PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BUDAYA INDONESIA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Netty Marchavika¹⁾ 1) Program Studi DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya. E-mail: [email protected] abstract Indonesain culture is the nation’s cultural heritage that have to be maintained and preserved. But with progress of time, Indonesian culture is faded away. Recognition and learning about this culture should be taught early at primary school. So that students do not get bored and get enthusiasm in learning Indonesain culture, the use of learning with an interactive CD is needed. This interactive learning CD about introduction Indonesian culture to students at primary school summarizes the important points description of the culture in every province in Indonesia. The core of making this CD is to introduce Indonesian culture since the early days of learning in primary school. The process of making this CD learning starting from pre production of the design work begins with ideas and concepts. Then developed in the form of CD learning based on interviews with related informant and also used SDLC (System Development Life Cycle) method. With the CD learning made by using statistical software on perfected, then this will also facilitate the multimedia works written. Expected with the CD learning about culture of Indonesia can provides an easy and attract the interest of children at primary school age to be more interested in studying the country’s cultural. Keyword: CD learning, interactive, primary school, Indonesian culture 1 Tidak ada hal yang lebih penting daripada keutuhan kesatuan nasional bagi bangsa Indonesia. Perlindungan terhadap aspek kebudayaan nasional merupakan hal yang penting. Ketika ekspresi budaya tradisional yang kita miliki hilang atau diklaim oleh pihak lain maka identitas sebuah bangsa Indonesia akan ikut menghilang. Hal ini sangat membahayakan bagi kesatuan dan kedaulatan bangsa. Sebagai negara kepulauan dengan banyak provinsi dari Sabang hingga Merauke, negara Indonesia patut bangga dengan keanekaragaman seni dan budaya yang tersebar di setiap daerah dan provinsi. Pengenalan akan budaya bangsa harus diberikan sejak sedini mungkin untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Budaya adalah warisan bangsa, oleh karena itu haruslah dijaga dan dilestarikan. Perancangan karya mengenai kebudayaan Indonesia ini menarik, karena budaya negeri haruslah dikenalkan sejak dini kepada masyarakat Indonesia agar mereka lebih cinta kepada negerinya. Tahapan dasar dalam pembelajaran adalah pada sekolah dasar. Dengan mulai mengenalkan budaya Indonesia pada anak di bangku sekolah dasar, mereka mempunyai acuan dasar tentang gambaran secara garis besar budaya-budaya yang terdapat di Indonesia. Selain itu, untuk meningkatkan minat belajar murid di sekolah dasar, dapat digunakan media pembelajaran interaktif sebagai alternatif. Media pembelajaran interaktif selain menarik dalam penggunaan dan tampilannya, juga dapat lebih mempertajam pesan dan informasi yang akan disampaikan. Walau budaya Indonesia beranekaragam, tetapi nyatanya nilai-nilai kebudayaan saat ini sudah mulai sedikit luntur termakan oleh zaman. Sebagai anak bangsa kadang kita tidak mengetahui dan kadang melupakan kebudayaan sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan cara untuk dapat mengatasi krisis budaya saat ini. Pengenalan budaya akan lebih efektif dan cepat diterima pada usia sekolah dasar. Terutama pada anak sekolah dasar kelas III sampai dengan kelas VI yang sudah mampu membuat keputusan tentang hubungan-hubungan timbal balik dan yang berkebalikan. Dengan penerimaan ilmu yang terbatas yang dapat diterima oleh anak pada usia sekolah dasar, pembelajaran budaya sebaiknya adalah dengan memberikan informasi yang paling mendasar secara singkat dan jelas. Hal mendasar itu 2 meliputi lagu daerah, rumah adat, pakaian adat, tari tradisional dan juga alat tradisional. Setiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, keanekaragaman inilah yang menjadikan Indonesia negeri yang kaya dan kokoh. Pembuatan CD pembelajaran interaktif ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar anak-anak pada usia Sekolah Dasar sehingga dapat lebih mengenal budaya setiap provinsi yang terdapat di Indonesia. Selain itu juga mendorong mereka untuk lebih cinta dan menjaga warisan budaya negara. Pembelajaran interaktif memiliki banyak keuntungan dalam proses dan hasil pembelajaran. Selain meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran juga meningkatkan motivasi dan daya dorong untuk terus belajar. Kemampuan multimedia yang meliputi unsur animasi, sound, grafis dan teks menjadikan pembelajaran interaktif menjadi lebih hidup dan tidak membosankan bagi siswa. Berdasarkan penjelasan yang diberikan, maka dibuatlah media pembelajaran tentang budaya Indonesia yang mudah dipahami dan juga menarik minat para murid sekolah dasar untuk mau belajar dan lebih mengenal budaya negaranya. