IATMI 2005-10 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. OPTIMISASI TEBAL INSULATOR UNTUK MEMINIMUMKAN KEHILANGAN PANAS DAN BIAYA INVESTASI PIPA PADA LAPANGAN PANAS BUMI Ali Ashat; Research Consortium OPPINET ITB Harry Budiharjo S.; Departemen Teknik Perminyakan UPN Septoratno Siregar; Departemen Teknik Perminyakan ITB Eko Agung Bramantyo; PERTAMINA Kamojang Kristiana Nurhayati; Research Consortium OPPINET ITB ABSTRAK PENDAHULUAN Pada proses produksi uap di lapangan panas bumi, uap yang mengalir mulai dari sumur, pipa, turbin sampai dengan power plant akan mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas yang terjadi ini dapat mengakibatkan berkurangnya tekanan dalam pipa sehingga dapat mengurangi effisiensi dari turbin. Salah satu cara untuk mengurangi panas yang hilang adalah pemasangan insulator pada pipa. Semakin tebal insulator maka panas yang hilang akan semakin sedikit. Tetapi semakin tebal insulator maka biaya yang dikeluarkan untuk investasi akan semakin besar. Ketika uap mengalir dalam pipa, uap akan mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas ini terjadi karena adanya perbedaan temperatur uap yang mengalir dan temperatur udara luar sehingga akan terjadi perpindahan panas dari dalam pipa ke luar. Perpindahan panas yang terjadi ini, selain akan dapat mengakibatkan temperatur uap turun yang akhirnya akan dapat berada di bawah temperatur saturasi dan uap akan berubah phase menjadi air, yang biasa disebut kondensasi, juga mengakibatkan berkurangnya tekanan dalam pipa sehingga menurunkan efisiensi turbin. Dalam paper ini, kami mencoba melakukan optimisasi diameter pipa khususnya pipa dari kepala sumur menuju turbin dan tebal insulator untuk mengurangi kehilangan panas dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan. Batasan yang digunakan adalah kecepatan fluida dan temperatur dinding pipa. Kecepatan fluida yang mengalir harus berada dalam rentang batas kecepatan minimum dan maksimum fluida yang ditentukan sedangkan temperatur dinding harus berada pada batas yang aman bagi lingkungan. Pada paper ini juga akan disajikan perbandingan penggunaan pipa tanpa insulator dan pipa dengan insulator. Proses optimisasi diselesaikan dengan menggunakan metode heuristic, dengan metoda ini diperoleh diameter pipa dan tebal insulator yang memenuhi batasan-batasan di atas tetapi dapat mengurangi kehilangan panas yang terjadi dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan secara signifikan. Kehilangan panas yang terjadi dalam pipa tidak dapat dihilangkan, akan tetapi dapat diperkecil. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan insulator yang di pasang pada bagian luar pipa, untuk menghambat perpindahan panas dari dalam pipa ke luar pipa. Pada prinsipnya, semakin tebal insulator yang dipasang pada pipa maka akan semakin sedikit panas yang hilang, tetapi biaya yang dikeluarkan akan semakin besar dan tidak ekonomis. Jika dilihat dari segi biaya, semakin tipis insulator yang dipasang pada pipa maka biaya yang dikeluarkan akan semakin murah, tetapi prinsip ini tidak memperhatikan segi keamanan lingkungan, dimana semakin tipis tebal insulator, semakin banyak perpindahan panas yang terjadi dan temperatur dinding pipa akan semakin tinggi dan tidak aman bagi lingkungan. 