/NewsletterKunci4BudayaMateri/Newsletter_KUNCI_4_
Budaya_Materi.pdf, diakses pada 17 Agustus 2016)
24
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu.Op.Cit. hlm. 150
21
13
baru yang menghasilkan pemaknaan baru juga merupakan hasil pertumbuhan
konstruksi pemikiran manusia. Juliastuti mengatakan bahwa melalui representasi
makna diproduksi dan dikonstruksi. Ini terjadi melalui proses penandaan, praktik
yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu.25
2.3 Teori Representasi
Dalam bab 3 buku Studying Culture: A Practical Introduction dalam
Nurzakiyah26, terdapat tiga definisi dari kata ‘to represent’, yakni :
1. To stand in for (untuk menandakan). Hal ini dapat dicontohkan dalam
peristiwa bendera suatu negara, yang jika dikibarkan dalam suatu event
olahraga, maka bendera tersebut menandakan keberadaan negara yang
bersangkutan dalam event tersebut.
2. To speak or act on behalf of (untuk berbicara atau bertindak atas nama
sesuatu). Contohnya adalah Paus menjadi orang yang berbicara dan
bertindak atas nama umat Katolik.
3. To re-present (untuk mewakili). Dalam arti ini, misalnya tulisan sejarah
atau biografi yang dapat menghadirkan kembali kejadian-kejadian di
masa lalu.
Dalam praktiknya, ketiga makna dari representasi ini bisa menjadi saling
tumpang tindih. Oleh karena itu, untuk mendapat pemahaman lebih lanjut mengenai
apa makna dari representasi dan bagaimana caranya beroperasi dalam masyarakat
budaya, teori Hall akan sangat membantu. Menurut Hall sendiri dalam bukunya
Representation: Cultural Representation and Signifying Practices,
“Representation connects meaning and language to culture. . .
Representation is an essential part of the process by which meaning is
produced and exchanged between members of culture.” (Representasi:
Representasi Budaya dan Praktek Penandaan, “Representasi
menghubungkan makna dan bahasa dengan budaya. . . Representasi
merupakan bagian penting dari proses dimana makna diproduksi dan
dipertukarkan antara anggota budaya.”). 27
Melalui representasi, suatu makna diproduksi dan dipertukarkan antar
anggota masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa, representasi secara singkat adalah
Ibid,. hlm. 150
Ahmad, Nurzakiyah. 2009. Representasi Maskulinitas Baru Pada Iklan Produk Kosmetik Pria
dalam Majalah Berbahasa Jerman Brigitte dan Stern. Depok: FIB UI hlm. 12
27
Ibid,.
25
26
14
salah satu cara untuk memproduksi makna. Representasi bekerja melalui sistem
representasi yang terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep dalam pikiran
dan bahasa. Kedua komponen ini saling berkorelasi. Konsep dari sesuatu hal yang
dimiliki dan ada dalam pikiran, membuat manusia atau seseorang mengetahui
makna dari sesuatu hal tersebut. Namun, makna tidak akan dapat dikomunikasikan
tanpa bahasa, sebagai contoh sederhana, konsep ‘gelas’ dan mengetahui maknanya.
Maka seseorang tidak akan dapat mengkomunikasikan makna dari ‘gelas’ (benda
yang digunakan orang untuk tempat minum) jika seseorang tidak dapat
mengungkapkannya dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain. Oleh
karena itu, yang terpenting dalam sistem representasi adalah bahwa kelompok yang
dapat berproduksi dan bertukar makna dengan baik adalah kelompok tertentu yang
memiliki suatu latar belakang pengetahuan yang sama sehingga dapat menciptakan
suatu pemahaman yang (hampir) sama. Menurut Stuart Hall, dalam Nurzakiyah,
Member of the same culture must share concepts, images, and ideas which
enable them to think and feel about the world in roughly similar ways. They
must be share, broadly speaking, the same ‘cultural codes’. In this sense,
thinking and feeling are themselves ‘sistem of representations’. (Anggota
dari budaya yang sama harus berbagi konsep, gambar, dan ide-ide yang
memungkinkan mereka untuk berpikir dan merasa tentang dunia dengan
cara yang kurang lebih sama. Mereka harus berbagi, umumnya, sama
dengan 'kode budaya' tersebut. Dalam hal ini, pikiran dan perasaan mereka
adalah 'sistem representasi’.). 28
Berfikir dan merasa menurut Hall juga merupakan sistem representasi.
Sebagai sistem representasi berati berfikir dan merasa juga berfungsi untuk
memaknai sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan hal tersebut, diperlukan
latar belakang pemahaman yang sama terhadap konsep, gambar, dan ide (cultural
codes).
Pemaknaan terhadap sesuatu bisa sangat berbeda dalam budaya atau
kelompok masyarakat yang berlainan, karena pada masing-masing budaya,
kelompok, dan masyarakat tersebut tentunya ada cara-cara tersendiri dalam
memaknai sesuatu. Kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang
28
Ibid,.
15
pemahaman yang tidak sama terhadap kode-kode budaya tertentu tidak akan bisa
memahami makna yang diproduksi oleh kelompok masyarakat lain.
Makna tidak lain adalah suatu konstruksi. Manusia mengkonstruksi makna
dengan sangat tegas sehingga suatu makna terlihat seolah-olah alamiah dan tidak
dapat diubah. Makna dikonstruksi melalui sistem representasi dan difiksasi melalui
kode. Kode inilah yang membuat masyarakat yang berbeda dalam suatu kelompok
budaya yang sama mengerti dan menggunakan nama yang sama, yang telah
melewati proses konvensi secara sosial. Misalnya, ketika kita memikirkan ‘rumah’
atau dalam bahasa Inggris ‘home’ yang bereati rumah, maka kita menggunakan kata
RUMAH atau HOME untuk mengkomunikasikan apa yang ingin kita ungkapkan
kepada orang lain. Hal ini karena kata RUMAH atau HOME adalah kode yang telah
disepakati dalam masyarakat untuk memaknai suatu konsep mengenai ‘rumah’
yang ada di pikiran kita (tempat berlindung atau berkumpul dengan keluarga).
Kode, dengan demikian, membangun korelasi antara sistem konseptual yang ada
dalam pikiran kita dengan sistem bahsa yang kita gunakan dan kita mengerti. Teori
representasi seperti ini memaknai pendekatan konstruksionis, yang berargumen
bahwa makna dikonstruksi melalui bahasa. Menurut artikel Stuart Hall dalam
Nurazakiyah,
“things don’t mean: we construct meaning, using representational systemsconcepts and signs.”(Sesuatu tidak berarti: kita membangun makna,
menggunakan sistem-konsep representasi dan tanda-tanda.). 29
Oleh karena itu, konsep (dalam pikiran) dan tanda (bahasa) menjadi bagian
yang penting yang digunakan dalam proses konstruksi atau produksi makna. Jadi
dapat disimpulkan bahwa representasi adalah suatu proses untuk memproduksi
makna dari konsep yang ada dipikiran kita melalui bahasa. Proses produksi makna
tersebut dimungkinkan dengan hadirnya sistem representasi. Namun, proses
pemaknaan tersebut tergantung pada latar pengetahuan dan pemahaman suatu
kelompok harus memiliki pengalaman yang sama untuk dapat memaknai sesuatu
dengan cara yang nyaris sama.
Penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana proses representasi ini bekerja
29
Ibid., hlm. 25
16
pada film Kahaani dengan membedahnya melalui tanda yang tersaji dengan
memaknai tanda kedalam makna denotasi, makna konotasi dan mitos yakni
bagaimana makna denotasi (gambaran sebuah pertanda) yang bersifat langsung
yang dilanjutkan dengan makna konotasi yang bersifat subjektif yang terjadi ketika
tanda bertemu dengan perasaan yang kemudian dikaitkan dengan mitos yakni
bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang
realitas atau gejala alam.
2.4 Tekad
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tekad diartikan sebagai kemauan
(kehendak) yang pasti; kebulatan hati; iktikad.30
Determination is simply not giving up. No matter how hard things get, or
how badly you want to just give up, you keep on going. (Sederhananya, tekad
adalah tidak menyerah. Tidak peduli bagaimana sulitnya mendapatkan atau
bagaimana buruknya seseorang untuk menyerah, namun tetap
menjalankannya.). 31
Tekad adalah keteguhan seseorang dalam memegang prinsip untuk
mencapai maksud dan tujuan yang sudah ditetapkannya. Tekad adalah kekuatan
niat. Tekad adalah bersegera dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, bersegera
dalam melaksanakan niat, dan tidak berlambat-lambat dalam mengejar sesuatu
yang dikhawatirkan dapat terlewatkan.32 Dalam sebuah struktur, awal mula
tindakan seseorang bertekad selalu diawali dari perkataan dari dalam dirinya sendiri
atau seringkali disebut dialog internal diri sendiri. Ketika dialog internal terkumpul
dan membulat menjadi sesuatu keinginan kuat, maka setelah itu seseorang akan
mengumpulkan dalil, alasan serta motivasi-motovasi sehingga setelah itu seseorang
menjadi semakin yakin akan niatnya. Niat terbagi atas dua tingkatan, pertama niat
dengan kesungguhan dan kedua adalah niat yang terbentuk biasa saja tidak terlalu
Kbbi.web.id/tekad
Abdumac. 2006. Top Definition; Determination.
http://www.urbandictionary.com/define.php?term=determination diakses pada 16 Oktober 2016
3:40 p.m.
32
Ust. Novel Alaydrus. 2010. Kalam Habib Muhammad Bin Abdullah Alaydrus: Kekuatan Niat.
Ar-Raudah Majelis Ilmu dan Dzikir Pelabuhan Hati Penuntut Ilmu. (online, ar-raudah.info/niat/
diakses pada Kamis, 06 Oktober 2016 01:01 a.m)
30
31
17
menggebu. Kekuatan niat seseorang ini dapat dilihat dari gerakan, suara hingga
tindakan yang sedang dilakukannya untuk menggapai niat tersebut. Tekad menjadi
penting didalam kehidupan manusia karena dengan adanya tekad, dapat menjadi
energi positif bagi manusia untuk mencapai sebuah tujuan.
Tekad tidak muncul begitu saja, tekad muncul dari kekuatan karakater yang
sengaja dibangun oleh manusia itu sendiri agar manusia itu dapat menggapai tujuan
hidupnya dengan cara yang diinginkannya. Semua manusia memiliki kekuatan
yang luar biasa, seperti raksasa dalam dirinya. Kekuatan itu biasa disebut dengan
inner power. Kekuatan itu bisa muncul ketika kita hendak menggunakannya,
walaupun belum tentu kita merasa mampu melakukannya.33
Life is made out of our determinations. (Hidup kita terbuat dari tekad.). 34
Semua orang pasti memiliki cita-cita, memiliki harapan dan tujuan hidup.
Namun untuk mencapai itu semuanya membutuhkan proses. Dari mulai proses yang
sederhana hingga proses yang rumit35. Terlepas dari kenyataan bahwa pencapaian
tujuan kita adalah penting untuk dicapai, tidak jarang bagi banyak orang gagal
dalam memenuhi target mereka. Dalam penerapannya, tekad berawal dari sebuah
niat, keyakinan dalam diri, lalu pengambilan keputusan dan berakhir tindakan.
Keempat penerapan tekad diatas merupakan konsep dari bertekad. Berikut
pemaparannya :
a. Pertama, niat. Niat merupakan sesuatu yang dilakukan dengan cara
menyengaja atau menyadari dengan total atas keinginan tertentu.
b. Kedua,
yakin.
Dalam
proses
yakin,
setiap
manusia
mulai
memvisualisasikan dan mengembangkan secara kinestiknya mengenai
niat yang ingin digapainya didalam pikirannya Pikiran kita adalah
Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah, Cetakan Pertama, Yogyakarta:
Leutika. hlm. 6
34
Sarah. 2016. https://www.linkedin.com/pulse/determination-your-life-rui-enesalves?articleId=7441129728695531620
35
Muhammad, Rifqi.. 2015. Ketika Hidup Tak Seperti Jalan Tol. Cetakan I, Fikri Press, CiputatTangerang Selatan. hlm. 23
33
18
kekuatan besar yang mampu memberikan semua yang kamu inginkan, ia
dipengaruhi oleh semua yang kita masukkan ke dalam pikiran. Apa yang
dipikirkan, maka itulah yang terjadi.36. Keyakinan dalam diri menjadi
penting, karena jika seseorang tidak memiliki keyakinan penuh untuk
menggapai niatnya, maka yang terjadi visualisasi serta kinestiknya akan
sering berubah-ubah dan mendatangkan dua kemungkinan motivasi
kepada dirinya, yakni motivasi baik dan motivasi buruk. Jika motivasi
baik yang hadir, maka seseorang yang bertekad akan mendekati bayangan
yang baik-baik dan semakin semangat untuk mewujudkan niatnya.
Sedangkan jika motivasi buruk yang hadir, maka seseorang yang bertekad
akan menjauhi bayangan yang buruk-buruk dan semakin menjauh serta
mengurungkan niatnya untuk diwujudkan. Keyakinan akan kemampuan
diri sendiri harus diimbangi dengan semangat untuk meraihnya. Karena
semangat dan keyakinan akan mengalahkan segalanya. Keyakinan akan
melahirkan kekuatan akan kemampuan diri sendiri. kemudian semangat
akan membakar keyakinan itu untuk menuntaskan segala rintangan,
tantangan dan hambatan yang ada didepan sana.37
c. Ketiga adalah keputusan. Setelah melalui niat dan keyakinan yang kuat
sehingga motivasi baik hadir, maka seseorang akan membuat keputusankeputusan yang akan dijalani untuk membuat niat menjadi kenyataan.
Peluang selalu menggoda siapa saja yang ada didekatnya38. Keputusan
yang dibuat ini juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi
dalam penggapaian tujuan yang ingin digapai. Semua yang telah sedang
dan akan terjadi dalam hidup, kuncinya terdapat dalam diri kita masingmasing yang memutuskan. Karena apapun alasannya, kitalah yang
menjalani hidup ini.39
Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah, Cetakan Pertama, Yogyakarta:
Leutika. hlm. 57
37
Ibid,. hlm. 127
38
Ibid,. hlm. 39
39
Ibid,. hlm.18
36
19
d. Keempat adalah tindakan. Tindakan ini adalah hasil akhir dari proses
bertekad. Tindakan yang dilakukan ini akan membuktikan berhasil atau
tidaknya atas niat yang diinginkan. Meskipun gagal, seseorang yang
memiliki tekad kuat akan melakukan tindakan apa saja untuk menggapai
keinginan dan tujuan hidupnya.
Tekad adalah awal mula dari sebuah tindakan. Tidak ada tindakan jika tidak
ada tekad dalam diri. Tindakan yang dilakukan bukan tindakan omong kosong,
tetapi merupakan tindakan yang benar-benar komitmen dan totalitas dari apa yang
dia miliki untuk menggapai tujuan hidupnya dengan mengerahkan segala
kemampuan yang dimiliki. Tekad yang kuat juga merupakan kunci dari
keberhasilan dalam kehidupan, tak tergoyahkan oleh berbagai kesulitan dan
masalah yang ada. Ilmuwan sendiri tak bisa memberi ciri-ciri pada hal ini namun
dalam beberapa kasus, jelas sekali tekad itu sikap penting yang dapat memberi
seseorang kekuatan di luar batas manusia normal. Berikut ada tiga ciri seseorang
yang memiliki tekad kuat menurut beberapa surat dalam kitab Al-Qur’an,
diantaranya :
a. Pertama, orang yang memiliki tekad tidak akan mudah tergoda, sebesar
apapun godaan yang datang kepadanya.
b. Kedua, tekad yang kuat tidak cukup mengantarkan seseorang pada
tujuannya, jika tidak dibarengi dengan amal sholeh.
c. Ketiga, tawakal. Sebab tawakal akan menjadikan seseorang bersyukur jika
sukses mencapai tujuan dan menjadikan seseorang tetap berbaik sangka
kepada Tuhan.
Orang yang bertekad yang kuat juga terlihat dari cara dirinya berbicara, dari
intonasi dan dari kata-kata yang digunakan melambangkan keyakinan. Selain itu
seseorang yang memiliki tekad yang kuat juga dapat terlihat dari mimik wajahnya,
bisa dari tatapan mata yang melambangkan ke fokusan seseorang terhadap sesuatu.
Banyak sekali alasan seseorang untuk terus bertekad didalam hidupnya, misalnya
sebagai motor penggerak keputusan manusia dalam menjalani kehidupan, maka
20
dibutuhkan tekad. Karena tekad merupakan ruh atau landasan dari seseorang untuk
mencapai dan meraih impian.
Determination is closely associated with resilience: the ability to bounce
back from setbacks, rather than giving up. When the going gets tough, the
tough get going! Perseverance and persistence are also highly related.
