EMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

advertisement
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemekaran
wilayah
pada
dasarnya
salah
satu
upaya
untuk
mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka mempercepat
proses pembangunan daerah, pemekaran wilayah pada era otonomi daerah,
pemekaran telah memberi ruang gerak yang lebih luas bagi pemerintah
daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan daerah secara holistic,
dan
melaksanakan
pembangunan
secara
otonomi
sesuai
dengan
ketersediaan dan daya dukung sumber daya daerah tersebut.
Letak geografis dan kandungan sumberdaya perikanan yang dimiliki
daerah kabupaten Pelalawan memberikan pengakuan bahwa daerah ini
memiliki
potensi
ekonomi
yang
sangat
besar.
Berdasarkan
jenisnya,
sumberdaya alam kelautan dibagi menjadi sumberdaya yang dapat pulih
(renewable resources), sumberdaya yang tak dapat pulih (unrenewable
resources).
Perikanan memegang peranan sangat penting dalam peradapan
manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Perikanan merupakan
salah satu sumberdaya yang dapat pulih dan sektor yang ekonomi produktif
yang dapat dijadikan basis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sektor
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
1
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
perikanan mencakup kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan dan biota
lainnya, serta pengolahan hasil perikanan.
Dalam upaya mempercepat laju pembangunan ekonomi suatu daerah
maka perlu adanya sektor penggerak dalam suatu wilayah, yang mampu
mendorong kegiatan-kegiatan sektor perekonomian lainnya. Salah satu sektor
yang perlu dikembangkan adalah sektor ekonomi, khususnya pada komoditas
perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sesuai dengan potensi dan keunggulan suatu daerah.
Untuk menggerakan dan memanfaatkan pembangunan perikanan
dengan optimal diperlukan suatu pendekatan yang komprohensif. Salah satu
pendekatan
yang
akan
dilakukan
adalah
melakukan
pendekatan
perencanaan pembangunan komprehensif dari semua aktifitas yang terjadi
dalam pembangunan perikanan melalui program kegiatan pembangunan
pada
setiap
tahunnya
dengan
menyesuaikan
kondisi
geografis
yang
mendukung.
Undang-undang RI nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan menyatakan bahwa
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari pra
produksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan
dalam suatu sistem bisnis perikanan.
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
2
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Kegiatan Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses
dimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumberdaya
yang ada untuk membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.
Hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dari semua komponen
masyarakat/stakeholder baik menyangkut dukungan pikiran, tenaga maupun
dana yang tentunya memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya.
Pemerintah sebagai salah satu stakeholder dan tentunya sebagai agen
pembangunan dituntut tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsinya
sebagai enterpreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator bagi lahirnya inisiatif
- inisiatif bagi pembangunan daerah.
B. Kondisi Dan Potensi Daerah
Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh Menteri
Dalam Negeri pada tanggal 12 Oktober 1999. Sementara peresmian
operasionalnya dilakukan oleh Bapak Gubernur Riau pada tanggal 5 desember
1999, dimana Pangkalan Kerinci sebagai Ibu kota Kabupaten Pelalawan.
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
3
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Gambar 1 : Peta Administrasi Kabupaten Pelalawan
Sumber : BAPPEDA Tahun 2011
B.1. Kondisi Kabupaten Pelalawan
Luas wilayah daratan Kabupaten Pelalawan bila merujuk kepada
Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tersebut di atas adalah 12.490,42 km2
atau 1.249.042 ha (hektar). Dalam dokumen naskah teknis RTRW Kabupaten
Pelalawan tahun 2009 dan publikasi Pelalawan Dalam Angka tahun 2009, luas
wilayah daratan Kabupaten Pelalawan adalah 13.256,70 km2 atau 1.325.670
ha. Setelah dilakukan penghitungan ulang dengan bantuan teknik digitasi
diperoleh luas daratan Kabupaten Pelalawan sebesar kurang lebih 13.155,7944
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
4
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
km2 atau 1.315.579,44 ha. Wilayah Daratan yang dimaksudkan dalam hal ini
termasuk perairan di dalamnya (inland water) yaitu sungai dan danau/tasik.
Di samping wilayah daratan tersebut, di Kabupaten Pelalawan juga
terdapat wilayah laut kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Wilayah laut kewenangan tersebut berbatasan dengan
perairan atau wilayah laut kewenangan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi
Riau dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah laut
kewenangan Kabupaten Pelalawan kurang lebih 666,306.4 km2 atau 66.630,64
ha.
Beberapa pulau besar yang ada di wilayah kabupaten Palalawan
diantaranya pulau Mendul (Penyalai), Pulau Muda, Pulau Serapung, Pulau
Lebuh, dan Pulau-Pulau kecil lainnya.
Dilihat dari posisinya Kabupaten Pelalawan terletak pada titik koordinat
000 48’ 32” LU– 000 24’ 14” LS dan 1010 30’ 40” – 1030 23’ 22” BT, merupakan
kawasan strategis yang dilewati jalur Lintas Timur Sumatera yang merupakan
jalur ekonomi terpadat. Disamping itu Kabupaten Pelalawan juga berbatasan
langsung dengan wilayah Provinsi kepuluan Riau tepatnya Kecamatan Kundur
dan Kabaten Karimun.