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan CD pembelajaran interaktif pengenalan budaya untuk anak sekolah dasar ini adalah mampu membuat sebuah CD pembelajaran yang mampu menarik minat anak – anak di usia sekolah dasar dan mudah diakses. Dapat memperkenalkan dari dini keanekaragaman budaya negeri Indonesia dan juga untuk memberikan sebuah media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa sekolah dasar untuk lebih melestarikan keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia. LANDASAN TEORI 1. Pengertian CD Interaktif CD Interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya dimana user dapat menavigasikan program tersebut (Tim Medikomp, 1994). Dari segi fungsi dan tujuannya CD interaktif dibedakan 3 menjadi beberapa jenis, antara lain CD interaktif company profile, pembelajaran, tutorial, simulasi, portfolio dan catalog product. Dalam karya ini digunakan CD Interaktif Pembelajaran. Pembelajaran interaktif adalah presentasi yang menggunakan kombinasi grafik, teks, suara, video, dan atau animasi sehingga penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang dapat menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran serta mampu mengolah infromasi dan memberikan umpan balik seketika berupa informasi baru kepada pengguna (Tim Medikomp, 1994). 2. Kelebihan CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk), maupun alat paraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan sangatlah diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut (Cepi Riyana, 2008). Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD Interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan media seperti buku atau media dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film TV, audio) (Cepi Riyana, 2008).. Dari beberapa keunggulan CD Interaktif, dapat diketahui bahwa CD Interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan (Suyanto, 2003). 4 3. Budaya Indonesia Budaya atau Kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan budaya yang ada di tanah air yang terdiri dari beragam suku dan bangsa. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Kebudayaan Arab masuk bersama penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok (www.tmii.co.id). Budaya yang terdapat di Indonesia antara lain meliputi lagu daerah, rumah adat, tarian adat, alat tradisional dan pakaian adat. Rumah adat merupakan bangunan rumah khas daerah di Indonesia. Bangunan rumah ini mencirikan khas bangunan suatu daerah di Indonesia dan melambangkan kebudayaan dan ciri khas masyarakat setempat. Hingga saat ini masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih mempertahakan rumah adat sebagai usaha untuk memelihara nilainilai budaya yang kian tergeser. Ada juga pakaian adat yang merupakan pakaian resmi khas daerah. Pakaian adat mewakili masyarakat dan adat suatu daerah dan membedakannya dengan adat daerah lain (Tim Penulis, 2009). Tarian tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Sama halnya dengan alat tradisional, yang merupakan warisan dari masa lalu dan telah berkembang. Hal lain berikutnya adalah lagu daerah, yang merupakan lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi popular dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Fungsi lagu daerah banyak sekali antara lain untuk upacara adat, pengiring tari dan pertunjukkan, media bermain, media komunikasi maupun media penerangan (Tim Penulis, 2009). 5 4. Sekolah Dasar Sekolah dasar merupakan institusi pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya Pengertian sekolah dasar dapat dikatakan sebagai kegiatan yang didasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ketiga aspek ini merupakan dasar atau landasan pendidikan yang paling utama. DI sekolah dasar, kegiatan pembekalan diberikan selama enam tahun berturut-turut. Pengertian sekolah dasar sebagai basis pendidikan harus benar-benar dapat dipahami. Tentunya dalam hal ini kegiatan pendidikan dan pembelajarannya mengendapkan landasan bagi kegiatan selanjutnya. Tanpa pendidikan dasar, tentunya sulit bagi kita untuk memahami konsep-konsep baru pada tingkatan lebih tinggi (Rusidik, 2007). a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar 1.) Tahap Sensimotorik (0-2 tahun) Anak mengalami kemajuan dalam operasi-operasi reflex dan belum mampu membedakan apa yang ada di sekitarnya sampai aktifitas sensimotor yang kompleks. Individu mulai menyadari bahwa bendabenda di sekitarnya mempunyai keberadaan, dapat ditemukan kembali dan mulai mampu membuat hubungan sederhana antara benda-benda yang mempunyai perasaan (Randy, 2008). 