Akreditasi - HPM FK UGM

advertisement
PENGANTAR
AKREDITASI
Apa
konsep dasar
akreditasi
?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Client
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Trilogy Juran
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
Prinsip manajemen mutu
(ISO 9001:2008)

Fokus pada pelanggan

Kepemimpinan

Keteribatan personil

Pendekatan proses

Pendekatan sistem dalam manajemen

Penyempurnaan yang berkesinambungan

Pengambilan keputusan berdasar fakta

Hubungan saling menguntungkan dengan
rekanan
Revised principles
(ISO 9000:2015)

Customer focus

Leadership

Engagement of people

Process approach

Improvement

Evidence-based Decision Making

Relationship management
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THINGS
CHEAPER
(EFFICIENCY)
DOING THE
RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THINGS
BETTER
(QUALITY
IMPROVEMENT)
1970
DOING THE
RIGHT THINGS
RIGHT BY
DEFAULT
DOING THE
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
1980
1990
2000
ABAD 21
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
SISTEM
PELAYANAN
Sistem
Manajemen
VARIASI
PROSES
MASALAH
MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1
Proses tidak diukur dg baik
2
Proses tidak dimonitor dg baik
3
Proses tidak dikendalikan dg baik
4
Proses tidak dipelihara dg baik
5
Proses tidak disempurnakan
6
Proses tidak didokumentasi dg baik
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
SISTEM
PELAYANAN
-Struktur
-Proses
-Outcome
Mengukur
Indikator
Memonitor
Mengendalikan
Standar/
SPO
Memelihara
Ringkas, Rapih,
Resik, Rawat, Rajin
Menyempurnakan
CQI:
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care
Source – The Philadelphia Inquirer
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan
Pasien di Sarana
Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)
Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
 Slips)
 Lapses
 Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Multi-Causal
Theory
“Swiss Cheese”
diagram
(Reason, 1991)
Health care regulation
(Nihal Hafez, 1997)
SUATU AKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN
(OLEH PEMERINTAH) UNTUK MEMPENGARUHI SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERHADAP
PERILAKU DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN DAN/ATAU
ORGANISASI KESEHATAN
Mekanisme
regulasi kesehatan
Perijinan (lisensi)
• Sertifikasi
•
• Akreditasi
•
Peraturan Perundangan
45
46
Proses
Pelaksana
Sasaran evaluasi
Komponen
persyaratan
Standard
Akreditasi
(sukarela), contoh:
akreditasi RS, yan
med dasar
Lembaga yang
diakui, biasanya
LSM
Organisasi atau
sebagian fungsi
organisasi
Kepatuhan pada
standar, on-site
evaluation, kepatuhan
tsb tidak diharuskan
oleh hukum
Standar maksimal
yang dapat dicapai
untuk memacu
perbaikan mutu yang
kontinyu
Lisensi (wajib):
lisensi tenaga
kesehatan, lisensi
fasilitas pelayanan
Pemerintah atau
konsil
Individu atau
organisasi
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
kompetensi minimum
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Standar minimal untuk
melindungi pasien,
menjamin keamanan,
dan meminimalkan
resiko
Sertifikasi
(sukarela/wajib):
sertifikasi ATLS,
sertifikasi
tehnologi
kesehatan,
sertifikasi berbagai
pusat di RS
Lembaga yang
diberi kewenangan,
pemerintah, atau
LSM
Individu/organisasi
Evaluasi persyaratan
yang ditetapkan,
pendidikan/pelatihan
tambahan, dan
kompetensi di bidang
tertentu
Menunjukkan bahwa
organisasi
mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Standar lembaga
(misalnya ISO) untuk
mengevaluasi
kepatuhan terhadap
spesifikasi rancangan
lembaga
Definisi Akreditasi

ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national
healthcare accreditation body of the achievement of its
accreditation standards by a healthcare organisation, demonstrated
through an independent external peer assessment of that
organisation’s level of performance in relation to the standards.

Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga akreditasi
pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi pelayanan
kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar akreditasi yang
diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara independen
thd tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
AUDIT EKSTERNAL
UNTUK MENILAI SISTEM
PELAYANAN DAN SISTEM
MUTU APAKAH SUDAH SESUAI
DENGAN STANDAR YANG
DITETAPKAN
Peraturan
Perundangan
Pedoman
Acuan
Standar
Penyelenggaraan
Pelayanan
(Produksi):
Kebijakan
-mengukur
Pedoman
-memonitor
Kr.Acuan
Prosedur
-mengendalikan
Manual
-memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan
Akreditasi
Standar
Akreditasi
Outcome
Pelayanan
Kepuasan
50
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Definisi:
Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter
dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama
itu memenuhi standar akreditasi.
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS
Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta
KONSEP DASAR AKREDITASI
FASYANKES PRIMER
Memenuhi /
2
Menerapkan
/ Comply
PUSKESMAS
STANDAR
Survei Akreditasi
UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
UU
29/2004
:2004
PRAKTIK
KEDOKTERAN
UU RI
No.29
36/tahun
2009
tentang
Kesehatan;
UU
: Praktik
Kedokteran
UU
36/2009
: KESEHATAN
UU RI
No.
23
tahun
2014
tentang
Pemerintah Daerah
UU 36 / 2009 : Kesehatan
PP
: PEDOMAN
& PENERAPAN
SPM ;
UU65/2005
RI
No.
362005
tahun
tentang
Tenaga
Kesehatan
PP.
65/
: P2014
edoman
dan
Penerapan
SPM
PERPRES
: SKN
Perpres N072/2012
2 tahun 2015
tentang RPJMN 2015 -2019
Permenkes
741/2008
: SPM Bid. Kes Kab/kota
PERPRES
12/
2013
:
JKN
Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Kep
menkes
128/2004,
: Kebijakan
PERMENKES
741/2008
: SPM
BID. KES Dasar PKM
pada
JKN
KEPMENKES
128/2004
:
KEBIJAKAN
DASAR PKM
Kep
menkes
374/2009
:
SKN
2009
 Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
 Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat: PRAKTIK KEDOKTERN
UU 29/2004
 Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes
UU 36/2009 : KESEHATAN
2015 -2019
PP
PEDOMAN
DAN
PENERAPAN
SPM
 65/2005
Permenkes: No
46 Tahun 2015
tentang
akreditasi puskesmas
PERPRES
72/2012
:
SKN
klinik Pratama dan Tempat Paktk Dokter/Dokter gigi mandiri






PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
Puskesmas
Instrumen
Akreditasi
4
5
6
3
Badan Akreditasi
SERTIFIKAT
1
52
MANFAAT AKREDITASI FKTP

BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :


Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan
klinis, serta penerapan manajemen risiko
BAGI BPJS KESEHATAN :
Sebagai syarat recredensialing FKTP



BAGI FKTP :
1.
Memberikan keunggulan kompetitif
2.
Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3.
Meningkatkan pendidikan pada staf
4.
Meningkatkan pengelolaan risiko
5.
Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6.
Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
7.
Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1.
2.
Memperkuat kepercayaan masyarakat
Adanya Jaminan Kualitas
1.
2.
3.
UTAMA
MADYA
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
UKM
LAYANAN KLINIS (UKP)
776 EP
1.
2.
PARIPURNA
MADYA
DASAR
DPM
PARIPURNA
KLINIK PRATAMA
PUSKESMAS
AKREDITASI FKTP
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
LAYANAN KLINIS
503 EP
1.
2.
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
LAYANAN KLINIS
234 EP
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
4 Bab standar akreditasi klinik
(TOTAL 503 EP)

Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) :
122 EP

Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
: 151 EP

Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK): 172 EP

Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) : 58 EP
Standar akreditasi Praktik
Dokter Mandiri (234 EP)

Bab I Kepemimpinan dan Manajemen
Praktik Mandiri (KMPM) dengan 73 EP

Bab II Layanan Klinis dan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (LKPM)
dengan 161 EP
Struktur standar
Bab:
Standar:
Kriteria
Pokok
:
Pikiran:
Elemen
Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan
dalam perencanaan.
Pokok Pikiran:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis
kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan
lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan
harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I (standar akreditasi klinik)
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana,
peralatan, dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Pokok Pikiran:
Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan
sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan
pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik
Klinik atau rencana pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang
daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Akreditasi Dalam UU no 44
tentang RS
PASAL 40

1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali

2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun
dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.