(Tekad erat kaitannya dengan ketahanan: kemampuan untuk bangkit kembali
dari kemunduran, daripada menyerah. Ketika akan menjadi sulit, yang sulit
pergi! Kekuatan hati dan ketekunan juga sangat terkait.). 40
Tekad yang terbentuk didalam diri manusia tentunya memiliki fungsi bagi
manusia itu sendiri, diantaranya dengan adanya tekad, seseorang dapat mencapai
apa yang diinginkannya dan apa yang ingin di tujunya. Tekad juga sebagai landasan
awal agar manusia mau melakukan dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya sehingga menciptakan keyakinan yang total yang akhirnya menghasilkan
sebuah perbuatan atau tindakan. Dalam hal menggapai tujuan hidup, manusia sering
kali melawan rintangan dan banyak kesulitan yang menghadang. Namun rintangan
dan kesulitan tersebut akan dapat terlewati dengan mudah jika setiap manusia
memiliki semangat serta tekad yang kuat untuk menghadapinya demi menggapai
tujuan hidup tersebut. Kemauan, optimis, antusias dan keyakinan untuk mau
bertindak nyata adalah bagian yang harus dipersiapkan untuk merevolusi diri.41
Tekad pantang menyerahlah yang akan mengantarkan kamu menuju tangga-tangga
impian yang selama ini diidamkan.42
2.5 Semiotika Film
Sebagai sebuah ilmu (pengetahuan), semiotika memiliki makna atau arti
yang beragam. Semiotic adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan
manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda,
yakni sesuatu yang harus kita beri makna.43 Pada umumnya, semiotika dipahami
Josey Wales. 2015. Determination. https://www.kent.ac.uk/careers/sk/determination.htm diakses
pada 16 Oktober 2016
41
Purnadina. 2010. Op.Cit. hlm. 110
42
Ibid,. hlm. 107
43
Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan dan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. hlm. 3
40
21
sebagai ilmu yang mempelajari tentang tanda atau signifikansi. Sedangkan
signifikansi itu sendiri, menurut A. J. Greimas dan J. Courte, adalah pengetahuan
yang hanya menekankan aspek tertentu dari jangkauan pengetahuan tanda.44
Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau
sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif,
mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat
dipikirkan atau dibayangkan. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda
atau teori tentang pemberian tanda.
Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis structural
atau semiotika. Seperti yang dikemukakan oleh van Zoest, film dibangun dengan
tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja
sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi
statis, rangakaian gambar dalam film menciptakan imaji dan sitem penandaan. Pada
fil digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.
Ciri gambar-gambar film adalah persamaannya dengan realitas yang ditunjuknya.
Gambar yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang
didenitasikannya.45 Film menuturkan ceritanya dengan cara khususnya sendiri.
kekhususan film adalah mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera dan
pertunjukkannya dengan proyektor dan layar. Ada hal-hal yang dapat dilakukan
film yang tidak dapat dilakukan cerita tertulis dan sebaliknya.46
Film dan televisi memiliki bahasa sendiri dengan sintakis dan tata bahasa
yang berbeda. Tata bahasa itu terdiri atas semacam unsur yang akrab, seperti
pemotongan (cut), pemotreran jarak dekat (close-up), pemotretan dua (two shot),
pemotretan jarak jauh (long shot), pembesaran gambar (zoom-in), pengecilan
gambar (zoom-out), memudar (fade), pelarutan (dissolve), gerakan lambar (slow
motion), gerakan yang dipercepat (speeded-up), efek khusus (special effect).47
Baidhowi,2009. Antropologi Al-Quran. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta. hlm. 24
Sobur, Alex. 2009. Op.Cit. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm.128
46
Ibid,. hlm. 130
47
Ibid,. hlm. 130-131
44
45
22
Semiotika sebagai suatu cara untuk mengkaji tentang film. Semiotika
beroperasi dalam wilayah tanda. Film dikaji melalui sistem tanda, yang terdiri dari
lambang baik verbal maupun berupa ikon-ikon atau gambar. Dalam membaca
tanda-tanda yang terdpat dalam representasi, maka dibutuhkan alat untuk
membacanya, yaitu melalui studi semiotika. Menurut Umberto Eco, teori semiotika
mampu menjelaskan ranah fenomena tanda secara lebih luas. Semiotika lebih
memperhatikan makna pesan dan cara pesan disampaikan melalui tanda-tanda.
Tanda adalah segala sesuatu yang berdasarkan konvensi sosial yang telah ada
sebelumnya, dapat diperlakukan sebagai sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.48
Dari berbagai tanda dalam semiotika film, dikenal pula istilah mise en scene
yang terkait dengan penepatan posisi dan pergerakan actor pada set (blocking),
serta sengaja dipersiapkan untuk menciptakan sebuah adegan (scene) dan
sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera. Mise en scene berarti
menempatkan sesuatu pada satu layar, unsur-unsurnya antara lain actor’s
performance yang terdiri dari script adalah sebuah naskah yang berisi semua
kalimat yang diucapkan oleh pemain film, dan movement yaitu semua hal dan
berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemain film.49
Selain itu mise en scene juga terdiri dari unsur suara (sound). Sound yaitu
latar belakang suara pemain, lagu, sound effect, atau nat sound (suara disekeliling
pemain film). Suara yang dapat didengar mendampingi visualisasi gambar pada
layar.50 Adapun kategori suara antara lain: spoken word berupa perkataan,
komentar, dialog, maupun monolog dari seorang pemain film. Natural sound
berupa semua suara selain ucapan pemain film dan musik yang berfungsi sebagai
ilusi realitas dan simbolisasi keadaan. Serta, music berupa instrument atau nyanyian
yang berfungsi untuk membantu transisi antar sequence, membentuk suasana latar
Umberto, Eco. 2009. Teori Semiotika Signifikasi Komunikasi. Jakarta: Kreasi Wacana. hlm. 22
Widhiastuti, Chistina Ineke. 2012. Representasi Nasionalisme dalam Film Merah Putih.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. hlm. 22-23
50
Loc.Cit
48
49
23
tempat, membentuk kesan emosi pemain lebih hidup, untuk membentuk atmosfer,
menambah kesan dramatis ataupun sekedar menyampaikan pesan non verbal.51
Unsur selanjutnya dalam mise en scene yaitu production design. Production
design yang terdiri dari setting berupa lokasi pengambilan gambar, property berupa
segala peralatan atau barang yang mendukung pelaksanaan produksi film, dan
costum berupa segala pakaian yang dipakai oleh pemain film.52 Penerapan metode
semiotika dalam film berkaitan erat pula dengan media televisi. Karena televise
merupakan medium yang kompleks yang menggunkan bahasa verbal, gambar dan
suara untuk menghasilkan impresi dan ide-ide para orang. Aspek-aspek yang
diperhatikan dari medium yang berfungsi sebagai tanda, untuk membedakan
sebagai pembawa tanda. Apa yang menarik dari TV adalah pengambilan gambar
dari kamera yang dilakukan.53
Tabel 2.1 Rumusan Konsep Pemaknaan Berger
Penanda
(pengambilan gambar)
Close up
Medium shot
Long shot
Hanya wajah
Hampir seluruh tubuh
Setting dan karakter
Full shot
Seluruh tubuh
Keintiman
Hubungan personal
Konteks, skope, jarak
publik
Hubungan sosial
Penanda
(pergerakan kamera)
Pan down
Definisi
Petanda (makna)
Kamera mengarah ke
bawah
Kamera mengarah ke
atas
Kamera bergerak ke
dalam
Kekuasaan, kewenangan
Pan up
Dolly in
Loc.Cit
Loc.Cit
53
Loc.Cit
51
52
Definisi
Petanda (makna)
Kelemahan, pengecilan
Observasi, fokus
24
Penanda
(teknik penyutingan)
Fade in
Fade out
Cut
Wipe
Definisi
Gambar kelihatan pada
layar kosong
Gambar di layar menjadi
hilang
Pindah dari gambar satu
ke yang lain
Gambar terhapus dari
layar
Petanda (makna)
Permulaan
Penutupan
Kebersambungan,
manarik
“penentuan” kesimpulan
Sumber : Artur Asa Berger. 2000. Media Analysis Techniques, hal. 33-3454
Hal diatas menunjukkan semacam “tata bahasa” televisi seperti
pengambilan gambar, kerja kamera, dan teknik penyutingan. Hal tersebut
membantu kita untuk memahami apa yang terjadi pada sebuah program, begitu pula
dalam sebuah film. Terdapat pula hal lain yang mungkin juga menarik, seperti
teknik pencahayaan, penggunaan warna, efek suara dan musik. Semua penanda
tersebut menolong kita untuk menerjemahkan apa yang kita lihat dan yang kita
dengar dari televisi dan sebuah film.
“Tanda” dan “makna” merupakan kata kunci yang menghubungkan antara
semiotika dan komunikasi. Didalam komunikasi terdapat unsur pesan yang
berbentuk tanda-tanda. Dan tanda-tanda ini mempunyai struktur tertentu yang
dilatarbelakangi oleh keadaan sosiologi ataupun budaya ditempat komunikasi itu
hidup sehingga untuk mempelajari bagaimana struktur pesan atau konteks di balik
pesan-pesan komunikasi diperlukan studi semiotika terlebih dalam lapangan
komunikasi massa.55
2.6 Semiotika Roland Barthes
Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
tanda.Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.56 Semiotik
Loc.Cit
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Op.Cit. hlm. 162
56
Sobur, Alex. Op.Cit, hlm. 15
54
55
25
berasal dari kata Yunani yaitu semeion, yang berarti tanda.57 Semiotika berakar dari
studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika.”Tanda” pada masa
itu masih bermakna suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.58
Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna
(meaning) ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda. Konsep
dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan
simbol, bahasa, wacana, dan bentuk-bentuk nonverbal, teori-teori yang
menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana
tanda disusun. Secara umum, studi tentang tanda merujuk kepada semiotika.59
Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang
rajin mempraktikan model linguistik dan semiologi Saussurean. Ia juga
intelektualdan kritikus sastra Prancis yang ternama; eksponen penerapan
strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah
sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu
dalam waktu tertentu.60 Untuk itulah, Barthes meneruskan pemikiran Saussure
dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural
penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami
dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Two Order
of Signification” (Signifikansi Dua Tahap). Dalam hal ini denotasi justru lebih
diasosiasikan dengan ketertutupan makna dan dengan demikian, sensor atau represi
politis. Sedangkan konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya
sebagai “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan
pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.61
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 11
Ibid., hlm 16-17
59
Ibid., hlm 16
60
Ibid., hlm 63
61
Ibid., hlm 70-71
57
58
26
Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes
Sumber : John Fiske dalam Sobur, Analisis Teks Media, 2004, hlm. 127
Melalui gambar di atas, Barthes, seperti dikutip Fiske, menjelaskan
signifikansi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di
dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai
denotasi. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk signifikansi tahap
kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan
perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya.62
a. Makna Denotasi:
Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan
sebagainya.Makna ini tidak dibisa dipastikan dengan tepat, karena
makna denotasi merupakan generalisasi. Dalam terminologi Barthes,
denotasi adalah sistem signifikansi tahap pertama. Signifikasi tahap
pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam
sebuah tanda terhadap realitas eksternal, dan dalam semiotika Barthes,
ia menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda.
Maka dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki
makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif
yang melandasi keberadaannya. Dalam hal ini, denotasi diasosiasikan
62
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm. 127
27
dengan ketertutupan makna.63 Denotasi dimaknai secara nyata. Nyata
diartikan sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya atau
terkadang dirancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi
denotasi biasanya mengacu pada penggunaan bahasa dengan arti yang
sesuai dengan apa yang terucap. Misalnya ketika seseorang
mengucapkan kata “monyet” maka yang dimaksudkan dari pengucapan
kata “monyet” tersebut adalah konsep tentang monyet, seperti berkaki
dua, mamalia, bewarna gelap seperti coklat, hitam serta berekor. Dalam
semiologi Roland Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi
tingkat pertama, yang kemudian dilanjutkan oleh sistem signifikasi
konotasi yang berada di tingkat kedua.
b. Makna Konotasi:
Konotasi digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap
kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda
bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari
kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif, dengan
kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah
objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara penggambarkan.
Makna konotatif adalah gabungan antara makna denotatif dengan segala
gambar, ingatan dan perasaan yang muncul ketika indera kita
bersinggungan dengan petanda. Sehingga akan terjadi interaksi saat
petanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilainilai dari kebudayaannya. Contohnya ketika kita menyebutkan kata
“vespa”, makna denotasi “vespa” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah skuter, kendaraan bermotor beroda dua yang rodanya
lebih kecil daripada sepeda motor. Namun secara konotatif kata “vespa”
akan dimaknai sebagai sesuatu yang membuat bahagia, mengingatkan
akan perjalanan ke suatu tempat dan identik dengan seseorang yang
terlibat dalam ingatan akan kata “vespa” tersebut. Jika ditelaah melalui
63
Sobur, Alex. 2009. Op.Cit. Jakarta: Remaja Rosdakarya. hlm 70
28
kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebut
sebagai mitos serta berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan
pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode
tertentu. Konotasi mengacu pada makna yang menempel pada suatu kata
karena sejarah pemakainya, oleh karena itu dapat dimaknai secara
berbeda oleh setiap individu. Jika denotasi sebuah kata dianggap sebagai
objektif kata tersebut, maka konotasi sebuah kata dianggap sebagai
makna subjektif atau emosionalnya. Arthur Asa Berger menyatakan
bahwa konotasi melibatkan simbol-simbol, historis dan hal-hal yang
berhubungan dengan emosional. Makna konotatif bersifat subjektif
dalam pengertian bahwa terdapat pergeseran dari makna umum
(denotatif) karena sudah ada penambahan rasa dan nilai tertentu.64 Kalau
makna denotatif hampir bisa dimengerti banyak orang, maka makna
konotatif hanya bisa dicerna oleh mereka yang jumlahnya lebih kecil.
2.7 Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan upaya suatu alur penelitian yang jelas dan
diterima secara akal. Kerangka berfikir penelitian ini menjabarkan realitas kekuatan
tekad dalam mencapai tujuan sebagai dasar dari penelitian. Bagaimana kekuatan
tekad dalam mencapai tujuan hidup menjadi sangat penting dan harus menjadi sifat
yang dimiliki oleh setiap manusia.
Realitas yang ada disekitar kita kini tidak hanya dapat dilihat secara real,
tetapi realitas yang ada juga dapat diangkat kedalam media masa seperti film. Film
merupakan salah satu media komunikasi yang tepat dalam penyampaian pesan
melalui audio-visualnya. Kita dapat menyaksikkan representasi dari sebuah realitas
yang terjadi dimasyarakat dalam bentuk karya yang disebut film. Disetiap karya
film, terkandung pesan-pesan yang sengaja ingin disampaikan oleh sang
pembuatnya.
64
Ibid,. hlm. 70
29
Dibawah ini merupakan kerangka berfikir peneliti dalam melaksanakan
penelitian yang berjudul Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani. Dalam
film Kahaani ditemukan adegan-adengan yang mempunyai makna tertentu.
Berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes ditemukan sejumlah penanda
(signifier) dan petanda (signified) berupa setting lokasi, properti, aktor dan kostum
(mise en scene) dan penempatan kamera (sinematografi) dengan didukung dari
audio, visual dan sejumlah tanda lainnya yang menunjukkan representasi kekuatan
tekad dalam film tersebut.
Selanjutnya film yang telah di pilih peneliti sebagai objek penelitian, akan
di analisis dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes dengan
fokus perhatian tertuju pada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of
signification). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara penanda dan
petanda dalam sebuah realitas. Barthes menyebutnya sabagai makna denotasi yaitu
makna yang nyata dari sebuah tanda. Peneliti melihat visual dan audio-visual
berupa perkataan dari tokoh. Selanjutnya makna konotasi adalah istilah Barthes
untuk menyebut signifikasi tahap kedua yang menggambarkan interaksi yang
terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari penonton serta nilainilai kebudayaan yang dianut, peneliti akan melihat keterkaitan antara tanda yang
terdapat dalam film dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat,
yaitu sikap tekad. Kemudian hasil analisis di singkronisasikan dengan teori
komunikasi. Peneliti menggunakan teori representasi untuk melihat singkronisasi
apakah film Kahaani mampu merepresentasikan makna tekad yang ada didalamnya.
30
2.2 Gambar Kerangka Berfikir
Realitas pentingnya sikap tekad
yang harus dimiliki oleh seseorang
Sikap tekad tergambarkan dalam film Kahaani melalui tanda
visual (gambar, bahasa non verbal/gesture/mimik wajah, serta
latar) dan tanda audio (suara, bahasa verbal, dialog tokoh, musik
dan sound efek)
dan audio
Makna Tekad
Konsep bertekad
Analisis Semiotika Roland Barthes
Denotasi
Konotasi
Teori Representasi
Representasi Makna Tekad dalam Film
Kahaani
31
2.8 Penelitian Terdahulu
Untuk menghindari kesamaan terhadap penelitian yang telah ada
sebelumnya, maka peneliti mengadakan peninjauan terhadap penelitian yang telah
ada sebelumnya, sebagai berikut :
1.