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
5
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Tabel 1.
LUAS WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN
MENURUT KECAMATAN (Dalam Hektar/ha)
Luas Berdasarkan
Naskah
Pelalawan Pelalawan
RTRW Kab.
dalam
Dalam
Angka 2009 Angka 2006 Pelalawan
1)
2)
2009 3)
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kerinci
Langgam
Pelalawan
Pangkalan Kuras
Bunut
Bandar Petalangan
Pangkalan Lesung
Ukui
Kerumutan
Teluk Meranti
Kuala Kampar
Kab. Pelalawan
32.080
19.250
145.000
149.600
118.500
41.470
37.330
50.620
130.200
96.380
424.600
80.640
23.935
12.639
132.413
156.514
125.072
47.591
22.954
47.274
131.570
117.439
346.594
100.734
1.325.670
1.264.729
32.080
19.250
145.000
149.600
118.500
41.470
37.330
50.620
130.200
96.380
424.600
80.640
Luas Digitasi 4)
Wil. Laut
Kewenangan
(WLK)
Daratan
30.686,95
19.531,82
145.306,50
148.265,27
120.008,37
42.300,11
37.230,54
50.928,95
134.519,09
95.684,13
421.281,53
69.836,17
66.630,64
1.325.670 1.315.579,44
66.630,64
Sumber:
Pelalawan Dalam Angka Tahun 2009
Pelalawan Dalam Angka Tahun 2006
3) Naskah RTRW Kabupaten Pelalawan Tahun 2009
4) Penghitungan secara teknis digitasi tahun 2011
1)
2)
Kecamatan dan Luas Wilayah Administrasi (%)
Teluk Meranti
32%
Langgam
11%
Bandar Sei
Pangkalan Kerinci
Kijang
2%
3%
Bunut
3%
Pelalawan
11%
Bandar
Petalangan
3%
Kerumutan
7%
Kuala Kampar
5%
Pangkalan Kuras
Pangkalan 9%
Ukui
10%
Lengsung
4%
Gambar 2. Persentase Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
6
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Kabupaten Palalawan terletak di pesisir timur pulau sumatra dengan
wilayah daratan yang membentang di sepanjang bagian hilir sungai Kampar
serta
berdekatan
dengan
Selat
Malaka,
secara
geografis
Kabupaten
Pelalawan terletak antara pada 000 48’ 32” LU– 000 24’ 14” LS dan 1010 30’ 40” –
1030 23’ 22” BT dengan batas-batas wilayah :

Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Siak;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan
Kabupaten Indragiri Hilir;

Sebelah Barat

Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten
Kampar;
: Berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau.
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
7
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Kabupaten Pelalawan pada dasarnya terdiri dari daratan dan perairan.
Adapun daratan merupakan perbukitan dan daratan, sedangkkan perairan
terdiri dari sungtai dan laut. Kabupaten pelalawan memiliki beberapa pulau
yang relatif besar, diantaranya pulau Mendul, Pulau Serapung, Pulau Lebuh,
Pulau Muda dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Ketam, Pulau Tugau dan
Pulau Labu. Selain itu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Pelalawan
terdiri dari 12 kecamatan.
Tabel 2. Jumlah Kelurahan dan Desa Kabupaten Pelalawan Tahun 2011
Kecamatan
Ibukota Kecamatan
Luas
Daerah
Km2
Langgam
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kerinci
Bunut
Pelalawan
Bandar Petalangan
Pangkalan Kuras
Pangkalan lesung
Ukui
Kuala Kampar
Kerumutan
Teluk Meranti
Langgam
Sei Kijang
Pangkalan Kerinci
Pangkalan Bunut
Pelalawan
Rawang Empat
Sorek Satu
Pangkalan Lesung
Ukui Satu
Teluk Dalam
Kerumutan
Teluk Meranti
Jumlah
Status Pemerintahan
Jumlah
Jumlah
Rukun
Warga
Kelurahan
1
Desa
7
8
44
306,87
0
5
5
28
195,32
3
4
7
54
423,00
1
9
10
50
1.482,65
1
8
9
47
372,31
0
11
11
52
1.200,08
1
16
17
77
509,29
1
9
10
59
1.345,20
1
11
12
53
697,76
1
9
10
62
956,84
1
9
10
61
4.212,81
1
8
9
51
13.155,19
12
106
118
638
1.453,06
2. Potensi Daerah
Kabupaten
Pelalawan
merupakan
daerah
yang
memiliki
potensi
perikanan yang sangat prospektif untuk dikembangkan, hal ini didukung
dengan sebahagian besar wilayahnya dialiri oleh Sungai Kampar dan anakLAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
8
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
anaknya sungainya. Selain sungai utama yaitu Sungai Kampar, terdapat juga
anak-anak sungainya yaitu antara lain: S. Kampar Kiri, S. Segati, S. Nilo, S.
Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), serta S.
Pelalawan, S. Selampaya, dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara
Sungai Kampar).
