RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA : SMA N 1 SANDEN Matapelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib) Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Konsep Berfikir Kronologis dan Sinkronik Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis konseptual, prosedural berdasarkan pengetahuan faktual, rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 3.1 Memahami dan menerapkan konsep 3.1.1 berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu Menjelaskan pengertian sejarah. dalam 3.1.2 sejarah. Menjelaskan konsep berfikir ruang dan waktu. 3.1.3 Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis. 3.1.4 Menjelaskan periodesasi di Indonesia. 3.1.5 Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi sejarah yang dipelajari. 4.1. Menyajikan keterkaitan informasi antara mengenai 4.1.1 konsep berpikir Menyajikan peristiwa sejarah dengan konsep berfikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang, diakronis dan sinkronis dalam dan waktu dalam sejarah. bentuk esay. C. Materi Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian sejarah. 2. Menjelaskan konsep berfikir ruang dan waktu. 3. Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis. 4. Menjelaskan periodesasi di Indonesia. 5. Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami merekonstruksi sejarah yang dipelajari. D. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Kegiatan Waktu 1 5 menit Pendahuluan dan Pengkondisian siswa. Berdoa sebelum kegiatan dimulai. Mengecek kehadiran siswa. Memberi apersepsi untuk menggali kemampuan awal siswa dan menggali motivasi siswa untuk mampu berpendapat. Menyampaikan tujuan pembelajaran, inti materi, dan proses pembelajaran. Kegiatan Inti Mengamati: membaca buku teks. Menanya: melalui kegiatan membaca buku dan diskusi dengan teman sebangku. Mengeksplorasi: mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang diakronik dan sinkronik. Mengasosiasikan: menganalisis data yang didapat baik dari bacaan maupun sumber lain yang berkaitan dengan diakronik dan sinkronik. Mengkomunikasikan: hasil analisis. Juknis Kegiatan Inti Setelah memberikan pengantar, kemudian guru mempersilahkan siswa untuk membaca buku. Guru memberika beberapa soal untuk didiskusikan bersama teman sebangku selama 5 menit. Guru mempersilahkan siswa untuk mencari sumber lain selain dari buku pegangan siswa. Guru mengawasi jalannya diskusi. Setelah waktu habis guru mempersilahkan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Untuk memastikan pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa secara acak. Kegiatan Penutup 5 menit Guru bersama siswa membuat kesimpulan atau rangkuman. Memberikan tugas yang harus dikerjakan dirumah. Follow up atau tindak lanjut (pesan untuk pertemuan yang akan datang). Diakhiri dengan doa dan salam. E. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian non tes. a. Penilaian Sikap Sosial b. Penilaian Pengetahuan dan keterampilan c. Penilaian kegiatan diskusi 2. Penilaian tes 1. Jelaskan pengertian diakronik dan sinkronik! 2. Berikan contoh peristiwa sejarah yang menggunakan konsep sinkronik dalam sejarah! Jawaban No. Kunci Jawaban 1. Pengertian Sejarah Secara etimologi pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang berarti pohon. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsislah keluarga raja dari dinasti tertentu. Kata Syajaratun kemudian digunakan dalam bahasa Melayu dengan penyebutannya bebah menjadi Syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya dengan sejarah. Kata sejarah disini masih dalam arti yang semula, yaitu silsilah dan keturunan. Sejarah dalam bahasa Inggris disebut sebagai history, yang berasal dari bahasa Yunani Score Istoria yang berarti informasi atau pencarian. Sejarah juga didefinisikan oleh beberapa tokoh seperti: Herodotus (484-425 SM) Seorang filsuf dan sejarawan pertamayang berasal dari Yunani yang juga disebut sebagai Bapak Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan pasti, tetapi bergerak melingkar, yang tinggi danrendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri. Sartono Kartodirdjo Pada hakekatnya sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah objektif adalah sejarah yang menunjukkan pada kejadian atau peristiwa itu sendiri, sedangkan sejarah yang subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa R. Mohammad Ali Sejarawan Indonesia mendefinisikan sejarah sebagai berikut o Bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi disekitar kita o Cerita tentang perubahan-perubahan itu sendiri o Ilmu yang menyelidiki tentang perubahanperubahan,peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau. 2. Konsep ruang dan waktu Dalam sejarah terdapat tiga unsur penting, yaitu manusia, ruang dan waktu. Manusia adalah pelaku dari semua kejadian sejarah. Peristiwa masa lalu selalu berlangsung dalam batasan ruang dan waktu tertentu. Unsur ruang adalah tempat dimana peristiwa itu terjadi. Sedangkan unsur waktu akan menjadi batasan dari setiap peristiwa yang telah terjadi. Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu proses keberlangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan kesatuan keberlangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Contoh konsep ruang dan waktu dalam sejarah: Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia, manusia adalah pelaku utama, yaitu Ir. Soekarno sebagai pembaca teks proklamasi, disebelahnya Drs. Moh. Hatta dan tokoh-tokoh lainnya. Konsep ruang terdapat pada berlangsungnya acara tersebut di halaman rumah Soekarno di jalan Pegangsang Timur No. 56 Jakarta. Sedangkan waktu menyangkut kapan peristiwa itu terjadi, yaitu 17 Agustus 1945. 3. Pengertian diakronik Diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia (melintas) dan chronoss (waktu). Jadi diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu. Sejarah tidak bisa dilepaskan dari berpikir diakronis yang berarti memanjang dalam waktu namun terbatas dalam ruang. Pengertian sinkronik Sinkronik berasal dari bahasa yunani yaitu syn yang berarti dengan dan chronos yang berarti waktu. Adapun dalam KBBI sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu secara lebih mendalam. 4. Periodesasi Indonesia Secara garis besar, periodesasi di Indonesia dibagi menjadi masa Praaksara, Hindu Budha, Islam, Kolonialisme, Kependudukan Jepang, Masa Revolusi, Orde lama, Orde Baru, Reformasi. 5. Contoh peristiwa Siswa mencari judul atau topik bahasan sejarah yang di dalamnya mengandung unsur sinkronik. Kemudian siswa menuliskan peristiwa sejarah berdasarkan unsur-unsur sinkronik. F. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok Pendekatan Pembelajaran : Scientifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. G. Alat dan Media Pembelajaran Alat : handout, spidol dan papan tulis Media pembelajaran : buku penunjang, hasil diskusi, buku buku yang dapat digunakan sebagai contoh pengamatan. Sumber Pembelajara : Ratna Hapsari, M. Adil. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X kelompok Wajib. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kemendikbud. 2014. Sejarah Indonesia edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lampiran Materi Pembelajaran 1. Pengertian Sejarah Secara etimologi pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang berarti pohon. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsislah keluarga raja dari dinasti tertentu. Kata Syajaratun kemudian digunakan dalam bahasa Melayu dengan penyebutannya bebah menjadi Syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya dengan sejarah. Kata sejarah disini masih dalam arti yang semula, yaitu silsilah dan keturunan. Sejarah dalam bahasa Inggris disebut sebagai history, yang berasal dari bahasa Yunani Istoria yang berarti informasi atau pencarian. Sejarah juga didefinisikan oleh beberapa tokoh seperti: Herodotus (484-425 SM) Seorang filsuf dan sejarawan pertamayang berasal dari Yunani yang juga disebut sebagai Bapak Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan pasti, tetapi bergerak melingkar, yang tinggi danrendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri. Sartono Kartodirdjo Pada hakekatnya sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah objektif adalah sejarah yang menunjukkan pada kejadian atau peristiwa itu sendiri, sedangkan sejarah yang subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa R. Mohammad Ali Sejarawan Indonesia mendefinisikan sejarah sebagai berikut o Bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi disekitar kita o Cerita tentang perubahan-perubahan itu sendiri o Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan,peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau. 2. Pengertian diakronis Diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia (melintas) dan chronoss (waktu). Jadi diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu. Sejarah tidak bisa dilepaskan dari berpikir diakronis yang berarti memanjang dalam waktu namun terbatas dalam ruang. Contoh: jika kita membicarakan mengenai berdirinya kerajaan mataram islam kita tidak bisa memisahkannya dari runtuhnya kerajaan pajang. 