disini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi dunia usaha ditandai dengan terbukanya persaingan yang ketat di segala
bidang. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia.
Organisasi–organisasi menghadapi tantangan untuk mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar memiliki keahlian khusus sehingga mampu bersaing dalam dunia usaha.
Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2011 - 2013 tidak terlepas dari pengaruh perubahan
pola siklus yang mewarnai dinamika ekonomi global. Perubahan pola siklus global tersebut
memengaruhi kinerja perekonomian domestik tidak saja melalui jalur perdagangan (trade
channel), namun juga melalui jalur pasar keuangan (financial market channel). Di samping
pengaruh global, faktor domestik yang bersifat struktural juga menjadi salah satu akar
permasalahan ekonomi. Permasalahan struktural yang semakin mengemuka di tengah stabilitas
yang terganggu, bersama-sama dengan tantangan global, menekan kinerja perekonomian
domestik (Bank Indonesia, 2013)
Perubahan siklus global berupa menurunnya permintaan global dan turunnya harga
komoditas global menyebabkan pertumbuhan ekspor mencatat kontraksi sehingga memengaruhi
kinerja transaksi berjalan, yang telah mengalami defisit sejak triwulan IV-2011. Selain faktor
siklikal tersebut, kinerja ekspor juga dipengaruhi permasalahan struktural berupa dominannya
komposisi komoditi sumber daya alam dalam struktur ekspor Indonesia. Dalam kondisi ini maka
penurunan harga komoditas global yang masih berlanjut tidak dapat dihindari akan menurunkan
kinerja ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi impor yang
masih cukup kuat yang juga terkait dengan permasalahan struktural yang telah berlangsung lama.
Permasalahan struktural tersebut adalah keterbatasan kapasitas industri domestik dalam
memenuhi permintaan. Permasalahan ini semakin mengemuka sejalan dengan semakin
meningkatnya komposisi kelompok kelas menengah dengan kebutuhan yang semakin kompleks.
Selain itu, tekanan pada transaksi berjalan juga dipengaruhi neraca jasa dan neraca pendapatan
yang masih persisten mencatat defisit. Permasalahan stuktural juga mewarnai catatan defisit
neraca ini, seperti masih terbatasnya jasa transportasi domestik untuk keperluan perdagangan
antar negara. (Bank Indonesia 2013)
Pelemahan pertumbuhan ekonomi tersebut bersumber dari investasi yang melambat sejak
awal tahun 2012 akibat menurunnya persepsi keyakinan pelaku bisnis terhadap perlambatan
ekonomi. Sementara ekspor masih tumbuh terbatas sejalan dengan masih lemahnya pertumbuhan
ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas global. Sebaliknya, konsumsi masih tumbuh
stabil dan tidak banyak terpengaruh oleh kondisi global, serta masih menjadi mesin utama
pertumbuhan ekonomi. (Bank Indonesia 2013)
Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik, inflasi meningkat tinggi sebagai dampak dari
kenaikan harga BBM bersubsidi dan kenaikan harga pangan. Sementara itu, inflasi inti 2013
masih terkendali tertolong oleh permintaan domestik yang melambat, dampak lanjutan
pelemahan nilai tukar yang belum terlalu kuat, serta harga komoditas global yang menurun.
Inflasi pada tahun 2013 mencapai 8,4%, lebih tinggi dari inflasi 2012 sebesar 4,3%, dan jauh di
atas kisaran sasaran inflasi 4,5%. (Bank Indonesia 2013)
Perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi yang terjadi berdampak pada tertahannya tren
perbaikan ketenagakerjaan dan kesejahteraan. Tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2013
tercatat sedikit meningkat dari tingkat pengangguran terbuka di Agustus 2012. Sementara,
tingkat kemiskinan juga sedikit meningkat pada September 2013 dibandingkan Maret 2013.
(Bank Indonesia 2013)
PT. Duta Mitra Selaras adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang jasa
rumah produksi dan berhubungan langsung dalam pembuatan acara di televisi seperti talkshow,
entertainment, event organizer, dengan wilayah pemasaran Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Bekasi.
