pola perilaku menyumbang sebagai manifestasi problem

advertisement
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: [email protected]
Website http://www.unnes.ac.id
Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang
NAMA
NIM
PRODI
JURUSAN
FAKULTAS
EMAIL
PEMBIMBING 1
PEMBIMBING 2
TGL UJIAN
: PRABHANDANI SUKANDITA
: 1550401020
: Psikologi
: Psikologi
: Ilmu Pendidikan
: SUKANDITA pada domain yahoo.co.id
: Dr Nugroho M Psi
: Drs Edy Purwanto M Si
: 2007-02-27
POLA PERILAKU MENYUMBANG SEBAGAI MANIFESTASI PROBLEM
EKSISTENSIAL DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT JAWA
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena tradisi
menyumbang dalam budaya Jawa. Tradisi menyumbang dalam budaya Jawa
merupakan suatu interaksi yang terbentuk melalui sebuah kesepakatan sosial
yang mengarah pada prinsip kerukunan. Prinsip kerukunan tersebut
merupakan kaidah dasar dalam kehidupan masyarakat Jawa, dan secara turuntemurun
telah terwariskan dan mengkristal menjadi kesepakatan konvensional
yang mencerminkan sikap batin dan perilaku masyarakat Jawa yang penuh
persona; wedi, isin, dan pakewuh. Pemaknaan terhadap prinsip tersebut
dimanifestasikan dalam bentuk perilaku sebagai pemenuhan tuntutan peran
dan identitas sosialnya dalam lingkungan masyarakat Jawa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana pemaknaan
tradisi menyumbang sebagai suatu eksistensi yang dilakukan individu dalam
lingkungan masyarakat Jawa, dan mengetahui bagaimana makna perilaku
menyumbang sebagai upaya membangun konformitas dalam lingkungan
masyarakat Jawa.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, dengan 3 pembagian
peran, yaitu: orang yang punya gawe, orang yang sambatan / rewang, dan
tamu undangan. Sesuai dengan sasaran penelitian, yaitu lingkungan
masyarakat Jawa, maka responden adalah orang Jawa.
Penelitian kualitatif ini menggunakan rancangan etnografi dengan
pendekatan fenomenologis dan interaksi simbolik. Data diperoleh dengan
menggunakan tehnik On depth interviewing. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah semua data yang diperoleh selama penelitian, kemudian
mengadakan reduksi data dengan jalan membuat abstraksi, yang dilakukan
sambil membuat koding untuk menginterpretasikan standar perilaku yang
dikonstruksi oleh masing-masing subjek dalam format deskriptif. Abstraksi
merupakan usaha untuk membuat rangkuman dengan mengikut-sertakan
setiap pernyataan-pernyataan dari masing-masing subjek yang perlu dijaga
sehingga tetap berada di dalamnya. Sedangkan pemberian koding
dimaksudkan untuk mengorganisasikan data secara lengkap dan rinci sehingga
dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari dan menemukan
makna dari data yang dikumpulkan. Keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi responden dalam
pelaksanaan tradisi menyumbang dipengaruhi oleh adanya motif-motif
tertentu. Kegiatan menyumbang yang pada hakikatnya memiliki tujuan untuk
membantu meringankan beban orang lain, kini berubah maknanya sebagai
bantuan yang dilandasi oleh adanya keinginan untuk melakukan pertukaran
sosial, dengan pertimbangan bahwa suatu saat nanti si penyumbang juga akan
punya gawe. Dengan demikian, hal tersebut merupakan suatu keharusan untuk
mematuhi standar / aturan kelompok (konformitas); bukan standar ketentuan
mengenai pelaksanaan menyumbang sebagai bentuk penghormatan terhadap
tradisi, melainkan standar kelayakan mengenai sejumlah materi / uang yang
harus diberikan dengan keterpaksaan. Fenomena tersebut terjadi karena
adanya pergeseran nilai-nilai, yang dilatarbelakangi oleh adanya perubahan
mata pencaharian penduduk kecamatan Ungaran yang pada awalnya
didominasi oleh petani, beralih pada profesi lain yang lebih beragam.
Keragaman tersebut menyebabkan adanya perubahan gaya hidup menjadi
lebih konsumtif, dan materialistik, yang salah satunya termanifestasi dalam
pola perilaku menyumbang masyarakatnya.