3. Pengertian Sinkronik Sinkronik berasal dari bahasa yunani yaitu syn yang berarti dengan dan chronos yang berarti waktu. Adapun dalam KBBI sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu secara lebih mendalam 4. Periodeesasi Sebelum menyusum periodesasi, sejarawab akan membuat klasifikasi peristiwa yang akan menjadi kajiannya dan membuat kesimpulan-kesimpulan pada setiap periode. Periodesasi sangat diperlukan karena sebagai batasan dan supaya dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling berhubungan. Periodesasi akan dibuat berkaitan dengan perkembangan sejarah kebudayaan secara umum, maka akan dibuat dua perkembangan perioden sebagai beriku: a. Zaman praaksara, yaitu zaman yang dimulai sejak manusia belum mengenal tulisan hingga ditemukannya tulisan. b. Zaman aksara, yaitu zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Berikut adalah contoh periodesasi: a. b. Berdasarkan sistem mata pencaharian Masa berburu dan meramu Masa bercocok tanam Masa bercocok tanam tingkat lanjut Masa perundagian Dinasti yang pernah memerintah Dinasti (Wangya) Sanjaya (732-850 M) Dinasti Syailendra (750-900 M) Dinasti Isyana (900-1222 M) c. Dinasti Girindra (1222-1478 M) Dinasti Demak (1521-1568 M) Dinasti Pajang (1568-1600 M) Dinasti Mataram (1600-1775) Periodesasi sejarah Indonesia Masa praaksara Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Budha Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam Masa kekuasaan kolonialisme Masa kependudukan Jepang Masa Revolusi Masa Orde Lama Masa Orde Baru Masa Reformasi Secara garis besar, periodesasi di Indonesia dibagi menjadi masa Praaksara, Hindu Budha, Islam, Kolonialisme, Kependudukan Jepang, Masa Revolusi, Orde lama, Orde Baru, Reformasi. LEMBAR PENILAIAN Petunjuk untuk pengisian Lembar Pengamatan Sikap Spiritual dan Sosial : Lembaran ini diisi oleh guru. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan a. Lembar Pengamatan Sikap Spiritual Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2 Menjalankan ibadah tepat waktu. 3 4 5 6 7 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Jumlah Skor Skor 1 2 3 4 b. Sikap Sosial Penilaian sikap jujur Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan 1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain Skor 1 2 3 4 tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas 3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 4 Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan 5 Melaporkan data atau informasi apa adanya 6 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki Jumlah Skor Penilaian sikap bertanggung jawab No Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. Aspek Pengamatan 1 Melakukan tugas individu dengan baik. 2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan. 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat. 4 Mengembalikan barang yang dipinjam. 5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Jumlah Skor Skor 1 2 3 4 Skore akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Penghitungan skore akhir menggunakan rumus: 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Contoh: Skore diperoleh 14, skore maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skore akhir: 14 𝑥 4 = 2,8 20 Sesuai Permendikbud NO. 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33 c. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan No. Nama Siswa Aspek yang dinilai 1 2 3 1 2 3 Dst.. Aspek yang dinilai meliputi: 1. Keaktifan menggali sumber 2. Kemampuan bekerjasama 3. Keaktifan bertanya 4. Akurasi bertanya 5. Kemampuan memberikan kritik dan saran 6. Kemampuan menanggapi pertanyaan. Catatan: skala 1-4 4: sangat akif 3: aktif 2: kurang aktif 1: tidak aktif Kriteria penilaian: 21-24 : A 17-20 : B 12-16 : C 6-11: D 4 Jumlah 5 6 Nilai d. Penilaian kegiatan diskusi No. Nama Mengkomunikasikan Mendengarkan Berargumen Berkontribusi Jumlah Siswa (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) Keterangan: a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya. c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Skor rentang antara 1 – 4 1. = Kurang 2. = Cukup 3. = Baik 4. = Amat Baik. skore e. Penilaian Tugas Mandiri Buatlah karya tulis berbentuk esay mengenai periodesasi masa praaksara dengan menggunakan konsep berfikir diakronis dan sinkronis. Format penilaian Aspek yang dinilai No. Nama Siswa Judul Kesesuaian isi Kerapian Sinkronis diakronis dan ketepatan Skore: Judul : 1-20 Kesesuaian isi : 1-30 Sinkronis : 1-20 Diakronis : 1-20 Kerapian dan ketepatan : 1-10 Nilai total