Perusahaan ini didukung dengan tenaga ahli baik di bidang pemasaran maupun penyediaan
peralatan untuk segala bentuk event baik untuk acara televisi dan non televisi yang
diselenggarakan secara profesional. Hal ini sebagai bentuk sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun
kecil. Pada organisasi berskala besar, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat
menentukan dalam proses pengembangan usaha, peran sumber daya manusia menjadi semakin
penting (Tadjudin, 2008: 90). Perkembangan dunia usaha akan terealisasi apabila ditunjang oleh
sumber daya manusia yang berkualitas.
Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang
berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta dengan sempurna. Membahas kepuasan kerja tidak
akan terlepas dengan adanya faktor-faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja seseorang.
Agar kepuasan karyawan selalu konsisten maka setidak-tidaknya perusahaan selalu
memerhatikan lingkungan di mana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya rekan kerja,
pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam
menjalankan tugasnya. Masalah kepuasan kerja itu sendiri merupakan hal yang esensial bagi
suatu organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada
dalam perusahaan. Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi menjadi faktor penting
untuk kesuksesan suatu perusahaan dan dapat menjadi faktor terpenting pula dalam peningkatan
loyalitas terhadap karyawan.
Keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja merupakan pengaruh atau hasil dari
kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang rendah pada organisasi adalah rangkaian dari 1)
menurunnya pelaksanaan tugas, 2) meningkatnya absensi, dan 3) penurunan moral organisasi.
(Yukl, 1989:205 dalam Tadjudin, 2008: 91). Sedangkan pada tingkat individu, ketidakpuasan
kerja, berkaitan dengan 1) keinginan yang besar untuk keluar dari kerja, 2) meningkatnya stress
kerja, dan 3) munculnya berbagai masalah psikologis dan fisik
Tabel 1.1
Data Kepuasan Kerja Karyawan PT. Duta Mitra Selaras
Tahun
Hasil Kerja
Jumlah
Baik
Jum
%
Buruk
Jum
Karyawan
%
Kepuasan Kerja
Ya
Jum
Jumlah
Karyawan
Tidak
%
Jum
%
2011
40
57,11
30
42,89
70
50
71,42 20
28,58 70
2012
35
50
35
50
70
40
57,11 30
42,89 70
2013
45
64,28
25
35,72
70
35
50
50
2014
30
42,89
40
57,11
70
45
64,28 25
Sumber : PT. Duta Mitra Selaras (Data diolah)
35
70
35,72 70
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dalam dua indikator yakni
hasil kerja yang sangat fluktuatif dari tahun 2011 sampai 2014. Hasil kerja yang tertinggi pada
tahun 2013 tercatat jumlah karyawan yang memilki hasil kerja tinggi berjumlah 45 (64,28%)
sedangkan terendah terjadi pada tahun 2014 yakni 30 (42,89%)
Dalam organisasi tentunya banyak faktor yang berpengaruh pada seseorang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan jalannya organisasi atau perusahaan tentunya diwarnai
oleh perilaku individu yang merasa berkepentingan dalam kelompoknya masing-masing.
Perilaku individu yang berada dalam organisasi atau perusahaan tentunya sangat memengaruhi
organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung, Hal ini akibat adanya kemampuan
individu yang berbeda-beda dalam menghadapi tugas atau aktivitasnya. Setiap manusia atau
seseorang selalu mempertimbangkan perilakunya terhadap segala apa yang diinginkan agar dapat
tercapai tanpa menimbulkan konflik baik secara individu maupun kelompok, sehingga kinerja
dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Kepuasan karyawan ini dapat memberikan pelayanan yang baik kepada klien di saat terjadi
pertumbuhan penjualan yang semakin menurun dari tahun 2011 sampai 2014
Sumber daya manusia terlihat keberhasilannya jika memiliki komitmen yang tinggi. Dengan
memberi perhatian yang penuh dan membuat karyawan percaya terhadap organisasi akan
diperoleh komitmen karyawan. Jika komitmen karyawan telah diperoleh akan didapatkan
karyawan yang setia, bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan organisasi. Keadaan ini sangat
baik bagi pencapaian tujuan organisasi, karena organisasi mendapat dukungan penuh dari
anggotanya sehingga bisa berkonsentrasi secara penuh pada tujuan yang diprioritaskan. Luthan
(2010:90), mendefinisikan komitmen organisasi sebagai sebuah sikap mengenai loyalitas pekerja
kepada organisasi mereka dan merupakan suatu proses terus menerus yang dengan proses ini
para anggota organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap
keberhasilan organisasi serta kesejahteraannya. Komitmen dianggap penting bagi organisasi
karena: (1) Pengaruhnya pada turnover, (2) Hubungannya dengan kinerja yang mengasumsikan
bahwa individu yang memiliki komitmen cenderung mengembangkan upaya yang lebih besar
pada pekerjaan (Morrison, 2007:67).