Skripsi berjudul “Representasi Iklas dalam Film “Emak Ingin Naik
Haji” (Analisis Semiotik terhadap Tokoh Emak)” yang disusun oleh Rosyid
Rochman Nur Hakim jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Film Emak Ingin Naik
Haji merupakan film yang menceritakan ketulusan niat naik haji seorang
tokoh Emak. Penelitian ini mengangkat bagaimana representasi iklas
melalui tokoh emak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik dengan
menggunakan model semiotika Roland Barthes.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah iklas
direpresentasikan dalam film Emak Ingin Naik Haji melalui tokok Emak.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
bagaimana
iklas
direpresentasikan oleh tokoh emak dalam film emak Ingin Naik Haji. Objek
penelitian yang digunakan adalah scene-scene iklas dalam film Emak Ingin
Naik Haji melalui tokoh emak. Penelitian ini menggunakan peta signifikasi
tanda Roland Bartes. Dari adengan atau tanda yang teridentifikasi sikap
iklas, akhirnya ditemukannya tanda iklas dari tokoh emak dengan 8 ciri sifat
iklasnya, yaitu pantang menyerah dengan makna denotatifnya adalah
tentang himbauan bagamana dalam hidup kita sebagai seorang muslim
harus mempunyai sifat pantang menyerah terhadap sesuatu hal yang
menjadi keinginannya sedangkan konotatifnya menjelaskan bahwa pantang
menyerah harus diimbangi dengan suatu usaha yang sungguh-sungguh serta
sabar karena hal itulah yang mempengaruhi iklas atau tidaknya seseorang
dalam menjalani hidup. Selanjutnya temuan yang kedua, orang yang iklas
hatinya lembut, ketiga istiqomah, keempat berusaha membantu orang yang
lebih membutuhkan, kelima selalu memaafkan kesalahan orang lain,
32
keenam tidak membeda-bedakan dalam pergaulan, ketujuh tawakal dan
kedelapan bersyukur.
2.
Skripsi berjudul “Representasi Semangat Hidup dalam Film Surat
Kecil Untuk Tuhan (Analisis Semiotika Roland Barthes)” yang disusun oleh
Muhammad Zakariya, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah IAIN
Sunan Ampel Surabaya, 2013. Fokus masalah yang diteliti pada skripsi ini
yaitu bagaimana representasi semangat hidup dalam film Surat Kecil Untuk
Tuhan. Untuk mengungkapkan masalah tersebut secara menyeluruh dan
mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode paradigm kritis dengan
pendekatan
analisa
semiology
komunikasi,
yang
berguna
untuk
memberikan fakta dan data kemudian data tersebut dianalisis secara kritis
dengan dasar pemikiran Roland Barthes. Penelitian ini mengacu pada teori
Roland Barthes yang menganalisis secara signifikasi dua tahap, yaitu tahap
denotasi dan tahap konotasi. Makna denotasi dimengerti sebagai makan
harfiah atau makna sesungguhnya sedangkan makna konotasi adalah makna
yang tersembunyi yang terdapat dalam film tersebut sehingga diperoleh
makna yang mendalam tentang semangat hidup yang direpresentasikan
dalam film surat kecil untuk tuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana semangat
hidup melalui berbagai simbol-simbol direpresentasikan dalam film surat
kecil untuk tuhan. Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu film
Surat Kecil untuk Tuhan yang digunakan secara keseluruhan sebagai objek
penelitian yang akan diteliti yang terkait dengan segala sesuatu yang tampil
dikamera, baik penampilan pemain film, suara, dan desain produksi (lokasi,
properti dan kostum), serta sinematografi yang berkaitan dengan
penempatan kamera dalam film ini. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
hampir keseluruhan scena dalam film surat kecil untuk Tuhan,
menggambarkan nilai-nilai positif yang patut dicontoh dalam kehidupan
nyata berupa semangat hidup dan bahwa cobaan dalam hidup bukanlah
sebuah halangan untuk tetap menjadi pribadi berprestasi dan bermanfaat
33
bagi orang lain. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi pemikiran dan gagasan ilmiah untuk pengembangan studi ilmu
komunikasi.
3.
Skripsi berjudul “Pesan Moral dalam Film To Kill A Mockingbird
(Analisis Semiotika pada Film To Kill A Mockingbird)” yang disusun oleh
Jaquiline Melisa Renysef Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Hassanudin, 2014. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi bentuk pesan moral dan memahami makna pesan moral
dalam film To Kill A Mockingbird. Metode yang digunakan untuk
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif melalui pengamatan secara menyeluruh terhadap objek penelitian
yaitu film To Kill a Mockingbird. Data yang digunakan adalah film To Kill
a Mockingbird dengan mengobservasi gambar (visual image) dan suara atau
dialog (audio) yang didalamnya terdapat unsur tanda yang menggambarkan
pesan-pesan moral. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
model Roland Barthes dan menggunakan tahapan signifikasi dua tahapnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film To Kill a Mockingbird
menyampaikan pesan moral yang kuat kepada penontonnya dengan
menggunakan sejarah, instruksi moral, perkembangan karakter dalam film
secara moral. Film ini mengikat penggambaran burung mockingbird dengan
representasi karakter untuk memberikan pesan walaupun terdapat
perbedaan, orang semestinya dapat hidup harmonis. Dengan menggunakan
setting era the great depression, dalam film ini digambarkan bagi penonton
jika film ini digarap di era kesulitan finansial dan rasis dimana pada saat itu
orang berkulit putih merupakan petani miskin. Karakter dalam film ini
menunjukkan pesan moral bagaimana orang tua memberikan instruksi dan
saran moral terhadap anak-anaknya dan film ini berusaha mendidik
penontonnya untuk bertanggung jawab dan bagaimana cara memperlakukan
orang lain. Film ini juga ingin menghilangkan struktur hirarkis dengan
menunjukkan karakter yang tidak membeda-bedakan antara kaya dan
miskin atau orang berkulit hitam dan putih. Film ini menggambarkan bahwa
34
semua orang walaupun berbeda ras, status sosial dan ekonomi perlu
diperlakukan dengan hormat dan tidak dihakimi. Makna pesan moral yang
terdapat dalam film ini terdiri dari moral sopan santun, bersyukur,
menghormati, kejujuran, pendidikan dan keberanian.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No
Item
Rosyid Rochman
Nur Hakim
Muhammad
Zakariya
Jaquiline Melisa
Renysef
1
Judul
Representasi Iklas
dalam Film “Emak
Ingin Naik Haji”
(Analisis Semiotik
terhadap Tokoh
Emak)
Representasi
Semangat Hidup
dalam Film “Surat
Kecil Untuk
Tuhan” (Analisis
Semiotika Roland
Barthes)
Pesan Moral dalam
Film To Kill A
Mockingbird
(Analisis Semiotika
pada Film To Kill A
Mockingbird)
2
Tahun
2012
2013
2014
3
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
bagaimana iklas
direpresentasikan
tokoh emak dalam
film
Mengetahui
bagaimana
semangat hidup
melalui berbagai
simbol-simbol
direpresentasikan
dalam film surat
kecil untuk tuhan.
Untuk mengetahui
pesan moral dan
memahami makna
pesan moral dalam
film
4
Teori
(Metodelogi
Analisis)
Analisis Semiotika
Roland Barthes
(DeskriptifKualitatif).
Semiotika Roland
Barthes
Analisis Semiotika
Roland Barthes
(DeskriptifKualitatif).
5
Hasil
Penelitian
Ditemukannya
tanda iklas dari
tokoh emak
dengan 8 ciri sifat
iklasnya, yaitu
pantang menyerah,
orang yang iklas
hatinya lembut,
Hasil penelitian ini
menggambarkan
nilai-nilai positif
yang patut dicontoh
dalam kehidupan
nyata berupa
semangat hidup dan
bahwa cobaan
Penyamaian pesan
moral yang kuat
kepada penontonnya
dengan menggunakan
sejarah, instruksi
moral, perkembangan
karakter dalam film
secara moral. Film ini
35
istiqomah,
berusaha
membantu orang
yang lebih
membutuhkan,
selalu memaafkan
kesalahan orang
lain, tidak
membeda-bedakan
dalam pergaulan,
tawakal dan
bersyukur
dalam hidup
bukanlah sebuah
halangan untuk
tetap menjadi
pribadi berprestasi
dan bermanfaat
bagi orang lain.
mengikat
penggambaran
burung mockingbird
dengan representasi
karakter untuk
memberikan pesan
walaupun terdapat
perbedaan, orang
semestinya dapat
hidup harmonis.
6
Persamaan
Sama-sama
menggunakan
metode analisis
semiotika model
Roland Barthes
Sama-sama
menggunakan
metode analisis
semiotika model
Roland Barthes
Sama-sama
menggunakan metode
analisis semiotika
model Roland
Barthes
7
Perbedaan
Pada teknik
analisis data
temuannya
dianalisis
menggunakan 6
tanda peta barthes.
Pada teknik
analisisnya, temuan
dijelaskan melalui 6
peta tanda barthes.
Pada teknik analisis
data dibuat langsung
berupa paragraf, tidak
menggunakan kolom
pembagian makna
ataupun peta tanda
8
Kritik
Metode
penelitiannya dan
pembahasannya
kurang jelas
dipaparkan.
Dalam
pembahasannya
kurang jelas dan
dipaparkan
Pemaparan
semiotikanya kurang
jelas
9
Sumber
Ringkasan skripsi
UIN Sunan
Kalijaga
Yogyakarta
Jurusan Ilmu
Komunikasi,
Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel
Surabaya
Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas
Hassanudin
36
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik. Analisis semiotik
disebut juga sebagai ilmu tentang pemaknaan tanda. Semiotika digunakan untuk
menafsirkan makna dari suatu pesan komunikasi baik yang tersirat (tertulis)
maupun yang tersurat (tidak tertulis/terucap) dari komunikator kepada komunikan.
Semiotika sebagai model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai
sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan tanda, maka dari itu, semiotika
mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda.65
Dalam metode ini nantinya akan diketahui bagaimana komunikator dapat
mengkonstruksi atau membangun pesan kepada komunikannya, baik melalui
naskah novel, iklan, film dan media penyalur pesan lainnya. Dipilihnya penelitian
kualitatif karena kualitatif memberikan rincian yang lebih kompleks tentang
fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Metode ini bersifat
subjektif dalam arti mengeksplorasi objek penelitian sehingga kelak akan
didapatkan pesan dan maksud pada setiap bagian dari objek yang diteliti.
Berdasarkan pendekatan kualitatif, maka penelitian ini menggunakan jenis riset
deskriptif kualitatif. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesis atau membuat prediksi melainkan bertujuan membuat deskripsi
yang secara sistematis, faktual dan akurat.66
Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika dengan pendekatan
kualitatif dan sifat penelitian yang diambil adalah jenis deskriptif, yaitu peneliti
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Op.Cit. hlm.9
Krisyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. hlm. 69
65
66
36
37
berusaha untuk menganalisa dan menerangkannya dalam rangkaian kata terkait
scene-scene yang mewakili makna tekad dalam film Kahaani.
3.2
Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah bagaimana makna dan proses tekad di
representasikan dalam film Kahaani dengan menggunakan analisis semiotika model
Roland Barthes. Fokus penelitian ini adalah tanda (adegan) yang terkandung makna
dan proses kekuatan tekad dalam film Kahaani.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka
penulis menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data. Dengan
menggunakan beberapa cara itu diharapkan dapat diperoleh data yang representatif.
Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi:
1. Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dan informasi dengan
menggunakan data yang diperoleh orang lain melalui penelitian
sebelumnya, atau yang diperoleh dari sumber tertulis yang terdapat dalam
berbagai referensi buku, surat kabar dan lain sebagainya. Ada dua jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a. Data primer, merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung
dari sumbernya yaitu berupa film India yang berjudul Kahaani.
b. Data sekunder, merupakan informasi yang telah dikumpulkan orang
lain, disini peneliti menggunakan beberapa artikel yang diambil baik
dari situs internet maupun arsip serta dokumen dan buku yang terkait
dengan penelitian ini.
2. Dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan mendokumentasikan scene
atau
adegan
tanda
yang
terdapat
dalam
Film
Kahaani
yang
merepresentasikan kekuatan tekad yang terdapat dalam film tersebut.
3. Observasi. Peneliti melakukan kegiatan pengamatan melalui panca indera
pada Film Kahaani.
38
4. Wawancara. Peneliti melakukan wawancara dan diskusi bersama seorang
informan demi memperoleh informasi berupa data primer maupun data
sekunder atau data tambahan terkait dengan judul penelitian representasi
makna tekad dalam Film Kahaani. Narasumber yang diwawancarai peneliti
yakni Roby Martin ST., CHCHt., CRM, selaku trainer motivator dan
hypnotherapy dan pengamat gerak-gerik wajah dengan ilmu fisognami.
3.4
Unit Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis tiap scene yang telah
dipilih dengan menggunakan tabel analisis sebagai berikut :
Tabel 3.1 Bahan Scene Analisis
Scene
Time
Bandara
00:07:54 –
00:07:59
2.
Kantor Polisi
Kalighat
00:14:05 –
00:14:40
3.
Penginapan
Monalisa
00:18:28 –
00:18:42
No.
1.
Visual
Dan
00:19:11 –
00:19:49
39
4.
-Halaman
Kantor NDC
00:47:09 –
00:49:35
5.
Kantor Polisi
00:54:19 –
00:55:22
6.
Penginapan
00:59:14 –
01:00:00
7.
Trigular park
01:46:49 –
01:49:45
40
8.
Rumah
Kolonel
Pratap
Bajpayee
01:54:01 –
01:55:40
41
3.5
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan
menggunakan semiotika dengan model Roland Barthes. Dalam penelitian ini data
akan dianalisis dengan menggunakan tatanan signifikasi dua tahap milik Roland
Barthes.
Gambar 3.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes
Sumber : John Fiske dalam Sobur, Analisis Teks Media, 2004, hlm. 127
Dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah hanya sampai pada tahap
konotasi. Penelitian ini berfokus pada makna yang merepresentasikan sikap
tekadnya, serta proses bertekad yang terdapat dalam diri seseorang saja. Penelitian
ini menggunakan analisis semiotik Roland Barthes, yang menggunakan sistem
pemaknaan tingkat pertama atau yang biasa disebut dengan denotasi, selanjutnya
ke sistem pemaknaan tingkat kedua yang disebut konotasi. Dengan tahapan dalam
proses analisisnya adalah sebagai berikut:
42
1. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data sebanyakbanyaknya baik dari dokumentasi maupun studi kepustakaan.
2. Menganalisis objek dalam film melalui tanda audio (berupa suara, bahasa
verbal dan dialog antar tokoh) dan tanda visual (berupa gambar, bahasa non
verbal, gesture, mimik wajah serta latar adegan). Lalu memasukkan kategori
antara penanda dengan petanda.
3. Objek film tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis semiotika
Roland Barthes dan mengidentifikasi tanda melalui signifikasi tahap
pertama yakni, makna denotasi (makna sebenarnya, apa yang dilihat dalam
adegan) dan kemudian dilanjutkan ke signifikasi tahap kedua, yakni makna
konotasi (dimana tanda yang terdapat dalam adegan mulai dikaitkan dengan
perasaan atau emosi dari penonton serta dikaitkan dengan nilai-nilai dari
kebudayaannya).
4. Menjelaskan pemaknaan berkenaan dengan adegan yang merepresentasikan
kekuatan tekad dan proses bertekad dalam film Kahaani.
5. Menarik kesimpulan.
3.6
Jadwal Penelitian
3.2 Tabel Jadwal Penelitian
Agenda
Bulan
Januari Februari
Pra Riset objek dan
materi
Penyusunan Bab 1
beserta
observasi
objek penelitian
Penyusunan Bab 2
Penyusunan Bab 3
Sidang Outline
Penyusunan Bab 4-5
Sidang Skripsi
Maret
April - Juli
- September
Juni
Agustus
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
4.1.1 Profil Film
Gambar 4.1 Poster Film Kahaani
KAHAANI – A MOTHER OF A STORY
Produksi : BOUNDSCRIPT MOTION PICTURES PRODUCTION 2012
TIM KRU :
Sutradara : Sujoy Ghosh / Produser : Sujoy Ghosh – Kushal Kantilal Gada / Penulis
: Sujoy Ghosh – Sutapa Sikdar / Skenario : Sujoy Ghosh – Suresh Nair – Nikhil
Vyas / Cerita : Sujoy Ghosh – Advaita Kala / Sinamatografi : Setu / Penyunting :
Namrata Rao / Editing : Dattatraya P. Ghodke, Nitesh Bhatia.