1 Pada paper ini, ketebalan insulator yang dipakai merupakan ketebalan insulator yang paling optimum. Optimum disini berarti tebal insulator tersebut menghasilkan biaya yang paling ekonomis tetapi juga memperhatikan keselamatan pekerja dan masyarakat, dengan mempertimbangkan temperatur dinding luar pipa (dinding insulator bagian luar) di bawah 40 o C. dimana: C= (2) ( Nu * ka * 1000 ) h0 = d 01 (3) Berikut adalah diagram perambatan panas pada pipa panas bumi: r1 r2 r3 Dalam perhitungan ini, hi (internal thermal coefficient) mempunyai nilai yang sangai besar, 1 sehingga komponen akan mempunyai hi * ri harga yang sangat kecil dibandingkan dengan komponen yang lain, sehingga nilai total kehilanagn panas yang terjadi tidak akan berubah banyak, dan untuk selanjutnya komponen tersebut dapat di abaikan. r4 Cladding in out hi Formula energi yang hilang dikonversi menjadi biaya yang hilang, diperoleh formula sebagai berikut: , f loss = hrg steam * 356 * 24 * 0.1 * Q * 0.001 (4) ho Heat transfer flow Pipa 2*π ⎛r ⎞ ⎛ r3 ⎞ ⎛ r2 ⎞ ln⎜⎜ ⎟⎟ ln⎜⎜ ⎟⎟ ln⎜⎜ 4 ⎟⎟ 1 ⎝ r1 ⎠ + ⎝ r2 ⎠ + ⎝ r3 ⎠ + 1 hi * r1 k p ki kc h0 * r4 Insulator dan dalam net present value diperoleh: f loss (5) NPVloss = (ir + 1)n Gambar. 1. Perambatan Panas Pada Pipa dan Insulator (ir + 1)n − 1 Selain melakukan perhitungan untuk mencari tebal insulator yang paling optimum, kami juga mencari diameter dalam pipa yang paling optimum. Hal ini diperlukan dalam mendesain pipa. Perhitungan diameter dalam pipa dan tebal insulator dilakukan secara simultan, sehingga diperoleh pipa dengan diameter sekaligus tebal insulator yang paling optimum. Sedangkan untuk biaya investasi, biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk investasi pipa, insulator dan cladding: f inv = (hrg pipa ) * jmlh pipa + (hrg ins * jmlh ins ) + (hrg clad * jmlh clad METODE (6) Metode yang digunakan untuk mencari diameter dalam pipa dan tebal insulator optimum adalah metode heuristik. dan dalam net present value diperoleh: NPVinv = f inv (7) Formula yang dipakai untuk menghitung energi panas yang hilang adalah: Q = C * (Ti − Ta ) (1) 2 ) dimana: jmlh pipa = ( ( ( ( ⎛ π * d pipa 2 − d pipa − 2 * d pipa − din pipa ⎜ ⎜ 4 ⎝ jmlhins = ( ))) )⎞⎟ π * (d pipa + (2 * hins )) − d pipa ( jmlhclad = π * d pipa 2 2 ⎟ ⎠ 2 4 + 2 * hins * l . ( Temperatur Udara Temperatur Fluida Kecepatan fluida Kecepatan Angin Panjang Pipa Diameter Luar Pipa Jenis Pipa Harga Pipa Jenis Insulator (CaSiO4) Harga Insulator Jenis Cladding Tebal Cladding Haga Cladding Harga Uap Banyaknya Tahun Suku Bunga )) ) * l * ρ pipa (8) *l (9) (10) Fungsi objektifnya merupakan fungsi biaya dalam bentuk net present value yang terdiri dari biaya kehilangan panas dan biaya yang dikeluarkan untuk investasi, yaitu: NPVtotal = NPVloss + NPVinv : : : : : : : 800 US$/m3 Al Sheet 0.0008 m 30 US$/m2 0.037 US$/kWh 30 0.1 Dengan menggunakan perhitungan yang sudah dijelaskan di atas diperoleh diameter dalam = 0.268 m dan tebal insulator = 0.05 m. Dengan diameter dalam dan tebal insulator yang dihasilkan, diperoleh temperature luar pipa adalah 33.92 C. Temperatur ini masih sesuai dengan standar temperatur yang aman bagi lingkungan. (11) Batasan-batasan yang digunakan dalam proses optimasi ini adalah kecepatan fluida dalam pipa dan temperature dinding luar pipa. Untuk batasan kecepatan fluida, dibagi kedalam jenis fluida yang mengalir dalam pipa yaitu satu fasa uap atau air dan dua fasa yaitu uap dan air. Untuk aliran satu fasa air, kecepatan minimumnya 2 m/s dan maksimumnya 6 m/s, sedangkan untuk aliran satu fasa uap, kecepatan minmumnya 30 m/s dan maksimumnya 60 m/s. Untuk aliran dua fasa, kecepatan fluidanya berada pada 6 m/s – 30 m/s. Temperatur dinding luar pipa