BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

advertisement
BAB IV
TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
A. Tahap Produksi Media
Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan
beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi
media. Adapun ltahapan tersebut sebagai berikut:
a. Menentukan Media
Setelah melakukan Riset, penulis dapat menentukan media
promosi yang akan digunakan. Tentunya sesuai dengan hasil
riset agar media yang digunakan dapat menyampaikan pesan
kepada khalayak yang dituju.
b. Foto Produk
Setelah melakukan riset dan menentukan media promosi,
penulis melakukan tahap berikutnya yaitu dengan foto produk.
Foto produk merupakan hal utama dalam sebuah kegiatan
promosi. Karena, sebuah promosi akan lebih komunikatif
apabila terdapat foto produk tersebut.
Contoh foto produk :
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
c. Merancang Media Promosi
Merancang media promosi, merupakan tahap akhir dalam
tahap produksi media promosi. Dibawah ini merupakan contoh
dari proses perancangan media promosi.
1) Contoh produksi Booklet
Gambar 3.6
Gambar 3.7
2) Contoh produksi Brosur
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Pada dasarnya isi pesan yang disampaikan di dalam
media promosi Brosur dan Booklet sama, hanya saja
penyampaiannya yang berbeda. Karena, seperti yang sudah
dijelaskan bahwa Brosur dan Booklet memiliki bentuk
penyampaian pesan yang berbeda. Brosur dirancang dengan
konsep dan isi pesan yang sederhana. Sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh calon konsumen. Sedangkan Booklet,
dirancang dengan konsep desain yang sedikit berbeda dengan
brosur dan disertai isi pesan yang lebih lengkap tentang
produk. Sehingga calon konsumen dapat melihat dan
memahami pesan yang disampaikan lebih lengkap.
B. Gambaran Produksi
Pada tahap produksi media ini, media yang dibuat berdasarkan data
dan hasil lapangan yang didapatkan penulis. Pada media promosi yang
dikerjakan, penulis menggunakan berbagai kombinasi elemen grafis
sebagai sarana penyampaian pesan seperti titik, garis, warna, bidang,
ruang, tipografi, dll.
1. Elemen-elemen dalam Desain
Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain.
Elemen-elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Masingmasing memiliki sifat tertentu terhadap yang lain, misalnya sebuah
garis memiliki warna dan style garis yang utuh, yang terputus-putus,
yang memiliki tekstur bentuk, dsb.
(Adi Kusrianto, 2007;29).
Elemen
yang diperlukan dalam sebuah desain
untuk
mewujudkan suatu tampilan visual antara lain:
1. Titik
:Titik adalah salah satu unsur visual yang
wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan
melebarnya
dianggap
tidak
berarti.
Titik
cenderung
ditampilkan dalam bentuk kelompok dengan variasi jumlah,
susunan, dan kepadatan tertentu.
 Visualisasi
2. Garis
:
:Garis dianggap sebagai unsur visual yang
sangat berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek.
Garis merupakan unsur terbentuknya sebuah gambar. Garis
memiliki dimensi memanjang serta memiliki arah. Goresan
suatu garis memiliki arti/kesan antara lain:
Tabel 4.1
Jenis Garis dan Makna
Jenis Garis
Visualisasi
Makna
- Garis tegak
- Garis
tegak memiliki
kesan kuat, kokoh, tegas,
dan hidup
- Garis Datar
- Garis
datar memiliki
kesan lemah, tidur, dan
mati.
- Garis lengkung memiliki
kesan lemah, lembut, dan
mengarah.
- Garis putus - putus
memberikan kesan tegas,
tajam,
hati-hati, naik
turun.
- Garis miring memberikan
kesan
sedang
dan
menyudutkan
- Garis
Lengkung
- Garis Patah
- Garis Miring
- Garis miring memberikan
kesan
halus,
lunak,
berirama.
- Garis
Berombak
(Sumber : Pengantar Desain Komunikasi Visual, Adi Kusrianto, 2007).
3. Warna
:Warna sebagai unsur visual yang berkaitan
dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan
oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata
lebih ditentukan oleh cahaya. Secara visual, warna
memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra
orang yang melihatnya. Molly E. Holzschlag, seorang
pakar tentang warna, membuat daftar mengenai makna
dan kemampuan masing-masing warna dalam bukunya
yang berjudul “Creating Collor Scheme”. Daftar tersebut
antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.2
Visualisasi Warna dan Makna Warna
Warna
Makna Warna
Warna merah menggambarkan sebuah
MERAH
kekuatan,
bertenaga,
kehangatan,
nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
Warna
BIRU
biru
menggambarkan
kepercayaan, keamanan, kebersihan,
perintah.
