Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik yang Bijaksana) 8 Desember 2012 TAKTIK YANG BIJAKSANA (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Alangkah anehnya situasi saat itu. Seorang pria sedang menunggu di suatu lapangan terbang yang sibuk dan, merasa lapar, membeli satu tas berisi donat. Dia menemukan sebuah meja, menempatkan tas itu di atas meja, tetapi kemudian memutuskan dia juga memerlukan sesuatu untuk di minum. Pria ini kembali ke tempat itu, membeli sebuah minuman, dan kembali ke mejanya, menemukan pelancong yang lain duduk di sana. Tempat makanan itu begitu ramai, dan dengan senang ia berbagi meja. Sang pria ini memasukkan tangannya ke dalam tas donat dan mulai makan. Pendatang yang baru ini melihat, tersenyum, dan memasukkan tangannya ke dalam tas donat untuk mengambil satu donat. Pelancong kita ini sulit mempercayai pandangan matanya. Di sini ada seorang asing yang mengambil makanan tanpa permisi. Dia memberikan suatu pandangan yang menghina dan kembali membaca surat kabar. Sedikit waktu kemudian, dia mengambil donat yang lain. Orang yang lain itu pun melakukannya juga. Pelancong pertama ini ingin mengatakan sesuatu, tetapi terputus oleh panggilan untruk naik ke pesawat, di mana pelancong yang tidak sopan ini melompat bangun. Tetapi sebelum pergi, dia memasukkan tangannya ke dalam tas itu kembali. Dia mengambil donat yang terakhir, membaginya menjadi dua bagian, dan meninggalkan pria yang tertegun itu dengan sebuah senyuman dan setengah donat yang terakhir. Tetap pada meja itu, pria ini kagum dengan keberanian teman pelancongnya itu. Tidak lama berselang penerbangannya di panggil. Dia mengambil mantelnya, di bawahnya terdapat sebuah tas kecil. Itu adalah tas yang berisi donat. Tas donat itu adalah miliknya. Ia menyadari bahwa pria yang dia tuduh memakan donat-donatnya adalah tidak bersalah. Pelancong kita ini justru memasukkan tangannya untuk mengambil donat orang lain. Apa yang dapat engkau katakan? Apa yang terjadi jika ia sempat mengatakan sesuatu? Bagaimana engkau akan bereaksi? —Diambil dari Philip Baker, “Doughnuts,” Australian Stories for the Heart (Sydney: Australia: Strand Publishing, 2002), halaman. 86, 87. 1 Minggu Yang Saya Pikirkan Sekelompok teman-temanmu di sekolah telah mengganggu seorang murid baru. Mereka menertawakan pakaiannya yang lama, potongan rambut dan tubuh yang buruk. Engkau melihat perlakuan buruk yang diterima murid baru itu. Hendak memperbaikinya, engkau tidak mengatakan apapun. Tetapi duduk dengan teman-temanmu pada saat makan siang, engkau tetap merasa tidak senang atas apa yang baru saja terjadi. Haruskah engkau berbicara? Mengapa atau mengapa tidak? Haruskah engkau menyampaikan perasaanmu dengan sederhana dan mengatakan bahwa teman-temanmu salah, atau adakah cara yang lebih bijaksana untuk mengangkat masalah itu? Kunjungi www.guidemagazine.org/rtf untuk posting tanggapan Anda. Terus terang dan jujur. Katakanlah apa yang Anda pikirkan. 2 Senin Apa yang Mereka Ingin Katakan? Beda orang, beda juga pendapat. Beberapa kutipan di bawah ini mewakili pandangan dari warga negara sejati kerajaan Allah; mungkin yang lain tidak. Bisakah anda membedakannya? Bagaimana pernyataan-pernyatakan di bawah ini dibandingkan dengan apa yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya? Setelah meninjau ayat-ayat dalam bagian pelajaran Allah Berfirman. . ., tulislah pernyataan yang cocok dengan keyakinan Anda. Bersiap-siaplah membuat kutipan sendiri di Sekolah Sabat. “Janganlah senang pada segala sesuat yang dikatakan, dan jangan setuju pada segala sesuatu yang dikatakan. Lambatlah untuk percaya, dan cepetlah mengatakan apa yang benar.”