43
44
ORIGINAL SOUNTRACK :
Kahaani (male), penyanyi KK, lirik : Vishal Dadlani / Aami Shotti Bolchi,
penyanyi Usha Uthup dan Vishwesh Krishnaml, lirik : Vishal Dadlani / Tore Bina,
penyanyi Sukhwinder Singh, lirik : Anvita Dutt / Piya Tu Kaahe Rootha Re,
penyanyi Javed Bashir, lirik : Sandeep Shrivastava / Kahaani (female), penyanyi
Shreya Ghoshal, lirik : Vishal Dadlani / Ekla Cholo Re, penyanyi : Amitabh
Bachchan, lirik : Clinton Cerejo.
PRESTASI FILM :
1. Penghargaan Apsara Film Producers Guild Awards 2013, Sujoy Ghosh
(Best Screenplay) dan Vidya Balan (Best Actrees).
2. Awards of the International Indian Film Academy 2013, Vidya Balan (Best
Actress in a Leading Role).
3. Filmfare Awards 2013, Vidya Balan (Best actrees), Sujoy Ghosh (Best
Screenplay), Namrata Rao (Best Editor), Setu (Best Cinematography).
4. National Film Awards, India 2013 Sujoy Ghosh (Best Screenplay), Namrata
Rao (Best Editor), Nawazuddin Siddiqui (Special Jury Awards).
5. Screen weekly Awards 2013 Vidya Balan (Best Actress).
6. Stardust Awards, India 2013 Nawazuddin Siddiqui (Best Supporting Actor).
4.1.2 Penokohan dalam Film Kahaani
Tokoh-tokoh yang berperan sebagai anggota film Kahaani, yaitu :
1. Vidya Balan sebagai Vidya Bagchi : tokoh ini merupakan tokoh utama
dalam film. Tokoh ini memiliki background pekerjaan sebagai teknisi
computer. Ia memiliki suami bernama Arnab Bagchi. Suaminya ini diduga
mirip dengan buronan teroris yang sudah lama dicari oleh agen FBI India.
Vidya seorang pemeluk agama Hindu yang masih percaya dengan adat Puja
Durga. Di tengah perjalanan hidupnya ia kehilangan suaminya kemudian
pergi mencari kebenaran dan kepastian akan keberadaan suaminya.
Diceritakan Vidya memiliki sikap pantang penyerah, semangat, serta
45
kekuatan tekad yang tinggi, karena itu diakhir cerita Vidya akhirnya
menemukan kebenaran akan keberadaan suaminya.
2. Parambrata Chatterjee sebagai Satyoki “Rana” Sinha : tokoh ini memiliki
background pekerjaan sebagai seorang polisi. Ia membantu Vidya sejak
awal Vidya datang dan melaporkan keberadaan suaminya yang hilang.
Selain sebagai polisi, Rana juga setia sebagai seorang kawan. Di tengah
pencarian Arnab, ia mendapatkan tawaran dari seorang agen FBI India
untuk memanfaatkan situasi pencarian Arnab. Selain tegas, Rana juga
digambarkan sisi manisnya, ia bersedia menolong dan menjaga Vidya
kapanpun. Hingga akhirnya Vidya mengetahui jika Rana terlibat
‘memanfaatkan’ dirinya. Diakhir cerita Vidya dan Rana perang dingin dan
tidak saling bicara.
3. Nawazuddin Siddiqui sebagai A. Khan : adalah seorang wakil komandan
intelijen New Delhi, sekelas FBI India. Sosok yang tegas, keras dan egois.
Ia merupakan ketua penyelesaian dari sebuah kasus teroris yang
tersangkanya diduga mirip dengan Arnab. Setelah mengetahui ada seorang
wanita hamil sedang mencari keberadaan suami yang hilang dan berwajah
mirip dengan tersangka kasus teroris, A.Khan langsung berfikir untuk
memanfaatkan Vidya agar kasusnya bisa dibuka dan ditemukan
kebenarannya.
4. Indraneil Sengupta sebagai Milan Damji : adalah seorang tentara yang
dibekali ilmu tertentu oleh satuannya. Milan juga berkawan dengan Arnab
sewaktu masih satu markas tentara dan pelatihan bersama. Namun dalam
cerita Milan adalah seorang penghianat dan ia menjadi soerang teroris
dengan membius warga India didalam sebuah gerbong kereta. Milan diduga
memiliki wajah yang sama dengan Arnab, suami Vidya.
5. Dhritiman Chatterjee sebagai Bhaskaran K : adalah seorang kepala
komandan intelijen New Delhi yang juga merupakan atasan dari Milan dan
Arnab sewaktu di ketentaraan.
46
6. Saswata Chatterjee sebagai Bob Biswas : adalah seorang pembunuh bayaran
yang di sewa R. Shidhar untuk membunuh siapa saja yang mencoba mencari
Milan Damji.
7. Darshan Jariwala sebagai Kapten Pratap Bajpayee : adalah seorang
pensiunan dinas intelijen New Delhi yang dahulu adalah atasan dari Milan
dan Arnab, ia juga yang menyusun rencana bersama Vidya untuk membuka
kebenaran atas Milan dan Arnab.
8. Abir Chatterjee sebagai Arup Basu : adalah seorang tentara yang dilatih
khusus dan ia sebenarnya adalah suami dari Vidya yang ikut meninggal
dalam terror garbing kereta api. Arup di samarkan wajahnya menjadi mirip
dengan Milan dan namanya diganti menjadi Arnab agar pencarian
kebenaran Vidya aman.
9. Shantilal Mukherjee sebagai R. Shridhar : adalah kepala bidang IT di NDC
yang dianggap saksi dan kunci utama yang mengetahui keberadaan Milan
dan ia mencoba melindungi Milan Damji namun akhirnya tewas tertembak
oleh Vidya.
10. Kharaj Mukherjee sebagai Inspektur Chatterjee, seorang inspektur
bersahabat di Stasiun Polisi Kalighat.
11. Colleen Blanche sebagai Agnes D'Mello manajer yang tewas tertembak
pembunuh bayaran karena mencoba membantu Vidya dalam pencarian
Milan dan Arnab.
12. Nitya Ganguli sebagai Mr. Das adalah pemilik rumah tamu atau penginapan
yang diduga tempat menginap dari Arnab
13. Ritabrata Mukherjee sebagai Bishnu adalah seorang anak, pekerja di rumah
tamu yang baik dan ramah.
14. Pamela Bhuttoria sebagai Sapna adalah seorang karyawan di NDC yang
membantu Vidya dan Rana menyelinap ke dalam kantor R.Shidhar untuk
meretas CPU komputernya.
15. Kalyan Chatterjee sebagai Paresh Pal, seorang seniman tanah liat dan
pemberi informasi kepada Rana dan Vidya.
47
16. Riddhi Sen sebagai Poltu, seorang pekerja di tea-stall dan informan Rana
dan Vidya.
17. Massod Akhtar sebagai Rasik Tyagi, supervisor sistem di NDC dan
informan bagi R.Shidhar
4.1.3 Sinopsis Film
Kisah bermula dari seorang ilmuan yang membuat eksperimen cairan kimia.
Hingga suatu hari disebuah kota bernama Kolkata di India, bertempat di kereta
bawah tanah, terjadi dugaan pembunuhan masal didalam sebuah monorail. Cairan
kimia mematikan tersebut ada didalam tas seorang wanita yang sedang membawa
anaknya, dan nampak seorang laki-laki dewasa sedang mencari tas yang berisikan
cairan kimia mematikan tersebut. Akhirnya cairan kimia itu jatuh dan seluruh
penumpang dalam sebuah gerbong monorail meninggal dunia karena menghirup
gas beracun dari cairan kimia tersebut. Dugaan pembunuhan masal yang dilakukan
oleh komplotan teroris ini, membuat masyarakat Kota Kolkata khawatir akan ada
pembantaian susulan didalam monorail.
Dua tahun kemudian, seorang perempuan yang sedang hamil, Vidya Bagchi
datang dari London ke Kota Kolkata India untuk mencari suaminya, Arnab Bagchi
yang sudah selama dua tahun tak pulang. Vidya mencari jejak suaminya dibekas
hotel yang ditinggali oleh suaminya, dibantu dengan pihak kepolisian Kalighat.
Pihak kepolisisan mengutus Rana untuk menemani Vidya dalam mencari suaminya.
Vidya dan suaminya merupakan teknisi komputer.
Pencarian terus berlanjut, Vidya mencari suaminya di kantor NDC
(National Data Center) yang merupakan perusahaan tempat Arnab bekerja. Di
kantor NDC, Vidya bertemu dengan pimpinan NDC, Agnes D'Mello. Disana Vidya
memperlihatkan wajah dari Arnab. Keanehan muncul ketika Agnes D'Mello mulai
mengingat karyawannya yang mirip dengan Arnab, yaitu Milan Damji. Ketika
Agnes D'Mello mencoba mencari tahu Milan Damji. Demi membantu Vidya,
Agnes D'Mello mencari tahu akan keberadaan dari Milan Damji namun data
karyawan atas nama Milan Damji di blokir. Setelah peristiwa itu, pimpinan NDC,
48
Agnes D'Mello meninggal karena ditembak oleh pembunuh bayaran, Bob Biswas.
Perjuangan Vidya tak berakhir, Vidya tetap melakukan pencarian atas suaminya
dan Milan Damji yang dianggap mirip dengan suaminya bersama Rana. Hingga
dalam pencarian yang panjang ini, Vidya bertemu dengan A. Khan, wakil
komandan intelijen New Delhi.
Pencarian berkas Milan Damji yang dilakukan oleh Vidya, mengundang A.
Khan untuk menemuinya. Ini mengindikasikan jika ada sebuah rahasia besar yang
disimpan A. Khan mengenai Milan Damji yang akhirnya wakil komandan intelijen
New Delhi tersebut meminta Vidya untuk berehenti mencari Milan Damji dan
menyuruhnya kembali pulang ke London. Namun Vidya tetap bersikukuh untuk
melakukan pencarian Milan Damji, Vidya beranggapan jika Vidya bertemu dengan
Milan Damji, maka Vidya akan menemukan suaminya, karena di kota Kolkata,
setiap orang memiliki dua nama yang berbeda, nama panjang dan nama samaran
atau nama panggilan.
Hingga akhirnya A. Khan memanfaatkan Vidya untuk sama-sama bekerja
sama mencari Milan Damji tanpa sepengetahuan Vidya. Petualangan dimulai dari
usaha Vidya dan Rana membobol kantor NDC lama demi mendapatkan data Milan
Damji. Nyawa Vidya juga menjadi taruhannya, pembunuh bayaran, Bob Biswas
mengintai namun Vidya lolos dan Bob akhirnya meninggal karena kecelakaan saat
melarikan diri dari kejaran Rana. Di akhir cerita, Vidya kecewa karena mengetahui
dirinya dimanfaatkan oleh Khan melalui Rana. Vidya tak tinggal diam. Vidya
melanjutkan perintah Khan dan balik memanfaatkan Khan dan Rana. Cerita ini
berlatar belakang acara puja durga, dimana jika di India merupakan acara simbol
kekuatan Dewi Durga, yakni dewi yang mewakili kekuatan wanita. Diakhir cerita
Vidya akhirnya bertemu dengan Milan Damji, buronan konspirasi besar Khan,
ketika sudah bertemu, Vidya menjebaknya menembaknya lalu kabur meninggalkan
flasdisk berisikan data yang dibutuhkan Khan. Kelegaan langsung terlihat jelas
pada wajah Vidya ketika dirinya berhasil menyelesaikan misi, menemukan
kebenaran atas kehilangan suami, lalu bertemu dan membunuh Milan Damji.
49
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Tanda Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian signifikasi
dua tahap Roland Barthes, peneliti akan mengamati makna tanda yang digunakan
dalam film Kahaani yang meliputi elemen visual dan audio sebagai berikut :
Tabel 4.1 Scene Bandara
Tanda Visual
Tanda Audio
Backsound dengan musik cepat.
Scene : Bandara – Medium shot
Time : 00:07:54 – 00:07:59
Denotasi
Vidya sampai di India untuk mulai
mencari keberadaan suaminya.
Konotasi
Tekad yang kuat seseorang juga
dimiliki oleh siapapun tak terkecuali
wanita hamil yang identik dengan
kelemahan.
Pengambilan scene dengan teknik medium shoot selama 5 detik ini berlatar
di sebuah bandara di India. Dalam adegan ini terdapat latar lagu dengan tone cepat.
Penanda dalam adegan tersebut adalah seorang wanita hamil yang baru saja tiba di
bandara dengan membawa koper. Petandanya adalah seorang wanita hamil yang
terlihat kuat dan percaya diri melakukan perjalanan jauh sendiri, sejauh LondonIndia.
Makna denotasi dari adegan yang disajikan ini adalah realitas yang terjadi
antara tanda adegan dengan kehidupan sehari-hari sama, yakni seseorang akan
mencari seseorang yang sangat berpengaruh dihidupnya. Seperti yang dilakukan
50
oleh Vidya yang berangkat dari niat untuk mencari keberadaan suaminya.
Sedangkan makna konotasi yang didapat adalah seorang wanita yang sedang hamil
dengan kekuatan tekadnya yang dimiliki berusaha untuk mencari suaminya yang
hilang. Berdasarkan scene ini seolah segala sesuatunya tergantung dari kemauan
dan kemampuan serta keyakinan yang dimiliki oleh orang itu sendiri. Saat
seseorang sudah memiliki niat yang kuat dan kekuatan tekad mulai merasuk
kedalam diri seseorang, maka apapun dapat terwujud.
Tokoh Vidya digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki tekad
kuat dalam dirinya. Kekuatan tekad yang ditunjukkan dalam scene ini adalah mimik
wajah Vidya yang terlihat percaya diri. Tekad terdapat dalam diri masing-masing
orang, tergantung bagaimana orang tersebut mewujudkannya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan narasumber, penentuan tujuan merupakan langkah pertama
sebelum niat dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti
terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Setelah niat dan
penentuan tujuan mulai ada, maka timbul keyakinan dalam diri Vidya untuk
menemukan suaminya.
Tabel 4.2 Scene Kantor Polisi Kalight
Visual
Audio
Pembicaraan antara Vidya dengan
Polisi
Vidya : Arnab harusnya kembali ke
London setelah penugasannya, tapi
tidak dia tiba-tiba lenyap.
Polisi : lenyap?
Scene : Kantor Polisi Kalighat – Close
up
Time : 00:14:05 – 00:14:40
Vidya : ya maksudku ada pesan atau
telepon dan Arnab bukan orang
seperti itu.
Polisi : disini dia tinggal dimana?
Vidya : Monalisa, 172A, Sarat Boje
51
Polisi : Nama tempat dia bekerja?
Vidya : NDC, tapi mereka bilang
Arnab tak pernah disana untuk tugas
apapun. Dia disana aku tahu, kami
bicara tiap hari. Dia akan menelfonku
seribu kali sehari dan aku
memarahinya supaya gajinya tidak
habis untuk membayar tagihan
telefon. Tapi aku tak paham kenapa
mereka berbohong.
Denotasi
Vidya melakukan pelaporan
kelihangan suaminya di kantor polisi.
Konotasi
Keyakinan yang diungkap dengan
kefokusan dianggap mewakili makna
tekad seseorang.
Pengambilan scene dengan teknik close up yang diambil selama 35 detik ini
berlatar di kantor kepolisian Kalighat di India. Dalam adegan ini terdengar
percakapan serius antara Vidya yang melaporkan kejadian kehilangan suami
kepada kepala kepolisian daerah kalighat. Scene ini menunjukkan komunikasi antar
personal yang seringkali dilakukan setiap orang dikesehariannya. Dari scene atau
adegan yang tersaji dapat dilihat penanda dalam adegan tersebut adalah percakapan
antara Vidya dengan kepala kepolisian. Sedangkan petandanya adalah seorang istri
yang datang ke kantor polisi dan duduk bersama kemudian melakukan pelaporan
mengenai suaminya yang hilang.
Dari adegan tersebut, secara denotasi maknanya adalah Vidya sebagai
seorang wanita yang tengah hamil dan sudah menikah ingin menemukan suaminya
yang hilang dengan cara mencari ke negara tempat suaminya hilang dan
melaporkan kepada pihak yang berwajib disana. Tujuan utamanya adalah agar
suaminya dapat ditemukan kembali. Dari adegan percakapan menampilkan Vidya
sedang menjelaskan dimana suaminya pernah tinggal, dibarengi dengan pernyataan
“Monalisa, 172A, Sarat Boje” dan “Nama tempat dia bekerja? NDC, tapi mereka
bilang Arnab tak pernah disana untuk tugas apapun. Dia disana aku tahu, kami
bicara tiap hari. Dia akan menelfonku seribu kali sehari dan aku memarahinya
52
supaya gajinya tidak habis untuk membayar tagihan telefon. Tapi aku tak paham
kenapa mereka berbohong.” Dan semua percakapan yang terjadi dilakukan secara
fokus dan terarah oleh Vidya.