Warna
HIJAU
hijau
menggambarkan
kealamian, kesehatan, pandangan yang
enak, pembaruan.
Warna
KUNING
kuning
keoptimisan,
menggambarkan
harapan,
kecurangan,
pengecut, pengkhianatan.
Warna ungu menggambarkan Misteri,
UNGU
spiritual, keagungan, galak, arogan.
Warna orange menggambarkan energi,
ORANGE
keseimbangan, kehangatan
Warna
COKELAT
cokelat
kenyamanan,
menggambarkan
dapat
dipercaya,
bertahan.
Warna
ABU-ABU
abu-abu
kesenduan,
menggambarkan
keintelekan,
modis,
merusak.
Warna
PUTIH
putih
menggambarkan
kemurnian, kesucian, bersih, inocent
(tanpa dosa), steril, kematian.
HITAM
Warna
hitam
kekuatan,
seksualitas,
keanggunan,
menggambarkan
kemewahan,
kematian,
misteri,
ketakutan, ketidakbahagiaan.
(Sumber : Pengantar Desain Komunikasi Visual, Adi Kusrianto, 2007).
4. Bidang
:Bidang merupakan unsur visual yang
berdimensi panjang dan lebar. Bidang bisa dihadirkan
dengan menyusun titik maupun garisdalam kepadatan
tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan
potongan hasil goresan satu garis atau lebih.
 Visualisasi
5. Ruang
:
:Ruang dapat dihadirkan dengan adanya
bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objekberunsur
titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada
perwujudan tiga dimensi, sehingga ruang dapat dibagi
menjadi dua yaitu ruang nyata dan ruang semu. Keberadaan
ruangsebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat
diraba akan tetapi dapat dimengerti.
 Visualisasi
6. Tipografi
proses
:
: Tipografi didefinisikan sebagai suatu
seni
untuk
menyusun
bahan
publikasi
menggunakan huruf cetak. Desain komunikasi visual tidak
bisa lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya.
Rangkaian huruf dari sebuah kata atau kalimat tidak hanya
memiliki suatu gagasan yang mengacu kepada sebuah
obyek ataupun gagasan, akan tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menyuaraka suatu citra atau kesan
secara visual.
Pada produksi media ini jenis font atau huruf yang
digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut
:
ARIAL BLACK
AGENCY FB
Keterangan :
Arial Black dan Agency FB termasuk dalam kategori Sans
Serif atau yang berarti tanpa sirip, huruf jenis ini tidak
memiliki sirip pada ujung hurufnya. Namun memiliki
ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh
huruf ini adalah modern, kontemporer, efisien, tegas.
Penulis menggunakan font tersebut karena, sesuai dengan
segmentasi yang dituju yaitu anak muda. Font tersebut
dianggap
cocok
untuk
target
anak
muda
karena
karakternya yang tidak rumit, jelas dan terlihat modern.
2. Visualisasi Produksi Media Promosi
Perancangan media promosi menggunakan unsur-unsur visual
meliputi warna dan tipografi. Dengan keterangan sebagai berikut:
1. Warna
a) Background
: Hitam
Pada media promosi yang telah diproduksi, penulis
menggunakan warna hitam sebagai warna dasar pada masingmasing media promosi. Karena warna hitam menggambarkan
kekuatan, kemewahan, dan keanggunan. Sehingga warna hitam
dipilih untuk memberikan kesan mewah pada media promosi
tersebut.
b) Font
: Putih
Untuk warna font, pada media promosi tersebut
menggunakan warna putih. Warna putih menggambarkan kesucian,
bersih, steril. Warna putih dipilih karena warna tersebut dapat
menyatu dengan warna apa saja.
c) Bidang ornamen
: Merah
Warna merah digunakan untuk ornamen-ornamen pada
media promosi tersebut. Warna merah menggambarkan
kehangatan, nafsu, dan kekuatan. Sehingga warna merah dipilih
untuk menambah kekuatan pada media tersebut untuk
menyampaikan pesan.
(Sumber : Pengantar Desain Komunikasi Visual, Adi Kusrianto,
2007).
2. Tipografi
Pada media promosi tersebut menggunakan jenis font atau
huruf ARIAL BLACK dan AGENCY FB. Kedua jenis font tersebut
termasuk dalam kategori Sans Serif atau ysng berarti tanpa sirip.
Huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya. Namun
memiliki ketebalan yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf
ini adalah modern, kontemporer, efisien, dan tegas.
Download