—A hermit. “Kebijaksanaan adalah kesanggupan menggambarkan orang lain sebagaimana mereka melihat diri mereka sendiri.”—Abraham Lincoln (1809-1865), presiden Amerika ke-16. “Satu dari banyak penyebab dasar untuk semua masalah di dunia ini adalah bahwa orang terlalu banyak berbicara dan berpikir terlalu sedikit. Mereka bertindak dengan menurutkan kata hati tanpa berpikir. Saya selalu mencoba untuk berpikir sebelum berbicara.”— Margaret Chase Smith, Politisi Amerika abad ke-20. “Masalah pada para kucing adalah mereka tidak memiliki kebijaksanan.”—P. G. Wodehouse, humoris Inggris abad ke-20. “Kebijaksanaan adalah emas, bukan berdiam.”—Samuel Butler, pengarang Inggris abad ke-20 . “Kebijaksanaan adalah seni membuat persetujuan tanpa mencari musuh.”—Unknown. “Yesus membawa keceriaan dan kebijaksanaan ke dalam pekerjaanNya.”—Ellen G. White, penulis abad ke-19 yang diinspirasikan dan salah satu pendiri gereja. “Jika mereka memiliki hal ini [Kebijaksanaan yang lahir dari kasih ] mereka akan tahu bagaimana berbicara dengan kata yang benar dan melakukan hal yang benar pada saat dan tempat yang benar.”—Ellen G. White, penulis abad ke-19 yang diinspirasikan dan salah satu pendiri gereja. Tuliskan Kutipanmu Apa yang saya katakan adalah … _____________________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________________ 3 Selasa LALU APA? Semua hubungan dibangun di atas komunikasi. Jadi kapan, bagaimana, dan apa yang kita komunikasikan mempunyai suatu dampak penting atas sifat hubungan kita. Jadi tidaklah mengejutkan ketika Alkitab banyak berbicara tentang hal ini. Sejumlah ayat Alkitab menggarisbawahi kuasa berbicara yang telah mengubah kehidupan kita dan mempengaruhi kehidupan orang lain. Jadi sebelum kita mulai berbicara, kita perlu bertanya kepada diri kita pertanyaan-pertanyaan seperti: Haruskah saya mengatakan sesuatu? Bagaimana nanti reaksi orang tersebut? Haruskah saya berbicara bahkan jika apa yang saya katikan tidak populer? Kadang-kadang kita tidak menyadarinya, tetapi kita membuat pilihan setiap hari tentang bagaimana kita akan berkomunikasi dengan orang lain. Kata “kebijaksanaan” dapat suatu waktu digunakan untuk mengatakan kepada orang lain apa yang mereka ingin dengar sehingga mereka melakukan apa yang kita inginkan. Tetapi But kebijaksanaan yang cerdas dan jujur adalah sebuah bagian yang penting dari komunikasi yang baik. Kita kadang-kadang merasa memiliki hubungan yang sangat buruk dengan orang lain; kebijaksanaan dapat memperbaiki keburukan itu bagi kita dan orang lain. Hal ini adalah bagian dari hubungan yang efisien dan membuat kita menjadi seorang teman yang lebih baik. 4 Rabu Tuhan berkata… Ester 4:14 Mazmur 34:12,13 Amsal 10:19 Amsal 15:1 Amsal 17:28 Pengkhotbah 3:1-7 Yakobus 1:19 Yakobus 3:2 DAN . . . “Dimanakah seharusnya kebijaksanaan terbesar dan keterampilan akan hal itu dilakukan, jika bukan diantara mereka yang tidak binasa, yang memiliki hidup kekal? Saudara, perkembang talentamu pada arah pelayanan kepada Tuhan; wujudkan sebanyakbanyaknya kebijaksanaan dan kesanggupan dalam pekerjaan untuk Kristus sebagaimana engkau melakukan