Sedangkan makna konotasinya scene atau adegan ini menggambarkan
sebuah keyakinan dan kekuatan tekad seorang istri yang ingin menemukan
suaminya. Terlihat dari mimik wajah Vidya menggambarkan kecemasan yang
dialami seorang istri yang kehilangan suaminya. Menurut hasil wawancara dengan
narasumber, keteguhan dan keyakinan hati dari seseorang akan terus membawanya
kedalam sebuah kefokusan. Keteguhan seseorang dalam bertekad dapat diamati
dari mimik wajah, intonasi serta tatapan mata dari seseorang yang sedang yakin
akan sesuatu. Dalam scene ini terlihat keinginan Vidya untuk menemukan Arnab
sangat kuat, terlihat dari cara bicara dan penjelasan mengenai keberadaan Arnab.
Dengan mimik wajah serius dan tatapan mata yang fokus kepada lawan bicara
(kepala kepolisian Kalight) penjelasan yang rinci membuat dirinya semakin yakin
jika apa yang Vidya ingat dan rasakan itu benar adanya. Keyakinan tersebut
merupakan konsep tebentuknya tekad. Dengan demikian dapat dijelaskan apa yang
dilakukan oleh Vidya menunjukkan kekuatan tekad dalam mencapai tujuan
hidupnya untuk menemukan suaminya.
Tabel 4.3 Scene Vidya berada di Penginapan
Visual
Audio
Manajer Hotel : nyonya Vidya,
saat kau menelfon dari London,
aku bilang jika suamimu tak
tinggal disini dan sekarang pun
sama.
53
Scene : Penginapan Monalisa (Tempat
dugaan Arnab pernah menginap) –
Medium shot dan close up
Time : 00:18:28 – 00:18:42 dan 00:19:11 –
00:19:49
Vidya : katanya kau tak yakin,
makanya aku kemari. Suamiku
memberitahu ku tempat ini lewat
telepon, makanya aku tahu.
Arnab tinggal disini dan aku bisa
membuktikannya jika kau
berjalan menuju lift ada patung
merak disana. Arnab sering
bilang jika merak dari tamil madu
juga mengikutinya.
Rana : mana jalan menuju lift?
Manajer Hotel : sebelah sana
Vidya : ada tidak?
Manajer Hotel : memang ada
Vidya : ada seekor merak tapi
suamimu tidak disini maksudku,
dia tidak pernah kemari.
Vidya : kau pikir ini lelucon?
Rana : ada merak disana, tapi
bagaimana kau tahu?
Vidya : tepat. Jika Arnab tidak
memberitahuku, darimana aku
bisa tahu. Aku tak tau kenapa
semua orang berbohong. Kenapa
bingung? Bicaralah. Arnab
tinggal disini kan? Tapi aku akan
tinggal disini. Aku akan tinggal
dikamar no.15
Denotasi
Dengan keyakinan yang dimiliki
Vidya, membawa Vidya dan
Rana menanyakan keberadaan
Arnab kepada manajer hotel.
Konotasi
Keyakinan yang besar jika Arnab
pernah tinggal di penginapan
tersebut dianggap simbol dari
proses tekad yang kuat yang
dimiliki seseorang.
54
Adegan yang berlatar dipenginapan Monalisa, diambil dengan teknik
medium shot. Pada gambar pertama, dimenit ke 18 lewat 28 detik diperlihatkan
penanda berupa percakapan Vidya kepada Manajer Hotel, “Katanya kau tak yakin,
makanya aku kemari. Suamiku memberitahu ku tempat ini lewat telepon, makanya
aku tahu.”. Kemudian petanda dalam gambar pertama tersebut adalah rasa
penasaran seseorang, sehingga membuat orang tersebut datang untuk membuktikan
rasa penasarannya. Sedangkan pada gambar nomer dua, ditemukan penanda berupa
percakapan antara Vidya dengan Manajer Hotel dan petanda dalam gambar nomer
dua yakni berupa keyakinan dari seseorang.
Pengambilan scene pada menit ke 18 lebih 28 detik hingga menit ke 18 lebih
42 detik diambil dengan dua macam teknik pengambilan gambar, yakni medium
shot dan close up. Sedangkan pengambilan gambar kedua pada menit ke 19 lebih
11 detik hingga menit ke 19 lebih 49 detik diambil dengan teknik close up. Kedua
gambar tersebut masih berhubungan, dan scene tersebut diceritakan dalam sebuah
ruangan, diiringi dengan suara percakapan, khususnya suara agak tinggi dari Vidya
yang menambah kesan kekuatan tekad yang tercipta dari keingintahuan dan
keyakinan.
Dari adegan tersebut, secara denotasi menjelaskan keyakinan dari seorang
istri yang mengetahui betul keberadaan suaminya sebelum menghilang. Dia
berinisiatif untuk datang dan membuktikan langsung. Sedangkan makna konotasi
yang didapat melalui mimik wajah serius Vidya adalah seorang istri yang memiliki
keyakinan akan keberadaan Arnab disana. Keyakinan akan sesuatu yang dimiliki
seseorang cenderung membuat dirinya merasa benar dan semakin percaya diri jika
apa yang diyakini memang benar adanya. Berdasarkan wawancara dengan
narasumber, keyakinan seseorang biasanya tumbuh dan berasal dari pengalamanpengalaman yang dirasakan oleh seseorang. Keyakinan ini semakin kuat jika
ditambah dengan rasa percaya diri. Dari mimik wajahnya terlihat serius dengan
sorot tatapan matanya yang tajam, menurut fisiognami, Vidya sedang berusaha
untuk meyakinkan seseorang. Keyakinan yang dimiliki seseorang dapat menjadi
55
sugesti tersendiri dan dengan adanya keyakinan tersebut akan meningkatkan tekad
seseorang untuk menggapai sebuah tujuan.
Tabel 4.4 Scene Vidya berada di Halaman NDC
Visual
Audio
Vidya : Arnab takkan mudah
ditemukan. Aku harus terus
mencarinya.
Scene : Halaman Kantor NDC – close
up
Time : 00:47:09 – 00:49:35
Rana : itulah masalahnya nonya
Bagchi, bagaimana kita akan
mencarinya. Milan Damji tak pernah
ada. Dia Cuma kisah yang kau yakini
benar.
Vidya : Rana, Agnes pernah bilang
mungkin berkas karyawan masih ada
di kantor lama dan mungkin juga
fotonya.
Denotasi
Vidya dan Rana tetap bertekad untuk
menemukan Arnab dan mendatangi
kantor NDC lama.
Konotasi
Semangat dan positif dalam berfikir
dapat mewakili karakter sikap tekad
seseorang.
Pengambilan scene pada menit ke 47 lewat 09 detik, ini berlatar di halaman
kantor NDC. Scene ini menggunakan teknik close up antara Rana dengan Vidya.
Penanda dari adegan ini adalah audio, yakni percakapan antara Rana dengan Vidya,
yaitu “Arnab takkan mudah ditemukan. Aku harus terus mencarinya.” dan “Rana,
Agnes pernah bilang mungkin berkas karyawan masih ada di kantor lama dan
mungkin juga fotonya.”. Sedangkan petandanya adalah obrolan serius yang
dilakukan antara Rana dan Vidya yang ingin tetap mencari Arnab.
Secara denotasi, scene tersebut menjelaskan bahwa Vidya mempunyai
keinginan untuk menemukan Arnab, meskipun Rana sudah mengajak Vidya untuk
berhenti mencari karena mustahil untuk menemukannya. Namun Vidya tetap
56
semangat untuk terus mencari dan yakin akan menemukannya vidya sampai
mendatangi kantor lama NDC untuk menemukan bukti-bukti mengenai Arnab.
Sedangkan makna konotasi yang didapat adalah seorang istri juga hanyalah seorang
wanita yang memiliki stereotip lemah didirinya. Menurut hasil wawancara dengan
narasumber, terkadang, kelemahan dan rasa lelah yang timbul didalam diri akan
menurunkan kadar tekad dalam diri seseorang itu sendiri. Namun ada baiknya
kelemahan yang muncul janganlah menjadi penghalang, tetapi semakin dijadikan
semangat untuk menggapai tujuan dalam hidup. Terlihat dari mimik wajah dan
tatapan Vidya yang fokus dalam berkata dan meyakinkan Rana, hingga akhirnya
membuat Rana optimis dan keduanya sepakat untuk melakukan pencarian kembali.
Tabel 4.5 Scene Vidya berada di Kantor Polisi Kolkata
Visual
Audio
Vidya : Milan Damji itu ada. siapa
Milan Damji?
A.Khan : dari mana kau bisa dapat
berkas ini?
Vidya : apa itu perlu? Siapa Milan
Damji?
Scene : Kantor Polisi Kalighat – close
up
Time : 00:54:19 – 00:55:22
A.Khan : apa dia suamimu?
Perhatikan baik-baik apa dia
suamimu? Perhatikan
Vidya : bukan
A.Khan : dia bukan suamimu, lalu apa
perlunya kau tahu siapa dia. Lupakan
Milan Damji dan aku akan melupakan
dimana kau dapatkan berkas ini akhir
permasalahan.
Vidya : Milan Damji bukan Arnab.
Tapi dia tampak seperti Arnab. Aku
takut terjadi apa-apa pada suamiku,
karena itu, sangat penting bagiku
untuk mengetahui siapa Milan Damji.
Entah kau akan memberitahuku atau
57
tidak, aku akan temukan jawabannya
dan kembali menemuimu.
A.Khan : bagaimana kau akan
mencari tahu?
Vidya : aku akan keluar dan bertanya
pada setiap orang tak perduli itu orang
biasa dijalanan ataupun seorang polisi
atau media. Pasti ada yang punya
jawaban atas pertanyaan ini.
Denotasi
Vidya bertekad untuk menemukan
kebenaran akan keberadaan dan
keterkaitan antara Milan dan Arnab.
Konotasi
Mimik wajah serius dengan tatapan
mata yang fokus dan nada bicara yang
meninggi merupakan simbol yang
mewakili karakter seseorang yang
bertekad untuk menemukan sesuatu
dan membuka rahasia apa dibalik
kemiripan wajah antara Arnab dengan
Milan.
Pengambilan scene pada menit ke 54 lewat 19 detik, ini berlatar di kantor
polisi Kolkata. Scene ini menggunakan teknik close up dan medium shot. Dalam
adegan ini terlihat mimik wajah Vidya cenderung serius sambil menahan marah
kepada A.Khan dan mimik wajah A.Khan yang cenderung serius dan agak
menyepelekan Vidya. Penanda dalam adegan ini adalah mimik wajah dan
percakapan yang dilakukan oleh Vidya dan Khan. “Milan Damji bukan Arnab. Tapi
dia tampak seperti Arnab. Aku takut terjadi apa-apa pada suamiku, karena itu,
sangat penting bagiku untuk mengetahui siapa Milan Damji. Entah kau akan
memberitahuku atau tidak, aku akan temukan jawabannya dan kembali
menemuimu.” Dan dialog Vidya berupa “aku akan keluar dan bertanya pada setiap
orang tak perduli itu orang biasa dijalanan ataupun seorang polisi atau media.
Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.” sedangkan petandanya adalah
rasa penasaran yang dimikili seseorang.
58
Secara denotasi dari adegan tersebut menggambarkan dialog antara Vidya
dan Khan seorang badan inteligen yang menyepelekan dan memanfaatkan Vidya
untuk ikut terlibat dalam kasus yang sedang ditanganinya. Bukti-bukti yang
ditemukan Vidya mengenai Milan, membuat Vidya banyak bertanya kepada Khan.
Tetapi semua pertanyaan yang diajukan oleh Vidya banyak yang diabaikan oleh
Khan, membuat Vidya geram dan bertekad untuk menemukan semua yang
dipertanyakannya kepada Khan. Sedangkan makna konotasi dari adengan tersebut
adalah keyakinan Vidya jika Milan Damji tidak ada hubungannya dengan Arnab.
Teka-teki yang dibuat oleh Khan membuat Vidya semakin yakin dan mengambil
tindakan untuk terus mencari kebenarannya. Didukung dengan kalimat yang
diutarakan oleh Vidya kepada Khan, “aku akan keluar dan bertanya pada setiap
orang tak perduli itu orang biasa dijalanan ataupun seorang polisi atau media.
Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.” Dari kalimat tersebut seolah
Vidya dibuat penasaran hingga membuat Vidya mengambil keputusan untuk
menyelesaikan urusannya dengan Milan dan Khan. Terlihat dari tatapan mata dan
intonasi suaranya yang agak meninggi dan lantang, membuat Vidya semakin
bertekad untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Setiap manusia memiliki
rasa penasaran. Semakin penasaran akan sesuatu, maka manusia akan semakin
bertekad untuk mencari tahu dan menyelesaikan rasa penasaran tersebut. Seperti
yang dialami Vidya yang ingin mencari tahu sendiri semua pertanyaan yang ada
didirinya mengenai kemiripan Milan dan Arnab. Karakter keras dan tegas yang
dipresentasikan Vidya menjadi bagian yang penting seseorang dalam bertekad.
Tabel 4.6 Scene Vidya berada di Penginapan
Visual
Audio
Vidya : Rana, ada 3 hal yang mungkin
terjadi. Pertama, Arnab telah
meninggalkanku dan pergi. Kedua,
Arnab dan Milan Damji adalah orang
yang sama dan ketiga Arnab tampak
seperti milan Damji dan karenanya
Arnab kena masalah.
59
Scene : Penginapan Monalisa (Tempat
dugaan Arnab pernah menginap)
Rana : Mungkin begitu kau bilang
Arnab mirip dia.
Time : 00:59:14 – 01:00:00
Vidya : aku yakin. Kita harus
menemukan Milan untuk menemukan
Arnab. Saat kita temukan Milan, kita
juga akan menemukan Arnab.
Rana : nyonya Bangci. Bagaimana
mungkin? Bagaimana kita
memulainya jika kita tidak punya
informasi apapun?
Vidya : dirumahnya
Rana : maksudnya?
Vidya : dalam berkas milik Agnes
tercantum alamat Milan Damji.
Denotasi
Vidya dengan kekuatan tekadnya
menemukan suaminya,
mengemukakan kemungkinan yang
terjadi mengenai Arnab dan Milan.
Konotasi
Mengemukakan kemungkinan yang
akan terjadi merupakan bagian bentuk
dari proses seseorang bertekad.
Pengambilan scene pada menit ke 59 lebih 14 detik, ini berlatar di
penginapan tempat Vidya menginap. Scene ini menggunakan teknik close up.
Dalam adegan ini terlihat mimik wajah Vidya yang serius dalam memberikan
argumen dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi antara Arnab dan
Milan. Penanda dalam adegan tersebut adalah Vidya yang sedang mengutarakan
kemungkinan yang terjadi antara Arnab dan Milan. Sedangkan petanda dalam
adegan ini adalah mimik wajah serius dan terlihat sedan berfikir keras dalam
mengutarakan kemungkinan.
Secara denotasi, dalam adegan tersebut menampilkan Vidya dengan
argumennya dibarengi dengan keyakinan “aku yakin. Kita harus menemukan Milan
untuk menemukan Arnab. Saat kita temukan Milan, kita juga akan menemukan
Arnab.”. Menunjukkan kekuatan tekad dan keoptimisan Vidya yang tak gentar dan
60
terus semangat untuk menemukan Arnab. Sedangkan secara konotasi, perkataan
Vidya dapat menjadi sebuah sugesti bagi dirinya sendiri bahwa suatu hari nanti akan
menemukan Arnab. Hal ini mengindikasikan dorongan tekad Vidya meningkat
demi mencapai tujuan hidupnya saat ini, menemukan suaminya Arnab.
Proses pengaturan dan pencapaian tujuan hidup ini mencangkup beberapa
aspek yang harus dimiliki oleh setiap manusia, diantaranya adalah keinginan yang
kuat untuk mencapai tujuan, mengidentifikasi sasaran dan penetapan tujuan yang
tepat, visualisasi keberhasilan, rencana tindakan yang teridentifikasi dengan baik,
control dan mengevaluasi kemajuannya. Visualisasi kemungkinan yang akan terjadi
menjadi penting karena disinilah tergambar kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi. Setelah visualisasi maka tekad semakin bulat untuk menyelesaikan masalah
dan tentunya akan tergambar cara serta strategi apa saja yang akan dilakukan agar
sebuah tujuan dapat tercapai.
Dalam adegan ini digambarkan segala sesuatunya tergantung pada individu.