Dengan potensi yang ada merupakan sumber mata pencaharian bagi
sebahagian masyarakat perikanan khususnya berupa usaha penangkapan.
Disamping perikanan tangkap, Kab. Pelalawan juga memiliki potensi yang
sangat
besar
sebagai
daerah
yang
mempunyai
peluang
untuk
mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba
maupun tambak. Keberadaan Kabupaten Pelalawan sangat penting dalam
menunjang dan menyangga kebutuhan akan ikan segar dari perairan umum /
sungai bagi Pekanbaru, sebagai ibukota propinsi Riau.
Tabel 3. Profil Sungai Menurut Kecamatan Di Kabupaten PelalawanTahun 2011
KECAMATAN
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Pangkalan Lesung
Ukui
Pelalawan
Kerumutan
Teluk Meranti
Kuala Kampar
Bunut
Bandar Petalangan
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
JML
39
16
*
13
5
19
39
7
15
35
9
*
197
LUAS
(Ha)
386,45
334,40
*
298,00
51,10
167,40
785,90
1.12
24.628,95
8.206,10
65,40
*
36.045,70
PANJANG
(Km)
348,0
75,7
*
225,0
77,0
169,0
253,5
103,0
373,0
99,5
98,0
*
1.821,7
PENANGKAPAN
135,0
100,5
*
82,2
16,0
61,6
126,6
392,7
8.222,1
82,2
15,0
*
9.233,9
BUDIDAYA
(Keramba)
44,99
13,40
*
9,40
0,50
6,70
16,00
14,90
82,22
0,20
1,00
*
189,22
BAB I HAL.
9
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Namun potensi perikanan yang ada tersebut belum dikembangkan
secara optimal. Pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan haruslah
berazaskan kelestarian disamping azas manfaat. Semakin tingginya intensitas
pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, semakin besar pula
ancaman terhadap kelestariannya, maka semakin penting pula memelihara
ketertiban pengelolaannya.
Disamping itu dengan banyaknya danau/tasik sehingga sangat potensial
untuk pengembangan budidaya air tawar, dan untuk pengembangan
budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan di Pulau Mendol
Kecamatan kuala kampar dengan ketersedian lahan ± 1.745 Ha, Serta untuk
pengembangan budidaya ikan dikolam dilaksanakan di Kec. Bandar Sei Kijang,
Pangkalan Kuras, Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.
Tabel 4. Profil Danau Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2011
Kecamatan
Jumlah
Luas
(Ha)
(1)
(2)
(3)
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Pangkalan Lesung
Ukui
Pelalawan
Kerumutan
Teluk Meranti
Kuala Kampar
Bunut
Bandar Petalangan
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
21
8
*
7
3
8
1
5
3
*
56
66,5
54,92
*
11,50
3
5,5
25
731,5
6,5
*
904,42
Potensi (Ha)
Budidaya
Penangkapan
(Keramba)
(4)
60
59,8
*
1,40
0,5
1,5
15
658,4
4
*
809,60
(5)
7
5,5
*
1.2
0,3
0,2
1,5
13,60
0,2
*
29,5
BAB I HAL.
10
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Perairan laut yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Pelalawan
hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti. Adapun aktifitas
perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan,
sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum ada. Luas area potensi
perikanan tangkap perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk
Meranti
Kabupaten
Pelalawan
sekitar
1.088,10
ha.
Sedangkan
luas
ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang
telah dimanfaatkan + 272,03 Ha.
Potensi perikanan lainnya diperkirakan:
 Lahan Budidaya Kolam
:
8.203
 Budidaya Keramba
: 217.820
Unit
 Budidaya Tambak
:
Ha
 Perikanan Tangkap (Laut)
:
323,4
KM2
 Perairan Umum Daratan (PUD)
:
369,73
KM2
 Kawasan Hutan Bakau
:
6.203
Ha
 Rawa / Danau
:
7.458
Ha
 Panjang Garis Pantai
:
2.100
182,34
Ha
KM
Di Propinsi Riau total jumlah pulau yang ada berjumlah 1.917 pulau.
Menurut sumber data BPS Kab. Pelalawan pada Tahun 2010 untuk wilayah
Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan ( Kuala Kampar, Teluk
Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci ) yang mana diantaranya :
-
Jumlah pulau yang ada di wilayah Pesisir
-
Jumlah pulau yang Perairan Umum Pedalaman (PUD) : 10 Pulau
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
: 23 Pulau
BAB I HAL.
11
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN
Komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kab.
Pelalawan antara lain :
1. Kolam
: Ikan Baung, Patin, Nila, Bawal, Gurami, Selais, Katung,
dan Lele.
2. Keramba
: Ikan Baung, Bawal, Nila, Patin, Selais, Katung dan
Tapah.
3. Tambak
: Udang dan Bandeng.
Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang
sangat potensial untuk dikembangkan adalah Ikan Asap ( Salai ), Ikan
Kering/Asin
(Lomek
Kering
dan
Udang
Pukul),
Ikan
Presto
(Bandeng,
Tongkol/Serai), dan Tepung Ikan.
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2011
BAB I HAL.
12
Download