keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

advertisement
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
I. Pendahuluan
Salah satu tujuan dari membentuk
keluarga agar mempunyai keturunan yang
sehat jasmani dan rohani. Orang tua
menginginkan anaknya sehat jasmani, kuat
dan terampil dengan otak yang cerdas
dengan hati nurani yang lembut dan
bertaqwa, sehingga orang tua selalu
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar dikarunia anak yang sehat jasmani,
anak soleh, anak yang berbudi pekerti.
“ Disanalah Zakariyya mendoa kepada
Tuhannya seraya berkata “ Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa ( Q.s. Ali Imran
ayat 38 )
Namun kita sering lupa akan adanya bahaya mengenai kesehatan
reproduksi yang menyebabkan ibu meninggal sewaktu hamil atau melahirkan
dan anak yang mati sewaktu dalam kandungan atau dilahirkan, Tugas utama
wanita adalah Reproduksi seperti haid, hamil, melahirkan, menyusui dimana
tugas tersebut tidak dapat digantikan oleh laki-laki
Propinsi Bengkulu masih tinggi dalam soal ibu melahirkan berdasarkan hasil
SDKI tahun 2002-2003 sebesar 307 per 100.000 ibu melahirkan dan 53 anak
meninggal per 1.000 anak lahir, sehingga dari informasi singkat bagi calon
pengantin untuk dapat memperhatikan masalah Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana untuk memperoleh keturunan yang sehat.
1. Apa itu Reproduksi
Re adalah kembali dan produksi artinya menghasilkan sehingga
pengertian dari Reproduksi adalah proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan (anak) demi kelestarian hidupnya.
2. Apa Kesehatan Reproduksi
Keadaan sehat menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi
dimana sehat tidak hanya bebas penyakit atau kecacatan berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
“Baik buruknya seorang anak adalah terletak pada baik atau buruknya asuhan
ibunya. Sorga nerakanya seorang anak diakherat kelak, adalah tergantung
pada sikap dan perilaku ibunya “
1
3. Kesehatan Seksual
Keadaan sehat secara mental dan fisik dalam melakukan hubungan
seksual antara pria dan wanita yang diikat dalam tali perkawinan yang sah.
4. Hubungan seksual yang sehat
Hubungan seks antara suami dan isteri yang sah dalam pernikahan
sebagai ungkapan rasa kasih sayang antara dua insan, disamping sebagai
pemenuhan hubungan biologis baik untuk pria maupun wanita.Hubungan
seksual yang sehat akan melahirkan anak yang sehat
5. pendidikan seks
•
•
•
•
seks adalah keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan
perempuan
Reproduksi seksual : alat kelamin/organ reproduksi
Rangsangan atau gairah seksual/ketertarikan pada seseorang
Hubungan seksual : hubungan seks bila laki-laki dan perempuan merasa
terangsang satu sama lain dan sampai terjadi pertemuan organ seks lakilaki dengan perempuan
6. Bagaimana Gambar Organ Reproduksi Perempuan dan Laki-laki
organreproduksi
perempuan
organ reproduksi
laki-laki
7. Apa Menstruasi atau Haid
Sepasang indung telur setiap bulan
melepaskan sel telur yang sudah matang
bersamaan itu terjadi penebalan dinding rahim
yang berguna sebagai tempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi oleh sperma. Bila sel
telur tidak dibuahi lapisan dinding yang menebal
akan lepas yang dikeluarkan dalam bentuk darah
dan sisa-sisa jaringan selaput dalam rahim,
keluarnya darah setiap bulan tersebut disebut
dengan Haid. Menstruasi yang wajar setiap 28 hari.
2
8. Cara membina hubungan seksual yang sehat
a. Menjaga kebersihan alat reproduksi
• Pakaian dalam harus rutin diganti
• Mencuci alat reproduksi selesai hubungan seksual
b. Berperilaku hidup bersih dan sehat
•
•
•
•
•
•
•
Tidak berganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual
Tidak menggunakan alat/sarana yang menyakitkan
Tidak merokok
Istirahat yang cukup
Hindari narkoba
Melaksanakan olah raga yang secara teratur dan terukur
Makan makanan yang bergizi seimbang
c. Menghindari stres
d. Menjalani komunikasi keterbukaan antara pasangan
e. Menghayati, mengamalkan perintah dan larangan Agama
f. Setia kepada pasangan
9. Apa yang dimaksud dengan masa subur?
Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah matang potensial
untuk dibuahi oleh sperma. Usia subur setiap bulan secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa subur misal
seorang dengan siklus normal 28 hari maka ovulasi diperkirakan akan terjadi
pada 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus
menstruasi dicatat selama 3 bulan berturut-turut, tetapi bila siklus
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan khusus.