Bagaimana niat hingga kekuatan tekad dibangun dan menetapkan cara atau
tindakan yang akan dilakukan untuk menggapai tujuan tersebut. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak kita jumpai orang-orang yang memiliki tujuan hidup, memiliki
niat dan tekad untuk mewujudkannya, namun sedikit menyiapkan rencana tindakan,
sehingga banyak orang yang gagal untuk mencapai tujuan hidupnya. Sugesti
perkataan serta prasangka baik juga mempengaruhi keinginan seseorang untuk terus
berusaha menggapai tujuan hidup. Dalam scene ini tergambar bagaimana proses
bertekad seseorang. Berawal dari niat Vidya untuk menemukan kebenaran atas
suaminya. Kemudian didalam scene ini juga terdapat gambaran keyakinan Vidya
dan beberapa kemungkinan untuk dijadikan bahan untuk mengambil keputusan,
hingga akhirnya Vidya melakukan tindakan untuk menyelesaikannya.
61
Tabel 4.7 Scene Vidya berada di Trigular Park
Visual
Audio
Backsound lagunya tegang
Milan : nyonya Bagchi mana
berkasnya?
Vidya : siapa kau?
Milan : apa bedanya? Berkas
Vidya : Milan Damji yang ceritanya
Milan : aku tak punya banyak waktu
nyonya Bagchi, jika kau ingin
suamimu, serahkan berkasnya.
Vidya : jika berkas ini ku serahkan
apa kau akan kembalikan suamiku?
Milan : ya, berkas
Vidya : bisakah kau
mengembalikannya? Pikirkan lagi.
Scene : Trigular Park – medium shot
dan full shot dengan pergerakan
kamera pan down
Lalu mereka terlibat pertengkaran
yang berakhir Vidya menembak mati
Milan.
Time : 01:46:49 – 01:53:47
Denotasi
Berkat tekadnya yang kuat, Vidya
bertemu dengan sosok Milan.
Konotasi
Dengan tekad yang kuat yang dimiliki
seseorang, dapat menepis sterotipe
bahwa wanita lemah.
Pengambilan scene pada 01 jam 46 menit lebih 49 detik ini berlatar di taman
triangular. Teknik yang digunakan adalah medium shot dan long shot. Scene ini
ingin menunjukkan pertemuan antara Vidya dan Milan Damji. Disana Vidya
bertemu dengan Milan. Penanda dalam adegan tersebut adalah pertemuan Vidya
62
dengan Milan yang kemudian mereka terlibat percakapan dan berkelahian.
Sedangkan petandanya adalah seseorang yang akhirnya menemukan hasil dari
kegelisahan dan sesuatu yang telah menjadi tujuan hidupnya yang harus
diselesaikan.
Secara denotasi, scene tersebut memiliki makna Vidya sebagai seorang istri
yang sedang mencari suaminya dan akhirnya menemukan titik terang dan bertemu
dengan Milan. Sedangkan makna konotasinya adalah scene ini menggambarkan
keberhasilan seseorang yang memiliki kekuatan tekad dan keyakinan dalam
hidupnya. Dalam agama pun diajarkan setiap manusia harus memiliki tujuan dalam
hidupnya, berikut dengan cara-cara menggapai dan menghadapi rintangan untuk
menggapai tujuan hidup. Dalam adegan ini digambarkan Vidya sudah melakukan
usaha dan tekad yang besar dalam hidupnya untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi
bisa disimpulkan alasan Vidya dapat menggapai tujuan hidupnya adalah karena dia
memiliki keyakinan dan tekad yang ada dalam diri yang terus dibangun. Proses
penggapaian sebuah tujuan haruslah didasari dengan tekad, dan keyakinan. Sikap
tekad merupakan sikap yang haruslah dimiliki. Dalam scene tersebut mimik wajah
Vidya terlihat puas dan bangga karena dengan tekadnya, Vidya akhirnya mampu
bertemu dan melawan Milan.
Tabel 4.8 Scene hubungan kekuatan tekad dalam mencapai tujuan
Visual
Audio
Backsound lagu terdengar melankolis
sambil beberapa adegan diputarnya
masa lalu Vidya dengan Arnab, dari
masa bahagia hingga Arnab tewas
dalam insiden racun pada gerbong.
Backsound lagu mulai agak cepat
menggebu di menit ke 01:55:20 secara
63
visual digambarkan cara-cara Vidya
mengelabui banyak orang mengenai
Arnab untuk menemukan Milan.
Kolonel : Arup pasti sangat bahagia
hari ini, Vidya. Dia pasti bangga
padamu. Sebab hari ini kau sudah
melaksanakan tugas yang kami semua
tidak sanggup melakukannya.
Scene : Rumah Kolonel Pratap
Bajpayee – close up dan medium shot
Time : 01:54:01 – 01:55:40
Denotasi
Kekuatan dan kebulatan tekad yang
dimiliki Vidya akhirnya membuahkan
hasil.
Konotasi
Kekuatan tekad yang akhirnya
membuahkan hasil. Kekuatan tekad
dapat dijadikan sifat utama dalam
menggapai tujuan hidup. Terlihat dari
mimik wajah lega.
Pengambilan scene pada 01 jam 54 menit lebih 01 detik ini berlatar rumah
Kolonel Pratap Bajpayee. Teknik yang digunakan adalah close up dan medium shot.
Scene ini ingin menunjukkan adegan keberhasilan Vidya menggapai tujuan hidup
utamanya, yakni menemukan bukti-bukti pembunuhan atas suaminya. Penanda
dalam adegan ini adalah mimik wajah lega dan monolog percakapan kolonel kepada
64
Vidya berupa “Arup pasti sangat bahagia hari ini, Vidya. Dia pasti bangga
padamu. Sebab hari ini kau sudah melaksanakan tugas yang kami semua tidak
sanggup melakukannya.” Sedangkan petandanya adalah rasa bangga dari sang
Kolonel terhadap utusannya setelah dapat menjalankan tugas yang sekaligus tujuan
hidup dari Vidya.
Secara denotasi, scene tersebut terlihat percakapan antara seorang kolonel
dengan Vidya sambil saling memandang foto seorang pasukan khusus, Arnab.
Kehilangan suaminya secara tiba-tiba dan kehilangan anak saat dia mengalami
depresi kehilangan suami, bukan halangan bagi Vidya untuk melaksanakan
tugasnya sebagai hacker dan istri yang mencoba mencari tahu keberadaan
suaminya. Tugasnya ini juga dijadikan tujuan hidupnya. Sedangkan secara
konotasi, scene tersebut menggambarkan kekuatan tekad yang akhirnya
membuahkan hasil. “Arup pasti sangat bahagia hari ini, Vidya. Dia pasti bangga
padamu. Sebab hari ini kau sudah melaksanakan tugas yang kami semua tidak
sanggup
melakukannya.”
Kutipan
yang
dikatakan
kolenel
selanjutnya
memperlihatkan wajah Vidya yang tersenyum, nampak kepuasan dan kelegaan
yang dirasakan Vidya dari wajahnya. Ungkapan kata-kata kolonel tersebut
merupakan rasa bangga atas apa yang telah dilakukan oleh Vidya. Kekuatan tekad
yang dimiliki Vidya untuk terus jalan dan menyelesaikan tugas yang sekaligus
dijadikan tujuan hidup ini ternyata juga mempunyai arti untuk orang lain.
Kekuatan tekad dapat dijadikan sifat utama dalam menggapai tujuan hidup.
Kekuatan tekad mampu membuat seseorang terus bertahan dan selalu saja
memperoleh cara untuk mengatasi segala kesulitan dalam menggapai tujuan
hidupnya. Tekad merupakan kunci keberhasilan dalam setiap apapun yang kita
lakukan. Bila tekad dalam diri seseorang sudah terbentuk, maka rasa takut tidak
akan ada lagi, yang ada hanya rasa percaya diri untuk terus melangkah menggapai
tujuan hidup.
65
4.2.2 Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani
Representasi merupakan bagian yang penting karena representasi
merupakan cara memproduksi makna. Dalam kehidupannya manusia selalu
melakukan proses representasi untuk memberi makna pada semua hal yang berada
disekelilingnya. Representasi bekerja melalui sistem representasi yang terdiri dari
dua komponen penting, yakni melalui konsep pikiran dan bahasa. Dalam film
terjadi pembentukan makna, baik melalui konsep dalam pikiran yang menonton dan
bisa juga lewat bahasa. Berfikir dan merasa serta pemahaman yang sama terhadap
konsep, gambar dan ide (cultural codes) juga merupakan bagian dari teori
representasi. Dalam film ini, makna tersampaikan melalui medium pemeranan
tokoh (gambar), pemahaman konsep bertekad seseorang yang sekaligus menjadi
cultural codes yang merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh semua orang,
serta bahasa (dialog-dialog) yang digunakan dalam film. Produksi makna dari
produsen (pembuat film) dapat dipertukarkan dengan baik dengan penonton jika
yang bersangkutan memiliki latar belakang yang pengetahuan bahkan budaya yang
sama.
Jika dikaitkan antara teori representasi diatas dengan film ini, maka
keterkaitannya dengan makna bertekad seseorang sudah tergambarkan dengan baik.
Latar belakang pengetahuan yang dimiliki peneliti dari hasil wawancara dan diskusi
dengan narasumber yang merupakan seorang motivator, rangkaian adegan yang
terdapat dalam film ini, disimpulkan jika film ini sesuai dengan teori representasi.
Dalam rangkaian adengan, sang tokoh utama digambarkan memiliki sikap bertekad
yang cukup kuat. Ditandai dengan kekuatan niat Vidya (tokoh utama) dalam
mencari suaminya hingga mendatangkan dirinya ke India, keyakinan yang dimiliki
sang tokoh yang digambarkan melalui mimik wajah dan didukung dengan bahasa
(dialog-dialog) yang mengindikasikan keyakinan seseorang. Tingkah laku yang
dihadirkan Vidya (tokoh utama) juga memperlihatkan atau merepresentasikan
seseorang bertekad, terlihat dari proses-proses Vidya sebelum melalukan bertindak
melakukan sesuatu, Vidya kerap kali melakukan analisis kemungkinankemungkinan yang akan terjadi. Selain tingkah laku, makna bertekad seseorang ini
66
tereperentasi dari mimik wajah yang diperlihatkan. Budaya seseorang bertekad ini
merupakan budaya yang sudah seharusnya dimiliki oleh semua manusia, meskipun
berbeda suku, bahasa, gender bahkan ras. Secara pakem proses bertekad, film
Kahaani ini cukup merepresentasikan seseorang yang memiliki sikap bertekad yang
kuat.
Penelitian ini membahas mengenai representasi makna tekad dalam Film
Kahaani, dalam proses analisis yang menggunakan analisis semiotika Roland
Barthes, maka dari 8 bahan unit analisis yang dipilih, semuanya dapat
merepresentasikan makna tekad baik secara ciri-ciri seseorang bertekad hingga
konsep atau proses seseorang dalam bertekad. Dalam kajian pustaka telah
dijelaskan mengenai tekad. Tekad merupakan kekuatan niat yang terdapat didalam
diri manusia. Tekad juga memiliki struktur. Berawal dari perkataan dalam dirinya
sendiri yang kemudian menjadi sesuatu keinginan yang kuat, lalu seseorang yang
berniat kuat akan mencari motivasi-motivasi bagi dirinya sendiri sehingga
seseorang tadi manjadi yakin akan niatnya dan akhirnya melakukan tindakan agar
keinginannya dapat terwujud. Dalam penerapannya, tekad berawal dari sebuah niat,
keyakinan dalam diri, lalu pengambilan keputusan dan berakhir tindakan. Berikut
berawal dari ciri-ciri seseorang bertekad :
a) Makna tekad tidak mudah tergoda selalu berkelakuan baik serta
tawakal.
Tidak mudah tergoda, selalu berkelakuan baik dan tawakal merupakn ciriciri seseorang bertekad. Film kahaani berusaha memperlihatkan kepada
penonton tentang keteguhan hati yang tidak mudah tergoda dengan keadaan
apapun dan halangan apapun. Hal ini di perlihatkan pada scene pertama hingga
scene terakhir yang diambil sebagai unit analisis. Dalam scene tersebut tekad
Vidya terlihat dari kekuatan niat Vidya yang digambarkan berangkat dari
London ke India demi mencari suaminya, setelah itu Vidya melaporkan
kehilangan suaminya kepada kepolisian.
67
Niat yang kuat serta kefokusan yang ditampilkan Vidya dalam memaparkan
keberadaan suaminya mengindikasikan jika Vidya bukanlah orang yang mudah
tergoda. Cara penyampaian informasi yang tegas dan lugas serta sopan
menandakan Vidya merupakan seorang wanita yang berkelakuan baik. Selain
itu dari rangkaian scene pertama hingga scene ketiga digambarkan Vidya adalah
orang yang selalu tawakal dan berusaha mencari apapun yang ingin diketahui.
Tawakal atau usaha yang dijalankan Vidya diantaranya adalah melaporkan
kehilangan suami kepada pihak kepolisian dan mendatangi penginapan yang
menjadi kemungkinan tempat suaminya pernah tinggal hingga berfikir
mengenai beberapa kemungkinan yang terjadi antara suaminya dengan
seseorang yang dianggap mirip dengan suaminya.
Dalam film ini mengajarkan penonton untuk memiliki niat yang kuat serta
kefokusan agar tidak mudah tergoda. Dari awal film, sikap tidak mudah tergoda
dan tawakal ini sudah ditunjukkan. Kefokusan agar tidak mudah tergoda ini
menjadi komponen penting dalam bertekad. Patah semangat didalam sela-sela
tawakal merupakan salah satu dari sekian banyak godaan yang menghadang.
Pada scene ke empat dikisahkan semangat Rana, teman dari Vidya yang mulai
goyah. Maka disinilaih, awal mula niat yang kuat menjadi penting, karena jika
seseorang sudah memiliki niat yang kuat, maka kemungkinan tergodanya akan
sedikit. Seseorang yang memiliki niat yang kuat akan terus bertekad dan
bertawakal untuk menyelesaikan dan menggapai tujuan hidupnya itu. Pada
scene kelima ketika Vidya sedang berusaha mencari tahu Milan, namun Khan
tidak bersedia memberi tahu. Kemudian Vidya berusaha mencari sendiri
kebenaran tentang Milan. Meskipun Khan bersikap kurang baik terhadap Vidya,
namun Vidya masih menghormatinya dan tetap berkelakuan baik kepada Khan.
Selain sikap baik yang ditunjukkan Vidya, Vidya juga menunjukkan sikap
tawakalnya. Usaha Vidya dalam mencari tahu kebenaran cukup keras hingga
akhirnya pada scene ke tujuh, usaha Vidya tidak sia-sia. Akhirnya Vidya
bertemu dengan Milan. Disana mereka saling mencari tahu satu sama lain
hingga akhirnya mereka terlibat perkelahian yang dimenangkan oleh Vidya.
68
Wajah lega dan bangga akhirnya terpancar dari wajah Vidya. Segala bentuk
usaha dan sikapnya yang tak mudah tergoda serta tetap berkelakukan baik
kepada yang memanfaatkannya ternyata membuahkan hasil yang baik.
Selanjutnya adalah makna proses seseorang bertekad mampu terreprentasi
dengan baik, dengan proses bertekad sebagai berikut :
a. Kekuatan Niat
Selanjutnya, makna tekad lainnya yang tersaji dalam film Kahaani melalui
tokoh Vidya ini adalah sikap kekuatan niat yang dimilikinya. Vidya sangat niat
sekali menemukan suaminya yang hilang. Kedatangan Vidya di India ini
mengajarkan kepada kita akan pentingnya sebuah kekuatan niat. Niat merupakan
sesuatu yang dilakukan dengan cara menyengaja atau menyadari dengan total atas
keinginan tertentu. Niat sangat penting didalam kehidupan, karena semua keinginan
berawal dari niat. Melalui karakter Vidya, film Kahaani ingin memberitahukan
kepada penonton bahwa kekuatan niat merupakan sesuatu yang penting dan
sangatlah berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan niat yang dimiliki oleh setiap
manusia tidak tergantung pada gender. Penonton dapat dengan mudah melihat
kekuatan niat dari seorang Vidya melalui scene Vidya yang tiba di India untuk
mencari suaminya.
b. Keyakinan
Dihari kedatangannya di India, Vidya langsung menuju ke kantor polisi untuk
melaporkan kehilangan suaminya. Keyakinan akan informasi yang dimiliki
mengantarkan Vidya datang ke kantor polisi dan ke penginapan yang diduga tempat
tinggal suaminya sebelum menghilang. Dalam proses yakin, setiap manusia mulai
memvisualisasikan dan mengembangkan secara kinestiknya mengenai niat yang
ingin digapainya. Keyakinan dalam diri menjadi penting, karena jika seseorang
tidak memiliki keyakinan penuh untuk menggapai niatnya, maka yang terjadi
visualisasi serta kinestiknya akan sering berubah-ubah dan mendatangkan dua
kemungkinan motivasi kepada dirinya, yakni motivasi baik dan motivasi buruk.