usaha-usaha duniawi.” (Testimonies, vol. 5, halaman 425). “Dalam pekerjaan memenangkan jiwa, kebijaksanaan dan hikmat yang agung dibutuhkan. Sang Juruselamat tidak pernah menekan kebenaran, tetapi Dia selalu mengungkapkannya dalam kasih. Dalam hubunganNya dengan orang lain, Dia melakukan kebijaksanaan yang terbesar, dan Ia selalu baik dan berpikir dengan seksama.” (Gospel Workers, halaman 117). (Tambahan: The Desire of Ages, “At Jacob’s Well,” halaman.183-195; The Acts of the Apostles, “Berea and Athens,” halaman 231-242.) 5 Kamis Apa Hubungan Semua Ini Dengan Aku? Salah satu cerita terbaik dalam berhubungan dengan orang lain sebagai orang kristen adalah ketika Paulus mengunjungi Atena (Kisah para rasul 17:16-34). Ketika ia diundang untuk berbicara kepada kumpulan para pemimpin kota, dia menunjukkan kepada hal-hal yang mereka ketahui—sebuah mezbah yang dipersembahkan “kepada Allah yang tidak dikenal” dan beberapa puisi lokal. Bukannya menempelak banyak berhala di kota itu, Paulus menggunakan kesempatan ini mengarahkan para pendengarnya kepada Allah yang dia kenal, dan sanggup membagikan cerita Yesus kepada mereka. Dalam beberapa aspek kehidupan kita—tetapi mungkin lebih lagi dalam membagikan Yesus bersama teman-teman kita—kita perlu mempraktekkan kebijaksanaan. Ini adalah taktik yang kita dapat lakukan dan dengan ini kita dapat berhubungan dengan lebih mudah dan dekat dengan orang-rang di sekitar kita. Dan ketika hal itu terjadi, setelah hubungan kita dengan Allah, hubungan kita dengan orang lain adalah bagian yang paling penting dalam kehidupan kita. Mengapa tidak mencoba taktik tersebut hari ini? 6 Jumat Bagaimana Cara Kerjanya? Satu dari aspek tersulit kebijaksanaan adalah kapan untuk mengatakan sesuatu dan kapan untuk tetap diam—dan kemudian jika engkau mengataka sesuatu, apa yang engkau katakan? Yesus mengajarkan bahwa kita harus “melakukan kepada orang lain apa yang engkau suka mereka lakukan kepadamu” (Matius 7:12, NLT). Jadi satu penuntun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertimbangkan bagaimana engkau suka diperlakukan dalam situasi seperti itu. Pikirkan melalui skenarioskenario berikut ini: 1. Engkau berada pada makan malam yang resmi dan mempunyai sesuatu yang besar dan hijau tersangkut di antara gigimu. Apakah engkau mau seorang teman mengatakan sesuatu kepadamu? Y N Jika Ya, bagaimana seharusnya engkau mengusulkan apa yang mereka katakan kepadamu ? _____________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ 2. Apakah seperti ini engkau mau diperlakukan oleh temanmu dalam situasi yang serupa? Terangkan. ___________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ 3. Engkau sedang pergi keluar bersama teman-teman, dengan cara berpakaian yang membuat mereka malu. Maukah engkau seorang teman mengatakan sesuatu kepadamu? Y N Jika Ya, bagaimana engkau mengusulkan apa yang mereka katakan kepadamu? _____________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________ 4. Apakah seperti ini engkau mau diperlakukan oleh temanmu dalam situasi yang serupa? Terangkan. _____________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________ 5. Pikirkanlah sendiri beberapa skenario dan tanyakanlah kepada dirimu sendiri pertanyaan-pertanyaan ini. Jika engkau perlu ide-ide lain, periksalah “other stuff” pada web site. _____________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________