3) Lembaga independen sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri.
Standar Akreditasi Rumah
Sakit Baru
Standar
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Total :
161
153
6
3
323
Elemen
Penilaian
436
569
24
19
1048
62
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
63
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.
Bab 7.
Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Asesmen Pasien (AP)
Pelayanan Pasien (PP)
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
64
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development
Goals

Sasaran I
: Penurunan Angka Kematian Bayi dan
Peningkatan Kesehatan Ibu

Sasaran II
: Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS

Sasaran III
: Penurunan Angka Kesakitan TB
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS
BARU
1. International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
4. Standar-standar spesifik lainnya.
66
MANFAAT AKREDITASI
Proses akreditasi dirancang untuk menciptakan budaya keselamatan
dan budaya kualitas di RS ,  RS akan senantiasa berusaha
meningkatkan mutu pelayanan:
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat thd RS
Menyediakan lingkungan kerja yang lebih aman
dan efisien bagi karyawannya
• Sebagai modal negosiasi dengan pihak asuransi
kesehatan/Payer
• Lebih mendengarkan/Menghormati hak hak pasien
dan keluarga serta melibatkan mereka sebagai
partner dalam proses pelayanan
 Membangun learning culture dari laporan-laporan
IKP untuk perbaikan sistem
Lanjutan………..
6. Hasil survey merupakan upaya pencapaian RS
terhadap skoring yang ditentukan berupa level
level pencapaian  DASAR, MADYA,
UTAMA, PARIPURNA
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
AKREDITASI
AKREDITASI
TAHUN 1
2
3
4
5
6
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
SURVEI VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI
SURVEI VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI
PPS
AKREDITASI 1
TAHUN
2
3
4
5
6
LIST OF INTERNATIONAL HEALTHCARE
ACCREDITATION ORGANIZATIONS

USA: Joint Commission International

United Kingdom: QHA Trent Accreditation

Australia: Australian Council on Healthcare Standards
International (ACHSI)

New Zealand: Quality Health New Zealand (QHNZ)

Canada: Accreditation Canada

France: HAS (Haute Autorité de Santé)

Malaysia: Malaysian Society for Quality i n Healthcare
 Indonesia:
KARS (Komisi akreditasi Rumah
sakit/Indonesian Commission on
Accreditation of Hospital)
Web based
Determination Accreditation Award Process
Surveyors
MJ, MD, PW
Survey
Reports
Upload
Web
Councilor process :
- Offline / Online
- Review reports
- Submit
Councilor Coordinato
- Review
- Verify
- Approve
Secretariate
Input Web:
Councilors Name
Exec
Chairman
Secretaria
te
Surveyor
Coordinat
or
Accreditation
Status
Email
Councilor –
Coun MJ
Councilor –
c
Coor MD
d
Councilor –
PW
Status
Criteria
Paripurna
Excellence
15 Ch @
> 80%
Utama
Advance
12 Ch @
> 80%
3 Ch
@>
20%
Madya
Intermediate
8 Ch @
> 80%
7 Ch
@>
20%
Dasar
Basic
Perdana
Beginner
4 Ch @
> 80%
Chapter
1. Access to Care and Continuity of Care
(APK)
2. Patient and Family Rights (HPK)
3. Assessment of Patients (AP)
4. Care of Patients (PP)
5. Anesthesia and Surgical Care (PAB)
6. Medication Management and Use (MPO)
7. Patient and Family Education (PPK)
8. Quality Improvement and Patient Safety
(PMKP)
9. Prevention and Control of Infections (PPI)
10. Governance, Leadership, and Direction
(TKP)
11.Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK)
12. Staff Qualifications and Education (KPS)
13.Manajemen Komunikasi dan
Informasi (MKI)
14.Patient Safety Goals (SKP)
15.Millenium Development Goals
(MDG’s)
73
11 Ch
@>
20%
4 Ch @ > 80%
1.
2.
3.
4.
Patient and Family Rights (HPK)
Prevention and Control of Infections (PPI)
Staff Qualifications and Education (KPS)
Patient Safety Goals (SKP)
PERMENKES NOMER 428 TAHUN 2012
Pelaksanaan survei

Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal

Telusur:


Wawancara:

Pimpinan puskesmas

Penanggung jawab program

Staf puskesmas

Lintas sektor

Masyarakat

Pasien, keluarga pasien
Observasi:

Pelaksanaan kegiatan

Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)
Download