69
Kaitannya dengan scene yang terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene
kedua, ketiga dan keempat. Pada scene kedua diceritakan Vidya melaporkan kasus
kehilangan suaminya kapada pihak kepolisisan, disana Vidya terlihat sangat yakin
ketika menjelaskan duduk permasalahan. Keyakinan Vidya terlihat dari intonasi
dan tatapan mata yang fokus kepada kepala kepolisian. Pada scene ketiga juga
diceritakan Vidya memiliki keyakinan sendiri akan keberadaan suaminya. Dengan
sorotan mata yang fokus ketika menjelaskan kepada manajer hotel didukung
dengan
intonasi
serta
nada
bicara
yang
agak
meninggi,
sehingga
mengidentifikasikan bahwa dirinya yakin bahkan karena keyakinannya Vidya
berusaha meyakinkan manajer hotel dan polisi Rana agar keduanya percaya akan
keyakinan Vidya bahwa suaminya pernah menginap dihotel tersebut. Terakhir,
yang mengidentifikasikan keyakinan seseorang terdapat pada scene keempat. Di
scene ini dikisahkan Rana merasa putus asa dan mustahil untuk menemukan Arnab,
suami Vidya. Namun dengan keyakinan yang dimiliki, Vidya berusaha meyakinkan
Rana kembali, sehingga Rana tersulut semangat lagi untuk tetap menemani Vidya.
Keyakinan seseorang terhadap sesuatu juga dapat mempengaruhi keyakinan orang
lain.
c. Keputusan
Setelah melalui niat dan keyakinan yang kuat, maka seseorang akan membuat
keputusan-keputusan yang akan dijalani untuk membuat niat menjadi kenyataan.
Keputusan yang dibuat ini juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan
terjadi dalam penggapaian tujuan yang ingin digapai. Kaitannya dengan scene yang
terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene kelima dan keenam. Pada scene
kelima diceritakan Vidya banyak mengalami kejanggalan akan keberadaan
suaminya, sehingga mempertemukannya dengan Khan, agen FBI India yang
memanfaatkan Vidya untuk menemukan Milan yang merupakan teroris dengan
wajah yang mirip dengan Arnab. Vidya mengambil keputusan untuk terus
menemukan bukti mengenai Arnab. Keputusan yang diambil Vidya untuk
menemukan bukti kebenaran didukung dengan dialog Vidya kepada Khan, “aku
akan keluar dan bertanya pada setiap orang tak perduli itu orang biasa dijalanan
70
ataupun seorang polisi atau media. Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan
ini.” Keputusan Vidya untuk menemukan jawaban atas keingintahuannya akhirnya
menunjukan semakin kuatnya tekad yang dimiliki oleh Vidya, tokoh utama dalam
film tersebut. Selain itum proses pengambilan keputusan yang dilakukan Vidya
juga terdapat dalam scene kelima. Dalam scene kelima diperlihatkan bagaimana
Vidya mengambil keputusan untuk menemukan bukti kebenaran. Didukung dengan
dialog antara Vidya dan Rana, “Rana, ada 3 hal yang mungkin terjadi. Pertama,
Arnab telah meninggalkanku dan pergi. Kedua, Arnab dan Milan Damji adalah
orang yang sama dan ketiga Arnab tampak seperti milan Damji dan karenanya
Arnab kena masalah.” Dari beberapa kemungkinan yang dibuat oleh Vidya, ini
menunjukkan proses terjadinya tekad pada diri seseorang, yakni sebelum
memutuskan suatu keputusan, maka seseorang yang bertekad akan membuat dan
juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi dalam penggapaian
tujuan yang ingin digapai.
d. Tindakan
Tindakan ini adalah hasil akhir dari proses bertekad. Tindakan yang dilakukan
ini akan membuktikan berhasil atau tidaknya niat yang diinginkan. Kaitannya
dengan scene yang terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene ketujuh. Dalam
scene ini diperlihatkan Vidya akhirnya melakukan tindakan terbesar dalam
hidupnya, yakni melakukan pertemuan Milan Damji yang selama ini menjadi tekatekinya. Selain itu Vidya juga membunuh Milan. Tindakan yang dilakukan oleh
Vidya ini merupakan hasil akhir dari proses seseorang bertekad. Pada akhirnya
diketahui jika selain mencari tahu kematian suaminya, ternyata Vidya juga
merupakan orang suruhan agen FBI untuk menemukan dan memusnahkan Milan.
Pada scene ketujuh ini digambarkan tekad Vidya untuk menemukan keberanan
akan kematian suaminya tercapai, untuk mencapainya Vidya melalui banyak
rintangan dan usaha. Tekad yang kuat pada diri seseorang akan menghasilkan
tindakan yang berani serta diluar pikiran dari manusia itu sendiri, demi menggapai
keinginan dan tujuan hidupnya.
71
Pada scene terakhir, scene ke delapan menunjukkan hasil dari bertekad
seseorang. Tekad yang kuat akan menghasilkan sesuatu yang diinginkannya.
Tindakan yang dilakukan seseorang yang bertekad akan selalu mengandung unsur
totalitas dan komitmen yang tinggi untuk menggapai keinginan tersebut. Terlihat
jelas dalam scene tersebut dari mimik wajah Vidya. Terlihat dari mimik wajah
Vidya yang mengekspresikan kelegaan luar biasa. Kekuatan tekad yang dimiliki
Vidya akhirnya tidak sia-sia.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Film sebagai Sarana Persuasi dalam Membangun Tekad
Komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media masa
kepada khalayak publik. Dalam penyampaiannya komunikasi massa terdapat media
massa. Media massa merupakan penyalur pesan yang tepat bagi komunikator untuk
menjangkau isi pesan sampai kepada khalayak banyak. Media massa memiliki
banyak peran dalam perkembangannya. Media massa meliputi surat kabar, siaran
radio dan televisi, hingga film yang menyajikan realitas kehidupan sekitar.
Komunikasi massa memiliki fungsi, fungsi komunikasi massa menurut Onong
Uchjana Effendy adalah menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to
educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Film
merupakan salah satu media massa yang selama ini dianggap hanya sebagai media
hiburan. Pada nyatanya film tidak hanya memiliki fungsi sebagai media hiburan,
film juga dapat sebagai media persuasi yang baik. Film dapat dengan mudah
mempengaruhi pikiran komunikan atau penonton yang melihatnya. Didalam film,
terdapat kekuatan bujukan atau persuasi yang kuat. Selain itu film dapat lebih
menjangkau khalayak dengan cepat ketimbang media masa lainnya, karena
tampilannya berupa audio dan visual yang tentunya lebih menarik untuk dilihat.
Selain itu pula, film merupakan piranti penyampaian pesan yang berkaitan dengan
audio-visual yang baik dalam penyampaian informasi.
Dalam film Kahaani ini digunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang
juga dapat mempengaruhi cara pandang penonton. Diantaranya dalam beberapa
72
adegan yang diambil sebagai adegan yang merepresentasikan makna tekad, kerap
ditemui cara pengambilan gambar denga cara close up dan medium shot. Close up
bermakna keintiman dari seseorang, baik saat sang tokoh sedang berdialog dengan
lawan main ataupun saat sang tokoh utama sedang merenung. Sedangkan medium
shot bermakna hubungan personal yang coba diperlihatkan didalam film. Selain itu
dalam adegan inti, ketika Vidya bertemu dengan Milan, pengambilan gambar
berubah menjadi full shot dengan pergerakan kamera secara pan down.
Pengambilan gambar full shot bermakna hubungan sosial yang terjalin dan
pergerakan kamera secara pan down bermakna kekuasaan atau kewenangan. Dalam
adegan tersebut terlihat sekali Vidya memang memegang kekuasaan dan akhirnya
mampu menghabisi Milan. Teknik-teknik pengambilan gambar dan pergerakan
kamera ini mempengaruhi cara pandang dan pemaknaan tersendiri bagi para
penonton. Selain itu, film juga berfungsi sebagai medium ekspresi seni pemeran
dan ide dari sang pembuat film.
Film dapat digunakan sebagai media masa yang menyajikan konstruksi
realitas kehidupan manusia. Film Kahaani yang diangkat menjadi objek penelitian
mewakili semua fungsi komunikasi massa. Sebagai media informasi, film menjadi
media yang menarik, tepat, cepat dan banyak dipilih oleh masyarakat. Penyampaian
informasi dalam film dapat ditangkap dengan baik oleh masyarakat, pasalnya film
di zaman sekarang banyak yang diangkat berdasarkan kisah nyata, meskipun
terkadang masih banyak yang fiksi. Dari film pula, penonton dapat menangkap dan
meniru segala sesuatu yang ditampilkannya. Film dapat dijadikan media yang baik
sebagai sarana persuasi.
Film dapat mempengaruhi khayalak. Diantaranya film mampu memotivasi
seseorang. Setelah menonton film Kahaani, diharapkan penonton dapat menangkap
pesan bertekad yang diselipkan didalamnya. Tekad merupakan sebuah sikap yang
harus dimiliki oleh setiap orang. Tekad merupakan awal mula dari sebuah tindakan.
Film tersebut mampu memotivasi dan mempengaruhi atau mempersuasi manusia
untuk bertekad. Dari keempat fungsi komunikasi, film Kahaani memiliki daya
mempengaruhi (influence) dan mendidik (educate) yang kuat.
73
Jika dilihat dari fungsi mempengaruhi, film Kahaani menyajikan cerita
seorang wanita yang bertekat kuat menemukan kebenaran atas kasus kematian
suaminya. Dalam film ini tokoh wanita tersebut digambarkan seorang wanita yang
kuat dan pantang menyerah serta bekerja keras dalam menyelesaikan misi
pencarian kebenaran tersebut. Sikap yang disajikan oleh tokoh pemeran utama
tersebut diharapkan dapat mempersuasi penonton untuk termotivasi menjadi
seseorang yang bertekad kuat.
Dari sisi peneliti, film Kahaani mampu mempersuasi penonton untuk
memiliki sikap bertekad dalam hidupnya. Ditandai dengan beberapa adegan yang
menampilkan dan sesuai dengan proses bertekad. Adegan yang ditampilkan mampu
membuat penonton merasakan tekad pemeran utama cukup kuat sehingga pesan
yang ingin diberikan terserap dengan baik. Dalam film Kahaani ini pun terdapat
fungsi dari media masa lainnya, yaitu fungsi mendidik (educate) mengajarkan
bahwa sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan tekad yang kuat akan
sebanding dengan hasil yang diterima. Adegan dalam film Kahaani ini secara tidak
langsung mendidik dan mempengaruhi kita untuk menjadi seseorang yang tangguh
dan memiliki tekad, semangat dan kerja keras yang tinggi agar dapat mewujudkan
suatu tujuan hidup. Artinya, film Kahaani adalah media persuasi yang baik untuk
menyemangati penonton akan pentingnya membangun sikap tekad di dalam diri.
4.3.2 Tekad sebagai Komponen Penting dalam Meraih Tujuan Hidup
Tekad merupakan sikap yang harus dimiliki setiap manusia. Tekad
merupakan kekuatan niat seseorang untuk meraih impian dan tujuan hidupnya.
Tekad yang dibangun dalam diri seseorang dapat menjadikan seseorang kuat. Tekad
menjadi komponen penting dalam kehidupan manusia. Tekad merupakan kunci
menuju kesuksesan. Sebagian besar kegagalan dalam hidup dapat disebabkan oleh
tekad yang lemah.
Tekad haruslah dimiliki oleh setiap manusia tak memandang gender, suku,
ras bahkan budaya. Dalam konteks budaya, di India sendiri, sikap tekad merupakan
sikap yang penting yang harus dimiliki oleh setiap orang disana. Tekad masyarakat
74
India cukup kuat. Tekad yang terbentuk di masyarakat India kebanyakan adalah
terutama untuk meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri. Sebagai salah satu contoh
sikap bertekad merupakan sikap yang harus ada dan dimiliki oleh masyarakat India.
Tekad sendiri merupakan sikap yang sudah tertanam sejak ribuan tahun lalu dan
tercermin melalui pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi yang merupakan
seorang pemimpin rohani di India. Pengaruh Gandhi ini sangat besar, dan banyak
memberi pelajaran jika ingin menggapai sesuatu haruslah didasari dengan semangat
dan tekad yang kuat. Selain itu budaya bertekad di India juga diajarkan oleh
Chanakya, seorang turunan Brahmana (golongan cendekiawan yang mampu
menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan) yang menghalangi
ekspansi Iskandar, namun dihina oleh Raja Dhana Nanda.
Dari penghinaan itu Chanakya bertekad melawan dengan kepercayaan diri
dan tekad yang kuat, Chanakya yang tidak memiliki senjata apa-apa berani mati.
Hingga akhirnya Chanakya membuktikan dan berhasil menumbangkan kerajaan
Nanda dan membentuk kerajaan terbesar di India, bernama Maurya. Dari Chanakya
kita dapat belajar jika sikap tekad dapat membawa kita pada keberhasilan,
meskipun diawalnya banyak orang yang menyepelekan hingga menghina. Intinya,
sikap tekad ini merupakan sikap yang harus dimiliki oleh siapapun tanpa terkecuali.
Sikap tekad akan membawa dampak positif bagi yang memilikinya. Tekad,
keinginan dan kemauan sekeras batja ialah kunci utama untuk maju dan meraih
tujuan hidup.
Tekad merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dan dimiliki. Dari
Gandhi dan Chanakya, masyarakat India akhirnya memperoleh pelajaran jika
bertekad itu penting. Budaya bertekad ini, kini dapat kita lihat dari banyaknya
masyarakat India yang merantau ke negeri orang. Sebagai contoh, banyak sekali
masyarakat India yang sukses berniaga di negeri orang berkat keuletan serta
tekadnya
untuk
mengubah
perekonomian
mereka,
dimana
mengubah
perekonomian merupakan salah satu tujuan hidup mereka. Sikap tekad merupakan
sikap positif. Pada akhirnya sikap tekad menjadi budaya yang harus terus ditularkan
agar semua manusia memiliki sikap tekad ini untuk menggapai tujuan hidupnya.
75
Menurut peneliti, film Kahaani mampu merepresentasikan makna tekad.
Tokoh utama dalam film mampu merepresentasikan kekuatan tekad dalam diri
manusia. Dalam ceritanya digambarkan seorang wanita yang bertekad untuk
menggapai segala tujuan hidupnya. Didalam film digambarkan banyaknya
hambatan dalam menggapai tujuan hidupnya, namun dengan adanya sikap tekad
yang tertanam dalam diri, nantinya akan membantu manusia itu untuk terus fokus
menggapai tujuan hidup. Semakin kuat niat seseorang maka tekad seseorang akan
semakin kuat. Film ini dapat mempengaruhi penontonya untuk terus bertekad dan
terus menjaga komitmen untuk menggapain segala keinginan yang berasal dari niat
dan keyakinan yang dimilikinya. Dalam film ini juga tersaji proses bertekad
didalamnya. Proses bertekad yang berawal dari kekuatan niat, keyakinan yang kuat
lalu pengambilan keputusan dan berakhir pada tindakan. Tindakan-tindakan yang
dilakukan berdasarkan tekad biasanya jauh lebih terencana. Tekad merupakan sikap
penting yang harus dimiliki seseorang untuk meraih tujuan hidup. Tekad dapat
menjadi motivasi dan penggerak keputusan kita unruk bertindak.
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan
film Kahaani dapat merepresentasikan makna tekad dan proses seseorang bertekad
melalui tokoh utamanya. Setelah dilakukan kajian pustaka dan analisis data tentang
film Kahaani, dalam film ini ditemukan tanda yang dapat merepresentasikan
kekuatan tekad dalam mecapai tujuan.
1. Secara denotasi, makna tekad terepresentasi melalui dialog antar pemain,
terutama dialog tokoh Vidya yang selalu bertekad dapat menemukan
suaminya. Melalui tokoh Vidya, makna sesungguhnya mengenai kekuatan
tekad secara keseluruhan mampu ditampilkan. Adanya niat, keyakinan,
pengambilan keputusan dan juga tindakan yang tepat merupakan landasan
dari kekuatan tekad untuk mencapai sebuah tujuan.
2. Secara konotasi, makna tekad terepresentasi melalui mimik wajah,
kefokusan tatapan mata, dan dialog antar pemain, hingga intonasi suara
yang dikeluarkan oleh pemeran utama yang teridentifikasi secara tersirat.
