PENGUMUMAN : - Sinode Gereja Bethany Indonesia

advertisement
POKOK DOA SYAFAAT
MAKALAH FAMILY ALTAR
Dukung Dalam Doa:
 Kesehatan dan Pelayanan Bapak Bethany Pdt. Abraham Alex
Tanuseputra.
 Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Pdt.Prof.Dr.Ir. Bambang
Yudho,M.Sc.,DCL.,D.Th.,Ph.D beserta Keluarga kiranya hikmat, rahmat
dan Pimpinan Tuhan senantiasa menyertai di dalam pelayanan dan
segala hal yang dikerjakan.
 Segenap Pegurus Majelis Pekerja Sinode (MPS) dan Majelis Pekerja
Daerah (MPD) kiranya pimpinan Tuhan hikmat marifat dan pimpinan Roh
kudus senantiasa menyertai.
 Gereja-Gereja Bethany, Gembala, Pengerja dan seluruh jemaat mulai
dari Sabang sampai Merauke.
SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA
Pokok – Pokok Doa Untuk Kebutuhan Gereja Masing - Masing
Motto FA : Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama &
Memenangkan Jiwa
Edisi: Minggu ke 4 / 29 Mei 2017
SADAR AKAN PERTOLONGAN TUHAN
Lukas 17:11-16 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur
perbatasan Samaria dan Galilea. (12) Ketika Ia memasuki suatu desa
datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak
jauh (13) dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (14) Lalu Ia
memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
(15) Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali
sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, (16) lalu tersungkur di
depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah
seorang Samaria.
Ayat ini menceritakan tentang sepuluh orang kusta. Mereka yang seharusnya
hancur, tapi ditahirkan oleh Tuhan. Hanya satu orang kusta saja yang datang kembali
mengucap syukur kepada Tuhan. Dan dia adalah orang Samaria. Namun sembilan orang
lainnya tidak kembali. Maka satu orang ini mendapat penambahan iman, dan dia
diselamatkan, meskipun dia adalah orang asing.
Saudara, kita harus sadar akan pertolongan Tuhan. Kita harus selalu bersyukur
karena Tuhan Yesus Kristus telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan maut.
Bagaimana caranya agar kehidupan kita penuh dengan ucapan syukur?
A.
Memiliki kerendahan hati
Lukas 17:11-12 (11) Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur
perbatasan Samaria dan Galilea. (12) Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah
sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
Imamat 13:45-46 menjelaskan hukum taurat tentang seseorang yang
kena kusta. Ke-10 orang kusta ini sadar akan keadaan mereka, karena itu berdiri
agak jauh.
Alkitab mengajar agar kita melihat diri kita sebagai orang kusta rohani di
hadapanNya. Agar kita menyadari bahwa hati kita jahat, penuh dosa, najis
dihadapan Allah yang kudus. Kita harus rendah hati dan mengakui diri kita
sebagai manusia yang tidak berdaya untuk menyelamatkan diri kita sendiri
(Rom. 3:23).
Orang yang tinggi hati menolak untuk mengakui keadaan ini, sehingga
mereka sulit untuk menerima keselamatan dari Tuhan melalui Yesus Kristus.
Mereka berkata: “Aku memang bersalah, tapi aku hanya manusia, tapi pada
dasarnya aku adalah orang yang baik.” Itu lah yang dikatakan oleh orang-orang
Farisi dan ahli Taurat sehingga mereka tidak bisa menerima Yesus sebagai
Tuhan.
Jadi langkah pertama agar kita bisa hidup dengan penuh ucapan syukur
adalah dengan cara rendah hati dan mengakui bahwa kita adalah orang berdosa
yang membutuhkan pertolongan.
Tantangan: Apakah jemaat sudah sadar bahwa dirinya adalah manusia
berdosa dan tidak mungkin untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Dan bahwa
keselamatan hanya bisa diperoleh melalui percaya kepada Yesus sebagai
Juruselamat?
B. Berseru kepada Yesus meminta belas kasihan
Lukas 17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
10 penderita kusta sadar bahwa mereka membutuhkan pertolongan dan
ketika mereka melihat Yesus, mereka berteriak dan berseru kepada Yesus
meminta belas kasihan.
Jika kita sadar bahwa kita perlu pertolongan Tuhan untuk
menyelamatkan kita, maka langkah berikutnya adalah berseru kepada Tuhan.
(Kis. 2:21, Rom. 10:12-13), barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan.
Dengan berseru kepada Tuhan, artinya kita mengakui jika kita
membutuhkan Tuhan dan kita juga mengakui bahwa Tuhan punya kuasa dan
keinginan untuk menolong kita.
Bandingkan dengan sikap bangsa Israel yang ngomel, menggerutu, dan
bersungut-sungut ketika menghadapi masalah, sehingga Tuhan tidak berkenan
kepada mereka (1 Kor. 10:10-11).
Langkah kedua agar hidup kita penuh dengan ucapan syukur, adalah
dengan berseru kepada Yesus, dengan demikian kita mengakui kuasa Tuhan.
Tantangan: Ketika menghadapi masalah, hendaknya jemaat berseru kepada
Tuhan Yesus dan meminta pertolongan, pasti Tuhan Yesus akan segera
menolong (Luk. 18:7-8).
C. Merespon dengan iman dan ucapan syukur.
Lukas 17:14 (14) Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah
jalan mereka menjadi tahir. (15) Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia
telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, (16)
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang
itu adalah seorang Samaria.
Ketika Yesus menyembuhkan penderita kusta dalam Lukas 5:13, Ia
pertama-tama menyembuhkannya dan kemudian menginstruksikannya untuk
pergi dan menunjukkan dirinya kepada imam. Tapi di sini, tanpa bukti
penyembuhan, Yesus memerintahkan sepuluh orang kusta ini untuk pergi dan
menunjukkan diri kepada para imam. Itu adalah ujian iman bagi mereka untuk
pergi tanpa bukti penyembuhan.
Satu-satunya syarat untuk menerima penyembuhan Tuhan bagi jiwa
kusta kita, adalah bahwa kita melakukan firman-Nya. Sama seperti orang kusta
ini tidak mencoba untuk membersihkan dan membuat diri mereka layak, kita
harus datang kepada Yesus seperti kita apa adanya. Sama seperti orang kusta
ini tidak hanya percaya secara intelektual, namun memiliki iman yang
mematuhi firman Yesus, maka kita harus menjalankan iman taat secara pribadi
kepada-Nya sehubungan dengan janji-Nya untuk menyelamatkan kita dari dosadosa kita. (Ibr. 11:6).
Hanya orang Samaria yang kembali untuk mengucap syukur kepada
Yesus, dan hasilnya mendapatkan keselamatan.
Langkah ketiga agar hidup kita penuh dengan ucapan syukur adalah
dengan taat melakukan perintah atau Firman Tuhan
Tantangan: Jemaat hendaknya belajar taat akan Firman Tuhan, dan belajar
mengucap syukur dengan segenap hati, sekalipun kita belum melihat bukti
pertolongan sebagai hasil doa kita.
Kesimpulan:
Kita telah mengetahui kuasa penyembuhan Yesus di dalam jiwa kita, marilah
kita memuliakan Dia dengan hati yang bersyukur. Mari kita semua belajar dari penderita
kusta yang gembira dan bersyukur ini bagaimana menanggapi berkat Tuhan, terutama
berkat berkat keselamatan. Kita muliakan Tuhan di kaki Yesus dengan hati yang
bersyukur.
Download