Struktur organisasi PT. Duta Mitra Selaras yang jelas deskripsi kerja yang tidak tumpang
tindih dan dibarengi dengan proses komunikasi baik horizontal maupun vertikal sebagaimana
dicontohkan oleh pimpinan. Kondisi seperti ini dapat mendorong komitmen karyawan yang
tinggi di tengah –tengah terjadi pertumbuhan penjualan yang menurun yang disebabkan karena
faktor eksternal. Penurunan penjualan disikapi dengan komitmen karyawan yang tinggi yang
dapat memberikan pelayanan yang baik bagi klien. Melalui cara ini setidak-tidaknya dapat
mempertahankan klien dan penjualan yang sudah ada, dan bahkan dapat berpotensi
meningkatkan penjualan di tahun mendatang.
Berikut adalah hasil penjualan dari PT. Duta Mitra Selaras dari tahun 2011 sampai tahun
2014
Tabel 1.2
Penjualan PT. Duta Mitra Selaras
2011 - 2014
Perubahan
No
Tahun
Jumlah Penjualan
Naik/Turun
(Rp)
(Rp)
Prosentase
1
2011
7.201.503.689
-
-
2
2012
8.448.592.752
1.247.089.063
3
2013
5.297.781.347
(3.150.811.405)
(59,47)
4
2014
2.908.608.707
(2.389.172.640)
(45,09)
17,32
Sumber : PT. Duta Mitra Selaras (data diolah)
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat digambarkan bahwa penjualan tahun 2011 sebesar Rp.
7.201.503.389 dan tahun 2012 sebesar Rp. 8.448.592.752. Berdasarkan penjualan tersebut terjadi
kenaikan penjualan sebesar Rp Rp. 1.247.089.063 (17,32%) Namun demikian penjualan tahun
2013 mencapai Rp. 5.297.781.347. Karenanya terjadi penurunan penjualan dibandingkan dengan
tahun 2012 dengan penurunan sebesar Rp. 3.150.811.405.- (59,47%). Selanjutnya tahun 2014
penjualan perusahaan mencapai Rp. 2.908.608.707. Penjualan tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013 terjadi penurunan sebesar Rp 2.389.172.640.- (45%).
.
PT. Duta Mitra Selaras mengalami masalah dengan penurunan penjualan perusahaan yang
dicapai akibat komitmen organisasi dalam perusahaan yang kurang kuat. Karyawan yang berada
di PT. Duta Mitra Selaras juga bermasalah dalam hal komitmen organisasi terutama hubungan
antar karyawan dengan perusahaan, masih banyak karyawan yang telat datang kekantor dan
berdampak pada berkurangnya keefektifan dan efisiensi dalam bekerja. Dari hasil wawancara
yang dilakukan tim organisasi di dalam perusahaan dikatakan karyawan kurang inisiatif dalam
menciptakan suatu tindakan di segala situasi. Selain itu sistem penilaian terhadap kinerja ataupun
prestasi karyawan kurang diperhatikan dan belum berjalan dengan baik sehingga perusahaan
tidak dapat mengetahui kualitas dari karyawan itu sendiri. Selain dari sisi kepuasan kerja
masalah dan komitmen yang terjadi pada PT. Duta Mitra Selaras yaitu kurangnya komunikasi
dan komitmen yang kurang baik dan efektif antara pimpinan dan karyawannya sehingga sering
terjadi miscommunication antara atasan dan bawahan mengenai tugas/pekerjaan yang mereka
lakukan sehingga keterikatan karyawan terhadap perusahaan kurang terjalin dengan baik
sehingga mengakibatkan kurangnya tanggung jawab karyawan atas perusahaan. Hal tersebut
dapat menyebabkan karyawan tidak nyaman di dalam perusahaan karena tidak adanya employee
loyalty dan karyawan dapat keluar dari perusahaan atas dasar ketidak-nyamanan tersebut
Tabel 1.3
Absen dan Citra Perusahaan Karyawan PT. Duta Mitra Selaras
Tahun
Absen
Jumlah
Izin
Jum
Tidak Izin
%
Jum
Karyawan
%
Citra Perusahaan
Ya
Jum
Jumlah
Karyawan
Tidak
%
Jum
%
2011
50
71.42
20
28,58
70
60
85,70 10
14,30 70
2012
60
85,70
10
14.30
70
65
92,85 5
7,15
2013
45
64,28
25
35,72
70
55
78,57 15
21,43 70
2014
35
50
35
50
70
65
92,85 5
7,15
70
70
Sumber : PT. Duta Mitra Selaras (Data diolah)
Berdasarkan tabel 1.3 di atas ukuran loyalitas karyawan dapat dilihat dalam dua ukuran yakni