5.2 Saran
Setelah menonton dan membuat penelitian film Kahaani, maka penulis
dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran Teoritis
Kepada akademisi yang berminat melakukan penelitian pada topik kajian
objek film Kahaani, maka penulis menyarankan untuk menganalisis dengan
menambahkan unsur mitos yang terdapat dalam analisis semiotika model
Roland Barthes, karena dalam penelitian ini penulis tidak membahasnya
ditataran mitos. Karena pada tataran ini, peneliti tidak membahasnya.
Menjadi sebuah kolaborasi yang sangat baik jika tataran mitos ini diteliti,
76
77
bagaimana makna denotasi dan konotasi berpadu didalam sebuah
kebudayaan yang dianut masyarakat.
2. Saran Praktis
Disarankan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA selanjutnya
yang memiliki pengetahuan analisis semiotika yang lemah agar hendaknya
mereka dapat diberikan mata kuliah yang berkaitan dengan analisis
semiotika. Sehingga diharapkan kedepannya mahasiswa Ilmu Komunikasi
UNTIRTA memiliki pengetahuan analisis semiotika yang baik, menganut
satu frame mengenai analisis semiotika dan dapat diaplikasikan dengan baik
dalam tugas-tugas semasa kuliah maupun dalam tugas akhir seperti skripsi.
3. Saran Sosial
Sebagai masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dan selektif terhadap
berbagai tayangan hiburan, serta mampu memahami pesan-pesan yang
terkandung dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga dapat memilah
dan menilai film yang layak ditonton dan yang tidak. Positif dan tidaknya
sebuah film tidak hanya dinilai dari siapa tokoh yang bermain dalam film
itu, tetapi juga semua aspek dari alur cerita, penokohan dan sikap hingga
budaya yang mempengaruhi film terhadap realitas. Untuk itu diperlukan
perhatian khusus untuk memilih tontonan yang berkualitas dan tentunya
bermanfaat positif bagi masing-masing individu.
78
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ali, Muhammad. 2010 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern- Jakarta
: Pustaka
Amani
Ardianto, Elvaro
& Lukiati
Komala. 2407. Komunikasi Massa
:
Suatu Pengantar,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Artur Asa Berger. 2000. Media Analysis Techniques
Baidhowi, 2009. Antropologi Al-Quran. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta
Burton, Graeme. 2007. MembincangkanTelevisi. Yogyakarta& Bandung: JalaSutra
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Cetakan Ketig4 PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tsnda dan Mabta: Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotika dan Teori Komunilmsi Yogyakarta: Jalasuta
Hartley, John. 2010. Communicatian, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci.
Yogyakarta: Jalasu&a
Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamilm Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan dan Budaya (FIB) Universitas Indonesia
Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritihts Film, Yogyakarta: Humorian Pustaka
Krisyantono, Rahmat. 2006. Telmik Prahis Riset Komuniknsi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Muhammad, Rifqi.. 2015. Ketika Hidup Tak Seperti Jalan Tol. Cetakanl, Fikri Press,
Ciputat-Tangerang
S
elatan
Mulyana, Dedy. 2008. Komunilcasi Massa Kontroversi, Teori, dan Aplikasr. Bandung:
Widya Padjajaran
Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Leutika
79
Prastista, Himawan. 2008. Memaharni Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Rakhmat, Jalaludin. 20A9. Psikologi Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset
Sihabudin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiatik dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya
.2009. Semiotikn Komunikasf. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotilca Komunilmsi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
Tjasmadi, Johan HM. 2008. 100 Tahun Sejarah Bioskap dt Indonesla, Bandung: PT.
Megindo Tunggal
Sej ahtera
Umberto, Eco.2009. Teori Semiotika Signifrkasi Komunikasi. Jakarta: Kreasi Wacana
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu.2A13. Semiotika Komunikasi Aplikasi PraWis Bagi
Penelitian Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Jurnal:
Ni
Wayan Sartini, Tinjauan Teoritik tentang Semiotik, diakses
dari
http://wwwjournal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauano/o}}Teontrko/AOtentang%20S
emiotik.pdf diakses padaT Maret 2016 pukul
15.21
Juliastuti, Nuraini. Representasl, Newsletter KTINCI No.4, Maret 2000 (online)
(hW:/lia700l06.us.archive.org/15/itemsArlewsletterKunci4BudayaMateriA',lewsl
etter_KUNCl*4_Budaya_Materi.pdl diakses pa&a 17 Agustus z0rc)
Skripsi:
Ahmad, Nurzakiah. 2009. Representast Mashtlinitas Baru pada lklan Produk
Kosmetik Pria dalam Majalah Berbahasa Jerman Brigitte dan Stern. Skripsi.
Depok: Jurusan Studi Jerman. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas
Indonesia.
80
Hakim, Rosyid Rochman Nur. 2012. Representasi lklas dalam Film "Emak Ingin Naih
Haii" (Analisis Semiotik terhadap
Takah Emak). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah. UIN sunan Kalijaga.
Renysef, Jaquiline Melisa. 2Aru. Pesan Moral dalam Film To
Kill A Mockingbird
(Analisis Semiotika pada Film To
Kill A
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mochingbird). Skripsi. Makassar:
Hassanudin.
Setyawati, Irma Fitri. 2012. Moral Anak dalam Film Hafalan Sholat Delisa. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Dakwah.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Widhiastuti, Christina Ineke. 2012. Representasi Nasionalisme dalam Film Merah
Putih (Analisis Semiotika Roland Barthes). Skripsi. Serang: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Zakuiya, Muhammad.2013. Representasi Semangat Hidup dalam Film Surat Kecil
Untuk Tuhan (Analisis Semiotika Roland Barthes). Skripsi. Surabaya: Jurusan
Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah IAIN Sunau Ampel.
Internet:
Kbbi.web.id/tekad
Ust. Novel Alaydrus. 2010. Kalam Habib Muharnmad Bin Abdullah Alaydrus:
Kelatatan Niat. Ar-Raudah Majelis llmu dan Dzikir Pelabuhan Hati Penuntut
Ilmu. online, ar-raudah.infolntatl diakses pada Kamis, 06 Oktober 2016 0l:01 a.m
Ria Pratiwi. 2014. Channel Khusus Film Bollywood Rambah Televisi Berbayar
Indonesia. Business Portal. via swa.co.id./swa/capital-market/corporateaction/channel-khusus-film-bollywood-rarnbah-televisi-berbayar-indonesia
diakses pada16 Oktober 2016 03:17 p.m
81
Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.con/list/1s053237568 diakses
pada 16 Oklober 2016 3:23 p.m
Setia Furqon.2Al5. Film Motivasi Islam. Setia"frrqon.com/film-motivasi-islami.html
diakses pada 16 Oktober 2016 pada3:34 p.m
Abdumac. 2006. Top Definition; Determination.
http://www.urbandictionary.com/define.php?term=determination diakses pada
16 Oktober 2016 3:40 p.m.
Sarah. 201 6. https://www.linkedin.com/pulse/determination-your-1ife-rui-enes*
alves ?articleld=1 44
Josey
1
| 29
7
28 69 5 5 3
Wales.
I 620
2015.
Determination.
https://www.kent.ac.uk/careers/sk/determination.htm diakses pada 16 Oktober
2016
LAMPIRAN
xvi
Traskip Wawancara Narasumber
Perihal
: Pengertian Tekad
Narasumber
: Roby Martin ST., CHCHt., CRM
Menurut Bapak, apakah tekad itu?
Tekad itu lebih kepada niat. Kalo saya ngeliatnya tekad itu kekuatan niat. Kan
dalam sebuah struktur tindakan ya yang saya pelajari awal mula itu seseorang itu selalu
mengawali dari kata-kata dalam dirinya jadi dialog internal dulu. Jadi pergumulan dari
sebuah tekad, rangkum sendiri yah, jadi tekad itu berasal dari dialog internal dengan
diri sendiri. jadi ketika dialog itu membulat dalam artinya dia itu sudah yakin, jadi
konsepnya itu niat, kemudian yakin, yakin kepada niatnya itu, misalnya si agung nih
mau nikah, kan dia niat nih, lalu dia akan mencari dalil alasan dan motivasi-motivasi,
kan jadi yakin nih, nanti kalo udah yakin dia akan memvisualisasikan keindahan nikah,
dia akan membayangkan indahnya bersama. Lalu secara kinestiknya dia akan
merasakan kebahagiaan jika mereka bersama. Nah jadi itulah mode pola pikir
menangkap itu membayangkan dan merasakan. Nah kalo udah jelas visualisasinya dan
kinestiknya lalu dia mengambil keputusan lalu lahirlah tindakan. Niat terbagi atas dua
tingkatan, pertama niat dengan kesungguhan dan kedua adalah niat yang terbentuk
biasa saja tidak terlalu menggebu. Tekad menjadi penting didalam kehidupan manusia
karena dengan adanya tekad, dapat menjadi energi positif bagi manusia untuk
mencapai sebuah tujuan. Makanya saya bilangnya tekad itu adalah awal mula dari
adanya sebuah tindakan, tidak ada tindakan kalo tidak ada tekad jadi tindakannya itu
bukan tindakan omong kosong dia bener-bener komitmen dan totalitas berawal dari
tekad itu, jadi saya juga bilangnya tekad itu kekuatan niat, jadi semakin kuat niatnya
semakin kuat tekad nya, semakin kuat tekadnya maka semakin kuat tindakannya.
Ketika kekuatan tekad mulai merasuk kedalam diri seseorang, maka apapun dapat
terwujud. Tekad itu sikap dari seseorang ya, bukan sifat. Kalo sifat itu bawaan dari
lahir yang masih bisa berubah kapanpun sedangkan sikap itu bentuk berlakuan,
misalnya bagaimana cara kita berinteraksi, nanti terlihat dari tingkah laku, cara bicara,
cara menatap dan masih banyak lagi.
Apa sajakah komponen seseorang bertekad?
Nah komponen dan konsep ini tadi sudah kita bahas, komponen dan konsep
tekad hampir sama yah, pertama niat, kedua keyakinan seseorang itu tadi lalu
keputusan dan yang terakhir tindakan. Tetapi dalam penerapannya ada orang yang
tidak seperti itu penerapan tekadnya, bisa saja dibalik-balik, bisa dari gambaran dulu,
lalu niat, keputusan dan tindakan, gak baku. Tetapi biasanya sih konsepnya ya dari niat
lalu keyakinan, itu penting karena proses visualisasi yang terjadi nantinya bisa
berubah-ubah, jadi membingungkan nanti malah dia ga punya tekad untuk hidup kan.
Jadi kita itu kalo udah membayangkan punya dua motivasi, pertama motivasi menuju
yang lebih baik yang nantinya akan membayangkan yang baik-baik sedangkan
motivasi buruk nantinya kita mikir yang jelek-jeleknya aja jadi kita malah gak mau
bikin keputusan apalagi tindakan. Ada tuh dalam teori NELP itu motivasi itu ada
motivasi menjauh atau mendekati yah kalo mendekati itu selalu mikir yang baikbaiknya dan sebaliknya, makanya kalo kita mau motivasi orang kita harus liat dia tipe
menjauh atau mendekat. Kalo menjauh kita kasih yang jelek-jeleknya duluan dan
sebaliknya kalo yang mendekat kita kasih kebaikan-kebaikannya. Nanti film kamu bisa
dikorelasikan bagian niatnya itu dimana yakin dimana sampai tindakan. Sugesti
perkataan serta prasangka baik juga tentunya akan mempengaruhi keinginan seseorang
untuk terus berusaha menggapai tujuan hidup yang diinginkannya.
Bagaimanakah ciri-ciri seseorang bertekad?
Niat itu artinya mnyegaja artinya menyadari. Jadi ketika dia menyegaja dengan
niat yang total maka dia akan benar-benar yakin. Kokoh, dihatinya penuh dan fokus.
Jadi Ciri-ciri orang bertekad agak susah sih dilihatnya, tapi kita bisa lihat di mimik
muka, intonasi. Kalo menurut ilmu fisiognami sih kita bisa lebih mendalam lagi.
Keteguhan seseorang dalam bertekad dalat diamati dari mimik wajah, intonasi serta
tatapan mata. Tapi kalo liat scene-scene ini sih kita bisa liat dari gerakan wajahnya,
mimiknya, ini sih dia memang benar-benar fokus ya, dan dia intonasinya agak
merendah walaupun terkadang buat lebih meyakinkan dia oranglain, intonasinya agak
lebih tinggi. Kalau engga bisa sih secara tersurat biasanya orang yang bertekad ga
mudah tergoda apapun godaannya, terus biasanya orang yang bertekad selalu dibarengi
dengan amal sholeh, terus lebih tawakal lagi orang yang bertekad dan dia percaya tekad
yang dia bangun itu akan menjauhkannya dari kesengsaraan. Setiap manusia memiliki
rasa penasaran. Semakin penasaran akan sesuatu, maka manusia akan semakin
bertekad untuk mencari tahu dan menyelesaikan rasa penasaran itu.
Mengapa seseorang bertekad?
Biasanya nih ya seseorang itu bertekad itu untuk meraih impian trus bisa untuk
penggerak keputusan dia. Untuk memotivasi orang itu sendiri buat jadi manusia yang
gak lemah, terkadang, kelemahan dan rasa lelah yang timbul didalam diri akan
menurunkan kadar tekad dalam diri seseorang. Tekad juga sebagai landasan atau
pondasi seseorang untuk mencapai tujuan. Cara-cara atau strategi yang kurang baik dan
kurang terencana akan dengan mudah menghancurkan keyakinan yang sudah dibangun
untuk menggapai tujuan. Cara dan strategi yang salah bisa bikin seseorang merasa lelah
dan enggan untuk melanjutkan suatu tujuan. Kekuatan tekad dapat dijadikan sikap
utama dalam menggapai tujuan hidup. Kekuatan tekad yang dimiliki mampu membuat
seseorang terus bertahan dan selalu saja memperoleh cara untuk mengatasi segala
kesulitan dalam menggapai tujuan hidupnya. Tekad merupakan kunci keberhasilan
dalam setiap apapun yang kita lakukan. Bila tekad dalam diri seseorang sudah
terbentuk, maka rasa takut tidak akan ada lagi, yang ada hanya rasa percaya diri untuk
terus melangkah menggapai tujuan hidup. Pokoknya semua orang punya tekad yang
tinggi atau rendah tergantung kekuatan tekadnya masing-masinglah ya, memang agak
susah deh ya tekad ini. Tekad itu awal mula dari sebuah impian. Kalo ga ada tekad yah
ga jalan sih sebenernya. Motivasi seseorang kan disebut dorongan, nah dorongannya
itulah tekad, jadi tekad itu dasarnya sebenernya.
Bagaimanakah proses seseorang bertekad?
Proses bertekad bisa diliat dari komponennya, kamu tinggal elaborasi saja.
Biasanya nih keyakinan yang tumbuh juga bisa berasal dari pengalaman-pengalaman
yang dirasakan oleh seseorang. Makanya itu kan saya bilang tadi bentuknya tidak baku
proses bertekad itu tergantung masing-masing orang. Tapi penentuan tujuan
merupakan langkah pertama sebelum niat dalam membuat perencanaan sehingga
dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai.
Kan dalam di agama kita juga dikatakan, haram bagi manusia jika mereka memelihara
sifat putus asa, maka setiap manusia harus memiliki sifat-sifat yang positif untuk terus
melanjutkan hidupnya seperti berniat baik, bertekad kuat, semangat, optimis, pokoknya
semuanya kegiatan yang positif. Dalam agama apapun diajarkan setiap manusia harus
memiliki tujuan dalam hidupnya, berikut dengan cara-cara menggapai dan menghadapi
rintangan untuk menggapai tujuan hidup. Pokoknya fikiran sama tubuh saling
berhubungan nanti dari tujuan, terus niat, yakin, keputusan dan tindakan, proses
bertekadnya.
Apakah fungsi seseorang bertekad?
Banyak sih fungsi tekad mah, saya kasih tiga ajalah ya, yang pertama biar
seseorang dapat mencapai keinginan dan tujuan hidupnya terus juga sebagai landasan
awal agar orang mau berbuat sesuatulah ya nah yang terakhir menciptakan keyakinan
yang total yang menghasilkan perbuatan ataupun tindakan.
84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Nina Prasetyaningsih
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Konsentrasi
: Hubungan Masyarakat
Universitas
: Sultan Ageng Tirtayasa
Alamat Rumah dan No.Tel./HP
: Link. Tegal Tong RT.003/005 No.111 Desa
Kebonsari Kecamatan Citangkil Kota
Cilegon
Email
: [email protected]
PENGALAMAN ORGANISASI
Perkumpulan Muda-Mudi Tegal Tong RW.005 2008-sekarang
UKM Paduan Suara Gita Tirtayasa 2012-2014
PENDIDIKAN
2000-2006
: SDN 2 Cilegon
2006-2009
: SMPN 1 Cilegon
2009-2012
: SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon
2012-2016
: Konsentrasi Hubungan Masyarakat, Jurusan Ilmu Komunikasi,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Download