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran-saran yang
diberikan adalah bawa orang Jawa pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya hendaknya dapat lebih memahami perannya sebagai bagian dari
komunitasnya, sehingga dapat mencapai identitas sosial positif atas
eksistensinya dalam lingkungan masyarakat tersebut, dan selanjutnya dapat
lebih dikembangkan dalam pola interaksi yang lebih luas, dengan
menginternalisasi setiap norma dan aturan, sebagai tuntunan untuk berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat / lingkungannya
KATA KUNCI
Perilaku menyumbang, Eksistensi, masyarakat Jawa
REFERENSI
Alsa, Asmadi. 2003. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta kombinasinya
dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ahmad haidar 2005. Bias “ Nyumbang” dalam Masyarakat. Dalam Kompas, 11
Juni 2005.
Baron & Byrne. 1991. Social Psychology; Understanding Human Interaction.
Boston : Anny & Bacon, Inc.
Brigham, J.C. 1991. Social Psychology, Second edition. USA : Harpercollins
Publisher, Inc.
Garna, J. K. 1996. Ilmu-ilmu Sosial, Dasar-Konsep-Posisi, Cetakan I. Bandung :
Penerbit Program PASCA Sarjana Universitas Padjajaran.
Gerungan. 2000. Psikologi Sosial, Cetakan XIV. Bandung : PT. Refika Aditama.
Handini,Tri. 2003. ”Perilaku Merokok Mahasiswi Ditinjau Dari Persepsi
Terhadap Gaya Hidup Modern”. Skripsi Fakultas Psikologi Unika Soegijo
Pranoto Semarang (tidak diterbitkan).
Herusatoto, Budiono. 1985. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta :
Hanindita.
Koentjaraningrat. 1997. Kebudayaan Mentalitas & Pembangunan. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta : Gramedia.
Moleong, Lexy.J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Mulder, Niels. 1983. Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa, Cetakan II.
Jakarta : PT. Gramedia Jakarta.
Mulder, Niels. 1996. Kepribadian jawa dan Pembangunan Nasional, Cetakan
VII. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Murniatmo, Gatut. 1986. Beberapa Aspek Kebudayaan Jawa. Yogyakarta :
Depdikbud – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Proyek Penelitian &
Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi).
Myers, D.G. 1983. Social Psychology. New York ; Mc.Graw-Hill, Inc.
Peursen, Van. 1984. Strategi Kebudayaan Indonesia, Cetakan IV. Yogyakarta :
Yayasan Kanisius.
Pidada, S.U. 1993 / 1994. Jurnal ISPSI : Motif Prososial dan Komponennya, 5,
39-55.
Poerwandari, Kristi. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta : LPSP3 Fakultas Psikologi Indonesia.
Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. : Balai Pustaka.
Purwadi. 2005. Upacara Tradisional Jawa, Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Salim, Agus (ed.). 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta :
Tiara Wacana.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta : Raja
Grafindo persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.
SharBP / DL. Kado Ana Sing Wujud Layah-Munthu Watu ?. Kalawarti Djaka
Lodang. 28 Juni 2003. Yogyakarta.
Spraedly, J.P. 1997. Metode Etnografi, Cetakan I. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana
Yogya.
Suhardono, Edy. 1991. “Pengaruh Nilai Alosentrisme-Idiosentrisme Pelbagai
sumber dengan Uang, Pada Para Mahasiswa di Surabaya”. Tesis Bidang
Kekhususan Psikologi Sosial. Program Studi Psikologi. Program Pasca
Sarjana. Universitas Indonesia (tidak diterbitkan).
Suseno, Franz Magnis.1985. Etika Jawa. Jakarta : Gramedia.
Walgito, Bimo. 1992. Pengantar Psikologi Umum,Yogyakarta : Andi.
Watson, D.L. 1984. Social Psychology, Science and Aplication. USA : Scott,
Foresman and Company.
Wiggins, J.A., Wiggins, B.B., Zanden. J.V. 1994. Social Psychology. USA :
Mc.Graw-Hill, Inc.
Yash. 2003. Transeksualisme. Semarang : Aini
Download