2.) Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun) Pada tahap ini objek-objek dan peristiwa mulai menerima arti secara simbolis . Anak menyadari bahwa kemampuannya untuk belajar tentang konsep-konsep yang lebih kompleks meningkat bila ia diberi contoh-contoh yang nyata atau familiar (dikenal). Dengan contohcontoh tersebut anak memperoleh suatu criteria yang digunakan untuk mendefinisikan konsep tersebut (Randy, 2008). 3.) Tahap Operasi Nyata (7-11 tahun) Anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan logis dan mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi pemecahan masalah. Operasi-operasi demikian dapat terjadi jika objek-objek nyata memang ada atau pengalaman-pengalaman lampau yang actual dapat disusun. Anak mampu membuat keputusan 6 tentang hubungan-hubungan timbal balik dan yang berkebalikan (Randy, 2008) 5. Tipografi Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Menurut (Kusrianto, 2010) “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak”. Font adalah nama sebuah jenis huruf. Font memiliki gaya seperti miring, tebal, miringtebal. Font juga memiliki dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif. Serif jenis huruf yang memiliki garis-garis kecilyang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini disebut counterstroke atau Serif Bracketed. Ciriciri utama jenis huruf serif yaitu kurva poros yang miring ke kiri, lengkungan Serif/counterstroke, ada kontras antara tebal dan tipis garis font dan ada palang/garis horizontal pada font. Sans Serif adalah jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf sans serif lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Ciriciri utama jenis huruf san serif yaitu garis melengkung berbentuk square/persegi, ada perbedaan kontras yang halus dan bentuk mendekati penekanan ke arah garis vertikal. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan CD Pembelajaran Interaktif Pengenalan Budaya Indonesia Untuk Anak Sekolah Dasar kelas III sampai VI ini adalah menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), yaitu proses logis yang digunakan oleh pengembang atau analis dalam proses pembuatan sebuah media informasi. Pertama adalah tahap perencanaan/Planning, untuk dapat membuat dan merancang karya interaktif yang baik perlu dilakukan sebuah perencanaan terlebih dahulu secara matang agar hasil yang di dapat bisa maksimal. 7 PERANCANGAN KARYA 1. Ide Ide awal dalam pembuatan media pembelajaran interaktif ini terdorong karena rasa keprihatinan terhadap budaya dan tradisi di Indonesia yang mulai terkikis oleh jaman dan banyaknya pembaharuan. Materi pelajaran tentang budaya pun saat ini pada sekolah dasar sudah mulai ditinggalkan, sehingga anak-anak tidak terlalu mengenal Negeri mereka sendiri. Padahal kebudayaan yang terdapat di Indonesia sangatlah beraneka ragam dan justru Negara luar yang sangat senang mempelajarinya. Melihat kenyataan yang memprihatinkan tersebut, diperlukan suatu media pembelajaran bagi anak-anak agar mereka bisa mengenal dan juga memotivasi mereka untuk belajar mengenai keanekaragaman budaya Indonesia. Media belajar yang interaktif dan menarik, dapat membuat anak di masa sekolah dasar menjadi lebih senang dan tertarik untuk belajar. Atas dasar hal tersebut maka terciptalah ide untuk membuat media pembelajaran interaktif pengenalan budaya Indonesia kepada siswa sekolah dasar. 2. Konsep Media pembelajaran interaktif ini akan disertai dengan banyaknya gambargambar menarik dalam bentuk sajian dari setiap provinsi, meliputi antara lain lagu-lagu daerah, bentuk dan penjelasan singkat baju adat yang dimiliki tiap provinsi. Selain itu penjelasan-penjelasan singkat mengenai tari daerah, rumah adat dan juga alat tradisional yang dimiliki. Penjelasan yang dimaksut meliputi sejarah dan kegunaannya. Penjelasan diberikan sesingkat mungkin namun tetap informatif, agar anak-anak tidak bosan dan cepat dalam menangkap informasi yang disampaikan. Ada beberapa karakter yang akan ditampilkan, yaitu karakter ibu guru, anak-anak SD serta perwakilan dari sabang dan merauke. Selain itu pada akhir pembelajaran akan diberikan kuis untuk mengetahui seberapa pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan.. Dalam CD interaktif ini materi yang disajikan adalah materi keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia. 