10. Apa hubungan seksual yang tidak sehat
Gangguan hubungan seksual pada umumnya disebabkan oleh adanya
gangguan fisik ( kelelahan, sakit ) dan psychis ( beban pikiran )
11 Jenis hubungan seksual yang tidak sehat
a. Apa itu Ejakulasi Dini
Pengeluaran cairan sperma pria
yang terlalu cepat sebelum atau sesudah
masuknya penis keliang senggama.
Penyebab adalah faktor psikologis,
cemas dan perasaan tidak mampu
melakukan hubungan seksual biasanya
dialami oleh pengantin baru sewaktu
3
melakukan hubungan seksual atau lama berpuasa melakukan hubungan
seksual dan akan hilang sendirinya. Bila kondisi lama biasanya faktor
psikologis seperti tergesa-gesa, hubungan suali isteri tidak harmonis dll.
b. Ejakulasi terhambat
Tidak mampu ejakulasi di dalam liang
senggama disebabkan faktor psikologis yaitu
adanya anggapan bahwa seks suatu kotor,
perbuatan dosa atau ketakutan akan terjadi
kehamilan dapat juga gangguan fisik seperti
anatomi pada penis, kerusakan saraf atau
pengaruh obat-obatan tertentu.
c. Impotensi
Tidak mampunya pria melakukan hubungan seksual
karena kemampuan ereksi penis kurang atau tidak ada.
Penyebabnya psikologis: ketakutan, mitos seks yang keliru,
trauma masa kecil dan organik seperti : kencing manis,
anemia berat dan obat-obatan tertentu.
d. Frigiditas
Tidak adanya nafsu seksual pada wanita, sehingga gagal mencapai
orgasme, normal bila sedang stress, keletihan/kelelahan, sedang sakit atau
adanya kepercayaan salah tentang seks, takut hamil, kurangnya harmonis
hubungan dengan suami.
12. Bagaimana mengatasi hubungan seksual yang tidak sehat
Gangguan kesehatan seksual perlu diantisipasi untuk mencegah keretakan
ketahanan keluarga
•
•
•
•
•
•
•
Melibatkan suami isteri untuk mengurai sebab akibat
Menjalin hubungan suami isteri yang dilandasi kasih sayang dan rasa cinta
Mengurangi stres dan meningkatkan kepercayaan diri
Menerapkan pola hidup sehat
Menciptakan suasana yang menyenangkan
Terapi oleh konselor, dokter
Dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
13. Keluarga Berencana
Membantu PUS dan Perorangan dalam mencapai tujuan reproduksi,
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insidens
4
kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelayanan yang
bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh semua orang.
14. Kontrasepsi Rasional, efektif dan Efisien
Pemakaian kontrasepsi disesuaikan dengan masa Reproduksi dan
kecocokan dari Peserta KB.
Secara Reproduksi dibagi menjadi 3 masa yaitu :
a. Masa menunda kehamilan/kesuburan, bagi wanita
usia dibawah 20 tahun :
- Bila belum kawin menunda perkawinan
- Bila telah kawin jangan hamil sebelum berusia 20
tahun
b. Masa mengatur kehamilan/kesuburan, bagi isteri
yang berusia 20 – 30 tahun untuk mengatur
kehamilan dengan jarak kelahiran antara anak
pertama dan kedua adalah 3 sampai 4 tahun dan jumlah anak dua orang
saja.
c. Masa mengakhiri kehamilan/kesuburean, bagi isteri yang telah terusia
diatas 30 tahun atau sudah mempunyai anak dua untuk tidak melahirkan
lagi.
15. Alat Kontrasepsi apa yang sesuai ?
Masa menunda
kehamilan
< 20 tahun
- Pil KB
- IUD
- Cara
Sederhana
- Kondom
Masa mengatur kehamilan
20 – 30 tahun
- IUD
- suntikan
- Pil
- Implant
- Cara Sederhana
- Kontap
- Kondom
Masa mengakhiri
kesuburan
30 <
- Kontap - Implant
- IUD
- Kondom
- Suntik
- Pil
16. Bagaimana menghindari resiko kehamilan :
•
•
•
Resiko melahirkan 2 anak relatif lebih kecil dari pada lebih 2 anak
Jarak tiap kehamilan cukup aman adalah 3 sampai dengan 4 tahun
Usia paling aman hamil sekitar 20 – 30 tahun
17. Ciri Kontrasepsi yang Rasional, Efektif dan Efisien
• efektif tinggi
• Dipakai untuk jangka panjang
• Tidak menambah kelainan yang sudah ada
5
18. Partisipasi Pria dalam ber-KB
Partisipasi dalam ber-KB secara moderen meliputi MOP dan Kondom ( untuk
lengkapnya pada seri Catin ” Tanggung jawab suami pada kesehatan reproduksi
dan KB di keluarga )
19. Dimana di dapat alat kontrasepsi
* Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Toko Obat
Sumber : Buku Keluaran dari BKKBN ( Bahan Buku Saku Sosialisasi KB Pria
6
Download