data absensi dibagi menjadi dua yakni karyawan yang tidak masuk bekerja dengan izin dan tidak
izin. Dari tahun 2011 sampai 2014 jumlah absen izin yang tertinggi terletak pada tahun 2012
yakni 60 (85,70%) dan terendah pada tahun 2014 yakni 35 (50%). Jumlah absen tidak berizin
tertinggi tahun 2014 yakni 35 (50%) dan terendah tahun 2012 yakni 10 (14,30%) Sedangkan
citra perusahaan adalah karyawan yang menjaga nama baik perusahaan (citra perusahaan) yang
tertinggi di tahun 2012 dan 2014 yakni 65 (92,85%) dan terendah di tahun 2013 yakni 15
(21,43%)
Kondisi loyalitas yang kurang mendorong tidak tercapainya target penjualan yang telah
ditetapkan dan perusahaan kurang dapat bersaing karena perusahaan tidak dapat meningkatkan
kinerjanya,. Untuk itu dibutuhkan kebijakan manajemen sumber daya manusia yang tepat dan
terarah yang mendorong karyawan lebih loyal. Loyalitas ini sangat penting sekali ditengah
persaingan usaha yang semakin ketat.
Berdasarkan hal di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Loyalitas Karyawan PT. Duta Mitra
Selaras”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan PT. Duta Mitra Selaras?
2. Bagaimana Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Loyalitas Karyawan PT. Duta Mitra
Selaras?
3. Bagaimana Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi bersama-sama terhadap
Loyalitas Karyawan PT. Duta Mitra Selaras?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan keterbatasan yang datang dari pihak peneliti seperti waktu, tenaga, dan biaya
yang tersedia, maka penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap loyalitas karyawan,. Penelitian ini
hanya dibatasi pada karyawan PT. Duta Mitra Selaras
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang ada di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan PT. Duta Mitra
Selaras
2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap loyalitas karyawan PT. Duta
Mitra Selaras
3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi
bersama-sama
terhadap loyalitas karyawan PT. Duta Mitra Selaras
1.5. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian sangat berguna untuk:
1. Bagi PT. Duta Mitra Selaras
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan literatur yang terkait
kepuasan kerja dan komitmen organisasi berkaitan dengan loyalitas karyawan PT.
Duta Mitra Selaras.
b. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk perusahaan dalam menerapkan
kebijakan yang kuat dan komitmen organisasi yang tepat bagi karyawan
c. Sebagai bahan pertimbangan selanjutnya dalam menerapkan langkah-langkah untuk
mempertahankan komitmen organisasi dalam perusahaan serta meningkatkan
loyalitas karyawan yang berdampak baik bagi perusahaan
d. Sebagai bahan masukan untuk perusahaan agar dapat lebih mengelola karyawannya
dengan baik dengan hasil penelitian yang diberikan.
2. Bagi Pembaca
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi dan perbandingan
bagi pembaca khususnya para peneliti yang berniat mendalami riset tentang kepuasan
kerja dan komitmen organisasi dengan loyalitas karyawan .
b. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Agar menjadi pedoman atau bahan referensi bagi pihak lain untuk
melakukan
penelitian yang baru dan ide-ide baru lainnya
3. Bagi Peneliti
a. Mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dalam praktek pekerjaan sangat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan peneltian pada
khususnya untuk pengembangan ilmu.
b. Memahami konsep peneliti dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya pada
pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Loyalitas Karyawan.
c. Dapat dijadikan sebagai bahan analisis secara mendalam untuk keperluan akademis
dan praktek.
Download