8 IMPLEMENTASI KARYA 1. Karakter a. Karakter anak Sekolah Dasar laki-laki dan perempuan. Karakter ini merupakan perwakilan dari anak-anak sekolah dasar yang senang dengan informasi-informasi baru, ceria dan suka belajar. Tata busana memakai pakaian seragam anak sekolah dasar berwarna merah putih dan bermuka ceria. Gambar 1. Karakter anak SD b. Karakter anak laki-laki yang berasal dari Irian Jaya dan seorang anak perempuan yang berasal dari Aceh. Penggunaan provinsi Irian Jaya dan Aceh melambangkan dan mewakili sabang hingga merauke. Mereka adalah perwakilan dari keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia. Tata busana pada anak laki-laki mengenakan pakaian Irian Jaya, membawa tombak, berkulit gelap, rambut keriting dan mengalungkan bunga selamat datang. Karakter anak perempuan memakai pakaian Aceh yaitu hiasan kepala khas Aceh dan juga baju adat Aceh. Gambar 2. Karakter anak daerah Irian Jaya dan Aceh 9 c. Karakter ibu guru. Karakter ini merupakan figur dari seorang guru yang setia mengajar dan memberi ilmu kepada murid-muridnya. Merupakan guru yang ceria dan tidak pernah lelah untuk terus mengajarkan ilmu-ilmu baru kepada muridnya. Ibu guru mengenakan tata busana pakaian batik, salah satu yang melambangkan ciri khas Indonesia. Gambar 3. Karakter Ibu Guru 2. Font Jenis huruf Comic Sans dipilih karena jenis huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang jelas, memudahkan anak-anak untuk membaca. Selain itu jenis huruf ini dapat meningkatkan daya ingat pada pembacanya, sehingga hal tersebut sangat dibutuhkan dalam sistem pembelajaran pada anak sekolah dasar. ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Gambar 4. Font Comic Sans 10 KESIMPULAN 1. Untuk membuat CD pembelajaran interaktif yang mampu menarik minat belajar siswa sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran budaya Indonesia, maka menggunakan tampilan visual yang banyak menngunakan tampilan gambar, font yang mudah dibaca, penggunaan warna yang cerah dan enjoyable. Hal ini sesuai dengan kriteria-kriteria anak sekolah dasar yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 2. Untuk memperkenalkan pelajaran budaya Indonesia secara cepat dan mudah dipahami untuk anak sekolah dasar kelas III sampai dengan kelas VI adalah dengan memberikan tampilan visual yang baik sehingga dengan cara tersebut membantu daya ingat siswa akan informasi yang telah diberikan dengan bantuan visual yang baik tersebut. Selain itu pemberian informasi diberikan secara singkat, padat dan jelas agar siswa tidak bosan dan dapat dengan cepat memahami informasi yang disampaikan. SARAN CD pembelajaran interaktif mengenai pengenalan budaya Indonesia kepada anak sekolah dasar ini dapat menjadi alternatif pembelajaran dengan media lain selain buku tanpa menggantikan peran seorang guru sebagai pengajar di kelas. Dengan dibuatnya CD pembelajaran interaktif ini dapat memberi kemudahan dalam mengajar, menjadi hal yang baru dan dapat mendorong minat belajar para siswa untuk mempelajari budaya Indonesia. RUJUKAN Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1991). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka. Kayam, Umar. (1981). Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan Ki Hadjar Dewantara. (1967). Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Kurniawan, Rusidik. (2007, Februari). Karakteristik dan Kebutuhan Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Retrieved Februari 20, 2012, from http://nhowitzer.multiply.com/journal 11 Kusrianto, A. (2010). Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, Illustrator, InDesign, Photoshop. Jakarta: Elex Media Komputindo. Kobayashi, S. (1999). Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Kodansha International. Medikomp, Tim. (1994). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar. Edumedia OT, Randy. (2008, Januari). CD Interaktif Belajar dan Bermain Untuk Anak-anak Dalam Rangka Mengenalkan Ragam Seni dan Kebudayaan di Indonesi. Retrieved Januari 4, 2012, from http://jiunkpe s1 jdkv 2008 jiunkpe-ns-s12008-42404222-10013-seni_budaya-chapter1.htm Puji, Indrias. (2012, Januari). Pembuatan CD Interaktif Pengenalan Kebudayaan Indonesia Berbasis Flash. Retrieved Januari 4, 2012, from http://restymaya.student.umm.ac.id/download-aspdf/umm_blog_article_22.pdf Suyanto, M. (2003). Multimedia Edisi I. Yogyakarta: Andi Offset Tim Penulis. (2009). Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat dan Senjata Tradisional 33 Provinsi di Indonesia. Jakarta: Penebar Cif. TMII. (2012, Mei). Taman Mini Indonesia Indah. Retrieved 20 02,2012, from www.tamanmini.co.id 12