merupakan batasan yang sangat penting dalam proses optimasi ini, karena jika temperature tersebut terlalu tinggi akan berbahaya bagi lingkungan. Temperatur dinding luar pipa maksimum yang diperbolaehkan adalah 40 oC. Berikut adalah perbandingan total kehilangan panas antara pipa yang menggunakan insulator dan tanpa menggunakan insulator: Panas yang hilang (W/m) Dengan Insulator 121.747 Tanpa Insulator 1015.487 KESIMPULAN Kehilangan panas yang terjadi dalam proses produksi uap di lapangan panas bumi merupakan permasalah yang paling mendasar. Dengan memasang insulator pada pipa, kehilangan panas tersebut dapat dikurangi. Pemasangan insulator dapat menghambat perpindahan panas dari dalam pipa ke udara luar sehingga temperatur dan tekanan dalam pipa bisa terjaga dan temperatur di luar pipa (dinding luar) tidak terlalu tinggi dan aman bagi lingkungan sekitar. Fungsi objektif di atas akan dioptimasi dengan menggunakan metode heuristik dan dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada, sehingga diperoleh diameter dalam pipa dan tebal insulator yang menybabkan fungsi objektifnya bernilai paling minimum. PERHITUNGAN Berikut adalah data-data masukan yang akan digunakan dalam perhitungan, data-data ini diambil dari salah satu lapangan panas bumi di PERTAMINA Kamojang. Tekanan Entalpi : 17 oC : 198.3 oC : 60.48 kg/sec : 1.1 m/s : 100 m : 0.273 m : Carbon Steel (API-5L) : 0.7266 US$/kg : Calcium Silikat Dari hasil perhitungan optimasi, diperoleh diametr dalam dan tebal insulator yang memberikan biaya total (biaya akibat kehilangan panas dan biaya investasi) yang paling minimum : 15 bar abs : 2779 kJ/kg 3 jmlhins = jumlah insulator (m3) jmlh pipa = jumlah pipa (kg) hrg cladding = harga cladding (US$/m2) tetapi masih memenuhi batasan-batasan yang ada yaitu kecepatan maksimum fluida dalam pipa dan aman bagi lingkungan karena temperatur dinding pipa yang dihasilkan kurang dari 40 oC. NOMENKLATUR hrg ins = harga insulator (US$/m3) Q = energi panas yang hilang (J/s) hrg pipa = harga pipa (US$/kg) f loss = fungsi kehilangan panas f inv = fungsi biaya investasi l = panjang pipa (m) o Ti = temperatur dalam pipa ( C) Ta = temperatur udara luar (oC) NPVloss 2 hi = internal heat transfer coefficient (W/m K) = net present value dari biaya value dari biaya kehilangan panas 2 h0 = external heat transfer coefficient (W/m K) NPVinv r1 = jari-jari dalam dinding dalam pipa (m) investasi = net present r2 = jari-jari dinding luar pipa (m) NPVtotal = net present value total (biaya r3 = jari-jari bagian luar insulator (m) kehilangan r4 = jari-jari bagian luar cladding (m) panas dan biaya investasi) k c = konduktivitas termal cladding (W/mK) k i = konduktivitas termal insulator (W/mK) REFERENCES k p = konduktivitas termal pipa (W/mK) Ashat, Mochamat A, ”Pembuatan Simulator d pipa Perhitungan Kehilangan Tekanan Fluida PanasBumi Pada Pipa Alir Dua Fasa”, Tugas = diameter pipa (m) Akhir, Teknik Perminyakan ITB, 1997 din pipa = diameter dalam pipa (m) Saptadji, Nenny M, ”Perhitungan Tekanan, Temperatur dan Kualitas Uap di Pipa Alir Uap yang Dilengkapi dengan Perangkat Pembuang Teknik Kondensat (Condensate Trap)”s, d 01 = diameter luar pipa, pipa dan insulator (m) Nu = Nusset Number Perminyakan ITB, 1997 ka = konduktivitas termal udara (W/mK) Pramudiohadi, Eko W, ”Optimasi Pipa Salur Fluida Panas Bumi Untuk Reservoar Dominasi Air”, Tesis Magister, Teknik Perminyakan ITB, i = banyaknya tahun 1999 r = suku bunga jmlhcladding = jumlah cladding (m2) 4